BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

[ALL ABOUT THE MONEY] Diskusi Perencanaan Keuangan, Tips Kaya, Cari Pekerjaan, Jualan, Kartu Kredit

11415161719

Comments

  • entah.. toh cuma nanya juga..
    dan ke omin, bukan lu..
  • ke.umum, klo ke omin ya pm lah.


    super ewwhhhh
  • @gionaldo_ wrote: »
    Wow omdain,

    Terima kasih sudah berbagi thread yang luar biasa sekali membuka cakrawala dunia keuangan.
    Banyak ide tentang menabung yang menarik diikuti dari awal thread.

    Saya juga ingin berbagi tentang salah satu hal yang lumayan sering saya lakukan belakangan, targeting.

    Berhubung salah satu sumber pendapatan termasuk pendapatan tidak tetap yang bergantung dengan besar kecilnya performansi pada tiap tutup bulannya, maka untuk saya pribadi, targeting bisa dipakai untuk alat pemecut dan penyemangat diri sendiri untuk berusaha lebih giat lagi ke depannya.

    Idenya sederhana, yaitu membuat rencana kapitalisasi pendapatan untuk beberapa tahun ke depan. Rencana ini dibuat untuk penyemangat mencapai titik safe zone secepat mungkin. Sehingga begitu pendapatan menyentuh titik safe zone sudah dicapai, opsi istirahat untuk beberapa waktu bisa dieksekusi.

    Jika asumsi saya memiliki target safe zone untuk t tahun ke depan, maka variabel yang saya perlukan adalah,
    1. b = Biaya kritikal per bulan + n% Biaya kritikal per bulan (sebagai cadangan biaya tak terduga),
    2. i = Inflasi tahunan Indonesia, dan
    3. t = Jumlah tahun target.

    Data inflasi bisa diambil di http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx.

    Taruhlah saya mengambil inflasi tahunan sebesar 5.69% per tahun, dengan besar biaya kritikal per bulan 2 juta, dengan opsi cadangan sebesar 30% dari biaya kritikal bulanan, maka target yang dibutuhkan untuk waktu 5 tahun bisa dihitung sebagai berikut,
    Target Pendapatan Bulanan = TPB = b + b * n%,
    Target Pendapatan Tahunan = TPT = TPB * 12, dan
    TPT_<t> = TPT_<t-1> * (1 + i)
    .

    Sehingga,
    ===========================================================
      Tahun  | TPB                       |  TPT               |
    =====================================o======================
      2017   | 2.6  := 2 + 2 * 0.3       | 31.20 := 2.6 * 12  |
      2018   | 2.75 := 2.6 + 2.6 * 0.3   | 32.98 := 2.75 * 12 |
      2019   | 2.9 := 2.75 + 2.75 * 0.3  | 34.85 := 2.9 * 12  |
      2020   | 3.07 := 2.9 + 2.9 * 0.3   | 36.83 := 3.07 * 12 |
      2021   | 3.24 := 3.07 + 3.07 * 0.3 | 36.93 := 3.24 * 12 |
    ===========================================================
      Total                              | 174.79             |
    ===========================================================
    
    .

    Dengan metode seperti ini, saya bisa menentukan target tahunan safe zone dan mulai berpikir cara-cara apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan pendapatan di tiap akhir bulan.

    Misal, pendapatan pribadi tutup bulan untuk 1 tahun belakangan ada di kisaran 4.8 juta. Maka saya bisa mengukur bahwa untuk 5 tahun ke depan, saya penuhi dalam safe zone saya selama kurang lebih 174.79/4.8 ~= 3 tahun, untuk cadangan sisa 2 tahun.

    Sehingga, jika saya memiliki masalah keuangan setelah saya bekerja dalam waktu 3.5 tahun ke depan, maka saya memiliki waktu maksimal untuk memikirkan jalan keluar masalah saya selama 3.5 x 2 / 5 = 1.4 tahun. Alias, apapun yang terjadi sejak masalah keuangan saya muncul saat itu, 1.4 tahun adalah waktu saya maksimal untuk bertahan hidup dengan sisa tabungan hasil saya bekerja selama 3.5 tahun sebelumnya.

    Metode ini lumayan melecut semangat saya bekerja dan juga mengkur tingkat keefektifitasan saya bekerja.

    ini bahasa sederhananuya apa ya?? gw masih belum paham skema yg kamu maksud. bisa tolong jelaskan skemanya dlm bahasa sederhana yg mudah dipahami. berapa pemasukan berapa disisihkan dan bagaimana skemanya biar pada tahun ke sekian kamu bisa elamat dlm keadaan sulit. blum paham aku
  • edited October 2016
    gionaldo_ wrote: »
    Wow omdain,

    Terima kasih sudah berbagi thread yang luar biasa sekali membuka cakrawala dunia keuangan.
    Banyak ide tentang menabung yang menarik diikuti dari awal thread.

    Saya juga ingin berbagi tentang salah satu hal yang lumayan sering saya lakukan belakangan, targeting.

    Berhubung salah satu sumber pendapatan termasuk pendapatan tidak tetap yang bergantung dengan besar kecilnya performansi pada tiap tutup bulannya, maka untuk saya pribadi, targeting bisa dipakai untuk alat pemecut dan penyemangat diri sendiri untuk berusaha lebih giat lagi ke depannya.

    Idenya sederhana, yaitu membuat rencana kapitalisasi pendapatan untuk beberapa tahun ke depan. Rencana ini dibuat untuk penyemangat mencapai titik safe zone secepat mungkin. Sehingga begitu pendapatan menyentuh titik safe zone sudah dicapai, opsi istirahat untuk beberapa waktu bisa dieksekusi.

    Jika asumsi saya memiliki target safe zone untuk t tahun ke depan, maka variabel yang saya perlukan adalah,
    1. b = Biaya kritikal per bulan + n% Biaya kritikal per bulan (sebagai cadangan biaya tak terduga),
    2. i = Inflasi tahunan Indonesia, dan
    3. t = Jumlah tahun target.

    Data inflasi bisa diambil di http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx.

    Taruhlah saya mengambil inflasi tahunan sebesar 5.69% per tahun, dengan besar biaya kritikal per bulan 2 juta, dengan opsi cadangan sebesar 30% dari biaya kritikal bulanan, maka target yang dibutuhkan untuk waktu 5 tahun bisa dihitung sebagai berikut,
    Target Pendapatan Bulanan = TPB = b + b * n%,
    Target Pendapatan Tahunan = TPT = TPB * 12, dan
    TPT_<t> = TPT_<t-1> * (1 + i)
    .

    Sehingga,
    ===========================================================
      Tahun  | TPB                       |  TPT               |
    ===========================================================
      2017   | 2.6  := 2 + 2 * 0.3       | 31.20 := 2.6 * 12  |
      2018   | 2.75 := 2.6 + 2.6 * 0.3   | 32.98 := 2.75 * 12 |
      2019   | 2.9 := 2.75 + 2.75 * 0.3  | 34.85 := 2.9 * 12  |
      2020   | 3.07 := 2.9 + 2.9 * 0.3   | 36.83 := 3.07 * 12 |
      2021   | 3.24 := 3.07 + 3.07 * 0.3 | 36.93 := 3.24 * 12 |
    ===========================================================
      Total                              | 174.79             |
    ===========================================================
    
    .

    Dengan metode seperti ini, saya bisa menentukan target tahunan safe zone dan mulai berpikir cara-cara apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan pendapatan di tiap akhir bulan.

    Misal, pendapatan pribadi tutup bulan untuk 1 tahun belakangan ada di kisaran 4.8 juta. Maka saya bisa mengukur bahwa untuk 5 tahun ke depan, saya penuhi dalam safe zone saya selama kurang lebih 174.79/4.8 ~= 3 tahun, untuk cadangan sisa 2 tahun.

    Sehingga, jika saya memiliki masalah keuangan setelah saya bekerja dalam waktu 3.5 tahun ke depan, maka saya memiliki waktu maksimal untuk memikirkan jalan keluar masalah saya selama 3.5 x 2 / 5 = 1.4 tahun. Alias, apapun yang terjadi sejak masalah keuangan saya muncul saat itu, 1.4 tahun adalah waktu saya maksimal untuk bertahan hidup dengan sisa tabungan hasil saya bekerja selama 3.5 tahun sebelumnya.

    Metode ini lumayan melecut semangat saya bekerja dan juga mengkur tingkat keefektifitasan saya bekerja.

    Memangnya qaq @gionaldo_ 3.5 tahun yg akan datang mau off kerja ya selama kira2 1.4 tahun trus abis itu nyari kerja lagi? Aku belum punya penganggaran sedetail itu sih, ntarlah kalo udah kerja hihihi.. Tapi yg pastinya akuh mau masukin variabel sekuritas khususnya saham, aku udah gain 19% dari megang telkom dan waskita sejak februari lalu (jadi belum sampai setahun), sama bbrp saham kecil yg terindikasi dimainin.. kalo bisa liat momentumnya pundi2 uang pun di depan mata, hihihiii.. Jadi pengaruhnya signifikan bingit ke keuangan akuh. He
  • Kalau gue sih lebih ke tanah kalau menyimpan kekayaan. Karena pasti tiap taun harga pasti naik dan jarang kena fluktuasi harga pasar.. kecuali kalau kepepet butuh cepet ke Jual pasti harga gak tinggi2. Cuma untuk pasar modal gue pernah main forex Dulu pernah deket ama pialang saham Dia bilangin gue suruh beli dollar sebanyak Banyak nya karena harga dollar akan naik banget.entah awal nya gue gak percaya main gituan sekarang nyesel kenapa gak beli.. #kebetulan tafsiran 2 bulan sebelum naik banget..jadi sekarang gue lagi belajar main forex cuma duitnya Masih boongan Karena Bulan kemaren aku coba top up Masih kena lost, mana waktu itu gak pasang stop loss lagi dan bump!!! Ilang semua duit gue.. #nyesek
  • Maaf kak forex itu masuknya bukan pasar modal, yg masuk pasar modal ntu surat2 berharga buat permodalan perusahaan kayak saham, obligasi, n turunannya.. Kalok aku ga berani main forex, risikonya gede bgt. Apapagi pake leverage. Mungkin kalo punya broker lebih reliable yg backgroundnya ilmu ekonomi soalnya anslisis makronya mesti kuat. Dulu aqu pernah dapat hadiah deposit account forex 200usd trus lngsung diwithdraw ga dimainin soalnya ga berani main mending mentahnya aja hehehe. Kalo tanah itu so pasti lah, wong demandnya naik terus tapi penawarannya segitu aja.. apalagi di jawa, density penduduk padet bangeeet. Mesti beli sekarang kalo ga senin harga naik.
  • @gionaldo_ wrote: »
    Wow omdain,

    Terima kasih sudah berbagi thread yang luar biasa sekali membuka cakrawala dunia keuangan.
    Banyak ide tentang menabung yang menarik diikuti dari awal thread.

    Saya juga ingin berbagi tentang salah satu hal yang lumayan sering saya lakukan belakangan, targeting.

    Berhubung salah satu sumber pendapatan termasuk pendapatan tidak tetap yang bergantung dengan besar kecilnya performansi pada tiap tutup bulannya, maka untuk saya pribadi, targeting bisa dipakai untuk alat pemecut dan penyemangat diri sendiri untuk berusaha lebih giat lagi ke depannya.

    Idenya sederhana, yaitu membuat rencana kapitalisasi pendapatan untuk beberapa tahun ke depan. Rencana ini dibuat untuk penyemangat mencapai titik safe zone secepat mungkin. Sehingga begitu pendapatan menyentuh titik safe zone sudah dicapai, opsi istirahat untuk beberapa waktu bisa dieksekusi.

    Jika asumsi saya memiliki target safe zone untuk t tahun ke depan, maka variabel yang saya perlukan adalah,
    1. b = Biaya kritikal per bulan + n% Biaya kritikal per bulan (sebagai cadangan biaya tak terduga),
    2. i = Inflasi tahunan Indonesia, dan
    3. t = Jumlah tahun target.

    Data inflasi bisa diambil di http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx.

    Taruhlah saya mengambil inflasi tahunan sebesar 5.69% per tahun, dengan besar biaya kritikal per bulan 2 juta, dengan opsi cadangan sebesar 30% dari biaya kritikal bulanan, maka target yang dibutuhkan untuk waktu 5 tahun bisa dihitung sebagai berikut,
    Target Pendapatan Bulanan = TPB = b + b * n%,
    Target Pendapatan Tahunan = TPT = TPB * 12, dan
    TPT_<t> = TPT_<t-1> * (1 + i)
    .

    Sehingga,
    ===========================================================
      Tahun  | TPB                       |  TPT               |
    =====================================o======================
      2017   | 2.6  := 2 + 2 * 0.3       | 31.20 := 2.6 * 12  |
      2018   | 2.75 := 2.6 + 2.6 * 0.3   | 32.98 := 2.75 * 12 |
      2019   | 2.9 := 2.75 + 2.75 * 0.3  | 34.85 := 2.9 * 12  |
      2020   | 3.07 := 2.9 + 2.9 * 0.3   | 36.83 := 3.07 * 12 |
      2021   | 3.24 := 3.07 + 3.07 * 0.3 | 36.93 := 3.24 * 12 |
    ===========================================================
      Total                              | 174.79             |
    ===========================================================
    
    .

    Dengan metode seperti ini, saya bisa menentukan target tahunan safe zone dan mulai berpikir cara-cara apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan pendapatan di tiap akhir bulan.

    Misal, pendapatan pribadi tutup bulan untuk 1 tahun belakangan ada di kisaran 4.8 juta. Maka saya bisa mengukur bahwa untuk 5 tahun ke depan, saya penuhi dalam safe zone saya selama kurang lebih 174.79/4.8 ~= 3 tahun, untuk cadangan sisa 2 tahun.

    Sehingga, jika saya memiliki masalah keuangan setelah saya bekerja dalam waktu 3.5 tahun ke depan, maka saya memiliki waktu maksimal untuk memikirkan jalan keluar masalah saya selama 3.5 x 2 / 5 = 1.4 tahun. Alias, apapun yang terjadi sejak masalah keuangan saya muncul saat itu, 1.4 tahun adalah waktu saya maksimal untuk bertahan hidup dengan sisa tabungan hasil saya bekerja selama 3.5 tahun sebelumnya.

    Metode ini lumayan melecut semangat saya bekerja dan juga mengkur tingkat keefektifitasan saya bekerja.

    ini bahasa sederhananuya apa ya?? gw masih belum paham skema yg kamu maksud. bisa tolong jelaskan skemanya dlm bahasa sederhana yg mudah dipahami. berapa pemasukan berapa disisihkan dan bagaimana skemanya biar pada tahun ke sekian kamu bisa elamat dlm keadaan sulit. blum paham aku

    @fadlifadlan Intinya, mengukur seberapa lama bergunanyakah tabungan kamu setelah disisihkan dengan kebutuhan sehari-hari.

    Jadi misal kamu gajinya 5 juta, kebutuhan pokok kamu selama satu tahu terakhir ada di 2 juta, otomatis di tahun-tahun pertama kamu bisa nabung maksimal 3 juta per bulan kan (kalau misal ga ada kebutuhan mendadak sama sekali)? Nah, tapi tahun selanjutnya, kebutuhan pokok kamu gak bakal lagi di 2 juta, tapi sudah berubah tergantung inflasi tahunan saat itu, misalnya jadi 2.1 juta untuk infalsi 5%, berarti tahun depan kamu bisa menyisihkan maksimal 2.9 juta. Tahun depannya lagi kebutuhan bulanan bakal naik jadi 2.205 juta, begitu seterusnya. Jadi jumlah uang maksimal yang kamu tabung bakal menyusut kalau gaji ndak naik-naik.

    Dengan kondisi keuangan seperti itu, kamu bisa memprediksi, kalau kamu berhenti bekerja setelah beberapa tahun misalnya, seberapa lama bergunanyakah uang tabungan kamu tadi itu. Karena nilai uang bisa menurun karena inflasi.

    Sebetulnya banyak treatment yang bisa dilakukan agar uang tabungan tadi ga terlalu tergerus inflasi setelah beberapa tahun, misal, seperti bro Rere sebut, yaitu beli saham. Itu bisa jadi bahan diskusi tersendiri sih kiat-kiat untuk tetap mempertahankan daya atau kekuatan tabungan kamu.
  • @Rere_gebot Ndak berhenti setelah 3.5 tahun juga sik. Hahaha. Itu cuman permisalan, misalnya saya ada masalah setelah beberapa tahun kemudiannya, saya bisa memprediksi seberapa kuat tabungan saya bisa menyokong saya di waktu-waktu setelahnya.

    Keren euy nabung saham bro Rere. Kapan rencana mau direalisasikan take profitnya? :lol:
  • @omin
    Iya euy omdain.

    Saya juga pernah kehilangan orang yang saya kenal gara-gara Tianshi ini.
    Dia jadi ngomongin uang melulu setiap hari. Sering juga ngirim sms-sms intimidasi tentang kesuksesan.
    Kan jadi gak horny lihat begituan terus hampir tiap hari.

    Sampai eneg akhirnya saya putus kontak.

    Eh, tapi saya pernah jadi agen sih.
    Presentasi ke temen saya.
    Ditolak.
    Langsung berhenti.

    Hahaha
  • @gionaldo_ satu2nya Tianshi yang saya terima dengan senang hati adalah shi-Tian. sisanya bhay!
  • tianshi apaan sih? mlm cinak?
  • tldr aposek umpik? :confused:
  • Too long didnt read
  • owhh...
Sign In or Register to comment.