It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kasiannya Reva yang selalu mengikuti kami kemanapun pergi, wajahnya tampak cemberut he3x, menjadi nyamuk memang gak enak kali ya?
Tanpa terasa hari sudah beranjak malam, aku dan Reva diantar
Sesampainya di Apartemen aku ingin langsung masuk kamarku, namun Reva menarik tanganku dan mengajaku duduk di sofa,
'ia pasti masih penasaran' pikirku,
"Ka ko kalian bisa jadian sih" tanya Reva to the point
"ya bisa dong kamikan saling mencintai" jawabku bangga
"tapi, kaka pasti ngebohongin dia kan"ucap Reva
"engga ko dia udah tau kalau aku cowo"jawabku santai
"APA? kenapa dia bisa tahu" suaranya mulai panik
"ini" tunjuku ke bagian leherku
"oh....hmmm" gumam Reva
"ya sudahlah semoga ia bisa jaga rahasia, dan selamat ka semoga kalian bahagia" Revapun hanya bisa pasrah.
Mencintai dan dicintai memang merupakan anugrah yang tak terkira, rasa hangat dan bahagia selalu memenuhi hatiku melambungkan sanubariku ke awan tertinggi,
setelah kami jadian, ka Rein menjemputku walaupun hanya kurang dari 5 menit merasakan empuknya kursi mobil sportnya ka Rein, namun cukup menyenangkan
Ka Rein mengantarku sampai ke kelas, teman-temanku langsung heboh menanyakan status baruku saat ini, tanggapannyapun berbeda-beda, ada yang mengucapkan selamat, yang banyaknya sih memandang iri dan cemburu, namun beruntungnya aku sekarang jadi 'cewe', jadi tak ada yang menghina apalagi mencaci maki hubunganku.
semoga gk ad mksd jahat rein sama revian ya!!!
REVA
satu bulan sudah Revian jadian dengan ka Rein dan selama itu pula aku semakin jauh darinya, rasanya ada ruang kosong yang hilang dari hatiku, Revian tidak lagi bermanja padaku bahkan bicarapun hanya seadanya saja, aku merasa ada sesuatu yang sedang di sembunyikan Revian akir-akhir ini dariku, sifatnyapun berubah ia menjadi pendiam dan menutup diri dari teman-temannya, setelah pulang sekolah, Revian selalu langsung pergi ke Apartemen ka Rein tanpa mengajaku malah melarangku mengikutinya,
Ku terbangun ditengah malam tenggorokanku terasa kering, kuberjalan ke dapur untuk mengambil air, ketika kakiku melewati kamar Revian, kudengar sayup-sayup isakan dari dalam, ke dekatkan telingaku didaun pintu
Hari ini hari minggu tak biasanya Revian mengurung diri dikamar, biasanya dia sudah bersiap menunggu kekasihnya, kucoba mengetuk pintunya untuk mengajak sarapan
"ada apa ka?" tanyaku memegang pundaknya, membalikan tubuhnya, memeluknya, membenamkan wajahnya di dadaku,
"Ka Rein....Hiks....Hiks.....meminta kita putus" keluhnya,
"tapi kenapa ka? bukankah selama ini baik-baik saja kan?" tanyaku penasaran
"aku juga gak tau katanya aku sudah tidak berguna lagi....hiks...hiks..." air matanya kian membasahi dadaku, aku hanya bisa mengusap punggungnya mencoba menenangkannya, ada rasa kesal di hatiku pada ka Rein yang sudah membuat Revian menjadi sedih seperti ini
Setelah selesai menumpahkan isi hatinya ia menjadi tenang kembali, Revian tertidur dipelukanku sepertinya semalam dia tidak tidur, kubaringkan serta menyelimuti tubuhnya, kukecup keningnya sebelum meninggalkan ia bersama mimpinya.
Aku segera pergi untuk bertemu ka Rein, menanyakan apa yang telah dilakukannya?, apa yang menyebabkan ia memutuskan Revian, singkatnya aku akan membuat perhitungan dengannya
langsung kujawab "hallo....",
"Reva ini paman Rhui"jelasnya di telpon
"Ada apa paman"tanyaku,
"saat ini pak Efendi sedang menjalani sidang peradilan"suaranya datar
"APA?"tanyaku kaget
"Pa Efendi selama memang melakukan berbagai tindakan ilegal, seperti pencucian uang, membuka lahan tanpa Izin, memberi ganti rugi yang tak sesuai, dan ia juga terlibat dalam penyelundupan bahan berbahaya"jelasnya semakin membuatku kaget