It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
˚˘˚ºɨɨɑɨɨɑɨɨɑ˚˘˚ɨɨɑɨɨɑɨɨɑº˚˘˚ mngny brang d bgi2?
setujuh deh sma kmuuu
˚˚°:p=))[н̲ e̲ н̲ e̲ н̲ e̲ ]˚˚°:p=D[н̲ e̲ н̲ e̲ н̲ e̲ ]˚˚°:p=)) pngganggu ad d mna2
Di jakarta, sebelumnya ja mez dengan kepala panas memutuskan tali kasih ama boni. Coba pikirin ama kalian... Apa yang boni rasakan... Di salahkan atas perbuatan yang TIDAK IA LAKUKAN...
Sekalipun ja mez pindah dengan galau, tapi dia tidak membuat penyelesaian dengan boni... Ampe boni meninggal oleh sebab yg gak di tulis. Apakah pantas seorang ja mez membiarkan semua ini terjadi? Ini kan salah orang tua, lah kenapa anak yang di hukum?
Nando tidak terlalu bersalah... Dia mau pertanggungjawaban ja mez atas kematian boni, bagian dari proses pendewasaan ja mez... Itu yang ku pikir.
“Iya tante, saya baru pindah kesini beberapa hari lalu, kurang lebih sama dengan James” jawab Nando dengan tersenyum, sumpah aku muak sekali melihat semua sandiwara dia, Windra terlihat santai saja, wajar saja, dia memang tak mempunyai masalah apa-apa dengan laki-laki brengsek itu
“Wah tante senang Windra sekarang banyak teman, biasanya dia sendiri saja, Nando kalau ada waktu sering-sering saja main kesini”
“Uhhuuukkk” aku terbatuk dan Windra dengan sigap menyodorkan air putih kepadaku, aku tersenyum melihat pangeranku peduli padaku dan tentunya senyum karena aku pasti sedang membuat Nando meradang
“Kamu nggak apa-apa James?” Tanya mamaku
“Nggak ma, Cuma tersedak sedikit saja” kataku tersenyum, kurasakan ada tendangan dari bawah, aku yakin itu Windra, dia melihat geram tetapi gemas kepadaku
“Kamu pindahan dari mana Nando?” lanjut mama Windra”
“Saya dari Samarinda tante, papa ada tugas di Pontianak sehingga kami semua pindah kesini, dan sebenarnya alas an utamanya saya ingin menyelesaikan masalah saya” jawab Nando dan tampak dari sudut matanya dia memandang kearahku, dasar monyet sialan
“Masalah apa?” giliran mama ku yang KEPO saat ini
“Hanya masalah anak muda biasa kok tante, tapi sepertinya akan cukup rumit, berhubungan dengan kematian” jawab Nando dengan suara yang berat
“Uhuukkkk” aku kembali terbatuk, lagi-lagi Windra menyodorkan minuman kepadaku, dan monyet sialan itu tersenyum kecut
“Kamu kenapa sih sayang?” Tanya mama
“Nggak apa-apa kok ma”jawabku, aku tak lagi memiliki nafsu makan, sebenarnya dari tadi juga tak ada nafsu makan
“Hmmm ada-ada aja kamu James, makan yang benar” pinta mama, aku hanya mengangguk
“Terus?” Tanya mama Windra kepada Nando, sepertinya mereka tertarik sekali dengan cerita sialan itu
“Belum tahu gimana tante, tapi benar nggak apa-apa kok” jawab Nando dengan tersenyum, di balik senyumnya itu terbaca iblis yang bersarang disana
“Aku sudah kenyang” aku tak tahan lagi di sini, aku berdiri dari meja makan, tetapi Windra menahan tanganku, aku tatap ke matanya mengirimkan isyarat agar dia mengerti posisiku saat ini, aku benar-benar merasa tersudut, akhirnya dia melepaskan genggamannya
“James” tegur mama
“James kenyang ma, James ke taman belakang dulu”jawabku dan tanpa menghiraukan panggilan mama lagi, aku berjalan ke luar, aku duduk di kursi taman, melihat bulan purnama indah yang di taburi bintang-bintang
“Bon, maafin aku” kataku mengingat wajah Boni, dulu kami juga suka memandang bulan purnama berdua
Ahhh kenapa kenangan itu terlintas lagi di benakku, aku tak ingin mengingat masa lalu lagi, aku ingin memulai semua yang baru dengan kekasihku saat ini
Tapi hati ku berkata lain, aku terlalu lemah dengan gertakan Nando, setiap melihatnya, rasa bersalah itu rasanya seperti virus yang menggerogoti hatiku, aku benar-benar tak berdaya
“James”panggil Windra, dia lalu duduk di sampingku, bersamaku melihat ke bulan purnama, kami hanya berdiam
“Bulannya indah ya James” kata WIndra
“Iya, sangat Indah” jawabku, kulihat kewajahnya, indah itu kini ada di wajah pangeranku
“Kamu pernah mendengar kisah dewi bulan James?” Tanya Windra
“Dewi bulan?” tanyaku
“Iya, dewi bulan, kisah yang sangat terkenal untuk orang Chinese” jawab Windra
“Dewi bulan adalah dewi ayng sangat cantik, tak ada yang mengalahkan kecantikannya, dan hanya seorang lelaki yang dapat memikatnya, dia adalah dewa langit, cinta mereka sungguh besar, sampai suatu saat cinta terlarang itu di ketahui oleh dewa dan dewi lain dan akhirnya mereka di hokum ribuan tahun lamanya, tapi cinta di antara mereka tak pernah pudar, karena merasa kasihan akhirnya langit memperbolehkan mereka bertemu setahun sekali yaitu pada hari ini, tepat hari ini” cerita Windra, aku menatap lekat kearahnya, wajahnya berbinar-binar dengan sinar temaram sang bulan membuatnya terlihat sangat mempesona
“Aku juga ingin seperti mereka James, aku ingin menjaga cinta kita, aku tahu aka nada banyak halangan yang hadir, aku sudah siap James” kata Windra, kekasihku malam ini terlihat sangat berbeda, dia terlihat dewasa dan juga bijaksana
“Aku Janji Win, aku akan terus menjaga cinta kita” kataku menggenggam tangan Windra dengan erat
“Ehhhmmmmmm” suara mendehem dari monyet sialan itu terdengar
Kami berdua menatap kearahnya, dia berdiri dengan tegap di samping kami, ada wajah marah yang terlihat
“Bukankah itu janji yang kamu ucap dengan Boni dulu?” kata-katanya terasa langsung menusuk ke dadaku, Windra hanya diam saja, aku merasa sangat tersudut
“Jangan pernah kamu percaya kata-kata dia Windra, sebelum kamu di campakan sama seperti sepupuku Boni” lanjut monyet itu lagi
“Diam” bentak Windra, Nando terlihat kaget begitu juga denganku
“Aku mohon jangan kamu campuri urusanku, aku tahu apa yang aku lakukan, kamu nggak berhak mengdikte aku, kamu belum kenal siapa aku” jelas Windra
“Aku hanya nggak ingin kamu seperti Boni Win” balas Nando
“Aku bilang diam! Ini hidupku, aku tak mau kamu ikut campur” bentak Windra
“Aku mencintaimu Windra, aku cinta kamu, karena itu aku nggak rela dia menghancurkanmu” teriak Nando sambil menunjuk marah padaku, aku menatap lekat wajah Windra, dia kaget dengan pernyataan Nando barusan, begitu juga denganku, tapi aku tak sepenuhnya percaya dengan dia, siapa tahu ini memang trik dia untuk menghancurkanku,
Nando lalu pergi dari hadapan kami, aku masih duduk sambil diam, begitu juag dengan Windra, dia tak bereaksi apa-apa saat Nando pergi sampai saat ini
“Win” panggilku pelan, dia memandangku dan tersenyum, aku tahu dari wajahnya dia masih shock
“Kamu nggak apa-apa?” tanyaku
“Aku nggak apa-apa James,lupakan saja kata-kata Nando tadi” kata WIndra dan dia tersenyum lagi, ada lega di hatiku, tapi ada juga kecemasan, cemas aku akan kehilangan lagi cintaku, cemas karena saat ini ada lelaki yang juga tampan yang berhasrat ingin menghancurkanku dan dia juga mencintai kekasihku.
“Udah larut, masuk yuk!” ajakku, aku berdiri dan tanganku di genggam erat oleh Windra, terasa tangannya gemetaran
“Win, kamu kenapa?” tanyaku cemas
“James, aku mohon, jangan pernah tinggalkan aku, jangan kamu lakuin hal yang sama dengan ku seperti yang kamu lakuin terhadap Boni” astaga ternyata perkataan Nando tadi mempengaruhinya
Aku langsung memeluknya untuk menenangkannya, “Aku nggak akan pernah meninggalkanmu Win, aku janji” kataku, aku nggak yakin apa dia benar-benar percaya dengan janjiku atau tidak, tapi aku berharap demikian,
“Abanggggg”teriak Dony yang membuatku melepaskan pelukanku dari Windra
“Ehhhh iya Don, kenapa?” Tanya Windra
“Dony udah kenyang, nih pelut Dony udah gede” kata Dony dengan mengelus perutnya, memang anak kecil ini sangat menggemaskan
“Kalau sudah kenyang, sini duduk sama abang” Windra menggendong Dony untuk duduk di tengah-tengah kami
“Dony gak cuka sama abang yang tadi” kata Dony dengan tegas
“Loh kenapa?” Tanya WIndra, aku juga penasaran, jadi kami malah terlihat seperti menginterogasi DOny imut
“Dia jaat” jawab Dony
“Loh, kok bilang gitu?” Tanyaku
“Abang tadi nggak beliin Dony esklim” gubrakkkkk, aku kira akan ada alas an apa yang keluar dari mulut anak manis ini, ternyata masalah eskrim
“Hahahahaha” akhirnya aku melihat tawa Windra lagi, tawa tulusnya membuatnya terlihat jauh lebih tampan lagi
“Dony nggak boleh gitu ya” pesan Windra pada adiknya
“Kalau gitu abang yang beliin Dony esklim” jawabnya seenaknya, dasar nih anak kalau namanya makan dia bisa jadi yang no 1 apalagi kalau makannya eskrim
“Iya besok abang beliin” jawab Windra
“Benel bang? HOleeeee” anak itu meloncat kegirangan, untung saja nggak jatuh dar kursi taman
“SUdah-sudah, sekarang Dony bobo ya, udah malam, besok kan mau sekolah”kata Windra
“Ihhh abang bodoh, besok kan hali minggu”protes Dony
“Upsss, ohhh iya ya, nah Dony cepat bobo biar besok bisa bangun pagi-pagi jadi bisa nonton kartun, kalau Dony bangun telat abang loh yang nonton”
‘Tidakkkkkkk”teriak DOny yang langsung melompat dari kursi taman dan lari kedalam rumah, aku yakin sekali dia akan langsung lari ke kamarnya agar besok bisa bangun pagi untuk nonton kartun
“Hahahha, adik kamu lucu ya Win” kataku
“Iya, sama kayak kamu” jawab Windra
“Loh kok aku?” protesku
“Ya udah kalau nggak mau di bilang lucu, di bilang jelek aja”
“Ehhh nggak, nggak, ya udah, lucu deh, boleh nggak kalau nambah manis lagi”
“Iya boleh, kamu lucu plus manis” jawab Windra?
“Kalau di tambah ganteng?” tanyaku, Windra tersenyum sambil mengangguk
“Kalau di tambah cium?” godaku, langsung tangannya sukses menjitak kepalaku
“Tuh ciumnya hahahahahhahaa” tawa Windra meledak, aku juga tertawa
“Cuppp” sebuah stolen kiss di berikannya saat aku sedang tertawa, dia mecium pipiku, meski Cuma sebentar tetapi rasanya sangat berkesan
“James, sudah malam, yuk pulang!” pinta mama
“Iya ma” teriakku dari sini
“Aku pulang ya my dear, I love you” kataku
“Love you too” jawab Windra sambil tersenyum,
kami masuk kedalam rumah lagi, Mama sudah cipika cipiki dengan mama Windra, aku juga menyalami mama Windra dan dengan berat langkahku, aku meninggalkan rumah pujaan hatiku
Dengan cepat aku masuk ke kamar dan menggosok gigi, setelah itu aku lihat ke luar jendela, ternyata dia sudah berada tepat di luar, aku mengambil handphone dan mengetik beberapa pesan padanya
‘Kok blm tdr syg?’ smsku padanya
‘msh kngen km’ jawab Windra, aku tersenyum, kulihat dari lampu yang termaram di kamarnya, dia juga tersenyum
‘sma dong, yuk tdr’ ajakku
‘yuk, I will always love you” sms Windra
“I do too” balasku, aku mengirimkan ciuman jarak jauhku dan di terima oleh Windra, ahhhh rasanya hari ini sungguh indah, aku mendapatkan kekasih yang ku cari selama ini, dan aku harap besok akan lebih lagi.