BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mimpi ataukah Kenyataan

13468918

Comments

  • aku bukannya tidak mau untuk memberi tahukannya saat ini tapi masalahnyapun belum jelas, mungkin saja ka Rein ada motif tertentu untuk mencelakakan Revian dengan cara mendekatiku lebih dahulu, aku harus menyelidikinya, sebelum semuanya jelas lebih baik aku waspada saja, tak akan kubiarkan terjadi sesuatu pada Revian.
  • ________REVIAN________
    Aku berjalan menuju kelas, dengan pertanyaan yang semakin bertambah, mulai dari tatapan sinisnya ka Rein dan Reva sedang merahasiakan sesuatu dariku tentunya itu mengenai ka Rein juga, kenapa harus ka Rein yang kupikirkan? dari pertama melihatnya, perhatianku seakan tertuju padanya, wajah sendunya di taman Mall, senyum cerianya ketika bermain basket, senyum lembutnya untuk Reva yang entah mengapa hatiku terasa sakit melihatnya, dan terakhir seringai menakutkan yang ditujukannya padaku
  • edited May 2012
    tanpa terasa telah sampai dibangkuku, Refany dan Rea sudah duduk manis dikursinya dan Renapun sudah berpisah dengan novel tebalnya, bel masuk telah berbunyi namun pa Sony tak kunjung datang hanya memberikan tugas LKS untuk pelajaran biologi saat ini, kelas langsung menjadi riuh bukannya mengerjakan tugasnya malah bergosip, begitu pula dengan aku dan ketiga kawanku ini, "Revi mau ikut nonton pertandingan basket tim kita gak?" tanya Refany,
    "memang ada pertandingan? dimana?", tanyaku bingung,
  • "kamu itu memang selalu ketinggalan berita, Tim Sekolah kita akan bertanding melawan Sekolah X2 yang menjadi lawan pada Final musim laga kemarin dengan hasil beda 2 angka saja dan sekarang bertemu lagi di Semifinal, semoga saja tim sekolah kita bisa menang dan menjadi juara untuk ke-3Xnya berturut-turut" Rena bicara seperti narator, tidak seperti biasanya yang selalu diam kini malah menjelaskan panjang lebar, "kalian harus ikut yah!" ajaknya semangat, "iya tentu dong aku kan mau lihat ka Rein" ujar Refany
  • sepulang Sekolah kita berlima berangkat ke Sekolah X2 untuk menonton pertandingan, karena masih 2 Jam lagi kami makan dulu di cafe dekat Sekolah itu, sambil lirik-lirik cowo cakep yang datang dan mengomentari apapun yang ada pada mereka mulai dari pakaian, gaya rambut, cara berjalan, berbicara, dan entah apalagi, sepertinya Rea dan Refany memang tidak pernah luput cari perhatian dengan cowo cakep hampir semua cowo yang menurutnya keren langsung diajak senyum dan kenalan memang genit bikin malu saja,
  • setelah puas makan siang dan berkenalan dengan beberapa cowo cakep dan minta no Hpnya, kamipun berangkat ke arena pertandingan walaupun waktu ditentukan setengah jam lagi tapi GOR Sekolah X2 telah ramai dipenuhi penonton, GOR ini tidak jauh berbeda dengan di Sekolahku memiliki banyak ruang untuk Olah Raga tertentu, kami menyerobot agar bisa duduk di bangku paling depan dideretan dekat dengan tim sekolah kami.
    Pertandinganpun berlangsung, tim Sekolah kami dan tim Sekolah X2 saling berhadapan satu sama lain
  • namun kulihat ka Rein hanya duduk di bangku cadangan bersama sang Pelatih, "bukankah ia kaptennya, kenapa malah duduk di bangku cadangan" gumamku dalam hati apakah tanpa bermainpun tim Sekolah kita akan menang ya?, dengan Rendy yang maju sebagi wakil kapaten untuk memimpin pertandingan ini.
    babak pertamapun dimulai, semakin lama tim sekolah kita mulai terdesak serta tertinggal cukup jauh, 12angka bukanlah angka yang mudah untuk dilampaui, ditambah serangan yang dilakukan Sekolah X2 yang semakin gencar,.
  • edited June 2012
    perbedaan 20 angka pada babak pertama merupakan pukulan berat bagi tim kami, kulihat ka Rein mulai gelisah ditempat duduknya, pada babak ke tiga setelah istirahat barulah ka Rein diturunkan kelapangan untuk menyusul ketertinggalan 30angka, sungguh fantastis kemunculannya memberikan aura yang berbeda baik dilapangan maupun di bangku penonton sorak sorai mulai terdengar lebih riuh dibandingkan tadi, pertandingan babak ketigapun dimulai dengan bola dipegang oleh tim kami dengan gesit dan tangkas mereka
  • wew mnarik @revian97...!
    lanjuut... ;-)
  • ayo ditunggu apdetannya untuk hari ini.. :-bd
  • mendribel, melempar, menangkap tanpa memberi kesempatan pihak lawan untuk membawa bola apalagi mencetak angka, lemparan threepoint dari ka Rein yang bertubi-tubi mampu membalikan keadaan disertai dengan kekompakan yang kini terlihat menjadikan pertandingan menjadi lebih seru karena pihak lawan mulai terdesak sampai waktu pertandinganpun selesai, pertandinganpun selesai dengan skor 97-100 tentu kemenangan dari pihak kami dan merupakan tiket menuju final nanti, semua bergembira dengan hasil yang telah diraih.
  • setelah pertandingan usai semuanya meninggalkan GOR tersebut, tapi masih ada sebagian yang menunggu pemain inti kesayangan mereka keluar dari ruang ganti untuk melihat senyum kemenangan mereka terutama ka Rein, begitupun denganku dan Reva yang terpaksa harus ikut bergabung dengan Rena, Rea, dan Refany, Reva satu-satunya pria yang ada di sekitar kami kalau aku gak termasuk karena memakai identitas 'cewe', setelah beberapa saat kami menunggu, namun belum keluar juga "pada ngapain ya mereka didalam", gumamku
  • edited June 2012
    15 menit berlalu, kami mendengar suara sirine ambulance dari kejauhan semakin mendekat, dari dalam ambulance keluar empat pria berpakaian serba putih membawa tandu dan masuk ke Ruang ganti, beberapa saat kemudian diatas tandu tersebut terbaring sosok lemah yang telah dari tadi kami tunggu siapa lagi kalau bukan ka Rein, dibelangkanya pa pelatih dan teman setimnya mengikuti, sebagian ikut dalam ambulan sebagian lagi menuju parkiran untuk mengambil kendaraan dan menyusulnya, kamipun kaget dengan keadaan ini,
  • tanpa komando kami semua serempak menuju Rumah Sakit terdekat tempat ka Rein dibawa, sesampainya di RS kami tidak diperbolehkan masuk karena pasien masih ada di ruang UGD dan sedang ditangani oleh dokter, kami menunggu diluar dengan keadaan gelisah dan khawatir setelah setengah jam kami menunggu, Ka Rein telah dipindahkan ke ruang perawatan, jadi kami bisa menjenguknya namun tidak boleh terlalu lama karena dapat mengganggu pasien yang harus istirahat, pa Pelatihpun meminta kami segera pulang dengan halus.
Sign In or Register to comment.