BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

He's ALBER ( END ! )

11618202122

Comments

  • @ricky89: akhirnya dapat juga
  • @diarlied hahahahaha... makasi jd reader setia kyknya disini

    @shuda2001 dapat apah. haaaha
  • menunggu kelanjtan cerita.
  • Great story! Ditunggu lanjutannya! ;)
  • @Ricky89 u're welcome... pokokx gw akan terus baca sampai benar2 'the end' :-)
  • alber dpt cintanya farant
  • Meturut pendapat ku sih tak perlu di lanjut kan lagi karena sudah happy ending. Kalo mau @Ricky89 bisa buat cerita lain. Maaf yah ini sih pendapatku
  • edited August 2013
    End of chap mungkin lebih tepatnya EXTRA aja gw telat posting lanteran gawean yang setumpuk, dan jalan-jalan kmaren,
    dan mungkin jadi benar-benar membosankan ^^ btw gw juga buat cerita baru, penjelasan di bawah yah. Ternyata menulis laporan jauh lebih mudah daripada menulis #asliGGadaAlasanLain dan sekali lagi gw kasih apresiasi yang ruaaaarrr biasa buat smua writer author yang ada disini.

    @andhi90
    @greenbubles, @erickhidayat @diarlied @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy @boyzfath @2mocin @bintang69

    Bro @yuzz ini dah end bro, bro @totalfreak gw jadi seneng buat nulis nih


    ________________________________________________________________________________


    "Sudah lebih tenang Rant?" Tanya nya ramah


    Aku masih sesekali terisak, walaupun sudah lebih tenang dan tidak lagi menangis, cengeng? Ya, aku merasa cengeng. Ini pertama kalinya aku jujur dengan perasaanku terlebih lagi aku jujur dengan seorang pria. Aku tidak ingin memikirkan hal-hal yang yang membuatku ragu akan keputusan ku, saat ini Alber orang yang tepat untuk mengisi kekosongan hati ku, dia yang membuatku menjadi diriku sendiri, mendamaikan logika dan perasaan dengan dekapanya.


    Alber nama yang terdengar indah ketika ku ucapkan, setiap mendengar suaranya perasaanku jadi lebih tenang, setiap melihat senyumanya membuat dada ku berdetak lebih kencang, sekarang aku sangat menyayanginya dan ku rasa aku akan berusaha tetap menyanyanginya sampai dia yang memintaku untuk menghentikan perasaanku.


    "Apa benar Alber mau pergi?"
    Aku duduk tepat di sebelahnya di atas kasur dan beberapa tumpukan baju nya.
    "Apa akan lama perginya ber?"


    Alber mengacak rambut ku, ini hal yang biasa ku lakukan kepada Dion, dan sekarang Alber mengacak rambut ku.


    "Tidak akan lama, lagi pula ini pertama kali nya aku pulang setelah 5 bulan" jawab Alber

    "5 bulan?" Tanyaku heran

    "Iya 5 bulan, aku harus mengorbankan setiap libur akhir pekan setiap ingin bersama mu Rant" Alber tersenyum

    "Jadi kau menyesalinya?" kini aku cemberut


    Alber menyandarkan kepalanya ke pudak ku,

    "Sudah terbayar dengan hari ini Rant"



    "Deg.. deg.. deg" jantungku kembali berdetak kencang, Alber bisa sedekat ini dengan ku, ketika dia menyandarkan kepalanya ke bahuku dan aku menatap nya, tidak pernah kuduga ini jadi hal yang sangat menyenangkan.



    "Alber, kenapa kamu menyukai ku ber? Kamu tahu kan kalo aku normal, kenapa kamu seperti tidak pernah lelah menunjukan perasaanmu?"


    "Rant... apa perasaan suka harus kepada lawan jenis?"


    Aku menggelengkan kepala,
    Alber menggenggam tangan ku dan meletakan di ataa pahanya.


    "Rant.. tidak ada yang salah dengan perasaan suka, baik suka dengan lawan jenis atau dengan mu, aku menyukaimu dan aku menyayangimu tulus Rant, aku merasa kamu bisa mengisi kekosongan hidup ku, setiap dengan mu aku merasa begitu lengkap. Aku tidak pernah bertaruh dengan perasaan mu aku juga tidak yakin kamu akab membalasa perasaan ku Rant, tapi, aku tidak akan menyerah sampai seorang FaRant mengetahui apa yang kurasakan untuknya"


    "Lalu kenapa kau ingin pergi sekarang?"


    Alber tertawa kecil dan merangkul ku.


    "Apa kau tidak rela jika berjauhan denganku?"

    "Albeeeer"


    Alber tertawa lepas, ya, dia berhasil menggoda ku dan kembali memainkan perasaanku.




    2.30 pm

    Aku memutuskan untuk menemani Alber dan tidak kembali ke kantor, untung nya kepala bagian mengerti ketika aku memberi alasan untuk izin menemani teman yang kecelakaan. Tidak ada yang salag dengan alasan ku, Alber itu memag teman "pria" atau teman "spesial" yang sedang mengalami kecelakaan.


    Ya tidak ada yang aku bohongi untuk tidak masuk kantor.


    Aku membantu Alber membereskan pakaianya, dia masih sulit untuk benar-benar menggerakkan tubuhnya, melipat pakaianya dan memasukanya kedalam koper dan memilih pakaian kotor nya untuk di antar ke loundry kost nya.

    Saat melihatnya berdiri aku ingin sekali memeluknya, yah, aku seprti kecanduan untuk terus bisa mengambil kehangatan dari pelukan itu. Tapi aku urunkan niat itu, aku tidak ingin Alber menganggapku terlalu agresif di awal hubungan kami, walaupun sepertinya dia juga menikmatinya.


    "Apa kau ingin menyentuh ku Rant?" Alber kembali menggoda ku saat ia melepaskan kaos yang ia kenakan,


    Entahlah, aku masih belum bisa merasakan "lust" dalam diriku ketika aku melihatnya tidak mengenakan pakaian, tapi melihatnya seperti itu aku juga menyenanginya.


    Aku membantu Alber mengenakan kemeja untuk dikenakanya saat dalam perjalanan, satu persatu aku mengancingkan kemeja itu dari bawah sampai ke leher, Alber sangat menikmati moment itu sepertinya, apa aku harus mengodanya? Aku tersenyum sendiri.


    "Apa masih sakit ber?" Aku menyentuh memar di wajahnya yang halus,
    "Kurasa lebih sakit pukulan mu Rant"
    "Hey" kataku mencubit pipinya
    "Sakit Rant"



    "Tapi pernah lebih sakit disini" Alber meraih tangan ku dan meletakan di dadanya


    "Kau benar ber, aku yang menyakiti mu dan membuat mu jadi seperti ini"
    "Jadi... mau menangis lagi"

    Alber tertawa

    "Rant, yang lalu biarlah berlalu, aku seperti ini karna kecerobohan ku, jangan terlalu menyalahkan dirimu, setelah aku balik dari padang kau harus menebusnya"

    "Kau harus date dengan ku"


    Aku mengangguk menyatakan iya, tanpa di pintanya pun aku dengan senang hati date denganya.


    4.30 mobil yang di tumpangi Alber datang menjemputnya dan membawanya ke padang selama beberapa hari, sebuah pelukan hangat kamj lakukan sebelum Alber masuk ke dalam mobil. Aku akan menunggu nya disini dan di saat dia kembali aku akan jadi lebih baik untuknya.




    Me : "kapan pulang nih ber? :("
    Alber : "haha ada yang udah kangen yah, lusa udah balik PKU"


    Sudah hampir dua minggu setelah aku menyatakan perasaan ku kepada Alber, ada rasa "plong" di hati ini, semua sekarang jadi lebih menyenangkan dari sebelumnya.


    Tidak banyak yang berubah sekarang ini, di depan Ibnu atau Dion aku dan Alber tetap menjaga jarak dan tetap terlihat hanya sebagai teman, saat kami berdua pun tidak banyak perubahan, aku masih sering menggodanya, dan dia pun masih sering melancarkan ke"agrsif"anya.


    Alber sudah tidak canggung lagi mengatakan kata sayang, atau cium aku, dan peluk. Walaupun begitu aku masih membatasi diriku untuk tidak melakukan apa-apa denganya, karna sampai saat ini, aku masih merasa orientasi ku masih tetap sama, aku masih menyukai sosok perempuan, walaupun aku sangat menyayangi Alber saat ini. Meski demikian, aku tetap menyukai ketika diriku di peluk olehnya, atau sebaliknya ketika aku memeluknya.


    Minggu ini Alber pulang ke padang, jadi jujur saat ini merindukanya.


    Senin 5.45 pm

    Hari ini aku pulang lebih awal dari kantor, Alber pun begitu, dan hari ini jadi hari yang menyenangkan. Ini pertama kalinya aku jalan hanya berdua saja dengan Alber setelah aku mengutarakan perasaan ku, ada semacam ledakan-ledakan kecil di hati ini, aku ingin tampil menarik di depanya, beberapa kali aku membongkar lemari mencari pakaian yang terlihat pas dan terlihat menarik.


    "Kemeja dan jeans" aku melihat refleksi bayangan ku di cermin
    "Terlalu biasa"
    "Shorty jeans, kaos dan cardigan"
    "Terlalu seperti anak kecil"


    Entah berapa banyak pakaian yang sudah kucoba hari ini,


    Apa aku harus tampil seperti biasa?

    Akhirnya aku memilih untuk mengenakan kaos berwarna merah, celana jeans panjang dan sweater hoodi, jika aku ingin tampil menarik setidaknya aku harus tampil apa adanya.

    Aku melajukan motorku ke arah kost Alber, sesekali aku tersenyum sendiri, merasakan detak jantung yang berdetak kencang, melihat ke langit dan tersenyum kembali

    "Ah, aku sudah seperti orang gila" aku menertawakan diriku sendiri.

    Ini bukan pertama kalinya aku ke kost Alber, jd aku sudah mengenal seluk beluk ruangan kost nya, tanpa basa-basi aku masuk kedalam kost nya, dan memeluknya, dia tampak tidak begitu kaget dengan pelukanku, aku melingkarkan kedua tanganku dipinggangnya, menumpukan wajahku dipundaknya, terasa sangat nyaman sehingga aku bs mendengar deru nafasnya, merasakan lembut kulit wajahnya ketika bersentuh dengan pipiku.

    Alber pun sepertinya merasa nyaman dengan pelukan ku, kedua tanganya menggenggam telapak tanganku yang melingkar di pinggangnya, aku kembali merasakan aroma manis dari tubuhnya, entahlah, aku sangat nyaman dengan aroma itu, seperti bukan dari parfum atau sabun.


    "Kok nabsu gini Rant?"

    Aku tidak memperdulikan perkataanya, malah aku semakin mempererat pelukanku.

    "Cuma disini aja aku bisa memeluk mu ber, jadi biarkan aku menikmatinya"
    "Kalo kamu mau lebih juga gak apa Rant"
    "Gak ah, gini aja"


    Alber hanya tersenyum, dia mengerti betul dengan posisi ku sekarang ini. Aku tidak bisa memberikanya lebih dari pelukan, dan aku juga belum bisa menerima apapun selain pelukan darinya.


    "Udah peluknya Rant, jika kau terus memeluk ku seperti ini, aku bisa saja memperkosa mu disini"
    "Coba saja jika kamu berani ber, aku sudah mempersiapkan beberapa pukulan untuk membuatmu tidak sadar"
    "Jadi kamu mau melihat ku terluka lagi Rant, pukulan mu lumayan sakit"
    "Jika kau ingin memperkosaku, anggap saja pukulan ku nanti sebagai bentuk pertahanan diri"


    Aku dan Alber berkendara menikmati kota pekanbaru, yah walaupun sebenarnya tidak banyak yang bisa dinikmati dengan cuaca yang sedikit mendung malam ini. Tapi berdua denganya sudah sangat menyenangkan.



    "Hey" kataku
    Alber menutup mataku dengan tanganya
    "Apa tidak bisa untuk tidak melotot melihat perempuan itu Rant"

    Ya, aku sedari tadi melihat perempuan yang berjalan melewati kami, entahlah, mungkin karena naluri laki-laki ku, jika melihat perempuan yang menarik mata ku refleks melihatnya.

    "Apa kau cemburu ber?" Aku menggodanya,

    Alber kembali menikmati jagung bakarnya,

    "Jika aku melirik pria lain, baru kau cemburu ber"

    Alber hanya cemberut, ini salah satu ekspresinya yang aku suka, bibir merahnya semakin merona ketika dia cemberut,

    "Apa kau ingin aku mencium mu ber, bibir mu cukup menggoda jika seperti itu"

    "Nah, aku tau kau hanya menggoda ku Rant"

    Aku hanya tertawa kecil melihatnya,



    9.45 pm

    Aku mengantar abler kembali pulang ke kost nya, tidak lama memang date pertama aku dan Alber, karena besok kami harus kembali di sibukan dengan rutinitas kerja masing-masing, jika sebagian pasangan menikmati date di malam sabtu atau minggu, mungkin kami lebih memilih malam lainya, karena kami bukan pasangan kebanyakan.


    "Ketemu besok" kataku mengantarkan Alber ke depan kost nya.

    "ketemu besok" jawabnya.

    "aku jalan yah ber"

    "Hati-hati" jawabnya singkat,

    Aku melangkah keluar pagar kost Alber, dengan dipenuhi ledakan-ledakan kecil di hatiku sambil tersenyum.

    "Tunggu" suara Alber menghentikan langkahku tepat di pagar hijau kost nya.

    "Cuup"

    Ada rasa basah di pipi kiriku, basah tapi terasa hangat.

    Alber mencium ku, ya dia mencium pipiku. Aku menyentuh pipi kiriku, ledakan-ledakan kecil di hatiku terasa semakin banyak. Ini memang bukan pertama kalinya aku dicium, tp ciuman ini lebih berharga berharga dari ciuman lain, karna ini dari seorang pria yang kusayangi.

    ________________________________END_________________________________

    Gw rasa emang segini aja cerita ini gw buat, makasih yang udah setia baca cerita ini, alasan gw gg lanjut cerita ini lanteran gw gg bisa buat konflik lebih dari ini, gw sama alber so far so good jadi gg ada konflik, klo gw lanjutin malah bakal membosankan. Finally gw mutusin buat cerita baru, pure fiksi, dengan bahasa yang lebih santai “menurut gw” jadi pantengin yah,
    Btw judulnya mungkin “PLAYFUL COUPLE IN 7 DAYS” masih nulis nih dan semoga respon nya juga bagus, dan izin juga tarik kalian disini ntr buat cerita baru gw. LOVE U BF ^^
  • Yayy hepi ending! Akhirnya tamat deh. . Thanks author utk ceeitanya :* klu mau mention dicerita yg selanjutnya silahkan.. :)
  • @Ricky89, selamat bro, it was a wonderful closure, a justified end upon a plot consist of many subtleties. Maapin ingeris ku yah, ngarocos kitu we....
  • @boyfath wah serius bro boleh di mensyen. makasi makasi..

    @erickhidayat ho oh om bro klo terlalu di panjangin it will be bored as hell dah ni cerita. gw gg bisa ngebangun konflik dengan alber disini.. part ini extra aja sih. tp makasi udah setia dari part pertama om bro
  • ah lupa mensyen @kimo_chie maaf bro. ane uda apdet nih
  • Ces't mon plaisir... Happy together always... Albert dan farrant... Semoga air cinta mesirami benih cinta kalyan berdwa
  • ceritanya bagus, cuma penasaran aja sama ibnu, dia tau alber gay ga yah?
  • Endingnya masin om dan selalu yang gw bilang sama elu gw iri sama kalian.. Hiks hiks hiks..
Sign In or Register to comment.