It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@LittleBro: hehe makasih ^^
iya agak ribet klu di pc baca lewat hp ja .. Maaf ya
FLASHBACK.
Indra POV.
Aku berjalan melintasi ruangan laboratorium saat ini sedang jam
istirahat jadi setiap ruangan kelas ataupun ruangan praktikum sepi dari kebisingan para pelajar yang sedang berpergian menuju kantin sekolah, aku membuang arah pandang ku pada ruangan praktek komputer di saat yang tak
sengaja pula aku melihat
seseorang yang begitu terburu
buru memasuki ruangan
komputer aku menyipitkan
kedua mata ku melihat Evan yang
dengan tergesa menutup pintu
ruangan komputer, aku pun
mengikutinya dan mencoba
membuntutinya diam diam.
Aku melihat Evan dengan mimik
wajah yang serius menatap
layar komputer dan menulis
sesuatu pada sebuah kertas
kecil entah sudah berapa lama
aku memandang Evan yang terus
saja berdiri menatap layar
monitor sesaat kemudian bel sekolah berbunyi menandakan jam waktu istirahat telah habis, Evan mengahkiri penulusurannya
di depan komputer tersebut dan mencoba kembali pada pada menu komputer semula. Evan pun bergegas pergi dan keluar dari
ruangan komputer, aku pun
mendekat dan mencoba
mengecek apa saja yang
di lakukan Evan di sini, aku
terdiam sebentar saat sesuatu
pesan muncul pada layar
monitor, sebenarnya aku tidak
percaya jika selama ini Evan
menyembunyikan rahasia ini
kepada teman temannya. Apa
dia takut jika rahasia ini
sampai terbongkar hm
sepertinya menarik, aku akan
menjadikan cara ini untuk
mendapatkan Evan. Aku tersenyum kecil merencanakan cara selanjutnya untuk
mendapatkan Evan.
FLASHBACK END.
======
=======
Evan POV.
Aku mengumpat di dalam hati atas kebodohan ku sendiri yang
begitu cerobohnya melakukan
hal bodoh yang justru
merugikan diri ku sendiri saat
ini, indra tersenyum sinis sambil
memandang ku dengan tatapn
yang tak bisa ku artikan.
"Jadi bagaimana syarat yang lo
maksud itu apa, lo benar benar
sanggup memenuhinya?" ucap
indra.
"Akan gue lakukan semuanya,
asalkan lo berjanji untuk
menyimpan rahasia ini"
"Baiklah" indra tertawa renyah.
"Apa syarat yang harus gue
lakukan?"
"Syaratnya mundah saja"
"Apa?" tanya ku.
"Jauhi kelvin, dan jadilah pacar
gue? Bagaimana?" indara
tersenyum licik.
"Ap apa maksud lo? Gue harus
jadi pacar lo hah?!" ucap ku
kesal.
"Yap, syaratnya mudah kan"
"Gila, gue masih normal lah,
buat apa gue berpacaran dengan
sesama lelaki"
"Oya? Apa bener lo masih
normal? Gimana kalau
kelvin yang meminta lo menjadi
pacarnya? Apa akan lo terima
atau malah lo tolak heh?"
"......" gue diam.
"Well, lo diem berarti lo
homo kan, gue tau ko lo
suka kan sama kelvin"
gue menunduk menatap
lantai kamar mandi.
"Apa jawaban lo, lo mau jadi
pacar gue atau gak?"
Aku berpikir keras apakah aku harus menerima atau menolak
syarat yang di ajukan indra
pada ku. Aku pun mendongkak
dan menatap indra mantap.
"Baiklah, gue mau jadi pacar
lo" indra tersenyum puas
mendengar jawaban ku.
Tetapi di sisi lain aku tak
sanggup jika harus menjauh
dari kelvin, bagaimana ini?
Kelvin maafkan aku.
@yuzz, @Semua, @adyray,
@BukanYantoTuook, @LittleBro,
@nathanarif
kelvin ngeselin deh ..
Kelvin ada ko nnti juga nongol di chapter selanjutnya..
@Fazlan_Farizi: penderitaannya
evan belum berakhir sampe di
situ fufufu
kelvinnya lagi sama gue hehe
blh2 ko nnti tak paketin deh kelvinnya di kirim ke sanah hehe
blh2 ko nnti tak paketin deh kelvinnya di kirim ke sanah hehe
blh2 ko nnti tak paketin deh kelvinnya di kirim ke sanah hehe
Evan POV.
Indra langsung memeluk tubuh ku erat dan mencium bibir ku
lembut, aku tidak membalas
pelukan indra pikiran ku kosong
raga ku memang ada tapi jiwa
melayang entah kemana, indra
melepaskan pagutan bibirnya dan melepakan pelukannya lalu dia
tersenyum kecil menatap ku
lembut.
"Terima kasih Van, gue seneng
banget lo mau jadi pacar gue"
"Maaf Ndra, mungkin lo bisa
miliki gue secara fisik tapi hati
gue tetep milik kelvin"
"Gue ga peduli Van, apapun
akan gue lakukan asal lo tetap
bersama gue"
"Lo sakit Ndra"
"Gue sakit karna lo Van, gue ga
mau lo di miliki oleh siapa pun
termasuk kelvin" ucap indra serius.
Gue tepis pergelangan tangannya
yang berusaha menyentuh
pipi kiri ku.
"Gue mau pulang" aku berjalan
keluar dari bilik kamar mandi
dan melewati indra.
Aku berjalan cepat dengan
perasaan takut yang terus
menggelayuti ku, aku takut
sekali dengan sikap indra di balik
kamar mandi tadi. Entah kenapa
dia begitu terobsesi untuk
memiliki aku sepenuhnya.
Aku melangkah keluar dari kawasan sekolah dan melewati
tempat area parkir. Aku melihat
disana masih ada motornya kelvin tapi dimana orangnya aneh.
Aku mencari sosok kelvin dan
dari arah belakang ku aku
merasa ada seseorang yang
menjitak kepala ku pelan.
Tuk, nah ada yang menjitak
kepala ku lagi. Aku menolehkan
kepala ku ke belakang dan di
sana ada sosok kelvin berdiri
di belakang tubuh ku, ekspresi
wajahnya saat ini tetap sama
saja dingin dan cuek sekali
tangan kirinya dia masukkan
ke dalam saku celana tangan
kanannya tetap setia menempel
di atas kepala ku.
"Lo kemana ja, gue cariin malah
ngilang" sembur kelvin.
Gue diam menatap wajahnya yang teduh dan matanya yang
sayu.
"Hey, lo kenapa?" kelvin
mengusap pelan rambut ku.
Aku tetap diam memandang
sendu wajah kelvin.
Tiba tiba kelvin memeluk
tubuhku dan mencoba
membuat ku tenang.
"Semuanya akan baik baik
saja, tenanglah" bisik kelvin
lembut.
Aku membalas pelukan kelvin
dengan sama eratnya entah
kenapa mendengar kata kata
kelvin tadi bisa membuat ku
tenang. Aku takut jika tak
bersamanya aku rapuh jika
dia tak disisi ku dan aku
hancur jika dia jauh dari ku.
==========
==========
Aku tak mampu mengucap kata.
Aku tak mampu merangkai rasa.
Aku tak mampu melihat hatinya.
Aku tak mampu memeluk raganya.
Aku tak mampu menghangatkan
jiwanya.
Aku rapuh tanpanya.
Aku hitam tanpa cahayanya.
Aku redup tanpa senyumannya.
Aku hancur tanpa kehadirannya.
Peluk aku jika ku lelah, genggam aku jika ku terjatuh, kuatkan
aku jika ku rapuh dan sekalah
air mata ku jika ku menangis
dalam diam. (Evan diary)
jdi bsa gawat klu indra bongkar
semuanya ke tmn2nya trmsuk
ke kelvin jga, si kelvin kan blm tw si evan belok atau ga.. Jdi evan
takut si kelvin jadi benci sama dia krna dia gay..
waduh gk jadi pipis tuh si evan..hahaha