BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

[ALL ABOUT THE MONEY] Diskusi Perencanaan Keuangan, Tips Kaya, Cari Pekerjaan, Jualan, Kartu Kredit

11415171920

Comments

  • hmmm ... tritnya mgkn bakal sepi coz hostnya banned :D
  • Boyorg wrote: »
    Gw faham kok maksud "keuntungan" mencicil rumah pakai KPR berdasarkan nilai uang yang makin menurun. Yaitu kita bayar nya flat misalkan 1 juta per bulan untuk 20 tahun, nahh bisa jadi saat tahun ke 10, 1 juta yang kita keluarkan serasa "lebih murah" dibanding 1 juta yang kita keluarkan di awal cicilan, terlebih harga jualnya juga bisa meningkat. Dari hipotesa ini, sungguh KPR tidak ada ruginya, kecuali kalau terjadi kasus subprime mortgage yang terjadi di USA.

    Cuma, diskusi awalnya adalah membandingkan harga cash dengan harga cicilan. Harga cash itu pasti lebih murah dari harga cicilan, nah kalau kita punya uang yang cukup untuk bayar cash, kenapa harus bayar secara cicilan.

    Mungkin anda takut tiba-tiba tabungan anda ludes dengan cepat karena beli barang mahal secara cash, tetapi ini soal bagaimana anda mengendalikan nafsu anda dalam membeli barang.

    Mencicil memang tidak menghabiskan tabungan dalam jangka pendek, tapi coba bayangkan ilustrasi ini. misalkan gaji 6 jt per bulan, lalu anda mencicil rumah 2 juta per bulan,Nah, lalu anda pengen punya TV flat 50 inch, smartphone termahal, dan motor dalam satu waktu, nah lalu anda lihat uang di tabungan ga cukup jadi akhirnya anda mengambil opsi mencicil. TV flat cicilannya 500 ribu per bulan (selama 12 bulan), smartphone 600 ribu per bulan (selama 12 bulan) dan motor 1,5 juta per bulan ( selama 5 tahun), jika dihitung2 total cicilan jadi 4,5 juta per bulan. Sehingga total uang yang anda pegang per bulan jadi 1,5 juta, apakah itu cukup untuk membiayai kehidupan sehari2? , ujung-ujungnya ngambil uang di tabungan juga jadinya.

    Mencicil boleh2 saja, tapi jangan berlebihan sehingga pengeluaran bulanan jadi membengkak. Lalu, untuk barang-barang elektronik dan kendaraan, harga nya akan berkurang di masa depan seiring dengan munculnya model baru. Misalkan membeli motor saat ini harganya 5 juta, kalau mencicil selama 5 tahun jadinya 6 juta, lalu ternyata 5 tahun kemudian harga tuh motor (gress) jadi 4,5 juta. Milih mana, cicil sekarang atau nunggu 5 tahun?, Anda sendiri yang menentukan.

    iya kak setuju saya. jadi kesimpulannya gini ya mungkin. baiknya membeli barang untuk cicilan itu berdasarkan kemungkinan besar nilainya bakal bertambah dimasa mendatang (rumah, saham blue chip) atau bakal menguntungkan jika dimiliki saat ini (motor untuk jualan atau ojek)
    dan jika membeli secara cicilan untuk barang yang konsumtif,
    dan pride aka gengsi (misal gadget, tas hermes, pacar ganteng *eh) lebih baik beli secara kas ajaaa.
    karena gengsi itu tidak didapat dari hutang dibank melainkan karena terbebas hutang dari bank.

    terlepas barangnya bakalan murah klo pake cc ini cc itu (teteup yaa, hahhha. habisnya sering dapetin promo cc si, lebih murah drpd harga pasaran. tp biasanya produk launching baru atau untuk limited item. dijual juga bsa untung kan :p)
  • kasarannya gini. orang miskin kok gaya-gayaan.
    apa adanya kenapa, jangan terlalu maksa.
    hidup itu bikin simple aja.
    klo hpnya masih bsa dipake, dan duit tabungan elu cuma bsa dipake hidup 2 bulan doang.
    kagak usah sok ganti hp baru dengan fitur yang ga pernah lu pake itu deh!!

    bukan begitu bang @boyorg :*
  • Kalo kere jangan main ke mall kakak XD
  • edited February 2016
    Ok, case closed hehehe.
    Quote of the day "Gengsi itu tidak dapat dari utang di Bank". Mudah-mudahan kita bisa menahan nafsu konsumtif kita, jangan sampe kita bela-belain utang sana utang sini, cicil sana cicil sini sampai tagihan bulanan membengkak untuk membeli semua barang-barang yang kita inginkan.

    Devlin wrote: »
    Boyorg wrote: »
    Gw faham kok maksud "keuntungan" mencicil rumah pakai KPR berdasarkan nilai uang yang makin menurun. Yaitu kita bayar nya flat misalkan 1 juta per bulan untuk 20 tahun, nahh bisa jadi saat tahun ke 10, 1 juta yang kita keluarkan serasa "lebih murah" dibanding 1 juta yang kita keluarkan di awal cicilan, terlebih harga jualnya juga bisa meningkat. Dari hipotesa ini, sungguh KPR tidak ada ruginya, kecuali kalau terjadi kasus subprime mortgage yang terjadi di USA.

    Cuma, diskusi awalnya adalah membandingkan harga cash dengan harga cicilan. Harga cash itu pasti lebih murah dari harga cicilan, nah kalau kita punya uang yang cukup untuk bayar cash, kenapa harus bayar secara cicilan.

    Mungkin anda takut tiba-tiba tabungan anda ludes dengan cepat karena beli barang mahal secara cash, tetapi ini soal bagaimana anda mengendalikan nafsu anda dalam membeli barang.

    Mencicil memang tidak menghabiskan tabungan dalam jangka pendek, tapi coba bayangkan ilustrasi ini. misalkan gaji 6 jt per bulan, lalu anda mencicil rumah 2 juta per bulan,Nah, lalu anda pengen punya TV flat 50 inch, smartphone termahal, dan motor dalam satu waktu, nah lalu anda lihat uang di tabungan ga cukup jadi akhirnya anda mengambil opsi mencicil. TV flat cicilannya 500 ribu per bulan (selama 12 bulan), smartphone 600 ribu per bulan (selama 12 bulan) dan motor 1,5 juta per bulan ( selama 5 tahun), jika dihitung2 total cicilan jadi 4,5 juta per bulan. Sehingga total uang yang anda pegang per bulan jadi 1,5 juta, apakah itu cukup untuk membiayai kehidupan sehari2? , ujung-ujungnya ngambil uang di tabungan juga jadinya.

    Mencicil boleh2 saja, tapi jangan berlebihan sehingga pengeluaran bulanan jadi membengkak. Lalu, untuk barang-barang elektronik dan kendaraan, harga nya akan berkurang di masa depan seiring dengan munculnya model baru. Misalkan membeli motor saat ini harganya 5 juta, kalau mencicil selama 5 tahun jadinya 6 juta, lalu ternyata 5 tahun kemudian harga tuh motor (gress) jadi 4,5 juta. Milih mana, cicil sekarang atau nunggu 5 tahun?, Anda sendiri yang menentukan.

    iya kak setuju saya. jadi kesimpulannya gini ya mungkin. baiknya membeli barang untuk cicilan itu berdasarkan kemungkinan besar nilainya bakal bertambah dimasa mendatang (rumah, saham blue chip) atau bakal menguntungkan jika dimiliki saat ini (motor untuk jualan atau ojek)
    dan jika membeli secara cicilan untuk barang yang konsumtif,
    dan pride aka gengsi (misal gadget, tas hermes, pacar ganteng *eh) lebih baik beli secara kas ajaaa.
    karena gengsi itu tidak didapat dari hutang dibank melainkan karena terbebas hutang dari bank.

    terlepas barangnya bakalan murah klo pake cc ini cc itu (teteup yaa, hahhha. habisnya sering dapetin promo cc si, lebih murah drpd harga pasaran. tp biasanya produk launching baru atau untuk limited item. dijual juga bsa untung kan :p)

  • Boyorg wrote: »
    Soal perjanjian tukang baso dengan jangka waktu 15 tahun, sepertinya tetap lebih bagus yang a. Orang yang milih a akan tetap bayar lebih murah jika dikonversikan mencicil per bulan. Kamu bayar 600 perak per hari dan di saat yang sama si X (dengan kata lain) membayar 500 perak per hari. Saya merasa ada yang janggal kalau barang yang sama selama 15 tahun, perbedaan harga antara harga cash dan cicilannya hanya sedkit ( 2,5 juta dengan 3.285.000 juta), you know, mobil mewah di awal tahun 90 an berkisar antara 100-200 jutaan tapi tahun 2000 an, apakah masih bisa beli mobil mewah dengan harga tersebut? Cmiiw.

    Lalu tukang bakso juga harus menghitung inflasi, jangan sampe saat harga bahan baku naik, dia tetap menjual dengan harga yang sama, dia akan rugi nantinya. Kalau di tahun ke 10 dia harus jual bakso dengan harga 5000 tapi orang tetap dapet makan bakso dengan harga 600, tentu bisnis dia akan collapse.

    Devlin wrote: »
    oya untuk rumah, karena kalau saya sendiri bakal susah beli rumah cash. karena pendapatan tabungan saya bakal kegerus inflasi dan kenaikan pendapatan pasti dibawah inflasi (kecuali kalau dapet promosi sih)
    jadinya saya pikir cicilan kpr yang fix rate itu menarik. (terlepas proporsi cicilannya nanti dibagi bunga atau pokok yang lebih gedean, karena klo dilunasi diakhir sama saja jatuhnya)

    time value of money lagi nih kak.
    uang 600rbu jaman sekarang perkiraan saya ga bakal ada artinya beberapa taun kedepan.

    simplenya jaman saya sd, beli bakso bisa 500perak
    sekarang bisa 20rbuan
    kalau jaman sd 15 taun lalu saya melakukan perjanjian (anggaplah kpr) dengan tukang bakso.
    pilihan
    a. untuk makan geratis tiap hari selama 15 tahun dan disuruh bayar 2.500.000 (anggap diskon karena 15×235×500=2.737.500, dan dibayar kas pada saat itu juga.

    b. bayar 600perak tiap hari selama 15 taun (15×365×500=3.285.000) masih mahal yg ini kan secara total. tapi nilai uangnya uda beda.

    jadi saya yang untung kan kak jika ambil opsi b.

    saya liat negara kita masih bakal akan ada inflasi karena masih merupakan negara berkembang. dan belum bisa stabil kondisi ekonominya, politiknya si yang bikin euwww (masih kesel kasus antasari azhar sama sri mulyani, pasti ide bulus orang2 busuk semua itu)

    beda cerita kalau hidup diswiss, yang notabene malah nilai uangnya kmrn sempet diturunkan. dan mendeflasikan diri buat jaga value uangnya.

    dan trennya indonesia saya lihat masih bakal ada inflasi.
    mungkin saja penghsiln saya bakal naik 1000kali lipat 15 taun kedepan (kemungkinan barang2 kebutuhan kan juga bakal naik beberapa kali lipat juga T_T) tapi cicilan yang saya tanggung tetap segitu enggak naik2 (yeayyyy)

    kalau ada yang salah cara berpikir saya, boleh dikoreksi. kan diskusi, siapa tau bisa ngubah strategi saya kedepan dengan masukan yang lebih baik.

    oya, cicilan harus memperhatikn kondisi keuangan sekadang yaaa. yang bagus si katanya 30% dari penghasilan :)

    btw, dulu saya dapat pelajaran dari dosen saya ketika beliau cerita masih ada cicilan rumah sebesar 20ribu rupiah. beliau beli ketika sebelum krisis moneter. tapi karena perjanjian kprnya flat. maka sampai lunas beliau tetap membayar 20rbuan rupiah. makanya sekarang jarang kpr cicilan flat sampai selesai. biasanya flat cuma2-5 taun setelah itu bungahya float, bank kan ndak mau rugi.
    tukang bakso cuma contoh simplenya si kak, jadi klo ditanya adakah cicilan flat sperti itu.

    jawabannya ada :)

    oya kalau mau itu ada kpr subsidi cicilannya flat bisa sampai 20 tahun (dengan berbagai syarat)
    sebenernya bukan rill flat lifetime, karena ketika ada selisih bunganya pemerintah nanti yang bayar ke banknya aka subsidi.
  • Oh ya, mungkin di sini ada yang punya bisnis apa gitu, coba share di sini, siapa tahu bisa joinan, entah itu dalam bentuk investasi uang (modal) atau jadi distributor / reseller,
  • Ada jg yg flat walopun ga subsidi, tp krn emang base nya bukan bunga, cobak kpr ke bank2 syariah.
  • Lo kaya ??
    Tapi masih
    #telatpajak
    #pakepremium
    #barangKw
    #MIKIR
  • Devlin wrote: »
    kasarannya gini. orang miskin kok gaya-gayaan.
    apa adanya kenapa, jangan terlalu maksa.
    hidup itu bikin simple aja.
    klo hpnya masih bsa dipake, dan duit tabungan elu cuma bsa dipake hidup 2 bulan doang.
    kagak usah sok ganti hp baru dengan fitur yang ga pernah lu pake itu deh!!

    bukan begitu bang @boyorg :*

    elu nyindir siapa???
  • edited February 2016
    Devlin wrote: »
    kasarannya gini. orang miskin kok gaya-gayaan.
    apa adanya kenapa, jangan terlalu maksa.
    hidup itu bikin simple aja.
    klo hpnya masih bsa dipake, dan duit tabungan elu cuma bsa dipake hidup 2 bulan doang.
    kagak usah sok ganti hp baru dengan fitur yang ga pernah lu pake itu deh!!

    bukan begitu bang @boyorg :*

    elu nyindir siapa???

    enggak nyindir si kalau dibold line in secara kasar diskusi sama @boyorg gue nangkapnya seperti itu.
    kalau belum mampu beli dan itu bukan KEBUTUHAN mending nunggu kalau uda butuh atau ada rejeki lebih.
    jangan maksain buat beli walau ada kesempatan gunain cicilan/cc dan bla bla seperti diskusi diatas.

    tapi bisa jadi refleski tentang diri sendiri sama liat sekitar.
    manusiawi si ya kalau kadang pengen suatu barang tapi kan kalau kalap beli walau ga butuh dan ga pernah dipakai. kan sayang yaak.
    habis gesek kadang nyesel.

    jaman muda dulu kan ane suka gonta ganti hape, hahaha
    bukan gue aja si, teman2 gue juga :D

    sadarnya ya itu pas liat orang yang uda kerja mapan, hpnya standar2 aja. masih kuliah uda songong hp gonta ganti :(
    duit2 ortu juga.

    lagian gue juga kagak kenal kalian semua nih yakk
    no hard feeling yaa :)
  • Jaman muda dulu???

    Elu tuir??
  • Intinya pengendalian diri. Boleh aja pengen beli a , b atau c, tapi harus usaha dulu. Itu rumusnya. Jangan sampe kita pengen punya ini dan itu tapi ga ngelakuin apa-apa. Cmiiw.
    Devlin wrote: »
    Devlin wrote: »
    kasarannya gini. orang miskin kok gaya-gayaan.
    apa adanya kenapa, jangan terlalu maksa.
    hidup itu bikin simple aja.
    klo hpnya masih bsa dipake, dan duit tabungan elu cuma bsa dipake hidup 2 bulan doang.
    kagak usah sok ganti hp baru dengan fitur yang ga pernah lu pake itu deh!!

    bukan begitu bang @boyorg :*

    elu nyindir siapa???

    enggak nyindir si kalau dibold line in secara kasar diskusi sama @boyorg gue nangkapnya seperti itu.
    kalau belum mampu beli dan itu bukan KEBUTUHAN mending nunggu kalau uda butuh atau ada rejeki lebih.
    jangan maksain buat beli walau ada kesempatan gunain cicilan/cc dan bla bla seperti diskusi diatas.

    tapi bisa jadi refleski tentang diri sendiri sama liat sekitar.
    manusiawi si ya kalau kadang pengen suatu barang tapi kan kalau kalap beli walau ga butuh dan ga pernah dipakai. kan sayang yaak.
    habis gesek kadang nyesel.

    jaman muda dulu kan ane suka gonta ganti hape, hahaha
    bukan gue aja si, teman2 gue juga :D

    sadarnya ya itu pas liat orang yang uda kerja mapan, hpnya standar2 aja. masih kuliah uda songong hp gonta ganti :(
    duit2 ortu juga.

    lagian gue juga kagak kenal kalian semua nih yakk
    no hard feeling yaa :)
  • Jaman muda dulu???

    Elu tuir??

    26 taun, uda harus bisa tanggung jawab sama segala resiko pilihan yg diambil sendiri.
    dan karena hal itu saya merasa tua, hehehe
  • BREXIT & BAUXIT

    Dalam seminggu ke belakang, hampir semua berita ekonomi dihiasi dengan Brexit.

    Emang apa sih Brexit itu?

    Trus apa hubungannya dengan Bauxit?

    Well, Brexit itu sebenernya singkatan dari British Exit. Emang mo kemane si British atawa Inggris enih bok?

    Deseu pen keluar dari Uni Eropa, yaitu persekutuan negara2 yang ada di Eropa sono. Macam ASEAN gitulah. Cuman ikatannya lebih kenceng, macam bool perawan. Sampek bikin mata uang bersama (Euro). Walopun Inggris sendiri dr awal tetap menggunakan Poundsterlingnya.

    Trus emg ngapa deseu pen keluar? Betengkar? Sirik2an?
    Ada banyak sebab sih. Tapi yg paling mengemuka adalah warga Inggris merasa bahwa Uni Eropa membebankan biaya keanggotaan terlalu tinggi, sedang manfaat yang didapat tidak kentara. Sebab lain adalah karena banyaknya imigran2 datang ke inggris, yg merusak kenyamanan warga Inggris. Belum lagi kurang luwesnya Inggris untuk berkiprah dalam kancah internasional, karena kemandiriannya terpasung aturan2 Uni Eropa yang bersifat seragam kepada anggotanya.

    Lha sekarang deseu udin keluar. Trus dampaknya apa?

    Utamanya lagi, buat Indonesia ngaruh gug?

    Ngaruh gug ngaruh sih. Kalo ngebaca statement Menteri Keuangan sih gug terlalu ngaruh, karena hubungan bilateral Indo-Inggris sudah terjalin apik. But reality speaks louder. IHSG ditutup melorot hampir 3%. Obligasi turun, nilai tukar Rupiah thdp USD turun.

    Ada yang beranggapan bahwa dampak tsb hanya bersifat jangka pendek, tapi yang jelas sih Brexit ini menyebabkan kegaduhan cukup berarti dalam dunia keuangan #ceilee kegaduhan.. istilah pak Beye bingits

    Trus apa hubungannya dengan Bauxit??
Sign In or Register to comment.