It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tapi.. Semoga saja ini gak aneh.
Oke! Yosh!
Part 3
Rio Pov
Aku memandangi Ibu ku dengan lekat.
Walau Usianya sudah hampir menginjak kepala enam, Ia masih tetap terlihat Segar dan Anggun.
Senyuman lembut nan teduh terlihat di raut wajahnya.
Aku harap Ibu akan tetap lembut seperti ini dan tidak berubah seperti dulu.
***
Setelah 1 Minggu lamanya Ibu koma, akhirnya Ia bangun dari komanya. Ia sempat syok saat tau Ayah dan Kak Raya meninggal.
Tiada hari tanpa menangis dan melamun bagi ibu saat itu. Kesehatannya yang memang tidak begitu baik, menjadi lebih buruk karena ia tak pernah mau menyentuh makanannya.
Ibu hanya terdiam dikamarnya, tak pernah mau keluar.
Selalu memandang kosong apapun yang ia lihat. Tak pernah ada lagi senyuman lembut di bibirnya, dan itu membuatku amat sangat sedih.
Ibu tak pernah menyahut jika ku panggil. Begitu pun saat Kak Adam dan Kak Arsya membujuknya untuk makan.
Aku setiap hari menemani Ibu di kamarnya. Berharap Ibu bisa kembali seperti dulu.
*
Saat itu aku memegang sarapan yang harusnya Ibu makan. Dengan sabar aku terus membujuk nya makan.
" Mah, Mamah makan dulu ya. Mamah kan dari kemarin belum makan.
Rio suapin ya? "
"...." Diam. tak ada tanggapan darinya.
Aku pun mengambil sedikit nasi dan lauk pauk yang tersedia piring yang ku pegang dengan sendok, lalu menyodorkannya kedepan mulut ibuku.
"Ayo mah buka mulutnya. Aaaaa..."
"...."
Slapp!
Trakk!
Tapi bukannya menerima suapan ku, Ibu malah menepis sendok yang ku pegang hingga terlempar dan jatuh di bawah kasur.
Dengan mata berkaca-kaca aku menatap ibuku dengan sedih.
Itu penolakan yang entah berapa kali aku terima saat membujuknya makan.
" Hiks.. M-mamah kenapa.. Hiks.. Gak mau makan? R-rio gak mau Mamah Hiks.. Makin sakit. Rio Hiks.. Pengen Mamah sembuh.. Huu..uu"
Aku menangis sambil menundukkan kepalaku. Sesekali ku hapus air mata yang tidak mau berhenti.
Flapp..
Aku rasakan sepasang tangan lembut menyentuh sisi-sisi wajahku. Menghapus jejak air mata yang terus mengalir dari mata ku, dan mengelus pipiku lembut.
Aku lihat Ibu memandangku Khawatir. Raut wajah pertama yang ia tunjukan selain tatapan datar dan kosongnya.
" R-Raya.. Kenapa kamu nangis Sayang? Ada yang jahatin kamu ya? Ayo cerita siapa orangnya ke Mamah, biar nanti Mamah marahi dia." sekarang raut wajah Geram yang Ia tunjukan.
Aku menatap Ibu bingung bercampur heran.
" I-ini Rio M-mah. Bukan Raya." Ibu memandangku Aneh.
" Kamu ngomong apa sih sayang. Jelas-jelas kamu itu Raya, Putri Mamah yang paling Manis. Jangan asal ngomong ah. Lagian juga siapa itu Rio. Kedengarannya kaya nama anak laki-laki, kamu kan anak perempuan sayang, Satu-satunya anak perempuan Mamah. "
"...."
Aku menatap Ibu ku kaget. Bingung mau berkata apa lagi saat ibu memeluku dan terus-terusan memanggil nama Kak Raya.
Dan mulai hari itu kehidupanku berubah Total.
Tak ada lagi Rio dimata ibu, Hanya ada Raya. Anak perempuan yang harus selalu menurut padanya.
Aku tak lagi di perbolehkan memotong Rambutku. Tak boleh bermain bola lagi. Aku harus memakai pakaian Anak Perempuan. Bermain dengan boneka yang sering Kak Raya mainkan, dan Menuruti semua Perintah yang Ibu berikan.
Itu pengalan terburuk yang pernah terjadi padaku.
Aku tersiksa.
Berkali-kali aku menolak perintah Ibu. Dan berkali-kali pula Ibu Berteriak, memukul dan memarahiku.
Kak Adam pun terus berusaha menolongku. Mencoba meyakinkan Ibu bahwa aku Rio Bukan Raya. Dan itu tak pernah berhasil.
Sedangkan Kak Arsya hanya diam. Tak pernah mencoba membantu ataupun menolongku.
Tidak ada satupun Sanak Saudara kami, yang tau akan keadan Ibu. Ibu selalu bersikap normal didepan orang lain.
Selama hampir 1 tahun aku di perlakukan seperti itu. Hingga akhirnya Paman Arman
( Kakak Ayah) mengetahui keanehan Ibu yang memperlakukan ku layaknya anak perempuan.
Ibu pun Ia bawa Berobat ke Singapura. mengunjungi Psikiater terbaik disana.
Paman tak pernah mau ambil resiko, jika ibu berobat didalam Negeri, itu bisa membuat semua orang tau keadaan Ibu, dan itu membahayakan perusahan Ayah Jika semua kolega Ayah tau tentang keadaan ibu yang tidak baik-baik saja. ( Setidaknya itu yang di jelaskan Kak Adam padaku )
Selama hampir 1 Tahun Ibu di Singapura. Hingga akhirnya 3 tahun lalu ibu sembuh. Ia kembali menjadi ibuku yang sebenarnya. Sosok lembut yang amat sangat kurindukan.
Dan sekarang setelah 3 Tahun sembuh, kenapa ibu menghadapkan ku dengan pakaian-pakaian perempuan lagi ?
Aku harap kejadian dulu tak terulang lagi.
***
" Mah..? "
" Hemp..? "
Ibuku mengalihkan pandangannya dari pakaian yang Ia keluarkan dari Paper Bag yang ke 6.
Sebenarnya aku agak ragu mengatakan ini. Tapi aku harus memastikannya.
" Mamah tau kan Rio Cowok?. "
Ibuku mengerutkan dahinya mendengar pertanyaanku.
" Ya tau lah. Kamu ini ngomong apa sih? Aneh gitu."
Dengan gugup aku menunjuk Gaun berwarna Merah Muda yang tengah Ibu pegang.
" Ta-tapi itu pakaian Cewek Mah. I-itu.. Eerrr.. R-rio... "
Ibu mengalihkan pandangannya dariku ke tangannya yang masih memegang gaun itu.
Seolah mengetahui apa maksudku, Ibu memandangku lekat dengan tatapan sedih terlihat di matanya.
" Kamu masih ingat apa yang Mamah lakuin ke kamu 4 Tahun yang lalu ya. Kamu takut mamah lakuin itu lagi ke kamu? "
" B-bukan begitu mah.. Tapi.. Ri-Rio.. Cuma.." Dengan gugup ku pegang erat Bedcoper di kasur yang aku duduki ini.
Ibu langsung memegang tangan ku yang menggenggam Bedcoper dengan lembut.
Ku angkat kepalaku yang dari tadi kutundukan, menatap Ibu kembali.
Ibu tersenyum hangat sambil mengelus pipiku dengan sebelah tangannya yang lain.
" Mamah gak mungkin ngelakuin kesalahan untuk ke-dua kalinya sama kamu, Rio. Mamah sayang sama kamu. Dan gak akan pernah memaksakan apapun lagi sama kamu. Dulu itu kesalahan Mamah yang paling Mamah Sesali seumur hidup Mamah. Maafin mah ya, Sayang. "
Aku yakin mataku sekarang ini sudah berkaca-kaca.
Segera ku peluk ibu ku dengan erat, dan beliau balas sama eratnya.
" Makasih Mah.. "
" Iyaa. Rio Sayang. "
Jawab ibuku sambil mengecup kepalku lembut.
" Ini memang bukan buat kamu. tapi Pakaian Kamu ada di Paper Bag sisanya. "
Ibu mengambil salah satu Paper Bag yang tersia 5 di atas kasur, lalu memberikannya padaku.
Ku lihat isi Paper Bag itu dan disana memang ada sepasang pakaian laki-laki dengan Brand yang cukup terkenal.
Aku tersenyum ke arah Ibu, dan bernafas lega.
Syukurlah, setidaknya kehawatiran ku tadi tidak terwujud.
Tapi..
" Terus Pakaian ini buat Siapa Mah? " kataku penasaran sambil menunjuk 3 gaun dan 3 pakaian Casual untuk perempuan.
Ibu tersenyum misterius.
" Nanti juga kamu tau. "
Aku mengerutkan Dahiku, menatap Ibu bingung dengan sifatnya mendadak sok Misterius.
Lalu terdengar suara gaduh diluar kamar.
Tepatnya langkah kaki seseorang yang berlari tergesa-gesa.
CKLEK..
BRAKK..
Dengan tak sopannya, seorang Perempuan berbaju Biru dengan senyuman lebar di bibir tipisnya, membuka pintu dengan keras, seolah tak peduli jika pintu itu bisa lepas kapan saja jika ia buka sekeras itu. Dan dengan santai nya ia melenggangkan tubuhnya yang ramping dan jangkung itu, masuk kedalam kamar.
" Aku Datang Bunda!! "
Teriak Perempuan itu dengan keras.
Aku melongo menatap Sosok itu.
Satu - satunya Perempuan yang ku kenal yang jauh dari kata anggun, dengan tingkat keTIDAK sopannan yang amat sangat besar, dan kelakuan yang aneh dan Menyebalkan.
Perempuan yang menjai di urutan terakhir yang ingin ku temui.
" LO !!! "
Teriakku sambil berdiri dari dudukku dan menujuknya dengan kaget. Perempuan itu hanya tersenyum semakin lebar, hingga mata yang segaris itu semakin tak terlihat.
" Kita Jumpa lagi, Rio Sayang~ "
' She's Like Nightmare for me. OH.. God, Save me please.. T-T '
-TBC-
Updatenya ke Maleman.. U_u
hah, gak apa lah yang penting udah aku lanjut..
oke sip, bagi yang berkenan silahkan di baca..
Maaf kalau mengecewakan..
@3ll0
@Yuuki
@Arie_Pratama
@Wita
@Centaury
Silahkan~
Lanjuuut^^/
incens apaan ya? Incest kali ?
Bang @balaka
Mas @4ndh0
Ka @d_cetya
Thanks dede @3ll0 mentionnya gak masuk tuh,,, wkwkwk