BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

STOP gerakan LGBT di public area

1679111225

Comments

  • Boyorg wrote: »
    Ga usah ekstrim pura-pura suka cewe lahh atau pura-pura pacaran sama cewe, paling engga jangan nunjukkin "gw suka cowo", "gw cowo tapi suka cinta sama temen kerja yang cowo juga". Kalau ditanya kenapa belum ada pacar ya bilang belum ada yang sreg di hati, gitu doang bisa kan? ,

    yubdi wrote: »
    eizanki wrote: »
    namanya juga pura-pura suka cewek berarti cintanya juga pura-pura .... berarti nggak termasuk kedalam penghianatan cinta dong .... itusih menurut aku..... komen INI hanya iklan

    say.... namanya aja udah "PURA-PURA " [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]
    pu·ra-pu·ra adv tidak sesungguhnya: jangan -- tidak tahu;
    ber·pu·ra-pu·ra v tampak berbuat (bekerja, melakukan, dsb), tetapi
    sebenarnya tidak berbuat atau tidak berniat berbuat; berbuat seolah-
    olah; berlagak: untuk mengelabuhi musuhnya, dia ~ mati;
    ke·pu·ra-pu·ra·an n perbuatan dsb yg pura-pura; kemunafikan: aku
    ingin mengungkapkan segala ~ yg dilakukannya
    top
    berpura-pura [THESAURUS]
    pura-pura a 1) akal-akalan ( cak ), artifisial, bohong-bohongan, ecek-
    ecek, kuasi, semu;
    2) hipokrit, munafik, nifak;
    berpura-pura v berbohong, berlagak, berpretensi, bersandiwara;
    kepura-puraan n hipokrisi, kebohongan, kemunafikan, pretensi

    agan paham ga siapa yg kita protes? yg kita protes tuh yg melakukan diskriminasi , dan kita mau membela yg sudah terkena diskriminasi dan MENCEGAH adanya diskriminisi . kita ga ada tuh nyuruh/memaksa orang2 untuk come out gw aja blm blom come out... dan juga lgbt bukan cuman GAY ! lgbt itu termasuk juga Tranagender, dan pling bnyak terkena diskriminasi adalah mereka (setau gw aja) . dan kalo agan suruh mereka pura2? helowww
  • Saya pribadi ga pernah lihat tv jdi ga tw siapa itu fahira. Ada beberapa acara tv kita yg layak tonton, sisanya menurut saya hanya cari sensasi. sekilas lihat jga tahu.

    Mulia sekali, semua org jga ingin diskriminasi hlg dari muka bumi. menurut pandangan saya diskriminasi akan hilang ketika rasa toleransi hadir, bukan dgn cara memaksakan pendapat pribadi atau memenangkan argumentasi di depan publik. Itu sih tak lebih upaya politik utk mencari suara.
  • Jierronimo wrote: »
    Saya pribadi ga pernah lihat tv jdi ga tw siapa itu fahira. Ada beberapa acara tv kita yg layak tonton, sisanya menurut saya hanya cari sensasi. sekilas lihat jga tahu.

    Mulia sekali, semua org jga ingin diskriminasi hlg dari muka bumi. menurut pandangan saya diskriminasi akan hilang ketika rasa toleransi hadir, bukan dgn cara memaksakan pendapat pribadi atau memenangkan argumentasi di depan publik. Itu sih tak lebih upaya politik utk mencari suara.

    hoo blm knal fahira y.... dia menyuarakan bahwa LGBT dosa lah ga normal lah dan masih bnyak lagi, dia memaksakan pendapat pribadinya di depan publik (tv one ilc) ,di undang di kompas tv ga brani nongol. dan bner dia salah 1 kader politik LoL , pdhl anggota partai dia aja bnyak yg korupsi malah sok2an ngurus lgbt(maap oot).
    ok saya tanya dong siapakah dari pihak aktivis yg memaksakan pemikirannya ke agan/pemirsa di tv? atau acara apa yg memaksa pemirsanya tentang pemikirannya/argumennya tentang lgbt,? sehigga agan menolak adanya edukasi tentang lgbt di area pblik?
  • Go yubdi go yubdi GO!!
  • Pertama kita lagi di forum GAY, terus kenapa?, Gw gagal paham

    Kedua, pindah sekolah tuh ga usah pake biaya, kalaupun ada ga mungkin sampe jutaan, bisa dilaporkan tuh ke dinas pendidikan kalau ada sekolah negeri yang minta uang secara tidak wajar kalau ada siswa yang mau pindah ke sekolahnya terlebih pindah sekolah karena alasan darurat. Wong sekarang lagi rame "sekolah gratis" kok dan pemerintah itu secara rutin mengucurkan dana BOS untuk kegiatan sekolah, lalu guru, kepala sekolah dan staf sekolah digaji oleh pemerintah, jadi ga ada alasan sekolah negeri untuk minta-minta uang secara tidak masuk akal ke siswa.

    Pendidikan LGBT tuh apa?, membuat masyarakat merasa normal dengan LGBT?, sebelum ada isu LGBT , masyarakat biasa-biasa aja kok, banyak acara-acara TV yang pengisi acaranya berpenampilan seperti LGBT, tapi sekarang KPI melarang acara TV yang pengisi acaranya berpenampilan kewanita-wanitaan baik dalam gaya bicara, gestur tubuh dan fashion. Terus tiba-tiba ada menteri yang caper, yang langsung bilang LGBT tidak boleh masuk kampus, lho kok malah makin jelas homophobic nya?

    Lalu terserah gw lah mau ngebahas HIV ,judulnya juga "stop gerakan lgbt di public area", ya stop lah koar-koar lgbt , mending koar-koar awareness terhadap HIV dan diskriminasi secara umum, saya tekankan sekai lagi, diskriminasi secara umum.
    yubdi wrote: »
    Boyorg wrote: »
    Kalimat saya yang ini dibaca ga?
    *Kalau soal bully, semua juga sepakat, baik yang gay maupun yang hetero, "membenci" bully dan mengutuk orang-orang yang suka mem-bully*

    Kenapa juga ga pake prinsip "dont ask dont tell"?, Jangan tanya orientasi seksual seseorang dan juga jangan bilang2 ke orang2 bahwa nih saya gay. Emang rugi banget ya kalau ga bilang ke semua orang bahwa saya gay?

    Dalam hidup bermasyarakat jangan mau menang sendiri atau memaksakan kehendak tapi harus win-win solution. Kalau memang merasa disiskriminasi ya tinggal lapor ke komnas HAM atau bahkan ke polisi karena sampai saat ini tidak ada UU yang bilang bahwa LGBT dilarang sekolah atau bekerja di kantor.

    Kalau dibully secara psikis saya rasa itu biasanya terjadi pada masa kanak-kanak, kalau udah SMA atau kuliah jarang ada anak / orang yang nyebut Banci ke teman-teman sekelasnya. Nah si anak yang dibully tinggal lapor ke guru aja di sekolah atau orangtua bahwa dia ga nyaman belajarnya karena diganggu oleh teman-temannya. Kalau masih diganggu juga , pindah sekolah aja.

    Jadi mending raising awareness nya jangan khusus ke diskriminasi LGBT aja, tapi raising awareness nya terhadap diskriminasi secara umum. Soalnya bukan hanya gay aja yang suka di bully atau ditindas kan?
    ff_lover wrote: »
    Kenapa ada orang yang keras kepala dalam mempertahankan opini mereka, bahkan merasa paling benar, paling pintar dan paling tahu segalanya dari orang lain?

    Kenapa banyak yang bilang cinta perdamaian tapi suka memakai kata-kata kasar dan merendahkan orang lain seperti bodoh, tolol, idiot, moron?

    Kenapa tidak fokus saja terhadap pencegahan penyebaran HIV?, Apakah kita memang tak peduli dengan orang lain, terserah orang lain mau HIV kek, mau kena syphillis kek, yang penting gw ga kena penyakit-penyakit itu?

    Memangnya kalau ngaku gay ke orang-orang maka karir akan makin baik, dapet bf idaman dan terhindar dari hiv?

    Soal ada gay yang diusir dari rumah, saya fikir orang tua ga bakal langsung serta merta mengusir anaknya saat pertama kali ngaku gay, pasti nyuruh dulu tobat, nahh win-win solution aja lahh, tinggal pura-pura sembuh atau berusaha tidak bersikap terlalu gay, maka saya fikir akan aman tinggal di rumah. Lalu kalau udah punya cukup uang , punya gaji, mau diusir dari rumah juga oke oke aja kan?

    Kalau soal bully, semua juga sepakat, baik yang gay maupun yang hetero, "membenci" bully dan mengutuk orang-orang yang suka mem-bully.

    Kenapa kalau emang mau bantu harus pilih2? Kenapa raising awareness for HIV boleh tapi raising awareness about LGBT discrimination gak boleh? Why the double standard? Do u think its okay for someone to be bullied or discriminated as long as they r not HIV positive?

    omg... gan... pertama kita lagi di forum GAY...kedua agan bilang tinggal pindah sekolah? ga semua kaum LGBT punya uang berlebih , ketiga yg lagi di bahas di itu soal lgbt bukan HIV . (kita juga peduli dengan penderita HIV tapi bukan ini yg di bahas sekarang dan di publik). keempat "Emang rugi banget ya kalau ga bilang ke semua
    orang bahwa saya gay?" emangnya ada gitu yang koar2 di tv /publik bahwa dia gay? keknya pasti di tanya orng dlu juga deh... para aktivis lgbt juga bantuin kok di acara2 anti diskriminasi lainnya .... intinya segala macam jenis diskriminasi kita smua spakat musti di hapuskan... tapiii kenapa kalian yg minta di stop pendidikan tentang lgbt (gerakan di publik)

  • edited March 2016
    Memangnya semua LGBT tuh artis ya, kalau lapor ke polisi langsung wartawan menghampiri dan beritanya menyebar ke mane-mane?, Polisi dan komnas HAM juga ga rempong kali, ada yang lapor, terus disebarluaskan ke semua orang. Ga sopan banget kalau Polisi atau komnas HAM menyebarluaskan privasi seseorang.

    sinjai wrote: »
    Dalam hidup bermasyarakat
    jangan mau menang sendiri
    atau memaksakan kehendak
    tapi harus win-win solution.
    Kalau memang merasa
    disiskriminasi ya tinggal lapor
    ke komnas HAM atau bahkan ke
    polisi karena sampai saat ini
    tidak ada UU yang bilang
    bahwa LGBT dilarang sekolah
    atau bekerja di kantor.
    

    Yakin banget sama komnas HAM DAN kepolisian. Yang ada sebelum sampai ke mereka, para korban sudah malu duluan. Coba dong pikir, korban perkosaan itu punya rasa malu yang tinggi. Mereka menuntut keadilan tapi di sisi lain terpaksa terekspos. Sehingga tidak heran banyak korban yang memilih diam. Sama juga kasus nya dengan lgbt. Di pecat karena lgbt terus lapor sama aja di paksa come out.

  • Kenapa ga boleh aka "mendingan jangan" koar-koar LGBT di ruang publik?, Karena akan membuat perang propaganda, dan tidak ada yang menjamin suatu perang akan selesai.
    Makin banyak yg koar-koar LGBT, maka orang-orang makin sering ngomongin LGBT dan menyatakan perang terhadap LGBT karena LGBT tidak sesuai dengan norma agama.

    Nah, kalau yang discreet, saat di kantornya pada ngomongin gay begini begitu onoh inihh , cuma bisa mingkem, soalnya kalau salah ngomong, takut teman2 curiga apalagi (misal) punya perilaku rada kemayu. Apalagi ada orang yang suka nanya aneh-aneh pas lagi diskusi tentang LGBT, misalkan, "kamu gay bukan?", lah mau jawab "bukan" kan pendusta banget, kalau jawab "iya" juga brabe.

    ff_lover wrote: »
    I'll take this as the answer for my fourth question, so what's your answer for the first three questions @Boyorg ?
    Boyorg wrote: »
    Kalimat saya yang ini dibaca ga?
    *Kalau soal bully, semua juga sepakat, baik yang gay maupun yang hetero, "membenci" bully dan mengutuk orang-orang yang suka mem-bully*

    Kenapa juga ga pake prinsip "dont ask dont tell"?, Jangan tanya orientasi seksual seseorang dan juga jangan bilang2 ke orang2 bahwa nih saya gay. Emang rugi banget ya kalau ga bilang ke semua orang bahwa saya gay?

    Dalam hidup bermasyarakat jangan mau menang sendiri atau memaksakan kehendak tapi harus win-win solution. Kalau memang merasa disiskriminasi ya tinggal lapor ke komnas HAM atau bahkan ke polisi karena sampai saat ini tidak ada UU yang bilang bahwa LGBT dilarang sekolah atau bekerja di kantor.

    Kalau dibully secara psikis saya rasa itu biasanya terjadi pada masa kanak-kanak, kalau udah SMA atau kuliah jarang ada anak / orang yang nyebut Banci ke teman-teman sekelasnya. Nah si anak yang dibully tinggal lapor ke guru aja di sekolah atau orangtua bahwa dia ga nyaman belajarnya karena diganggu oleh teman-temannya. Kalau masih diganggu juga , pindah sekolah aja.

    Jadi mending raising awareness nya jangan khusus ke diskriminasi LGBT aja, tapi raising awareness nya terhadap diskriminasi secara umum. Soalnya bukan hanya gay aja yang suka di bully atau ditindas kan?
    ff_lover wrote: »
    Kenapa ada orang yang keras kepala dalam mempertahankan opini mereka, bahkan merasa paling benar, paling pintar dan paling tahu segalanya dari orang lain?

    Kenapa banyak yang bilang cinta perdamaian tapi suka memakai kata-kata kasar dan merendahkan orang lain seperti bodoh, tolol, idiot, moron?

    Kenapa tidak fokus saja terhadap pencegahan penyebaran HIV?, Apakah kita memang tak peduli dengan orang lain, terserah orang lain mau HIV kek, mau kena syphillis kek, yang penting gw ga kena penyakit-penyakit itu?

    Memangnya kalau ngaku gay ke orang-orang maka karir akan makin baik, dapet bf idaman dan terhindar dari hiv?

    Soal ada gay yang diusir dari rumah, saya fikir orang tua ga bakal langsung serta merta mengusir anaknya saat pertama kali ngaku gay, pasti nyuruh dulu tobat, nahh win-win solution aja lahh, tinggal pura-pura sembuh atau berusaha tidak bersikap terlalu gay, maka saya fikir akan aman tinggal di rumah. Lalu kalau udah punya cukup uang , punya gaji, mau diusir dari rumah juga oke oke aja kan?

    Kalau soal bully, semua juga sepakat, baik yang gay maupun yang hetero, "membenci" bully dan mengutuk orang-orang yang suka mem-bully.

    Kenapa kalau emang mau bantu harus pilih2? Kenapa raising awareness for HIV boleh tapi raising awareness about LGBT discrimination gak boleh? Why the double standard? Do u think its okay for someone to be bullied or discriminated as long as they r not HIV positive?
  • Boyorg wrote: »
    Pertama kita lagi di forum GAY, terus kenapa?, Gw gagal paham

    Kedua, pindah sekolah tuh ga usah pake biaya, kalaupun ada ga mungkin sampe jutaan, bisa dilaporkan tuh ke dinas pendidikan kalau ada sekolah negeri yang minta uang secara tidak wajar kalau ada siswa yang mau pindah ke sekolahnya terlebih pindah sekolah karena alasan darurat. Wong sekarang lagi rame "sekolah gratis" kok dan pemerintah itu secara rutin mengucurkan dana BOS untuk kegiatan sekolah, lalu guru, kepala sekolah dan staf sekolah digaji oleh pemerintah, jadi ga ada alasan sekolah negeri untuk minta-minta uang secara tidak masuk akal ke siswa.

    Pendidikan LGBT tuh apa?, membuat masyarakat merasa normal dengan LGBT?, sebelum ada isu LGBT , masyarakat biasa-biasa aja kok, banyak acara-acara TV yang pengisi acaranya berpenampilan seperti LGBT, tapi sekarang KPI melarang acara TV yang pengisi acaranya berpenampilan kewanita-wanitaan baik dalam gaya bicara, gestur tubuh dan fashion. Terus tiba-tiba ada menteri yang caper, yang langsung bilang LGBT tidak boleh masuk kampus, lho kok malah makin jelas homophobic nya?

    Lalu terserah gw lah mau ngebahas HIV ,judulnya juga "stop gerakan lgbt di public area", ya stop lah koar-koar lgbt , mending koar-koar awareness terhadap HIV dan diskriminasi secara umum, saya tekankan sekai lagi, diskriminasi secara umum.
    yubdi wrote: »
    Boyorg wrote: »
    Kalimat saya yang ini dibaca ga?
    *Kalau soal bully, semua juga sepakat, baik yang gay maupun yang hetero, "membenci" bully dan mengutuk orang-orang yang suka mem-bully*

    Kenapa juga ga pake prinsip "dont ask dont tell"?, Jangan tanya orientasi seksual seseorang dan juga jangan bilang2 ke orang2 bahwa nih saya gay. Emang rugi banget ya kalau ga bilang ke semua orang bahwa saya gay?

    Dalam hidup bermasyarakat jangan mau menang sendiri atau memaksakan kehendak tapi harus win-win solution. Kalau memang merasa disiskriminasi ya tinggal lapor ke komnas HAM atau bahkan ke polisi karena sampai saat ini tidak ada UU yang bilang bahwa LGBT dilarang sekolah atau bekerja di kantor.

    Kalau dibully secara psikis saya rasa itu biasanya terjadi pada masa kanak-kanak, kalau udah SMA atau kuliah jarang ada anak / orang yang nyebut Banci ke teman-teman sekelasnya. Nah si anak yang dibully tinggal lapor ke guru aja di sekolah atau orangtua bahwa dia ga nyaman belajarnya karena diganggu oleh teman-temannya. Kalau masih diganggu juga , pindah sekolah aja.

    Jadi mending raising awareness nya jangan khusus ke diskriminasi LGBT aja, tapi raising awareness nya terhadap diskriminasi secara umum. Soalnya bukan hanya gay aja yang suka di bully atau ditindas kan?
    ff_lover wrote: »
    Kenapa ada orang yang keras kepala dalam mempertahankan opini mereka, bahkan merasa paling benar, paling pintar dan paling tahu segalanya dari orang lain?

    Kenapa banyak yang bilang cinta perdamaian tapi suka memakai kata-kata kasar dan merendahkan orang lain seperti bodoh, tolol, idiot, moron?

    Kenapa tidak fokus saja terhadap pencegahan penyebaran HIV?, Apakah kita memang tak peduli dengan orang lain, terserah orang lain mau HIV kek, mau kena syphillis kek, yang penting gw ga kena penyakit-penyakit itu?

    Memangnya kalau ngaku gay ke orang-orang maka karir akan makin baik, dapet bf idaman dan terhindar dari hiv?

    Soal ada gay yang diusir dari rumah, saya fikir orang tua ga bakal langsung serta merta mengusir anaknya saat pertama kali ngaku gay, pasti nyuruh dulu tobat, nahh win-win solution aja lahh, tinggal pura-pura sembuh atau berusaha tidak bersikap terlalu gay, maka saya fikir akan aman tinggal di rumah. Lalu kalau udah punya cukup uang , punya gaji, mau diusir dari rumah juga oke oke aja kan?

    Kalau soal bully, semua juga sepakat, baik yang gay maupun yang hetero, "membenci" bully dan mengutuk orang-orang yang suka mem-bully.

    Kenapa kalau emang mau bantu harus pilih2? Kenapa raising awareness for HIV boleh tapi raising awareness about LGBT discrimination gak boleh? Why the double standard? Do u think its okay for someone to be bullied or discriminated as long as they r not HIV positive?

    omg... gan... pertama kita lagi di forum GAY...kedua agan bilang tinggal pindah sekolah? ga semua kaum LGBT punya uang berlebih , ketiga yg lagi di bahas di itu soal lgbt bukan HIV . (kita juga peduli dengan penderita HIV tapi bukan ini yg di bahas sekarang dan di publik). keempat "Emang rugi banget ya kalau ga bilang ke semua
    orang bahwa saya gay?" emangnya ada gitu yang koar2 di tv /publik bahwa dia gay? keknya pasti di tanya orng dlu juga deh... para aktivis lgbt juga bantuin kok di acara2 anti diskriminasi lainnya .... intinya segala macam jenis diskriminasi kita smua spakat musti di hapuskan... tapiii kenapa kalian yg minta di stop pendidikan tentang lgbt (gerakan di publik)

    gan... lu kira k sekola ga pkek ongkos? ga pkek spatu? ga pkek baju? apa gunanya pindah2 sekolah kalo masih ada yg diskriminasi ?

    lu bilang tv baru2 aja bikin itu peraturan ? lu salah gan, pas jaman alm.olga udah ada peraturan peraturan d tv cwo ga boleh pkek baju cwe. cuman gara2 si sj sama ib jadi makin hits lgbt. hari anti homophobe itu jg udah bbrp tahun yg lalu....cuman media aja baru aja koar2.

    ia kita jg koar2 masalah diskriminasi lainnya kok .tapi kok agan ga setuju kalo kita meng edukasi masyarakat kalo diskriminasi tentang lgbt itu salah?

    gw pkek slah 1post a deh y yg mungkin menggambarkan agan

    dari agan ff_lover

    Wow ignorance really is a bliss, all these people complaining have
    been living inside their own 'happy' bubble never knowing the
    discrimination their fellow LGBT have to endure. Now that those
    bubbles have burst they complained cos they can no longer be
    ignorant.

  • Memangnya semua LGBT
    tuh artis ya, kalau lapor ke polisi
    langsung wartawan menghampiri dan
    beritanya menyebar ke mane-mane?,


    hello emang km pas di kantor polisi cuma ketemu satu orang terus selesai pulang. Gak ada orang yang tahu? Yang jelas, pasti buat laporan, ketemu (beberapa) polisi belum jika pas pemeriksaan, bolak balik ke kantor polisi, terus jika emang berhasil naik ke pengadilan. Emang loe gak akan di tanya saudara saudara? Temen? Tetangga? Ekspos itu gak melulu di media keles. Yang ada kalau gue mah malu duluan ketemu banyak orang selama proses panjangnya. padahal jika tidak ada diskriminasi gak perlu proses kayak gini.
  • Si Fahira nampang di TV juga karena ada isu LGBT, sebelumnya dia juga diem2 aja. Jadi siapa yang mulai duluan?

    Sebelumnya ada ga yang tiba-tiba , ga ada angin ga ada hujan, ujug-ujug bilang gay harus dibunuh?

    Lo boleh koar-koar ke sana ke mari, saat Pemerintah ujug-ujug ngeluarin aturan bahwa setiap laki-laki yang berperilaku kewanita-wanitaan akan langsung dipenjara.

    yubdi wrote: »
    terus yg boleh nampang di tv cuma si fahira dkknya aja gitu?? ngebiarin mereka yg tidak paham akan apa yg kita rasakan berkoar2 tentang kita dan merasa mereka yg paling benar . bahkan lebih parahnya lagi ada yg bilang kita harus di bunuh(twitter)

    jadi kita harus diam saja?

  • Lalu terserah gw lah mau ngebahas HIV ,judulnya juga "stop gerakan
    lgbt di public area", ya stop lah koar-koar lgbt , mending koar-koar
    awareness terhadap HIV dan diskriminasi secara umum, saya
    tekankan sekai lagi, diskriminasi secara umum.

    kata agan mendingan koar2 awarness terhadap HIV (pemerintah sudah sebagian orng jg ikutan) , dan diskriminasi umum.(mungkin etnis agama dll , ini kayaknya pemerintah jg udah,contoh gusdur). kalau lgbt??? siapa yg meng edukasi, jngn mendiskriminasi lgbt? memang ada selain kaum lgbt tu sendiri tapi masih sedikit(contoh kjadian di jogja kmaren itu juga d halang2in) nah kalo bukan kita yg jelas2 kaum LGBT itu sendiri siapa lagi??? nunggu di bunuhin dlu baru mau pda begerak? mau pura2 sampe tua? kalo ia sih terserah elu tapi tolong jngn menghakimi mereka yg berjuang demi mereka yg jelas2 sudah terdiskriminasi.
  • edited March 2016
    Terus ada jaminan bahwa masyarakat tidak akan homophobic kalau lo koar koar LGBT?,

    Ada jaminan bahwa kantor ga akan memecat lo kalau lo koar2 lgbt ke sana kemari?,

    Tanpa payung hukum , semua yang lo omongin akan melayang jauh.

    lihat UU di bawah ini :
    Dalam hal PHK, menurut Pasal 153 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, pengusaha tidak boleh mem-PHK pekerja karena alasan antara lain:

    i. karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan;

    Kemudian dalam Pasal 161 ayat (1) UU Ketenagakerjaan diatur juga syarat untuk melakukan PHK yaitu, “bahwa pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.”

    Jika pengusaha mem-PHK pekerja karena alasan-alasan yang tidak dibenarkan undang-undang, maka PHK tersebut batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali pekerja yang bersangkutan (Pasal 153 ayat [2] UU Ketenagakerjaan).

    Lihat juga pasal Pasal 151
    1. Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja
    2. Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
    3. Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) benar-benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

    So, perusahaan juga akan pikir panjang kalau mau mem PHK seseorang. Dan kalau masalahnya adalah temen-temen lo jadi rempong sama lo, tapi ternyata lo kerjanya makin cekatan bahkan bisa bikin pendapatan perusahaan meningkat, temen2 lo juga bakal diem.

    yubdi wrote: »
    hooh... lagian abis d pecat trs lapor,terus kalo bsa msk ke kantor itu lagi... yakin bsa nyaman kerjanya? sedangkan elu sudah ada masalah sama atasan + tmn2 1 kantor yg mendiskriminasi lgbt... yakin kerjaan ga akan d bkin ribet/ cari2 kesaalahan ? makanya stop hate crime~ stop diskriminasi !!! mau lari kmn jg diskriminasi masih ada kalo orng2 ga di edukasi
  • Kenapa ada orang yang keras kepala dalam mempertahankan opini mereka, bahkan merasa paling benar, paling pintar dan paling tahu segalanya dari orang lain?

    Kenapa banyak yang bilang cinta perdamaian tapi suka memakai kata-kata kasar dan merendahkan orang lain seperti bodoh, tolol, idiot, moron?

    Shouldn't u ask that question to yourself? Cos it seems to me u start doing all those things u mentioned above, or maybe its just me interpreting your earlier comments as angry and defensive.
  • Apakah ada komen saya yang ada kata-kata kasar atau merendahkan orang lain seperti "bodoh", "tolol", "aduhhh (sambil nepok kepala)"? , "kamu lulusan mana sih", "kuliah ngapain aja sih", "wah pasti kampus lo ngajarnya ga bener?", "aduh sok suci lo", " makanya otak dipake" ?

    Tolong tunjukkan mana kalimat dari opini saya yang menunjukkan saya berkata kasar atau merasa paling pintar?

    ff_lover wrote: »
    Kenapa ada orang yang keras kepala dalam mempertahankan opini mereka, bahkan merasa paling benar, paling pintar dan paling tahu segalanya dari orang lain?

    Kenapa banyak yang bilang cinta perdamaian tapi suka memakai kata-kata kasar dan merendahkan orang lain seperti bodoh, tolol, idiot, moron?

    Shouldn't u ask that question to yourself? Cos it seems to me u start doing all those things u mentioned above, or maybe its just me interpreting your earlier comments as angry and defensive.

  • Boyorg wrote: »
    Terus ada jaminan bahwa masyarakat tidak akan homophobic kalau lo koar koar LGBT?,

    Ada jaminan bahwa kantor ga akan memecat lo kalau lo koar2 lgbt ke sana kemari?,

    Tanpa payung hukum , semua yang lo omongin akan melayang jauh.

    lihat UU di bawah ini :
    Dalam hal PHK, menurut Pasal 153 ayat (1) UU Ketenagakerjaan, pengusaha tidak boleh mem-PHK pekerja karena alasan antara lain:

    i. karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan;

    Kemudian dalam Pasal 161 ayat (1) UU Ketenagakerjaan diatur juga syarat untuk melakukan PHK yaitu, “bahwa pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.”

    Jika pengusaha mem-PHK pekerja karena alasan-alasan yang tidak dibenarkan undang-undang, maka PHK tersebut batal demi hukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembali pekerja yang bersangkutan (Pasal 153 ayat [2] UU Ketenagakerjaan).

    Lihat juga pasal Pasal 151
    1. Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja
    2. Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
    3. Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) benar-benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

    So, perusahaan juga akan pikir panjang kalau mau mem PHK seseorang. Dan kalau masalahnya adalah temen-temen lo jadi rempong sama lo, tapi ternyata lo kerjanya makin cekatan bahkan bisa bikin pendapatan perusahaan meningkat, temen2 lo juga bakal diem.

    yubdi wrote: »
    hooh... lagian abis d pecat trs lapor,terus kalo bsa msk ke kantor itu lagi... yakin bsa nyaman kerjanya? sedangkan elu sudah ada masalah sama atasan + tmn2 1 kantor yg mendiskriminasi lgbt... yakin kerjaan ga akan d bkin ribet/ cari2 kesaalahan ? makanya stop hate crime~ stop diskriminasi !!! mau lari kmn jg diskriminasi masih ada kalo orng2 ga di edukasi

    ga ada jaminan memang. tapi melihat bnyaknya teman yg sudah terlanjur di diskriminasi, dan para aktivis ingin memutus rantai diskriminasi tersebut, supaya tidak terus berlanjut, kenapa harus di tentang sesuatu yg bertujuan baik? sedangkan yg mendiskriminasi mereka belum tentu paham apa itu lgbt... gimana mau paham kalo ga ada yg menerangkan??
Sign In or Register to comment.