It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Superman is back. <3
@FirmanE : waduh,,,emang ada ya adegan itu,,,hehe,,aku ga tau lho,,,
@iamyogi96 : iya,,sabar,,ini masih diproses
I can’t stand to fly,,,
I’m not that naive,,,
I’m just out to find,,,
The better part of me,,,
It’s not easy to be me (superman) – Five for fighting (OST. Smallville)
============================================
“Eh apa??” aku terkejut mendengar perkataan mario barusan. Aku langsung melepas pelukanku dan memandang mario dengan tatapan bingung. Mario pun hanya menunduk. Kulihat wajahnya masih menunjukkan sedih. Dia hanya terdiam.
“apa maksudmu yo?jangan bilang kalau,,,kamu tuh superman,,,,anak yang kutemui 10 tahun yang lalu.” Tanyaku masih dengan raut kebingungan.
“maafkan aku ya ndra. Sebenarnya saat pertama kali aku menginap di kost mu, aku sudah tahu kalau kamu sebenarnya adalah orang yang ku cari selama ini, yang ku tolong 10 tahun yang lalu..” jawabnya masih dengan muka sedih.
“Darimana kamu yahu?”tanyaku masih tak percaya karena jujur aja aku bahkan hampir lupa wajahnya 10 tahun yang lalu.
“Kalung itu. Aku melihatnya di lemarimu.” Jawab mario.
Aku tak tahu harus kuungkapkan bagaimana perasaanku saat ini. Apa aku harus senang atau kecewa sama dia. Aku senang karena akhirnya aku bertemu juga dengan dia. Tapi aku juga sedikit kecewa sama dia karena baru mengakui dirinya sekarang. “pantas saja beberapa hari ini dia sangat perhatian kepadaku.”pikirku dalam hati.
“maafkan aku ya ndra. Aku baru mengaku sekarang. Aku Cuma takut kalau kamu masih marah karena tak memenuhi janjiku selama 10 tahun malah langsung pergi ninggalin kamu.”
Aku sama sekali tak menyangka karena ternyata mario malah sampai segitunya. Kalau orang lain mungkin Cuma menganggap itu Cuma angin lalu saja. Cuma perkataan antar anak kecil saja yang tidak terlalu berarti. Tapi ternayata mario benar-benar tulus, bahkan sampai ikut sedih ketika aku ditindas secara tidak langsung. Buktinya saja sampai dia berhasil membungkam semua hinaan yang keluar dari mulut teman-teman satu angkatanku.
“Hah...” aku menghela napas. “Sebenarnya aku sempat sedikit kecewa sama kamu. Tapi itu dulu karena dulu aku masih terlalu polos apalagi aku tidak mempunyai satu orang teman, lalu tiba-tiba kau datang mengatakan kata-kata manismu padaku, lalu kau pergi begitu saja. “ aku menghentikan kata-kataku sejenak. Kulirik sekilas, mario masih terdiam.
“Tapi itu dulu yo. Lagipula kamu kan saat itu memang Cuma datang sebentar. Menganggapku saja teman sudah merupakan anugrah buatku. Sekarang saat kamu datang lagi ke kehidupanku aku seharusnya merasa beruntung. Hari pertama kita bertemu kamu bahkan dengan tidak malu dan mau untuk menjagaku akibat penyakitku ini yang sering jadi bahan ejekan teman-temanku dulu dari kecil. Kamu bahkan selalu mengatakan padaku, kalau aku adalah sahabat terbaikmu padahal kita baru saja kenal beberapa hari. Aku sangat senang sekali karena ini untuk pertama kalinya dalam hidupku ada yang mau menjadi sahabatku bahkan boleh kubilang kau benar-benar menganggapku seperti saudaraku. Kau bahkan membelaku ditengah sindiran teman-teman angkatanku yang akan hidup bersamaku dikampus ini kurang lebih 4 tahun ke depan.” Ucapku panjang lebar.
Mario masih terdiam mendengar perkataanku yang panjang barusan. Aku lalu memandang wajahnya. Kemudian aku mendekatinya lalu detik berikutnya aku memeluknya. Selama memeluknya aku memikirkan semua masa-masa kelam yang terjadi dari kecil, pertemuan awalku dengan mario hingga sindiran-sindiran dari teman-teman angkatanku. Lalu detik berikutnya kutumpahkan semua perasaan kangenku padanya dan semua perasaan yang sudah lama ingin ku ceritakan padanya.
“Aku rindu kamu superman. Jangan pergi lagi. Jangan tinggalin aku lagi. Kamu tahu kan, bahkan orang lain tidak ada yang mengerti dan peduliku denganku. Cuma kamu yang paling mengerti tentang keadaanku. Kamu tahu kan bagaimana aku harus menghadapi anak-anak kompleks rumahku yang sering mengerjai aku, belum lagi ejekan dan sindiran teman-temanku disekolah dulu karena aku sering pingsan saat jam olahraga, bahkan bermain bola saja aku tidak bisa. Semua orang menganggapku aneh dan lemah bahkan dengan terang-terangan mereka mengatakan aku banci. Sakit hatiku, saat semua orang malah menjauhiku. Benar-benar tidak mudah untuk menjadi diriku seperti ini.” Ucapku sambil menangis dipelukannya. Entah kenapa pelukannya terasa hangat. Kehangatan tulus yang selama ini selalu kudambakan. Tapi pelukannya tetap terasa sama saat 10 tahun yang lalu dan saat dia memelukku di tenda kesehatan saat daftar ulang minggu lalu
“sudah sangat sedih lagi. Ada aku disini. Ada superman. Saatnya aku menebus janji-janjiku”ujarnya sambil sesungukan. Ku dongakkan kepalaku untuk melihat wajahnya. Matanya berkaca-kaca. Aku Cuma tersenyum melihatya. Dia pun tiba-tiba tersenyum saat aku melihatnya. Sudah lama aku menantikan moment-moment ini.
“terima kasih ya yo, saat orang lain menjadikanku bahan tertawaan bahkan beban buat mereka, kamu justru menganggapku seseorang yang sangat berharga. Trima kasih superman.” Kataku sambil tersenyum. Mario hanya tersenyum sambil mengacak-ngacak rambutku.
Namun detik berikutnya aku kembali tersadar bahwa aku sudah cukup lama meninggalkan basecamp angkatanku sejak mario membawaku kesini beberap waktu lalu. Aku juga semakin bingung kenapa mario malah mengajakku ke sini, bukannya dia juga harus kumpul bersama angkatannya.
“oh ya yo, kamu gak ke basecamp angkatanmu?”tanyaku
Mario langsung menggaruk-garuk kepalanya. “eh,,aku mau temani kamu saja. Udahlah kamu gak usah pikirn aku. “ jawabnya.
“Lho gag bisa gitu yo, terus tugas-tugas buat ospekmu besok gimana?”tanyaku lagi.
“Eh, itu,,itu...pokoknya kamu gag usah pikirin aku. Pokoknya aku Cuma mau temani kamu, liat tuh aku makin sebel dengan teman-teman angkatanmu.”jawabnya agak sedikit gugup.
“iya yo, tapi gimana dengan tugas buat besok”tanyaku
“kan udah kubilang gag usah dipikirn dulu. Yang penting kamu gak kenapa-kenapa. Ah dari tadi kamu bawel banget.”ujarnya sambil mencubit pipiku. Akupun mengerang kesakitan. Aku semakin terharu dengannya, dia mengorbankan kepentingannya bersama angkatannya hanya untuk kekhawatirannya terhadap diriku. Lalu mario menghentikan aksinya saat handphoneku bergetar. Kulihat nama Lena di incoming call nya. Lalu akupun mengangkatnya.
“Halo.”
“Halo ndra, kamu lagi dimana?”
“aku lagi sama mario dipantai. Ada apa?”
“Ndra kamu buruan ke basecamp sekarang. Disini ada senior dari PSDM himpunan sama beberapa SC. Mereka ngeliat kejadian pas rapat angkatan tadi.”
Aku terkejut. Sepertinya aku bakal kena masalah besar nih. Aku bahkan mungkin bisa membawa hal yang buruk dimata senior. Bisa-bisa teman-teman angkatanku dihukum karena aku.
“Ok len, aku segera ke sana.”
“oke cepetan yah.” Lena pun langsung memutuskan hubungan telepon.
“yo, anterin aku ke basecamp ya. Sepertinya ada masalah.”ujarku. dia cuma mengangguk. Lalu kamipun segera meluncur ke basecamp. Disepanjang perjalanan aku cuma diam saja. Aku Cuma memikirkan apa yang akan terjadi nantinya dengan angkatanku. Apakah mereka akan membenciku lagi?apalagi kalau mereka harus dihukum gara-gara aku. Tidak berapa lama kemudian kamipun tiba dibasecamp. Aku sempat berhenti sebentar didepan basecamp. Aku melihat dari luar sepertinya para SC sedang berbicara pada kami. Entah kenapa aku tiba-tiba ketakutan. Membayangkan sikap para SC selama ospek hari ini benar-benar membuatku semakin takut. Tiba-tiba aku jadi ketakutan. Melihatku sikapku seperti ini, mario turun dari motornya dan mendekatiku.
“aku temnenin ke dalam ya?”tawarnya
“Gak usah yo, aku bisa hadapi ini sendiri. Mending kamu langsung ke basecampmu aja.”tolakku. bukan apa-apa, bagiku kehadiran mario yang menganggu rapat angkatanku sudah cukup alasan untuk teman-teman angkatanku untuk semakin membenciku, apalagi jika dia harus hadir dirapat yang notabene juga ada senior dari himpunan serta beberapa SC. Bisa semakin gila aku.
Akan tetapi mario masih berdiri disampingku. Dia cuma menatapku tajam. Akupun langsung berkata, “aku tidak akan apa-apa. Mending kamu segera lanjutkan tugasmu di basecamp mu. Aku gak mau masuk sebelum kamu pergi. Kamu mau aku dihukum gara-gara kelamaan datang ke sini?”kataku sedikit mengancam.
Mario pun menghela napas. Sepertinya dia tidak punya pilihan.
“Ok, aku akan pergi. Tapi ingat kalau ada apa-apa hubungi aku. Aku tidak akan segan-segan untuk menghajar mereka jika mereka macam-macam denganmu, terutama ketua angkatanmu yang bodoh itu.” Ucapnya. Aku hanya sedikit terkekeh mendengar dia mengatakan fahri bodoh.
“Iya,,iya,,udah sana cepetan pergi.”usirku. Ia pun segera kembali motornya sebelum ia melajukan motornya mario sempat berteriak padaku, “ingat, kalau ada apa-apa, aku adalah orang yang pertama harus kau hubungi.” Lalu ia pun menghilang bersama motornya dari pandanganku. Kemudian aku berbalik lagi, pelan-pelan aku melangkah masuk ke dalam basecamp. Begitu sampai didepan pintu, aku terdiam sebentar. Dari luar pintu hanya terdengar suara seorang SC yang kuyakini bernama mas yudi sedang berbicara kepada kami dengan gaya SC nya yang cukup mengerikan. Perasaan dag dig dug dari tadi yang kurasakan. “ya tuhan semoga tidak terjadi apa-apa.” Gumamku dalam hati. Lalu aku pun mengetuk pintu pelan dan membukanya secara perlahan sontak semua mata memandangku. Aku jadi semakin takut, entahlah tapi sepertinya dari tatapannya, mereka semua siap ingin menelanku hidup-hidup. Hening. Lalu kemudian salah satu senior yang kuyakini bukan SC menyuruhku duduk. Aku pun langsung mengambil posisi disamping Lena. Setelah aku duduk, para SC melihatku dengan tatapan tajam tanpa ekspresi. Sementara dibelakangnya para senior dari PSDM hanya bisa berdiam. Tapi yang anehnya salah satu senior PSDM cowok yang tak ku tahu namanya malah tersenyum ke arahku. Aku pun langsung mengalihkan pandanganku. Kemudian SC yudi mulai berbicara pada kami.
“Kalian benar-benar memalukan. Baru hari pertama OSPEK keadaan angkatan kalian sudah carut marut. Ini yang kalian namakan solid?heh...malah saling menyalahkan antar satu angkatan lain. “ bentak mas yudi selaku SC kami. Kami hanya terdiam mendengar perkataannya.
“Kami dari SC gak mau tahu masalah kalian, pokoknya kalian harus selesaikan masalah kalian dan harus mempertanggungjawabkan angkatan kalian di sesi lapangan besok. Ingat ini baru hari pertama masih ada 3 hari ke depan dan ini masih tahap awal. Jangan sampai sudah ada rasa saling membenci diantara kalian. Bukan itu yang kami inginkan.”ujar salah satu SC perempuan yang bernama mbak Sari.
“Ya sudah, cukup yang ingin kami sampaikan sampai ketemu besok. Ingat, jaga saudara kalian!“ ucap SC yudi sekaligus mengakhiri pembicaraannya. Kemudian para SC keluar dan meninggalkan kami bersama kakak-kakak senior dari PSDM himpunan. Lalu salah satu senior yang aku ga tau namanya memulai pembicaraan. Intinya sih, kami dinasihati menjaga keutuhan angkatan kami. Lalu, aku dan fahri disuruh saling meminta maaf begitupun aku juga disuruh meminta maaf sama angkatan yang lainnya. Intinya sih kita harus saling melindungi dan aku juga harus berusaha agar tidak mudah jatuh sakit apalagi kalau sampai pingsan. Nah, dan anehnya dari tadi selama pembicaraan senior yang daritadi ngeliatin aku hanya senyam senyum melihatnya. Aku tak tahu apa maksudnya yang jelas sebelum para senior itu meninggalkan basecamp kami, senior itu sempat memandangku dan memberikan senyumannnya kepadaku.
***
Setelah 4 hari mengikuti ospek, ternyata penderitaan kami belum berakhir. Aku masih ingat betul dengan omongan SC Sari kalau ini masih tahap awal dan ternyata benar-benar baru permulaan. Kami benar-benar masih menggunakan atribut ospek kami saat kuliah hanya saja bajunya lebih formal, kami tetap menggunakan name tag dan untungnya ukurannya lebih kecil. Kami juga mendapat tugas untuk mengumpulkan tanda tangan senior dari tiap angkatan, OC, SC dan IC. Dan aku pikir pun bukan hanya jurusanku yang seperti ini. Pemandangan euforia ospek ternyata sangat terlihat saat ada dikantin pusat kampus dan mata kuliah TPB. Kami mahasiswa baru benar-benar terlihat dengan berbagai macam atribut yang menempel yang menandakan ciri-ciri masing-masing jurusan. Hubunganku dengan angkatanku udah muali melunak. Walaupun beberapa orang termasuk fahri masih terlihat ogah-ogahan denganku. Aku ingat betul fahri dipermalukan saat sesi lapangan waktu ospek. Dia benar-benar menjadi bahan ejekan para senior dan dia diejek didepan kami semua. Karena dianggap tidak becus, maka hari itu juga fahri diturunkan dari jabatannya. Oleh karena itu, dia benar-benar bersikap dingin kepadaku. Bukan masalah karena dia turun dari jabatannya sebagai ketua angkatanku, tapi caranya dia dipermalukan senior yang benar-benar membuatnya marah padaku dan sepertinya dia menyalahkanku atas kejadian itu. Entahlah, aku tidak mau ambil pusing sikapnya padaku.
Sementara itu hubunganku dengan mario juga masih dekat seperti biasanya. Apalagi aku sudah mengetahui identitasnya dulu, walaupun sempat kecewa tapi kumaafkan karena dia benar-benar melakukan hal yang nekat dengan masuk ke rapat angkatanku dan membelaku. Apalagi yang harus aku lakukan, memang itulah yang selama ini kuinginkan ada seseorang yang peduli dan mengerti diriku. Aku sudah terlalu capek menghadapi orang-orang yang selalu menjadikanku bahan tertawaan dan bahan ejekan. Bagiku walaupun hanya mario yang menganggapku seorang sahabat yang berharga itu saja sudah lebih dari cukup. Dia adalah orang yang selalu menanyakan kabarku bahkan ketika aku harus menuju basecampku karena ada rapat angkatan dia tidak segan-segan untuk mengantarku. Enhtahlah semakin hari aku merasa semakin menyukai sikapnya kepadaku. Entahlah dia bermaksud atas dasar setia kawan atau apa, tapi di lubuk hatiku yang paling dalam, aku rasa memang aku menyukainya. Aku pernah mengeceknya di internet tentang perasaan sesama jenis, tapi aku masih sempat ragu apakah benar aku ini seorang gay. Atau mungkin aku hanya respect dengan sikapnya. Tapi jika memang seperti itu, kenapa tiap kali aku dekat dengannya jantungku selalu berdetak lebih kencang dan kadang kali aku selalu nervous ketika dia tidur bersamaku. Entahlah. Makanya perasaan ini ku kubur dalam-dalam dulu untuk sementara ini. Bagiku untuk hidup seperti ini saja sudah sangat tidak mudah, apalagi jika ketahuan aku ini menyukai sesama jenis. Mungkin lebih baik seperti ini, tapi disisi lain aku merasa sedikit tersiksa, karena harus menahan perasaanku ketika dekat dengannya. Lagipula, aku belum tahu dia kayak gimana. Aku takutnya dia semakin menjauhiku. Aku tidak mau kehilangan dia lagi. Sungguh benar-benar tidak mudah harus kuhadapi hidupku ini.
***
Saat itu aku sedang kuliah TPB di fakultas MIPA, dan untungnya aku satu kelas dengan mario untuk TPB kalkulus dan fisika dasar. Apalagi, kelasku berada di fakultasnya sehingga tidak susah untuk mencari ruanganku. Dan tetap saja yang paling membuatku senang adalah aku selalu berada didekatnya. Seperti biasa kelas kami dipadati dengan berbagai macam maba (mahasiswa baru) dengan berbagai macam atributnya dan tetap semua maba cowok kepalanya masih botak efek ospek 4 hari kemarin. Begitu kelas selesai, mario langsung menarik tanganku dan menuju kantin pusat, karena ternyata semua kantin dijurusan adalah zona terlarang buat maba. Ku pikir itu hanya berlaku dijurusanku, jadilah kami ke kantin pusat yang penuh dengan mahasiswa senasib. Walaupun cukup padat untungnya kami masih mendapat tempat lalu kami memesan makanan.
“Habis ini mau langsung pulang?”tanya mario membuka percakapan kami. Akupun melirik arlojiku. Masih jam 1 siang. Lagipula hari ini mata kuliahnya Cuma TPB dan sudah selesai.
“Sepertinya aku harus ke jurusan yo. Mau minta tanda tangan senior. Lagipula takutnya ada kumpul-kumpul lagi.” Jawabku sambil menyantap makananku
“apa aku perlu tungguin.”tanyanya lagi.
“hmmm,,,gag usah yo, aku pulangnya bisa bareng dengan angkatanku.” Potongku cepat. Bukan karena apa-apa, aku cuma takut mario jadi ikut kebawa dalam masalah angkatanku. Apalagi jika dia tahu sikap fahri kepadaku yang terlihat masih membenciku. Bisa jadi panjang masalahnya.
“Oh, oke kalau gitu.”
Lalu setelah mengahbiskan makananku, mario pun segera mengantarkanku ke jurusanku. Saat sudah sampai akupun dari tadi motornya. Sebelum dia sempat melajukan motornya mario sempat berteriak “ kalau ada apa-apa hubungi aku yah.”. aku Cuma mengangguk sambil tersenyum kepadanya. Lalu mario pun segera pergi. “hmmm,,,dia selalu mengatakan hal itu kepadaku. Aku rasa aku semakin menyukainya.”gumamku. lalu akupun mulai masuk ke jurusanku. Seperti biasa kami para maba sangat jelas sekali terlihat berbeda dengan para senior . begitupun dengan para senior seakan tidak acuh dengan kehadiran kami, mereka seperti menjaga sikap kepada kami. Otomatis kami merasa suasana horror ketika kami masuk di jurusan. Lalu akuoun mencari lena untuk meminta tanda tangan para senior. Dia sedang duduk disalah satu kursi salasar bersama nindy, edward, hari dan asty. Akupun mengahmpirinya. Sepertinya memang lena menungguku untuk mengerjakan tugas yang satu ini karena memang kami sudah diingatkan oleh damar ketua angkatan kami yang baru agar kami selalu bergerak bersama. Kamipun mulai meminta tanda tangan senior. Seperti biasa ada yang jaim, ada yang ngerjain kami dulu, ada yang acuh tak acuh, ada yang sok sibuk, macam-macam pokoknya,,rata-rata kami agak kesulitan meminta biodata angkatan tua, tapi lebih mudah mendapatkan senior yang satu tahun lebih tua dari kami, Cuma resikonya kami rela harus dikerjain dikit. Lumayanlah paling nggak dalam waktu 1 jam kami sudah mengumpulkan 8 biodata plus tanda tangan senior setelah melewati berbagai macam uasaha plus bujukan dari kami, lalu kamipun berjalan lagi mencari senior lainnya, sebenarnya agak malas juga sih kayak gini, akupun baru mau pamit pulang tiba-tiba nindy menahan kami.
“eh bentar minta satu lagi, tuh ada mas gilang yang dari PSDM himpunan.minta tanda tangannya yuk.” Ajak nindy heboh. Sempat ku lihat senior yang dimaksud oh rupanya senior yang suka senyam senyum kepadaku.
“eh iya denger-denger sih, dia orangnya supel. Makanya termasuk golongan senior idola.” Timpal asty.
“ya udah yuk mumpung orangnya lagi sendiri.”ajak edward. Maka kami berlima pun segera mendekat padanya.
“siang kak..”kompak kami berlima menyapanya
“siang..”dia pun tersenyum sambil memandang kami, lalu dia sempat tersenyum agak lama saat memandangku, tapi buru-buru aku mengalihkan pandanganku.
“haduh, nih cowok kenapa sih suka senyam senyum padaku.”pikirku dalam hati.
Lalu seperti biasanya dia mengajak kami mengobrol sepertinay memang dia mengerti essensi dari tugas ini agar kami saling mengakrabkan diri antara senior dengan maba. Lalu detik berikutnya dia sudah mengisi satu persatu mengisi buku ospek kami, tinggal bukuku saja. Lalu tiba-tiba dia tersenyum saat melihatku menyodorkan bukuku.
“Kalian keberatan gak kalau duluan. Sepertinya aku ingin ngobrol-ngobrol dulu sama teman kalian ini”ujarnya sambil memandangku. Eh aku jadi salah tingkah. Lalu kami sempat saling memandang. Tapi lena memberikan kode seakan memberitahuku bahwa tenang saja, tidak akan di apa-apain.
“ok kalau gitu mas, tapi teman kami ini jangan diapa-apain yah.” Kata lena.
Mas nya Cuma tersenyum. “iya kalian tenang saja”ucapnya sambil tersenyum. Lalu mereka berempat pergi meninggalkanku berdua dengan mas gilang. Lalu aku duduk didepannya kemudian dia melihat buku ospekku
“Hmm...jadi namamu Rendra. Wow dari sulawesi, jauh sekali ya”ucapnya sambil membaca biodataku yang berada di halaman pertama bukuku. Aku Cuma diam mendengarkannya. Aku tak tahu mau ngomong apa.
“emang kamu sudah lama sakitnya?sakit apa sih?”mas gilang tiba-tiba bertnaya sambil mengisi biodatanya pada bukuku.
“Eh, aku punya asma mas. Emang dari kecil aku sering sakit-sakitan soalnya waktu lahir ibuku sempat ada masalah akhirnya saudara kembarku meninggal dan aku lahir dengan kekebalan tubuh yang lemah.”Ucapku panjang lebar. Ku lihat mas gilaang Cuma manggut manggut mendengarkan ceritaku.
“Trus apa benar ya,,kalau kamu merasa sedikit hati dengan sindiran teman-teman satu angkatanmu,,apa ini benar ini ada hubungannya dengan masa lalumu?”tanyanya sedikit hati-hati. Aku cukup terkejut mendengar pertanyaannya barusan. Aku Cuma terdiam. Bagiku aku sudah ingin mengingat saat-saat kelam itu. Dan sepertinya mas gilang mengerti.
“Ah baiklah. Kalau kamu tidak mau menjawab. Aku Cuma mau ngingetin aja, jaga diri baik-baik. Yang akur sama angkatanmu. Kalau kamu butuh apa-apa kamu hub saja aku. Oh ya, besok kamu temui aku lagi aku akan bawakan buku-buku semester 1 ku. “ ucapnya sambil tersenyum. Aku cukup kaget, wow tumben perhatian.
“eh iya makasih mas.”ucapku sambil tersenyum
“sepertinya aku harus mencatat no hape mu. Nih pokoknya nanti besok aku sms. Nih no hapeku sudah aku catat di buku ospekmu. Langsung disimpan ya no ku.” Ucapnya lagi.
“Eh iya mas, makasih. Kalau gitu aku pulang dulu mas. Terima kasih banyak mas.”ucapku pamit.
Tapi saat aku mau berdiri meninggalkannya. Mas gilang memanggilku kembali
“Ndra...”teriak mas gilang
“iya mas ada apa lagi”ucapku sambil menoleh
“yang kemarin itu, temanmu ya?”dia kemudian bertanya lagi
Aku cukup kebingungan sebentar, namun detik berikutnya aku mengerti yang dia maksud. “pasti soal mario”pikirku
“eh iya mas. Dia sahabatku emang ada apa mas?.”ucapku. ku sempat menangkap tatapan aneh darinya
“ah, gak apa-apa kok, hati-hati di jalan ya.”ucapnya sambil tersenyum. Lalu aku pamit pulang. Dia perjalanan pulang mario sms padaku.
“Ndra, besok selesai kuliah jalan yuk, aku mau ngenalin kamu sama Tara temanku dari jakarta.’
“tara...”pikirku. aku menjawab smsnya OK
***
Besoknya ternyata mas gilang benar-benar membawakan semua bukunya saat selesai kuliah. Aku cukup kaget juga dan ternyata ini menjadi kasak kusuk diantara angkatanku, trutama yang cewek. Entahlah aku gak peduli apa yang mereka pikirkan. Mas gilang sebenarnya masih ingin mengobrol denganku tapi aku berterus terang kepada mas gilang bahwa aku sudah punya janji mario. Dia sempat terlihat agak kecewa. Lalu akupun segera berjalan keluar gerbang karena mario sudah menungguku. Saat melihatku mario sempat kaget dengan buku-buku yang kubawa.
“Wih,,banyak benar buku dari siapa?”tanya mario
“dari senior. Aku nyimpan buku dulu ya di kostku.” Jawabku.
Mario mengangguk lalu kamipun segera singgah ke kostku dulu lalu ke kafe. Katanya mereka sudah janjian akan ketemu disana. Lalu 15 menit kemudian terlihat seorang cewek cantik mendekat ke arah kami.
“mariooooo...”teriaknya
“Tara”kata mario
Aku sempat terkejut saat kulihat tara langsung memeluk mario. Sebersit rasa cemburu yang kurasakan. Apalagi tara sepertinya sangat mesra pada mario.
“oh ya kenalin ini rendra sahabat aku,,,ndra ini tara teman aku dari jakarta.’ucap mario. Lalu akupun menjabat tangannya begitupun tara. Lalu kami ngobrol. Seperti biasa aku lebih banyak diam, mengingat obrolan mereka tidak terlalu ku pahami. Selain itu, entah kenapa aku agak sedikit cemburu melihat tara yang asyik bercengkrama dengan mario. Lagi asyik-asyik ngobrol tiba-tiba hp tara bergetar. Lalu tara senyam senyum melihatnya.
“sudah datang “ kata Tiara
“siapa?” tanya mario
“surpirise pokoknya.”tara melanjutkan omongannya sambil pandangannya beredar ke penjuru kafe lalu saat melihat ada cowok baru masuk tara lalu melambaikan tangannya lalu cowok itu mendekat pada meja kami. Mario sempat kaget melihat sosok yang datang lalu dia sempat melirikku. Aku juga agak bingung saat mario menatapku dengan tatapan seperti itu. Aku sempat memandang cowok, wajahnya familiar denganku entah ketemu dimana.
“hai yo..apa kabar?” cowok menyapa mario
“Mo..morgan...”ucap mario terbata-bata
DEG!!!
Aku kaget mendengar nama itu. Morgan. “dia,,dia kan...”.
_to be continued_
@tony_chopper : hehe,,,gitu ya,,,kayaknya nanti coba aku nonton deh,,tapi kalau ga salah dorama ni katanya sempat ada jiplakannya ya sinetron indonesia...kalau ga salah yang main chelsea olivia,,bener ga?
Aku kaget mendengar nama
itu. Morgan. “dia,,dia kan...” anggota smash