It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
no comment ah =___
@el_crush
g jd dismblih , udh g brsmangt sy
@andhi90
g ush trus2n trma ksh, kesanx kyk orng baik aj km hkhkhk
yg psyco bkn remi tp si andi,,,,,andhi90 mksdx
Kira2 sape ye musuhnye?
kulitnya nampak dua kali lebih cerah.
remaja blonde itu mengamati dirinya dipantulan cermin didepannya
"jadi pergi nggak sih! kau sudah setengah jam berdiri disitu!" dengus vino sebal
Ranu menatap kakaknya
"kissmarknya belum hilang kak!" gerutunya, ia terus mengosok gosok lehernya dengan cream obat pembasmi jerawat
"sudahlah biar saja begitu!tidak akan ada yang memperhatikanmu walau pun ada juga memangnya mereka mau apa" cecarnya, ia berjalan cepat ke arah Ranu dan menyambar lengan pemuda langsing itu
"tunggu! aku mau pakai scraft saja" cegahnya
ia meraih scraft viscolenya yang bagian bawahnya merumbai rumbai
kemudian melilitkannya pada lehernya menutupi pundak dan hampir seluruh dadanya
"padahal bagusan tadi!" rutuk vino, sebenarnya tidak juga..justru penampilannya terlihat lebih menarik dengan scraft itu
Ranu mengekor dibelakang vino sampai ke mobil
kemudian mobil itu melaju cepat melewati komplek perumahan dan menikung setelah melewati pos penjagaan (pos satpam!)
.......
"hwaaaaw keren!!" pekik Ranu terkagum kagum, ia memicingkan matanya untuk melihat labirin raksasa itu
ia berada di puncak tangga di depan loket pengantrian, beberapa ratus meter dibawahnya terbentang labirin raksasa berwarna hijau tentu saja hijau ,itukan sekumpulan daun, dari jauh bentuknya terlihat seperti ular raksasa....ularnya orochimaru akan terlihat seperti cacing kurus jika dibandingkan dengan ini
"norak deh...kayak baru pertama kali aja kesini" ujar vino
mereka berdua menuruni tangga yang penyangganya dililiti tumbuhan hijau yang menjalar sampai kebawah
"memang baru pertama kali kok, aku aja nggak tau diorama park itu ternyata sebuah labirin, labirin juga aku nggak tau sebelum melihat ini" terangnya, senyumnya mengembang
"idih! terus ngapain kamu bersemangat sekali waktu ku ajak kesini?!" seru vino ia menggeleng tak percaya
ia langsung berpikir 'malang sekali anak ini, untung dia bertemu dengannya, si pangeran anthony berwajah tampan dan berjiwa mulia'
mereka tiba diujung tangga, kemudian berhenti sejenak sebelum melangkah lebih jauh
vino mengeluarkan peta petunjuk untuk mulai berpetualang
peta itu terbuat dari kertas seperti kulit dan menguning dekil serta efek efek terbakar yang membuatnya terlihat nyata
vino membaca peta itu dengan seksama
"apa kita akan kesana dengan jalan kaki kak?"
vino mengangkat wajahnya
"terserah....kau boleh merangkak sampai kesana jika kau mau khekehe" ia terkekeh
Ranu tidak menggubrisnya, dengan kesal berjalan mendahului kakaknya
......
mereka berdua berdampingan menyusuri jalan labirin, kedua sisinya adalah tembok tanaman raksasa yang menjulang tinggi membuat bayangan gelap yang menutupi sepanjang jalan
Ranu memperihatikan ke arah depan dan belakangnya, tak ada orang lain....ia mengait lengan vino dengan kedua lengannya dan merapatkan tubuhnya
"ngapain sih kamu? minta di-rape eh?" godanya sambil cengar cengir
"aku takut hilang..." ujarnya
Ranu tak akan sanggup jika dirinya tersesat dilabirin raksasa ini sendirian dan perlahan mati digigit serangga raksasa penunggu pohon tua
"yah... tapi aku bakal kesulitan membaca peta ini jika kau terus begini" tutur pemuda itu
Ranu melepas rangkulannya tapi ia tidak ingin jauh jauh dari pemuda 6th diatasnya itu
mereka berbelok pada tikungan kedua sesuai petunjuk peta
"WAAAA!!"
vino menjerit sambil mengibaskan tangan kanannya dan membuat petanya terjatuh
Ranu ikut memekik saat melihat makhluk gemuk berkulit tipis dan berwarna ungu tengah menggeliat di punggung tangan kakaknya, saat vino mengibarkan tangannya makhluk itu terlempar begitu saja dan tenggelam dalam semak semak
"cuma ulat" terang vino air mukanya kembali normal
"masa ulat warnanya unggu!?? mungkin aja itu peliharaan alien dan mungkin...beracun..."
vino terkekeh sambil mengacak acak rambut pirang Ranu yang lurus dan terasa sangat halus tapi segera ditepis olehnya
vino akan memungut lembar peta itu ketika tubuhnya merasakan sesuatu yang lain, ia menatap Ranu dengan pandangan ngeri, ia tidak lagi menatapnya melainkan memelototinya
"r...ra...nu..."
Ranu sendiri sangat takut melihat tingkah kakaknya yang tiba tiba seperti kerasukan zombie
ia mundur beberapa langkah saat vino berusaha mengapai gapainya dengan gerakan aneh
lututnya bergetar hebat, air matanya sudah lebih dulu jatuh mendahului peluhnya
"p...per...gi!!" jerit vino berusaha menahan dirinya yang bergerak mendekati Ranu yang terduduk kaku di atas tanah, ia baru saja tersandung batu
" ulat itu ulat setan!! ia meracuniku, jika racun itu menyebar keseluruh tubuhku maka aku akan menjadi binatang buas!!! cepat pergi sebelum aku memakanmu!!!"
setelah itu tubuhnya tidak terkontrol lagi, ia mengejang seperti orang kesurupan
Ranu mengumpulkan segenap kekuatannya dan memaksa lututnya agar tidak terus bergetar, ia seperti tercekik, air matanya mulai mengalir
ia sudah berhasil bangkit
tapi......
vino sudah lebih dulu menerkamnya
"AAAAAAAAHHHH!!!!!!"
jeritnya keras sekali
"GAHAHAHAHA!!"
vino tertawa terpingkal pingkal, ia sampai berlutut memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa terlalu keras
rupanya tadi ia hanya bersandiwara untuk mengerjai adiknya
Ranu terbengong bengong melihat kakaknya yang ia kira sudah menjadi zombie dan sekarang malah tertawa seperti orang kesetanan
ia sadar dirinya telah ditipu
suhu tubuhnya mendadak naik, ia kesal sekali pada pemuda dihadapannya, ia merasa sangat dipermalukan, wajahnya sudah sepeti udang rebus saking merahnya
Ranu menyeka air mata yang membasahi mata coklatnya dan berlari menjauhi vino ke arah jalan masuk yang telah mereka lalui
ia mungkin masih mengingat jalan pulangnya atau mungkin tidak....ia tidak peduli sampai akhirnya ia menabrak sebuah tubuh jangkung didepannya
"maaf!! maafkan aku!"
Ranu masih menunduk
ketika tak ada jawaban dari orang itu ia mengangkat wajahnya perlahan
Ranu memekik kaget dan mundur beberapa langkah
psyco itu sekarang ada didepannya!! ia akan membunuhnya sekarang!
wajahnya memucat, kepalanya mendadak pusing dan perutnya serasa mual
orang itu masih mematung dihadapannya, ia masih mengenakan pakaian seperti semalam, celana jeans hitam, jaket hitam dengan penutup kepala, dan masker putih
ia bersiap akan melarikan diri dan mengambil langkah sejuta
tapi orang gila itu juga mengejarnya! 'tentu saja bodoh! dia kan mengincarmu' rutuknya
ia rasa dirinya sudah berlari sangat kencang, tapi saat ia menoleh kebelakang sosok itu sudah satu meter dibelakangnya
Ranu menjerit kuat ketika tubuh itu menangkap tubuhnya dan mendekapnya erat
"hey! kenapa sih kau de??"
orang itu melepas dekapannya
Ranu mengenali suara itu
suara yang sangat familiar, tentu saja...ia bahkan sangat merindukan suara ini
"kak andi!!" pekiknya girang ia langsung memeluk pemuda tampan yang bahkan lebih tampan dari kak vino-nya
ketakutan telah membuat imajinasinya kelewat dan mengacaukan penglihatan serta akal sehatnya
apanya yang jaket hitam? andi mengenakan jaket HIJAU toska dan dia tidak memakai masker melainkan kaca mata gaya yang sekarang telah dibukanya (maksa banget authornya)
yang benar cuma jeans hitamnya saja
"kau kenapa sih de?? masih marah ya...kenapa tadi langsung kabur waktu ngeliat kakak? dan nomormu tidak aktif, kau susah sekali dihubungi, soal malam itu kakak nggak bermaksud meninggalkanmu..sungguh kakak sudah kembali ke tempat itu tapi kau sudah menghilang" tuturnya panjang lebar
Ranu kembali memeluk kakaknya, ia tidak marah pada andi, bahkan ia sudah lupa itu semua
anak itu memang paling cepat soal memaafkan, sekarang saja kekesalannya pada vino sudah hilang entah kemana
andi membalas pelukannya, ia sudah kangen sekali pada adiknya itu banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Ranu
ia akan mengajaknya ke toko ice cream didepan labirin dan makan ice cream di tepi danau berdua kemudian mengutarakan perasaannya, bertukar cincin, menikah, punya anak....
hayalannya sudah menjalar kemana mana ketika tersadar dirinya tengah dipelototi oleh pemuda diujung labirin
"anthony..." gumamnya disela sela pelukannya dengan Ranu
Ranu langsung melepas pelukannya ketika mendengar nama itu
ia menoleh ke arah yang dituju andi
vino tengah mengancam dengan tatapan membunuh, tangannya dikepalkan sampai urat uratnya tercetak
siapa yang ia tuju? dirinyakah? atau andi?
Ranu mulai ingat, kakaknya pernah bilang kalau andi adalah musuhnya,
'ya ampun! bagaimana aku bisa sampai lupa tolol! kakak bahkan melempar handphoneku dan melarangku bertemu dengan kak andi' rutuknya dalam hati
kau juga lupa? dia menamparmu sampai gigimu retak (?)
vino berjalan mendekati mereka berdua
Ranu benar benar tidak tau apa yang akan terjadi, ia terus berdoa dan mengadu
kenapa sejak tadi hidupnya diliputi ketegangan....!!?
@LittlePigeon
@Summer_fox
@sinjai
@andhi90
tersrah =___
@bocahnakal96
@arieat
si andi mungkn
@RiidzSyhptra
@Tsu_no_YanYan
@wandi_aja
@ularuskasurius
mnta reviewx kk
Sayangnya dia begitu... Ga tega kalo Ranu dipukulin Vino! Ga rela! Ga rela!
Andi plin-plan, Remi PK...
Ya wes, Ranu, kamu ama mas Dani aja ya~ hahaha
Lanjut thor! Keren loh, rutin update... sehari sekali, ada update-an baru... Salut deh^^
Semangka ya^^)9
no Ranu. he such a girl
vino is better
@RiidzSyhptra
nope
@andhi90
sma! w jg yakn tuh si andi psycox
@bocahnakal96
updated
Ranu menatapnya dengan ngeri, ia menyentuh kedua pipinya dengan dua tangan
langkahnya semakin dekat
"hi kak" ujar andi dengan senyumnya yang mempesona
tapi apa yang ia dapat atas sikap ramahnya? vino merengut kerah bajunya dan bersiap memberinya bogem mentah
"JANGAAAANN!!!"
pekik Ranu
vino menahan gerakannya,
ia menatap Ranu dengan kesal, kemudian melepas andi dengan kasar sebagai gantinya ia berlari ke arah Ranu dan hendak mencekiknya dengan dua tangan yang terangkat....
tidak! ia tidak bermaksud mencekiknya. tapi...
"AWAS BODOH DIBELAKANGMU!!"
"APA??"
ia membalikkan tubuhnya
kemudian...
#KRASHH
andi menendang orang yang hendak menyerang Ranu tadi hingga jatuh terjerembab kedalam semak semak
pisaunya ikut terjatuh
orang itu mengenakan jaket hitam dengan tudung,celana hitam panjang sampai ke setengah sepatunya yang juga hitam, ia juga memakai masker coklat bergambar tengkorak
vino akan menangkap orang itu ketika kakinya malah tersandung kaki andi yang bediri didepannya dan membuatnya hampir terjungkal (andi menahan tawa,senangnya bukan main)
"brengsek kau!!" ia memaki
andi tidak terima dirinya disalahkan, ia pun membalas
"kau yang bodoh!"
ia mendorong tubuh vino, vino balas mendorong dan terjadilah aksi dorong mendorong,
Ranu masih gemetaran dengan posisi duduk, lututnya ngilu sekali
hal itu dimanfaatkan oleh orang berpakaian hitam itu untuk kabur
sebelum kabur ia memungut pisaunya, mungkin takut profesor agata menemukan sidik jarinya....ia belum siap bertemu conan (?)
............
mereka bertiga telah keluar dari labirin itu dan tengah duduk di bangku kayu panjang yang beratap dedauan serta bunga bunga indah
"ini semua karena ketololanmu!" ujarnya
"berhentilah menyalahkanku dan bersikaplah dewasa, ingat kau paling tua disini" kata andi
Ranu masih terdiam, sejak tadi ia belum bicara sepatah katapun
ia duduk ditengah diantara dua pemuda yang saling merajuk mesra
"urusanmu denganku belum selesai ya!" ancamnya
"apa salahku!?" protes andi
"perbuatan biadabmu yang meng-klaim 'leona-ku'"
bukannya membicarakan soal tadi mereka malah meributkan soal lain....♘♞
"apa apaan sih kau? dia kan sudah bukan pacarmu lagi! lagi pula aku sudah tidak bersamanya"
Ranu menutup kedua kupingnya terganggu atas dua insane yang tengah berdebat, tapi ia tidak protes
"ya! kau mencampakannya dan bangsa-mu si bajingan Saputra telah menodainya! ini pasti ada hubungannya denganmu! kelompok orang orang tolol!"
andi terdiam, ada sedikit perasaan kesal saat vino mengatakan sahabatnya remi adalah bajingan, dan kelompok tolol? maksudnya apa lagi...
tapi ....
dia memang bajingan sih
"kalau kau masih suka kenapa tidak kau pacari saja leona!" dengus andi kesal
"tentu aja nggak! aku sudah punya penggantinya kok!"
"terus apa lagi masalahnya denganku!!? kudengar kau merusak handphone Ranu juga eh?"
vino terdiam, otaknya yang mungkin sudah berkarat mulai bekerja
'benar juga ya!!?, bahkan tadi dia sudah menyelamatkan 'Ranu-ku', malah harusnya aku berterima kasih'
"kali ini kau kumaafkan" kata vino
'maksudnya apa coba?? masih sempat sempatnya dia berlagak!?' rutuk andi dalam hati
"aku baru tau kau ada hubungan darah dengan Ranu" ujar andi yang sebenarnya ingin bilang 'kok bisa ya setan kayak kamu jadi kakaknya Ranu'
"hubungan darah?"
"lho? bukan kamu kakaknya yang tinggal bersamanya itu?"
"dia memang tinggal dirumahku untuk sementara waktu, tapi tidak ada hubungan darah denganku dan dia...."
andi mengerutkan keningnya sebagai wujutan atas kebingunganannya
vino terdiam sejenak kemudian menyelipkan sebelah tangannya di antara pinggang Ranu
ia mengecup pipi merahnya Ranu sesaat, kemudian menggeser wajah Ranu dengan sebelah tangan dan mengecup bibirnya sekali. Ranu hanya pasrah seperti boneka mainan
andi menyaksikannya dengan anteng sambil melotot sampai matanya mau copot
"dia kekasihku" ujar vino dengan senyum sintingnya (kata andi)
kali ini matanya sudah benar benar copot dan menggelinding kebawah bangku
..........
*kecup leher dani
oke oke... gw mengerti satu hal... begitu rupanya... jadi ternyata... hihihihi )
jngn2 orang aneh yg ngincer Ranu itu leona nih~
cewk yg kekasihnya direbut bisa jadi lebih mengerikan dari monster... hohohoho L-)