It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
saya baru pulang dari kantor dan sedang berjalan menuju ke sebuah kedai kopi yang ada di dekat kantor. seperti biasa, saya memesan satu gelas caramel machiatto untuk mengusir rasa lelah dan stres sembari menunggu argi datang menjemput. kebetulan hari ini jadwal dia membawa kendaraan, hanya saja sebelum menjemput saya, terlebih dahulu argi menjemput ivy dan nanda. rumah nanda sendiri terletak di derah jakpus, sementara rumah nanda di jaksel. kebayang argi harus bolak-balik menjemput mereka berdua sebelum menjemput saya. kenapa saya dan argi begitu akrab dengan ivy dan nanda? karena hanya mereka berdua, selain tetehnya argi yang tahu mengenai hubungan kami berdua. awalnya, ivy adalah pacar dari teman sekantor argi. tapi setelah mereka berdua putus, ivy mulai mendekati argi. ivy yang memang dari awal sudah sering curhat dengan argi perihal masalah hubungan dengan pacarnya perlahan-lahan menyukai argi, sehingga pada suatu hari ivy memutuskan untuk menembak argi ;
"gi, akhir-akhir ini koq aku ngerasa beda yah sama kamu?" ucap ivy dengan lembut sambil mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.
"aku? kamu? sejak kapan lo panggil gue kaya gitu vy?" tanya argi heran.
"sekarang. emang ngga boleh?" tanya ivy. kali ini sambil menatap ke arah argi.
"terserah lo aja sih. emang lo ngerasa aneh kenapa vy?" tanya argi sambil menatap lekat ke arah ivy.
"mmm...kamu pake bedak ya gi? koq lebih putih dari biasanya?" tanya ivy asal saking groginya ditatap oleh argi.
"sialan lo vy! ngga, gue pake formalin!" jawab argi ketus.
"hehe...maaf gi cuma bercanda. eh, aku mau ngomong serius nih sama kamu." ucap ivy.
"apaan vy?"
"kamu koq hari ini ganteng banget sih gi..." ucap ivy sedikit merayu.
"duh, bosen gue dengernya vy." jawab argi sambil memasang raut muka yang sedikit angkuh.
*najis! ngelunjak! ga tau diri! hoek! cuih! cih cih cih cih! brot! kecepirit deh gue sekalian!* teriak ivy di dalam hati sambil tetap memasang senyum manis di bibirnya.
"argi, aku suka sama kamu." ucap ivy tiba-tiba.
"suka apaan? suka ngehina mah iya." balas argi.
"ih bukan. aku beneran suka sama kamu, sayang sama kamu." ucap ivy dengan penuh harap.
"aku juga sayang kamu vy." jawab argi santai.
"yang bener gi?????" tanya ivy setengah tak percaya.
"iya, tapi sayang sebagai sahabat aja vy. belum bisa lebih." jawab argi sok diplomatis.
*bang gobang gocirrr bang, bang kasih gope dong bang, bang gope goyang pantat deh bang....crek kecrek kecrek kecrek* suara nyanyian seorang waria yang tadi berpapasan dengannya di perempatan tiba-tiba memenuhi isi kepala ivy.
"vy...? sory, soalnya gue udah ada yang punya. maaf yah." jawab argi sambil tersenyum.
" iya ngga apa-apa gi. santai aja. hahahaha." jawab ivy sambil tertawa garing, crunchy dan super cheesy untuk menyembunyikan kesedihannya.
"kamu jangan marah yah cantik." ucap argi sambil mengusap-ngusap punggung tangan ivy.
"kamu ngga pernah cerita sama aku klo kamu udah punya pacar?"
"mmm...soalnya itu rahasia vy. maaf yah. tapi sayang vy..."
"sayang kenapa gi?"
"sayang pacar aku ngga secantik kamu" tanya argi berusaha merayu ivy. *dasar orang aneh*
*secara yah...cantikan gue kemana-mana getoh! kenapa sih lo ngga pacaran sama gue aja!!! dasar begooooooooo!!!!* jerit ivy dalam hati, sementara bibirnya dipaksa tersenyum malu ala anak sma.
"aku ngga rela gi."
"lho kenapa? aku minta maaf yah vy. maaf banget." ucap argi dengan nada yang sangat lembut.
"aku ngga rela klo kamu ngga ngenalin pacar kamu itu sama aku." jawab ivy dengan nada suara datar.
"kenapa kamu ngga rela vy?"
"aku yakin ngga ada perempuan lain yang sayang banget sama kamu selain aku. klo pun aku rela, aku cuma rela klo kamu pacaran sama panji!!!"
*hahahaha...makan tuh omongan gue! gue yakin lo ngga bisa bales. hahahaha!* batin ivy dalam hati sambil tertawa puas ala shin chan.
"jadi kamu rela klo aku pacaran sama panji?" tanya argi.
"iya." jawab ivy dengan nada suara sengaja dibuat yang ketus.
*sana lo pacaran sama panji! gue ngga rela lo pacaran sama perempuan lain. fufufufufu.* kali ini ivy merasa yakin sambil tertawa ala tante-tante girang.
"makasih ya vy....gue lega dengernyaaaa."
"lega kenapa? maksud kamu apa gi?"
"ya itu tadi. lo kan bilang klo lo cuma rela gue pacaran sama panji."
"iya. terus?"
"gue...."
"kamu kenapa gi???" tanya ivy penasaran.
"gue kan emang pacaran sama panji vy..." jawab argi sambil berbisik ke arah ivy.
"APAH KAMU BILANG????" *JENG JENG JENG JENG....* (kamera maju mundur) ucap ivy setengah berteriak saking kagetnya.
"lo jangan kenceng-kenceng dong ngomongnya. malu tau diliatin orang."
"LO SERIUS GI?"
"iya." jawab argi singkat.
"astagfirulohalazim..." lirih ivy sambil meremas-remas tangannya sendiri.
*kamu dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa...yolandaaaa...* entah kenapa hanya muka sang vokalis band tersebut yang terlintas di pikiran ivy, mungkin hanya itulah yang mampu menggambarkan betapa hancurnya perasaan ivy. (lho ga nyambung...)
"maaf ya vy klo gue udah ngecewain lo. tapi gue mohon banget, lo jangan cerita sama orang lain yah, sama boneka juga ngga boleh, binatang apalagi, setan juga jangan yah vy. ini rahasia gue sama lo. okeh cantik?"
"kamu gay? atau jangan-jangan, kamu homo?"
"bukan, gue lesbi vy." jawab argi ketus.
"lesbi??? jadi selama ini....kamu pipisnya jongkok gi??? OH MY GOAT...."
"dasar BEGO!"
"jadi yang bener tuh kamu lesbi, gay, atau homo???
"gay sama homo tuh sama aja BODOH."
"lho...klo gay kan suka sama laki-laki."
"nah, klo homo?"
"suka sama cowok. eh iya yah sama aja. kamu bego banget sih gi."
"Eh bujug...set dah! ivy! lo tuh selama ini pura-pura bego atau pura-pura pinter sih?"
"ya pura-pura bego lah. gue kan aslinya pinter."
"udah pake gue-lo lagi nih? ngga aku-kamu?"
"gue ngga mau mesra-mesraan sama orang homo kaya lo."
"hahahaha. makasih buat pujiannya vy."
"pantes yah, selama ini lo berdua terus sama panji. ada lo pasti ada panji. kalian berdua saling perhatian lagi. gue kira lo berdua saudara, makanya gue ngga curiga."
"berarti klo gue ngga bilang sama lo, lo ngga akan pernah tau kan klo gue gay?"
"ngga. dengan segera gue pasti sadar klo lo tuh ternyata gay!"
"koq bisa?"
"soalnya dari tadi mata lo sibuk ngeliatin waitres yang ada disana! bukan liatin gue yang sengaja dandan ke salon selama dua jam khusus buat nembak lo!" ucap ivy serius sambil jari telunjuknya mengarah ke salah seorang waitres di dalam restoran.
"hahahaha. habis waitres nya cute banget vy."
"gue bilangin panji lho ntar!" ancam ivy.
"ngga apa-apa vy, lo bilangin aja sama panji. paling juga nanti dia penasaran minta diajak kesini sama gue."
"emang dasar sakit ya kalian berdua. terutama lo!"
"hahaha. kan becanda doang vy."
kemudian setelah tragedi penembakan yang gagal itu lewat, ivy menjadi salah satu sahabat akrab kami berdua. setidaknya, di depan ivy kami bisa sedikit bermesraan tanpa perlu merasa canggung lagi.
19.30 pm
"A, udah lama ya nunggunya?" tiba-tiba suara argi mengagetkan lamunan saya.
"lumayan. si ivy sama nanda mana?" tanya saya sambil membereskan file-file kantor dan memasukkannya kedalam tas, bersiap-siap untuk pergi.
"nunggu di parkiran a. hayu atuh pulang."
"iya..." jawab saya sambil bernajak dari sofa.
"tadi banyak kerjaan yah a di kantor?" tanya argi sambil membawakan tas kerja saya.
"yah biasa beib...kamu sendiri gimana di kantor?"
"yah masih bisa keitung santai klo dibandingin sama aa mah. udah makan belum a?"
"belum. kamu?"
"sama. makan dulu yuks?"
"pulang dulu aja deh, banyak kerjaan. nanti makannya tinggal yang pesen delivery aja."
"NGGA MAU. si lumba-lumba makan dulu..." ucap argi sambil bernyanyi ala bondan prakoso.
"hehehe. iya deh..." jawab saya sambil tersenyum manis ke arah argi.
kami berempat menyempatkan diri untuk makan di sebuah restoran yang ada di sekitar situ. sewaktu pembicaraan menyyinggung ke arah pekerjaan, masing-masing dari kami ternyata sama-sama mengeluhkan hal yang sama, monday syndrome. terkadang hari senin itu terasa begitu melelahkan dibandng hari lainnya, padahal sebenernya mah sama-sama aja tapi terkadang suka malas menghadapi hari senin, i love sunday deh pokoqnya.
21.00 pm
rutinitas memasak kembali dimulai, kali ini saya terpaksa absen karena fokus mennyelesaikan pekerjaan kantor terlebih dahulu. sementara argi sedang membantu nanda membuat berbagai macam resep roti-rotian khas hidangan maroko, sedangkan ivy sedang sibuk melelehkan beberapa puluh kg dark and white chocolate yang nantinya akan saya gunakan untuk membuat dessert.
.
Selasa, 3 November 2009
00.30 am
beres mengerjakan pekerjaan kantor, saya lalu beranjak ke arah pantry untuk mulai memasak. sempat tercium harum wangi muffin begitu saya memasuki ruangan pantry, rupanya muffin yang tadi dipanggang sudah matang. di dalam pantry, ketiga orang yang lain masih tetap fokus pada tugasnya masing-masing. alhamdulillah sudah hampir 50% progress yang kita capai sampai hari ini, itu artinya semua bahan mentah sudah dipersiapkan semuanya dan tinggal menunggu untuk diolah keesokan harinya. memang biasanya kita memasak semuanya tepat pada hari 'H' agar kesan fresh tetap terjaga. rencananya hari rabu nanti kami masing-masing sepakat untuk mengambil cuti selama dua hari. untungnya saya dan argi masih mempunyai jatah cuti yang belum terpakai di tahun ini, sementara ivy yang seorang interior design tidak begitu sulit mengambil cuti karena seorang konsultan sepertinya tidak pernah terikat oleh jadwal kantor, sementara nanda yang seorang pns, wah jangan ditanya deh, diantara kita berempat mungkin dia yang paling tenang-tenang saja, karena izin cuti nya tidak seribet saya dan argi, paling resikonya jumlah remunerasi yang dia terima berkurang sedikit. hehehe.
01.00 am
saya dan argi memutuskan untuk tidur terlebih dahulu karena paginya kita berdua masih harus pergi berburu ikan segar di pasar ikan, sementara nanda dan ivy masih tetap melanjutkan tugasnya sampai pukul dua pagi.
:
04.30 am
saat ini saya dan argi sedang berada di pasar ikan di dekat tanjung priok, walaupun masih pagi tetapi keadaan disini sudah sangat-sangat ramai oleh pedagang ikan. di pasar ikan ini setiap paginya diadakan pelelangan ikan oleh nelayan yang baru pulang melaut kepada pedagang ikan. biasanya lelang ikansegar dimulai jam dua pagi kemudian ditutup pada jam lima pagi. mengapa hanya sebentar? karena ada beberapa jenis ikan yang apabila dibiarkan dalam kondisi terbuka seperti dalam pelelangan bisa berakibat fatal pada manusia. contohnya adalah ikan tongkol dan tuna yang mengandung histamin bisa mengakibatkan gatal-gatal dan alergi pada orang yang memakannya kalau isi perutnya tidak cepat-cepat dibuang lalu didinginkan.
hari ini saya hanya membeli 'toro' atau bagian perut dari ikan tuna yang berlemak, sementara membeli daging ikannya baru keesokan harinya. kenapa tidak sekalian? karena daging ikan itu niatnya akan saya buat sashimi yang lebih bagus kondisinya masih dalam keadaan segar, sementara 'toro' lebih enak dikonsumsi setelah didinginkan (bukan dibekukan). sebenarnya ada dua tipe ikan dalam masakan sashimi, yaitu ikan yang masih fresh (baru hari itu ditangkap) dan ikan yang sudah didinginkan (1 hari sebelumnya), semuanya tergantung selera orang yang memakannya. kalau di negara asalnya, setahu saya lebih banyak orang yang mengkonsumsi sashimi dengan ikan yang sudah didinginkan sebelumnya.
07.30 - 19.00 pm
Kerja.
20.30 pm - 23.30 pm
waktunya memasak. hehe. malam ini targetnya adalah membuat appetizer dan dessert tapi masih dalam bentuk polos, karena baru akan dihias keesokan harinya dan memasak main dishes ala maroko, untuk main dishes jepangnya mah besok supaya lebih fresh. waktu awal memasak sempet kaget juga karena listrik yang sempat padam, ternyata kelebihan muatan. hehe, maklum semua alat memasak yang berbau elektronik sempat kita nyalakan semuanya secara bersamaan.
di antara kami berempat, argi sudah menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu. dia sudah sukses mebuat beberapa jenis minuman moctailnya yang dibagikan kepada kami untuk dicoba satu persatu. klo kami semua setuju dengan rasanya, berarti nasibnya argi aman.
Rabu, 4 November 2009
00.00 - 02.00 am
fyuhh...akhirnya datang juga hari rabu, waktu yang tersisa kurang lebih 15 jam lagi karena target kami yaitu harus sudah beres semuanya pada waktu jam tiga sore nanti. untungnya hampir semua dessert dan appetizers sudah kami kerjakan, tinggal proses finishingnya saja yang belum. biasanya tahap finishing yaitu hias-menghias dilakukan oleh ivy dan argi. sementara saya hanya memandu mereka saja dan memberikan batasan supaya hiasannya tidak terlalu 'meriah'. sambil menunggu beberapa buah kueh yang sedang dipanggang di dalam oven, kami menyempatkan diri bermain monopoli sebentar untuk mengusir penat.
04.30 am
kembali saya dan argi pergi mendatangi pasar ikan, namun hari ini kami akan memborong beberapa daging ikan sekaligus. sambil mengamati orang-orang yang sedang sibuk dalam kegiatan pelelangan, mata saya mengamati beberapa penjual yang menggelar dagangan seafood segarnya. walaupun mata ini rasanya masih mengantuk, tapi saya harus menjaganya agar tetap jeli memilih ikan yang paling segar. kunci penting dalam memilih ikan yang segar yaitu harus berani menyentuh dan menciumnya. jadi biasanya nanti penjual akan menyayat sedikit tubuh ikan kemudian kita harus menciumnya, kalau tidak berbau amis dan tercium bau garam air laut serta bau darah, tandanya masih segar. dulu, memilih ikan masih mudah, hanya tinggal melihat matanya saja, kalau matanya sudah terlalu berair atau berubah warna menjadi kuning bahkan merah tandanya ikan itu sudah tidak layak untuk dikonsumsi. tapi sekarang kita harus berhati-hati karena ada beberapa pedagang yang jago merias ikannya menggunakan formalin sehingga mata sang ikan masih terlihat segar padahal aslinya tidak sama sekali.
saya lalu berbelanja beberapa macam ikan yang akan dibuat menjadi sashimi, ada ikan tuna (70% yellowfin dan 30% bluefin), escolar fish, swordfish, mahi-mahi, mackarel. kemudian untuk pelengkapnya saya juga tidak lupa membeli scallops (sejenis kerang) , lobster dan ikura ; dimana orang bule lebih suka menyebutnya caviar, klo bahasa betawinye sih telor ikan cing! hehe.
tuna yellowfin
08.00 am - 11.30 pm
masak masak masak. ngejer deadline nih. hehe. kita berempat langsung membagi tugas agar waktu dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. saya membuat main dishes dari berbagai macam ikan yang tadi pagi saya beli, argi dan ivy mulai menghias dessert sementara menghias appetizer akan dilakukan langsung di tempat party berlangsung. sementara nanda sibuk menyiapkan perlengkapan makan nya, memasuk-masukkan ke dalam dus kemudian mengurusi masalah transport. karena usaha ini masih kecil-kecilan, kami masih menyewa beberapa mobil boks untuk mengangkut makanan ke tempat tujuan.
12.00 pm - 16.00 pm
alhamdulillah semuanya telah selesai lebih cepat dari waktu yang kami rencanakan sebelumnya. setelah beres, kami langsung mengangkut semuanya ke tempat tujuan. sistemnya begini, giliran pertama, saya dan argi yang mengantar semuanya sampai beres ke tempat tujuan, sementara itu nanda dan ivy menyiapkan diri di rumah, mulai dari mandi dan berpakaian lengkap. baru nanti setelah kami berdua pulang, ivy dan nanda yang sudah siap, langsung menuju tempat tujuan untuk menata semuanya dengan rapih. sementara itu saya dan argi langsung mandi dan berpakaian kemudian baru berangkat menyusul ke tempat tujuan.
17.00 pm
kami berempat sudah stand-by di tempat party. semuanya sudah ditata dengan rapih, tinggal menunggu tamu yang datang. untuk dresscode, kami biasanya memakai Adresscode sesuai dengan tamu, bukan memakai baju putih ala chef, maksudnya supaya kita tidak terlihat mencolok. lagipula biasanya dari banyak tamu yang hadir, beberapa tamu diantaranya kita pasti kenal jadi tidak akan ada rasa ragu untuk ikut berbaur bersama tamu karena dresscode kita sama. kebetulan ivy dan nada sepakat mengenakan sepasang yukata berwarna cerah untuk mewakili roponggi, sementara saya dan argi mengenakan djellaba, pakaian khas maroko yang panjangnya sampai semata kaki, mirip pakaian timur tengah pada umumnya yang terbuat dari bahan wol. bedanya, djellaba mempunyai tudung kepala yang sudah built-in dengan pakaiannya. asiknya pakai djellaba yaitu klo misalnya kita mau pipis, tinggal angkat aja kainnya tinggi-tinggi. pantesan orang arab suka pakai baju kaya gini, mau 'ehem-ehem' nya gampang, tinggal angkat baju dikit terus langsung deh merem-melek. hehehehe.
tempat party kali ini adalah sebuah rumah bernama moroccan house yang terletak di jalan tasikmalaya, menteng. moroccan house dari luar terlihat seperti rumah pada umumnya yang ada di kawasan menteng, tetapi kebetulan rumah ini sering disewakan untuk keperluan party apabila sang empunya party ingin mendapatkan suasana baru dibanding dengan suasana di hotel atau confrence hall biasa. yang unik dari rumah ini yaitu bagian dalam rumah yang berarsitektur dan berdesain interior maroko. sebenarnya di jakarta selain rumah ini, masih ada beberapa rumah lain lagi yang kerap dijadikan tempat party, ada rumah alexandra dan rumah morposa di daerah kemang, jaksel. Rumah Kertanegara di kebayoran, jaksel dan Rumah Imam Bonjol di daerah Jakpus.
19.00 - 23.00 pm
hell yeah, get the party started.....! and here there are the menus :
APPETIZER
03.00 am
pulang ke rumah dengan kondisi ala zombie, mata bengkak karena menahan kantuk, muka pucat karena make-up nya udah luntur, rambut acak-acakan, lalu berjalan sempoyongan sambil mencari tempat tidur.
Kamis, 5 November 2009
10.30 pm
*rrrrt...rrrrt...rrrrt...rrrrt...rrrrt...rrrrt...*
samar-samar gw mendengar bunyi sebuah benda yang bergetar. perlahan tapi pasti, suara getaran itu terdengar semakin kencang dari sebelumnya. lamat-lamat suara getaran itu semakin jelas terdengar, serasa dekat sekali dengan telinga gw. entah kesadaran apa yang merenggut adegan-adegan indah yang sedang diputar di alam bawah sadar gw. mata yang semula terkatup rapat tiba-tiba terbelalak. suara getaran itu terdengar begitu nyata dan jelas ketika gw membuka mata.
setelah mengumpulkan kesadaran yang sempat menghilang, mata gw mulai bergerilya menyapu seluruh sudut ruangan untuk mencari sumber dari bunyi getaran tersebut. di atas meja kerja, mata gw menagkap ada seberkas sinar yang berkedip-kedip. ternyata itu adalah cahaya dari hp milik aa. dan pastinya suara getaran itu juga berasal dari sana. aku melihat ke arah samping, ternyata aa masih tertidur pulas. suara getaran yang kencang itu tidak mampu menyadarkannya, padahal biasanya telinga aa sangat sensitif menangkap bunyi sekecil apapun. mungkin saat ini aa sedang menikmati saat-saat hibernasinya setelah lima hari terakhir ini berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan sebuah tugas yang terasa amat melelahkan.
gw mengusap-ngusap rambutnya secara perlahan, menyentuh pipinya dengan lembut kemudian menyentuh bibirnya nampak pucat dengan jari telunjuk. terasa hembusan nafas dari hidungnya mungil itu. dengan pelan, gw memasukkan jari kelingking ke dalam lubang hidungnya, setelah itu menggantinya dengan jari manis lalu memutar-mutar jari gw di dalam hidungnya. yihaaa...kapan lagi gw bisa menyiksa si aa, mumpung lagi tidur nih. hahahaha. puas memasukkan jari tengah dan telunjuk, gw lalu memasukkan finalis terakhir dari lima jari yang ada di tangan gw, jempol. perlahan tapi pasti, jempol yang besar itu akhirnya masuk juga ke dalam lubang hidungnya yang mungil. tapi aa tetap tak bergeming sedikitpun. dasar kebo!!!!!!
setelah gw merasa bosan dan jenuh bermain jari dengan seonggok mayat yang sedang asyik terkapar disamping gw itu akhirnya dengan perasaan malas gw beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah meja kerja untuk melihat hp aa yang masih belum bosan bergetar terus. begitu melihat nama yang tertera di layar panggilan hp nya, tiba-tiba gw langsung mereject panggilan tersebut. berkali-kali orang itu kembali menelfon dan berkali-kali juga gw reject. "ngga kapok-kapok juga nih orang!", fikir gw dalam hati. dengan rasa kesal gw mengangkat telfon tersebut setelah terlebih dahulu pergi meninggalkan kamar, takut aa yang sedang tertidur pulas terbangun karena mendengar suara gw.
"assalamualaikum kasep..." sahut suara seorang laki-laki di ujung telfon.
"walaikumsalam. tau aja klo disini ada orang ganteng." jawab gw datar.
"lho...ini siapa? panji bukan? koq suaranya beda?" kali ini nada suaranya berubah.
"bukan. ini argi." jawab gw singkat.
"oh argi. maaf ya gi, saya kira panji. panjinya ada gi?" tanya suara itu dengan nada suara yang sedikit kaget.
"ada. kenapa?"
"oh ada. bisa ngobrol sama panjinya langsung? tolong?" tanya suara itu lagi.
"ngga bisa. lagi tidur."
"tidur? di kantor?"
"bukan. di rumah."
"di rumah? emang panji hari ini ngga masuk kantor?"
"iya."
"lho panji kenapa gi? sakit??" tanya suara itu dengan nada yang bicara yang sedikit panik.
"ngga. sehat-sehat aja tuh."
"bener gi panji ngga kenapa2? soalnya imposible banget klo dia ngga kenapa-kenapa dan hari ini dia ngga masuk kantor."
"iya bener."
"terus kenapa bisa ngga masuk kantor gi?"
"mau tau aja."
"oh...maaf gi saya kebanyakan tanya sama kamu. ya udah, saya bisa titip pesan sama panji?"
"disini bukan mailbox jadi ngga bisa titip pesen."
"ya udah ngga apa2 gi, nanti saya hubungin lain waktu aja. maaf yah saya sudah ganggu. terima kasih. wasalamualaikum."
"walaikumsalam." jawab gw singkat kemudian langsung memutus sambungan telfon.
"sial! gw capek-capek kebangun cuma buat terima telfon dari orang itu!! sial banget gw!!" umpat gw dalam hati.
dengan perasaan kesal gw langsung matiin hp si aa, membuka pintu kamar tidur lalu tanpa sengaja menutup pintunya dengan keras. sial, rupanya kali ini aa langsung terbangun sewaktu mendengar bunyi pintu. gw berusaha bersikap sewajarnya, berjalan santai ke arah meja kerja kemudian dengan hati-hati menaruh kembali hp aa di atas meja.
"kamu habis darimana beib?" tanya aa dengan muka yang masih terlihat mengantuk.
"kamer mandi a. maaf yah jadi kebangun." jawab gw setenang mungkin sambil kembali beringsut menuju tempat tidur.
"ke kamer mandi bawa hp?" tanya aa sambil mengangkat kepalanya dari bantal.
"iya a, habis liat jam di hp. hoahm...." jawab gw sambil pura-pura menguap.
"bener?" tanya aa sambil memicingkan matanya hingga alisnya sedikit terangkat.
"iya. udahlah ngga usah dibahas. aku mau tidur lagi. ngantuk." jawab aku sembari merebahkan kepala di atas bantal.
"iya beib, aa juga masih ngantuk pisan. sini atuh peluk, masa aa dianggurin." ucap aa sambil mendekat ke arah gw.
"hehe...hayu a kita bubu." balas gw sambil membalikkan badan sehingga kami saling berhadapan satu sama lain kemudian memeluknya dengan erat.
14.00 pm
"beib...kamu tadi terima telfon buat aa yah?" tanya aa sambil menghampiri gw yang sedan menonton tv.
"kapan?" tanya gw sambil tetap fokus menonton tv.
"tadi pagi mungkin? waktu aa masih tidur." tanya aa lagi sambil melingkarkan tangannya di leher gw dari belakang.
"dari siapa a?" tanya gw pura-pura tidak tahu.
"hehe...kebalik atuh. harusnya aa yang tanya dari siapa." ucap aa sambil memukul-mukul kepala gw dengan dagunya.
"ngga tau. aku lupa." jawab gw dengan santai sambil memakan kueh.
"dari andreas kan?" tanya aa lagi.
"iya kali."
"barusan andreas telfon lagi. katanya waktu pagi sempet telfon, tapi kamu yang angkat. bener?"
"iya."
"kenapa kamu ngga bilang sama aa? andreas udah titip pesen kan?"
"lupa."
"oh gitu. kamu jangan marah atuh beib."
"ngga."
"hehe...jangan jutek gitu dong sama aa teh."
"emang dia masih suka telfon aa??"
"jarang beib. demi. sms juga klo ngga penting-penting banget, ngga aa bales. takut kamu marah. hehe..."
(demi = sumpah)
"terus ngapain tadi dia telfon? kangen???"
"meureun. hehe...heureuy ah. katanya sih mau nanya soal kerjaan gitu beib sama aku."
(mungkin. hehe...becanda ah.)
"kerjaan?? kan ngga nyambung kerjaan dia sama kerjaan aa? apa yang mau ditanyain? aneh-aneh aja." jawab gw dengan nada sinis.
"bukang sayang...kerjaannya om Ari. kan dia baru buka usaha, jadi sistem nya maih kacau. makanya andreas mau tanya langsung sama aa. boleh ngga?"
(om ari = ayahnya andreas)
"boleh. tapi di rumah. dia yang butuh, dia yang harus dateng ke sini." jawab gw.
"galak bener nih si maung teh. siap bos. aa mah nurut aja deh. aa telfon andreas dulu yah."
(maung = macan)
"ngga usah telfon. sms aja."
"oke dehhh. nggeus atuh beib, tong jamedud wae."
(oke. udah atuh beib, jangan cemberut aja.)
"wae. nu penting mah kasep."
(biarin. yang penting ganteng.)
"hahahaha. teu nyambung ah. ya udah atuh,aa bade ibak heula. upami si kasep teh tos ibak teu acan?"
(hahahaha. ngga nyambung ah. ya udah atuh, aa mau mandi dulu. klo si kasep udah mandi belum?)
"teu acan."
(belum).
"hayu atuh bareng." ajak si aa.
"....." *masih jual mahal*
"mau ngga?" Ask price for PT. Panji nih. gope doang deh perlembar. hehehe." ucap si aa sambil menggoda gw.
(ask price = harga terendah yang ditawarkan dalam menjual saham dalam bursa efek/pasar modal)
"....." *masih tahan harga*
"aduh...PT. Argi lagi Bid Price nih ceritanya. masih ngitung ROI nya dulu yah? hahahaha. "
(bid price = harga tertinggi yang diminta untuk membeli saham)
(ROI = Return Of Investment ; penggambaran besarnya return (laba) yang diperoleh ketika bertransakasi dalam bursa saham dalam bentuk aset perusahaan.)
"....." *sedikit terpancing*
"deuh..meni jaim. ya udah klo ngga mau mandi bareng aa mah." goda si aa.
"....." *mulai tergoda*
"oh iya beib, nanti pintu kamar mandinya ngga dikunci lho." teriak aa sambil berjalan ke kamar mandi.
"....." *bingung antara tahan harga atau jual saham*
*beberapa menit kemudian*
"beib, koq showernya ngga nyala yah? tolong benerin dong..." ucap aa setengah merajuk sambil berdiri dalam keadaan naked di dekat pintu kamar mandi yang sengaja dibiarkan terbuka.
"....." *si ucing pun langsung terpancing oleh umpan!*
akhirnya sang ucing pun berjalan melesat dengan kecepatan gundala menuju kamar mandi.
"ehem...akhirnya PT. Argi jual saham juga nih. ngga jadi tahan harga?" tanya aa sembari menanggalkan satu persatu pakaian yang melekat di badan gw.
"Bursa Efeknya lagi di suspend dulu untuk sementara. hahahaha." jawab gw singkat lalu mulai balas mencumbu aa dengan penuh gairah.
"i love you..." ucap aa sambil tersenyum manis.
"i love you too..." balas gw. lalu memeluknya dengan hangat dan berusaha kembali memagut bibirnya yang basah.
"sshht..." ucap aa sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir gw. berusaha menahan gw untuk menciumnya.
"what's wrong beib?" tanya gw sambil membasahi jarinya dengan lidah gw.
"kamu jangan ngambek lagi yah?" pinta aa sembari menempelkan keningnya dengan kening gw.
"it depends on you..." jawab gw sambil menghisap lembut jarinya dengan mulut gw.
"beib, you have to remember something..." ucapnya sambil menempelkan hidungnya dengan hidung gw.
"remember what?" tanya gw sambil mendesah pelan.
"votre coeur est à moi..." bisiknya di telinga sebelah kanan gw sambil mendesah lembut hingga telingaku terasa hangat.
(your heart is mine ; hatimu adalah milikku)
"j’y règne..." balas gw ikut mendesah disamping telinganya lalu memainkan ujung lidahku dengan lembut disekitarnya.
(there i reign ; disana aku bertahta.)
"C’est Assez..." bisiknya pelan...pelan sekali. kemudian bibirnya dengan lembut mengulum bibir gw, mengalirkan cintanya yang terasa sangat manis ketika bibir kami berdua saling bersentuhan. perlahan-lahan cintanya mengalir masuk dalam rongga-rongga mulut gw yang haus oleh cinta, lalu turun perlahan menghangatkan hati gw yang sdikit beku. kemudian rasa hangat cintanya terasa menjalar ke seluruh tubuh gw. beib, your love already runs threw my blood stream right now.
(i'm content ; disana aku berada.)
.:big thanks to :
1. pacar saya yang paling bodor sedunia, ucing, maung, argimon, marvel, si lumba-lumba or whatever. Remember, your heart is mine...there I reign, I’m content. :-*
2. ivy and nanda. Diamond might be precious, but friends are priceless. > <
16.30 pm
"Assalamualaikum gi...." ucap andreas dengan ramah sewaktu gw membuka pintu rumah. dia terlihat gugup sewaktu tahu klo gw yang membukakan pintu.
"walaikumsalam ndre. udah lama?" tanya gw berbasa basi.
"belum gi. baru aja dateng." jawabnya santai. tapi sayangnya muka andreas waktu itu terlihat sangat tegang.
"oh. sok atuh mangga duduk dulu." ucap gw berusaha untuk berkata seramah mungkin kepada andreas.
"iya gi. makasih." jawabnya singkat sambil berjalan melewati gw yang sedang berdiri di sisi pintu. sesaat sesaat, sewaktu andreas berjalan melewati gw, hidung ini menangkap sekelebat aroma wewangian yang khas. aroma dari sebuah parfum yang sudah sangat gw hafal. hangatnya essence patchouli berpadu dengan dingin dan harumnya aroma biji kopi. it's definitely thierry mugler's ice man scent!!! damn you andreas!!! kenapa lo pakai parfum yang sama dengan aa!!! ga rela gw!!!
".........." gw terdiam. sementara fikiran dan hati gw sedang berkecamuk dengan hebatnya begitu tahu parfum yang andreas pakai sama dengan parfum aa!!
"oh...sory ndre. baru pulang dari kantor om ari?" tanya gw sekedar berbasa-basi sambil memaksakan sebuah senyuman.
"bukan gi, habis dari kampus." jawab andreas sambil meletakkan handphone nya di atas meja.
*mau pamer hp sama gw ndre?! gw juga punya!!!* umpat gw kesal dalam hati.
"kampus?? berarti dari bandung??" tanya gw dengan dahi yang sedikit berkerut.
"iya gi. balik dari kampus langsung cabs ke jakarta. oh iya lupa, aku bawa oleh-oleh dari bandung. ntar yah aku ambil dulu." ucap andreas.
"ngga usah repot-repot ndre..."
"ngga lah gi. cuma seadanya aja. siapa tau kamu sama panji kangen sama kueh dari bandung." jawabnya sambil permisi untuk mengambil oleh-oleh yang tertinggal di mobilnya.
*hmmm....cari muka nih anak. mau nyogok gw ceritanya? boleh juga usaha lo ndre. let's see...* gumam gw dalam hati.
"argi, nih aku bawain oleh-oleh spesial dari bandung." ucap andre dengan ramah sambil meletakkan dua buah bungkusan di atas meja.
"wah...jadi ngerepotin nih ndre. emang bawa apa aja?" tanya gw sambil menggeser vas bunga yang hampir jatuh karena terdorong oleh bungkusan yang andre letakkan.
"aku bawain tiga macem gi. ada nougat roll satu." jawabnya sambil menyerahkan sebuah bungkusan berwarna coklat terang.
"nougat roll bawean?" tanya gw.
"iya gi." jawabnya sambil tersenyum.
"oh...terus itu yang di bungkusan merah isinya apa?" tanya gw sambil menunjuk ke arah bungkusan besar berwarna merah marun khas nyonya liem.
"ada nastar gi." ucapnya sambil memperlihatkan sebuah toples berisi buah nastar berbentuk buah mahkota dewa dengan warna peach yang cerah serta warna hijau daun di atasnya.
"lo tau aja klo si aa suka banget nougat roll sama nastar." tanya gw.
"oh...ng...ngga juga gi. aku juga bawain lapis legit buat kamu gi. katanya kamu paling suka lapis legit nya nyonya liem?" tanya andreas sambil membuka sebuah dus kotak besar berwarna merah marun yang didalamnya berisi kueh lapis legit kesukaan gw.
"wah...dateng kesini ternyata bawa amunisi lengkap euy." ucap gw sambil tertawa sinis.
"maksudnya?" tanya andreas heran.
"bukan apa-apa ndre. eh iya ndre, makasih banget yah oleh-olehnya banyak banget. sory jadi ngerepotin lo nih." ucap gw berbasa-basi.
"ngga apa-apa gi. ngga enak kan klo aku ngga bawa oleh-oleh."
"hehehehe......" gw tertawa garing.
"panji nya ada gi?" tanya andreas.
*basi banget lo ndre! nyogok gw dulu pake kueh baru habis itu nanyain si aa.* pikir gw dalam hati.
"ada. tadi mah lagi ngerjain tugas kantor." jawab gw sambil merapihkan kueh yang andreas bawa.
"oh ya udah gi, ngga usah. nanti aja. ngga enak nanti aku ganggu panji." jawabnya sambil menahan gw yang hendak beranjak dari sofa.
*cuih cuih cuih...BBB lo ndre! basa basi busuk.*
"santai aja ndre. ntar gw panggil dulu si aa nya." ucap gw sambil beranjak dari sofa.
"eh beneran ngga usah gi. kasian panji lagi sibuk jangan diganggu." ucapnya lagi.
*so sweet banget...dasar WWW! Waduk Waduk Waduk!* umpat gw dalam hati
(waduk = boong)
"ngga apa-apa ndre. kasian udah jauh-jauh dateng ke jakarta. eh iya, lo mau minum apa ndre?"
"aduh jadi ngerepotin kamu lagi gi. udah ngga usah."
*yaelah ni orang, ditanya mau minum apa koq ribet amat ya." ucap gw dalam hati.
"ya ngga lah ndre. mau minum apa?" tanya gw sambil tersenyum palsu sepalsu-palsunya.
"air putih aja gi. hehehe." jawabnya.
"air putih? mau air kran? atau air hujan?" tanya gw.
"hahahaha. bisa aja lo gi. air apa aja deh." jawabnya sambil tertawa renyah.
*buset dah, gw serius cing! emang lo kira gw lagi becanda?? gw kasih air selang baru nyaho lo.* umpat gw dalam hati.
"oke. gw tinggal dulu bentar ya ndre. makasih ya oleh-olehnya." jawab gw sambil ngeloyor pergi meninggalkan andre sendirian di ruang tamu.
"sama-sama gi." jawabnya samar-samar.
***
"A..." panggil gw sambil mengetuk pintu kamar dengan kaki gw karena kedua tangan gw sibuk membawa oleh-oleh yang dibawa andreas.
"masuk aja beib." sahut sebuah suara dibalik kamar.
"keur hese ieu teh. buru dibuka pantona." ucap gw setengah berteriak.
(lagi susah tau. cepetan dibuka pintunya.)
kemudian terdengar derap suara langkah kaki yang terburu-terburu membuka pintu.
"aya naon kasep?" tanya aa sewaktu membuka pintu kamar.
(ada apa kasep?)
"itu ada si andreas dateng." jawab gw sambil berjalan ke arah meja makan yang terletak persis di sebelah sofa yang biasa kita gunakan untuk menonton tv.
"oh ya? kapan? dimana dia sekarang? itu kamu bawa apaan beib? repot amat." tanya aa bertubi-tubi.
"aa teh nanya atau lagi interogasi? meni loba pisan." balas gw sambil meletakkansatu persatu oleh-oleh tadi di atas meja makan.
"maaf atuh kasep. wah ada nougat roll euy! nastar oge!!! dari siapa beib??? tau aja klo aa lagi kepengen itu." ucap aa sambil memegang dus nougat roll dan mencium wanginya.
"tuh dari andreas hasjmy parengkuan khususon dibawa dari bandung buat panji kresna putra." jawab gw dengan nada sinis sambil berjalan ke arah pantry untuk membuat minuman.
"oh...andreas hasjmy parengkuan nya ada dimana sekarang?" tanya aa dengan pelan. berusaha untuk menyembunyikan perasaan senangnya di hadapan gw.
"di ruang tamu. udah nungguin aa tuh." jawab gw sambil sibuk mengocok 'shaker' untuk membuatkan minuman.
"oke. aa ke ruang tamu dulu ya. jangan lupa sekalian suguhin kue di lemari yah kasep." ucapnya mencium tengkuk leher gw.
"nggih ndoro...." jawab gw dengan nada bicara ala pembantu di daerah jawa.
(iya tuan....)
***
"aduh gi...sory ya aku jadi ngerepotin" ucap andreas sewaktu melihat gw muncul sambil membawa nampan berisi segelas minuman dan dua buah toples kueh.
"cuma bikin minum doang ndre. klo disuruh nyuci mobil lo baru namanya ngerepotin." jawab gw cuek sambil meletakkan minum dan toples di atas meja.
"hahaha. paling bisa deh si argi." andreas pun tertawa.
*ketawa lo? lucu kan gw?? sini bayar! lo kira gw ngelawak gratis apa.* gumam gw dalam hati.
"mangga ndre, diminum dulu. kueh nya juga dicicipin. buatan aku nih ndre, sama argi." ucap aa sambil membuka tutup toples kueh tersebut.
"sip. makasih nji. kueh bikinan kamu pasti enak nji. dari dulu udah terbukti." ucap andre sambil mengambil dua buah kueh dari dalam toples.
*hohohoho....pacar siapa dulu atuh.* gumam gw lagi.
"tuh kan nji. enak banget. manis. tambah jago aja nih bikin kueh nya." rayu andreas sewaktu memakan chocolate cookies buatan aa.
*andre...engkong-engkong juga tau klo coklat kukis tuh manis!* umpat gw dalam hati.
"hehe...makasih ndre. nanti kamu bawa yah kueh nya, buat om sama tante. kebetulan kemarin aku bikin agak banyak."
"wah serius nji? makasih yah." ucap andreas.
"sama-sama ndre. eh iya, katanya kamu kesini teh ada yang mau ditanyain yah?" tanya aa langsung menuju pokok pembicaraan.
"oh iya nji. aku sampe lupa." ucap andre.
*ah...dik andre suka pura-pura lupa deh...* ucap gw dalam hati.
"mau nanya apa ndre? tumben?" tanya aa.
"ini nji, kamu tau akan papah aku kemarin baru teken kerjasama bisnis sama produsen cpo?" tanya andreas sambil mengeluarkan beberapa buah file dari tas nya.
"hmm..iya-iya. katanya bulan april kemarin habis di audit sama BPK ya?"
(BPK = Badan Pemeriksa Keuangan.)
"iya nji. hasilnya masih belum keluar sampai sekarang. padahal udah bolak-balik ke kantor. aku mah kurang ngerti juga nji prosedur-prosedurnya gimana. ini file nya." ucap andre sambil menyerahkan satu bundel file.
"ini yang dari BPK ndre?" tanya aa sambil memakai kacamatanya untuk membaca file yang diberikan oleh andre.
"iya nji. sory, aku ngga begitu ngerti urusan beginian. tadi papah mau kesini, tapi ternyata harus pergi ke kalimantan. lain waktu papah mau bicara langsung sama kamu nji." ucap andre panjang lebar.
"iya ndre. santai aja. aku juga udah lama ngga ngobrol sama om ari. sehat-sehat aja kan?" tanya aa sambil khusuk membaca file yang tadi.
"alhamdulillah sehat nji. cuma sering bolak-balik aja. kasian aku mah. takut kecapean." ucap andreas.
"iya om ari mah hebat euy, salut aku mah. masih semangat aja kerja nya. padahal harus bolak-balik terus. oh iya ndre, ini asersi nya teh apa aja?" tanya aa.
"asersi teh apa nji? sory aku kurang paham." tanya andreas sambil mencondongkan badannya ke arah aa.
"santai aja ndre. asersi teh hal-hal apa aja yang harus diperiksa sewaktu audit keuangan berlangsung. jadi semua hal yang dinyatakan atau tidak dinyatakan oleh pihak yang mengaudit dan pihak yang di audit harus dirinci dengan jelas. jadi gini, biasanya audit produsen CPO dilakukan oleh tiga instansi, pertama BPK, kedua Ditjen Pajak dan yang terakhir biasanya Ditjen Bea cukai. klo BPK biasanya mengaudit langsung laporan keuangan dari produsen yang bersangkutan, sementara Ditjen Pajak biasanya mengaudit eksportir CPO nya." ucap aa sambil menjelaskan dengan rinci kepada andreas.
"kalo ditjen bea cukai ngapain nji?" tanya andreas sambil mencatat semua hal yang dia dengar dari aa ke dalam sebuah binder notes besar.
"ari ditjen bea cukai mah biasanya audit kepatuhan menyangkut ekspornya ndre." kali ini gw berusaha menjawab.
(ari = klo)
"nah bener kata argi. biasanya orang bea cukai periksa barangnya teh cocok atau ngga, datanya sesuai laporan atau ngga. soalnya suka ada penyelundupan CPO lewat modus perdagangan antar pulau ndre. maksudnya nyelundupin teh biar ngga kena pajak atau bea masuk. klo sampai kejadian kan nanti negara bisa rugi." ucap aa sambil tersenyum ke arah gw.
"oh gitu. iya nji. nah, hubungan nya dengan asersi yang tadi kamu kasih tau apa nji?" tanya andre.
"hmm...simpelnya gini ndre. tiap kali BPK melakukan audit keuangan suatu perusahaan, BPK mempunyai standar pemeriksaan tersendiri yang disebut SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara), nah dalam penyusunan SPKN, segala sesuatu yang menyangkut tentang laporan hasil pemeriksaan harus menyatakan bahwa pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar pemeriksaan. nah, standar permeriksaan mengacu kepada standar astestasi yang diterapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)." ucap aa menjelaskan dengan perlahan-lahan.
"klo astestasi sendiri apa nji? sory ya klo aku banyak nanya."
"ngga apa-apa ndre. klo ngga ngerti, langsung potong aja omongan aku. klo astestasi teh biasanya pendapat atau pertimbangan lain yang dikemukakan oleh perseorangan atau lembaga independen di luar lembaga yang mengaudit, dalam hal ini BPK, yang mampu menyatakan kalau asersi yang sudah aku jelasin tadi telah berjalan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. bisanya BPK menunjuk lembaga akuntan publik seperti kantor aku untuk memberikan pertimbangan lain ndre. sekedar cross-check apakah laporan yang mereka buat sudah sesuai dengan standar laporan pemeriksaan keuangan."
"oh gitu...aku lumayan ngerti sekarang nji. berarti nanti kantor kamu ditunjuk dong buat ngaudit?" tanya andre.
"mungkin. tergantung siapa produsen yang di auditnya ndre. tahun kemarin firma aku emang sempat ngaudit sekitar empat produsen CPO gitu lah."
"hmm...aku kurang tau ndre soalnya aku belum terima laporannya. biasanya nanti klo laporan udah beres dan tinggal pendistribusiannya, aku pasti check laporannya. tapi sekarang belum."
"i see...klo kemarin gimana? banyak yang bermasalah?"
"tidak tak bermasalah semua ndre. hehehe."
"maksudnya?" tanya andre heran.
"hehe...tidak tak bermasalah teh bahasanya orang hukum ndre, maksudnya ya bermasalah."
"nah lho, berarti semuanya nanti kena ganti rugi dong?"
"ya klo terbukti ada penyelewengan, akan ada penyelesaian ganti kerugian negara." jawab aa sambil sedikit tersenyum.
"itu teh nanti kantor akuntan publik yang nerbitin hasilnya?" tanya andre.
"ya bisa dibilang gitu. tapi intinya kita cuma menyerahkan laporan versi kita, kemudian nanti dilakukan penyesuaian dengan laporan dari BPK. nah, nanti di akhir semester, biasanya satu tahun dibagi menjadi dua semster, BPK mengeluarkan IHPS (Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester) yang isinya laporan audit semua perusahaan negara, instansi pemerintah dan lain-lain yang diperiksa oleh BPK selama satu semester. biasanya penyerahan IHPS oleh BPK dilaporkan dalam rapat paripurna di DPR ndre.
"wah berat juga yah nji. hehehe. mudah-mudahan aja ngga parah-parah amat hasil laporannya."
"ngga usah terlalu dipikirin ndre. santai aja. oh iya klo usaha om ari, produksi CPO nya untuk langsung diekspor atau di reproduce jadi biofuel?" tanya aa sambil meminum segelas susu hangat yang sengaja gw sediakan untuknya.
"buat biofuel nji, biodiesel. makanya ini juga masih sibuk untuk cari penanam modal yang lain." jawab andreas mantap.
"oh iya, klo sekarang, untuk badan usaha pemegang pemegang izin usaha niaga bahan bakar dan pengguna langsung bahan bakar udah bisa dapet insentif fiskal atau non fiskal dari pemerintah. peraturan menteri nya juga udah dibuat ndre. tinggal mengajukan ke kementrian ESDM."
"klo insentif fiskal atau non fiskal teh apa nji? aku ngga tau. hehe."
"klo insentif fiskal ya bisa berupa suntukan modal awal untuk investasi ndre, atau kemudahan pengajuan kredit di bank. klo insentif non fiskal ya macem-macem, misalnya bantuan tenaga SDM yang berkualitas, bantuan infrastruktur,dll. biasanya investor asing sering diberi insentif non fiskal dari pemerintah."
"oh ngerti aku sekarang nji. berarti ntar bisa dapet bantuan dana yah?"
"insyaallah ndre. soalnya sekarang pemerintah lagi menggalakkan pemanfaatan BBN (Bahan Bakar Nabati), ya gara-gara isu global warming sama untuk menjaga harga CPO mentah di dalam negeri supaya ngga anjlok."
"oke. makasih ya nji. sory udah ngerepotin. hehe."
"udah segitu aja?" tanya aa.
"iya segini dulu aja, klo banyak-banyak nanti bisa pusing. ntar klo ada yang mau aku tanyain lagi, aku contact kamu lagi aja yah nji?" tanya andreas.
"mmm...." ucap aa sambil melihat ke arah gw untuk meminta persetujuan dari gw. sementara gw dengan sedikit perasaan ragu hanya bisa mengangguk pertanda setuju.
"oke ndre. ntar kamu contact-contact aja. klo bisa diluar jam kantor yah, biar ngobrolnya bisa santai." jawab aa diplomatis. ya, dia mengerti alasan kenapa gw agak ragu ketika mengangguk tadi. makanya aa menyuruh andre untuk menghubunginya di luar jam kantor, supaya nanti aku ada disampingnya sewaktu andre menelfon.
"sip. makasih ya nji. ya udah aku mau pamit dulu. sory udah ngerepotin kamu sama argi. hehehe."
"ngga atuh ndre. santai aja. salam ya buat om sama tante. nanti klo ada waktu aku dateng ke rumah deh. kangen ngobrol sama tante sama om."
"iya nji, mamah nanyain kamu terus tuh, katanya sombong udah jarang main ke rumah. padahal sama-sama di jakarta. hehe."
"iya maaf yah ndre. lain waktu aku usahain deh. oh iya, ini kueh nya dibawa aja buat tante sama om di rumah. nanti biar aku yang ambil toplesnya sekalian main ke sana. sama argi."
"hehehe. siap. ditunggu yah main-mainnya. makasih banyak nji. salam buat bu'e, bagas sam nini." ucap andre dengan ramah.
"iya sama-sama ndre. hati-hati ya dijalan." ucap aa sambil mengantar andre ke luar.
"gi, aku pulang dulu ya. makasih ya. sory udah ngerepotin."
"sama-sama ndre. awas nyetirnya jangan sambil ngelamunin orang." goda gw.
"hahaha. ngelamunin siapa gi?" tanya andreas.
"hehe...ngelamunin siapa yaaaa. ngga tau euy." ucap gw sambil mencubit lengan aa.
"haha. dasar. ya udah, wassalamualaikum." ucap andre sembari masuk ke dalam mobilnya.
"waalaikumsalam." jawab gw dan aa serempak.
***
"aduh kamu nyubitnya keras banget sih beib. sakit nih. tangan aa sampe merah gini. huhu" ucap aa sambil berjalan masuk ke arah ruang tv.
"tambah sakit cubitannya berarti tandanya tambah sayang a." ucap gw sambil memukul-mukul punggungnya.
"masa sih? berarti klo dipukul ato ditendang berarti tandanya sayang yah?" tanya aa.
"wuih gila...bukan sayang lagi a. itu mah namanya cinta mati." jawab gw asal.
"oh ya? ya udah,kamu sini geura dek ditajong ku aa. kan aa cinta mati sama kamu."
(oh ya? ya udah,coba kamu ke sini aa mau nendang kamu. kan aa cinta mati sama kamu)
"jangan ditajong atuh a."
"terus kamu maunya diapain?"
"dipecut aja a. aww...ctarrrr....ctarrrr...."
"ih waw...pecut...pecut...trus habis dipecut teh nanti tangan kamu diiket di ranjang, mulut kamu disumpel sama kain, trus aa robek-robek bajunya. nanti klo udah robek bajunya baru aa tetes-tetesin lilin." jawab aa dengan menggebu-gebu.
"jug weh sorangan." jawab gw sambil meninggalkan aa di sofa ruang tv menuju meja makan.
(cobain aja sana sendirian)
"hahahaha. habis kamunya yang mulai duluan. aa mah cuma ngelanjutin aja."
"aww....BSDM? Masochism? come to papa bebeh!!" teriak aa dengan semangat.
"bukan a, BSDM teh Bumi Serpong Damai." jawab gw sambil menyerahkan sepiring nougat roll kepada aa.
"nu gelo."
***
Jumat, 6 November 2009
01.00 am
"halo, assalamualaikum?" tanya suara di ujung telfon.
"waalaikumsalam. ada apa ndre? tumben telfon jam segini." tanya saya sambil memasang headset ke telinga.
"maaf banget nji. ngga ganggu kan?" tanya andre.
"ngga terlalu ndre. hehe. ada apa?" tanya saya sambil mengetik sesuatu di laptop.
"kamu lagi apa nji?"
"biasa, lagi ngerjain tugas kantor."
"aku ganggu kamu dong? ada yang mau aku omongin nji sama kamu."
"ngga juga. santai aja ndre. emang mau ngomong apaan?"
"gini nji, sebenernya tadi aku kelupaan klo aku mau ngasih sesuatu sama kamu."
"sesuatu? emang kamu mau ngasih apaan ndre? duit? hehehe." tanya saya.
"bukan nji."
"yah kirain mau ngasih duit. hehehe. btw, kamu mau ngasih apaan sih?"
"hehe..dasar. ini, barangnya kamu masih ada beberapa yang aku simpen."
"barang apaan ndre? emang penting ya?"
"ada beberapa sih nji. kebawa sama aku waktu kita masih satu kosan, jaman sma dulu."
"wah...udah lama banget atuh. kenapa baru kasih tau sekarang?"
"hehe..maaf nji. ini barusan aku lagi beres-beres kamer terus tiba-tiba ketemu. klo kamu tau pasti kaget deh nji."
"masa sih? emang apaan ndre? foto?"
"foto mah emang banyak nji. tapi ini bukan foto. ayo tebak...?"
"lagi males main tebak-tebakan nih. ayo dong kasih tau aja ndre. hehehe..."
"ah kamu ngga seru. ini, aku nemuin oboe punya kamu nji."
(oboe : alat musik tiup yang biasa terdapat dalam sebuah orkestra, mirip flute tapi cara memainkanya mirip dengan cara memainkan saxophone.)
"hah?? serius??? pantesan waktu dulu aku cariin ngga pernah ketemu. aku pikir diambil orang ndre! kenapa bisa ada di kamu?"
"ngga tau aku juga lupa nji. aku kira ini apaan, soalnya dibungkus sama kain batik. eh waktu aku buka ternyata isinya oboe punya kamu. gila yah nji."
"gila ndre! dulu aku sempet down banget waktu tau oboe itu ilang. stress banget aku mikirinnya. eh ternyata sekarang ada sama kamu. gila banget deh!"
"aku tadi iseng niup, ternyata masih bisa bunyi lho nji. hehehe. cuma aku lupa maininnya gimana."
"serius? aku juga lupa ndre. hahaha. soalnya udah lama banget ngga mainin alat itu."
"aku jadi inget waktu dulu nji. waktu kita masih ngekost di jalan jawa."
"iya, waktu kamu masih terobsesi sama si irene ya ndre? hehehe."
"eits...jangan diungkit-ungkit lagi nji. masa lalu itu. hahahaha."
"haha...habis dulu waktu kita masih ngekost bareng, kerjaan kamu pacaran terus sih."
"iya, kerjaan aku pacaran terus. nah klo kerjaan kamu ya jualan terussss."
"sekarang juga masih ndre. hahaha."
"bakat dari orok itu mah nji. hehe. oh iya nji, inget ngga waktu baru awal ngekost kamu pernah dimarahin mas izul gara-gara mainin oboe tengah malem?"
"hahahahaha...masih inget aja kamu ndre. dulu kan mas izul marah gara-gara takut denger suara suling klo malem-malem, takut dikira manggil jurig."
"iya dia mah penakut nji. trus sekarang kabarnya mas izul gimana sekarang? sehat-sehat aja?"
"terakhir kasih kabar teh beberapa bulan yang lalu ndre. alhamdulillah sehat. sekarang di ada di moskow lho."
"oh ya? kerja disana nji? jadi apa sekarang dia?"
"iya, dia dinas di KBRI di moskow ndre. dan tau ngga, selama di rusia, katanya mas izul paling sering nonton orkestra. nah, waktu itu ngga sengaja dia nonton oboe concerto dan lucunya dia langsung telfon aku. katanya inget sama aku n kamu yang dulu suka mainin oboe di kosan."
"oh ya??? kapan?? kenapa kamu ngga bilang sama aku nji??? koq aku baru tau sekarang."
"hehe..maaf aku lupa ndre. soalnya waktu itu lagi banyak kerjaan. awal tahun ini klo ngga salah mah."
"Repertoar apa? Haydn? atau Bach?"
(repertoar = bahasa indonesia dari repertoire ; daftar lagu-lagu yang biasanya digunakan untuk musik klasik).
"bukan, cuma overture. hehehe. udah lama banget yah ndre kita ngga main oboe."
(overture : lagu/instrumen pembuka atau opening.)
"iya nji, terakhir kali ya waktu sma itu. harusnya kamu lanjutin nji main oboe."
"kebalik atuh ndre, kan kamu yang jago main oboe, aku aja belajar dari kamu. aku masih inget ndre waktu terakhir kali kamu bawain Bach BWV 1060, #3 Allegro. aku sampe merinding dengernya. hehe."
(BWV = Bach Werke Verzeichnis <Bach Works Catalogue>. sebuah singkatan untuk sebuah sistem penomoran dari ribuan koleksi karya seorang composer terkenal bernama Johan Sebastian Bach)
(#3 dibaca 3rd move),
(Allegro = istilah dalam orkestra untu lagu/repertoar dengan tempo irama yang cepat atau gembira)
"hehe...jadi malu nih nji. itu kan dulu. sekarang aku udah lupa lagi. hehehe. eh iya, si argi mana nji?"
"udah tidur. emang kenapa?"
"ngga apa-apa, cuma tumben aja suaranya ngga kedengeran."
"kenapa, kamu ngga suka denger suara argi?" tanya gw dengan nada bicara yang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya.
"bukan itu nji. cuman biasanya kan rame klo ada argi. kamu jangan marah dulu."
"hehe...iya deh. oh iya ndre, kabar kuliah kamu sekarang gimana?"
"alhamdulillah baik-baik aja nji."
"bagus atuh. trus sekarang teh kamu udah punya pacar belum ndre? hehehe."
"lho koq tiba-tiba nanya itu nji?"
"iseng aja ndre. ngga dijawab juga ngga apa-apa."
"masih belum nji. soalnya...."
"soalnya kenapa ndre? masih keingetan sama irene ya?"
"amit-amit deh nji! hehehe."
"hahaha. terus kenapa dong?"
"soalnya aku masih keingetan terus seseorang nji."
"orang itu punya utang ya sama kamu? ditagih atuh ndre. lebar."
(lebar = sayang/mubazir)
"hahaha. kamu udah ketularan argi tau nji. bodor."
"belum seberapa euy klo dibandingin sama argi mah. masih berguru. eh seriusan atuh ndre, keingetan sama siapa?"
"dulu..."
"dulu kenapa ndre?"
"dulu pernah ada orang yang sayang banget sama aku. peduli banget sama aku. tapi..."
"tapi kenapa?"
"tapi waktu itu aku malah nganggep dia itu ngga ada nji..."
"karena waktu itu kamu masih terobsesi sama irene kan?"
"salah satunya itu nji. tapi masih ada alasan lain lagi."
"apa ndre?"
"aku waktu itu masih takut nji."
"takut kenapa?"
"takut jatuh cinta beneran sama dia."
"bukannya sekarang kamu akhirnya jatuh cinta juga sama dia? kenapa dulu kamu malah takut?"
"kan kamu tau dulu aku masih suka sama irene, i'm so obsessed with her."
"iya aku tau. berarti kamu dulu suka sama dua orang sekaligus?"
"iya, tapi yang satu cuma distraction aja nji. pengalih perhatian dari orang satunya lagi."
"i see...jadi obsesi kamu sama irene itu cuma sebuah pengalih perhatian aja gitu?"
"that's correct."
"pengalih perhatian dari siapa ndre?"
".........."
"ndre?"
"hmm...rahasia deh nji. hehehe."
"ya ampun ndre. klo masih main rahasia-rahasiaan mah mendingan ngga usah cerita."
"maaf nji. habis aku takut salah. posisi aku sekarang ngga enak banget soalnya."
"kenapa?"
"karena aku mencintai orang yang salah nji. dan sebelumnya aku pernah menyakiti hati seseorang gara-gara aku suka sama dia."
"ya udahlah ndre. kamu jangan terjebak sama masa lalu. kita boleh punya kenangan, tapi jangan terlalu terpaku sama kenangan itu. ngga baik. jalanin aja apa yang ada sekarang."
"tapi aku susah ngelupainnya nji. aku udah berusaha kubur semua kenangan tentang dia. tapi susah nji. susah banget."
"anggap aja klo sekarang kamu lagi nyetir mobil."
"maksudnya?"
"ya ibaratnya kamu itu sekarang lagi nyetir mobil ndre. dan anggap aja masa lalu kamu itu sama seperti kaca spion mobil."
"kenapa nji?"
"sesekali kamu boleh liat itu kaca spion, buat jaga-jaga. tapi jangan sampai keterusan liat spion, kamu harus tetap fokus liat ke depan. karena klo kamu terlalu sering liat spion tanpa fokus melihat ke depan, bisa-bisa nanti kamu nabrak ndre."
"iya sih?"
"hehe...maaf nji. ngga bisa secepat itu kan ngelupainnya."
"ngga usah dilupain. tambah berusaha kamu ngelupain dia, malah tambah keingetan ndre."
"jadi?"
"ya hidup biasa aja, ketemu sama orang lain, pergi sama temen-temen atau keluarga. toh hidup kamu sebelumnya baik-baik aja kan tanpa dia?"
"iya nji."
"ok. jadi sekarang juga hidup kamu pasti baik-baik aja tanpa dia."
"mudah-mudahan."
"hehe...amin."
"kenapa dulu dia bisa sayang banget sama aku ya nji? padahal aku udah berusaha untuk bersikap acuh sama dia."
"oh...cuma butuh empat huruf buat ngejelasinnya ndre."
"apa tuh nji?"
"L O V E"
"ya ya ya...dan itu yang aku rasain sekarang."
"gimana rasanya? enak?"
"kaya rujak cingur nji. manis, kecut, seger, tapi juga pedes."
"makanya sambelnya jangan kebanyakan."
"kamu tau ngga peribahasa ini nji?"
"peribahasa apa ndre?"
"love is like a sambel."
"hahahaha. ada-ada aja kamu mah. kenapa bisa gitu ndre?"
"kamu tau kan sambel? pedes tapi bikin nagih.
"dan kamu ketagihan sama yang namanya cinta?"
"banget."
"hehehe...sok atuh bikin filmnya sana. judulnya 'cinta rujak cingur'."
"atau judulnya 'love is like a sambel'. hehehe."
"boleh juga tuh judulnya. hahaha."
"oh iya nji, sial banget deh aku sekarang."
"kenapa?"
"aku kan sekarang lagi dengerin radio. dan tau lagu apa yang diputer sama radio itu?"
"ngga tau."
"chrisye."
"judulnya?"
"Andai Aku Bisa."
"hmm...aku agak lupa liriknya ndre."
"cobain aja deh dengerin lagunya nji. udah ah, aku mau nangis bombay dulu sambil dengerin lagu itu."
"hakan tah lagu. hehehe. ya udah selamat menikmati aja ndre."
(makan tuh lagu.)
"oke. makasih ya nji udah dengerin curcolan aku yang ngga penting ini."
"santai aja ndre."
"oke. selamat beristirahat. kamu jangan keseringan begadang nji. ngga baik buat kesehatan."
"i know."
"ya udah sana tidur! jangan kerja terus! hehehe."
"sip."
"salam hangat selalu ya buat argi."
"oke. makasih."
"bye nji. wassalamualaikum."
"waalaikumsalam."
setelah menutup telfon, saya memutar-mutar leher sebentar kemudian memutar-mutar pinggang. fyuhh...ternyata capek juga ngobrol di telfon. mana sambil ngetik. ngga tau deh ketikannya bener atau ngga. hehehe. kemudian saya mulai mencari-cari folder lagu indonesia kemudian meng-click cursor di sebuah file lagu chrisye yang berjudul andai aku bisa. jadi penasaran dengerin lagu ini gara-gara si andreas. dan setelah dengan seksama saya mendengar lagu itu, ternyata lagu ini juga punya kenangan tersendiri buat saya. kenangan terhadap seseorang yang dulu pernah menjadi bunga indah dalam mimpi saya setiap malam. bukan kenangan dengan argi, melainkan sebuah kenangan bersama dengan orang........lain.
-Andai Aku Bisa-
Andai aku bisa ...
Memutar kembali
Waktu yang telah berjalan
Tuk kembali bersama di dirimu selamanya...
Bukan maksud aku membawa dirimu
Masuk terlalu jauh
Ke dalam kisah cinta
Yang tak mungkin terjadi..
Dan aku tak punya hati
Untuk menyakiti dirimu
Dan aku tak punya hati tuk mencintai
Dirimu yang selalu mencintai diriku
Walau kau tahu diriku masih bersamanya ...
Walaupun kau tahu
kau tahu diriku
Masih bersamanya ....
*by ; chrisye*
11.00 pm
"Graoooowwww......" sahut argi di ujung telfon sana yang terdengar cukup keras karena saya menyalakan loudspeaker.
"heh berisik. ganggu orang lagi kerja aja." ucap saya sambil membuka-buka halaman laporan.
"ikan kali berisik. jumatan woy jumatan." teriak argi.
"yee...ikan mah bersisik kali bukan berisik. iya bentar lagi, ini masih periksa laporan dulu."
"sisik mah yang buat rambut a. periksa laporan wae si aa mah."
(wae = aja)
"itu mah sisir blegug. kamu keur naon?"
(kamu lagi apa?)
"lagi nelfon atuh euy."
"itu mah aa juga tau. kamu mau jumatan dimana ntar?"
"di masjid atuh euy. piraku akuntan teh teu apal solat jumat teh dimana."
(di masjid lah. kok bisa akuntan ngga tau solat jumat teh dimana)
"pergi ke meruya jalan kaki, hati-hati jalan nya suka banjir"
"lanjutanye bang?"
"heh kamu argi, hati-hati klo ngomong sama menir!"
"hahahaha. eh bang menir..."
"ada ape?"
"jalan-jalan ke kebayoran lama jangan lupa mampir ke cipulir, disana semuanye segale ade."
"terus?"
"aye mau minta maap nih sama tuan menir, siapa tau aye ada salah kate."
"hari minggu jalan-jalan ke kota solo, jangan lupa mampir ke pasar klewer."
"capcus cing..."
"sekarang hati menir sudah legowo, tapi lain kali nanti menir jewer."
"hehehe. eh tuan menir aye punya pantun satu lagi."
"ape pantunnye?"
"Mau ke condet enaknye lewat Pondok Gede, klo ke cempake puti enaknye ya lewat cipete."
"lanjutanye bang?"
"ya aye cuma mau ngasih tau aje, klo ngga lewat situ ntar kena macet."
"hahahaha. kirain teh pantuuuun."
"hehe. oh iya A, mau pergi jumatan kapan??"
"blanje gangsing di pasar klender, udeh nyampe sono eh kaga ade penjualnye."
"nah lho kemane tuh yang jual?"
"duh, pale aye pusing mata aye siwer, dapet tugas kaga ade abisnye."
"hahaha. ya udah biar mata aa ngga siwer, liatin foto aku ajah. ato mau ketemu sama orangnya langsung? hehehe."
"mau dong ketemu, aa kangen nih. emang nanti kamu mau jumatan di masjid mana?"
"di masjid sunda kelapa a."
"alah siah meni tebih pisan. naha di ditu?"
(waduh...jauh banget. kenapa jumatan disitu?)
"ini teh diajakin sama temen kantor a. sekalian jalan-jalan."
"aa kudu kaditu atuh yah? macet teu?"
(aa harus kesana dong? macet ngga?)
"makanya sekarang cepetan berangkat!"
"terus ini laporan nya gimana?"
"dibawa aja a, lumayan buat kipas-kipas di jalan. hareudang pisan siah di luar mah."
(hareudang = gerah)
"hahaha...iya nih udah stres makan laporan terus kerjaannya. eh nanti mau makan siang dimana?"
"jumatan juga belum udah nanya makan siang. di sekitaran menteng aja a."
"hehehe...atuda udah laper aa mah. mau makan apa? sop buntut?"
"ah bosen buntut wae. sop rudal atuh a! biar lebih gaharrrr....haerrrr."
"hahaha...sop dildo ya?"
"astagpirulohalajim. ih ih apaan sih dildo teh? ngga ngerti ah ngga ngertiii...kata mamah ngga boleh ngomong jorok a!"
"hehehe...trus nanti mau makan apa atuh?"
"bawa samak (tiker) aja a."
"hah?? buat apaan???"
"ntar kita gelar samak aja di taman suropati, sekalian bawa rantang yang isinya semur jengkol sama ikan peda. terus nanti kita suap-suapan A."
"hahahaha...berasa si doel lagi pacaran sama si zaenab."
"oh bener A. Cokpis, cocok pisan. AA yang jadi zaenab nya, kan sama-sama orang kuningan. hahaha."
"hahahaha...dasar. ya udah aa mau langsung cabs nih, udah ngga sabar pengen ketemu sama bang doel."
"sip. jangan ngebut-ngebut ya nyetirnya mas boy."
"lho koq ganti film lagi? klo AA jadi mas boy, kamu jadi emon nya dong?"
"bukan, aku mah meriam belina A. PUAS?"
"hehehe. ya udah atuh, aa mau siap-siap nih."
"oke."
setelah menutup telfon, saya langsung berkemas-kemas. tidak lupa membawa laporan, lalu sebuah koran yang belum sempat saya baca dari pagi dan menulis sebuah notes kecil berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh bagian senior associate. sialnya, kendaraan saya terjebak macet di jalur kuningan-menteng. memang sih biasanya juga tiap hari seperti ini, selalu macet baik itu jalur lambat maupun jalur cepat. untungnya arus kendaraan sudah mulai lancar begitu melewati wisma bakrie.
sesampainya di masjid sunda kelapa, ternyata khotbah jumat sudah dimulai. dengan tergopoh-gopoh saya langsung mengambil air wudhu. setelas selesai, saya mulai 'celingak-celinguk' mencari tempat yang kosong. karena bagian dalam sudah penuh, terpaksa saya duduk di halaman luar masjid. setelah sebelumnya melaksanakan shalat tahiyatul masjid, saya bermaksud untuk mendengarkan khutbah jumat, sayangnya saya salah pilih tempat. karena di sini yang terdengar bukannya khotbah jumat melainkan suara para pedagang yang memang banyak berjualan di sekitar area masjid. barang yang dijual pun cukup beragam, mulai dari buku, aneka makanan dan minuman, vcd bajakan, peci, kaos, celana dalem, bahkan ada sebuah dealer ternama yang turut memajang motor dan mobil keluaran terbarunya. buset dah, emangnya orang pergi jumatan ada yang mau beli mobil?
"iya sih?"
"hehe...maaf nji. ngga bisa secepat itu kan ngelupainnya."
"ngga usah dilupain. tambah berusaha kamu ngelupain dia, malah tambah keingetan ndre."
"jadi?"
"ya hidup biasa aja, ketemu sama orang lain, pergi sama temen-temen atau keluarga. toh hidup kamu sebelumnya baik-baik aja kan tanpa dia?"
"iya nji."
"ok. jadi sekarang juga hidup kamu pasti baik-baik aja tanpa dia."
"mudah-mudahan."
"hehe...amin."
"kenapa dulu dia bisa sayang banget sama aku ya nji? padahal aku udah berusaha untuk bersikap acuh sama dia."
"oh...cuma butuh empat huruf buat ngejelasinnya ndre."
"apa tuh nji?"
"L O V E"
"ya ya ya...dan itu yang aku rasain sekarang."
"gimana rasanya? enak?"
"kaya rujak cingur nji. manis, kecut, seger, tapi juga pedes."
"makanya sambelnya jangan kebanyakan."
"kamu tau ngga peribahasa ini nji?"
"peribahasa apa ndre?"
"love is like a sambel."
"hahahaha. ada-ada aja kamu mah. kenapa bisa gitu ndre?"
"kamu tau kan sambel? pedes tapi bikin nagih.
"dan kamu ketagihan sama yang namanya cinta?"
"banget."
"hehehe...sok atuh bikin filmnya sana. judulnya 'cinta rujak cingur'."
"atau judulnya 'love is like a sambel'. hehehe."
"boleh juga tuh judulnya. hahaha."
"oh iya nji, sial banget deh aku sekarang."
"kenapa?"
"aku kan sekarang lagi dengerin radio. dan tau lagu apa yang diputer sama radio itu?"
"ngga tau."
"chrisye."
"judulnya?"
"Andai Aku Bisa."
"hmm...aku agak lupa liriknya ndre."
"cobain aja deh dengerin lagunya nji. udah ah, aku mau nangis bombay dulu sambil dengerin lagu itu."
"hakan tah lagu. hehehe. ya udah selamat menikmati aja ndre."
(makan tuh lagu.)
"oke. makasih ya nji udah dengerin curcolan aku yang ngga penting ini."
"santai aja ndre."
"oke. selamat beristirahat. kamu jangan keseringan begadang nji. ngga baik buat kesehatan."
"i know."
"ya udah sana tidur! jangan kerja terus! hehehe."
"sip."
"salam hangat selalu ya buat argi."
"oke. makasih."
"bye nji. wassalamualaikum."
"waalaikumsalam."
setelah menutup telfon, saya memutar-mutar leher sebentar kemudian memutar-mutar pinggang. fyuhh...ternyata capek juga ngobrol di telfon. mana sambil ngetik. ngga tau deh ketikannya bener atau ngga. hehehe. kemudian saya mulai mencari-cari folder lagu indonesia kemudian meng-click cursor di sebuah file lagu chrisye yang berjudul andai aku bisa. jadi penasaran dengerin lagu ini gara-gara si andreas. dan setelah dengan seksama saya mendengar lagu itu, ternyata lagu ini juga punya kenangan tersendiri buat saya. kenangan terhadap seseorang yang dulu pernah menjadi bunga indah dalam mimpi saya setiap malam. bukan kenangan dengan argi, melainkan sebuah kenangan bersama dengan orang........lain.
-Andai Aku Bisa-
Andai aku bisa ...
Memutar kembali
Waktu yang telah berjalan
Tuk kembali bersama di dirimu selamanya...
Bukan maksud aku membawa dirimu
Masuk terlalu jauh
Ke dalam kisah cinta
Yang tak mungkin terjadi..
Dan aku tak punya hati
Untuk menyakiti dirimu
Dan aku tak punya hati tuk mencintai
Dirimu yang selalu mencintai diriku
Walau kau tahu diriku masih bersamanya ...
Walaupun kau tahu
kau tahu diriku
Masih bersamanya ....
*by ; chrisye*
11.00 pm
"Graoooowwww......" sahut argi di ujung telfon sana yang terdengar cukup keras karena saya menyalakan loudspeaker.
"heh berisik. ganggu orang lagi kerja aja." ucap saya sambil membuka-buka halaman laporan.
"ikan kali berisik. jumatan woy jumatan." teriak argi.
"yee...ikan mah bersisik kali bukan berisik. iya bentar lagi, ini masih periksa laporan dulu."
"sisik mah yang buat rambut a. periksa laporan wae si aa mah."
(wae = aja)
"itu mah sisir blegug. kamu keur naon?"
(kamu lagi apa?)
"lagi nelfon atuh euy."
"itu mah aa juga tau. kamu mau jumatan dimana ntar?"
"di masjid atuh euy. piraku akuntan teh teu apal solat jumat teh dimana."
(di masjid lah. kok bisa akuntan ngga tau solat jumat teh dimana)
"pergi ke meruya jalan kaki, hati-hati jalan nya suka banjir"
"lanjutanye bang?"
"heh kamu argi, hati-hati klo ngomong sama menir!"
"hahahaha. eh bang menir..."
"ada ape?"
"jalan-jalan ke kebayoran lama jangan lupa mampir ke cipulir, disana semuanye segale ade."
"terus?"
"aye mau minta maap nih sama tuan menir, siapa tau aye ada salah kate."
"hari minggu jalan-jalan ke kota solo, jangan lupa mampir ke pasar klewer."
"capcus cing..."
"sekarang hati menir sudah legowo, tapi lain kali nanti menir jewer."
"hehehe. eh tuan menir aye punya pantun satu lagi."
"ape pantunnye?"
"Mau ke condet enaknye lewat Pondok Gede, klo ke cempake puti enaknye ya lewat cipete."
"lanjutanye bang?"
"ya aye cuma mau ngasih tau aje, klo ngga lewat situ ntar kena macet."
"hahahaha. kirain teh pantuuuun."
"hehe. oh iya A, mau pergi jumatan kapan??"
"blanje gangsing di pasar klender, udeh nyampe sono eh kaga ade penjualnye."
"nah lho kemane tuh yang jual?"
"duh, pale aye pusing mata aye siwer, dapet tugas kaga ade abisnye."
"hahaha. ya udah biar mata aa ngga siwer, liatin foto aku ajah. ato mau ketemu sama orangnya langsung? hehehe."
"mau dong ketemu, aa kangen nih. emang nanti kamu mau jumatan di masjid mana?"
"di masjid sunda kelapa a."
"alah siah meni tebih pisan. naha di ditu?"
(waduh...jauh banget. kenapa jumatan disitu?)
"ini teh diajakin sama temen kantor a. sekalian jalan-jalan."
"aa kudu kaditu atuh yah? macet teu?"
(aa harus kesana dong? macet ngga?)
"makanya sekarang cepetan berangkat!"
"terus ini laporan nya gimana?"
"dibawa aja a, lumayan buat kipas-kipas di jalan. hareudang pisan siah di luar mah."
(hareudang = gerah)
"hahaha...iya nih udah stres makan laporan terus kerjaannya. eh nanti mau makan siang dimana?"
"jumatan juga belum udah nanya makan siang. di sekitaran menteng aja a."
"hehehe...atuda udah laper aa mah. mau makan apa? sop buntut?"
"ah bosen buntut wae. sop rudal atuh a! biar lebih gaharrrr....haerrrr."
"hahaha...sop dildo ya?"
"astagpirulohalajim. ih ih apaan sih dildo teh? ngga ngerti ah ngga ngertiii...kata mamah ngga boleh ngomong jorok a!"
"hehehe...trus nanti mau makan apa atuh?"
"bawa samak (tiker) aja a."
"hah?? buat apaan???"
"ntar kita gelar samak aja di taman suropati, sekalian bawa rantang yang isinya semur jengkol sama ikan peda. terus nanti kita suap-suapan A."
"hahahaha...berasa si doel lagi pacaran sama si zaenab."
"oh bener A. Cokpis, cocok pisan. AA yang jadi zaenab nya, kan sama-sama orang kuningan. hahaha."
"hahahaha...dasar. ya udah aa mau langsung cabs nih, udah ngga sabar pengen ketemu sama bang doel."
"sip. jangan ngebut-ngebut ya nyetirnya mas boy."
"lho koq ganti film lagi? klo AA jadi mas boy, kamu jadi emon nya dong?"
"bukan, aku mah meriam belina A. PUAS?"
"hehehe. ya udah atuh, aa mau siap-siap nih."
"oke."
setelah menutup telfon, saya langsung berkemas-kemas. tidak lupa membawa laporan, lalu sebuah koran yang belum sempat saya baca dari pagi dan menulis sebuah notes kecil berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh bagian senior associate. sialnya, kendaraan saya terjebak macet di jalur kuningan-menteng. memang sih biasanya juga tiap hari seperti ini, selalu macet baik itu jalur lambat maupun jalur cepat. untungnya arus kendaraan sudah mulai lancar begitu melewati wisma bakrie.
sesampainya di masjid sunda kelapa, ternyata khotbah jumat sudah dimulai. dengan tergopoh-gopoh saya langsung mengambil air wudhu. setelas selesai, saya mulai 'celingak-celinguk' mencari tempat yang kosong. karena bagian dalam sudah penuh, terpaksa saya duduk di halaman luar masjid. setelah sebelumnya melaksanakan shalat tahiyatul masjid, saya bermaksud untuk mendengarkan khutbah jumat, sayangnya saya salah pilih tempat. karena di sini yang terdengar bukannya khotbah jumat melainkan suara para pedagang yang memang banyak berjualan di sekitar area masjid. barang yang dijual pun cukup beragam, mulai dari buku, aneka makanan dan minuman, vcd bajakan, peci, kaos, celana dalem, bahkan ada sebuah dealer ternama yang turut memajang motor dan mobil keluaran terbarunya. buset dah, emangnya orang pergi jumatan ada yang mau beli mobil?
selesai jumatan, saya, argi dan dua orang teman kantornya argi sepakat untuk makan siang di sekitaran menteng. kebetulan, kita berempat termasuk 'penggila' kuliner jadul. jadi kami ingin merasakan nostalgia makanan khas menteng yang sudah terkenal sejak tahun 50-an. karena sekarang waktunya jam makan siang, sudah bisa dipastikan semua restoran yang ada disekitar sini pasti penuh. makanya kami memilih untuk 'ngemil' terlebih dahulu. setelah melewati taman suropati, kami memacu kendaraan menuju heutz boulevard (jalan teuku umar) yang super rindang, melewati rumahnya ibu megawati yang halaman rumahnya selalu dipenuhi oleh mobil-mobil koleganya.
tujuan kami adalah sebuah toko kueh bernama 'maison benny' yang sudah ada sejak tahun 1957, letaknya di dekat TIM (Taman Ismail Marzuki). setelah membungkus beberapa buah mocca tart, kami berempat kembali melanjutkan perjalanan, berbalik arah menuju jalan R.P. Soeroso (gondangdia lama) untuk 'makan berat' di sebuah restoran mungil berwarna hijau yang terletak di bawah rel kereta api. namanya restoran 'trio', sebuah rumah makan yang pernah menjadi 'langganan' wajib dari pak ali sadikin untuk memesan lumpia udang dan angsiu jamurnya. sayang seribu sayang, ketika kami sampai disana, restoran itu sudah penuh sesak oleh banyak orang. kami terpaksa hanya bisa gigit jari disini.
setelah berpikir cukup lama, saya akhirnya mengajak argi dan dua orang temannya pergi menuju lokasi lain. daripada menunggu lama dalam keadaan lapar, lebih baik kami mencari tempat lain. pilihan saya jatuh pada sebuah restoran 'kuno' bernama 'cahaya kota' yang ada di tamarindelaan (jalan wahid hasyim), berjarak sekitar beberapa ratus meter dari tugu tani. untungnya, di restoran ini, masih tersedia beberapa bangku kosong sehingga kami tidak perlu mengantri lagi. dulu, restoran ini sangat super terkenal di jakarta terutama di kalangan pejabat dalam dan luar negeri.
presiden soekarno mempunyai menu favorit di sini, yaitu nasi goreng, mi goreng dan sate. presiden berikutnya, yakni pak harto, sering mengajak anak-anaknya untuk mencicipi menu 'kuluyuk' dan gurame asam manis. kalau pak habibie mempunyai menu favorit pangsit bulan sabit, sedangkan Gus Dur menyukai Sup Hisit. Presiden Selanjutnya, yaitu ibu mega, menyukai sup kepiting dan yang terakhir, pak SBY memilih i fu mi sebagai menu favoritnya disini. benar-benar rumah makan yang luar biasa karena disukai semua presiden dari generasi ke generasi.
17.30 pm
*rrrt...rrrt...rrrt...rrrt...rrrt...rrrt*
tiba-tiba hp saya bergetar berkali-kali sewaktu saya sedang asik bekerja. sewaktu saya lihat ternyata ada beberapa pesan dari messenger hp dan ada juga beberapa buah email yang berasal dari notifikasi balasan boyzforum. pertama saya membuka bebebrapa buah email tersebut kemudian baru membuka pesan messenger. ternyata ada sebuah pesan dari nanda yang dikirim melalui groups di messenger tersebut, pesan awal darinya adalah sebuah gambar cincin yang menghiasi jari manisnya dengan sebuah keterangan dibawahnya ;
"guys! have you seen my pic? is it gorgeus isn't it? need ur comment! PENTING! :-*"
saya sempat tersenyum sebentar ketika melihat foto itu, kayanya nanda punya cincin baru nih. kemudian sewaktu saya menggeser layarnya ke bawah, ternyata sudah banyak comment dari ivy dan argi. kebetulan groups ini hanya beranggotakan empat orang ; saya, argi, nanda dan
ivy.
"cintaaaa...it looks gorgeus! envy deh sama kamu...." komentar pertama dari ivy.
"nand, itu jari tangan lo? gede amat! ) " komentar kedua dari argi.
"@ marvel : TOLONG komentarin CINCINNYA bukan JARINYA!!!
@ ivy : iyah cintaaa...a little surprise from my beloved one. i really loves it." balas nanda.
"komentar tentang cincinya : cincin lo buleud yah bentuknya? ) " komentar dari argi.
(buleud - bulet)
"LOL. Marvel!! as stupid as always! waw cintaaa...lo dilamar??" komentar dari ivy.
"ya ampun marvel! NYESEL deh gue kasih tau lo! pergi sana! syuh syuh.... @ ivy : mau tau berita selengkapnya cin?? kita kumpul aja deh guys. mau?" balas nanda
"i loves it! kumpul dimana? jam berapa? can't wait any longer nih gue." balas ivy dengan cepat.
"bilang aja lo kangen ma gue vy. ayo ayo ayo. *eh denger-denger ada yg ngajakin kumpul ya? siapa?" balas argi.
"marvel! udh tau gue lg pms malah ngajakin ribut! terserah kalian aja guys." balas nanda.
"iya vel, gue kangen sm lo. kangen pengen NAMPAR lo! posisi kamu skrg dmn cin?" balas ivy.
"vy,gue titip satu tamparan buat marvel! gue lg di loewy cin. cepetan ke sini."
"gile benerrr ibu pns kita yang satu ini. gahul abis cing! baru dapet tpp lo?" balas argi.
(tpp = tambahan penghasilan pns)
"ngga. gue bareng laki gue. heh marvel, pns juga harus gahul dong ah. c'mon guys, i'm still waiting 4 u guys." balas nanda.
"oke, gue ke sana sekarang cin. bilang sama laki lo ; lain kali beli cincin nya dua. satunya kasihin ke gue. hehe." balas ivy.
"berbagi suami dong kalian ntar? okay nand nanti gue ke sana. gue lg nunggu bang toyib nih, belum jemput-jemput gue. )" balas argi.
"bagus dong vel, nanti gue sama ivy mewakili 'berbagi suami',klo lo sama bang toyib kan mewakili 'ARISAN'.
@ ivy : ayo cin cepetan dateng. kata laki gue : lo mau dipoligami?" balas nanda.
"@ marvel :HAHAHA. BANG TOYIB NGGA PULANG-PULANG. kasian deh lo. @ nanda : gpp deh gue dipoligami, daripada gue naksir cowo homo ngga jelas kaya marvel. ) "
"HEY KALIAN ; GUE HOMO dan GUE GANTENG. Lo naksir gue ya vy? kasian deh lo. ) *duh itu bang toyib lg jalan ama mpo nori kali yee...gue ngga dijemput-jemput*"
"gobs...marvel!! gue ketawa kenceng banget sampe diliatin orang2 gara2 lo. hehe. eh,bang toyib masih suka pere juga ya vel? LOL " balas nanda.
"@ nanda : confirm. tunggu gue di loewy nand. btw, what a nice ring. loves it too." akhirnya saya membalas pesan nanda.
"EH, AA nongol juga! mau jemput jam berapa ini teh?" balas argi.
"panjiii...kemana aja kamu sayang? oke, aku tunggu kamu disini. trims banget yah nji, ada salam dari laki gue buat lo."
"WAIT!! laki lo belok juga nand?" balas argi.
"salam balik yah nand. beib, aa jemput kamu satu jam lagi." balas saya.
"enak aja lo vel. alhamdulillah laki gue baik2 aja." balas nanda.
"cepetan yah a. udah sepi nih di kantor.
@nanda : habis laki lo nitip salam sama laki gue. genit deh." balas argi.
pesan dari argi adalah pesan terakhir yang saya baca. setelah itu, saya meletakkan hp di dalam laci meja kemudian kembali fokus mengerjakan pekerjaan kantor. sesekali saya mendengar bunyi getar dari dalam laci, tapi tidak saya perdulikan karena masih ada beberapa buah pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini juga.
19.00 pm
senja sudah mulai tenggelam di jakarta dan seketika terbukalah sebuah tirai baru bernama malam. sinar sang surya saat ini telah tergantikan oleh cahaya remang-remang dari lampu penerangan jalan raya. kerlap-kerlip lampu beraneka warna dari puluhan gedung pencakar langit sudah menjadi pemandangan yang umum disini,di ibukota jakarta. layaknya kota-kota besar di negara lain, suasana jakarta menjadi lebih hidup ketika malam telah datang. jalan raya dipenuhi oleh berbagai macam kendaraan yang berlalu-lalang kesana kemari seakan tak ada habisnya. lampu sen yang berkedip layaknya cahaya kunang-kunang yang berpendar ketika malam telah datang, sementara suara klakson yang saling bersahutan menggantikan tugas jangkrik yang dulu pernah ada di sini.
inilah suasana yang ada di kota bernama jakarta, pada saat jam sibuk seperti sekarang hampir semua orang tenggelam dalam euphoria kebisingan, kesemrawutan dan ketidaksabaran para pengguna jalan raya. terjebak macet adalah rutinitas yang biasa terjadi bahkan frekuensi saya mengalami kemacetan jauh lebih banyak dibanding dengan frekuensi makan saya selama satu hari. untuk orang yang baru saja pulang dari kantor seperti saya, suasana seperti ini bukanlah suasana yang saya butuhkan. tumpukan pekerjaan, gosip dan politik orang-orang kantor, dan tekanan dari atasan. kesemuanya adalah merupakan oleh-oleh yang saya bawa setiap hari dari kantor dan ternyata masih harus ditambah lagi dengan menghadapi perilaku orang-orang barbar yang menyetir seenaknya, membunyikan klakson sekencang-kencangnya,serta mengeluarkan sumpah-serapah kepada kendaraan yang akan mendahuluinya.
pusing rasanya kepala saya hari ini. padahal harusnya malam ini saya bergembira karena besok sudah weekend, satu-satunya alasan orang kantor bekerja keras selama 5 hari hanya untuk sebuah kata itu. weekend. saya membayangkan beberapa rekan kerja saya yang memilih untuk 'lembur' di hari weekend nanti. pastinya akan terasa menyebalkan dan menjemukan. walaupun saya pribadi termasuk ke dalam golongan workaholic yang senang bekerja sampai larut malam, tapi saya selalu mempunyai pantangan untuk bekerja di waktu weekend kecuali pekerjaan sampingan lain yang saya punya yaitu memasak.
apa bedanya? padahal sama-sama pekerjaan kan? entahlah, walaupun pada kenyataanya memasak juga melelahkan tetapi ada sebuah perasaan senang ketika melakukannya, berbeda dengan rutinitas orang kantoran yang lebih terasa sebagai beban. dulu saya pernah ditegur oleh atasan karena hanya mau lembur di waktu weekend ketika akhir tahun saja. tapi saya sih santai-santai saja karena memang prinsip saya yaitu bersenang-senang di waktu weekend tanpa mau diganggu oleh ratapan file-file kantor yang berisi penuh angka-angka yang memusingkan.
karena jalan yang saya ambil sekarang ternyata macet akhirnya saya kembali memutar arah menuju kantor saya kemudian berbelok menuju jalur alternatif yang melewati stie perbanas. untung jalan disini sedikit lebih lengang sehingga kendaraan bisa saya pacu jauh lebih kencang menuju ke arah sebuah kantor duta besar yang terletak tidak jauh dari kantor argi berada. setelah argi datang, saya bertukar posisi di bangku penumpang sementara argi menjadi supirnya.
kendaraan kami mulai bergerak perlahan menuju jalan sudirman lalu berbelok ke kiri, masuk di jalan dr. satrio kemudian berbelok lagi menuju arah mega kuningan, tempat dimana nanda dan ivy sedang menunggu kami berdua. untungnya, ivy dan nanda sudah datang terlebih dahulu, soalnya sewaktu kami datang tempat ini sudah ramai sekali dan terlihat beberapa orang sedang menunggu wl (waiting list). salah satu kegiatan rutin orang kantoran yang ada di jakarta adalah berkumpul di suatu tempat, entah itu tempat makan, club, dan yang lainnya untul melepas penat sambil menunggu jalanan kembali lengang sehingga tidak terjebak kemacetan.
"hai guys...lama banget sih kalian?" tanya nanda sewaktu kami berdua datang menghampirinya.
"sory nand, tadi macet banget. stress gue." jawab saya lalu menghempaskan tubuh ke sebuah sofa.
"laki lo udah pulang nand?" tanya argi.
"udah vel, tadi dia ada perlu jadi pamit duluan. nitip salam buat kalian berdua." jawab nanda.
"makasih ya nand. o iya, gue mau liat dong cincin yang jadi topik kita malem ini. hehe." tanya saya sembari merapat ke arah nanda.
"hehe..nih nji...gimana?" ucap nanda lalu menyodorkan tangan kirinya yang kini dihiasi oleh sebuah cincin white gold yang sangat cantik.
"wah...cantik banget cincin nya. pas banget sama orangnya." puji saya kepada nanda.
"kamu emang paling bisa yah say. gue juga suka banget nji, daritadi ngga bosen-bosen gue liatin." jawab nanda sambil memegang pipi saya.
"mana cincinnya nand? sini gue pengen liat" pinta argi.
"klo lo liatnya dari jauh aja, jangan pegang tangan gue. bukan muhrim." ucap nanda yang dibarengi oleh suara tawa dari ivy.
"ah bilang aja lo takut ntar horny klo tanggan lo gue pegang." balas argi asal.
"wah...lo hebat banget yah vel. baru dipegang tangannya sama lo aja udah bisa multiorgasm. kalah dong mak erot sama lo." jawab nanda dengan nada sinis sambil memperlihatkan tangannya ke arah argi.
"hehe. hmm...bagus lho nand cincinnya. pacar lo jago deh milih modelnya. cocok banget. lo jadi mirp artis deh nand." ucap argi dengan kalem.
"gobs...marvel,manis bangetttt. hehehe. udah ah, jadi malu gue." ucap nanda sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
"emang nanda mirip artis siapa vel?" tanya ivy penasaran.
"iya nih, masa sih gue mirip artis? siapa vel??" tanya nanda sambil menatap argi dengan wajah antusias.
"itu lho nand, di film kesukaan gue."
"siapa sih vel?" tanya nanda semakin penasaran.
"frodo. sumpah nand, gue jadi inget sama frodo waktu liat cincin lo."
(frodo yg ada di Lord Of The Rings)
"HAHAHAHAHAHAHAHA..........." saya dan ivy langsung tertawa terbahak-bahak.
"SIALAN LO VEL!!! gue sempet kaget waktu mulut lo muji gw, ternyata ujung-ujungnya ngatain gue juga. ihhhhhhhhhhh." ucap nanda geram sambil melempar tisu ke arah argi.
"hai frodo, may i look your ring again?" goda argi kepada nanda.
"Shut up your f*ckin' mouth SMEAGOL!!!" balas nanda dengan geram.
"hahaha...aduh aduh..udah ah jangan berantem. hihihi." ucap saya sambil menahan tawa.
"ihhh...si panji ikut-ikutan ketawa lagi. nyebelin ih." ucap nanda sambil mencubit lengan saya.
"aw! sakit banget nand. ampun atuh ampun...." teriak saya sambil menggeser tempat duduk.
"hahaha...jangan ngamuk atuh. eh iya nand, gue nanya serius nih sekarang. lo beneran dilamar?" tanya argi.
"awas lo klo ngatain gue lagi. ngga vel gue ngga di lamar."
"just a gift?" tanya saya.
"mungkin nji. tapi klo dia pengen hubungan yang lebih serius dari ini, gue sih sia-siap aja. hehe"
"emangnya hubungan lo yang sekarang sama dia teh becanda ya?" goda argi.
"ih apaan sih vel, ikut nimbrung omongan orang aja deh." balas nanda dengan kesal.
"eh iya nji, weekend besok lo ada rencana mau kemana?" tiba-tiba ivy bertanya kepada say, memecah pertengkaran yang terjadi antara nanda dan argi.
"mmm...belum jelas juga vy. tergantung argi gue mah." ucap saya sambil melihat ke arah argi.
"gi?" tanya ivy sambil melihat ke arah argi.
"hmmm...gue sih cuma pengen santai aja. mungkin tetep di jakarta. tapi ngga tau juga vy, masih belum ada rencana mau ngapain." jawab argi sambil meminum segelas air.
"gimana klo weekend besok kita pergi ke bandung?" tanya ivy yang langsung membuat mata kami semua memandang ke arahnya.
"kita?" tanya nanda.
"iya kita berempat cin. udah lama kan kita ngga liburan berempat? sekalian refreshing. sumpek gue di jakarta terus." jawab ivy.
"oke. gue setuju." jawab nanda dengan cepat.
"panji? marvel? what about you guys?" tanya ivy sambil memandang ke arah saya dan argi.
"minggu kemarin kan kita liburan berempat juga vy." jawab argi.
"minggu kemarin kan kita ada job gi, dan itu bukan liburan. ya gue ngerti sih klo misalnya kalian pengen berduaan aja. ini cuma usul ajah." balas ivy yang diamini oleh nanda dengan sebuah senyuman.
"ngga gitu juga vy...bener juga sih. kita udah lama ngga jalan berempat." ucap saya.
"bener kalian ngga merasa terganggu klo liburan bareng gue n nanda?" tanya ivy.
"sama sekali ngga vy. kebetulan juga gue udah kangen sama bandung. kangen banget." jawab saya.
"klo lo gimana vel?" tanya nanda kepada argi.
"gue sih yang penting ada aa. mau berempat kek, berdelapan kek, ato seratus orang juga gue jabanin deh."
"seratus orang?? hello?? marvel, kita mau liburan, bukan mau umroh." ucap ivy.
"hahaha...oke gue setuju. nanti kalian berdua stay di rumah gue juga yah." jawab marvel.
"oh pastinya. sekalian gue pedekate sama calon mertua." jawab ivy.
"ciee...masih setia sama marvel nih ceritanya?" goda nanda.
"selama bendera kuning belum berkibar, gue harus tetep semangat!" ucap ivy dengan berapi-api.
"bendera kuning?? sialan lo vy. lo doain gue mampus itu mah."
"bekas gue tuh vy. hehehe." ucap saya.
"ah bekas juga gpp, selama masih bisa dipake. kebetulan gue juga emang suka barang antik." jawab ivy sambil mengerlingkan mata ke arah argi.
"sialan lo vy emangnya gue barang." balas argi.
"eh iya vy, tadi kebetulan di kantor gue ada anak internship baru. terus waktu gue tanya-tanya ternyata dia anak 70 juga."
"oh ya? angkatan berapa nji?"
"satu tahun dibawah lo vy. dia kenal koq sama lo. katanya pernah bareng juga waktu di BTA."
(BTA = Bimbingan Tes Alumni, sebuah bimbel yg banyak dikenal oleh anak-anak sma di jakarta.)
"cowok apa cewek nji?"
"cowok vy. sama erornya kaya lo. mana dia kebagian internship di bagian gue lagi. parah deh."
"ehem...mentang-mentang cowo, sampe ditanyain sma nya segala." sergah argi.
"cie...ada yang jealous nih. lanjutin nji." goda nanda.
"hahaha. sma gue gituh. GANTENG ngga orangnya nji?" tanya ivy sambil menekankan intonasi suaranya.
"oke lah vy orangnya. baik, lucu, smart lagi." jawab saya sambil memakan makanan yang sudah saya pesan sebelumnya.
"oh gitu...." ucap argi dengan nada sinis.
"terus nji, dia 'gitu' juga ngga?" tanya nanda sambil mencolek lengan saya.
"ngga tau juga sih nand. tapi dari tatapan matanya sih dia keliatan agak beda. hehehe."
"ih bagus dong...godain aja nji. lumayan kan..." ucap ivy.
"lo jangan ikut-ikutan deh vy." balas argi.
"udah deh lo diem aja. biasanya juga klo lagi makan lo diem. gue lagi ngobrol sama panji nih."
"oh iya vy, nih nomor hp nya, coba deh lo cek. siapa tau ada di ponbuk." jawab saya sambil menyodorkan hp kepada ivy.
"A...ngapain sih minta nomer hp nya segala??" tanya argi.
"namanya juga lagi internship vel, sebagai senior kita harus ramah dong. mana sini gue liat nji?" ucap ivy lalu mengambil hp saya.
"bukan aa yang minta beib. dia sendiri yang ngasih. jadi harus dicatet kan?"
"ah itu mah alesan aa aja."
"ngga ada nji. berarti gue emang ngga kenal. maklum klo artis mah dikenal banyak orang." ucap ivy sembari menyerahkan hp saya.
"hahaha. dasar lo vy. eh iya vy, besok mau berangkat jam berapa ke bandung?"
"pagi aja nji. jam 8. gimana, mau ngga?"
"gue setuju." jawab nanda.
"oke. kumpul di rumah gue dulu yah."
"sip." ucap ivy dan nanda bersamaan.
"A...koq aku dicuekin sih??"
"dicuekin kenapa beib?"
"ya itu, aku ngomong ngga ditanggepin."
"lho, tadi kan aa udah bilang, bukan aa yang minta nomernya."
"bukan itu."
"terus apa dong?"
"teung ah poek."
(tau ah gelap)
"ehem...ada yang ngambek nih ceritanya. hahahaha. i love it." ucap nanda dengan puas.
"ya udah, sok atuh kamu hapus nomernya. nih hp aa." ucap saya sambil menyerahkan hp.
"ngga usah a."
"bener?"
"iya."
"ya udah, kamu jangan jutek lagi atuh yah. da kasep da bageur."
(bageur = baik)
"emang..."
"ih dasar nih si marvel. baru segitu doang udah jealous. jangan galak-galak loh jadi pacar, nanti pacarnya bisa-bisa pindah ke lain hati." ucap nanda sambil berbisik.
"apaan sih lo? nyambung aja."
"hahahaha...kucing nya ngamuk njiiiii. cepet masukin kandang, nanti gigit lho. hahaha."
"Graoooooowww..."
"nah lho, bener kan gue bilang. kucingnya ngamuk! cepet siram pake air nji, pake ember klo perlu!"
"hehehe...klo kucing yang ini mah ngga mempan disiram vy."
"terus diapain dong nji?"
"gini nih caranya vy. ehem, beib?"
"Graoooooowwww..."
"beib, nanti malem aa bikinin schotel mau ngga?"
"meooooonggg...." argi mengeong dengan lucunya.
"najis lo vel! sok imut banget sih lo! " cerca ivy sambil melempar tisu ke arah argi.
"hahahaha...sirik aja lo vy." balas argi.
Sabtu, 7 November 2009
09.00 am
kita berempat berangkat menuju bandung melewati tol cipularang yang waktu itu arus kendaraan nya cukup padat. setiap weekend, kota bandung pasti selalu dipenuhi oleh kendaraan dengan nomor plat B. udah berasa kaya di jakarta aja deh. hehehe.
13. 00 pm
nyampe di bandung, kemudian beristirahat di rumah argi.
19.00 pm - 01. 00 am
berjalan-jalan mengelilingi kota bandung, kemudian berhenti di daerah dago pakar. sekedar melepas lelah untuk menghilangkan stres selama berada di jakarta dan melihat pemandangan malam kota bandung yang terlihat sangat indah dari wilayah atas. disini, saya juga sekaligus melakukan hal yang tidak pernah bisa saya lakukan di jakarta : MENGHIRUP UDARA SEGAR.
Minggu, 8 November 2009
08.00 am - 14.00 pm
jalan-jalan ke daerah lembang, tepatnya jalan kolonel masturi lembang untuk menikmati wisata ala 'thailand' di bandung. kemudian setelah itu berburu kuliner yang ada di bandung.
16.30 pm
surya tenggelam ditelan kabut kelam
senja nan muram di hati remuk redam.....
panas matahari saat ini terasa tak begitu terik di kota bandung. deretan awan yang berbaris rapih membuat matahari enggan untuk membagi sinarnya, atau jangan-jangan sang surya mengetahui suatu rahasia yang tersimpan jauh di lubuk hati seorang yudha argian sastranegara?
bingung. sedih. haru. sekarang semua perasaan itu mungkin sedang hinggap di hatinya ketika kami berdua berjalan menapaki jalan kecil yang beralaskan tanah berwarna merah. saya menuntunnya dengan pelan dari belakang, berjalan melewati hamparan bangunan yang tak seberapa tinggi dan sempit. tapi di dalam bangunan itu bersemayam jiwa-jiwa yang merindukan tuhannya. jiwa-jiwa yang terbebas dari ikatan dunia yang fana ini.
sesekali saya melihat ke bawah, menghindari tanah yang terlihat amblas karena curahan air hujan tadi malam. tanah yang merah dan basah itu menebarkan aroma yang mampu membuat hati seseorang menjadi sangat gelisah. harum wangi bunga kamboja menyambut kedatangan kami berdua. dahannya yang bergoyang-goyang karena tergerak oleh angin terlihat seperti lambaian tangan seseorang. seseorang yang sudah lama tidak saling bertemu satu sama lain lalu saling melepas rindu.
saya memegang bahu argi yang dibalasnya dengan sebuah usapan hangat seorang kekasih. walau saya hanya melihatnya dari belakang, tetapi saya tahu persis bagaimana perasaan nya saat ini. saat mendatangi sebuah tempat yang sudah jarang ia kunjungi. bukan karena sombong atau tidak punya waktu tetapi lebih karena sebuah perasaan bersalah yang pernah dirasakannya dulu. kami berdua berjalan perlahan ke arah sebuah pohon yang cukup besar dan rimbun menuju sebuah sudut kecil yang sempat terabaikan.
argi berhenti berjalan. kepalanya tampak tertunduk ke arah sebuah pusara yang ada di dekatnya. pusara kecil berwarna hijau cerah berhiaskan tulisan kaligrafi berwarna emas yang sangat indah. saya bergeser mendekat di samping argi, merangkul bahunya yang terasa ringkih. dengan lembut dan penuh kasih sayang, saya membimbingnya untuk duduk di sebuah sisi yang sudah saya bersihkan untuknya.
tangannya terlihat gemetar sewaktu ingin menyentuh pusara itu, pusara milik seseorang yang pernah ia kenal sebelumnya. dia mengurungkan niatnya ketika ujung jarinya hampir saja menyentuh pusara itu. hembusan angin dingin menerpa wajahnya, memperlihatkan wajah yang sendu nan kelu. saya mengusap-ngusap rambutnya, berusaha untuk memberikan kesejukan di tengah suasana hatinya yang bimbang.
saya membuka sebuah kantong plastik berisi bunga beraneka warna bersama dengan sebuah botol air mineral lalu meletakkannya disamping dinding pusara yang tebuat dari keramik berwarna abu-abu pucat itu. kemudian tangan kanan saya mengeluarkan sebuah buku kecil dengan foto seseorang yang saya kenal tercetak di depannya.
lembar-demi lembar saya buka buku itu, membacakan sebuah salam untuk sang empunya pusara. berkali kali untaian shalawat mengalir dari bibir ini, memberikan bacaan terbaik yang saya bisa. tak lupa surat-surat pendek yang ada dalam Al-Qur'an terucap dari mulut hamba yang penuh dengan dosa. sesekali bacaan itu terputus karena saya harus menenangkan hati seseorang yang sedang bersandar di bahu saya. doa-doa pun menjadi jembatan penghubung antara perasaan argi dengan perasaan seseorang yang sedang argi rindukan kehadirannya. mungkin saat ini orang itu sedang melihat kami kemudian tersenyum ke arah kami. mungkin.
dengan terbata-bata argi membacakan surat yasin untuk seseorang yang pernah sangat ia hormati dan ia kagumi. ada permintaan maaf yang terselip diantara lantunan ayat yang sedang dibacannya. sebuah permintaan maaf yang belum sempat terucap dan hanya mampu tergantung di bibirnya. malu. takut. dan perasaan bersalah yang teramat sangat menyesakkan hatinya kala itu, di waktu ajal datang menjemputnya.
dengan perlahan, argi menutup buku kecil itu kemudian mencium nya dengan penuh perasaan rindu dan haru. tangan saya lalu menengadah ke atas dan mulai melafdzkan doa-doa tahlil yang penuh makna. setelah itu kami berdua membasuh wajah dengan kedua tangan kami, memohon agar doa-doa yang kami panjat dikabulkan oleh-Nya.
argi mengambil segenggam bunga dengan tangannya kemudian menaburkannya di atas tanah berwarna merah kehitam-hitaman itu. sekarang bunga-bunga segar dan cerah terlihat indah menutupi sebagian pusaranya. tidak lupa saya menyiramkan air yang sudah dipersiapkan sebelumnya, berharap agar doa kami meresap dengan cepat ke dalam kalbunya, layaknya air yang meresap dengan cepat ke dalam tanah.
sekali lagi argi menatap pusara itu dengan mata yang berkaca-kaca. namun kali ini tangannya sudah tidak gemetar lagi sewaktu menyentuh pusara itu, bahkan sebuah senyuman terukir manis diwajahnya, menyiratkan sebuah keikhlasan dan keridhoan untuk melepas kepedihan yang selama ini hinggap di hatinya. Ya Rabb...semoga Engkau lapangkan kubur ini untuknya. amin.
17.45 pm
"A...." ucap argi memecah keheningan yang terjadi selama kami berada dalam perjalanan pulang dari tempat pemakaman umum.
"apa beib?"" tanya saya sambil tangan kiri saya membelai punggung tangan argi sementara tangan kanan sibuk memegang setir.
"aku mau solat maghrib di kodiklat ya a. ngga mau dirumah."
"lho kenapa beib?"
"gpp, pengen aja."
"ok. anything else?"
"habis solat aku mau main dulu ke sekolah a. sebentar aja."
"udah gelap gini mau ke sekolah? ngga takut?"
"ngga. kan ada aa yang nemenin."
"klo aa nya yang takut gimana?"
"ya udah aku sendirian aja."
"hehe...becanda atuh beib. kamu mau ngapain ke sekolah?"
"pengen aja."
"sip. sekarang kita sholat di kodiklat dulu yah. habis itu baru ke sekolah."
"iyah a."
kemudian saya dan argi beristirahat dulu di masjid kodiklat untuk menunaikan shalat maghrib. selesai shalat, saya masih harus menunggui argi yang sedang merenung di teras luar masjid. pandangan matanya menyapu ke seluruh penjuru masjid, seperti sedang mengingat-ngingat suatu kenangan yang dulu pernah terjadi disini. sesekali saya melihat argi tersenyum sendiri ketika melihat ke arah sudut masjid dekat tempat wudhlu. tetapi tiba-tiba raut mukanya mendadak berubah menjadi sendu ketika melihat ke arah tempat parkiran motor.
"A...waktu sma, aa sering ke sini kan?"
"lumayan sering beib. solat jumat lebih sering disini da daripada mesjid sekolah. klo kamu?"
"iya sama a, dulu waktu pls (mos) sering ke sini. waktu belajar kelompok juga seringnya di sini. habis main futsal juga cuci kaki nya disini. mabal juga pernah ke sini. hehehe."
"aa ngga nyangka dulu kamu sering main ke mesjid."
"kelakuan boleh brutal a, tapi hobinya murotal."
(murotal = mengaji)
"buahahaha...tampang boleh meggy z, tapi hati mah zainuddin mz."
"lebih baik sakit gigi...daripada beri-beri...." argi bernyanyi menirukan lagunya megy z.
"hahahaha. daripada sakit hati kaleeee..."
"biarin atuh a, kan ini versi remix. meggy z featuring jay-z."
"emang ada gitu?"
"ada a. lagu dangdut versi nge-rap."
"masa sih? yang mana lagunya beib?"
"a-a-a-a-a-a-a-a-a-anggur merah...."
"T.E.R.L.A.L.U." ucap saya menirukan gaya bicaranya bang haji oma irama.
"hahaha. hayu atuh a kita kemon." ajak argi sambil berdiri dari posisinya semula.
"kemana kita sekarang?"
"mau ikut abang dangdutan neng?"
"hahahaha...dasar playboy cap tegalega!"
"enak aja. hehehe. kan tadi aku udah bilang mau ke sekolah."
"oh iya aa lupa. siap bos."
18.30 pm
tujuan argi selanjutnya yaitu sekolahnya tercinta yang jaraknya tak seberapa jauh dari masjid kodiklat. ketika memasuki gerbang sekolah, saya dan argi sempat merasa ragu untuk masuk ke dalam karena selain suasana nya yang sudah sepi, gelap ditambah sang penjaga sekolah yang biasanya berjaga di dekat gerbang pun tidak ada.
argi kemudian berlari ke sebuah warung kopi di depan centrum, ternyata sang penjaga sedang asyik nongkrong disana. setelah memberi uang rokok, argi meminta penjaga tersebut untuk menyalakan beberapa buah lampu kelas dan lampu lorong yang biasanya dimatikan. selama berjalan menyusuri lorong kelas, argi bercerita banyak dengan penjaga sekolah yang memang sudah sangat dikenalnya. wajarlah, buat anak yang dulu hobi mabal (bolos) seperti argi, kenalannya klo ngga penjaga sekolah, bibi kantin, tukang bubur, ya pasti mamang warung.
sebenernya bulu kuduk saya udah merinding daritadi sewaktu memasuki gerbang depan soalnya suasana waktu itu sangat super mendukung. bangunan sekolah nya tua, ngga ada satu orang murid pun yang terlihat, udah mah maghrib, gelap pula, mantep deh tempatnya. setelah berjalan cukup lama, kami tiba di depan sebuah kelas dengan jendela besar yang sedikit terbuka. suasana di dalam kelas sudah pasti gelap karena lampunya dimatikan. penjaga sekolah itu kemudian membuka pintu kelas, menyalakan lampunya dan mempersilahkan argi untuk melihat ke dalam kelas.
ternyata ini kelas argi sewaktu menginjak tahun kedua dia bersekolah di sini. saya hanya bisa memegangi kedua lengan saya sendiri karena sudah merasa ketakutan daritadi sementara argi dengan santainya berkeliling di dalam kelas, mengamati sekeliling kelas kemudian duduk di sebuah bangku yang katanya pernah menjadi bangku kekuasaannya dia dulu. tiba-tiba, penjaga sekolah itu pamit sebentar untuk pergi ke wc. sementara saya dan argi disuruh untuk menunggu di dalam kelas
"kamu lagi ngapain beib?" tanya saya sambil berjalan mendekat ke arah argi yang sedang sibuk melihat sesuatu dibawah meja guru.
"mau ngecek aja a, mejanya masih sama kaya yang dulu ngga." jawab argi sambil terus berjongkok di bawah meja guru kemudian menyalakan hp untuk dijadikan senter.
"emang ngecek apaan beib?"
"hahaha...ternyata meja nya masih sama." jawab argi sambil tertawa puas.
"emang mejanya kenapa beib? apaan sih? aa ngga ngerti." tanya saya sembari ikut-ikutan jongkok dan melihat kolong meja guru.
"baca deh a di pojok atas, dulu aku pernah nulis pake tipe-x disini. dan ternyata masih ada. hahahaha." jawab argi sambil menunjukkan tulisan itu kepada saya menggunakan cahaya dari layar hp.
"si kaseph maut was here." ucap saya dengan lantang ketika membaca sebuah tulisan kecil dari tipe-x yang berwarna putih kekuning-kuningan.
"hahaha. masih ada aja euy. coba liat deh tulisan yang ada di ujung satunya lagi." ucap argi sambil menunjukkan ujung satunya kepada saya.
"reverofdneirftsebifosigra" ucap saya dengan raut muka yang nampak bingung.
"yap, bener banget a. awet yah ternyata."
"klo tulisan yang ini maksudnya apa beib?" tanya saya penasaran.
"coba deh dibaca dari belakang." jawab argi.
"oh.....iya-iya, aa ngerti. hehehe. i loves it." ucap saya sambil mengusap-ngusap rambut argi.
"aku jadi kangen a. kangen sama masa-masa waktu aku masih sekolah dulu. kayanya tiap hari teh asa bahagiaaaa terus. ketemu temen, ngobrol, main kartu di kelas, gigitaran di kelas, nyanyi lagu es lilin sambil nge-rap, ketauan guru waktu nyontek, main kapal-kapalan terbang pake kertas, main do-mi-ka-do-mi-ka-do-es-ka-es-ka-do-es-ka-do-be-a-be-o sakelaseun. rame pisan itu mah a. terus pernah ada temen cewe yang nangis di kelas gara-gara diputusin pacarnya, ada yang marahan sama temen sekelas. terus klo pagi-pagiaku dateng teh anak-anak pasti lagi pada sibuk nyontek pr lah, ngerjain lks lah. dulu juga sampe pernah ada acara nimpukin temen pake telor sama tepung di kelas dia ulang tahun. ah gila deh pokoqnya. banyak banget kenangan yang ada disini. waktu sma, hidup teh kaya ngga punya beban apa-apa. makanya aku kangen sama masa-masa itu a." ucap argi sambil menatap saya dengan tatapan yang berkaca-kaca.
"iyah beib....masa sma teh emang masa yang paling seru. the best moment in our lives." ucap saya sambil mengusap-ngusap pungung argi.
"okeh a, sekarang kita cabs lageeee." teriak argi bersemangat sehingga suaranya bergema di keseluruh penjuru kelas.
"if you say so. mau kemana lagi kita?" tanya saya sambil menarik tangan argi untuk membantunya berdiri.
"Grote postweg!!!" teriak argi dengan lantang.
(grote postweg = jalan asia afrika)
kemudian setelah penjaga sekolah datang, saya dan argi meminta izin untuk pulang dan tidak lupa mengucapkan terima kasih plus uang rokok tambahan. hehehe. tujuan argi selanjutnya yaitu grote postweg atau yang lebih dikenal dengan jalan asia afrika, sebuah saksi bisu dari perjalan KAA yang pernah diselenggarakan disini. dari sekolahan argi, saya lalu membawa kendaran menuju jalan jawa kemudian berbelok di sebelah kiri menuju jalan sumatra, melewati tamblong kami berbelok di sebelah kanan, di sebuah perempatan yang ke dua. memasuki jalan asia afrika, saya mengemudikan kendaraan secara perlahan, berusaha untuk menikmati suasana nostalgila jaman baheula (dulu).
tepat di depan kantor harian umum pikiran rakyat, argi menyuruh saya untuk berhenti dan memarkir kendaraan di depannya. kebetulan diwaktu malam hari, di depan kantor pikiran rakyat suka dijadikan tempat berjualan nasi goreng. dari situ, argi mengajak saya untuk berjalan menuju arah hotel savoy homann. kirain teh si argi mau ngajak saya check-in di hotel, tapi ternyata bukan. hehehe.
argi lalu mengajak saya berhenti di depan sebuah lokomotif tua yang di bawahnya terdapat sebuah tugu mungil bertuliskan BDG 0. yap, itu adalah 'tugu' kilometer nol. konon, dulu tuan mas galak (daendels) menancapkan sebuah tongkat di pinggir sungai cikapundung sambil berkata ; z'org, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!' (usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!). sekarang, tempat dimana daendels menancapkan tongkat itulah yang dikenal dengan kilometer nol. argi kemudian duduk di samping tugu putih nan mungil tersebut, sementara saya duduk di sebelah argi.
19.30 pm
"dulu aku pernah marahan sama sofi a." tiba-tiba argi memulai pembicaraan dengan suara yang sedikit parau.
"marahan?" tanya saya.
"iya. sering sebenernya marahan teh. cuma waktu itu ada kejadian lucunya."
"lucu kenapa beib?" tanya saya sambil tersenyum.
"waktu itu teh aku pernah telat nganterin sofi waktu mau beli vcd apa gitu aku lupa di kota kembang. padahal sofi udah bilang klo dia mau naik angkot aja, tapi akunya ngotot pengen nganter. sementara aku teh ada briefing dulu sama anak-anak softball." ucap argi sambil memandang ke arah saya.
"terus?"
"ya terus sofi teh ngambek karena aku nya kelamaan. jadi weh si sofi teh langsung naik angkot sendirian ke kota kembang. terus akhirnya aku nyusul sofi naik motor, lewat jalan ini nih." jawab argi sambil menunjuk ke arah perempatan tadi barusan kita lewati.
"terus ketemu sama sofi nya?" tanya saya sambil menopang dagu dengan tangan kanan saya.
"ketemu sih. tapi ketemunya lucu banget. waktu itu teh aku buru-buru naik motornya dan ngga ngeliat ada mobil yang mau belok ke savoy, da mobilnya teh ngga ngasih lampu sen. akhirnya karena kaget, motor aku teh jatuh a. pas banget di tengah jalan ini." ucap nya sambil menunjuk ke arah jalan yang ada di depannya.
"motornya ngga apa-apa kan beib?" tanya saya dengan mimik muka serius.
"hahaha. sial nih si aa. motornya mah gpp, tapi aku nya lecet-lecet. terus satpam savoy teh langsung nolongin aku. aku dibawa duduk persis di sebelah tugu kecil ini a. waktu itu teh langsung banyak yang ngeliatin, da kecelakaan tea. untung lukanya ngga parah-parah amat a, cuma lecet. nah, terus aku teh langsung nelfon sofi dan bilang klo aku kecelakaan di depan savoy. wah dia teh langsung heboh dateng ke sini nanyain ini-itu, kenapa bisa jatuh, dll lah pokoqnya mah." ucap argi.
"emang kamu tabrakannya kapan beib? siang?"
"sore a, waktu magrib lah. soalnya waktu sofi dateng teh udah adzan. akhirnya setelah satu jam lebih, cuma tinggal aku, sofi sama bapak-bapak yang suka jualan koran deket sini. yang lainnya udah pada pergi. terus sofi bilang klo aku udah gpp, dan akhirnya si bapak-bapak itu pergi. jadi tinggal kita berdua aja deh. lucu banget a, padahal sebelumnya kan lagi marahan tapi gara-gara liat aku kecelakaan si sofi teh karunya meureun dan akhirnya kita baikan lagi. hehehe."
(karunya meureun = mungkin kasian)
"tuh nya, si sofi mah bageur. ngga kaya kamu."
(tuh nya = tuh kan ; bageur = baik)
"emang bener a. hehehe. terus waktu aku minta maaf, si sofi teh bilang gini ; 'heh argi surargi, nih pas banget ada tugu Kilometer 0 . sekarang kita mulai dari awal lagi. maneh tong bedegong teuing jadi budak teh.'" ucap argi sambil melihat ke arah tugu kecil tersebut.
(maneh tong bedegong teuing jadi budak teh = kamu jadi anak tuh jangan nakal-nakal dong)
"kaya iklan pertamina yah beib?" ucap saya sambil tersenyum ke arahnya.
"iklan pertamina?" tanya argi heran.
"dimulai dari nol ya pak?" ucap saya meniruka jingle iklan pertamina.
"hahahaha. iya yah a, jadi mirip iklan pertamina. harusnya si sofi dapet royalti tuh dari pertamina."
"hehe...dasar argi surargi si bocah tua nakal."
"enak aja, aku belum tua kali."
"inget umur woy! udah seperempat abad kamu teh. sok muda banget sih. hehehe."
"habis klo ada di deket aa teh aku berasa awet muda."
"maksudnya aa teh udah tua gitu?? dasar." jawab saya sambil mencubit lengan si argi.
"hahahaha...becanda atuh a. eh iya a, cabut lagi yuks." ucap argi sambil memegang paha saya.
"ke mana?" tanya saya sambil memegang tangannya.
"final destination." jawabnya sambil berdiri.
kemudian kami berdua berjalan menuju tempat parkiran dan kembali meluncur di jalanan kota bandung. sekarang saya sedang melewati 'trocadero' nya kota bandung yaitu jalan braga. di sini, argi meminta saya untuk menepi sebentar karena ingin membeli sesuatu di mini market yang letaknya ada di depan braga city walk. saya tidak tahu argi sedang membeli apa di mini market tersebut karena saya memilih untuk menunggu di luar. setelah selesai, kami kembali masuk ke dalam kendaraan dan kali ini argi meminta saya untuk menuju 'final destination' nya. saya pun mengangguk dan memacu mobil jauh lebih cepat karena diburu waktu untuk pulang kembali ke jakarta.
20. 15 pm
saya mematikan mesin mobil. menatap lurus ke depan sebentar, kemudian menoleh ke arah argi yang sedang menggenggam sebuah bungkusan berbentuk kotak dengan perasaan cemas. saya kemudian menyentuh tangannya dan menggenggamnya dengan erat. erat sekali. setelah argi tersenyum, saya lalu menyuruhnya untuk melakukan aksinya karena saat ini kami sudah berada di depan sebuah rumah yang ada di daerah suryalaya. rumahnya sofi ardan prasetyo. atau lebih tepatnya, rumah yang dulu pernah ia tempati karena sekarang keadaan rumah itu sudah kosong melompong. sepi. sunyi. dan senyap.
penghuni rumah itu sudah lama pindah karena suatu dan lain hal. argi tahu bahwa orang yang ingin ditemuinya saat ini sedang tidak berada disana, tapi perasaannya saat ini sangat sulit untuk dibendung. oleh karena itu argi memutuskan untuk menaruh sebuah kado kecil darinya untuk orang itu, sebuah bungkusan berisi choki-choki, makanan favorit orang yang pernah dan masih ia sayangi itu.
tak masalah orang itu tahu atau tidak apa yang dilakukan oleh argi untuknya, yang penting argi sudah melakukan apa yang ia ingin lakukan. bukankah kita semua akan merasa puas ketika sudah melakukan sesuatu yang kita inginkan terlepas dari apakah perbuatan kita itu diketahui oleh orang yang bersangkutan atau tidak. yang penting, perasaan dan keinginan kita sudah kita sampaikan sebagai bukti dari ketulusan kita.
argi menatap lekat-lekat ke arah rumah kosong itu yang halamannya sudah ditumbuhi rumput yang menjulang dan tak terawat. rumahnya gelap, di beberapa sisi temboknya pun sudah terlihat kusam dan catnya sudah terkelupas.benar-benar rumah kosong tanpa penghuni. argi kemudian meletakkan bungkusan berisi choki-choki tersebut di atas tembok pagar rumah itu. argi terlihat sedang menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya dengan perlahan, berusaha untuk menenangkan dirinya. setelah perasaannya lega, argi kembali masuk ke dalam mobil.
gimana sekarang beib? udah lega?" tanya saya sambil mengusap-ngusap tengkuk lehernya.
"iya a. cukup lega. hehe...aneh yah, ngga penting banget yang aku lakuin teh." ucap argi sambil nyengir ke arah saya.
"menurut aa sih meaningfull banget. asa beuki nyaah sama si ucing kasep teh." jawab saya sambil mencium tangannya.
(aa jadi tambah sayang sama si ucing kasep)
"hehehe. haturnuhun a. eh iya a, aku tadi beli susu kesukaan aa." ucap argi sambil mengeluarkan dua buah kaleng susu beruang.
"waaah....meni bageur si kasep teh. tolong bukain atuh." ucap saya sambil menatap ke arahnya.
(meni bageur = baik banget)
"nih a, susunya." ucapnya sambil menyerahkan sebuah kaleng susu, sementara argi memegang satu kaleng susu yang satu lagi.
"wanna toast?" ucap saya kepada argi sambil mendekatkan kaleng susu ke arahnya.
"for the sake of our love." ucap argi sambil menempelkan kaleng susu miliknya.
"cheers..." ucap kami bersamaan kemudian langsung meminum susu itu sampai habis.
"aaaahhh...segerrrr. hayu a kita balik ke jakarta."
"ok beib."
"back to the reality..." ucap argi sambil tersenyum.
"okay. please seat up your seat belt and let's go back into the real life.....arrreeebaaaa..." teriak saya kencang.
"scupaduva arrreeebaaaaaaa" teriak argi sambil menyalakan sebuah lagu di dvd changer.
Me and my boyfriend
I've got a boyfriend now
He's my dearest pal
He'll always catch me when I fall
He's always there when I call
I've got a boyfriend now
He always talks so loud
Even in a crowded house
He always shows what he got
I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?
I will keep you in my memories
When my boyfriend smiles
The world seems all mine
And all the days seems truly fine
Make me reach up for the sky
Me & my boyfriend now
We're moving so slow
If you really want to know
Come on and join the show!
I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?
I will keep you in my memories
When I'm blue. feel so lonely
No one sits here right beside me
I'm gonna call you just to hurry
Come and see me
It's so scary and I need you desperately
I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?
I will keep you in my memories
I share my dreams and all my stories
I don't think I need my diary
If you're teasing me, don't you worry?
Juli, 200x
04.30 am
"e dodo e...kiapa pe sepi skali ni tampa?" tanya andreas sewaktu berjalan dari kamarnya menuju kamarku setelah sebelumnya aku bangunin dia.
(e dodo e...kenapa sepi sekali tempat ini?)
"sekarang baru jam lima ndre, klo mau rame ke pasar sana."
"hehe...juteknya ngana babicara nji."
(jutek banget kamu ngomong nya nji)
"ndre, aku baru bangun tidur langsung denger kamu ngomong manado, pusing tau."
"iya iya...klo pagi-pagi ngana babicara indonesia."
"itu masih manado tau. dasar jarkoni!" balas aku kesal.
"wah, jarkoni nya udah keluar tuh. maaf ya nji. kamu udah solat subuh belum?" tanya andreas sambil memijit-mijit bahuku, biasanya klo aku lagi marah, andreas langsung memijit-mijit bahu supaya marahnya aku cepat reda.
dari kecil, biasanya klo aku sudah kelewat kesal dengan perilaku seseorang, aku selalu berkata jarkoni, sebuah akronim dari bahasa jawa ; "iso ujar , ning ora iso nglakoni", yang artinya bisa berbicara tapi tidak bisa melakukan atau istilah kerennya NATO (No Action Talk Only).
setelah membangunkan andreas, kita berdua kemudian memilih untuk shalat berjamaah di kamarku, tadinya mau ke masjid tapi ternyata pintu pagar di gembok. Dulu, sewaktu kami masih di kuningan, shalat subuh hampir tiap hari ke masjid. kebetulan aku dan andreas memang bertetangga, jadi kita selalu pergi ke masjid berdua. banyak yang kaget dengan andreas, termasuk aku ketika tahu andreas ternyata seorang muslim. biasanya orang manado dengan penampakan seperti andreas yang sekilas mirip chinese selalu identik dengan non-muslim. selidik punya selidik, dulunya ayah andreas memang non muslim tetapi kemudian memutuskan untuk menjadi muallaf ketika memutuskan menikah dengan ibunya andre yang keturunan aceh, dimana orang aceh terkenal sangat religius dan teguh memegang syariat islam.
dibandingkan denganku, andreas terkenal sebagai anak yang rese di sekolahnya. karena dia terkenal sering menggoda teman-teman yang lain. kebetulan, orang manado terkenal ceplas-ceplos dalam berbicara, jadi apa yang ada dipikirannya saat itu juga, ya itu yang dia katakan. dan setiap bertemu orang, andreas selalu berkomentar sesuka hatinya, tidak perduli orang itu suka atau malah sakit hati dengan omongannya. banyak yang bilang andreas itu rese, sombong, suka seenaknya sendiri dan lain-lain, aku juga mengakuinya sih tapi diatas semua itu andreas terkenal setia kawan. klo ada teman yang kesusahan, pasti dia yang pertama kali membantu, klo ada teman yang sakit, pasti dia yang pertama kali jenguk. seingatku, aku bisa berteman akrab dengan andreas karena dia adalah orang yang pernah menolongku sewaktu aku sedang susah.
waktu itu, ketika aku masih duduk di bangku smp kelas satu, aku selalu membawa banyak kueh yang biasanya aku masukkan ke dalam kantong plastik besar untuk aku jual di sekolah. kueh buatan bu'e itu tiap harinya aku jual untuk membantu bu'e mencari tambahan uang dapur. maklum, waktu itu pa'e masih merintis karir sebagai seorang pns di salah satu instansi di kota kuningan. gaji pa'e masih tergolong pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang mempunyai tiga orang tanggungan, aku, Delviandra Bagas Saputra adik laki-laki sekaligus anak kedua yang biasa aku panggil bagas, dan yang paling bungsu dari tiga bersaudara, Almeira Pramodyawardhani yang biasa aku panggil nini.
kueh yang aku jual waktu itu banyak macamnya, ada risoles, kroket, dadar gulung, bika ambon, lapis, kueh srikaya, dan bolu gulung yang aku jual dari harga 250 - 500 rupiah tiap kueh. caranya aku mendapatkan untung cukup mudah, bu'e selalu mematok hari ini harus laku sekian ribu rupiah, kalau aku mendapat lebih berarti untungnya masuk ke kantong aku. lumayan buat tambah uang jajan. biasanya klo satu kantong kresek itu belum habis terjual di sekolah, aku pasti jualan berkeliling di sekitar kampung yang ada di belakang kompleks rumah karena disana selalu ada anak-anak yang biasanya suka main bola atau main layangan di lapangan.
pernah suatu waktu aku berlari dari sekolah menuju lapangan kampung itu untuk menjual sisa kueh hari ini, sialnya karena tergesa-gesa, aku terjatuh dan kantong kresek yang aku pegang telempar ke selokan, padahal kueh yang ada di kantong masih banyak. singkat cerita, aku berpapasan dengan andreas di jalan dan aku langsung bercerita kepada andreas atas kejadian yang barusan aku alami. mungkin karena merasa iba, andreas akhirnya meminjamkan uang sebanyak sepuluh ribu rupiah untuk mengganti kueh-kueh itu dengan syarat, selama satu bulan aku harus memberinya satu kueh gratis setiap harinya. aku langsung mengangkuk setuju soalnya tiap hari pasti mendapat jatah dua buah keuh dari bu'e. semenjak kejadian itu, aku dan andreas mulai akrab sampai sekarang.
kembali kepada hari ini, hari senin di awal bulan juli. kebetulan hari ini adalah hari pertama kami menjalani mos di sekolah. walaupun sekolah kami berdua itu beda tapi waktu mos nya sama, serempak di seluruh sma sebandung raya. makanya hari diwaktu sepagi ini, aku dan andreas sudah mulai disibukkan dengan segala bentuk persiapan untuk mos. mulai dari bangun pagi-pagi, menyiapkan 'bekal' untuk sarapan yang sudah ditentukan oleh panitia mos, sampai barang-barang keperluan seperti tas, buku, seragam, topi,dll. segala sesuatu nya harus kami persiapkan sendiri karena tidak ada orang tua yang membantu.
untuk bekal nya, aku sudah menyiapkannya semenjak sore, ada yang aku masak sendiri, ada juga yang dimasak oleh bibi penjaga kosan yang seebelumnya sudah dipesankan oleh ibu kos untuk membantu semua kebutuhan kami selama mos berlangsung. dibandingkan dengan andreas,
keperluan mos yang aku persiapkan masih tergolong sederhana karena sekolahku hanya menyuruh untuk membawa tas selempang dari kain beserta tugas-tugas kecil dan dua buah atribut, prototipe (name tag) dan pita kecil berwarna hitam. sementara andreas, parah deh. mulai dari topi karton berbentuk kerucut, kaos kaki warna-warni, beberapa buah karet gelang warna warni, dasi, dll. pokoqnya rame banget deh kostumnya andreas. klo aku mah cuma baju seragam smp, topi dan dasi smp klo ada, kaos kaki dan sepatu warna hitam, udah deh beres.
05.30 am
aku sedang berbaris rapih di halaman depan gedung sekolah bersama dengan anak-anak yang lainnya. klo tidak salah ada sekitar 300-an lebih anak yang mengikuti mos kali ini yang semuanya dibagi dalam 40 gugus yang masing-masing gugus beranggotakan 8 orang. aku sendiri berada di gugus lima, bersama dengan 3 orang cowo dan 4 orang cewe.
sebenarnya aku belum pernah bertemu dengan mereka semua sebelumnya, dan aku juga berharap semoga anggota kelompokku kali ini isinya bukan orang sunda semua karena aku pernah mengalami kejadian buruk dengan bahasa sunda. walaupun sudah tinggal tiga tahun di kuningan yang mayoritas orang-orangnya menggunakan bahasa sunda, bahkan bu'e sendiri sering menggunakan bahasa sunda dirumah yang kadang bercampur dengan bahasa kromo inggil ketika berbicara dengan pa'e. untungnya, di antara 7 orang anak, ada 2 orang anak cowo yang berasal dari bekasi dan indramayu yang sama-sama tidak mengert bahasa sunda.
sewaktu berkumpul di depan lapangan, terlihat banyak di antara peserta yang sudah terlihat akrab mengobrol dengan teman satu kelompok bahkan dengan kelompok lain. sempet kaget juga sih ternyata anak-anaknya cepat akrab satu sama lain, pikirku. sayangnya, pikiranku salah, putri, teman satu kelompokku yang memberitahu klo dunia di sma ini hanya selebar daun kelor. bayangkan, 45% siswanya berasal dari smp 5, 35 % dari smp 2, 20 % dari smp lain di bandung, sisana, 10% berasal dari luar daerah. lucunya, smp 5 dan smp 2 yang letaknya saling bersebelahan kebanyakan sudah saling mengenal kemudian sisanya yang 20 % dari smp lain juga sudah saling mengenal sewaktu ikut les atau bimbingan. jadi,ada sekitar 90% murid yang sebelumnya sudah saling mengenal, minimal menyebut aku temennya si 'anu' yang bersekolah di smp lain ternyata orang yang kita tanya itu saudara atau teman lesnya si 'anu' juga. benar-benar dunia yang sempit.
"siswa kelas satu. semuanya menghadap ke depan! jangan ada yang mengobrol!"
sebuah suara tiba-tiba terdengar keras sekali yang diteriakkan lewat sebuah megaphone. seketika itu juga, suasana yang semula gaduh berubah menjadi sunyi senyap. bahkan semua anak yang semula terlihat asyik mengobrol tiba-tiba kepalanya langsung tertunduk karena takut. dengan mengumpulkan.
"kalian tidak dengar??? menghadap ke depan! bukan menunduk!!"
suara itu terdengar lagi memecah keheningan kami. semua anak akhirnya berani menatap ke depan, termasuk aku. sekarang, di depan kami terlihat beberapa orang berseragam putih abu-abu yang berbaris rapih di dekat tiang bendera. sementara di tengahnya, ada seorang cowo yang berdiri di atas sebuah kursi kayu sambil memegang megaphone. orang itu bernama kang amar, ketua mos kami selama beberapa hari ini. kang amar kemudian menerriakkan beberapa buah peraturan yang harus kami taati selama mos berlangsung. kami lalu disuruh untuk segera berkemas menuju aula yang sudah dipersiapkan untuk acara penyambutan siswa baru, tetapi sebelumnya kang amar menyuruh kami untuk menghapal semua nama teman satu gugus kami.
itu artinya aku harus menghapal 7 nama orang, lengkap dengan nama kepanjangannya, klo salah katanya sih akan kena hukuman dari tatib. kami pun dikondisikan untuk memasuki aula yang cukup besar tapi terlihat gelap dan menyeramkan. kirain aku walaupun sekolah ini memang sekolah kuno, aulanya udah sedikit modern atau gimana gitu, tapi ternyata aula merupakan salah satu spot yang paling serem di sekolah ini. beberapa orang panitia kemudian mulai merapikan barisan kami semua lalu menyuruh kami mengeluarkan alas duduk yang telah disuruh sebelumnya dan akhirnya kami disuruh untuk duduk di dalam aula untuk mendengarkan sambutan dari kepala sekolah. cukup lama juga pak kepala sekolah memberikan sambutannya, tetapi anak-anak tampak sibuk mencatat rangkuman pidato dari pa kepsek, bukan karena kita yang terlalu rajin tapi karena udah disuruh sama kakak kelas untuk mencatat klo ngga mencatat ya pasti kena hukuman. kemudian setelah beberapa lama, sampailah juga pada penghujung pidato dari pa kepsek ;
"anak-anakku kelas satu yang bapak sayangi dan bapak cintai, bapak ucapkan selamat mengikuti rangkaian acara PLiST tahun ini!!!!" teriak pak kepsek dengan semangat yang dibarengi dengan riuhan tepuk tangan dari anak-anak kelas satu.
(PLiST = Pengenalan Lingkungan Sekolah xxxx)
"remember, TIOxSHSE will taught you a lot of things that you haven't imagine before." kali ini pa kepsek sok gahul dengan pidato menggunakan bahasa inggris, kembali disambut oleh tepuk tangan yang meriah dari semua orang yang ada di aula.
(TIOxSHSE = The Introducing of x Senior High School Environment ; TIOxSHSE adalah versi gahul dari PLiST)
"my beloved students, TIOxSHSE will taught you four things, pokus, pan, pres n sfortip!!!!" teriak pak kepsek menggunakan bahasa inggris yang dicampur dengan logat sunda.
"..........." otak-otak anak-anak kelas satu langsung nge-hang sewaktu mendengar kosakata gahul bahasa inggris yang baru ; pokus, pan, pres n sfortip.
mukaku yang semula tampak santai, langsung berkerut sewaktu mendengar kosakata gahul tersebut. sambil berusaha mengingat-ngingat lagi kata-kata yang diucapkan pak kepsek, aku lalu berusaha mencerna dan mengartikan kata-kata itu satu persatu. karena bingung, aku bertanya kepada putri yang kebetulan orang sunda.
"put..." tanyaku sambil menengok ke arah belakang karena barisan cewe ada di belakang barisan cowo.
"naon nji?" tanya putri balik.
(apa nji)
"itu tadi yang kata pa kepsek artinya apa put? ngga ngerti aku."
"nu mana nji? pan loba."
(yang mana nji? kan banyak.)
"itu, pokus, pun, pres sama sfortip."
"hahaha...emang dasar kacrut ini mah kepseknya."
"kacrut sih apaan put?"
"stres, gelo, sial. ya gitu lah nji. hahaha."
"hahaha. kamu yang bilang lho. eh iya, klo 'pres' itu apaan put? 'press' bukan?"
"bukan 'press' ai kamu. 'pres' teh 'fresh'."
(bukan press tau nji. pres tuh 'fresh')
"hah? kirain apaan! kenapa bisa jadi pres???"
"hahaha. namanya juga orang sunda nji."
"klo 'pan' apaan put? frying pan??"
"hahaha, teu nyambung maneh mah. 'pan' teh 'fun' nji."
(hahaha, ngga nyambung kamu mah. 'pan' tuh 'fun' nji.)
"'fun'??? jadi 'pan'???? ampun deh. berarti 'pokus' tuh 'fokus' yah put?"
"heu euh nji."
(iya nji)
"terus ini 'sportif' kenapa bisa jadi 'sfortip' sih??? bingung aku put." tanyaku sambil menggaruk-garuk kepala.
"kan aku udah bilang nji, kepsek nya emang gelo. hahaha."
"anak-anak, ingat! sebelum acara selanjutnya dimulai bapak sarankan kalian untuk mempersiapkan stamina terlebih dahulu karena acara selanjutnya akan menguras tenaga kalian." tiba-tiba suara pak kepsek menghentikan pembicaraan aku dan putri.
"siap pak!" teriak anak kelas satu.
"kalian disuruh bawa enteh kan? sok sekarang diminum dulu entehnya." ucap pak kepsek yang kembali ditanggapai olehku dengan muka yang tak kalah bingung dari sebelumnya.
"put, enteh itu apaan?" tanya aku kembali kepada putri.
"enteh teh teh." jawab putri sambil membuka tas nya.
(enteh tuh teh)
"???????????" tatapku pada putri dengan muka yang penuh tanya.
09. 00 am
"keluarin barang-barang kamu." ucap seorang tatib kepada aku dengan nada bicara yang dibuat galak.
"i...iya kang." jawabku sambil mengeluarkan seluruh isi tas.
"minuman pacarnya kang sosro?" tanya si akang tatib.
"ba...bawa kang." jawabku sambil menunjukkan plastik bening berisi teh sosro.
"pocong hejo vegetarian??" tanya si akang lagi.
(hejo = hijau)
"ini kang." jawabku sambil mengeluarkan lontong lengkap dengan bungkus daunnya. *jurig! kenapa sih namanya harus pocong!!*
"batu manis nigeria??"
"ada kang." jawabku sambil menunjukkan satu plastik bening kecil berisi gula jawa.
"buah sedih??"
"siap kang." jawabku sambil menunjukkan buah apel malang.
"bagus. sekarang masukin semua barang-barang kamu ke dalam tas. saya hitung sampe 10! cepet!" teriak si akang.
"siap kang!" jawabku sambil buru-buru memasukkan barang kedalam tas.
"kamu mau masuk kelas???" tanya si akang sambil menatap muka saya lekat-lekat.
"iya kang."
"ada syaratnya."
"apa kang?"
"tebak-tebakan!"
"................" aku hanya bisa melongo ke arah si akang.
"kamu harus bikin tebak-tebakan yang segaring mungkin. garing pisan lah. segaring-garingnya!" ucap si akang.
"................"
"bisa ngga?!" teriak si akang.
"i...i..iya kang, bisa."
"sok atuh cepetan."
"pesawat apa yang bisa terbang?"
"pesawat terbang." jawab si akang dengan ekspresi datar.
"bener kang."
*krik....krik...krik...krik....* (bekson bunyi jangkrik)
"kurang garing ai kamu! yang lebih garing lagi!"
"kang, benda apa yang bisa membuat kloning?"
"mesin kloning lah."
"salah kang."
"emang apaan?"
"lonceng kang."
"naha lonceng?"
(naha = kenapa)
"lonceng kan kalo digoyang bunyinya, kloning...kloning...kloning."
*koak...koak..koak...koak* (bekson suara burung gagak)
"masih kurang garing! tinggal dikit lagi! ayo semangat!" teriak si akang.
"tukang jualan apa yang paling ekstrim?"
"tukang cireng yang jualan di himalaya."
"salah kang."
"naon kitu?"
(apa gitu?)
"tukang walls kang, sama tukang campina."
"naha bisa kitu?"
(kenapa bisa gitu?)
"kan tukang walls sama campina klo keliling naik sepeda suka teriak 'ekstrim...ekstrim' "
"eta mah es krim! lain ekstrim! gelo maneh, jawara garingna! buru asup ka kelas!" teriak si akang sambil menahan tawa.
(itu mah es krim! bukan ekstrim! dasar gelo, juara garingnya! cepetan masuk ke kelas!)
"makasih kang." jawabku sambil segera berlari ke arah kelas untuk menerima materi selanjutnya.
10.30 pm
aku dan teman-teman satu gugus bersama anak-anak dari gugus yang lain saat ini sedang berada di dalam kelas. sebuah ruangan kelas yang letaknya ada di koridor atas lantai 2. ruangan kelasnya cukup besar, walaupun suasana seram sedikit terasa disini. beberapa buah foto pahlawan nasional yang dipajang di kelas membuatku sedikit merinding, soalnya mata dari foto-fot itu serasa ngeliatin kita terus. ditambah langit-langit kelas yang tinggi dan ada lubang angin di atasnya yang sesekali menimbulkan bunyi seperti orang yang sedang mendesah ketika ada angin yang masuk melalui lubang tersebut. aku lalu bertanya lagi kepada putri yang sedikit banyak tahu tentang bangunan yang ada di sekolah ini karena sering diceritakan oleh kakaknya yang sebelumnya sekolah disini juga.
"put, ini ruang kelas ya?" tanyaku kepada putri.
"iya nji. kata si aa mah ini teh kelasnya si aa waktu kelas dua."
"serem ya put. tadi aja waktu di aula udah serem, eh ini kelasnya juga sama aja."
"heu euh nji, kata si aa mah, dulu klo dateng pagi-pagi trus di kelas nya belum ada orang teh suka turun lagi ke bawah. soalnya di kelas ini klo sendirian teh sok keueung."
(sok = suka)
"keueung apaan put?"
"takut nji. merinding gitu deh."
"ih put, kata teteh aku juga yah, waktu olahraga kan si teteh lagi 'dapet' jadi ngga ikutan olahraga, makanya tinggal sendirian di kelas. trus yah waktu lagi asik ngerjain lks teh tiba-tiba ada yang noel." ucap sia mellisa, teman satu gugus juga yang duduk bareng si putri.
"hah? siapa yang noel mel?"
"ngga tau nji, soalnya waktu si teteh nengok ke belakang teh ngga ada siapa-siapa. nah terus waktu si teteh mau ngambil buku dari kolong meja, ujug-ujug ada tangan yang nongol dari kolong meja. itu mah yah,si teteh
teh langsung aja lumpat ke luar kelas da sieun atuh."
(ujug-ujug = tiba-tiba ; lumpat = loncat ; sieun = takut)
"ah si mel nih nakut-nakutin aja. udah dong ah jangan nambahin cerita serem."
"eh si panji mah borangan nya." ucap si putri.
"borangan sih apa put?"
"penakut nji." jawab si mellisa.
"biarin ah."
tiba-tiba ada dua orang kakak kelas, satu akang dan satu teteh , masuk ke dalam kelas. kelas yang semula ribut, langsung berubah menjadi hening. kepala semua anak juga hampir semuanya tertunduk. sementara aku masih tetap memperhatikan gerak-gerik keduanya dengan sesama karena kebetulan aku duduk di barisan paling depan, dekat dengan meja guru.
"ini mana salam nya?? masa ada kakak kelas masuk ngga ngasih salam??" ucap si teteh.
"assalamualaikum akang teteh." ucap kami serempak.
"waalaikumsalam. lain kali klo ada kakak kelas atau guru yang masuk ke kelas ini, kalian harus kasih salam. inget??"
"iya teh."
"ya udah, sekarang keluarkan buku eval kalian!" teriak si teteh.
(buku eval = buku evaluasi ; biasa digunakan untuk merangkum, menulis tugas, dll, sekaligus catatan sewaktu kita memeperoleh hukuman dari kakak kelas ditulis di sini)
"iya teh." jawab kami serempak kemudian dengan segera mengeluarkan buku eval dan meletakkannya di atas meja.
"teteh mau tanya sama kalian, 1 - 1 sama dengan berapa?"
" 0 teh..." jawab kami semua.
"sekarang, 45 - 45 sama dengan berapa?"
"0 juga teh."
"0? percaya ngga kalian klo teteh bilang 45 - 45 hasilnya 45 juga?"
"ngga teh."
"ngga? coba kalian buktikan sendiri klo 45 - 45 = 45 "
"............." kami semua saling melemparkan pandangan satu sama lain, berharap ada yang mengerti maksud dari pertanyaan si teteh.
"ngga ada yang bisa? oke, teteh kasih clue sama kalian." ucap si teteh sambil menulis sesuatu di papan tulis.
"............" kami semua masih bingung sewaktu melihat tulisan si teteh.
"9+8+7+6+5+4+3+2+1" sebuah tulisan dari si teteh di papan tulis.
"ada yang tahu ini klo dijumlahkan jadi berapa?" tanya si teteh.
"45 teh." jawab seorang laki-laki yang duduk di pojok kelas.
"betul, 9+8+7+6+5+4+3+2+1 = 45. ini adalah clue pertama dari teteh. gimana, udah ada yang bisa jawab klo 45 - 45 = 45?" tanya si teteh.
"............" kami semua tetap hening.
"oke, clue ke dua yang akan teteh kasih adalah 'dibalik'. coba kalian balik urutannya dari yang terkceil sampai terbesar. "
*beberapa menit kemudian*
"teh, aku bisa." teriak seorang anak cowo dari deret tempat duduk paling belakang.
"kumpulin kertasnya sama akang yang ada di meja, klo betul, kamu boleh keluar untuk istirahat. ayo yang lainnya, klo belum bisa, jangan harap kalian bisa istirahat." ucap si teteh.
kemudian, anak cowo yang tadi menjawab langsung keluar kelas karena jawabannya betul. berturut-turut setelahnya, ada beberapa anak yang juga berhasil mengerjakan soal yang diberikan oleh si teteh. hingga pada akhirnya hanya tinggal tersisisa 1/3 dari jumlah anak yang tadi ada dikelas. dari gugus aku, hanya tinggal aku, fahri dari bekasi, dan sobar dari indramayu. sementara 5 orang yang lain sudah berhasil memecahkan soal, gila deh, banyak banget yang pinter, apalagi hampir semua anak yang berhasil mengerjakan soal dari si teteh kebanyakan berasal dari smp 5 dan smp 2, dua smp favorit di kota bandung.
"buat yang belum bisa, teteh kasih clue yang terakhir, 'metode eliminasi'."
"setelah mendengar clue yang ketiga, tiba-tiba otak yang semula mampet langsung 'terbuka' dan dengan segera mengotret di sebuah kertas kosong ;
(*)
9+8+7+6+5+4+3+2+1 = 45
1+2+3+4+5+6+7+8+9 = 45
______________________ -
(**)
9+8+7+6+5+4+3+2+1
1+2+3+4+5+6+7+8+9
_________________ -
8+6+4+1+9+7+5+3+2
clue = dihitung dari belakang, 1-9, pinjam '1' dari sebelahnya (2), sehingga menjadi 11-9 = 2, kemudian '2' nilainya sudah berkurang menjadi '1' karena dipinjam, kemudian meminjam lagi ke sebelahnya (3), shingga menjadi 11-8 = 3, dst.
(***)
8+6+4+1+9+7+5+3+2 = 45
.:jadi:.
9+8+7+6+5+4+3+2+1 = 45
1+2+3+4+5+6+7+8+9 = 45
______________________ -
8+6+4+1+9+7+5+3+2 = 45
.:terbukti 45-45 = 45
"fyuhhh...akhirnya setelah hampir setengah jam lebih aku bolak-balik mengotret soal yang diberikan si teteh ternyata bisa juga aku kerjakan. stres juga klo PLiST (mos) kaya begini caranya. mendingan disuruh push up deh skalian, olahraga fisik lebih enak daripada olahraga otak. bisa tambah stres deh masuk sini." pikir aku dalam hati sambil menenggak minuman pacarnya kang sosro, teh sosro.
lagi-lagi kami masuk ke dalam ruangan kelas, kali ini dengan gugus yang berbeda dengan sebelumnya. mungkin maksudnya supaya kami saling mengenal satu sama lain. yang aku takutkan itu justru bukan anak-anaknya, melainkan siapa yang akan memberikan kita materi selanjutnya. pengalaman 'menghitung' sebelumnya membuat aku sedikit mepersiapkan diri, yah siapa tau nanti dikasih soal yang lebih gila lagi. kali ini, yang datang bukan kakak kelas, melainkan guru. serang ibu-ibu yang ternyata seorang guru BK (bimbingan konseling).
beliau menyapa kami dengan ramah, kemudian sempat berbasa-basi sebentar mengenai kegiatan PLiST kali ini yang intinya menyuruh kami untuk mengikuti seluruh rangkaian acara tanpa perlu khawatir sedikitpun. setelah sempat memberikan 'ketenangan' kepada kami, tiba-tibi beliau menyuruh kami mengeluarkan buku eval karena ada beberapa buah soal yang harus kami kerjakan. wajah tenang yang sempat tercipta mendadak sirna begitu mendengar kata 'soal'. kami semua sudah memasang muka cemas, menanti soal apa yang akan keluar, tapi tiba-tiba beliau tesenyum dan menyuruh kami untuk tidak tegang karena soal yang beliau bacakan hanya soal kokologi, sebuah permainan yang dirancang untuk mengetahui emosi dan psikologis seseorang.
"tolong jawab abjad dan tulisannya yah, jangan cuma abjadnya saja. nanti setelah selesai menjawab pertanyaan, ibu akan menjawab maksud dari pertanyaan tadi. siap semuanya?" tanya ibu guru.
"siap bu...." jawab kami serempak.
"baik, pertanyaan pertama, suatu hari, tiba-tiba orang tua budi ingin pergi keluar kota dan memutuskan untuk meninggalkan budi dengan adiknya budi yang masih bayi. jadi sekarang budi teh sedang berada di rumah, menjaga adiknya yang masih bayi. tiba-tiba dalam waktu yang bersamaan, adiknya budi yang masih bayi menangis dengan kencang sampai memekakkan telinga, lalu terdengar pula suara telfon berdering dari ruang tengah, bersamaan dengan itu, ketel air yang sedang kalian masak di dapur pun berbunyi, pertanda air sudah masak. sudah selesai? belum karena sewaktu budi sedang bingung mau melakukan apa, tiba-tiba terdengar suara pintu depan yang diketuk oleh seseorang. mungkin ada tamu. pertanyaannya, klo kalian menjadi budi, kegiatan mana yang kalian dahulukan?" tanya ibu guru.
"..........." kami semua mulai berpikir, kemudian menuliskan jawabannya di selembar kertas.
"kamu, yang rambutnya kaya pemain shao lin, jawaban kamu apa?" tanya ibu guru sambil menunjuk kearahku.
"matiin kompor yang sedang memasak ketel air di dapur, menggendong adik ,kemudian menerima telfon sebentar baru membuka pintu bu." jawabku.
"kamu udah punya pacar belum?" tanya ibu guru sambil tertawa
"be...belum bu." jawab saya gugup yang disambut oleh cekikian dari beberapa orang teman.
"sekarang perhatikan baik-baik jawaban kamu, ibu akan menjelaskan maksudnya. maksud dari pertanyaan itu adalah tentang hal mana yang kamu prioritaskan ketika kamu memilih pacar. klo kamu mendahulukan mematikan kompor di dapur, berarti dalam memilih pacar, kamu memprioritaskan otak atau kepintaran, klo menggendong adik, artinya kamu memprioritaskan sifat, klo mengangkat telfon, berarti kamu memprioritaskan duit, matre kata orang-orang mah. sementara klo kamu memprioritaskan untuk membuka pintu, itu artinya kamu mengutamakan tampang ketika memilih pacar. biasanya disebut cowo/cewe KB (kumaha beungeut) " ucap ibu guru sambil panjang lebar menjelaskan maksudnya.
(kumaha beungeut = gimana muka)
seisi kelas pun mulai gaduh begitu mendengarkan penjelasan dari ibu guru, masing-masing dari kami lalu saling menghina jawaban masing-masing. hehehe.
"udah jangan ribut, kita masuk ke pertanyaan selanjutnya. siap?" tanya ibu guru.
"siap bu!" jawab kami dengan antusias karena merasa senang dengan permainan seperti ini.
"selanjutnya, sewaktu kamu pulang sekolah, tiba-tiba kamu menemukan sebuah koper besar tergeletak di pinggir jalan. karena penasaran, kamu lalu membuka isi dari koper itu. tiba-tiba kamu terkejut karena ternyata koper tersebut berisi uang dalam jumlah yang sangat banyak. waktu kamu teliti lagi kopernya, ternyata tidak ada ktp atau tanda pengenal yang tercantum disitu. jadi anggep aja uangnya teh murag ti langit (jatuh dari langit). nah, apa yang akan kalian lakukan, pilihannya ;
a. "Wah, hoki gw hari ini nih!"
b. "Aduh, gw harus ngapain ya?"
c. "gw pikirin dulu deh, nanti besok baru gw ambil keputusan."
d. "ini mah rejeki dari yang di Atas euy."
"...................." kami lalu mulai menulis jawaban kami masing-masing di selembar kertas.
"udah di jawab?" tanya ibu guru.
"udah bu....." jawab kami serempak.
"kamu, yang pakai kacamata, jawaban kamu apa?" tanya ibu guru sambil menunjuk ke arah seorang cewe yang memakai kacamata.
" B, bu guru." jawab anak itu.
"nah sekarang denger yah jawabannya. pertanyaan yang barusan ibu sebutkan itu menggambarkan sikap kamu ketika sedang menghadapi suatu masalah yang serba mendadak. jadi anggep aja misalnya kalian teh tiba-tiba dapet musibah atau tiba-tiba dapet masalah. nah maksud dari jawabannya adalah ;
a. klo jawaban kalian A, itu berarti tingkah laku kamu ketika menangani masalah masih seperti anak kecil.
b. klo jawaban kalian B, kamu sedikit bingung pada awalnya lalu kamu mulai berpikir. tapi sebaiknya kamu jangan berpikir terlalu lama karena kesempatan tidak selalu datang dua kali.
c. klo jawaban kalian C, kamu itu orangnya kalem. pembawaannya tenang dan jarang mengandalkan insting ketika mengambil sebuah keputusan. tapi mungkin kamu termasuk orang yang takut mengambil resiko.
d. klo jawaban kalian D, kamu tipe orang yang menganggap semuanya adalah tuhan yang menentukan. ingat, kuasa tuhan memang yang paling menentukan, tetapi tidak ada hasil tanpa adanya usaha.
"oke, sekarang kita mulai ke pertanyaan yang terakhir. sudah siap?"
"yahhh...koq terakhir sih bu...lagi donggg." pinta kami pada ibu guru.
"ya udah, ini pertanyaan ketiga, bukan yang terakhir. siap?"
"siap bu!" teriak kami dengan semangat.
hari ini, sepulang PLiST (mos), kamu lewat di depan tukang koran yang kebetulan menjual majalah yang sering kamu beli tiap bulannya. tanpa pikir panjang, kamu membeli majalah itu dan memutuskan untuk segera membacanya begitu sampai di rumah. pertanyaannya, bagaimana cara kamu membaca majalah yang barus saja kamu beli itu ;
a. membaca semua isi majalah dari halaman pertama sampai akhir dengan seksama
b. membuka artikel yang menurut kamu menarik dan membaca artikel itu saja
c. membolak-balik dengan asal halaman dan membaca halaman yang kelihatannya menarik
d. selama format majalahnya nggak berubah, kamu membaca artikel dengan urutan yang sama seperti yang biasa kamu lakukan
"..........." kami kembali mulai menulis jawaban kami masing-masing.
"oke. coba kamu yang pakai jilbab, jawaban kamu apa?" tunujuk ibu guru kepada seseorang.
"jawabannya D bu." jawab anak itu.
"baik, pertanyaan tadi mempunyai maksud untuk mengetahui cara kamu dalam mengelola uang saku yang sering diberikan oleh orang tua kamu. sekarang kalian cocokkan lagi ya jawabannya ;
a. kamu itu tipe orang yang mengetahui setiap rupiah uang kamu dan untuk apa uang itu ingin kamu gunakan, kamu merupakan perencana yang baik. cocok jadi bendahara.
b. dompet kamu gampang jebol. klo kamu punya uang, kamu menggunakannya untuk membeli apa aja yang kamu pikir bagus. saran ibu, kamu harus berhemat.
c. kamu boleh ibu bilang Anda ekonomis. Mungkin teman kamu mah bilangnya kamu teh koret (pelit). positifnya, kamu tidak mau menggunakan uang secara sembarangan dan rutin menyimpannya untuk sesuatu hal yang tidak terduga.
d. kamu tetap menggunakan uang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari tanpa menghiraukan perubahan dalam hidup kamu
"soal selanjutnya, siap?"
"siap bu
"ok, sekarang soalnya bukan pilihan yah. jadi tulis jawabannya dengan jelas. kamu tulis lia buah warna yang ibu sebutkan, jangan lupa beri nomor sesuai urutannya.
1. kuning
2. oranye
3. merah
4. putih
5. hijau
nah, disebelah nama itu, tulis nama seseorang yang terpikirkan oleh kamu ketika memikirkan warna tersebut. misalnya waktu kamu memikirkan wajah hijau yang terbayang teh wajah adik kamu, ya tulis nama adik kamu. tapi jangan tulis nama yang sama. 1 nama untuk satu warna, dan tidak ada nama yang diulang. tiap warna harus untuk orang yang berbeda. mengerti?"
"sekarang akan ibu bacakan artinya. warna kuning berarti warna untuk seseorang yang tidak akan pernah kamu lupakan. oranye adalah warna untuk seseorang yang kamu anggap sahabat terbaik. warna merah itu warna untuk seseorang yang sangat kamu cintai. dan warna putih adalah warna untuk seseorang yang sifat dan perangainya mirip dengan kamu. sedangkan warna hijau adalah warna untuk seseorang yang akan kamu ingat untuk selama-lamanya.
"bu, bedanya warna kuning sama hijau teh apa?" tanya putri kepada ibu guru.
"warna kuning, bisa berarti orang itu adalah orang yang kamu benci, bisa juga berarti orang yang kamu sayang. klo warna hijau artinya orang yang selalu ada di hati kamu sampai kapanpun."
"makasih bu." balas putri.
"sama-sama. ya udah, ibu pergi dulu yah. nanti masih ada pemateri yang lain lagi. assalamualaikum." ucap bu guru sambil berjalan keluar kelas.
"walaikumsalam." jawab kami serempak dan dengan rona muka yang bahagia.
20.00 pm
aku sedang tidur-tiduran di atas kasur untuk menikmati momen-momen beristirahat setelah hampir seharian tadi aku berkutat dengan kegiatan mos di sekolah. rasanya nikmat sekali berada dalam posisi terlentang seperti ini, betisku yang semula terasa pegal setelah berdiri cukup lama, hampir dua jam aku dan anak-anak yang lain dibariskan di lapangan depan untuk menerima pengarahan selanjutnya untuk acara keesokan harinya.
aku mengambil binder berukuran sedang dengan gambar tazmanian devil di depannya kemudian membuka-buka halaman berisi tugas yang harus aku bawa untuk besok. dengan teliti kuteliti setiap barisnya untuk memastikan tidak ada tugas yang terlewat olehku. setelah yakin semuanya sudah kupersiapkan dengan baik, aku lalu membuka halaman-halaman awal binder yang berisi catatan-catatan sewaktu masih smp dulu, ada juga beberapa buah foto yang tersimpan rapih dalam sebuah tempat khusus berwarna bening.
aku membuka risleting tempat foto tersebut kemudian mengeluarkan satu-persatu foto yang aku simpan di dalamnya. aku menemukan foto keluargaku, saudara-saudaraku, teman-teman smp, teman kompleks rumah di kuningan, dan ada banyak foto aku dan sahabatku andreas. sewaktu sedang asik melihat foto aku dan andreas tiba-tiba terselip sebuah foto ukuran 4R (10x15 cm). aku langsung mengambil foto itu, melihatnya dengan mata yang berbinar-binar dan bahagia. ada sebuah perasaan rindu yang teramat sangat sewaktu aku melihat foto itu, fotoku bersama dengan seseorang yang sangat aku kagumi.
Layang-layang selayang pandang,
Hati di dalam rasa bergoncang
Layang-layang di pohon duku,
kalau dipandang menjadi rindu
orang yang ada bersamaku di foto itu adalah teman dekatku, seorang sahabat yang sangat aku rindukan, bahkan perasaan rindu ini sebenarnya bukan perasaan rindu terhadap seorang sahabat tetapi kepada seorang.............
ah entahlah aku harus menganggap dia itu apa. seorang sahabat rasanya tak cukup untuk menggambarkan ikatan batin yang terjadi ketika aku melihat fotonya. mungkin, dia hanya menganggapku sebagai seorang sahabat dekatnya saja, pernah juga dia bilang klo aku sudah dianggapnya seperti saudara kandung dia sendiri. tapi anenya aku ingin merasakan lebih dari itu. lebih dari seorang sahabat,bahkan saudara. entah apa namanya.
aku mencium foto itu. membayangkan seolah-olah aku sedang menciumnya dan merasakan sentuhan hangat bibirnya. kemudian aku mencium keningnya dengat hangat. hangat sekali. sesekali aku usap pipinya dengan jari tanganku ini, aku usap dengan lembut dan penuh kasih sayang.
dia tersenyum. tersenyum manis sekali ke arahku.
sayang, melihat dia tersenyum justru membuat hatiku merasa sedih. kenapa sih dia tersenyum begitu manis di foto ini, foto aku dan dia sedang merangkul satu sama lain yang diambil sewaktu kami berdua sedang berlibur di cibulan. seingatku, foto ini diambil tepat satu hari sebelum dia pergi ke jogja untuk melanjutkan sekolahnya di sana.
awalnya aku juga ingin sekali bisa melanjutkan sekolah di jogja, apalagi bisa satu sekolah dengan dia. tidak seperti sekarang, sekolah kami berjauhan satu sama lain. terlebih lagi eyang kakung dan eyang putri sudah siap menerima aku di rumahnya kalau-kalau aku jadi sekolah di sana. sayang, kebijakan sekolah itu masih ketat karena mereka membatasi kuota siswa dari luar daerah yang ingin bersekolah disitu sehingga aku tidak jadi diterima.
sebelum kami berdua berpisah, dia sempat bilang klo aku adalah sahabat terbaiknya dan kami juga berjanji untuk tetap berhubungan lewat surat, telfon atau apapun. sampai saat ini, sudah hampir 1 bulan lebih aku dan dia tidak pernah bertatap muka, hanya berhubungan lewat secarik kertas surat yang sudah dua kali dia krimkan ke alamat rumahku yang diteruskan oleh bu'e ke alamatku di bandung.
dulu, sewaktu masih sekolah di kuningan, aku mempunyai dua orang sahabat dekat, pertama adalah dia, yang kedua, andreas. awalnya hanya aku dan dia saja yang bersahabat tapi begitu menginjak kelas dua smp, andreas yang mulai akrab denganku karena kebetulan kami pernah sekelas akhirnya bergabung sehingga kami bertiga sepakat untuk berkawan karib.
kami bertiga dulu bisa dibilang cukup kompak, berangkat ke sekolah bareng, pulang juga bareng.klo sore, kami bertiga pasti pergi ke sebuah lapangan yang ada di kampung belakang untuk bermain bola. ya walaupun hanya dia dan andreas saja yang bermain bola sementara aku hanya menonton saja dari pinggir lapangan. pada dasarnya aku memang tidak terlalu suka dengan sepak bola tetapi aku tidak ikutan main bola karena memang tidak dibolehkan oleh dokter soalnya masih ada sebuah pen yang terpasang di betisku ini. apalagi lapangan bola di sini bukan lapangan bola sungguhan, hanya sebuah tanah lapang bekas sawah yang tanahnya masih berlubang disana sini. bisa-bisa kakiku patah lagi klo
aku ikutan bermain bola.
selain bermain bola, kami bertiga punya 'mainan' lain yang biasa kami lakukan selepas pulang sekolah yaitu main layangan, klo bahasa gaulnya mah kami bertiga bisa disebut alay (anak layangan). dulu tangan dia sekali waktu pernah lecet-lecet karena tersayat benang gelasan sewaktu sedang mengadu layangannya dengan layangan orang lain sementara aku dan andreas pernah jatuh dari pohon sewaktu mengejar layangan umbul (layangan yang kalah dalam beradu kemudian putus) yang tersangkut di atas pohon kersem.
biasanya, setelah selesai bermain bola atau bermain layangan, kami bertiga mempunyai satu lagi kegiatan wajib di sore haru, yaitu mencolong mangga milik pa haji. di kompleks rumahku ada seorang juragan mangga yang sering kami panggil dengan sebutan pa haji. rumah pa haji dulu paling bagus di kompleks, rumahnya sudah tingkat tiga lengkap dengan ac dan parabolanya yang masih jarang dimiliki oleh tetangga disekitarnya. halaman rumahnya pun sangat luas dan ditanami puluhan pohon mangga yang selalu menggoda anak-anak kecil seperti kami untuk mengambilnya. karena pohon mangganya tinggi-tinggi, beberapa dahannya terkadang suka melewati batas pagar rumahnya sehingga kami bisa mengambilnya dengan cara melempar batu atau sendal ke arah buah mangga yang sudah ranum. pernah sekali waktu andreas melempar sendalnya untuk menjatuhkan buah mangga yang sudah diincarnya. sayang, sendal itu nyangkut di dahan pohon mangga yang keesokan harinya diketemukan oleh pa haji dan lucunya langsung dikembalikan ke rumahnya karena pa haji tau hanya ada 3 orang anak nakal yang berani mengambil mangga miliknya yaitu aku, dia dan andreas.
walaupun kami bertiga selalu bekerja sama dalam banyak hal, tetapi di sekolah kami bertiga selalu bersaing untuk mendapatkan nilai yang paling bagus. kebetulan kami pernah sekelas sewaktu kelas tiga dan waktu itu kami bertarung untuk mendapatkan rangking satu di kelas. setidaknya untuk satu hal, yaitu pelajaran, kami bertiga selalu bersaing satu sama lain tetapi diluar hal itu kami bertiga pasti selalu bekerja sama dan saling membantu. diantara kami bertiga, hanya dia yang merupakan anak tunggal dalam keluarganya. makanya dia selalu mengajak kami main di rumahnya karena sering merasa kesepian tinggal sendiri di rumah yang cukup besar, terlebih lagi ibunya sering pergi ke luar kota untuk bekerja. kebetulan dalam keluarga dia, ibunya adalah penopang utama keluarga karena pekerjaan ibunya sebagai seorang corporate lawyer jauh lebih 'menjanjikan' dibandingkan dengan perkerjaan ayahnya. klo hali libur, keluargaku pasti selalu bepergian entah itu makan atau hanya sekedar jalan-jalan keliling kota kuningan. nah, biasanya pa'e suka menyuruhku untuk mengajak 'dia' karena memang dia pasti selalu menghabiskan waktunya seharian di rumah klo hari libur. pa'e dan bu'e sering menganggap klo mereka mempunyai empat orang anak, yaitu aku, dua orang adikku dan dia karena hampir setiap kali keluarga kami mempunyai acara, dia selalu ikut. karnea hal itulah aku jadi merasa klo ikatan antara aku dan dia terjalin sangat erat. awalnya aku menganggap dia teman, kemudian sahabat, lambat laun kami sudah akrab layaknya saudara hingga pada suatu hari aku merasakan ada perasaan aneh yang ada pada diriku ketika aku sedang bersama dengan dia.
mungkin, kami berdua memang terlalu akrab. tidur sering berdua, bahkan tak jarang mandi juga berdua. awalnya sih aku santai-santai aja mandi berdua, namanya juga masih anak kecil jadi mandi berdua masih dianggap biasa-biasa aja apalagi sama-sama anak laki-laki. tapi perubahan pun lambat laun mulai sedikit terasa. awalnya aku selalu merasa risih klo dia memeluk aku sewaktu kami sedang tidur berdua tapi lama-lama aku justru tidak bisa tidur klo tidak dipeluk oleh dia.
klo dia sedang tidak menginap dirumahku, dia selalu rutin menelfonku dan aku terkadang kesal karena konsentrasi belajarku sering buyar sewaktu mengobrol dengan dia di telfon. tapi lama-lama justru aku yang selalu tidak sabar menunggu telfon dari dia bahkan aku yang biasanya malas mengangkat telfon jadi rajin mengangkat setiap kali telfon rumah berbunyi, berharap klo telfon itu telfon dari dia.
pernah suatu hari aku memarahi dia habis-habisan karena telah menggambar tazmanian devil berukuran raksasa di halaman depan buku cetak matematik tapi lagi-lagi keadaan berbalik, justru di suatu hari aku pernah memohon-mohon dia untuk menggambarkan tazmanian devil dengan ukuran yang jauh lebih besar dari sebelumnya untuk dijadikan cover binder milikku. sewaktu aku diejek oleh teman-teman karena memakai behel, kebetulan di kuningan masih sangat jarang anak seusiaku memakai behel apalagi anak laki-laki karena terlihat seperti anak perempuan, ternyata dia malah sengaja ikut-ikutan memakai behel persis sama dengan yang aku pakai.
disaat dia dan teman-teman lain di sekolah ramai membicarakan tentang harlem beat (komik basket), nube,kobo chan, kariage-kun dan komik-komik jepang lainnya, aku yang masih ketinggalan jaman karena hanya tahu sebatas komik-komik kolosal macam kho ping ho, petruk, gareng, mahabarata, dan lain-lain menjadi minder untuk ikut mengobrol bersama dia. tetapi entah ada angin apa tiba-tiba sewaktu dia main ke rumahku, dia malah meminjam komik-komik anah yang biasa aku baca dan pada akhirnya dia juga mulai menyukai komik-komik aneh itu sehingga aku mempunyai teman untuk membahas ceritanya, yang selama ini aku selalu membahas cerita komik itu bersama dengan pa'e saja.
sewaktu sedang asik memutar memori di masa lalu aku tiba-tiba teringat akan sepucuk surat yang dikirim oleh dia dan belum sempat aku balas. aku beranjak dari tempat peraduanku kemudian membuka lemari dan merogoh-rogoh sebuah surat yang aku simpan di bawah tumpukan baju. waktu aku mencium amplopnya, ada sedikit wangi kamper yang tercium karena surat ini kebetulan aku simpan di dalam lemari. aku kemudian membuka surat yang sudah beberapa kali aku baca itu ;
asalamualaikum we er we be.
panji! kumaha atuh orang bandung teh euy, damang? tos tiasa nyarios sunda atuh? meni gaya kitu ayeuna mah surat urang teh tara dibales. kumaha di bandung teh le, tiris teu? di jogja mah asa bayeungyang weh. urang mah tibalik, ai kamu nu urang jawa malah sakola di bandung, eh sim kuring anu pituin urang sunda teh kalahkah nyasab di jogja. sumpah le urang teu ngarti boso jowo, ora mudheng iki le.
andreas si edeg margedeg teh kumaha kabarna? nggeus papanggih ncan jeung teh irene? maneh sakosan nya le? si andreas mah apanan gandeng pisan le, maneh sing sabar wae nya. hehehehe.
duh sumpah urang jadi hoyong ka bandung. sono pisan le. ai di bandung mah peuting-peuting teh bisa ngahodhod pedah ku tiris pisan bari jeung disimbutan deui. komo mun teungah peutingna teh ngadengekeun radio teras mubuy hui. anjis, ngeunah pisaaaaaaan. ai di jogja mah peuting teh kalahkah gomorojos kesangan padahal teh aya kipas angin butut anu soraan tea geuning, kekerekekan.
eh tapi le, di jogja mah marurah siah euy dahareun teh bari jeung loba deui porsina. kamari urang nggeus ngasaan gudeg yu jum siah le. wuidihh...manstap! sok atuh sebatkeun deui dahareun nu ngeunah di jogja teh naon wae. maneh pan urang jogja le. engke ku urang dipasian teurang daharan di bandung nu ngeunah markonah binti maimunah. nggeus atuh yah, cangkeul nulis surat teh le. mun maneh teu ngarti, tanyakeun weh ka babaturan maneh nu urang bandung sakalian pripat (make 'p' nya le! teuteup! hehehe) basa sunda. salam sono ti abi.
wassalam we er we be
Salam
(xxxxxxxxx)
Le, ini bu'e terjemahkan suratnya, sekalian kamu belajar bahasa sunda.
assalamualaikum we er we be
panji! gimana kabarnya orang bandung, baik-baik aja?? udah bisa ngomong sunda dong sekarang? kamu sombong banget sekarang surat dari aku ngga pernah dibales. gimana di bandung? dingin ga? klo aku di jogja bawaannya gerah terus. kita kebalik ya, kamu yang orang jawa malah sekolah di bandung,eh aku yang asli orang sunda malah nyasar di jogja. sumpah le aku ngga ngerti bahasa jawa, ngga ngerti nih le. (le = nama panggilan keluarga untuk aku)
klo si stres andreas gimana kabarnya? udah ketemu belum sama teh irene? kamu satu kosan ya le? si andreas kan berisik banget le, kamu yang sabar aja ya. hehehehe.
duh sumpah aku jadi pengen pergi ke bandung. kangen banget le. klo di bandung, malem-malem tuh bisa sampe menggigil saking dinginnya sambil selimutan. apalagi klo tengah malem dengerin radio terus bakar ubi. anjrit, enak bangetttttt. klo di jogja, malem-malem malah basah keringetan padahal ada kipas angin butut yang bunyinya berisik banget.
eh tapi le, klo di jogja makanannya murah-marah lho udah gitu porsinya banyak lagi! kemarin aku nyicipin gudeg yu jum le. wuidihh...manstap! kamu sebutin lagi dong makanan yang enak di jogja tuh apa aja. kamu kan orang jogja le. nanti gantian aku yang kasih tau makanan apa aja yang enak di bandung. udah dulu yah, nulis surat tuh cape le. klo kamu ngga ngerti, tanyain aja sama temen kamu yang orang bandung sekalian pripat (pake 'p' ya le! tetep! hehehe) bahasa sunda. salam kangen dari aku.
walaikumsalam we er we be