It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Setelah satu minggu berlalu, keadaanku menjadi sehat seperti semula, aku meminta izin kepada nene untuk menjemput Reva
setelah turun dari bandara dan mencari hotel tempat menginap sementara, kamipun pergi ke kediaman pa Efendi, tapi kami tidak diizinkan untuk masuk dan bertemu siapapun penghuni dari tempat tersebut, selain harus dapat izin langsung.
"bagai mana dengan anaknya yang masih hidup bos" ucap lawan bicara pa Efendi
"tenanglah mereka tak akan jadi masalah, Rein akan tetap di rumah neneknya karena penyakitnya itu, sedangkan Reva ia tak akan tahu apa-apa, aku akan menjadikannya teman untuk Revian.
Akupun berlari untuk menenangkan hatiku, rasa kesal dan dendam menyusup dalam jiwaku.
Aku tak pernah menduga pa Efendi akan melakukan hal sekeji itu pada sahabatnya sendiri?, apa yang membuatnya sampai tega melakukan itu?.
Sesampainya di Lobi aku mengajak paman Shie keluar,
"Ada apa Rein" tanyanya penasaran melihatku yang sedang gusar dan marah, akupun menceritakan apa yang telah kudengar kemudian
"paman sudah mengerti kan, pasti ada sesuatu dibalik peristiwa kebakaran yang menimpa ayah, Paman bantulah aku menyeledikinya"pintaku,
"ya mungkin saja kita bisa menemukan sesuatu, sebaiknya kita kembali melihat keadaan rumah ayakmu dulu Rein"ucap paman Shie
kamipun bergegas ke sana.
kami tidak bisa berlama-lama di negri ini karena nene pasti akan khawatir. Kamipun pulang keNegriku dengan membawa tanda tanya besar, dan kegagalan membawa Reva...
"Ada banyak kata kunci yang hanya bisa dibuka oleh anaknya" paman Shie berbicara padaku ketika kami sedang sibuk memecahkan kata kunci itu
"kurasa kita tak mungkin mendapatkannya karena dia selalu terkurung di kediamannya" lanjut paman Shie
"tak mungkin penjagaannya sangat ketat" bantahnya
setelah beberapa saat terdiam akupun mengusulkan
"bagaimana kalau kita pancing saja dia keluar"
"ehmm....ide yang bagus"
paman Shiepun membuat program yang akan membuat siapapun tertarik akan dunia luar dan secara tidak langsung memberikan keberanian untuk mendapatkan kebebasan, dikirimkannya program tersebut ke e-mailnya Revian , sebagai anak Rumahan tentu saja Revian hanya mengenal alat elektronik
Aku sudah tinggal di Negara ini dua tahun yang lalu semenjak neneku meninggal, sekarang aku tinggal sendiri di Apartemen dekat Mall XXX agar aku bisa melihat bekas Rumah ayahku untuk mengenangnya dan megingatkanku akan kejahatan Pa Efendi, Paman Shie mendaftarkanku ke sekolah yang kemungkinan besar Revian akan mendaftar, aku sengaja ikut aktif dalam OSIS
Aku senang akhirnya Reva dapat mengenalku ketika aku dirumah sakit, namun aku kecewa karena ia begitu melindungi Revian, aku mencoba mencari cara agar Reva dapat pergi jauh dari Revian, sampai kutemukan cara yang ampuh yaitu menjadikan Revian menjadi pacarku. Aku sudah menduga dari awal kalau Revian menyukaiku sehingga mudah bagiku untuk menaklukan hatinya, selama menjalani hubungan dengan Revian aku tak bisa