It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku gak mau ngebahas proses kenapa bisa sampai timbul fenomena sosial seperti ini, karena sudah terlalu komplex dan di dalamnya sudah terlalu banyak faktor yang menyebabkan itu semua.
Aku mungkin memilih ngelihat pelajaran dari semua itu.
1. Bersyukur, akan kondisi kita yang jauh lebih baik dan beruntung.
2. Berbuat Baik, hendaknya diiringi dengan perencanaan yang baik.
3. Segala sesuatu tidak selalu diukur dengan kuantitas, tetapi kualitas.
Turut Berduka sedalam-dalamnya untuk para korban....
PS : Kadang bukan suami yang kurang bekerja dengan keras....
regards
~ART~
Exactly. Always be grateful with what we have..coz there are LOTS of people out there who are far less fortunate than us.
....
kenapa yang ngantri mesti wanita?? apalagi yang sudah tua renta gitu...
kenapa tidak si bapak yang menjadi punggung keluarga?? malu atau apa?? ^^
trus herannya, para pembagi zakat tidak cermat melihat situasi lapangan, apa ngak bisa dihitung kapasitas ruangan dengan kapasitas yang ngantri??
kalo ruangan sudah kepenuhan, ya tahan dulu....
sekarang pertanyaan besarnya, siapakah yang bertanggung jawab terhadap kematian 26 ibu tersebut (jumlahnya gw ambil dari berita di metro tanggal 14 sept '08) ?? (bukan tanggung jawab rill, tapi tanggung jawab moril, masa cuma diterima dengan lapang dada doang?? ^^)
atau ini dianggap sebagai program pengetatan jumlah penduduk?? wow ^^
knp yang antri mesti wanita?
memang dari screen shot seh wanita kebanyakan yang antri..
g kurang tahu apakah ada banyak lelaki yang antri ya.
memang hal tersebut merupakan fenomena sosial yang cukup mencolok...
Kenapa ya gak dibikin sistem pemberian bantuan yg bagus (seperti disini ada soup kitchen atau shelter utk org homeless, tapi udah dibatesin sehari hanya sekitar 200 org or so). Jadi di antrian tersebut kalau jumlahnya udah mencapai kuota ya langsung ditutup.
mgkn itu ada kaitannya dgn jaminan sosial, di Amrik kan ad jaminan sosial buat warga/pendudukanya (verification needed), nah rumah singgah itu dibiayai dari anggaran negara pos jaminan sosial itu.
klo di Indo kan tdk ada jaminan sosial begitu.
ada yang bisa klarifikasi?
cara replynya unik juga... ^^ gw punya diquote trus jawaban dikasi warna biru...
lu bilang "what do u expect?", gw bilang "gw expect pemerintah tidak cuma berpikir gimana tapi juga mempraktekkannya" ^^ dan itu yang paling sulit khan??
lu bilang "Udah deh ah..namanya juga Indonesia", gw bilang "jgn pesimis la, kalo semua dimulai dengan pesimis, semua hal yang dimulai akan gagal" ^^
Indo jg punya kok -> baca : KTP
tapi 1 orang bisa punya lebih dari 1 KTP, so kembali ke sistemnya... ^^
kalau yang sifatnya massal, tdk mudah untuk mendatangi para penerima zakat ya...
kalau mau melalui struktur sosial / pemerintah, misal ditampung di RT/RT, biar mereka yang membagikan, masih agak ragu juga, nti dikorupsi....
lgpula tdk stiap sasaran Zakat punya rumah yang layak, mgkn mereka yang antri itu justru homeless ato tinggal di tempat kumuh.
ga, mksd g bukan ktp, kykna di green card USA tuh ada nomor jaminan sosial mereka, dan mereka ditanggung pemerintah gt...
mgkn si Bang Sat ada info ttg ini kali ya, soale dia kan sering menclak menclok kemana2.
oo green card?? hehehe, belum tau banyak...
mr satria dipersilahkan ^^