It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kucoba menggerakan tubuhku, tapi rasa sakit yang luar biasa menyerang tangan dan kakiku.
Aku tak sanggup bergerak sendiri.
"K-Kak."
Tenggorokan ku terasa sakit saat aku bersuara, berusaha memanggl Kakak ku.
Usaha ku berhasil. Kak Adam dan Kak Arsya menalihat ku dengan Raut wajah yang berbeda.
Kak Adam terlihat lega dan seulah senyuman penuh haru terlihat di bibirnya. Sedangkan Kak Arsya menatapku tajam. Memandangku penuh kesumat seolah memangdang musuh terbesarnya.
Kak Arsya lalu berdiri dan berjalan dengan cepat kearahku.
GREB..
Kak Arsya menarik tanganku dengan kasar hingga aku tertarik bangun dari posisiku. Ia mencengkram bahu ku dengan kuat, hingga membuat bahuku yang di balut perban berdarah kembali.
" INI SEMUA SALAH MU!! GARA-GARA DIA NYELAMETIN KAMU, DIA PERGI!! SEHARUSNYA KAMU YANG MATI BUKAN RAYAAAA!!"
"K-kak, hiks.. S-sakit kak.. S-sakit.."
seolah tak memperdulikan rintihan ku. Kak Arsya terus mengguncang tubuhku dengan kasar.
"ARSYA! Apa-apaan kamu! Lepasin Rio!! " Kak Adam mendekat kearah kami dan menarik Kak Arsya menjauh dariku, lalu langsung melindungi tubuhku. Memelukku selembut mungkin.
"DIA YANG BUNUH RAYA, KAK!! KALAU AJA RAYA GAK NYELAMETIN DIA. RAYA MASIH BISA DI SELAMATKAN!!"
Aku memejamkan mataku, ketakutan mendengar teriakan Kak Arsya yang jelas tertuju padaku.
" Ini kecelakaan Arsya! Rio gak salah apapaun disini. Dan berhenti meneriakinya Adikmu begitu!"
"AKU GAK SUDI PUNYA ADIK KAYA DIA! KALAUPUN AKU PUNYA ADIK, ADIK KU CUMA RAYAA!!"
Setelah itu kulihat Kak Arsya kembali ke arah ranjang yang berjarak satu ranjang dariku, dan kembali menangisi sosok tubuh yang tertidur kaku di ranjang itu. Aku sangat mengenal sosok tubuh itu. Itu Kak Raya. Kepala nya penuh darah dan masih ada beberapa pecahan kaca yang tertancap disana.
Dengan gemetar ku pegang tangan Kak Adam yang masih memelukku.
"K-kak, hikss.. Kak Arsya Kenapa Marahin Rio? Hiks.. T-terus Kak Raya kenapa Berdarah-darah gitu Kak? Mamah sama hiks.. Ayah mana? Rio mau hiks.. Sama Mamah Kak."
Racauku sambil terus menangis.
Kak Adam hanya terdiam sambil menangis memandangku sedih.
Dia tak menjawab apa pun pertanyaan ku. Dia hanya diam dan terus memeluk ku dengan erat.
Ke-esokan harinya semua pertanyaanku terjawab. Aku hanya bisa meraung mengangis di pelukan Kak Adam, setelah tau Kak Raya dan Ayah meninggal. sedangkan Ibu Koma, Terus tertidur dengan banyak perban di kepala dan tubuhnya.
Kak Raya mengorbankan nyawanya untuku, dia melindungiku dengan cara memeluk kepalaku dengan erata. Sementara kepalanya terbentur keras ke arah kaca mobil dan membuat serpihan kaca menancap di kepalanya.
Dan itu yang membuat Kak Arsya tak terima. Ia Kehilangan seseorang yang amat sangat ia sayangi. Satu-satunya Adik perempuan yang dia punya.
Setelah kejadian itu Kak Arsya berubah total padaku. Setiap hari memarahi dan memaki ku. walau tidak sampai melakukan kekerasan fisik, tapi itu cukup membuat ku terus di liputi rasa bersalah.
Hanya Kak Adam yang tidak berubah padaku, dia malah makin menyayangi dan melindungiku jika Kak Arsya sudah mengamuk.
Sedangkan Ibu... Dia berubah menjadi sesorang yang berbeda, tak lagi penuh kasih dan lembut dan itu membuat ku ketakutan dan tertekan, semenjak ia bangun dari koma, dan mengetahui perihal Ayah Dan Kak Raya.
***
-TBC-
Ka @d_cetya makasih #kecup pipinya
Biasanya di Anime kaya KNB, Kuroshitsuji, Bleach Dll.
Atau di Screenplays
Update lagi donk penasaran!><
Aku juga dulu suka baca fanfic, tapi cuma di fandom Naruto doank
Dede @3ll0 tapi tetep beda kan,,, yg ini kan meninggal satunya,,
kalau Naruto agak gimana gitu kalau baca fanfic BL nya.. Pairing Straight di Naruto udah tertancap di otak ku soalnya..
Oke, ditunggu update berikutnya
menarik nih. tp mamanya berubahnya kayak apa tuh?