BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Curhat Dari Biseksual Di Aceh

edited July 2010 in BoyzRoom
Dear mas Toyo,

Saya Maman (nama yang sudah diganti oleh Toyo), saat ini berdomisili di Aceh (daerah Spesifik sudah diganti oleh Toyo). Saya adalah seorang biseksual. Saya sudah berkeluarga. Saat ini saya tinggal terpisah dengan istri tapi masih satu propinsi di Aceh. Istri saya bekerja di kota lain dari saya ( Toyo simpan lokasi istri dan profesinya) berprofesi seorang bidan (profesi samaran). Saya berasal dari keluarga muslim yang taat.

Saat ini saya sangat kesepian, bingung dan menderita dengan orientasi seks yang saya alami. Terkadang saya depresi bahkan sempat terlintas ingin bunuh diri karena tidak tahu harus curhat kemana. Sebenarnya saat ini saya sangat mendambakan seorang kekasih orang pria yang dewasa, yang bisa memanjakanku dengan peluk dan kasih sayangnya.
Tapi siapa yang bisa membahagiakanku? Namun..............sulit sekali bagi saya untuk mendapat seorang lelaki yang bisa membagiakanku. Karena akses informasi aktivitas gay di Aceh sangat tertutup. Hal ini disebabkan oleh keadaan tatanan kehidupan sosial yang kuat dipengaruhi dengan dogma agama.

Melalui email ini saya sangat mengharapkan agar mas Toyo dapat memberikan sedikit informasi mengenai aktivitas komunitas gay di Aceh. Kalau bisa diberikan nomor kontak person gay Aceh yang dapat dihubungi. Kriteria pria yang saya dambakan adalah berusia di atas 35 tahun, bisekseksual (perioritas sudah beristri), gagah ( tidak sisi/feminin maksudnya ), bisa menjaga kerahasiaan, terpelajar. Saya tidak ingin orientasi seks saya diketahui oleh masyarakat umum. Apalagi sampai orang tua saya tahu, mungkin mereka bisa meninggal sambil berdiri.

Saya sangat mengharapkan bantuan mas Toyo, saya tidak ingin mengalami peristiwa penganiayaan seperti mas Toyo alami menimpa/terjadi pada saya. Alamat email ini juga saya samarkan dengan nama Budi Setiawan ( nama email juga diganti Toyo ) bukan Maman (nama samaran yang dibuat Toyo). Ini saya lakukan untuk menjaga kerahasiaan.

Info tersebut dapat mas Toyo kirimkan ke email ini atau di sms ke no XXXX XXX XXXX (ini nomor rahasia saya) biasanya saya aktifkan sekitar jam 18.30 sampe jam 19.00 an, atau saat-saat tertentu yang menurut saya aman. Nomor tersebut saya pergunakan untuk curhat dengan teman - teman gay di Jakarta atau tepatnya di wilayah A (salah satu lokasi di Jakarta Toyo ubah juga daerahnya). Karena sebelum pulang ke Aceh saya pernah tinggal di Jakarta


Thanks atas bantuannya.


Salam persaudaraan



Maman (bukan nama asli)
«134

Comments

  • samarinda dong sama cece
  • toyo wrote:
    Dear mas Toyo,

    Saya Maman (nama yang sudah diganti oleh Toyo), saat ini berdomisili di Aceh (daerah Spesifik sudah diganti oleh Toyo). Saya adalah seorang biseksual. Saya sudah berkeluarga. Saat ini saya tinggal terpisah dengan istri tapi masih satu propinsi di Aceh. Istri saya bekerja di kota lain dari saya ( Toyo simpan lokasi istri dan profesinya) berprofesi seorang bidan (profesi samaran). Saya berasal dari keluarga muslim yang taat.

    Saat ini saya sangat kesepian, bingung dan menderita dengan orientasi seks yang saya alami. Terkadang saya depresi bahkan sempat terlintas ingin bunuh diri karena tidak tahu harus curhat kemana. Sebenarnya saat ini saya sangat mendambakan seorang kekasih orang pria yang dewasa, yang bisa memanjakanku dengan peluk dan kasih sayangnya.
    Tapi siapa yang bisa membahagiakanku? Namun..............sulit sekali bagi saya untuk mendapat seorang lelaki yang bisa membagiakanku. Karena akses informasi aktivitas gay di Aceh sangat tertutup. Hal ini disebabkan oleh keadaan tatanan kehidupan sosial yang kuat dipengaruhi dengan dogma agama.

    Melalui email ini saya sangat mengharapkan agar mas Toyo dapat memberikan sedikit informasi mengenai aktivitas komunitas gay di Aceh. Kalau bisa diberikan nomor kontak person gay Aceh yang dapat dihubungi. Kriteria pria yang saya dambakan adalah berusia di atas 35 tahun, bisekseksual (perioritas sudah beristri), gagah ( tidak sisi/feminin maksudnya ), bisa menjaga kerahasiaan, terpelajar. Saya tidak ingin orientasi seks saya diketahui oleh masyarakat umum. Apalagi sampai orang tua saya tahu, mungkin mereka bisa meninggal sambil berdiri.

    Saya sangat mengharapkan bantuan mas Toyo, saya tidak ingin mengalami peristiwa penganiayaan seperti mas Toyo alami menimpa/terjadi pada saya. Alamat email ini juga saya samarkan dengan nama Budi Setiawan ( nama email juga diganti Toyo ) bukan Maman (nama samaran yang dibuat Toyo). Ini saya lakukan untuk menjaga kerahasiaan.

    Info tersebut dapat mas Toyo kirimkan ke email ini atau di sms ke no XXXX XXX XXXX (ini nomor rahasia saya) biasanya saya aktifkan sekitar jam 18.30 sampe jam 19.00 an, atau saat-saat tertentu yang menurut saya aman. Nomor tersebut saya pergunakan untuk curhat dengan teman - teman gay di Jakarta atau tepatnya di wilayah A (salah satu lokasi di Jakarta Toyo ubah juga daerahnya). Karena sebelum pulang ke Aceh saya pernah tinggal di Jakarta


    Thanks atas bantuannya.


    Salam persaudaraan



    Maman (bukan nama asli)

    intinya?
    mendukung perselingkuhan?

    hahahaha
  • "toyo&quot wrote:
    Dear mas Toyo,

    Saya Maman (nama yang sudah diganti oleh Toyo), saat ini berdomisili di Aceh (daerah Spesifik sudah diganti oleh Toyo). Saya adalah seorang biseksual. Saya sudah berkeluarga. Saat ini saya tinggal terpisah dengan istri tapi masih satu propinsi di Aceh. Istri saya bekerja di kota lain dari saya ( Toyo simpan lokasi istri dan profesinya) berprofesi seorang bidan (profesi samaran). Saya berasal dari keluarga muslim yang taat.

    Saat ini saya sangat kesepian, bingung dan menderita dengan orientasi seks yang saya alami. Terkadang saya depresi bahkan sempat terlintas ingin bunuh diri karena tidak tahu harus curhat kemana. Sebenarnya saat ini saya sangat mendambakan seorang kekasih orang pria yang dewasa, yang bisa memanjakanku dengan peluk dan kasih sayangnya.
    Tapi siapa yang bisa membahagiakanku? Namun..............sulit sekali



    He already has a WIFE, and yet still wants a GUY. What a selfish bas***d!! As the old saying goes : You cannot have a cake and eat it too!
  • RECTORY wrote:
    toyo wrote:
    Dear mas Toyo,

    Saya Maman (nama yang sudah diganti oleh Toyo), saat ini berdomisili di Aceh (daerah Spesifik sudah diganti oleh Toyo). Saya adalah seorang biseksual. Saya sudah berkeluarga. Saat ini saya tinggal terpisah dengan istri tapi masih satu propinsi di Aceh. Istri saya bekerja di kota lain dari saya ( Toyo simpan lokasi istri dan profesinya) berprofesi seorang bidan (profesi samaran). Saya berasal dari keluarga muslim yang taat.

    Saat ini saya sangat kesepian, bingung dan menderita dengan orientasi seks yang saya alami. Terkadang saya depresi bahkan sempat terlintas ingin bunuh diri karena tidak tahu harus curhat kemana. Sebenarnya saat ini saya sangat mendambakan seorang kekasih orang pria yang dewasa, yang bisa memanjakanku dengan peluk dan kasih sayangnya.
    Tapi siapa yang bisa membahagiakanku? Namun..............sulit sekali


    He already has a WIFE, and yet still wants a GUY. What a selfish bas***d!! As the old saying goes : You cannot have a cake and eat it too!
    namanya juga homo gatel yang rakus

    huh
  • Tapi ini kan faktanya yang dihadapi teman - teman.
    Itu lah kondisi teman - teman gay di Indonesia. Kalau boleh jujur. Tapi bukan gay nya yg salah, tapi sistem dan struktur yang tidak berpihak pada gay. menyebabkan teman - teman jadi begitu.


    salam


    Toyo
  • toyo wrote:
    Tapi ini kan faktanya yang dihadapi teman - teman.
    Itu lah kondisi teman - teman gay di Indonesia. Kalau boleh jujur. Tapi bukan gay nya yg salah, tapi sistem dan struktur yang tidak berpihak pada gay. menyebabkan teman - teman jadi begitu.


    salam


    Toyo

    hahahaha
    fakta apanya?
    yg salah emang bukan gaynya, apalagi sistemnya.
    yg salah tuh orangnya, yg ga bisa setia ma satu orang. rakus
    justru, sikap2 kaayk gini lah yg bikin orang antipati pada gay.

    coba klo gay itu setia, ga mandang sex mlolo. orang juga pasti respek.
  • toyo wrote:
    Tapi ini kan faktanya yang dihadapi teman - teman.
    Itu lah kondisi teman - teman gay di Indonesia. Kalau boleh jujur. Tapi bukan gay nya yg salah, tapi sistem dan struktur yang tidak berpihak pada gay. menyebabkan teman - teman jadi begitu.


    salam


    Toyo

    Yang salah adalah udah punya commitment sama istri, tapi masih cari2 yg lain juga!! WTF??
  • Aku tetap bilang bukan semata - mata salah orangnya.
    Karena pernah dengar gak analisa akar masalah?
    Jadi misalnya melihat kenapa orang mencuri, ditanya dan ditelusuri ternyata penyebabnya adalah sistem yang tidak adil.

    Coba lah kita tanya ama teman - teman gay yang menikah. Tidak sederhana itu. Alasanya. Kita gak bisa langsung katakan bahwa gay itu gak berani ambil sikap. Ibarat sungai yang punya arus sangat besar. Dan tidak semua orang sanggup melawan arus itu.
    Mungkin kamu sanggup untuk tentukan sikap tapi tidak untuk orang lain.

    Kalau aku tetap prihatin dengan teman - teman gay yang sudah menikah tetapi dia masih saja mencari cowok. Artinya dirinya masih ada persoalan dengan seksualitasnya.

    Aku kok yakin kalau misalnya homoseksual dapat tempat yang sama, akan banyak gay yang berani ambil sikap. Maksudnya homoseksual gak dipandang buruk oleh masyarakat dan negara. Walau perselingkuhan pasti akan tetap ada. La wong di heteroseksual juga masih ada walau sudah ada lembaga perkawinan. Kalau sudah ada dinaungi lembaga perkawinannya kayak di Belanda tapi masih saja selingku ama co dan ce. Itu baru aku bisa katakan KURANG AJAR.

    Tapi minimal bagi teman - teman gay yang sudah mutuskan diri untuk menjadi gay total. Dan dia mau hidup bersama dan nikah, ada tempatnya. negara menyediakan itu. Tapi sekarang di Indonesia tidak menyediakan itu. Belum lagi kita tahu bagaimana berat nya jadi gay yang harus pura2 di Indonesia.

    Jadi bagi ku tetap gay adalah korban dari sistem sosial yang tidak adil. Tapi bukan berarti aku setuju mendua ya, Aku tetap tidak akan setuju dengan gay yang sudah nikah tapi masih saja ama cowok. Tapi aku melihatnya gak hitam putih begitu saja.
    Dan tidak berarti kita jauhi dan musuhi. Justru kita mesti bantu dia bagaimana dia bisa keluar dari itu. Apakah mau jadi hetero atau jadi gay.

    Tapi sayangnya walau aku punya sikap begini, keseriusan ku itu gak juga buat aku dapat pacar co yang mau ama aku. hehehehe. Mungkin karena aku jelek dan miskin kali ya, hehehehe. Ya sekalian promosi nih aku, mau cari jodoh yang serius. hehehe. Lo kok jadi ngawur ya.


    Salam


    Toyo
    sai. wrote:
    toyo wrote:
    Tapi ini kan faktanya yang dihadapi teman - teman.
    Itu lah kondisi teman - teman gay di Indonesia. Kalau boleh jujur. Tapi bukan gay nya yg salah, tapi sistem dan struktur yang tidak berpihak pada gay. menyebabkan teman - teman jadi begitu.


    salam


    Toyo

    hahahaha
    fakta apanya?
    yg salah emang bukan gaynya, apalagi sistemnya.
    yg salah tuh orangnya, yg ga bisa setia ma satu orang. rakus
    justru, sikap2 kaayk gini lah yg bikin orang antipati pada gay.

    coba klo gay itu setia, ga mandang sex mlolo. orang juga pasti respek.
  • "toyo&quot wrote:
    Aku tetap bilang bukan semata - mata salah orangnya.
    Karena pernah dengar gak analisa akar masalah?
    Jadi misalnya melihat kenapa orang mencuri, ditanya dan ditelusuri ternyata penyebabnya adalah sistem yang tidak adil.

    Coba lah kita tanya ama teman - teman gay yang menikah. Tidak sederhana itu. Alasanya. Kita gak bisa langsung katakan bahwa gay itu gak berani ambil sikap. Ibarat sungai yang punya arus sangat besar. Dan tidak semua orang sanggup melawan arus itu.
    Mungkin kamu sanggup untuk tentukan sikap tapi tidak untuk orang lain.

    Kalau aku tetap prihatin dengan teman - teman gay yang sudah menikah tetapi dia masih saja mencari cowok. Artinya dirinya masih ada persoalan dengan seksualitasnya.

    Aku kok yakin kalau misalnya homoseksual dapat tempat yang sama, akan banyak gay yang berani ambil sikap. Maksudnya homoseksual gak dipandang buruk oleh masyarakat dan negara. Walau perselingkuhan pasti akan tetap ada. La wong di heteroseksual juga masih ada walau sudah ada lembaga perkawinan. Kalau sudah ada dinaungi lembaga perkawinannya kayak di Belanda tapi masih saja selingku ama co dan ce. Itu baru aku bisa katakan KURANG AJAR.

    Tapi minimal bagi teman - teman gay yang sudah mutuskan diri untuk menjadi gay total. Dan dia mau hidup bersama dan nikah, ada tempatnya. negara menyediakan itu. Tapi sekarang di Indonesia tidak menyediakan itu. Belum lagi kita tahu bagaimana berat nya jadi gay yang harus pura2 di Indonesia.

    Jadi bagi ku tetap gay adalah korban dari sistem sosial yang tidak adil. Tapi bukan berarti aku setuju mendua ya, Aku tetap tidak akan setuju dengan gay yang sudah nikah tapi masih saja ama cowok. Tapi aku melihatnya gak hitam putih begitu saja.
    Dan tidak berarti kita jauhi dan musuhi. Justru kita mesti bantu dia bagaimana dia bisa keluar dari itu. Apakah mau jadi hetero atau jadi gay.

    Tapi sayangnya walau aku punya sikap begini, keseriusan ku itu gak juga buat aku dapat pacar co yang mau ama aku. hehehehe. Mungkin karena aku jelek dan miskin kali ya, hehehehe. Ya sekalian promosi nih aku, mau cari jodoh yang serius. hehehe. Lo kok jadi ngawur ya.


    Salam


    Toyo

    All the big talks about unfair social systems etc, just to lead to...CARI JODOH??? :roll: :roll: :roll:
  • toyo wrote:
    Dear mas Toyo,

    Saya Maman (nama yang sudah diganti oleh Toyo), saat ini berdomisili di Aceh (daerah Spesifik sudah diganti oleh Toyo). Saya adalah seorang biseksual. Saya sudah berkeluarga. Saat ini saya tinggal terpisah dengan istri tapi masih satu propinsi di Aceh. Istri saya bekerja di kota lain dari saya ( Toyo simpan lokasi istri dan profesinya) berprofesi seorang bidan (profesi samaran). Saya berasal dari keluarga muslim yang taat.

    Saat ini saya sangat kesepian, bingung dan menderita dengan orientasi seks yang saya alami. Terkadang saya depresi bahkan sempat terlintas ingin bunuh diri karena tidak tahu harus curhat kemana. Sebenarnya saat ini saya sangat mendambakan seorang kekasih orang pria yang dewasa, yang bisa memanjakanku dengan peluk dan kasih sayangnya.
    Tapi siapa yang bisa membahagiakanku? Namun..............sulit sekali bagi saya untuk mendapat seorang lelaki yang bisa membagiakanku. Karena akses informasi aktivitas gay di Aceh sangat tertutup. Hal ini disebabkan oleh keadaan tatanan kehidupan sosial yang kuat dipengaruhi dengan dogma agama.

    Melalui email ini saya sangat mengharapkan agar mas Toyo dapat memberikan sedikit informasi mengenai aktivitas komunitas gay di Aceh. Kalau bisa diberikan nomor kontak person gay Aceh yang dapat dihubungi. Kriteria pria yang saya dambakan adalah berusia di atas 35 tahun, bisekseksual (perioritas sudah beristri), gagah ( tidak sisi/feminin maksudnya ), bisa menjaga kerahasiaan, terpelajar. Saya tidak ingin orientasi seks saya diketahui oleh masyarakat umum. Apalagi sampai orang tua saya tahu, mungkin mereka bisa meninggal sambil berdiri.

    Saya sangat mengharapkan bantuan mas Toyo, saya tidak ingin mengalami peristiwa penganiayaan seperti mas Toyo alami menimpa/terjadi pada saya. Alamat email ini juga saya samarkan dengan nama Budi Setiawan ( nama email juga diganti Toyo ) bukan Maman (nama samaran yang dibuat Toyo). Ini saya lakukan untuk menjaga kerahasiaan.

    Info tersebut dapat mas Toyo kirimkan ke email ini atau di sms ke no XXXX XXX XXXX (ini nomor rahasia saya) biasanya saya aktifkan sekitar jam 18.30 sampe jam 19.00 an, atau saat-saat tertentu yang menurut saya aman. Nomor tersebut saya pergunakan untuk curhat dengan teman - teman gay di Jakarta atau tepatnya di wilayah A (salah satu lokasi di Jakarta Toyo ubah juga daerahnya). Karena sebelum pulang ke Aceh saya pernah tinggal di Jakarta


    Thanks atas bantuannya.


    Salam persaudaraan



    Maman (bukan nama asli)

    kasian istrinya, omg.
    kalo gue jadi istrinya, sediiih.
  • Itulah Dinamika kehidupan...
  • bd wrote:
    menurut gue ga baek ah udah berkomitmen masih mau cari lagi. harus selesain dulu dong sama istrinya. kok kesannya cewek tuh ga penting banget. peace.

    huaa bd, setuju banget!! :)
  • Saya setuju bahwa harus diselesaikan semua.

    Sebenarnya kalau boleh jujur yang kasihan itu bukan cuma istri, anaknya saja. Tapi juga pasangan gay nya. Karena aku pikir kita juga gak fair kalau kita selalu kasihan ama istrinya sementara kita gak pernah kasihan dengan pasangan gay nya.

    Karena kalau aku amatin dari pasangan gay yang sudah nikah. Banyak sekali cowok yang berkorban. BUkan cuma harta tapi juga perasaannya. misalnya kita sudah buat janji mau jalan dan ketemu. Tapi karena istri dan anaknya mau ajak jalan, terpaksa harus mengalah. Padahal tidak jarang bahwa pasangan gay itu lebih dulu kenal ama co itu daripada istrinya, misalnya. Tapi ironisnya pasangan gay nya itu memang diam dan dianggap wajar. Ini juga menunjukan bahwa kita juga masih belum bisa menghargai makna cinta dalam dunia gay.

    Misalnya gini, aku kalau lihat poligami. Aku gak mau salahi perempuannya atau kasihan ama perempuan pertamanya. Tapi juga perempuan keduanya. Karena kedua perempuan itu adalah korban dari rakus nya laki - laki itu. Ini dalam konteks heteroseksual yang sudah ada hukum nikah nya.

    Kalau dalam konteks hubungan biseksual, jadi yang kasihan bukan cuma istri, anaknya tapi juga pasangan gay nya.
    Sehingga saya melihatnya ini adalah sistem besar yang harus diubah. Mungkin saja ada seorang biseksual atau gay yang sebenarnya mau hidup ama co selamanya. Tapi karena malu, didesak ama keluarganya, takut berdosa atau alasan lainnya. Maka akhirnya mutuskan nikah ama ce. Bahkan ada beberapa pasangan gay yang sudah lama berhubungan, mengusulkan atau mendesak kepada pasangan itu untuk menikah. Bahkan tidak jarang yang mencarikan adalah pasangan gay itu. Itu katanya bentuk cinta nya kepada cowok itu. Aku yakin di forum ini juga ada yang pernah melakukan itu. Ini luar biasa sekali memang, tapi aku sedih karena bentuk korbanya itu tetapi mengorbankan diri sendiri. Cinta nya itu, INI TIDAK ADIL TUHAN.

    Memang aku setuju kasihan ama istrinya. Tapi apakah kita gak kasihan ama pasangan gay nya? Aku kadang sedih lihat teman - teman yang sudah pacaran bertahun - tahun. Dan saling sayang. kemudian harus bubar hanya karena salah satu nya mau nikah dengan cewek. Kenapa masyarakat tidak adil bagi kita sebagai seorang gay?

    Apakah percintaan kita buruk dan jelek? Padahal kita tahu kita menebarkan kasih satu sama lain. Kita tidak mencintai atas dasar apapun selain kasih sayang. Dan Ironisnya kita sering "mengalah" dan pasrah saja dengan situasi ini. Kita tidak mampu melawan itu. Malah kadang kita masih banyak berpikir bahwa berpisah akan lebih baik. menikah dengan cewek agar tidak berdosa menurut kita. Padahal kita tahu cinta kita tidak terlukiskan besarnya.

    Ini loh yang aku bilang, bahwa ada sistem yang tidak adil bagi kita sebagai seorang gay. Maaf aku jadi marah dan sedih sekali dengan hak - hak aku dan kita sebagai seorang gay. Negara dan masyarakat tidak adil buat kita. Aku jadi mau nangis nih, hehehehe...

    Kembali lagi ke persoalan diatas, maka aku katakan bahwa orang biseksual tidak sepenuhnya salah orang nya. Dia juga adalah korban. Walau aku tahu banyak biseksual yang terkesan ogah2 dan main2 saja hubungan ama co. Menurut aku karena itu dia belum mengerti arti sebuah cinta antara manusia. Karena mungkin dia juga ada persoalan dengan dirinya sendiri. Jadi memang komplek sekali persoalannya teman - teman.

    Sekrang mulai dari kita sendiri sekarang, berani dan belajar lah untuk ambil sikap. Karena ini menyangkut hak diri kita dan orang lain. Jangan pernah takut dengan keputusan. Yakin lah bahwa kebenaran itu ada didalam diri kita sendiri. Tuhan tahu apa yang kita rasakan. Jadi kebenaran bukan dari pandangan orang lain.


    Salam


    Toyo
    bd wrote:
    menurut gue ga baek ah udah berkomitmen masih mau cari lagi. harus selesain dulu dong sama istrinya. kok kesannya cewek tuh ga penting banget. peace.

    huaa bd, setuju banget!! :)
  • toyo wrote:
    Aku jadi mau nangis nih, hehehehe...

    jangan mau dong..
    gak ada yang jual..

    halah halah, apaa cobaa gue..
  • toyo wrote:
    Dear mas Toyo,
    person gay Aceh yang dapat dihubungi. Kriteria pria yang saya dambakan adalah berusia di atas 35 tahun, bisekseksual (perioritas sudah beristri), gagah ( tidak sisi/feminin maksudnya ), bisa menjaga kerahasiaan
    sayangnya jauhari amirr lol
Sign In or Register to comment.