BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

A Hope (Part 16 (END) - Get It Right)

edited April 2012 in BoyzStories
ini cerita pertama ku,,,mohon komentar, kritik dan sarannya..Ini cuma cerita fiksi..akan tetapi karakter tokoh-tokohnya mirip dengan teman-teman ku...

=======================================

Prolog...

Namaku Rendra Saputra. Saat ini aku kuliah di salah satu PTN di Surabaya. aku berasal dari sebuah kota, yang jaraknya kurang lebih 4 jam dari kota makassar, sehingga aku hanya hidup sendiri di kota ini. Aku lahir dalam keluarga yang cukup lumayan, walaupun orang tua ku hanya seorang PNS tapi penghasilan orang tuaku mampu menghidupi ku dan ketiga adikku. Aku terlahir sebagai anak sulung dan satu-satunya anak laki-laki. ya semua adikku adalah perempuan. Dari kecil aku sering sakit-sakitan. Kondisi tubuhku memang lemah sehingga saya gampang terkena penyakit. Aku ingat waktu saat SD dulu, dalam sebulan saya bisa hingga 4 kali masuk rumah sakit. mulai dari tipes, malaria, demam berdarah dan berbagai macam penyakit lainnya sering menggerogoti tubuhku. Untunglah saat sma, intensitas penyakitnya tidak sebanyak saat SD dan SMP dulu. Akan tetapi, hingga sekarang saya masih mengidap penyakit asma. Karena kondisi diriku yang memang selalu menjadi langganan rumah sakit, membuat orang tua ku cukup protektif terhadap diriku. Misalnya saja, tiap sekolah yang selalu di antar oleh bapakku dan pulangnya yang selalu dijemput oleh tetanggaku yang berprofesi sebagai tukang ojek. Selain itu, orang tua ku jarang mengijinkanku untuk keluar rumah, kecuali untuk urusan les dan sekolah, sehingga aku jarang bergaul dengan teman-teman disekitar rumahku. hal inilah yang menyebabkan aku dianggap anak yang kuper dilingkungan tempat tinggalku. Bukan hanya dirumah, di sekolah pun begitu. Di kalangan sepupuku pun aku juga dikenal sebagai sosok yang cukup tidak banyak bicara dan aneh. Aneh, karna memang tubuhku cukup kurus dikarenakan aku yanh jarang berolahraga. Apalagi aku jugatidak bisa melkukan pekerjaan berat. Jika sudah ada acara kumpul-kumpul keluarga, aku pasti kesal. soalnya aku seuka dibanding-bandingkan dengan sepupu-sepuku yang lain. Di kalangan teman-teman sekolahku, Aku memang dikenal sebagai anak yang susah bergaul, kuper dan pendiam. Sebenarnya, susah bergaul pun karena jarang memang terkadang aku merasa berbeda dengan teman-teman ku pada umunya. Aku paling lemah dalam pelajaran olahraga, bahkan aku tidak bisa bermain sepak bola maupin bola basket. makanya, beberapa temanku bahkan kadang-kadang memaggil aku dengan sebutan banci gara-gara sifatku yang satu ini. Bahkan terkadang aku selalu dikerjain teman-teman sekolahku, bahkan pernah di palak bahkan di tampar sama sisw disekolahku yang juga dikenal sebagai preman yang cukup ditakuti. Akan tetapi hal ini tidak pernah kuceritakan sama orang tua dan saudara-saudaraku. Untunglah aku termasuk dalam kategori lumayan pintar dalam pelajaran lainnya, sehingga sampai sma saya selalu masuk dalam 5 besar bahkan masuk dalam kelas unggulan. Di SMA, memang aku tidak terlau banyak memiliki teman. Cuma beberapa saja teman akrab yang kumiliki, akan tetapi tetap saja aku merasa kesepian. mungkin karena temanku tidak ada yang menjadi sahabatku, apalagi ditambah dengan aku sebagai anak sulung yang satu-satunya laki-laki bahkan tidak mempunyai teman dirumah. benar-benar hampa yang kurasakan.. entahlah terkadang aku merindukan sosok seseorang yang selalu melindungiku dan berbagi rasa denganku, seperti sosok seorang kakak.

Setiap jam istrahat, aku selalu berjalan ke kantin sendirian. kadang-kadang juga waktu istrahat kuhabiskan dengan membaca buku diperpustakaan, serta tidak lupa selalu membawa headsetku, karena menurutku mendengarkan musik di hp ku adalah cara paling ampuh untuk seseorang yang selalu merasa kesepian. Nah, saat-saat sendiri inilah entah kenapa aku suka memperhatikan teman-teman cowokku trutama kakak-kaka seniorku yang tampang lumayan. Aneh rasanya, entah kenapa aku suka saja mencuri-curi pandang ke mereka. Hanya saja, dullu aku belum tau kenapa bisa seperti ini, makanya aku cuek saja dan tetap melakukan aktifitas seperti biasa.

Part 1 Sebuah Keputusan

saat ini sekolahku mulai memasuki masa-masa menjelang Ujian akhir nasional (UAN). Kebanyakan para siswa mulai sibuk belajar untuk mempersiapkan diri untuk 3 hari yang akan menentukan nasib kami. Pihak sekolah pun juga mulai sibuk menyiapkan program-program yang akan membatu siswanya dalam mempersiapkan UAN. ketakutan juga mulai terasa pada beberapa siswa mengingat pihak sekolah yang telah mengumumkan bahwa standar UAN yang telah naik dari tahun sebelumnya, apalagi ditambah dengan beredarnya gosip bahwa sistem pengawasan UAn ini cukup ketat, sehingga bertambahlah rasa deg-degan pada kebanyakan para siswa. Akan tetapi ini tidak terjadi pada diriku. Bukannya bermaksud sombong, karena aku merasa bahwa sya cukup mampu dan siap untuk menghadapi UAN nanti. memang kadang-kadang terlintas perasaan takut dan cemas dipikiranku. Tapi, bukan rasa takut dan cemas akan UAN yang akan kuhadapi nantinya, akan tetapi rasa cemas dan takut apa yang akan kulakukan nanti jika sudah tamat SMA. melihat sikap orang tuaku yang cukup protektif aku cukup pesimis untuk diizinkan kuliah jauh-jauh. apalagi memang orang tuaku tidak pernah percaya aku bisa hidup mandiri tanpa mereka. ugh, tiap hari pikiranku terus berkecamuk dengan apa yang akan kulakukan nanti. Namun berkat konsultasi dengan salah satu seniorku yang ckup akrab denganku namanya kak Andi, aku memutuskan akan kuliah di surabaya dengan mengambil jurusan teknik. Hal ini pun ku sampaikan kepada orang tua ku. Dan sudah kuduga, reaksi yang kudapatkan dari orang tua ku atas keinginanku ini sangat buruk. Orang tuaku tidak setuju atas keinginanku untuk kuliah jauh dari tempat tinggalku, bahkan mereka sudah brencana menguliahkanku di universitas swasta di kota ku. Kontan saja aku menolak keputusan orang tuaku. Bukan karena apa-pa, aku sudah cukup gerah dengan lingkunganku sekarang, yang selalu dikerjain teman-teman sekolahku, dianggap aneh dengan teman-teman sebayaku di sekitar rumahku dan selalu dibanding-bandingkan dengan sepupuku yang lain, hal ini makin membuat saya semakin ngotot untuk mewujudkan keinginanku dan mebuktikan kepada semua orang bahwa saya bisa hdup mandiri. berbagai usaha pun saya lakukan untuk membujuk orang tua ku. singkat cerita akhirnya orang tuaku pun luluh juga dengan syarat pertama orang tuaku akan membiayai kuliahku hanya melalui jalur SPMB (sekarang namanya SNMPTN) dan kedua, kedokteran harus menjadi pilihan pertama di form SPMB ku. Tanpa pikir panjang pun saya menyetujui kedua syarat tersebut. maka, begitu selesai UAN aku langsung berangkat menuju makassar untuk mengikuti bimbingan belajar persiapan SPMB, sekaligus mulai sedikit-sedikit belajar hidup mandiri. Di makassar, aku menumpang tinggal di kontrakan sepupuku yang kebetulan kuliah di kota ini.

Suatu hari ketika aku baru saja pulang membeli formulir pendaftaran spmb di salah satu PTN. Orang tuaku menelponku. Intinya, beliau mengingatkanku masalah pilihan pertama hrus jurusan kedokteran di kota ini, dan plihan kedua nya diserahkan padaku. Ketika, akan mengisi formulir, aku berpikir bahwa semakin aku berada jauh dari kehidpanku sekarang mungkin akan terasa lebih baik. maka lagi-lagi aku tidak memperdulikan keinginan orang tuaku. pilihan universitas yang kupilih dua-duanya di surabaya dengan jurusan teknik.setelah selesai mengisi formulir, dengan langkah mantap aku kembali mengembalikan berkas formulir pendaftaran ke PTN tersebut. Dan saat hasil pengumuman SPMB keluar, akhirnya saya dinyatakan diterima di salah satu PTN surabaya dengan jurusan teknik sipil. Segera ku kabari orang tuaku. mereka sempat kaget mendenganr berita yang ku sampaikan. Namun, akhirnya orang tuaku hanya mengatakan tetap akan membiayai kuliahku. Tak lupa kuhubngi kak andi tentang aku yang diterima di PTN yang sama dengannya. Kak andi sangat senang dan berjanji akan menjemputku ketika sampai disurabaya. Esoknya orang tua ku menyusul ke makassar untuk membawa barang-barangku serta tidak lupa memberikan pesan-pesan kepadaku. karena hari itu juga aku berangkat ke surabaya dengan melalui kapal laut. Sesaat sebelum meninggalkan pelabuhan, aku sempat melihat ibuku meneteskan air mata. mungkin sangat berat keduanya untuk melepasku jauh dari pengawasan mereka, apalgi ditambah kondisiku yang agak sakit akibat kecapekan mempersiapkan SPMB kemarin. Namun, tekad ku sudah bulat untuk meninggalkan kota ini menuju surabaya, meninggalkan berbagai macam kenangan buruk selama sekolah dari SD sampai SMA menuju petualangan baru yang akan menentukan arah hidupku nantinya di surabaya.

Perjalanan melalui kapal laut menuju surabaya ditempuh selama 22 jam. Selama dikapal hatiku rasanya tak karuan. senang, takut dan cemas semuanya jadi satu, Senang karena akhirnya aku melakukan keinginanku, takut dan cemas karena aku tidak tahu apa nantinya yang akan kuhadapi di lingkungan baruku nanti. Kemudian terdengar sebuah pengumuman, bahwa kurang lebih satu jam lagi akan segera sandar ke pelabuhan tanjung perak surabaya. segera ku sms kak andi untuk memberitau kedatanganku, karena kak andi sudah berjanji akan menjemputku. Akhirnya babak baru dalam hidupku akan segera dimulai....

-To be continued-
«13456722

Comments

  • Lanjoooot, bro!
  • Part 2 The story is begin.....

    Surabaya.....
    Akhirnya aku tiba juga di kota ini. aku sgera turun dari kapal dan segera menuju ke pintu keluar pelabuhan. Sambil menenteng koper dan barang bawaanku lainnya, aku mencari sosok kak andi. Sebelumnya dia sms akan menungguku di sekitar pintu keluar. Sambil celingak celinguk ku mencari sosoknya. Entahlah, satu tahun tidak bertemu dengannya aku hampir lupa bagaimana sosoknya sekarang. Karena aku belum menemukan sosoknya aq berhenti sebentar di dekat sebuah kios diseputaran pelabuhan dan hendak berniat menelpon kak andi. Baru saja aku akan menghubungi kak andi, tiba-tiba aku mendengar ada yang memanggilku (atau mungkin lebih tepatnya berteriak).
    "Rendddrrrraaaaaaaaaaaaa..!!!!!!!!!"
    aku pun segera berbalik. Aku cukup terkejut melihat sosoknya
    "kak andi!" kataku hampir tak percaya melihatnya. Dia benar-benar berubah sedikit keren. Dari tampilannya cukup sedikit terpesona. Ya, tak ku pungkiri waktu sma aku dulu, kak andi adalah satu cowok yang sering ku perhatikan. Aku dulu sering melihatnya bermain sepak bola di lapangan belakang sekolah. tubuh nya dulu tidak sebagus sekarang. penampilannya tidak semodis sekarang. dan ada satu yang tidak berubah yakni senyumannya. Aku dulu begitu senang melihatnya tersenyum. Walaupun, terlihat kantung matanya agak sedkit hitam tapi ia tetap manis kurasa. Sepertinya status mahasiswa membuat jatah tidur kak andi berkurang.
    "hoy, kok ngelamun?" tanyanya. Tiba-tiba aku langsung tersadar.
    "Eh? oh, nggak kok kak" jawabku salting.
    "Hmmm...kirain kenapa-napa. Ya udah ayo kita ke kostku sekarang" kata Kak andi. Kemudian kak andi segera membantuku menenteng barang bawaanku lalu berjalan menuju parkiran motor. Aku mengikutinya dari belakang. Ketika sampai di parkiran, aku agak kesusahan mengatur posisi barang bawaanku, sebab kak andi membawa motor. Akhirnya dengan memutar otak sebentar, koperku di taruh di depannya, sedangkan barang lainnya aku taruh ditengah. Agak repot sih. Aku jadi gak enak sama kak andi. Lalu kemudian kita pun segera menuju kost kak andi.
    Di sepanjang perjalanan kami hanya diam saja. aku juga mengerti karena kak andi pasti sedang konsentrasi menyetir apalagi ditambah dengan kak andi sesekali memperhatikan barang bawaanku agar tidak jatuh. Perjalanan ini pun aku cukup nikmati karena ini pertama kalinya aq keluar jauh dari kota asalku. Aku cukup menikmati melihat gedung-gedung tinggi yang ada di kota ini. Yah, karena sebentar lagi aku akan mempelajari bagaimana cara membangun gedung-gedung tinggi nan megah tersebut. Yup, Aku di terima di jurusan teknik sipil di PTN Kota ini. sesekali aku juga memperhatikan kak Andi yang masih konsentrasi menyetir. Aku jadi teringat bagaimana pertama kali bisa mengenalnya. Saat itu aku iseng-iseng membuat cerpen dan artikel untuk dimuat di mading sekolah. Karena memang aku tergolong anak rumahan jadi biasanya kalau sedang suntuk aku suka menulis cerpen atau membuat suatu berita atau quote-quote lainnya di kamarku. yap, selain mendengarkan musik, ini juga yang ku kerjakan untuk mengusir rasa kesepian ku.Akupun berjalan menuju ruang ekskul mading untuk menyerahkan karyaku. Kebetulan saat itu yang ada di ruangan hanya kak andi. Kak andi cukup terkesima melihat hasil karyaku dan mengajakku untuk mengikuti oprec (open recruitment) ekskul mading. Namun, aku menolak secara halus. lagipula aku pasti tidak diijinkan orang tua ku. sejak awal itulah aku mulai sedikit akrab walapun gak akrab-akrab banget. Jika bertemu dikantin atau diperpus, kak andi cuma menegurku sekilas atau sedikit berbasa-basi denganku. Aku pun mengerti, karena biasanya kak andi lebih banyak menghabiskan waktunya bersama teman-teman segenknya. Maka dari itu dia kukategorikan teman yang cukup akrab denganku karena sesekali aku pernah meminta bantuannya untuk menjelaskan pelajran kimia ataupun cuma sekedar berkonsultasi tentang perguruan tinggi. Aku juga selalu membantunya jika dia meminta tolong mngedit cerpen atau artikel yang akan dimuat di mading sekolah. Walaupun aku bertemu dengannya cuma sesekali dengannya tapi itu cukup membuatku senang, karena memang aku sangat merindukan sosok kakak seperti dirinya. Setelah lulus SMA kak Andi mendapat beasiswa untuk kuliah di PTN ini. Yup, kak andi masuk PTN ini melalui jalur beasiswa berprestasi. Kak Andi yang kutahu memang anak yang tergolong cukup pintar. dia juga bahkan masuk kelas unggulan. Dia diterima di jurusan matematika yang beda fakultas denganku.
    Tak terasa setelah 30 menit perjalanan aku tiba juga di kost kak andi. Kost kak andi cukup besar. Rumah berlantai 2 yang ku taksir kira-kira ada 20 kamar. kamipun segera masuk ke dalam kamar kak andi.
    "barang-barang mu titip di kamarku dulu. Soalnya kunci kamarmu ada di ibu kost. Kalau siang gini ibu kost belum ada nanti malam baru ke sini. Ya udah kamu istrahat saja dulu.ntar sore aku ajak ke kampus. ngasitau gedung-gedung yang kamu harus datangi buat pendaftaran ulang besok."ujarnya panjang lebar yang kubalas dengan anggukan. Aku memang meminta tolong sama kak andi membantuku mencari kost dan kebetulan di kost kak andi ada satu kamar yang kosong. jadilah aku satu kost an sama kak andi. Paling nggak aku merasa aman lah ada didekat kak andi. Aku yang susah bergaul ini emang punya phobia dengan lingkungan baru.
    "Oh ya aku mau keluar dulu. Ada rapat buat ospek mahasiswa baru di kampus. Kamu ga usah sungkan-sungkan. kalau haus minum aja. kamu ga usah takut aku sudah ngomong ke penghuni yang lain kalau adik kelasku mau kost disini. jadi mereka gak kaget kalau liat kamu ada dikamarku. Ok." Kata kak andi
    "Iya kak. Terima kasih banyak"
    kemudian kak andi pun segera keluar menutup pintu kamar dan pergi ke kampus. Aku yang memang kurang tidur saat di kapal langsung terlelap di kamar ini. Aku merasakan suasana nyaman disini.

    Sorenya, sesuai janjinya kak andi pun mengajakku keliling kampus. Ya, karena besok kak andi tidak akan menemaniku mendaftar ulang. Menurut kak andi, akan lebih baik kalau aku melakukan daftar ulang sendiri. karena memang biasanya anak-anak yang tergolong manja sudah dipastikan akan menjadi sasaran empuk senior saat ospek nanti. Kak andi menunjukkan gedung-gedung yang akan kudatangi besok saat daftar ulang sambil menjelaskan tata cara daftar ulang. ternyata lumayann ribet prosesnya. untungnya aku dengan mudah aku menghafal jalan serta letak gedung-gedung tersebut. Tak lupa, Kak andi juga menunjukkan letak gedung jurusanku serta jalan pulang dari kampus ke kost, tempat fotocoyan, mini market, warung makan dan tempat-tempat penting lainnya. Setelah puas berkeliling kampus kamipun segera pulang ke kost. Tak lupa sebelum pulang kami mampir untuk makan malam di warung makan sekitar kost. Begitu nyampe kost, rupanya ibu kost sudah ada. Beliau pun segera menyerahkan kunci kamarku. kamar ku ada di lantai 2, sedangkan kamar kak andi ada dilantai 1. Aku pun segera memindahkan barang-barangku ke kamar ku. Kak andi pun turut membantuku. Ku lihatanak-anak kost lainnya cuma memandangku sekilas, seketika itu juga ada rasa takut menghampiriku. Apalagi aku baru tau kalau aku adalah satu-satunya mahasiswa baru di kost ini. kak andi memang sebelumnya sudah bercerita bahwa di awal-awal antara mahasiswa senior dengan mahasiswa baru akan ada jaga jarak. huft.. Begitu sampe di kamarku yang terdiri dari 1 buah kasur, 1 lemari dan satu buah meja plus sumbangan kipas angin&kabel rol dari kak andi, aku langsung segera membereskan barang-barangku. kak andi juga langsung pamit ke kamarnya begitu selesai membantuku. begitu selesai beres-beres. aku langsung tertidur. sebab besok aku harus menjalani rangkaian proses daftar ulang. Sebentar lagi statusku resmi menjadi mahasiswa.
  • lanjut dong :p
  • Part 3 Nice to meet you.....

    "Rendra" suara lirih seseorang memanggilku.
    aku cukup terkejut. Aku juga masih bingung dimana sekarang aku berada. Tempat ini sangat asing bagiku
    "Rendra" suara tersebut masih memanggilku. aku pun terus berjalan ke arah suara tersebut. Terlihat sebuah kilatan cahaya putih di depan yang juga semakin memperjelas suara tersebut. Saat semakin dekat, cahaya tersebut semakin terang dan menyilaukan,,aq sedikit menutup mata, ku coba membuka tapi cahaya nya terlalu silau. kemudian ku dengar kembali suara tersebut.
    " Rendra. Mulai sekarang aku akan meninggalkanmu. Sekarang sudah ada dia yang menjagamu. melindungi dirimu serta dengan tulus menyayangimu. inilah harapanmu yang kau nantikan selama ini. berhentilah menangis, Dia akan selalu membuatnya tersenyum" kata suara tersebut dengan nada yang sangat menenangkan. Aku memang selalu tenang jika mendengar suara tersebut. Aku masih terdiam ditempatku berdiri sekarang. Kemudian ku dengar lagi suara itu berkata.
    "Selamat tinggal, rendra. jaga dirimu baik-baik. Kau tidak akan pernah sedih lagi mulai sekarang" kudengar semakin lama suara itu semakin pelan
    "selamat tinggal rendra". suara itu terdengar seperti menggumam. perlahan cahaya tersebut juga mulai memudar dan kemudian gelap. Tiba-tiba....

    You push me
    I don't have the strength to
    Resist or control you
    Take me down, take me down

    You hurt me
    But do I deserve this?
    You make me so nervous
    Calm me down, calm me down

    Wake you up
    In the middle of the night to say
    I will never walk away again
    I'm never gonna leave this bed, oh

    lagu never gonna leave this bed milik maroon 5 yang memang kusetel sebagai nada alarm di Hp ku membuat ku terbangun dari tidurku. Entah kenapa aku selalu terbangun tiap mendengar lagu itu. Aku pun mengerjap-ngerjapkan mataku kemudian bangun dan sedikit meregangkan tubuhku.
    "mimpi itu lagi" gumamku. ya, aku memang selalu bermimpi mendengar suara tersebut yang bentuknya hanya berupa cahaya yang sangat menyilaukan. Akan tetapi tidak biasanya aku mendapatkan mimpi seperti ini. yang mengatakan bahwa akan meninggalkanku. Biasanya ketika saya sedang punya masalah atau dalam keadaan sedih, aku selalu bermimpi bertemu dengan si pemilik suara tersebut. Biasanya dia selalu memberikan nasihat atau cuma sekedar menghiburku. Tiap kali aku mendengar suara tersebut hatiku merasa tentram. kadang-kadang aku berpikir bahwa dia adalah perwujudan saudara kembarku yang meninggal dunia ketika dilahirkan. Yah, saat ibuku masih mengandung kami kondisi beliau emang kurang baik. Akhirnya saat kami dilahirkan kami berdua sempat kritis, akan tetapi saudara kembarku tidak mampu bertahan lebih lama lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Sementara aku masih bertahan hidup dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah serta mengidap penyakit asma yang kuderita sampai sekarang.
    Aku kembali tesadar dari lamunanku. aku mengecek hp ku. sudah menunjukkan jam setengah 8 pagi. Akupun segera bangkit menuju ke kamar mandi.Selesai mandi aku segera bersiap-siap. Aku menggunakan kemeja putih berlapis sweater biru dipadu dengan jeans biru. Aku memang biasa menggunakan pakaian yang agak sedikit tebal mengingat kondisiku yang sangat sensitif. Setelah siap. aku segera turun ke bawah. Di bawah aku bertemu dengan kak andi yang sepertinya juga mau ke kampus.
    "ayo bareng aja, aku juga mau ke kampus" kata kak andi. akupun mengangguk. Kemudian kamipun segera ke kampus dengan motor kak andi.

    Memasuki area kampus, suasana terlihat cukup ramai. banyak calon mahasiswa baru yang terlihat akan mendaftar ulang. Ada yang diantar dengan orang tua, diantar senior bahkan ada yang agak bergerombolan. sepertinya terlihat berasal dari satu sekolah yang sama. motorpun terus melaju hingga akhirnya kita sampai di bank kampus. Akupun turun dari motor kak andi. Kemudian aku mengucapakan trima kasih dan kak andi segera berlalu. Aku pun masuk dalam bank. terlihat suasana sudah mulai cukup ramai. aku pun mengambil nomor antrian yang diberikan oleh satpam bank. No 18. sementara didepan terlihat no 3 dan 4 pada layar kecil yang ada di atas teller bank. aku pun segera duduk di kursi antrian. Kemudian aku memasang headset dan mulai mendengarrkan lagu melalui hp ku sambil menunggu no ku dipanggil. aku pun melirik cowok yang duduk disebelahku sambil memegang no antrian 17.
    "DEG!!!
  • apa maksudnya 'deg'?
    Tanggunggg...
  • Knapa tuh ? HPnya lowbat ya :D
  • Entah kenapa perasaan aneh terjadi padaku. jantungku tiba-tiba berdegup kencang. Ini pertama kalinya aku merasa seperti ini, padahal dulu ketika sma aku tidak pernah merasakan hal seperti ini, bahkan ketika memandang seorang kak andi sekalipun. aku masih mencuri-curi pandang pada cowok yang duduk disebelahku. dia memakai kemeja kotak-kotak hitam putih sambil mendengarkan musik dengan menggunakan headphone warna hitam. kulitnya putih seperti orang korea. wajahnya sangat manis dipadu dengan rambut hitamnya. Ia sempat memandang kepadaku. aku sedikit gelagapan ketika memandangku kemudian dia tersenyum masih sambil menikmati lagu yang didengarnya. aku hampir meleleh melihat senyumannya dan jantungku semakin berdebar. aku pun sempat tertunduk untuk menutupi muka ku yang sedikit kemerahan. masih sambil menunggu antriann kulihat dia melepas headphonenya. aku pun kembali menatap layar yang tertampang di layar menunjukkan no 15 dan 16. itu artinya sebentar lagi giliranku untuk membayar. kemudian cowok disebelahku mengeluarkan sebuah amplop yang berisi uang. kemudian terlihat dia menghitung uang tersebut. setelah itu, ia terlihat sedikit lebih panik. Ia kembali menghitung uangnya, untuk memastikan hitungannya tidak salah. Tapi yang terjadi wajahnya kembali berubah sedikit panik lalu memandang layar dengan sedikit agak gugup. aku yang melihat perubahan janggal pada dirinya langsung memberanikan diri untuk bertanya.
    "maaf kamu kenapa?kok keliatan panik?" tanyaku pelan.
    ia pun berbalik memandangku. masih terlihat raut panik pada wajahnya.
    "nnggg...gini uang registrasiku kurang seratus ribu. sepertinya ibuku lupa menghitung uangnya tadi pagi. Sialnya ATM saya ketinggalan di rumah tadi. kebetulan uang di dompet saya tinggal 30ribu"jawabnya agak sedikit ragu tapi terdengar sedikit panik
    "oh gitu, ya udah kamu pinjam duitku aja ya" kataku
    "oh gag usah. mending aku pulang aja ngambil duitnya lagi"
    "Lho?gag usah,,sayang banget kalau kamu pulang sekarang. ntar lagi kan nomor antrian mu. udah pake saja. kasian kan harus bolak-balik hanya gara-gara uang seratus ribu. belum lagi harus ngantrilagi. tambah siang tambah rame lho." kataku sambil menyodorkan dua lembar uang lima puluh ribuan. dia masih terdiam dan terlihat agak ragu untuk mengambil uang dariku.
    "udah pake saja dulu" kataku sambil tersenyum tipis.
    "No 17 dan no 18 " terdengar suara mbak teller bank memanggil. di layar pun muncul angak 17 dan 18.
    "Nah, itu sudah giliran kita" kataku lagi, kemudian ia pun mengambil uang dariku.
    "thanks" ujarnya pelan. Lalu segera menuju teller 1. akupun juga langsung berjalan menuju teller 2 disebelahnya. Kemudian setelah selesai proses pembayaran kami mendapat kwitansi bukti pembayaran. rupanya dia selesai lebih awal.
    "sekali lagi thanks ya, nanti uangnya ku ganti" ujarnya sambil tersenyum dan menepuk bahuku. kemudian ia pun segera berjalan menuju pintu keluar. lagi-lagi aku hampir meleleh dibuatnya gara-gara sikapnya yang cuma beberapa detik tapi mampu membuatku semakin aneh. aku bahkan terus memandangnya sampai dia keluar dari bank kampus. kalau saja bukan karena panggilan mbak teller bank yang menyadarkan aku, mungkin aku terlihat seperti orang bego di bank tersebut. akupun segera keluar dari bank kampus untuk menuju tempat berikutnya yakni rumah sakit kampus untuk cek kesehatan dan tes buta warna. aku sedikit bingung sebab kemarin letak rumah sakitnya yang posisinya berada di gedung paling belakang. sepertinya aku harus berjalan agak jauh. dan tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang aneh lagi. aneh bukan seperti memandang cowok tadi tapi aku menyadari kalau aku lupa sarapan dan minum obat. Damn. penyakitku akan gampang kambuh kalau aku kecapekan. kulihat cuaca sekilas terlihat agak panas. aku pun segera melangkah kemudian aku menyadari sesuatu lagi. aku masih melihat cowok tadi berdiri di dpan bank sambil menelpon. kemudian dia melihatku. lalu berikutnya dia menutup telpon dan segera berjalan mendekatku. oh no!. perasaanku semakin tidak karuan.
    "hai. sekali lagi terima kasih ya"
    aku cuma tersenyum kemudian berkata " oke. no problem"
    " oh ya, kita belum berkenalan. namaku mario" ujarnya sambil menyodorkan tangannya kepadaku.
    "Rendra." ujarku sambil membalas uluran tangannya. kemudian dia pun tersenyum. lalu melepas jabat tangan kita.
    "oh ya setelah ini ke rumah sakit kampus kan? kamu bawa kendaraan"
    "nggak. aku jalan kaki kok"
    "oh, ya udah kita bareng aja yuk. ngitung-ngitung balas budi.hehe" ujarnya sambil tersenyum.
    "oh oke makasih" akupun langsung setuju karena memang aku merasa sedang tidak fit. daripada aku pingsan dijalan mending aku nebeng mario saja. pikirku dalam hati.
    akupun mengikutinya ke arah motornya, lalu naik ke motornya dan kemudian kita pun segera menuju rumah sakit kampus. rasa deg-degan masih kurasakan. aku masih tidak menyangka bisa sedekat ini dengan mario. di sepanjang perjalanan aku lebih banyak diam. entah karena sikap kuperku yang kambuh atau aku yang terlalu malu untuk memulai pembicaraan dengan mario. sesampainya di rumah sakit, lagi-lagi kami mengambil no antrian. sambil menunggu, kami pun mengisi formulir yang harus diisi. di sela-sela menunggu kami sesekali mengobrol ringan, lebih tepatnya mario yang lebih banyak bertanya. dari obrolan ini, aku sedikit tahu tentang dirinya. nama lengkapnya mario christian wijaya. dia berasal dari jakarta. di kampus ini dia diterima di jurusan teknik industri. dia sekarang tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya yang sudah menikah. mereka pindah ke surabaya karena ibunya membantu pekerjaan perusahaan pamannya. Sekarang ibunya yang harus membanting tulang menghidupi mario dan kakaknya, karena ayah mario sudah meninggal dalam kecelakaan lalu lintas 2 tahun lalu. kami berhenti mengobrol saat no antrian kami dipanggil. kamipun masuk dalam ruangan pemeriksaan. di dalam ruang tersebut di ukur tinggi badan dan berat badan. selain itu juga ada tes buta warna dan tes darah. setelah itu saya pun keluar dari ruangan tersebut sambil membawa hasil pemeriksaannya. terlihat mario menungguku. begitu melihatku ia lalu tersenyum kemudian tiba-tiba merangkul pundakku sambil berjalan menuju parkiran.
    "DEG!!!"
    kembali wajahku memanas melihat aksi mario. tadi aku hampir meleleh melihat senyumannya, sekarang dia merangkulku, bisa-bisa aku mati berdiri nih gumamku dalam hati. setelah sampai diparkiran ia pun melepas rangkulannya. aku pun bisa mengatur detak jantungku lagi. dan kemudian kita segera pergi ke rute berikutnya yakni gedung administrasi kemahasiswaan. pas nyampe, gedung sudah terlihat antrian cukup ramai. ini memang rute trakhir dan prosesnya cukup lama. sebab selain menyerahkan fotocoyan pembayaran, fotocopy berkas-berkas lainnya dan hasil tes kesehatan, kita juga diwajibkan untuk berfoto serta menginput data-data ke sebuah komputer untuk mendapatkan nomor induk mahasiswa. dan parahnya hanya disediakan 4 buah komputer dan kita harus berdiri untuk menunggu antrian. Damn. melihat agak ramai aku sedkit gelisah. ini karena perasaanku tidak enak. napasku mulai terdengar ngos-ngosan dan aku terus berkeringat. melihat perubahan yang terjadi padaku mario yang ikut mengantri disampingku terlihat memandang ku aneh yang kemudian tiba-tiba berganti sedikit panik.
    " kamu kenapa ndra?" tanyanya. raut wajahnya terlihat agak panik.
    "oh nggak apa-apa kok. ga usah kuatir."jawabku berbohong sambil tersenyum . aku terus menahan rasa sakit tak ingin menunjukkan sisi kelemahanku depan mario. aku ingat ketika sma dulu, teman-temanku banyak yang menjauhi ku karena penyakitku ini. menurut mereka, aku cuma cari-cari alasan saja. gara-gara kelemahanku ini juga aku jadi bulan-bulanan teman-temanku yang berlagak sok preman. maka mulai sejak saat itu aku semakin takut jika aku cuma sendirian apalagi ketika berada dalam lingkungan yang baru. aku kembali tersadar saat mario menepuk pundakku. ternyata sekarang giliranku untuk menginput data. sambil masih napas agak sedkiti ngos-ngosan serta dadaku yang mulai sesak aku mengisi dataku.
    "aku harus bisa bertahan. setidaknya sampai tiba di kost."gumamku pelan.
    tiba-tiba mario yang ada disebelahku berbisik kepadaku
    "ndra kamu yakin gak apa-apa" bisiknya
    "nggak apa-apa kok. udah ayo cepetan diisi datanya"kataku
    "tapi kok kamu keringetan trus. kamu juga terlihat ngos-ngosan." ujarnya
    "udah gak usah kuatir." kataku mencoba tersenyum. sementara dadaku semakin sesak. akupun terus mengisi data. dan begitu selesai aku sedikit lega. karena itu artinya tinggal ke ruangan kemahasiswaan untuk mengambil kartu mahasiswa sementara. tapi begitu aku berdiri aku merasa kepalaku sedkit pusing, aku semakin susah bernafas sambil memegang dadaku. aku merasa tubuhku seketika itu dingin padahal aku masih terus mengeluarkan berikutnya. dan detik berikutnya tiba-tiba semuanya jadi gelap.
    "Renddraaaa."

  • @ coffe bean and andho : sory tadi laptopnya error,,,nih udah saya posting lanjutannya
  • nih yang ada dibayanganku untuk masing-masing karakter...

    nih untuk tokoh rendra
  • kalau yang ini tokoh mario

  • mohon kritik dan sarannya.,,,thanks
  • lagi lagi ! penasaran ni
  • Cerita yg keren,, lanjuttt dah...
  • Cerita yg keren,, lanjuttt dah...
Sign In or Register to comment.