BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Bukan Lawan Jenis [TAMAT]

15681011221

Comments

  • cerita nya asik banget dah.. Ntar mention ya @Locky
  • Lumayan ada lanjut... Bener2 seger ini ceritanya
  • Astaziimm.... Doa mu tidak dikabulkan nak :p
  • Wkwkwkw, nyeeettt
    Doanya sputar ssslangkangan =))
  • Ampun dah... doa bro? doa... iissshhh @-)
  • wkwkwk... Tanggung amat doanya. Knp ndak sekalian liat kak fredonya naked aja...

    lanjut....
  • Hahahaha... Lanjutkan, ini cerita romantis plus kocak kedua yang bikin gue ketawa ndiri bacanya setelah cerita celana biru...... Ditunggu update nya
  • kl doa yg mesum dikabulkan gak ya...??.. :bz
  • Updateny dikit bgt, skali update seember dong jgn segayung (emangny mandi), hehe... :))
  • Updateny dikit bgt, skali update seember dong jgn segayung (emangny mandi), hehe... :))
  • Ternyata oh ternyata.. Kk @Locky bikin crita baru,, asyik daaaahh.. Slalu aja suka ma crita nya kk, enak dan ringan dicerna,.. Sumpah koplak abis lah ini si Almer.. Berharap bisa melihat kak fredo pake speedo scepatnya. ^^
  • edited May 2014
    Dua hari kemudian...

    Gw lagi nonton sambil ngemil di ruang tengah untuk beberapa waktu, lalu datanglah Bang Albert dan Kak Fredo ikutan gabung.
    "Dua hari yang lalu lu ketemu sama Ayunda ya?" tanya Bang Albert sambil ngerebut cemilan gw tanpa rasa bersalah.
    "Iya," jawab gw singkat sambil ngerebut balik cemilan dari tangan Bang Albert. "Mau, Kak?" gw tawarin ke Kak Fredo.
    "Thanks," jawab Kak Fredo.
    Gw tersenyum manis. Bang Albert langsung melotot.
    "Emang kalian ketemu dimana?" tanya Kak Fredo.
    "Di dekat Gramedia."
    "Terus lu ajak kemana?" tanya Bang Albert.
    "Nggak kemana-mana."
    "Gimana sih lu?!"
    "Lha, harusnya gimana?"
    Kak Fredo terkekeh.
    "Almer, Almer..., ajak makan kek..., nonton kek..." kata Kak Fredo.
    "Kita ketemunya di cafe..."
    "Nah! Traktir dia!" suara Bang Albert sewot banget.
    "Ooohhh, emang dia gak bilang bagian yang itu?"
    "Bagian apa?"
    "Bagian gw traktir dia! Dia cuma bilang kalo ketemu gw doang?"
    "Naaahhh, gitu! Itu baru sikap seorang cowok..."
    Gw monyongin bibir.
    "Sebenarnya itu moment-nya pas banget kalo lu mau ngedeketin dia," kata Bang Albert.
    "Hahahaha..., ya kaleee. Sok-sokan jadi love expert lu Bang! Pas di Hongkong? Wong dia sama temennya..."
    "Nggak apa-apa dia sama temennya. Justru lebih bagus. Ntar dia pasti minta penilaian ke temannya itu tentang lu. Kalo menurut temannya lu itu oke, malahan temannya itu yang dukung lu jadian sama dia..."
    "Ckckckck... Jago banget Abang kita satu ini kalo udah masalah cinta," celetuk Kak Fredo sambil nepuk-nepuk bahu Bang Albert.
    "Iyelaahhh tuuu..." gw niru suara Ipin-Ipin pake bahasa Melayu. "Mana ada temannya bakalan setuju. Wong gw bawa cewek juga..."
    "Sama cewek? Siapa?" sambar Bang Albert.
    "Andah..."
    "Lu pergi bareng Andah?"
    "Iyaaaaa. Kenapa???"
    "Ah, kenapa nggak bilang dari tadi... Emang lebih cakepan Andah sih dari Ayu..."
    Cuih! Dibilang gw pergi bareng Andah aja dia girang. Coba kalo yang bernama 'Andoh' pasti langsung ngamuk.
    "Lu lagi ngedeketin Andah? Tahu juga lu barang bagus..."
    "Barang? Cewek lu kata barang. Pencinta wanita tapi gak bisa menghargai wanita lu. Nyokap lu, kakak perempuan lu, sepupu perempuan lu, ponakan perempuan lu---"
    "Panjang ayat lu! Sebutin aja semua!" potong Bang Albert.
    "Wanita itu bukan barang. Kalo barang berarti mereka bisa dijualbelikan... Terlalu kalo mereka dibandingkan sama barang..."
    "Sekarang masih Rabu. Pas Jumat ntar kalo mo ceramah!"
    "Wanita itu adalah sumber kehidupan---"
    "Membela cewek, kayak lu suka cewek aja!"
    Deg!
    Bang Albert sejenak tersadar dengan kata-katanya. Dia natap gw langsung. Dada gw sedikit berdegup sebenarnya, soalnya ada Kak Fredo di tengah-tengah kita. Gue belum siap dia tahu dia tahu kalo gue ini gay.
    Tapi ini kan kesempatan gw buat ngasih tahu dia... Dan itu bukan salah gw, melainkan Bang Albert.
    "Gw emang gak suka cew---"
    "Omongan bisa jadi kenyataan, Bego!" potong Bang Albert buru-buru. Sepertinya dia udah tahu apa yang bakal gw omongin.
    "Dan emang udah---"
    "Yuk, Do! Ngeladenin nih anak gak bakal kelar!" Bang Albert narik tangan Kak Fredo setengah paksa.
    "Lu pada ini kapan akurnya sih, ckckck..." Kak Fredo geleng-geleng kepala.
    Gw tersenyum penuh arti.
    ***
  • pertamax gan
  • edited May 2014
    Sejak kejadian itu, gw kepikiran terus untuk coming out sama Kak Fredo. Nggak tahu kenapa. Padahal itu sangat beresiko. Gw nggak tahu dia orangnya kayak gimana. Siapa tahu dia lebih homophobic melebihi Bang Albert.

    "Bang Almer!"
    Gw noleh sama seruan barusan.
    Gista, dara berusia 15 tahun, sepupu gw berjalan menghampiri gw.
    "Sama siapa kesini, Gis?" sambut gw.
    "Sama temen," dia noleh ke arah pagar.
    "Kok nggak diajak masuk?"
    "Woyyy!!! Masuk aja!!!" seru Gista ke teman-temannya yang berkerumun di depan gerbang.
    "Dari mana?" tanya gw lagi.
    "Olahraga dong..."
    Oh, iya, dia pake busana sporty.
    "Tante ada?"
    "Ada. Ke dalam aja..."
    Gista langsung masuk.
    "Woy, teman lu tuh!"teriak gw.
    "Freeeennsss!!! Masuuukkk!!!" Gista meneriaki teman-temannya lagi.
    "Deekkk, masuk aja!" seru gw.
    "Ya, Kaaakk...!" jawab mereka serentak kayak koor Jangkrik.
    Kayaknya mesti dengar ajakan gw dulu baru mereka mau masuk.
    "Masuk aja ke dalam. Dari mana?" tanya gw.
    "Jogging, Kak..."
    Gw mangguk-mangguk.
    Salah satu dari mereka nampak bisik-bisik sama teman sebelahnya dengan pandangan tertuju ke gw. Bukan cuma itu mereka kemudian sikut-sikutan.
    "Kenapa?" tanya gw.
    Mereka tambah sikut-sikutan.
    Gw ngangkat alis.
    "Kata Rara, Kakak ini pernah kerumahnya..."
    "Oh ya? Kapan???" gw terkejut dan penasaran.
    Yang barusan ngomong nyikut si Rara lagi.
    "Lupa persisnya. Cuma waktu itu malam Minggu."
    Gw mengernyitkan kening. Malam Minggu? Ngapelin ABG???
    "Gw adeknya Mbak Ratih..."
    "Ooo..." gw langsung ber'ooo' ria setelah mendengar nama Ratih.
    Ya. Dengan berat hati gw harus lagi-lagi bilang kalo nama Ratih itu tertera dalam daftar cewek yang dicomblangin ke gw.
    "Adeknya Ratiiihhh... Ya, ya..."
    "Iya. Gw baru tahu kalo Kakak sepupunya Gista."
    "Sama. Kakak juga baru tahu kalo kamu adeknya Ratih..."
    Rara tersenyum.
    "Apa kabar Ratih? Sibuk apa dia sekarang?"
    "Baik. Sibuk kuliah aja sih..."
    Gw mangguk-mangguk. "Salam ya buat dia."
    "Ya..."
    Sedang ngobrol, Gista muncul dari dalam. "Yuk cabut, yuk!"
    "Ngomongin apa lu sama Mama?" tanya gw.
    "Mau tau aja!" Gista meletin lidahnya.
    "Hhhh..."
    "Eh, Kak, semalam lu makan pangsit di Sengkuring ya?"
    Gw ngernyitin jidat. Kok dia tahu?
    "I-iya. Sam---"
    "Eciecieee...! Sama cewekkaann???"
    "Iya. Sama temen--"
    "Pacar lu ya?"
    "Teman..."
    "Teman apa temaaaannn? Uhuuyyy!!! Yang udah berani pacaran, wkwkwk...!"
    Kampret. Kalo ngomong sekate-kate nih bocah.
    "Udah pulang sana!!!" usir gw.
    "PJ dong..."
    "Ya, ntar kalo udah punya pacar."
    "Punya pacar baru lagi? Lu mau punya pacar berapa, Kak, sebelum traktir gw?"
    "Sepuluh!"
    "Ooowwww!!!" ekspresi Gista luar biasa lebay. Mulut nganga lebar sampai tiang listrik bisa masuk.
    "Kak Al playboy yah..." celetuk Rara.
    "Eh? Kok lu tahu nama dia?" tanya Gista sambil noleh ke Rara dan gw bergantian.
    "Dia pernah ngapelin Mbak Ratih..."
    "Oowww...!!!!" mulut Gista menganga lebih lebar lagi. Gw perkirakan bus sekolah bisa masuk ke dalamnya. "Seriusss?? Oh em jiiii!!! Kitty swear , pinky swear , banana strawberry cherry swear---"
    "Kebanyakan nonton sinetron. Jadi alay kan lu!" sembur gw. "Hush! Hush! Balik sono!!!"
    "Jangan coba-coba permainin Mbak Ratih! Lu berhadapan sama kita-kita!!!" Gista berkacak pinggang depan gw.
    "Udah pergi sono. Syuting sinetron di tempat lain aja!"
    "Oke. Kita nggak bakal tinggal diam! Come on, gurlz!"
    "Rusak...!" gumam gw sambil geleng-geleng kepala.
    ***
  • jangan2 mamanya udh tau lagi...
    bikin penasaran aja nih -,-
Sign In or Register to comment.