It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mungkin kerjaan lagi numpuk2
.
.
.
.
Amin...
Remi dimana ya? Jd kangen
Siapa yg dukung, ayo segera berpartisipasi membubuhkan namanya di warung ini...
1. Saya Love1001 dukung Remi utk kembali...
Siapa lagi menyusul
2...
3...
(saya dukung juga) :oops:
Apa perlu saya lanjutkan
Seneng banget nih hari ini bisa berenang bersama temen-temen kelas tiga 3 IPA. Apa lagi ada remi disana."Bagaimana ya nanti di kolam aku bisa melihat bodi remi yang pasti oke tuh" gumamku tak sadar. Tapi kesel juga nih ama temen-temen yg lain. Udah tau hari panas gini bukannya langsung naik mobil biar cepet berangkat agar yang nungguin di mobil ngak kepanasan sampai 10 menit ini rasa terpanggang. Tapi untung aku duduk disebelah remi jadi perasaan bosan menunggu agak terobati.
Akhirnya hembusan angin lembut singgah menerpa kulitku.Betapa sejuknya.Kulihat remi yg duduk dipinggir jendela juga menikmati hal ini.
Akhirnya Kami sampai juga di area kolam renang 15 menit terombang-ambing diatas mobil. Semuanya segera berhamburan menuju sebuah gazebo untuk berganti pakaian.Anak-anak dari kelas 3 IPA yang lain sudah banyak yang datang lebih dulu disusul beberapa anak yang datang setelah kami bertiga.
"waduh ngak enak juga nih buka baju di gajebo ini"pikir opi. Mana ada remi juga disini pasti dia akan ilfil ngeliat tubuh aku yang kurus ini.
"Tuh benarkan dia liat-liat tubuhku" pikir opi lagi sambil berusaha menutupi bagian rahasianya dengan handup.
Sepintas kuarahkan pandangan ke tubuh remi yang saat ini hanya terbungkus celana renang bisu tua model boxer itu. Wow.. Tubuh remi begitu indah dimataku. Kulitnya begitu putih dan halus. Kedua pentil susu kecilnya berwarna pink sangat kontras dengan kulit tubuhnya. "Aduh dia menandangku" apa remi curiga dengan prilakuku tadi.Kalo iya pasti akan malu banget nih. Jangan-jangan nanti dia ngak mau lagi temenan denganku.
Selama praktek renang berlangsung remi memandangku dengan pandangan-pandangan aneh itu. Apa remi mulai curiga denganku. Mudah-mudahan ini tidak merusak hubungan persahabatan kami.
Akhirnya acara renang ini berakhir juga.Aku dan remi berjalan ke ruang bilas sekaligus ruang ganti setelah mengambil tas di gajebo. Butir-butir air yang menerpam dari shower terasa sejuk menerpa tubuhku. Badan terasa segar kembali terbebas dari kaforit yang menempel ditubuhku.Tapi pandangan aneh dari remi yang bilas disebelahku masih tetap mengikuti. Mudah-mudahan hal ini tidak semakin buruk. Setelah kami selesai membilas, kami hendak memakai bilik ganti baju yang bentuknya berjejer. Sayang, bilik ganti kosong yang tersisa cuma satu.
"Ya udah barengan aja." Usulku.
"Ada apa ini ophi"rutukku dalam hati. Pasti pandangan remi
terhadap aku semakin jelek. Pandangan aneh remi semakin nyata tergambar diwajah imutnya.
"Biar kecurigaan remi ngak bertambah gue punya ide nih" pikirku sambil mengaduk-aduk isi tasku mengeluarkan handuk yang cukup lebar dan memakaikannya di pinggang.
"Gini caranya, lo pake anduk lo juga, trus kita balik badan dan ganti." kataku. Wajah remi kelihatan agak heran mendengar penuturanku.
Sebenarnya aku ingin melìat bagian paling rahasia dari tubuh remi. Tapi aku takut nanti penilaiannya terhadapku semakin jelek. Makanya aku harus melakukan hal ini.
"Ya udah.. Jangan ngintip ya.." ujar remi.
"Tuh benerkan pikiran remi mulai negatif terhadapku" sesal ophi dalam hati.
"Siapa yang mau ngintip elo?" kata balasku membela.
Dalam diam kami melepas pakaian basah kami. Aku membelakangi remi dan memakai handuk juga. Ruangan yang sempit membuat punggungku kadang-kadang bergesekkan dengan punggung remi dan menimbulkan sensasi yang tidak aku mengerti.
Setelah kami selesai melepas pakaian basah kami secara hampir bersamaan, aku dan remi memasukkannya di kantung plastik masing-masing. Tiba-tiba Aku tertegun. Aku menatap remi yang bertelanjang dada dengan hanya dililit handuk dan aku tahu persis dia tidak mengenakan apa-apa dibalik handuknya itu.
Tatapan aneh remi kembali terlihat diwajahnya saat kutatap matanya.
"malu..Malu sekali aku saat remi memergoki mataku menatap tubuhnya dengan napsu" rutuk hatiku lagi.buru-buru kubalikan badan dan mengenakan seluruh pakaianku. buru-buruku selesaikan kegiatan ganti baju itu tanpa menoleh lagi kepada remi aku cepat-cepat keluar dari ruang ini.
Kuikuti remi yg sudah dahulu keluar.
Saat kami keluar kami berpapasan dengan Novel dan beberapa murid lain.
"Hah?? ngapain lo berdua di dalem? Maen anggar??" tanya Novel keras-keras lalu dia tertawa diiringi tawa murid-murid lain.
"sial nih orang"rutukku sambil melemparkan plastik berisi kain basah kemuka Novel.
kan dia opi yang ngomong!
harusnya aku dan remy dong[/quote]