BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tak Selamanya

12122232426

Comments

  • ahgggggggffffhhhhh lanjuttt donkkk plissss hehehgehehehe aq sukaa critanyyaaaa ......:-):-):-P
  • Tubuhnya gemetar, tanpa dia sadari satu tetes air matanya merengsek keluar dari kelopak matanya yang sayu, kedua tangannya mendekap tubuhnya yang menggigil ketakutan.
    Bola matanya kembali menatap Yoshi yang tetap tertidur di sampingnya.
    Kepalanya tenggelam diantara kedua lututnya, kedua tangannya memerangkap tubuh mungilnya sedikit mencoba meredam suara tangisan yang memecahkan kesunyian.
    Perlahan isakan absurd tak bisa ia bendung diantara kebisingan hewan hewan kecil diluar sana.
    Kedua mata yang bersembunyi pada kelopaknya pun terbuka, menampilkan manik hitam bak elang yang memantau mangsa
    pada kejauhan, Yoshi mengerjapkan matanya.
    Ia terbangyn karna mendengar suara isakan kecil seperti tangisan
    seseorang, kepalanya memutar mencari asal sumber tangisan lirih tersebut.
    Ia menemukan Rasya yang kini sedang duduk diatas kasurnya dengan posisi tangan yang sedang memeluk tubuhnya sendiri, keplanya yang terkulai
    lemas tersebut kian menunduk
    semkain dalam.
    Yoshi yang tak tega melihat sahabat sekaligus orang yang ia
    sayangi tersebut menangis dalam
    keadaaan kacau seperti itu.
    Perlahan tubuhnya beringsut mendekat dan mendekap sosok
    rapuh dan kecil itu dalam sebuah
    pelukan hangat, tangannya mengusap lembut surai hitam yang kini layu menutupi setengah
    wajah kecilnya.
    Rasya tersentak saat merasakan
    kehangatan yang kini meliputi seluruh bagian tubuhnya, kepalanya mendongak dan menemukan Yoshi yang kini sedang memeluknya dengan erat.
    Kedua tangannya yang sebelumnya memeluk erat tubuhnya sendiri perlahan menautkannya pada helaian kain
    baju tanpa lengan yang melapisi
    tubuh milik Yoshi.
    Rasya meremas kain baju pada dada kiri Yoshi dengan kuat, bibirnya bergetar membisikkan
    gumaman yang tidak jelas.
    "Tenanglah"
    Yoshi membisikkan kata kata yang mampu menenangkan Rasya yang kini sedang kacau.
    Jemari Rasya kembali mengeratkan genggamannya pada baju Yoshi.
    "Jangan pergi.. Jangan "
    **
  • Ish, Rasyanya ko jadi cengeng begini ya.. ==" *plakk
    masih banyak kekurangan di tiap karakternya, maaf kalau ga sesuai ya.. (_ , _") *nunduk
  • bukannya Rasya emang cengeng ya? :D
    Gpp..lucu gemesin cengeng begitu... #pelukrasya

    Btw kalimat ini...
    Perlahan isakan absurd tak bisa ia bendung diantara kebisingan hewan hewan kecil diluar sana.
    Errr....
    isakan absurd??
    kebisingan hewan-hewan kecil?? tikus? hamster? marmut?
    seranggga maksudmu?
    :))
  • Yoshi mengelus punggung Rasya dengan lembut, kepalanya ia rebahkan pada bahu mungil itu.
    Rasya masih memeluk tubuh Yoshi erat, jemarinya menelusuri
    lekukan tubuh sahabat dekatnya.
    Rasya semakin menenggelamkan
    kepalanya pada dada bidang Yoshi, seakan ia tak mau kehilangan sosok yang ia cintai ini.
    Hembusan nafas hangat yang menguar dari bibir Yoshi tepat
    mengenai tengkuknya yang sedikit terekspos tak tertutupi oleh kerah bajunya yang sedikit
    terbuka.
    Rasya menutup kedua matanya
    merasakan hembusan hangat itu
    mengenai titik paling sensitif dari bagian tubuhnya, ia mengerang pelan dan semakin kuat menautkan jemarinya pada helaian baju yang membungkus
    tubuh Yoshi.
    Bulu kuduk Yoshi meremang ketika telinganya mendengar suara erangan Rasya, perlahan jemarinya mengelus tubuh berkulit putih itu dengan lembut.
    "Emmh.."
    Rasya mengerang, wajahnya terangkat mendongkak menatap wajah Yoshi.
    Jemari Yoshi membelai pipi kiri Rasya, matanya melihat setetes
    air mata yang menggenang di pelupuk mata sayunya. Ia mengusap sudut mata Yoshi dengan punggung tangannya.
    Kedua mata sayu itu menutup menikmati sentuhan hangat yang menjalar pada pipi kirinya, jemari tangannya menggenggam tangan
    yang masih setia menangkup sisi
    wajahnya.
    "Hangat.."
    Ucap Rasya pelan, bibirnya melengkungkan sebuah senyuman tipis, Yoshi. Matanya terpaku pada bibir mungil itu.
    Bibir merah yang seakan menggodanya untuk mendekat dan mencium bibir ranum itu.
    Melumatnya hingga membuat sang pemiliknya mendesahkan namanya.
    **
  • Typo, maksudnya mengusap sudut mata Rasya bukan Yoshi =='
  • Aw aw aw.. sambungannya mana??? *ekspresi nafsu banget hehehe
  • panassssss... kentang euy
  • Yoshi merebahkan tubuh mungil dalam dekapannya itu pada kasur
    putih hangat. Kedua tangan Rasya melingkar erat di leher Yoshi.
    Mata sayunya memandang rona merah yang menghiasi wajah manis Rasya, tangan kiri Rasya meremas pelan helaian hitam sang sahabat yang jatuh di atas wajahnya.
    "Boleh kah?"
    Bisik Yoshi pelan, bibirnya menghantarkan hembusan nafas yang terasa panas menjalari seluruh wajah orang di bawahnya.
    Rasya mendesah lirih ketika tak sengaja tangan putih Yoshi menyenggol benjolan besar yang menggembung di dalam celananya.
    "Emhh.."
    Rasya menganggukan kepalanya
    menyetuhui permintaan sang sahabat tersayangnya.
    Yoshi yang seolah mendapat angin segar dengan jawaban polos temannya pun dengan tidak sabar menarik pelapis baju terakhir yang membungkus tubuh sahabat kentalnya itu dengan cepat.
    Matanya memandang nafsu pada kedua tonjolan kecil berwarna coklat pada dada Rasya, Yoshi menundukkan kepalanya lalu lidahnya menjilat puting kecil itu.
    "Ahhh.. Mmhh"
    Rasya melantunkan iramanya dalam kenikmatan yang di berikan oleh Yoshi. Kedua matanya terpejam erat, ia mengigit bibir bawahnya saat gigi putih itu menggigit putingnya keras.
    Tanpa Rasya sadari jemari Yoshi mulai berani menyentuh bagian tubuhnya yang lain, ia meremas gundukan yang menyembul dia antara kedua pahanya.
    "Akkhh!"
    Rasya menjerit kecil ketika remasan pada bagian vitalnya semakin keras.
    "Sepertinya ada yang bangun ya"
    Ucap Yoshi di sertai dengan senyuman usilnya. Rasya cemberut dan memukul bahu sahabatnya dengan pelan.
    "Mesum.."
  • ko ngga lanjuttt
  • mana lanjutnya??????????????????????
  • Ikut gbung,sy bru di forum ini...trnyta ada sejuta stu crita yg trksan sngat asli...alurx sngat truntun dlam crita ini, bgm khidupan 2ank adam yg ingin slng mlngkapi,mengisi,mlindungi,dan hrus ada dstiap dru lngkah hdup satu sma lain...jka ksah ini ada dlam khdupan nyta...mngkn sngat brat djalankn...siapa pun kmu,sy hax mmberikan acungan jmpol untk mu...mngankt sbuah kisah ttng kaum2 sprti ini...pnsaran ksah lnjutanx,di up yah...BRAVO...slam knal
  • @wooyoung, @nakashima, gomenasai. Nanti tak lanjutlah. Aku jarang mampir ke forum lagi soalnya.
    @Agova, Arigatou. Salam kenal juga ya. Cerita ini masih banyak kekurangannya dan alurnya juga masih berantakan hehe..
  • lama gg di update miss this story. :)
  • Aku yang terlalu larut akan kebahagiaan yang ia semaikan semakin enggan untuk melepaskan.
    Mengingat betapa lembut hembusan nafasnya serta halusnya sentuhan ringan yang ia bagi dalam sebuah pelukan atau usapan sayang.
    Ia yang memberi ku limpahan kasih sayang tanpa batas, ia yang menawari seteguk kesejukkan di kala perih menoreh jiwa.
    Tetapi, terkadang kenyamanan dan kebahagiaan itu tak pernah selamanya bertahan lama.


    **

Sign In or Register to comment.