BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

13468959

Comments

  • @yuzz: ahaha gak akan bosenlah
    tante, kita membuat cerita kan
    pasti butuh saran yang bisa
    membangun kita menjadi yang
    lebih baik lagi *plak
  • bibi....kpn dilanjutin nihh...?
    hahaha
  • @ron02: eh seriusan dia manggil
    gue bibi haha
    kayanya besok updatenya..
  • @ElninoS: gue usahain biar
    agak rapi lagi deh harus banyak
    belajar lagi nih haha
    maaf ya, cerita pertama sih haha
  • @ElsinoS: haha iya, jangan bosen2 ya buat kasih saran ke gue kalau
    ada kesalahan dalam cerita gue..
    Alurnya masih samar sih, lagi
    pikirin buat endingnya gimana..
  • Chap 14

    Aku masih terus memeluknya,
    kami masih sama sama saling
    berdiam diri setelah perkataan
    ku yang telah membuatnya menjadi diam seperti ini.
    "Kita mau pergi kemana?"
    "Sudahlah kau cukup duduk
    manis saja dan jangan banyak
    bicara" ucap kelvin dingin.
    "Baiklah, aku akan diam"
    Kelvin pun melanjutkan
    konsentrasinya kembali ke jalan raya dan memacu kecepatan
    motornya lebih cepat.
    Ah, sepertinya aku tau arah
    jalan ini akan kemana. Apa
    aku harus bertanya lagi pada
    kelvin ya? Tapi aku takut
    membuatnya marah karna
    pertanyaan ku ini. Kami pun
    sampai di sebuah tempat yang sangat gelap sepi. Di ujung
    jalan setapak itu seperti ada
    saung kecil yang terbuat dari
    kayu jati dan atapnya berhiaskan anyaman daun kelapa tua. Kelvin menyuruh ku diam di dalam saung kecil itu dan di haruskan menutup kedua
    mata ku dan kelvin pun meninggalkan aku sendirian di tempat yang sepi dan gelap
    seperti ini.
    "Buka mata mu" ucap kelvin lembut.
    Aku membuka kedua mata ku
    dan mencoba membiasakan mata ku dari sinar sinar lampu
    pelangi yang berkelap kelip
    indah di sekitar saung kecil ini,
    aku terperangah dan membulatkan kedua mata ku
    dengan kejutan kecil ini, aku
    menolehkan wajah ku pada danau yang kita datangi
    bersama kemarin di penuh dengan lampu lampu kecil yang sama persis dengan saung
    kecil ini. Aku menatap kelvin bingung.
    "Kejutan kecil untuk mu, maaf jika ini tidak sesuai dengan
    keinginan mu tapi aku hanya berharap dengan kejutan kecil ini bisa menghapus rasa sedih mu saat ini" ucap kelvin dengan
    senyuman manisnya.
    Aku terdiam dan seolah tak mampu untuk berbicara, kelvin membuat semua ini hanya agar membuat ku tak bersedih lagi.
    Kelvin padahal tadi aku sudah membuat mu kesal dengan perkataan ku yang akhirnya
    menyakiti mu tetapi kau
    membalasnya dengan kejutan indah dan senyuman manis
    yang tetap kau tunjukkan
    hanya untuk ku.
    "A a aku" bibir ku kelu.
    "Aku tidak mau orang yang
    sangat berarti dalam hidup
    ku bersedih" ucap kelvin.
    "Ke kelvin" aku terbata bata.
    "Apapun akan aku lakukan
    asalkan senyuman
    di wajah mu tetap menghiasi dalam kebahagiaan mu" kelvin mengusap rambut
    ku lembut.
    Mata ku berkaca kaca dan
    mulai meneteskan air mata.
    "Hey, kenapa menangis? Kau
    tidak suka kejutan ini ya? "
    aku menggelengkan kepala ku.
    "Lalu kenapa?" aku semakin
    menundukkan kepala ku dalam.
    "Sudahlah jangan menangis, aku
    tidak marah tentang ucapan mu
    saat di rumah" kelvin mengelus
    lembut rambut ku.
    "Sudahlah jangan menangis lagi,
    semuanya akan tetap baik baik saja, percayalah"
    kata kata itu lagi yang keluar dari bibirnya, kelvin kenapa kau
    selalu baik pada ku bahkan
    sampai memberikan ku
    kejutan manis seperti ini
    meskipun aku sudah melukai
    mu bahkan menyakiti mu
    tapi selalu saja kau datang
    memberikan ku kenyamanan
    yang selalu kau berikan untuk
    ku.
  • @Fazlan_Farizi, @yuzz, @ElninoS,
    @semua, @ror02, @kutu22,
    @ron02, @rez1, @nathanarif,
    @darkrealm, @BukanYantoTuook,
    udah update nih, niatnya mau
    benerin ketikan yang berantakan
    tapi kayanya malah makin ancur
    aduh maaf ya kalau ga rapih ini
    udah di usahain lebih rapih ko
    tapi malah ancur maaf ya..
    Met baca..
  • Aduhh kok jd sedih" gini.. Duh emng knp si kl profesi jd ma comblang ktawan?
  • gpp...masih dimengerti kok ceritanya..
  • evan bilang dia menyesal udah menyakiti perasaan kelvin? Wait
    kok chaptr ini menceritakan seolah-olah kelvin dah come out ke evan ya?
  • @kutu22: moodnya lagi ga baik jdi ke bawa2 deh sedihnya ke
    cerita hehe..
    klu gue kasih tau bkn
    rahasia lagi dong namanya hehe
    *plok

    @ruli arto: iya makasih ^^
    @darkealm: haha maaf deh lg
    ga mood.. Jadi pengen buat
    yang sedih juga deh *plak
    kata2 kelvin yg mana? Oh situ
    mau kelvinnya toh silahkan..
    *bungkus kelvinnya
    @Henry_13: gak come out ko,
    ya cuma ga saling terbuka ja
    merekanya..
  • Ohh terharu!
    #peluk evan
  • lanjuuut donggg ..
  • Chap 15.


    Hitomebore datta noyo, kore
    o kata'omoi de owaranai
    setakunai..
    (ini cinta pada pandangan pertama, dan aku tidak mau semua ini harus berakhir
    sebagai cinta yang tak terbalas)
    ===========
    ==============

    Evan Pov.
    Aku menghapus jejak air mata
    dengan punggung tangan ku,
    aku mendongkakkan wajah ku
    memandang wajah kelvin
    yang tetap tersenyum manis.
    "Cengeng" ucap kelvin.
    "Maaf" kata ku pelan.
    "Lo ini kenapa sih ko belakangan
    ini murung mulu"
    "Gue ga apa apa ko"
    "Bohong, pasti ada yang lo
    sembunyiin dari gue kan? Ayo
    cepet cerita" kejar kelvin pada ku.
    "Gak ada Vin, buat apa gue
    bohong" kilah ku.
    Kelvin mengambil kedua tangan
    ku dan menggenggamnya erat.
    "Ga perlu lo pendam sendiri
    kalau lo memang ada masalah
    cobalah cerita sama gue, kita
    ini kan sahabat selamanya"
    kelvin tersenyum tulus.
    DEG. Entah kenapa dada ku
    begitu sakit saat kelvin
    mengatakan hal itu, ya tuhan
    kenapa rasanya begitu sesak
    saat aku tau kelvin hanya
    menganggap aku sahabat
    baiknya saja, aku tiba tiba jadi
    teringat perkataan indra tempo
    hari dia menyuruh ku untuk
    menjauhi kelvin di tambah
    saat ini aku sudah menjadi
    milik orang lain, apakah aku
    masih pantas mengharapkan
    cinta kepada kelvin sedangkan
    di satu sisi aku tidak tau apakah
    kelvin mau menerima ku
    dengan orientasi seksual ku ini
    yang lebih mencondongkan
    cinta terhadap sesama jenisnya.
    Aku takut kelvin membenci ku
    setelah tau aku ini seorang gay
    yang sangat mencintainya.
    Kalau aku menjauhinya sama
    saja aku menyakiti kelvin pasti
    kelvin berfikir aku membencinya
    atau mungkin aku sudah bosan
    berteman dengannya tapi aku
    juga tidak mau jika indra
    membeberkan semua rahasia
    ku kepada teman teman
    termasuk kelvin aku tidak mau.
    Aku terus berfikir merenungi
    rentetan permasalahan yang
    saat ini benar benar bisa
    membuat ku gila.
    "Hey ko bengong sih" kelvin
    menganggetkan ku.
    "Maaf " ucap ku datar.
    "Lo kenapa? Masih ga mau cerita
    juga?"
    aku menepis kasar tangan kelvin
    dari kedua tangan ku.
    Kelvin kaget mendapat
    perlakuan kasara seperti itu dari
    ku.
    "Terserah gue kan mau cerita
    atau gak" aku menatapnya sinis.
    Maaf kelvin aku begini karna
    atas janji ku kepada indra aku
    tidak mau indra mengatakan
    hal yang sesungguhnya pada mu
    dan malah membuat mu
    menjauh dari ku, aku ga
    sanggup jika kamu yang harus
    menjauh jadi biarkan aku saja
    yang menjauh dalam hidup mu
    aku akan melupakan rasa ini
    rasa cinta yang salah cinta yang
    seharusnya tidak tumbuh yang
    justru menghancurkan
    persahabatan antara aku dan kamu kelvin.
    Aku beranjak pergi dan
    meninggalkan kelvin di saung
    kecil itu.
    "EVAN! Lo mau kemana? "
    teriak kelvin berusaha mengejar
    langkah ku.
    "Pulang!" kelvin membulatkan
    kedua matanya dan berusaha
    meraih tangan ku dan dia
    berhasil menarik ku.
    "Kenapa?" ucap kelvin lirih.
    "Gue mau pulang! Gue gak
    betah disini" ku tepis lengannya
    dan ku tinggalkan dia sendirian.
    "Evan" ujar kelvin pelan.
Sign In or Register to comment.