BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

PANGERAN KODOK (The Prince Who Turn Into a Frog)

14748505253

Comments

  • maaf banget untk tmn2 yang udah nggu lama,,, skg aku update cerita ku,,,
  • *****MASA SEKARANG****

    Rasanya perasaan itu masuk berkecamuk di dadaku, melihat darah yang keluar dari pegelangan tangannya, melihat wajah pucat tak berdayanya, sakit, sakit banget. Aku membenturkan tanganku ke meja di depanku, tak ku pedulikan rasa sakit itu, karena hatiku jauh terasa lebih sakit, sakit yang teramat.

    Masih tergambar jelas bagaimana Boni yang ku kenal sangat kuat itu terbujur kaku dan tak berdaya, wajah pucat serta tangisan orang tuanya yang seakan memecahkan kupingku, air mataku tak sanggup untuk menetes kala itu, aku hanya terdiam. Rasanya sebagian roh di dalam tubuhku hilang melayang

    Bayangan antara Boni silih berganti dengan bayangan James dan Windra tadi,rasa sesak itu kembali memuncak tat kala mengingat itu, aku benci rasa ini, aku benci, sifat Windra yang riang dan polos dengan gampang membuat aku jatuh ke dalamnya, aku tak menyadari sejak kapan aku mulai menyukainya, mungkin sejak pertama saat aku berjumpa dengannya

    Dengan penampilan norakku, aku bertandang kerumahnya saat itu, melihat wajahnya yang illfeel tapi berusaha ramah malah membuat ku gemas, apalagi saat di sekolah aku duduk sebangku dengannya, rasa deg-degan itu menyeruak di dada.

    Meski banyak orang yang hanya memandang James saat itu, dan memandang remeh padaku, toh aku bisa berhasil buktikan kalau aku bisa merebut perhatian lebih dari pada James, dengan penampilan norak yang berubah menjadi pangeran memang cenderung akan membuat orang lebih penasaran, dan aku berhasil membuat James menjadi kecil saat itu

    Tapi meski penampilanku sudah berubah, tapi kenapa satu-satunya yang benar-benar ingin aku dapatkan malah di dapatkan oleh dia? Lagi-lagi James yang memenangkan semua itu, apakah dia pantas mendapatkan Windra? Tidak! Dia tak pantas mendapatkan Windra, aku akan melakukan cara apapun agar Windra bisa lepas dari genggaman iblis itu, iblis pembunuh

    Hampir setiap malam di dalam mimpiku, aku melihat Boni menangis, ada keperihan di wajahnya, ada kesakitan yang amat mendalam, aku mencoba merangkulnya, tapi hanya asap yang ku pegang.

    “Boni, Boni, Boniiiiiiiiii” teriakku saat dia menghilang

    “Do, kamu kenapa sayang?” teriak ibu sambil mengetuk pintu dari luar

    Lagi-lagi mimpi buruk itu datang padaku, kenapa harus melihat wajah sendunya dalam setiap mimpiku

    “Nando nggak apa-apa bu” jawab ku pada ibuku

    “Kamu yakin?” Tanya Ibu

    “Iya, yakin Bu” jawabku

    “Ya sudah, cepat kamu mandi, sudah siang ini, kita harus ke Gereja” panggil Ibu

    “Iya bu, jawabku sekenanya, aku melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 07.30, dengan sedikit malas aku beranjak dari kamar ke kamar mandi.

    Air dingin di bak sedikit menjernihkan pikiranku yang dari kemarin di kuasai emosi, hari minggu ini aku mengunjungi gereja dan juga rumah sakit nantinya

    “Wah, anak ibu cakep banget” puji Ibu padaku

    “Ibu juga” jawabku tersenyum

    “Nanti kamu kerumah sakit mau ibu temani?” Tanya ibu

    “Nggak usah bu, Nando kesana sendiri saja, Nando sudah biasa kok!” jawabku

    “Ok kalau begitu, ayo cepat jalan, sebentar lagi telat nih” pinta Ibu

    “Sipp boss” jawabku, kami berdua keluar dari rumah dan aku menghidupkan motorku, segera kami berangkat ke Gereja, sempat aku melihat tawanya, tawa dari Iblis itu bersama malaikat yang seharusnya menjadi kekasihku, mereka masuk ke mobil yang sama beserta orang tuanya.

    Jarak dari rumahku ke gereja tidak begitu jauh, hanya butuh 5 menit saja, orang-orang sudah ramai yang datang, saat ku parkirkan motorku, kulihat mobil mama Windra juga telah sampai di parkiran mobil,

    “Pagi tante” sapaku kepada mama Windra, aku berjalan kea rah mereka, kulihat wajah James menjadi kaku, sedang wajah Windra seperti biasa yang polos dan ceria

    “Pagi nak Nando, wah kamu ke Gereja dengan siapa?” Tanya mama Windra

    “Saya sama Ibu saya” tak lama Ibu menghampiri kami

    “Kenalkan tante. Ini ibu saya” kataku, dan mereka saling bersalaman, sedikit mengobrol dan akhirnya mama Windra, Ibuku serta mama James serta adik Windra masuk duluan, menyisakan kami bertiga

    “Pagi Win” sapaku sambil tersenyum

    “Pagi Nando, sudah sarapan?’ Tanya Windra perhatian

    “Belum, kamu sudah?” tanyaku

    “Sudah, lho kenapa belum sarapan? Ibadah kan lama, nanti sakit maag loh” kata Windra lagi sambil tersenyum manis

    “Nggak kok, aku sudah biasa, yuk masuk” tak kupedulikan tatapan benci James, aku langsung menarik tangan Windra, seperti yang sering dia lakukan di hadapanku, Windra hanya mengikut saja, tapi ku lihat beberapa kali dia memandang ke arah James, aku hanya tersenyum dengan situasi ini

    Kami bertiga duduk di bangku yang lumayan belakang karena kursi di depan sudah penuh, aku menikmati posisi sekarang, aku ingin membuktikan kepada james kalau aku adalah lawan yang kuat, cukup Boni yang di sakitinya, cukup aku kehilangan seorang yang ku cintai, kali ini aku tak akan membiarkan orang yang ku cintai di sakiti oleh orang yang sama.

    Khotbah pendeta pada hari ini tentang terang di dunia, hal yang paling aku sukai saat ke Gereja, mendengar khotbah dari pendeta yang terasa bisa menyejukan hatiku yang terlanjur panas ini, Windra juga terlihat sangat menikmati khotbah, dari tadi dia melihat ke depan dengan seksama, hanya satu orang saja yang dari tadi seperti cacing kepanasan, beberapa kali dia menatap ke arahku dan Windra, mungkin dia benar-benar takut aku akan merebut Windra darinya, tapi ketakutan dia memang sangat berasalan, karena memang itulah yang aku mau.

    “Sampai jumpa besok Nando” kata Windra dengan ramah saat Ibadah selesai, aku hanya mengangguk, dan balik ke motorku, ibuku sudah menunggu di sana, masih kulihat tatapan tajam James sesaat sebelum dia masuk ke mobil

    ‘kau takut?’ sms ku kepada James dengan no Boni yang memang dia sudah tahu No Boni ada denganku, rasa ketakutan itu akan lebih memuncak dengan no Boni yang masuk ke handphonenya, aku mengantar Ibu ke rumah terlebih dahulu

    “Kamu mau langsung ke rumah sakit Do?” Tanya Ibu

    “Iya bu, kasihan dia sudah menunggu Nando” kataku yang langsung melajukan motorku ke arah Ali Anyang, rumah sakit yang terlihat lumayan besar ini cukup asri, dengan beberapa pohon yang menghias halaman rumah sakit beserta bunga, tanganku membawa nasi Uduk, nasi yang paling di sukainya, aku sangat hapal dengan apapun yang di sukainya

    “Sus, bagaiman perkembangannya?” tanyaku pada suster

    “Ya seperti biasa mas, masih sama saja” rasanya sakit di dadaku bertambah saat melihatnya hanya duduk diam di pinggir ranjang sambil terus memegang erat foto bajingan itu, Boni terlihat kacau meski tetap dengan wajahnya yang rupawan.

    Rasanya tak rela melihatnya terkurung di rumah sakit ini, bukan rumah sakit biasa, tetapi rumah sakit jiwa.

    Dia tetap masih saja diam, dengan sesekali merancau memanggil nama James, sungguh nama yang sangat ku benci. Dengan bau putih yang dia kenakan sekarang dan rambut yang acak-acakan serta mata kosongnya, dia terus menatap foto itu.

    Andai saat ini James berada di hadapanku, sudah ku pastikan akan ku bunuh dia di depan Boni, yang telah di buatnya sangat menderita, dia akan merasakan hal yang jauh lebih menderita di banding yang di rasakan oleh Boni saat ini

    “Bon, Boni” panggil ku padanya halus, tapi taka da respon sedikitpun darinya

    “Makan ya Bon” kataku lagi, dia tetap saja hanya diam

    Aku membuka bungkus nasi uduk yang ku bawa, dan ku suapi ke mulutnya, taka da ekspresi yang kulihat dari wajahnya, hanya datar saja, dia yang biasa selalu tersenyum makan nasi Uduk apalagi aku yang menyuapinya, tapi kali ini dia hanya diam saja,

    Apa aku salah membenci James? Aku terlalu dan sangat terlalu membencinya, bagaimana bisa dia membuat anak tak berdosa seperti Boni terluka seperti ini

    “Bon, enak Bon?” tanyaku, tapi dia masih hanya tetap diam, rasanya amarah ku sungguh memuncak, tak dapat lagi kutahan, bagaimana bisa dia melupakanku yang sudah berasamanya dari kecil tetapi terus saja mengingat lelaki Jahanam itu.

    “Bon!” teriakku, dia memandang padaku sekilas tetapi malah kembali asik dengan foto itu, saking marah ku ambil foto itu dan ku buang, dia langsung dengan sigap mengejar foto itu dan memungutnnya, dia menatap tajam ke arahku

    Tak sanggup lagi aku menahan air mata ini, aku langsung segera berlari dari ruangan itu. Meningalkan dia yang sedang asik dengan bayang lelaki jahanam yang bahkan telah melupakannya dan memilih bersama dengan orang lain.
  • boni mengalami halusinasi sama HDR kayaknya
  • ketemukan Boni dengan James segera
  • boni mengalami halusinasi sama HDR kayaknya

    ap tuh hrd?
  • Atwil wrote: »
    boni mengalami halusinasi sama HDR kayaknya

    ap tuh hrd?

    HDR = harga diri rendah, wil sekedar info penyakit atau gangguan jiwa itu ada halusinasi, harga diri rendah, isolasi sosia, perilaku kekerasan dan waham, biasanya orang yang kasusnya kaya boni suka terjadi halusinasi, sama harga diri rendah, buka deh d gugel tentang kejiwaan

    supaya ceritanya makin bagus n makin kuat love uuuuuuuuuuuuuuuuuu
  • Tuh kan apa kataku dari awal... Nando bukan sosok jahat... Bener kan... Apa ku bilang...;)
  • mending boni R.I.P aja deh kalo kayak gini keadaannya :(( ga tega gw!! bener" gw jadi benci ama james. apa menariknya dari sosok yang pengecut dan lari dr masalah dengan menjadikan janji kebahagian ke windra? #bakar jagung!
  • Kim_Kei wrote: »
    mending boni R.I.P aja deh kalo kayak gini keadaannya :(( ga tega gw!! bener" gw jadi benci ama james. apa menariknya dari sosok yang pengecut dan lari dr masalah dengan menjadikan janji kebahagian ke windra? #bakar jagung!

    hehe, maaf dr awal mmng aq gk brniat mmbuat boni mati...
  • Tuh kan apa kataku dari awal... Nando bukan sosok jahat... Bener kan... Apa ku bilang...;)

    lbh tpatny karna keadaan
  • Atwil wrote: »
    boni mengalami halusinasi sama HDR kayaknya

    ap tuh hrd?

    HDR = harga diri rendah, wil sekedar info penyakit atau gangguan jiwa itu ada halusinasi, harga diri rendah, isolasi sosia, perilaku kekerasan dan waham, biasanya orang yang kasusnya kaya boni suka terjadi halusinasi, sama harga diri rendah, buka deh d gugel tentang kejiwaan

    supaya ceritanya makin bagus n makin kuat love uuuuuuuuuuuuuuuuuu

    ohhhhh ok ok. mksih y atas infony
  • Gak masalah boni di buat seperti ini. Biar aja windra liat sendiri apa yang ja mez (pangeran nan tampan itu) telah perbuat...
  • Dikit bgt
    Lanjjjooottt....
  • Wah.ternyata boni sedang crazy
  • update-an dipanjangin bang!

    lanjutttt...
Sign In or Register to comment.