It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mulai nih dira-dimas.. hahay..
Mksh dah di Summon,heheh
Sdkt gpp yg pnting update ny cpt,
Hahah mau'ny
XP
Waduw moga Dimas ga ketularan demam ntu
LOL
XP
Ditnggu next partny,
apakah 'ada cerita' antara Dimas dan Dira sblm Dimas ke Jepang?
Hmm...
Ganbatte!
Aoi Sora
heuheu...
@coffeebean
pendukung dira-dimas ya..XD
@touch
lg kayak es yang diangin-anginin kali ya..XD
@kiki_h_n
heu... iya
@AoiSora
'ada cerita'? yang kayak gimana itu?
mereka berlima emang dekat seperti itu... walaupun Dira yang terakhir deket sama mereka...
Mksd sy,
Dimas tu kn tb2 nyium Dira geto dipart ini.
Apa sblm dia prgi kejepang mmg "ada cerita" antara mrka brdua? Ada sesuatu geto?
Ntah tu dr side Dimas yg dr awal udah naksir ma Dira, atau emg Dimas kbwa suasana aja tuch? Heheh
oh.. nanti kebuka kok di bagian-bagian ke depan kayaknya...
@MybiSide
haha... Dira-Regi...
yang lain gimana? hehe
BAGIAN 7
Aku sedang tergolek lemas di kamar Dimas saat handphoneku berbunyi. Kuraih handphoneku di meja di sebelah tempat tidur. Sebelum mengecek siapa yang menelponku pagi-pagi seperti ini, aku sadari kalau Dimas sudah tidak ada di sampingku. Kulihat nama pada layar handphone. Tertulis nama Regi di sana. Kuangkat panggilannya.
“halo?”
“Dira? Halo Dir?” kata Regi.
“Iya, ni gua. Ada apa?” tanyaku
“Gimana panasnya? Udah turun? Lo udah gak apa-apa?” Kata Regi. Terdengar khawatir.
“Iya.. Gua dah baikan. Jangan khawatir kayak gitu ah. Kayak gua mau mati aja” Kataku sambil tertawa.
“Hush! Umur siapa yang tahu!” kata Regi protes “Ngomong-ngomong, lo tidur enak kan semalem? Dimas nemenin lo kan?” DEGG.. cenayangnya muncul lagi!
“I.. Iya.. Dia nemenin gua dan gantiin kompresannya juga” kataku.
“Seneng ya. Lo punya temen kayak Dimas dan yang lainnya. Gua Iri sama lo, Dir” Katanya.
“Lho? Napa iri? Kan lo punya temen. Gua”
“Bener ya”
“Iya bener… nyantai aja bro. Percaya deh sama gua” Kataku meyakinkannya.
“Ya udah. Tutup dulu ya teleponnya. Jangan lupa sarapan. Dimas bawain tuh” Kata Regi dengan nada riang.
“Halah. Sok tahu kamu. Ya udah gua tutup ya” Sambungan telepon kuputus. Akupun menarik nafas dalam-dalam. Kurasakan hawa segar masuk ke dalam hidungku. Sedikit mampet, namun tidak sampai meler.
“Telepon dari siapa Dir?” Kata Dimas dengan membawa nampan berisi makanan.
“Ah, enggak. Apa itu?” tanyaku sedikit tidak percaya dengan apa yang dibawa Dimas. Tampaknya Regi benar lagi. Semangkuk bubur, segelas air putih dan segelas susu berada di atas nampan itu.
“Sarapan buat kamu. Tadi aku nyuruh Bi Asih buat bikini bubur. Habisin ya” Dimas menaruh nampan berisi makanan itu di depanku yang sedang terduduk.
Tanpa disuruh lagi, aku makan bubur itu sesuap demi sesuap sampai habis. Dimas memberiku segelas air. Dia hanya tersenyum melihatku makan dengan lahapnya. Setelah habis, kuberikan mangkuk kosong padanya. Dimas kemudian menaruhnya di meja belajar.
“Kalau nafsu makanmu seperti ini, kamu harusnya bisa cepat sembuh” Ditempelkan tangan kanannya ke keningku. Lagi, wajah kami terlalu dekat. Namun, yang semalam tidak terjadi kali ini. Dimas menarik wajahnya menjauh dari wajahku “sepertinya panasmu sudah baikan” Katanya.
“Anu… semalam…” Lagi lagi aku tidak bisa melanjutkan perkataanku. Ini terlalu mendadak. Kejadian semalam terulang lagi sekarang. Dengan kesadaran yang penuh, kurasakan bibirnya begitu lebih hangat menyentuh bibirku, kembali dadaku berdegup kencang. Disentuhnya dada kiriku.
“kamu gugup, Dir?” Tanya Dimas merasakan degup jantungku yang semakin cepat. Aku hanya mengangguk.
“Kenapa kamu lakukan ini…” Tanyaku
“...Daisukidakara..” Kata Dimas. Kembali dia menciumku. “…karena aku sudah lama menyukaimu, Dir.. Sejak kamu sering kumpul dengan kita… sejak kamu khawatir ketika aku berangkat ke jepang untuk yang pertama kali…” Dimas melanjutkan perkataannya kalimat per kalimat sambil diselingi dengan ciuman.
Jujur. Saat ini aku bingung harus berkata apa. Aku hanya menerima saja ciuman dari Dimas. Aku tidak bisa menolaknya, karena aku pun suka padanya. Tapi, aku juga suka dengan Ray, Ferdi, juga Tommy. Aku memperlakukan mereka sama: Suka karena kami teman dekat yang sudah seperti saudara. Entahlah mereka berfikir apa, yang jelas, aku menganggap mereka seperti itu. Apa yang dikatakan Dimas kali ini membuatku bingung. Aku tidak menyangka kalau Dimas akan berkata seperti itu.
Pukul sembilan, Dimas mengantarku pulang ke kostan. Sepanjang perjalanan, aku tidak mengobrol dengannya. Jujur, aku bingung harus berkata dan bersikap apa atas perlakuan Dimas. Akupun tidak berani melihat wajahnya saat ini, beberapa kali kupalingkan wajahku menghidari tatapannya.
Setiba di kostan aku disambut oleh Ferdi dan ternyata Tommy pun telah menungguku. Kabar tentang sakitnya aku tadi malam, mungkin sampai ke Tommy yang semalam manggung di festival band Jepang di salah satu mall.
“Udah baekan ente, Dir?” Tanya Tommy sambil menyalami aku dan Dimas. Aku mengangguk. Kukeluarkan kunci kamarku dan kulemparkan pada Ferdi supaya dia yang membukakan kamarku.
“Gimana festival semalam?” tanyaku pada Tommy.
“Yah.. lancar sih...”
“Terus, hasilnya?” Tanyaku lagi dengan penasaran.
“Runner up. Lumayan lah daripada di festival yang sebelumnya cuma peringkat lima aja” Kata Tommy dengan senyuman. Dia tampak puas dengan hasil yang diraih band nya kali ini.
“Bawain lagu apa?” tanya Dimas.
“Biasa, lagu lama. Pegasus Fantasy-nya Saint Saiya” Jawab Tommy sambil menuntunku masuk kamar.
“Wah… keren tuh. Walaupun kedengeran bocah karena OST anime anak-anak, aku juga suka lagu itu. Sampe sekarang masih banyak aja yang suka sama lagu itu. Kenangan banget pas masih zaman SD.” Komentar Dimas.
Aku berbaring di kasur, sedang yang lainnya duduk-duduk di lantai di tengah kamarku. Tommy membuka ‘sesajen’ yang dia bawa sebelumnya: lontong kari, gorengan, dan beberapa botol teh. Lumayan untuk sarapan.
“Ayo, makan bareng” Kata Tommy. Ferdi sudah membawa piring dari rak di dapur. Kemudian, Dimas membawakan lontong kari untukku. Aku protes (“Aku kan tadi udah makan bubur, mas!”) sambil tetap memakan apa lontong kari yang Dimas ambilkan untukku.
“Minna, gua ngampus duluan ya. Harus ketemu sama ketua jurusan nih. Kayaknya gua bakal kena semprot lagi gara-gara gua jarang masuk kuliah buat persiapan perform kemarin. Fer, jagain Dira yang bener ya” Kata Tommy setelah menghabiskan sarapannya.
“Oh iya, Hati-hati, bro!” Kata Ferdi.
“Lo istirahat ya, Dir. Jangan ngampus dulu. Jangan kemana-mana juga” Suruh Tommy padaku. Sebelum pergi ke luar kostan. Aku hanya mengangguk.
Setelah sarapan selesai, Ferdi dan Dimas membereskan sampah dan piring yang sudah dipakai. Ferdi pamitan untuk kembali ke kamarnya mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Tinggal-lah aku dan Dimas di kamarku.
“Mas, aku gak marah sama kamu. Tapi aku bingung apa yang harus aku lakukan. Aku gak nyangka kamu…” Kataku memecah kecanggungan di antara kami.
“Santai aja, Dir. Aku tahu kamu pasti kaget dengan apa yang aku katakan ini. Bersikaplah seperti biasa kalau kamu tidak suka dengan apa yang aku katakan. Jangan sampai kamu jadi ilfeel sama aku ya” Dimas menanggapi perkataanku dengan santai. Dimas tampak memerah. Diambinya sebuah buku di dekatnya dikipas-kipaskannya buku itu seolah-olah kepanasan.
“Gerah ya, Dir. Eh, aku mau ke toilet dulu ya” Katanya agak salah tingkah dan langsung ke luar kamar.
Tidak berapa lama, Ferdi masuk kamar.
“Cuy, Aing berangkat dulu ya” Kata Ferdi. Dia sok-sokan mengecek suhu tubuhku. Dipegangnya keningku, kemudian dia memegang pantatnya “Iya, Dir. Lo masih demam!” Katanya sambil ketawa.
“Sial! Maneh bandingin kepala sama pantat!” kataku protes. Aku bangkit dari tiduran dan menonjok badannya. Ferdi terus tertawa sambil menahan pukulanku. Kemudian Ferdi membalas seranganku dengan pukulan-pukulan ringan ke arahku. Dia berhasil mengunci tanganku. Aku berusaha melepasnya, tapi gagal. Satu tangannya melintang di leherku.
“Lo istirahat ya!” Katanya.
“Iya. Ampun. Ampun. Lepasin tangan gua. Sesak nih” Kataku sedikit memohon.
Tidak diduga. Ferdi menciumku. Sama seperti yang kemarin aku lakukan. Aku terdiam masih tidak menyangka apa yang terjadi.
“Ini bales dendam gua! Biar lo tau rasa” Kata Ferdi sambil tersenyum. Dia melepaskan kunciannya pada tangan dan leherku “Berangkat dulu ya” Katanya lagi sambil keluar kamar.
“Mau kemana Fer?” Tanya Dimas ketika berpapasan dengan Ferdi di pintu kamar. Rupanya dia telah menyelesaikan urusannya di toilet.
“Ngampus. Biasalah… ketemu sama Ita. Dia pengen aing nemenin jalan-jalan” Kata Ferdi.
Ngampus sih ngampus… pacaran mulu! Mending pacarnya bener. Ini gonta-ganti tiap hari. Fer…Fer…” Dimas geleng-geleng atas tingkah teman yang satu ini.
“Kenapa Dir?” Kata Dimas tiba-tiba. Aku masih bengong dengan apa yang Ferdi lakukan barusan.
Tinggal berdua di kamarku. Sebenarnya, kami sudah biasa berdua di kamar, baik itu dengan Dimas seperti sekarang ini, maupun dengan yang lainnya. Tapi kali ini, sangat terasa berbeda dan canggung.
“Mas, aku pengen tidur. Nanti kalau balik, tutup pintunya ya” Kataku pada Dimas.
Kucoba menghaluskan perkataanku yang sebenarnya ingin menyuruhnya pulang. Keberadaan Dimas di kamarku saat ini bisa memperparah kondisi badanku. Terlalu banyak fikiran di pagi hari ini, aku kesampingkan dulu apa yang dilakukan Ferdi padaku tadi. Kuanggap itu sebagai balas dendam semata. Tapi itu tidak mengurangi beban fikiran yang Dimas berikan padaku. Akupun memejamkan mata berusaha untuk tidur.
“Kalau gitu, aku pulang dulu ya, Dir. Kamu istirahat aja hari ini” Kata Dimas. Kudengar pintu kamar menutup. Dimas telah pulang. Tak berapa lama, akupun benar-benar tertidur.
Selamat pagi...
@AkselEE @LockerA @gr3yboy @bibay007 @AwanSiwon @dimasera @Touch @CoffeeBean @kiki_h_n @AoiSora @Aji_dharma @mybiside
Wahahahah aku demen juga sama Pegasus Fantasy..
PEGASUS FANTASY DAREMO GA
YUMEMIRU
JIYUU TOIU TSUBASA HIROGE
KAKETEYUKE..
Hahah
haha.. iya.. padahal lagu jadul tp enak aja didengerinnya...XD
@lockerA
mandi mandi..! XP
lagian sekarang udah siang..kk
haha.. iya.. padahal lagu jadul tp enak aja didengerinnya...XD
@lockerA
mandi mandi..! XP
lagian sekarang udah siang..kk
Drizzle-san
Woah,sptny Regi mmg pny 'kelebihan' y?
Jd pengen.
#Lah?
Sptny rs suka Dira ke Dimas ntu bkn Cinta y?hahaha msh Galau dia
LOL
Ganbatte!
Aoi Sora
Setiap ada Event Jepang dan Lagu Pegasus Fantasy dibawain mmg reaksi pnontonny luar biasa,
Hehe...