It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
belom, gak ada duit. tanggal tua
#curhat pribadi
wah berarti termasuk angkatan member bf yang baru nih?
Suka sama karakter yg kamu bikin, total. So much entertaining bgt deh. Setiap tokoh punya kepribadian dan masalah masing2. Yg dituntasin dengan pelan oleh mereka. Alurnya jga bagus, walau aku agak sedikit bosan di bagian2 yg terlalu byk kata2 puitis. Cuman dikit kok, tpi ya itu, masalah selera lagi. Hahaha.
Kritik sih cuman di penggunaan: di- ke- dan pun-
Sama kalo begini:
"Bryan apakah kau sudah mengambilnya?" Tanya Dharma.
Itu salah, yg bener:
"Bryan apakah kau sudah mengambilnya?" tanya Dharma.
Kalo di akhiran pakek kata2: tanya, jawab, kata, ucap, ujar, seru, bilang, dll. Itu harus pakek huruf kecil. Dari mentor penulis yg pernah ngajarin aku sih begitu.
Enggak mengganggu memang, tapi kalo untukku sih agak gimana gitu. Kesannya jdi berantakan ceritanya. Hihihi, cerewet amat yaaa.
Udah ah, itu aja, tot.
Dadah
makasih udah mampir dan baca.
iya, jadi sepanjang fam 1 sampe 3, penulisan kalimat langsungku memang masih salah semua. Baru tahu yang bener beberapa bulan lalu waktu baca2 dan iseng ngamatin bbrapa novel. malah sekarang mulai ninggalin bentuk yang itu
Jadi, udah mulai gak pake lagi bentuk : "Kalimat langsung," penjelasan. (maksudku udah gak pake lagi: tanya, seru, ujar, dll)
Tapi cuma : "Kalimat langsung." Narasi.
atau : Narasi. "Kalimat langsung."
karena aku sendiri lebih nyaman nulis pake bentuk yang itu sekarang.
makasih skali lagi kunjungannya.
total ) )
Oh, ternyata masalah kurang mengerti tentang isi cerita. Aku coba jelasin deh ya....
1. Masalah ‘Dia’ di konflik Dharma-Dharu.
Mungkin jawabannya ada di cuplikan dialog Dhama:
Sekarang paham kenapa ada tokoh ‘Dia’ atau seolah2 aku ngasih orang ke3 di konflik Dharma dan Dharu? Jawabannya ada di dalam cerita itu sendiri. udah baca kan?
2. Masalah sifat Bryan.
Kalau ini, mungkin kamu harus bisa bedain ya. Resapi baik2 deskripsi dari Kristan tentang sifat Bryan:
Jadi udah jelas kan batasan “Pintar” di sini itu dalam hal apa?
Oke sekarang aku tanya lagi, kamu bisa bilang Bryan itu terkesan bodoh darimana?
Karena gampang dibohongi? Maksudku dibohongi Dharu dan Dharma? Kalau begitu apa ada kaitan atau korelasinya antara gampang dibohongi dengan kepintaran dalam materi pelajaran dan akademis? Menurutku enggak, karena kecerdasan otak selalu gak berbanding lurus dengan kepekaan perasaan, atau bahkan enggak ada kaitannya sama sekali.
Orang yang pintar dalam pelajaran, hanya sulit dibohongi kalau menyangkut materi pelajaran atau beberapa hal yang bersifat logic.
Orang pintar dalam pelajaran gak selamanya bakal tahu kalau ada orang lain yang bohong ke dia masalah perasaannya, karena mana ada manusia yang bisa baca pikiran orang? Paham gak maksudku? Apa ada pertanyaan laen?
Oh ya tambahan, walaupun aku gak ngasih contoh di cerita ini. Tapi sifat manusia itu bisa berubah lho.....
Kalian belum saatnya muncul!
#iket
#buang ke laut
#tabur bunga
aku udah ungkapin ke kamu kan yuz?
pertanyaan gw kapan dharu's book kapan realese
Takkan pernah bisa lepas dari cerita ini
Slalu kembali
Kembali
Dan kembali....
akhirnyaaaaaaaaa nengok k sni lagi.
tp kok ehem. . . g nyapa ya.