It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ngg,,, yea
@Gabriel_Valiant
soal mta gelindng?
@LittlePigeon
smwa jg nggk
jgn main roleplay lg lit
@Tsu_no_YanYan
ngerti ap?
sok tau haha ! tp kykx ia si leona itu
@wandipramudya
hu uh ^
i just did
@suck1d ick
spa yg motong =__
ditambah lagi tak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar anak semata wayangnya
deru langkah berat bergerak menghampirinya
"ada apa lagi dengan anak itu?" kata pria paruh baya yang mengenakan kemeja abu abu
wanita itu menoleh
"kau sudah pulang sayang? remi tidak mau keluar sejak tadi, ia belum makan apapun....aku sangat khawatir"
"anak itu!" dengusnya
"REMI BUKA PINTUNYA!" bentak pria itu sambil memukul pintu keras
masih tidak ada jawaban
dengan geram pria itupun mendobrak pintu kamarnya
wanita disebelahnya terbelalak, kedua tangannya menutupi mulutnya
"kosong..." gumam pria itu
...........
"apa orang tuamu tidak khawatir kau nginap disini?"
"aku sudah tinggalkan surat. kau keberatan aku numpang disini?"
"nggak sih..., lagian nggak ada orang dirumah, bagus kau datang. tapi kau kan baru sembuh..."
pemuda berambut coklat itu mencoba melirik temannya dengan ekor matanya
"...." pemuda itu tidak menjawab, wajahnya tanpa ekspresi, matanya lurus kedepan ia asik memainkan XBox-nya
temannya hanya menghembuskan napas kemudian berlalu dari pemuda itu
sudah tengah malam, ia butuh tidur
'biar saja si remi, nanti juga hidungnya mimisan lagi' batin pemuda itu sambil cekikikan menuju kamar tidur
..........
Ranu memeluk kakaknya dari samping, kepalanya disandarkan didada vino, tangannya yang pucat merengut baju vino, pemuda 21tahun itu mengusap usap kepala Ranu seperti kucing kemudian mengecup bibir mungilnya untuk kesekian kalinya
untung saja tidak banyak orang yang lewat, mereka masih terjebak di dalam labirin
andi bergidik
'najis!' umpatnya
dia mungkin sudah menangis meraung raung kalau saja dirinya bukan di tempat ini
"kak aku takut..." kata Ranu pelan, pelukannya semakin dieratkan
"tenang love, aku kan sudah bilang akan melindungimu dengan nyawaku" ujar vino
'penipu! raja drama! apanya yang melindungi!' gerutu andi
Ranu melepas pelukannya
"tapi tadi yang menyelamatkanku adalah kak andi"
'benar!!' sorak andi dalam hati
"maafkan aku kak, aku baru menyadarinya, terima kasih kak andi" kata Ranu haru sambil menggenggam tangan andi dengan dua tangan rampingnya
vino menurunkan tangan Ranu dengan gusar, ia agak sakit hati, sebenarnya bisa saja ia yang menendang orang gila itu kalau saja.....kakinya tidak gemetaran saat itu (haha!)
"aku ingin makan ice cream vanila" gumam Ranu, ia merapatkan tubuhnya pada andi dan memeluk lengan kekar pemuda itu
"arrgh! andi kau pergi beli sana, aku juga mau rasa coklat" kata vino sambil berusaha menarik Ranu-nya
andi mendelik kesal pada pemuda 1tahuh diatasnya itu
"jangan suruh kak andi...biar aku aja yang beli" kata Ranu
saat akan beranjak vino menariknya hingga terduduk lagi
"biar aku aja" kata vino setengah hati
Ranu tersenyum, matanya menyipit saat ia tersenyum menampakan garis halus dibawah matanya
"aku mau vanila ya kak, kak andi suka rasa apa?"
"strawbery ^^" jawabnya, perasaannya sudah lebih baik dari saat vino berkoar tentang Ranu yang terkena kutukan sehingga dengan terpaksa menjadi pacarnya, andi masih yakin kalau Ranu terkena sihir atau santet
"strawbery? seperti banci saja, jangan jangan kolormu juga berwarna pink" ejek vino, tapi tidak ada yang peduli padanya
Ranu malah menarik andi melewati vino
"aku dan kak andi mau ke danau sebelah sana ya kak, nanti kakak menyusul" ujar Ranu menoleh sebentar pada vino
kemudian dua pemuda itu berlalu meninggalkan vino yang terbengong bengong
'awas kau Ranu, kubalas kau dirumah' umpat vino, segala pikiran kotor mulai memenuhi kepalanya
seringainya mengembang
........
mereka berdua sudah didalam sebuah mobil yang melaju pelan
sekarang pukul berapa?
08:45 pm
andi sudah pulang, setelah puas dari diorama park, vino dan Ranu tidak langsung pulang mereka pergi ke tempat penangkaran (?) ice skipping hingga malam
'kenapa kak andi nggak diajak' sungut Ranu saat itu, ia merasa kakaknya sangat egois
ia kesal pada kakaknya, Ranu ngotot tidak mau ikut ber-skipping, ia terus merajuk dengan pipi digembungkan
kulit tubuhnya semakin pucat dan bibirnya memerah karena udara dingin disekitar area ice skipping
vino tidak begitu merisaukannya, dia malah berseluncur ria meninggalkan Ranu yang berdiri dipojokkan
memamerkan keahlian berseluncurnya dengan senyum soknya yang bagi Ranu biasa biasa saja
vino terus berputar mengelilinginya, Ranu hanya diam sambil menutup mata karena pusing melihat kakaknya yang berputar putar, hingga dia mendengar suara gedebuk keras yang menyayat hati
Ranu terbelalak melihat vino yang jatuh tengkurap seperti kodok, ia tau bagaimana rasanya, pasti sakit, perih, dingin dan yang paling penting malu!
ia berusaha sekuat tenaga agar tidak tertawa tapi orang orang disekitarnya sudah pada cekikikan, Ranu membantu vino berdiri
ia makin terbelalak saat melihat wajah vino yang merah merah dan hidungnya yang berdarah, sungguh menyedihkan sekali
mereka pun keluar dari area skipping dengan vino yang berusaha keras menyembunyikan wajahnya
andai andi melihat ini
......
mereka sudah ada didalam mobil
Ranu masih berusaha agar tidak tertawa, vino yang sedang menyetir terganggu atas suara suara tertahan dari mulut Ranu, ia pun menoleh dengan kesal ke arahnya
"kalau mau tertawa, tertawa aja" kata vino dengan lagaknya yang dingin seperti tak terjadi apa apa
"nggak kok kak..." kata Ranu, tapi air matanya menetes karena menahan tawa tadi
mobil melaju perlahan, kemudian berhenti di sebuah jalan sepi yang sisi sisi jalannya adalah pohon pohon tua
hanya satu dua mobil saja yang lewat
"kenapa berhenti kak?" tanya Ranu bingung
vino tidak menjawab, ia malah mendekatkan tubuhnya pada remaja disebelahnya
"kak...?" suaranya mengecil saat vino meraih tubuh rampingnya ke dalam pelukannya
"i love you" bisiknya ditelinga Ranu kemudian menggigitnya penuh gairah
" uhh..." lenguhnya ketika vino beralih menjilat lehernya dan menghisapnya bersamaan dengan itu tangannya masuk kedalam baju remaja 16tahun itu, kulit tangannya yang agak kasar menjamah seluruh area tubuh ranu
kulitnya sangat lembut seperti kulit bayi
vino menarik ke atas baju Ranu, ia pun mulai menjilati perut ranu naik ke dadanya, Ranu bergidik geli, vino terus menjilatnya dengan sedikit lebih kasar, kali ini dia sangat kegelian, ia membekap mulutnya sendiri yang mulai mengeluarkan suara seperti orang cekikikan
vino menatapnya dengan kesal
"kenapa tertawa!" ujarnya ketus
"maaf..."
ia terdiam melihat remaja dihadapannya yang berwajah cantik, kepalanya ditundukan, sejak tadi kulit wajahnya terus meron
ia sangat putih , padahal ia hanya menggenggamnya saja tapi kulitnya cepat sekali memerah dan meninggalkan bekas...sangat sensitive dan ia menyukainya, ia sangat sexy
vino menyentuh bibir bawahnya dengan jempolnya dan menyelusupkan jarinya ke dalam mulut Ranu, tanpa disuruh ranu sudah menjilat dan mengulum jarinya dengan gerakan yang sangat sexy, vino sudah tidak tahan
ia pun melepas jarinya dari mulut Ranu dan meraup bibir Ranu dengan bibirnya
"aku udah nggak tahan..." ujar vino di sela sela ciuman panasnya
"pergi sana..." kata Ranu sambil mendorong tubuh vino menjauh darinya
"uh hum...aku pipis dulu ya, nggak tahan nih dari tadi, nanti dilanjut lagi"
vino pun keluar dari mobil setengah berlari menuju pohon besar disisi jalan
ranu menunggu didalam, ia memperhatikan kakaknya semakin menjauh
jalanan sudah sangat sepi
matanya menyapu keseluruh jalan, ketika itu ada suara ketukan di kaca sebelahnya
belum sempat Ranu menoleh, kaca itu..
#PRANGG
.........
sipp ayo lanjut lagi><
huu uh. di akherat nnti
@Tsu_no_YanYan
iu yg di ats kn psiko.x
@LittlePigeon
*abaikan
u kg prnh komen critax
about me that,,,, did I just gay or yet