It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Fazlan_Farizi, @darkrealm,
@obay
20.30
****
Aku duduk disamping jendela
kost Yoshi, aku melamun
memikirkan keadaan orang
tua ku di kampung. Ku
topangkan dagu ku dan
memandang keluar jendela.
"Ibu bagaimana disana"
ucap ku setengah berbisik.
Aku mendengar suara dengkuran halus aku menengokkan kepala ku dan
melihat Yoshi tertidur begitu
pulasnya. Aku mendekat
ke arahnya dan duduk bersila
disisinya. Aku perhatikan gestur
wajahnya, rahangya yang
panjang pipinya yang tirus
serta bibirnya yang berwarna
merah. Badannya tinggi tapi
tidak terlalu besar wajahnya
bisa di bilang tampan dengan
mata sipit dan kulit putihnya.
Urat tangannya terlihat jelas
di pergelangannya mungkin
akibat dari cara kerjanya yang
terlalu rajin. Dia ini tipe
orang yang tidak mau susah
jika mau pergi tidak pernah
memikirkan pakaian apa yang
harus dia pakai atau tantanan
rambut apa yang sedang style
saat ini, dia begitu apa adanya
dengan sifatnya yang easy
going dan sangat ramah pada
siapa pun itu. Dan yang selalu
ia tunjukkan pada semuanya
adalah sifat baiknya, entahlah
begitu banyak orang yang
sangat menyayanginya.
Aku mengusap rambutnya
pelan agar dia tidak terbangun
karna sentuhan telapak
tangan ku di kepalanya.
"Kamu selalu baik pada ku
Shi, entah apa yang terjadi
dengan ku jika kamu tidak ada
bersama ku" aku menaruh
telapak tangannya di pipi ku.
"Aku menyayangi mu" aku
mengusap tangannya yang
menempel di pipi ku.
Aku mencondongkan tubuhku
membisikkan ucapan selamat
malam untuknya.
"Good Night" lalu ku kecup
keningnya sayang. Aku
merebahkan diriku di sebelahnya dan mimpi pun
mulai menjemput ku masuk
kedalamnya.
wow.. ppnya.. Keren
Oya kemaren2 kan dia baru datang ke indonesia ya..
wew haha thanks..
Ok nanti di mention deh mas bro..
Esok Paginya............
********
Seperti ada orang yang
mengoyang goyangkan tubuh
ku dan semakin lama semakin
cepat, aku membuka mata ku
sedikit dan melihat sosoknya
yang ada di hadapan ku.
"Sya, bangun shalat subuh
dulu ya.." ucapnya tetap
menggoyang goyangkan
tubuhku.
"Enghh.. Nanti Shi aku masih
ngantuk" aku mengerang
kecil.
"Huh.. Bangun Shi, kamu
jangan lupakan shalat"
Yoshi menepuk nepuk pantat
ku keras.
"Iya......" aku pun bangun dan
pergi mengambil wudhu.
Setelah selesai yoshi sudah
rapih dengan koko dan sarung
di tubuhnya. Sisi yang lain
dari sosoknya yang simple
selalu penuh akan kejutan.
"Kamu yang jadi imam ya"
Ucapku dengan memakai
sarung di pinggang dan
melilitkannya.
"Iya bawel.." dia mulai
membuka suaranya dengan
membaca komat, di mulailah
acara shalat bersama pagi itu.
Selesai shalat yoshi menutupnya
dengan membaca surat ayat
pendek, suaranya merdu sekali
dan menenangkan.
Aku menutup kedua mata ku
mendengar suara lantunan ayat
yang dia baca.
Yoshi membalikkan tubuhnya
menghadap ku dan aku pun
meraih tangannya secara tiba
tiba, aku menundukkan kepala
ku dan menempelkan kening
beserta bibirku di punggung
tangannya.
Yoshi menatap ku kaget .
"Kenapa?" tanya ku bingung.
"......." Yoshi hanya diam dan
memandang ku lekat, tapi
sedetik kemudian dia
tersenyum kecil.
Dia mengusap kepala ku
dan aku baru sadar dengan apa
yang ku lakukan tadi, aku
melepas sentuhan tangan ku
pada pergelangan tangannya.
Bodoh, apa yang ku lakukan?
Aku seperti perempuan saja
yang menyalami tangan
suaminya.
#haloo..ane muncul lg nih..
haha, keceplosan tuh si asya..
Hoi bang, kemana ja nih..
I miss u :DD hoho *plokk
ku dengan suaranya yang di
buat semanja mungkin.
"Aku males masak" aku jujurkan
lidah ku.
"Ih, hari ini kan minggu masa
masak juga harus libur"
"Aku yang males" kerling ku.
"Terus makan apa? Ini udah
lewat buat sarapan" Oshi
menatap jam dinding yang
menunjukkan jam 8 pagi.
"Ciyusss?" tanya ku.
PLOKKK...
Dia melempar buku bacaannya
ke wajah ku.
"Oshi ko jahat sih sama Asya"
seru ku dengan mimik wajah
yang di buat sesedih mungkin.
"Oshi kalau laper emang begini
Asya, bisa killer" dia hanya
menyeringai kecil.
Aku mendengus dan melempar
balik bukunya tapi dengan
mudahnya dia menghindar.
"Masak sendiri!" ucapku ketus.
"Aku gak bisa masak, yang
ada masakan ku ga karuan
rasanya" Yoshi mendekati ku
lalu mengacak acak rambut
ku.
"Kamu ini, pantas saja aku
disuruh tinggal disini ternyata
cuma di jadiin babu buat
masak ya"
"Hahaha. Kalau iya kenapa?
Kalau enggak kenapa?"
tanyanya di selingi dengan
tawa.
"Kamu ko jahat sih sekarang"
seru ku seraya memandangnya.
"Manusia punya sisi jahat dan
baiknya Sya, ga mungkin selalu
baik" jawabnya lembut.
"Berarti sekarang kamu lagi
jahat dong sama aku Shi?"
aku duduk bersila menghadapnya.
"Menurut mu?"
"Entahlah, yang bisa menilai
diri mu itu ya cuma diri
sendiri lah" jawab ku lugas.
"Hmm, jawaban yang tepat"
"Menurut ku, aku masih
memiliki sifat jahat di dalam
diri ku Sya, terkadang sebuah
pikiran pikiran muncul dan
mendorong mu untuk
melakukan hal jahat" dia
memandang ku lalu tersenyum.
"Tapi aku bisa mengantisipasi
semuanya dengan cara tetap
berfikir positif dan menyerahkan
segalanya kepada Allah"
"Dan di pikiran ku selalu
terngiang kata kata seseorang
yang pernah dia ucapkan
kepada ku" ujarnya dengan
suara pelan.
"Apa itu?" tanya ku penasaran.
"Jangan pernah sekali pun
menyakiti perasaan orang lain,
karna suatu saat pasti akan
ada balasan yang lebih
menyakitkan lagi melebihi
sakit yang kau buat kepada
orang lain..."
aku termangu sesaat dengan
kata katanya, dia begitu dalam
sekali saat mengatakan itu.
Sebenarnya ada apa ya?.
"Dan jika kamu terlanjur
menyakiti seseorang, cobalah
untuk meminta maaf dan
jadikan pengalaman itu untuk
menjadikan mu manusia yang
lebih baik lagi untuk orang
orang di sekitar mu" lanjutnya
di sertai dengan senyuman
kecil.