BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

[Case discussion] KEMISKINAN -- Pembagian Zakat / BLT + Pics

13

Comments

  • Arth4 wrote:
    tapi susah juga sih dengan fenomena Kaya-Miskin ini, krn gak bakal abis.. selama ada org Kaya, pasti ada orang miskin...
    Contoh :
    Orang yg mempunyai uang 10 Juta di sebut kaya, maka yg memiliki uang 500 ribu akan di sebut miskin.
    selanjutnya
    Orang yg memiliki uang 100 juta disebut kaya, maka yg punya 10 juta disebut miskin...
    (asumsi : Inflasi dan nilai mata uang dihilangkan)



    regards
    ~ART~
    z1.gif

    dalam literature mengenai kemiskinan ada dua konsep: kemiskinan relatif dan kemiskinan absolute. yang Arth4 sebut itu kemiskinan relatif, dan biasanya gak jadi fokus kebijaksanaan di negara berkembang.

    Yang jadi masalah adalah kemiskinan absolute, jika manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan subsitence. Standard yang disepakati di dunia sebagai garis kemiskinan adalah $1 a day. Kalo udah tercapai, naik jadi $2 a day. Standard lainnya (kesehatan, gizi, pendidikan) ada di millenium development goal.
  • de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    T3quila wrote:
    hanya krn 30.000 rupiah.. makan 21 korban?
    Oh My God.. jgn pernah deh terulang lg spt ini..
    Gara2 tikus2 pemerintah neh, makan duit rakyat mulu.. :x
    ampe org miskin kejar 30 rb aja sampai menghebuskan nafas terakhir gitu
    Moga2 org yg 21 itu masuk surga langsung deh n jadi kaya raya.. amien.. :cry:


    Em... pernah gak km iseng-iseng nyari hubungan sebab akibatnya...
    dari gara-gara tikus pemerintah --> orang miskin ngejar2 30 ribu... ?? 8.gif

    Jadi pengen tau...




    regards
    ~ART~
    z1.gif
    mesti adil ... it takes two to tango ... tikus2 pemerintah (dan legislatif, dan yudikatif) dan yang ngasih makan tikus2 ... dua2nya mau ambil jalan pintas dalam mengejar kekayaan ;) ... termasuk yang memfasilitasi ... akuntan, lawyer, peneliti yang memberi justifikasi ... misalnya LOL

    Hehehe iya sih om... tapi cuma pengen tahu urut-urutannya... kenapa bisa tikus-tikus pemerintah itu menyebabkan orang mau ngantri buat 30 ribu rupiah... Hihihi

    Teori Bodohku yah om... klo misalnya semua ngejar kekayaan, artinya banyak yg kaya, trus mereka buka usaha tuh, trus lapangan pekerjaan banyak, nyerap tenaga kerja deh...jadi orang miskin berkurang deh....
    Teori Sedikit Pinter nya... semua ngejar kekayaan, usahanya banyak, tapi gaji karyawannya mepet banget ma UMR dan UMP... jadi banyak orang miskin deh... hihihi


    regards
    ~ART~
    z1.gif
  • Yosuke wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    T3quila wrote:
    hanya krn 30.000 rupiah.. makan 21 korban?
    Oh My God.. jgn pernah deh terulang lg spt ini..
    Gara2 tikus2 pemerintah neh, makan duit rakyat mulu.. :x
    ampe org miskin kejar 30 rb aja sampai menghebuskan nafas terakhir gitu
    Moga2 org yg 21 itu masuk surga langsung deh n jadi kaya raya.. amien.. :cry:


    Em... pernah gak km iseng-iseng nyari hubungan sebab akibatnya...
    dari gara-gara tikus pemerintah --> orang miskin ngejar2 30 ribu... ?? 8.gif

    Jadi pengen tau...




    regards
    ~ART~
    z1.gif
    mesti adil ... it takes two to tango ... tikus2 pemerintah (dan legislatif, dan yudikatif) dan yang ngasih makan tikus2 ... dua2nya mau ambil jalan pintas dalam mengejar kekayaan ;) ... termasuk yang memfasilitasi ... akuntan, lawyer, peneliti yang memberi justifikasi ... misalnya LOL

    seingat g dulu g ada data ttg income anggota DPR per month, gaji pokok plus tunjangan2 yang jelas dan ga jelas..totalnya kira2 30 jutaan..
    tp g blm verifikasi benar ato ga sih..
    ini masih belum adil ... it takes two to tango ... dalam kasus Al Amin konversi hutan lindung di Riau ... DPR disuap oleh pengusaha ... jadi pembahasannya mesti dua2nya ;)
  • edited September 2008
    Arth4 wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    T3quila wrote:
    hanya krn 30.000 rupiah.. makan 21 korban?
    Oh My God.. jgn pernah deh terulang lg spt ini..
    Gara2 tikus2 pemerintah neh, makan duit rakyat mulu.. :x
    ampe org miskin kejar 30 rb aja sampai menghebuskan nafas terakhir gitu
    Moga2 org yg 21 itu masuk surga langsung deh n jadi kaya raya.. amien.. :cry:


    Em... pernah gak km iseng-iseng nyari hubungan sebab akibatnya...
    dari gara-gara tikus pemerintah --> orang miskin ngejar2 30 ribu... ?? 8.gif

    Jadi pengen tau...




    regards
    ~ART~
    z1.gif
    mesti adil ... it takes two to tango ... tikus2 pemerintah (dan legislatif, dan yudikatif) dan yang ngasih makan tikus2 ... dua2nya mau ambil jalan pintas dalam mengejar kekayaan ;) ... termasuk yang memfasilitasi ... akuntan, lawyer, peneliti yang memberi justifikasi ... misalnya LOL

    Hehehe iya sih om... tapi cuma pengen tahu urut-urutannya... kenapa bisa tikus-tikus pemerintah itu menyebabkan orang mau ngantri buat 30 ribu rupiah... Hihihi

    Teori Bodohku yah om... klo misalnya semua ngejar kekayaan, artinya banyak yg kaya, trus mereka buka usaha tuh, trus lapangan pekerjaan banyak, nyerap tenaga kerja deh...jadi orang miskin berkurang deh....
    Teori Sedikit Pinter nya... semua ngejar kekayaan, usahanya banyak, tapi gaji karyawannya mepet banget ma UMR dan UMP... jadi banyak orang miskin deh... hihihi


    regards
    ~ART~
    z1.gif
    kalau gue ... Good Governance (eks, legi, yudi, inde regulatory body) + Good Corporate Governance (pengusaha) + Penegakan Kode Etik Provesional (akuntan, lawyer, think tank) ... setelah itu pasar bekerja dalam koridor itu (semua ngejar kekayaan) + mekanisme distribusi melalui perpajakan dan social safety net (eg: BLT)
  • de Hati wrote:
    Yosuke wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    T3quila wrote:
    hanya krn 30.000 rupiah.. makan 21 korban?
    Oh My God.. jgn pernah deh terulang lg spt ini..
    Gara2 tikus2 pemerintah neh, makan duit rakyat mulu.. :x
    ampe org miskin kejar 30 rb aja sampai menghebuskan nafas terakhir gitu
    Moga2 org yg 21 itu masuk surga langsung deh n jadi kaya raya.. amien.. :cry:


    Em... pernah gak km iseng-iseng nyari hubungan sebab akibatnya...
    dari gara-gara tikus pemerintah --> orang miskin ngejar2 30 ribu... ?? 8.gif

    Jadi pengen tau...




    regards
    ~ART~
    z1.gif
    mesti adil ... it takes two to tango ... tikus2 pemerintah (dan legislatif, dan yudikatif) dan yang ngasih makan tikus2 ... dua2nya mau ambil jalan pintas dalam mengejar kekayaan ;) ... termasuk yang memfasilitasi ... akuntan, lawyer, peneliti yang memberi justifikasi ... misalnya LOL

    seingat g dulu g ada data ttg income anggota DPR per month, gaji pokok plus tunjangan2 yang jelas dan ga jelas..totalnya kira2 30 jutaan..
    tp g blm verifikasi benar ato ga sih..
    ini masih belum adil ... it takes two to tango ... dalam kasus Al Amin konversi hutan lindung di Riau ... DPR disuap oleh pengusaha ... jadi pembahasannya mesti dua2nya ;)

    67 juta di bagasi mobil, 6 juta di kantong..
    knp ga transfer bank aja sih..sama2 bakal ketauan juga, cuma ga repot bawa cash..haha
    back to topic, itu duit klo dibuat lapangan pekerjaan mgkn sekitar 10% wanita yang antri zakat tadi bisa terserap...IMHO
  • Yosuke wrote:
    krn akar masalahnya kan mereka ga ada duit --->krn ga kerja ----> krn ga ada mata pencaharian atau bisa juga memang ga mau kerja. IMHO

    kembali ke standar pendidikan lagi khan?? ^^
    standar pendidikan 12 tahun yang katanya mau digratiskan itu mana??
    gak jalan, bahkan masih harus bayar uang administrasi, walau cuma disuruh bayar 1000 perak, ya tetap berat la bagi orang2 kecil...

    tapi konflik juga, apakah jika mempekerjakan mereka dapat menambah keuntungan perusahaan??? (gak munak la ya, perusahaan mana ada yang mau rugi...) belum lagi apakah mereka lulus sebagai standar pekerja...

    mungkin tergantung dengan jenis usahanya juga kali ya?? :roll: :roll:
    Arth4 wrote:
    tapi susah juga sih dengan fenomena Kaya-Miskin ini, krn gak bakal abis.. selama ada org Kaya, pasti ada orang miskin...
    Contoh :
    Orang yg mempunyai uang 10 Juta di sebut kaya, maka yg memiliki uang 500 ribu akan di sebut miskin.
    selanjutnya
    Orang yg memiliki uang 100 juta disebut kaya, maka yg punya 10 juta disebut miskin...
    (asumsi : Inflasi dan nilai mata uang dihilangkan)

    itu semua pake standar siapa??
    standar mata uang dollar USA bukan?? ^^
    padahal SDA Indonesia sebegitu bejibunnya, tapi gak bisa menguasai pasar, malah tergiling di tengah2 kepintaran negara lain ^^

    *kecewa dan sedih*
  • de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    tapi susah juga sih dengan fenomena Kaya-Miskin ini, krn gak bakal abis.. selama ada org Kaya, pasti ada orang miskin...
    Contoh :
    Orang yg mempunyai uang 10 Juta di sebut kaya, maka yg memiliki uang 500 ribu akan di sebut miskin.
    selanjutnya
    Orang yg memiliki uang 100 juta disebut kaya, maka yg punya 10 juta disebut miskin...
    (asumsi : Inflasi dan nilai mata uang dihilangkan)



    regards
    ~ART~
    z1.gif

    dalam literature mengenai kemiskinan ada dua konsep: kemiskinan relatif dan kemiskinan absolute. yang Arth4 sebut itu kemiskinan relatif, dan biasanya gak jadi fokus kebijaksanaan di negara berkembang.

    Yang jadi masalah adalah kemiskinan absolute, jika manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan subsitence. Standard yang disepakati di dunia sebagai garis kemiskinan adalah $1 a day. Kalo udah tercapai, naik jadi $2 a day. Standard lainnya (kesehatan, gizi, pendidikan) ada di millenium development goal.

    Iya om.. mau nanya lagi.. itu penghasilan untuk 1 orang atau 1 keluarga... Karena bukannya ada juga standar untuk keluarga miskin yg dipakai di Indonesia sebagai ukuran dalam menentukan penerima BLT kan ?!?! (CMIIW)

    Misalnya... standar adalah Rp.500 ribu perbulan. Sekarang seorang bapak punya penghasilan Rp.700 ribu perbulan, tetapi dia memiliki anak 6 orang, yg paling tua baru SMP kelas 1. Sang Istri tidak bekerja. Klo menurut standard itu, dia gak termasuk miskin kan Om... tetapi kondisi real nya dia tetap tidak berkecukupan kan ?!?!? (IMHO)




    regards
    ~ART~
    z1.gif
  • Arth4 wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    tapi susah juga sih dengan fenomena Kaya-Miskin ini, krn gak bakal abis.. selama ada org Kaya, pasti ada orang miskin...
    Contoh :
    Orang yg mempunyai uang 10 Juta di sebut kaya, maka yg memiliki uang 500 ribu akan di sebut miskin.
    selanjutnya
    Orang yg memiliki uang 100 juta disebut kaya, maka yg punya 10 juta disebut miskin...
    (asumsi : Inflasi dan nilai mata uang dihilangkan)



    regards
    ~ART~
    z1.gif

    dalam literature mengenai kemiskinan ada dua konsep: kemiskinan relatif dan kemiskinan absolute. yang Arth4 sebut itu kemiskinan relatif, dan biasanya gak jadi fokus kebijaksanaan di negara berkembang.

    Yang jadi masalah adalah kemiskinan absolute, jika manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan subsitence. Standard yang disepakati di dunia sebagai garis kemiskinan adalah $1 a day. Kalo udah tercapai, naik jadi $2 a day. Standard lainnya (kesehatan, gizi, pendidikan) ada di millenium development goal.

    Iya om.. mau nanya lagi.. itu penghasilan untuk 1 orang atau 1 keluarga... Karena bukannya ada juga standar untuk keluarga miskin yg dipakai di Indonesia sebagai ukuran dalam menentukan penerima BLT kan ?!?! (CMIIW)

    Misalnya... standar adalah Rp.500 ribu perbulan. Sekarang seorang bapak punya penghasilan Rp.700 ribu perbulan, tetapi dia memiliki anak 6 orang, yg paling tua baru SMP kelas 1. Sang Istri tidak bekerja. Klo menurut standard itu, dia gak termasuk miskin kan Om... tetapi kondisi real nya dia tetap tidak berkecukupan kan ?!?!? (IMHO)




    regards
    ~ART~
    z1.gif
    per orang. karena dasarnya kalori intake ... kebutuhan paling minimal bagi orang untuk berfungsi
  • Yosuke wrote:
    de Hati wrote:
    Yosuke wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    T3quila wrote:
    hanya krn 30.000 rupiah.. makan 21 korban?
    Oh My God.. jgn pernah deh terulang lg spt ini..
    Gara2 tikus2 pemerintah neh, makan duit rakyat mulu.. :x
    ampe org miskin kejar 30 rb aja sampai menghebuskan nafas terakhir gitu
    Moga2 org yg 21 itu masuk surga langsung deh n jadi kaya raya.. amien.. :cry:


    Em... pernah gak km iseng-iseng nyari hubungan sebab akibatnya...
    dari gara-gara tikus pemerintah --> orang miskin ngejar2 30 ribu... ?? 8.gif

    Jadi pengen tau...




    regards
    ~ART~
    z1.gif
    mesti adil ... it takes two to tango ... tikus2 pemerintah (dan legislatif, dan yudikatif) dan yang ngasih makan tikus2 ... dua2nya mau ambil jalan pintas dalam mengejar kekayaan ;) ... termasuk yang memfasilitasi ... akuntan, lawyer, peneliti yang memberi justifikasi ... misalnya LOL

    seingat g dulu g ada data ttg income anggota DPR per month, gaji pokok plus tunjangan2 yang jelas dan ga jelas..totalnya kira2 30 jutaan..
    tp g blm verifikasi benar ato ga sih..
    ini masih belum adil ... it takes two to tango ... dalam kasus Al Amin konversi hutan lindung di Riau ... DPR disuap oleh pengusaha ... jadi pembahasannya mesti dua2nya ;)

    67 juta di bagasi mobil, 6 juta di kantong..
    knp ga transfer bank aja sih..sama2 bakal ketauan juga, cuma ga repot bawa cash..haha
    back to topic, itu duit klo dibuat lapangan pekerjaan mgkn sekitar 10% wanita yang antri zakat tadi bisa terserap...IMHO

    setuju!!
    atau lebih mulia lagi, klo uang 30000 rb itu disalurkan ke smua tetangga2nya satu persatu ama pemiliknya.. ga spt itu caranya..
    Korban tenaga kek, atau korban tambahn duit klo mmg niat kirim2 lwt pos.. paling tidak panggil polri ikut serta, buat keamanannya.. 8)
    Itu baru mulia..
    Klo pembagian zakatnya spt itu..
    Jadi seperti anjing2x rebutan makanan yg dilempar ama pemiliknya.. :x :cry:
  • wah jadi bener2 panjang yah Thread nya hihihi... Aku rilex bentar dulu deh... tarik napass...huuuuup... hembuskan... huuuusshh

    ini kenapa aku nulis pada postingan pertama tadi
    Arth4 wrote:
    Begitu negliat berita ini di salah satu stasiun TV swasta, jujur cuma bisa shocked. Miris banget ngeliatnya...
    Aku gak mau ngebahas proses kenapa bisa sampai timbul fenomena sosial seperti ini, karena sudah terlalu komplex dan di dalamnya sudah terlalu banyak faktor yang menyebabkan itu semua.

    Jadi banyak banget embel-embelnya... seru....


    regards
    ~ART~
    z1.gif
  • Arth4 wrote:
    wah jadi bener2 panjang yah Thread nya hihihi... Aku rilex bentar dulu deh... tarik napass...huuuuup... hembuskan... huuuusshh

    ini kenapa aku nulis pada postingan pertama tadi
    Arth4 wrote:
    Begitu negliat berita ini di salah satu stasiun TV swasta, jujur cuma bisa shocked. Miris banget ngeliatnya...
    Aku gak mau ngebahas proses kenapa bisa sampai timbul fenomena sosial seperti ini, karena sudah terlalu komplex dan di dalamnya sudah terlalu banyak faktor yang menyebabkan itu semua.

    Jadi banyak banget embel-embelnya... seru....


    regards
    ~ART~
    z1.gif
    tapi ada tema besarnya ... kemiskinan. karena sudah dan memang harus melebar ke mana-mana, gimana kalo judul topik diganti jadi bahasan mengenai masalah kemiskinan?
  • edited September 2008
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    tapi susah juga sih dengan fenomena Kaya-Miskin ini, krn gak bakal abis.. selama ada org Kaya, pasti ada orang miskin...
    Contoh :
    Orang yg mempunyai uang 10 Juta di sebut kaya, maka yg memiliki uang 500 ribu akan di sebut miskin.
    selanjutnya
    Orang yg memiliki uang 100 juta disebut kaya, maka yg punya 10 juta disebut miskin...
    (asumsi : Inflasi dan nilai mata uang dihilangkan)



    regards
    ~ART~
    z1.gif

    dalam literature mengenai kemiskinan ada dua konsep: kemiskinan relatif dan kemiskinan absolute. yang Arth4 sebut itu kemiskinan relatif, dan biasanya gak jadi fokus kebijaksanaan di negara berkembang.

    Yang jadi masalah adalah kemiskinan absolute, jika manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan subsitence. Standard yang disepakati di dunia sebagai garis kemiskinan adalah $1 a day. Kalo udah tercapai, naik jadi $2 a day. Standard lainnya (kesehatan, gizi, pendidikan) ada di millenium development goal.

    Iya om.. mau nanya lagi.. itu penghasilan untuk 1 orang atau 1 keluarga... Karena bukannya ada juga standar untuk keluarga miskin yg dipakai di Indonesia sebagai ukuran dalam menentukan penerima BLT kan ?!?! (CMIIW)

    Misalnya... standar adalah Rp.500 ribu perbulan. Sekarang seorang bapak punya penghasilan Rp.700 ribu perbulan, tetapi dia memiliki anak 6 orang, yg paling tua baru SMP kelas 1. Sang Istri tidak bekerja. Klo menurut standard itu, dia gak termasuk miskin kan Om... tetapi kondisi real nya dia tetap tidak berkecukupan kan ?!?!? (IMHO)




    regards
    ~ART~
    z1.gif
    per orang. karena dasarnya kalori intake ... kebutuhan paling minimal bagi orang untuk berfungsi

    wah... (Sorry OOT dikit), berarti Syarat BLT perlu di kaji ulang....
    sekedar sharing kategori miskin menurut syarat BLT kemudian disingkat menjadi Rumah tangga Sasaran (RTS)

    1. luas lantainya kurang dari delapan meter persegi/orang dengan jenis lantai tanah, bambu, atau kayu murahan.
    2.Rumah yang tidak memiliki fasilitas WC dengan sumber air minum dari sumur atau air tidak terlindung,
    3.serta penerangannya bukan listrik,
    4.Variabel penentu RTS lainnya adalah konsumsi daging atau susu minimal satu kali seminggu.
    5. Warga dapat dikategorikan miskin jika frekuensi makannya dalam sehari maksimal hanya dua kali dan hanya membeli pakaian satu stel setahun.
    6. Rumah tangga yang memiliki pendapatan di bawah Rp600 ribu juga menjadi penilaian memperoleh BLT.
    (note : sebagian dari 14 syarat yg ada)


    Nah, klo keluarga yg tadi aku ceritain di atas, semua syarat ini gak terpenuhi, artinya dia TIDAK BERHAK mendapatkan BLT, tapi kondisi yg aku ceritakan sama sekali tidak dapat dikatakan CUKUP... jadi kategori miskin menurut kriteria BLT itu jadi BLUR kan ?!?! Jadinya BLT jadi gak tepat sasaran kan om....

    Info :
    Aku pernah ke suatu desa di Kulonprogo, yg mana rumahnya kecil terbuat dari dinding gedek, lantai nya tanah, WC nya kepisah... tapi dia cuma punya anak 1, dan penghasilannya diatas 2 juta sebulan... apa ini masih di sebut miskin ???


    Maaf-maaf bgt agak sedikit OOT... cuma sedikit ilustrasi tentang kategori miskin negara kita yang masih sangat kabur....


    regards
    ~ART~
    z1.gif
  • de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    wah jadi bener2 panjang yah Thread nya hihihi... Aku rilex bentar dulu deh... tarik napass...huuuuup... hembuskan... huuuusshh

    ini kenapa aku nulis pada postingan pertama tadi
    Arth4 wrote:
    Begitu negliat berita ini di salah satu stasiun TV swasta, jujur cuma bisa shocked. Miris banget ngeliatnya...
    Aku gak mau ngebahas proses kenapa bisa sampai timbul fenomena sosial seperti ini, karena sudah terlalu komplex dan di dalamnya sudah terlalu banyak faktor yang menyebabkan itu semua.

    Jadi banyak banget embel-embelnya... seru....


    regards
    ~ART~
    z1.gif
    tapi ada tema besarnya ... kemiskinan. karena sudah dan memang harus melebar ke mana-mana, gimana kalo judul topik diganti jadi bahasan mengenai masalah kemiskinan?

    akar masalah case studyna emang kemiskinan, ok, g setuju topiknya ditambahkan jadi "Kemiskinan"
  • Yosuke wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    wah jadi bener2 panjang yah Thread nya hihihi... Aku rilex bentar dulu deh... tarik napass...huuuuup... hembuskan... huuuusshh

    ini kenapa aku nulis pada postingan pertama tadi
    Arth4 wrote:
    Begitu negliat berita ini di salah satu stasiun TV swasta, jujur cuma bisa shocked. Miris banget ngeliatnya...
    Aku gak mau ngebahas proses kenapa bisa sampai timbul fenomena sosial seperti ini, karena sudah terlalu komplex dan di dalamnya sudah terlalu banyak faktor yang menyebabkan itu semua.

    Jadi banyak banget embel-embelnya... seru....


    regards
    ~ART~
    z1.gif
    tapi ada tema besarnya ... kemiskinan. karena sudah dan memang harus melebar ke mana-mana, gimana kalo judul topik diganti jadi bahasan mengenai masalah kemiskinan?

    akar masalah case studyna emang kemiskinan, ok, g setuju topiknya ditambahkan jadi "Kemiskinan"

    Oh.. klo begitu, posting ku sebelumnya gak jadi OOT dong t.gif

    Hihihihihi



    regards
    ~ART~
    z1.gif
  • Kejadian pembagian zakat maut ini karena orang-orang kaya berpikiran ala pemerintah dengan BLT-nya. Bagiin duit, urusan beres.

    Sedih banget, karena walaupun butuh ... tapi distribusi cara ini sangat tidak mendidik. Asal miskin, pasti dikasih duit. Duuuhh ... Inggris aja yang punya sistem "social safety net" yang bagus mulai kewalahan, karena banyak warga negara yang milih nganggur dan dapat duit dari negara tanpa kerja apa-apa.

    Mental beginikah yang ingin dibudidayakan??? Yang kaya mikir, asal udah ngasih duit udah beres sementara yang miskin mikir, gak mau kerja yang penting dapat duit???

    Inilah kenapa gua menentang ide BLT karena gak ada usaha orang untuk "earn money", dapat duit karena udah berjasa melakukan sesuatu.

    Makanya gua lebih milih "entrepreneurship" buat orang kaya (supaya menciptakan lapangan kerja dan memberi penghasilan buat orang lain) dan "sincerity" buat orang miskin (rela bekerja untuk mendapatkan uang walaupun mungkin gak mendapatkan banyak seperti yang diinginkan, di bawah UMR misalnya).

    Asal jangan keterlaluan aja jadi "slavery" dan "gold digger" ...
Sign In or Register to comment.