BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Ada yg pernah jatuh cinta berat sama str8 gak??

1235723

Comments

  • Jatuh cinta ma str8?
    Sering banget 5x... Mereka semua teman dekat gue.. Walau gk pacaran, gw diperhatiin seperti pacar2 ce mereka.. We're just friend.. No sex attached. Mang sih rasanya sakit banget. Kalo mereka crita soal cenya. Kadang berhayal kalo mereka benar2 bisa jd pacar gw. Tapi yg paling berkesan ma 1 orang. Dia satu2nya yg gw tembak.. N cuma ngejawab, Kalo dia sayang ma gw juga, tp seperti sodara. Tp gw gak bisa nerima.. Gw ngindar, butuh setahun tuk ngelupain dia. Akhirnya gw pindah kota gara2 kerjaan, gk ketemu dia lg sampai sekarang. Di tempat yg bru gw ketemu teman sekantor, guess what? Gw jatuh cinta lg, he's str8, nice,cute.. Orang paling ganteng dikantor. Gw akrab ma dia dalam waktu seminggu.. Gw yg pdkt, tnyata kita klik bget, tp ya dia str8. Dan gw gk mau berharap lg, rasanya sakit suka ma str8. N akhirnya gw batasin hub gw ma dia, coba gk terlalu dekat. Sekarang perasaan gw dah bisa berkurang, intinya jgn terlalu ngikutin perasaan kalo suka ma str8, banyak sakitnya kalo dah terlalu dalam
  • aku str8 masih belum kesentuh
    aku mau cari cowok di forum ini ada gak yah yang sama kaya aku str8
    mari sini berbagi
  • masmacho wrote:
    aku str8 masih belum kesentuh
    aku mau cari cowok di forum ini ada gak yah yang sama kaya aku str8
    mari sini berbagi

    Yakin str8? Gak salah ketik tuh?
    Kalo mo cari str8 jangan disini mas, disini sekong semua
  • gw kok kalo tau dia straight langsung turned off ya?
    jadi gak tertarik lagi.....:p





    maybe i'm just too gay :lol:
  • Pengin berbagi. halloo, gw birenzik, jarang posting, tapi monitor terus. Pas lagi ada masalah yang sama, pas lihat topik ini.

    Dia sahabat dekat gw. Orang yang sangat baik. Udah jatuh hati sejak mulai persahabatan. Kita sering tidur bareng, dia nginep di rumah gw dan sebaliknya. Waktu itu, mungkin sekitar 94, gw gak berani berharap. Dia nyata-nyata straight. Tapi kesempatannya begitu besar. Lama lama kejadian juga. Dia nerima, meskipun pasif. Cuma satu dua kali saja dia seaktif yang gw harapkan. Sekang gw tau dia menerima itu karena kasihan saja. Dia pernah bilang, 'gw tidak sama, tapi, ya, enjoy aja'. It's fine for me.

    Lalu waktupun berlalu. sebagaimana orang straight lainnya, dia harus menikah. Sewaktu dia cerita dia mau lamaran, Gw tanya bagaimana hubungan kita? Dia jawab akan tetap berhubungan. Dan betul, kita masih berhubungan walaupun tidak ada lagi acara sepanjang malam. That's still fine for me.

    Selanjutnya, dia punya anak. selanjutnya, ada hal-hal yang membuat dia harus merubah dirinya. Kami makin sulit ketemu. Selanjutnya, gw ada di nomor sekian dari prioritas dia. Selanjutnya rasa sakit, hampa, tak ingin melakukan apa-apa, dan sekali-sekali mikir tentang mati.

    Lalu gw memutuskan untuk berhenti berharap. Gw hapus nomor hp-nya. Tak ada lagi kontak. 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, sampai suatu hari suatu kejadian mempertemukan kami kembali. Itu 2 tahun yang lalu. Lalu nomornya kembali ada di hp gw. Kami berteman kembali. Tapi hanya berteman. Dan apa yang gw rasa? semua yang pernah gw rasakan dulu. Cinta, passion, itu berkembang kembali. Dan dia menolak. 2 kali dalam 2 tahun gw meminta supaya kami seperti dulu. Dia menolak. Penolakan pertama, gw merasa, ok-lah jadi teman saja. Gw harus menyingkirkan ego gw. Menurut gw, kalau gw cinta, harusnya mencinta saja. Bulshit. itu menyiksa. Dalam hati ini selalu saja berharap.

    Penolakan keuda: Minggu kemarin, dia punya masalah dengan laptopnya. Gw bilang bawa aja ketempat gw, bawain gw bir, dan lu harus temenin gw minum bir. Dan bir, setelah 2 botol, membuat gw kembali nekat mengajukan permintaan yang sama. Gw bilang lagi kenapa kita tidak bisa sperti dulu. Dia kekeuh. Gw patah hati, untuk kesekian kalinya. Dia pergi dan bilang 'Sorry, ya'. Meninggkalkan gw dalam kehampaan yang menyakitkan.

    Sekarang sudah 5 hari kami tidak kontak sejak kejadian itu. Kemarin gw riset kecil-kecilan di internet. Gw ingin sekali tahu apa yang harus gw lakukan selanjutnya. Utamanya gw mencari apakah mungkin gw berteman dengan orang yang gw cintai dan menolak cinta gw. Dia teman yang terbaik, diluar masalah gw mencintai dia.

    Dan gw mengambil kesimpulan, gw harus menjauh lagi. Kali ini mungkin untuk selamanya, atau sampe gw yakin bahwa perasaan itu sudah musnah. Gw harus merelakan kehilangan tman terbaik gw. Berteman dengan dia, bertemu dengan dia, lalu melihat dia harus pulang untuk yang lain, gw sadari sekarang, seperti memasuh luka gw dengan air garam. So stop it.

    Cinta ke dia bukan cinta seperti ke yang lain. Seperti ke nyokap, ke sodara, ke temen. Cinta ke dia gw akan selalu berharap imbal balik. Itu cinta jenis lain. Cinta jenis itu membutuhkan kata 'saling'. Sudah terlalu tua menyadari. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak.

    Guys, barusan gw hapus no hpnya dari hp gw. Besok gw akan menghitung berapa kali gw mikirin dia. pake counter. Tangkal dengan matematika. hi hi.
  • Birenzik wrote:
    Pengin berbagi. halloo, gw birenzik, jarang posting, tapi monitor terus. Pas lagi ada masalah yang sama, pas lihat topik ini.

    Dia sahabat dekat gw. Orang yang sangat baik. Udah jatuh hati sejak mulai persahabatan. Kita sering tidur bareng, dia nginep di rumah gw dan sebaliknya. Waktu itu, mungkin sekitar 94, gw gak berani berharap. Dia nyata-nyata straight. Tapi kesempatannya begitu besar. Lama lama kejadian juga. Dia nerima, meskipun pasif. Cuma satu dua kali saja dia seaktif yang gw harapkan. Sekang gw tau dia menerima itu karena kasihan saja. Dia pernah bilang, 'gw tidak sama, tapi, ya, enjoy aja'. It's fine for me.

    Lalu waktupun berlalu. sebagaimana orang straight lainnya, dia harus menikah. Sewaktu dia cerita dia mau lamaran, Gw tanya bagaimana hubungan kita? Dia jawab akan tetap berhubungan. Dan betul, kita masih berhubungan walaupun tidak ada lagi acara sepanjang malam. That's still fine for me.

    Selanjutnya, dia punya anak. selanjutnya, ada hal-hal yang membuat dia harus merubah dirinya. Kami makin sulit ketemu. Selanjutnya, gw ada di nomor sekian dari prioritas dia. Selanjutnya rasa sakit, hampa, tak ingin melakukan apa-apa, dan sekali-sekali mikir tentang mati.

    Lalu gw memutuskan untuk berhenti berharap. Gw hapus nomor hp-nya. Tak ada lagi kontak. 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, sampai suatu hari suatu kejadian mempertemukan kami kembali. Itu 2 tahun yang lalu. Lalu nomornya kembali ada di hp gw. Kami berteman kembali. Tapi hanya berteman. Dan apa yang gw rasa? semua yang pernah gw rasakan dulu. Cinta, passion, itu berkembang kembali. Dan dia menolak. 2 kali dalam 2 tahun gw meminta supaya kami seperti dulu. Dia menolak. Penolakan pertama, gw merasa, ok-lah jadi teman saja. Gw harus menyingkirkan ego gw. Menurut gw, kalau gw cinta, harusnya mencinta saja. Bulshit. itu menyiksa. Dalam hati ini selalu saja berharap.

    Penolakan keuda: Minggu kemarin, dia punya masalah dengan laptopnya. Gw bilang bawa aja ketempat gw, bawain gw bir, dan lu harus temenin gw minum bir. Dan bir, setelah 2 botol, membuat gw kembali nekat mengajukan permintaan yang sama. Gw bilang lagi kenapa kita tidak bisa sperti dulu. Dia kekeuh. Gw patah hati, untuk kesekian kalinya. Dia pergi dan bilang 'Sorry, ya'. Meninggkalkan gw dalam kehampaan yang menyakitkan.

    Sekarang sudah 5 hari kami tidak kontak sejak kejadian itu. Kemarin gw riset kecil-kecilan di internet. Gw ingin sekali tahu apa yang harus gw lakukan selanjutnya. Utamanya gw mencari apakah mungkin gw berteman dengan orang yang gw cintai dan menolak cinta gw. Dia teman yang terbaik, diluar masalah gw mencintai dia.

    Dan gw mengambil kesimpulan, gw harus menjauh lagi. Kali ini mungkin untuk selamanya, atau sampe gw yakin bahwa perasaan itu sudah musnah. Gw harus merelakan kehilangan tman terbaik gw. Berteman dengan dia, bertemu dengan dia, lalu melihat dia harus pulang untuk yang lain, gw sadari sekarang, seperti memasuh luka gw dengan air garam. So stop it.

    Cinta ke dia bukan cinta seperti ke yang lain. Seperti ke nyokap, ke sodara, ke temen. Cinta ke dia gw akan selalu berharap imbal balik. Itu cinta jenis lain. Cinta jenis itu membutuhkan kata 'saling'. Sudah terlalu tua menyadari. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak.

    Guys, barusan gw hapus no hpnya dari hp gw. Besok gw akan menghitung berapa kali gw mikirin dia. pake counter. Tangkal dengan matematika. hi hi.

    ahh... if only.. wew.. sedihnya.. haizz..
  • wah gw pecinta cowo str8 lhow...dan cowo gw juga seperti itu dulunya...nggak tw knp kayanya mereka lbh hot aja menurut gw... :wink:
  • wah gw pecinta cowo str8 lhow...dan cowo gw juga seperti itu dulunya...nggak tw knp kayanya mereka lbh hot aja menurut gw... :wink:

    ampe sekarang masi?? kok bisa c dpt'na co str8?? hahaha
  • darkaeon wrote:
    wah gw pecinta cowo str8 lhow...dan cowo gw juga seperti itu dulunya...nggak tw knp kayanya mereka lbh hot aja menurut gw... :wink:

    ampe sekarang masi?? kok bisa c dpt'na co str8?? hahaha

    hehehehe...dah setahun jadiannya....alhamdulilah....ampe sekarang msh jadian...bs dpt??hmmm...gw ada triknya sih...hehehehe...
  • Birenzik wrote:
    Pengin berbagi. halloo, gw birenzik, jarang posting, tapi monitor terus. Pas lagi ada masalah yang sama, pas lihat topik ini.

    Dia sahabat dekat gw. Orang yang sangat baik. Udah jatuh hati sejak mulai persahabatan. Kita sering tidur bareng, dia nginep di rumah gw dan sebaliknya. Waktu itu, mungkin sekitar 94, gw gak berani berharap. Dia nyata-nyata straight. Tapi kesempatannya begitu besar. Lama lama kejadian juga. Dia nerima, meskipun pasif. Cuma satu dua kali saja dia seaktif yang gw harapkan. Sekang gw tau dia menerima itu karena kasihan saja. Dia pernah bilang, 'gw tidak sama, tapi, ya, enjoy aja'. It's fine for me.

    Lalu waktupun berlalu. sebagaimana orang straight lainnya, dia harus menikah. Sewaktu dia cerita dia mau lamaran, Gw tanya bagaimana hubungan kita? Dia jawab akan tetap berhubungan. Dan betul, kita masih berhubungan walaupun tidak ada lagi acara sepanjang malam. That's still fine for me.

    Selanjutnya, dia punya anak. selanjutnya, ada hal-hal yang membuat dia harus merubah dirinya. Kami makin sulit ketemu. Selanjutnya, gw ada di nomor sekian dari prioritas dia. Selanjutnya rasa sakit, hampa, tak ingin melakukan apa-apa, dan sekali-sekali mikir tentang mati.

    Lalu gw memutuskan untuk berhenti berharap. Gw hapus nomor hp-nya. Tak ada lagi kontak. 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, sampai suatu hari suatu kejadian mempertemukan kami kembali. Itu 2 tahun yang lalu. Lalu nomornya kembali ada di hp gw. Kami berteman kembali. Tapi hanya berteman. Dan apa yang gw rasa? semua yang pernah gw rasakan dulu. Cinta, passion, itu berkembang kembali. Dan dia menolak. 2 kali dalam 2 tahun gw meminta supaya kami seperti dulu. Dia menolak. Penolakan pertama, gw merasa, ok-lah jadi teman saja. Gw harus menyingkirkan ego gw. Menurut gw, kalau gw cinta, harusnya mencinta saja. Bulshit. itu menyiksa. Dalam hati ini selalu saja berharap.

    Penolakan keuda: Minggu kemarin, dia punya masalah dengan laptopnya. Gw bilang bawa aja ketempat gw, bawain gw bir, dan lu harus temenin gw minum bir. Dan bir, setelah 2 botol, membuat gw kembali nekat mengajukan permintaan yang sama. Gw bilang lagi kenapa kita tidak bisa sperti dulu. Dia kekeuh. Gw patah hati, untuk kesekian kalinya. Dia pergi dan bilang 'Sorry, ya'. Meninggkalkan gw dalam kehampaan yang menyakitkan.

    Sekarang sudah 5 hari kami tidak kontak sejak kejadian itu. Kemarin gw riset kecil-kecilan di internet. Gw ingin sekali tahu apa yang harus gw lakukan selanjutnya. Utamanya gw mencari apakah mungkin gw berteman dengan orang yang gw cintai dan menolak cinta gw. Dia teman yang terbaik, diluar masalah gw mencintai dia.

    Dan gw mengambil kesimpulan, gw harus menjauh lagi. Kali ini mungkin untuk selamanya, atau sampe gw yakin bahwa perasaan itu sudah musnah. Gw harus merelakan kehilangan tman terbaik gw. Berteman dengan dia, bertemu dengan dia, lalu melihat dia harus pulang untuk yang lain, gw sadari sekarang, seperti memasuh luka gw dengan air garam. So stop it.

    Cinta ke dia bukan cinta seperti ke yang lain. Seperti ke nyokap, ke sodara, ke temen. Cinta ke dia gw akan selalu berharap imbal balik. Itu cinta jenis lain. Cinta jenis itu membutuhkan kata 'saling'. Sudah terlalu tua menyadari. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak.

    Guys, barusan gw hapus no hpnya dari hp gw. Besok gw akan menghitung berapa kali gw mikirin dia. pake counter. Tangkal dengan matematika. hi hi.

    klo aye see mending belajar dr kesalahan...
    sekali, dua kali ditolak yaa gag lg2 deh... drpd korban perasaan ama cape hati
    >.<
    :cry: :cry:
  • sesuatu yang sulit dijangkau memang lebih menggiurkan.
  • O yea.. listen to this..

    "After All This Time" - Simon Webbe

    After all, the broken stones
    That were thrown, for no good reason
    Inside, she's loving him still
    After all this time
    And though her heart bears the scars
    No sign of healing, It's All right
    She's loving him still, after all this time.


    Oh yeah

    [Chorus:]
    Trying to push the past away
    Still waiting for the lights to change
    Try, try for the sake of their pride, pride
    Learning to barely feel the pain
    Thicker the skin the less the strain
    And though it's really hurting
    She ain't breaking, breaking, breaking
    'Cause she's loving him still, after all this time

    Now he knows his weakness shows
    Selfish soul, never changing
    That's fine, because she's loving him still
    After all this time

    And to the outside eye
    You see a family getting by
    And it all seems perfect, and that's how she wants it
    'Cause she's loving him still, after all this time.

    [Chorus]

    After all this time...
    After all, after all, after all this time

    Bones have to grow, and age it shows
    Though we try and hide it
    Inside, she's loving him still
    After all this time
    And behind his tired eyes, she sees the boy with his arms wide

    Who made her feel like an angel
    Oh that's why she's loving him still
    For the rest of her life, she's loving him still
    For the last of many miles
    She's loving him still
    After all this time

    i really like that part i colored with red.....

    salam kenal semuaaa.....
    :) :) :) :) :)
  • rata-rata bf aku sebelumnya str8, masalah str8 bisa diajak bercinta atau tidak tuh tinggal gimna kitanya, kita harus bisa sebagi pengumpan sejati, pandai menggiring ke arah kita, ajak aja dong kearah kita, kilik-kilik dikit pasti bisa pada dasarnya orang itu hanya mau atu tidak melakukan ini kalo mau pasti bisa dan untuk menjadikan orang itu mau yah harus kitanya dong yang pinter-pinter ngegiringnya. kaya lo aja emang sebelumnya bukan str8, begitu juga aku aku sebelumnya juga str8, dan itu keuntungan orang yang pertama merusak aku mengajak melakukan dosa manis ini, begitu juga kita rasanya gak sulit koko menggiring mereka ke pelukan kita dan target aku sebanyak mungkin selain untuk kesenangn ku sendiri juga untuk berbagi kenapa orang lain nggak boleh merasakan apa yang kita rasakan.

    intinya jangan pesimis untuk mendapatkan mangsa yang kita inginkan arahkan mereka dengan menggiringnya dengan jerat-jerat cinta yang harus kita persiapkan kalo trik a gak bisa harus trik b dan seterusnya sampai tuh laki jatuh ke pelukan kita otre selamat mencoba resep aku, dan yakin untuk berhasil.
  • :cry:
    Cinta itu pengorbanan. Sakit hati karena tak terbalas, adalah bagian dari pengorbanan cinta. Bagiku mencintai seseorang tidak harus orang tersebut membalas cintaku. Sedihnya jadi sedihku, bahagianya pasti bahagiaku.
  • iya bener...cinta juga butuh pengorbanan...entah nantinya pengorbanan itu menghasilkan sesuatu yg kita harapkan atau tidak...klo tidak, kita harus berlapang dada dan sadar klo semua pengorbanan nggak harus menghasilkan sesuatu yg baik...toh dibalik sesuatu yg buruk aja pasti ada hikmah atau sisi positif yang bisa kta ambil...^_^
Sign In or Register to comment.