It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Justru kalau klop itu gan, hubungan bisa tahan lama karena nyambung hehe
Untuk cara berpikir sih, let's see, yang pasti saya tahu dia sudah 35 dan pola pikirnya sudah nggak kayak 20an. Kayak kemarin, kami meributkan hal yang sepele, tapi ujungnya saya minta maaf duluan dan kami pun menenangkan diri masing-masing. Setelah beberapa jam kemudian mulai sayang-sayangan lagi hehe
Hmm bisa dibilang begitu sih. Kami ini bisa dibilang udah pacaran tapi belum official aja karena saya tahu ketika ada label pacar maka sifatnya mengikat. Ngobrol in person dan virtual kan beda, takutnya pas ketemu langsung baru berasa nggak cocok tapi semoga cocok.
Iya, secepatnya karena maunya seminggu di sana jadi nangkringin kalender dulu.
Hmm sebenernya ini masalah saya yang takut merubah komitmen ke depannya. Saya ngebaca beberapa kecemasan gay yang sudah berusia 35 dan ke atas. Di posisi itu, mereka mulai cemas bahwa mereka berada dalam masa sulit untuk mendapatkan pacar yang bisa dibawa serius untuk membangun kehidupan bersama. Pada umur itu nggak kayak 20an dimana bisa gonta ganti pacar dengan mudah. Ditambah lagi, track record dia yang pernah berpacaran selama 2 bahkan 9 tahun. Kalaupun kami pacaran officially, saya takut malah saya yang tidak punya komitmen nantinya. You know, saya belum come out. Dia sudah nanya-nanya, kalau seandainya kamu jadi pindah ke sini dan mau hidup dengan saya, apakah kamu bakal beritahu keluargamu soal hubungan kita. Saya sudah pastikan bahwa saya akan come out ketika kami sudah merasa nyaman dan mau serius. Tapi masih ada dalam benak saya yang takut ngecewain dia yang pastinya dia sangat serius sekali, dia orangnya super baik bangetlah karena kehidupannya nggak gemerlapan. You know, things change sometimes and we cant predict all things coming up
nantik patah hatinya beneran
Jgn 100% pcy dulu,,,
Soalnya dia jg manusia,, expec km berlebihan menilai dia yg seperti malaikat tidak ada kurangnya
Hehe no comment
Makasih sarannya, yay yay
Saya nggak peduli hartanya, mau dia miskin juga nggak kenapa-napa. Lagian wajar, dia sudah 35 juga, kerja di universitas teknologi terkenal di Aus, kagak mungkin gaji kecil.
I know, no body is perfect, tapi kalau banyak kelebihannya, kenapa mesti menjadikan kekurangannya masalah bagi saya
Bukannya nuduh pasangan lu atau elunya fake yaaa, tapi via chatting, telpon BAHKAN video call sekalipun, pasti beda sama komunikasi face to face di dunia nyata.
Bisa baik bisa buruk.
Kemungkinan besar sih menurut gue buruk.
Belom ketemu aja mikir udah jauh buangeett.
Mikirnya satu satu kali.
Mikir buat ketemu dulu.
Ngobrol di dunia nyata.
Berinteraksi di dunia nyata.
Setelah ketemu, katakanlah udah tinggal di satu negara tapi kerjaannya beda, dia (atau lu) jadi manja apa gak, posesif gak, curigaan gak.
Masih sehat apa gak hubungannya?
Trus oke gak sama bad habitnya dia?
Misal tidur ngorok, bau, berantakan, ngupil di mana mana, kentut sembarangan, dsb.
Di pesan teks bisa aja bilang gak, tp gaknya dia sama enggaknya lu belum tentu sama kan.
Di pesan teks, bahkan di otak lu, bisa aja lu bilang fine fine aja.
Tp darimana lu bisa tau pikiran di otak lu valid apa gak?
Ketemu aja belom.
Pelan pelan kali.
Kalau mau halu juga dikira kira lah porsinya.
Mikir baru kenal sebentar, gak pake ketemuan langsung jadian sih.... mending lah, lha ini masa langsung mikir kalau nanti serius dan tinggal bareng?
Hellaawww.
Boleh aja tapi ati ati.
Banyak berharap, dan halu yang berlebihan, nanti bisa bikin sakit atinya dalem banget lhooo.
Anyway,
Good luck yaaahh.