It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
like kitchenhousehold, furnitures, gardening tools, gadget, bedding, etc
Wah. Aq gug apal pak. Tp yang jelas bunga kartu kredit itu paling tinggi dibandingkan bunga kredit lainnya. Karena kartu kredit kan sebenernya jenis kredit tanpa agunan. Namun untuk memudahkan transaksi, nasabah dibekali alat berupa kartu.
Range bunga kartu kredit berkisar antara 2-3% sebulan. Dan kebanyakan sistem penghitungannya bunga berbunga harian.
Tapi gini ya pak e, komponen biaya yg dikenakan ke nasabah tdk hanya bunga saja pak. Ada charge2 lain di luar bunga. Misalnya late charge (denda kalau telat bayar), biaya meterai, biaya cetak tagihan fisik, biaya tahunan (annual fee). Macam2 pak. Beda bank beda komponen biayanya. Yang tadi biaya yg umum2 aja. Semua komponen itu makin menambah pundi2 pendapatan bank biar bank-e gug rugi.
Sebagai nasabah, kita harus bijak. Kapan dan mengapa perlu menggunakan kartu kredit.
Maksudnya annual fee pak?
Annual fee bisa di-waive kalau memang pak e nyinyir ke CS bank-e. Misale, bulan depan mau kenak annual fee. Pak e udh telpon call center CC utk mintak di-waive(ilangin) annual feenya utk tahun itu. Nantik biasae diliyat penggunaan CC nya kek mana. Klo emg lumiyin aktif, biasae diaproop kug.
Menyoal menguntungkan/tidak makek cicilan 0%, ya kalau digunakan secara tepat tentu menguntungkan. Apalagi pak e businessman. Tentu pengaturan arus kas itu penting. Biaya yg awalnya bengkak di satu bulan, bisa di-split jadi pembebanan bulanan. Menurutku sih trade offnya oke punya. @fadlifadlan
Kalau pembelian barangnya banyak dan sering, biaya tahunan kartu kredit itu akan nutup juga sih (asumsi pak e gug dapet keringan waiver dari bank)
Misale kyk tadi pak. Annual fee 100ribu anggep aja ya. Biar gampang wat ilustrasinya.
Pak e beli TV segede bagong seharga 12 jeti. Trus dipakek program cicilan 0% selama 12 bulan. Berarti per bulan nyicil sejeti2.
Duit yg awalnya ambles lsg 12 jeti, kan jd cumak ambles 1 jeti pada bulan itu.
11 jetinya bisa diputer jualan dulu. Let's assume duit 11 jeti dimasukin ke modal warung pernak-pernik. Dari 11 jeti dpet keuntungan di akhir bulan misale 1% aja deh. Pait2nya aja yaw pak. Walo klo wewarungan gitu keuntungan bisa mpek 20%. Berarti kan duite bertambah 110rb.
Itu baru di bulan pertama. Bulan depannya pak e bayar lg sejeti wat cicilan ke dua. Berarti duite tinggal 10jeti. Skrg misale diputer wat usaha pijet ples esong. Dpet lg keuntungan.
Jadi ujung2e annual fee yg 100rb itu terasa negligible pak e.
Tapi kalok duite cumak ngendon di tabungan yg bunganya meringis ituh, ya mending gug pakek cicilan.
Jangan lupa yaw pak. Penggunaan cicilan itu kayak pisau. Bisa memotong tart creme dela creme. Bisa melukai jari. Kalau gug disiplin, metode cicilan bisa menggulung penggunanya. @fadlifadlan
kak @Boyorg the straight-slayer ini sangat apik menjelaskan perlunya kehati2an sebelum memilih penggunaan kartu kredit dan metode pembayaran secara cicilan.
Makasih ya kak.
eh aku pikir jaman sekarang lebih untung pakai cc, soalnya sering ada promo dari bank bersangkutan dan. harganya memang lebih murah daripada beli cash.
btw, klo ada time value of money kan kak, jadi uang saat ini nilainya bisa jadi lebih turun daripada masa mendatang (liat rupiah saat ini, inflasi dan kenaikan pendapatan juga berpengaruh kan ya)
jadi misal beli gadget x cicilan 24 bulan, 200rbu sebulan. daripada mengeluarkan 4,8jta sekaligus. mending dicicil aja 200rbu perbulan. duit sisanya bisa dipakai kebutuhan yang lain.
contoh ekstrim untuk kpr fix rate 20 tahun. cicilan 600rbu saat ini akan lebih enteng lagi saat tahun 2020. bahakan mungkin valuenya uda serasa ngeluarin duit 50rbu saat ini.
drpada langsng bayar 120juta saat ini kaaann
Beli gadget , dicicil selama 2 tahun, 200rb per bulan, dapet harga total 4.800.000, berarti itu harga "cicilan" . Harga cash nya pasti lebih murah dari itu
Soal fix rate pada KPR, dari pernyataan kamu, jelas harga cash lebih murah. 600rb per bulan, setahun berarti 7.200.000 dan 20 tahun berarti 144.000.000. Kamu bilang, cash nya 120 juta ( "langsung bayar 120 juta").
Sudah aku bilang, mau bayar cash atau cicilan adalah pilihan, soal lebih baik mencicil atau bayar cash, tergantung mendesak atau tidaknya kita butuh barang tersebut.
di toko online banyak kak, sering ada promo cc, seringnya dapat potongan dari bank.
resiko cuma ketika lupa bayar tagihan bsa kena bunga yg gede. tp pakai autodebet aja kak buat ngatasin itu.
btw, maksdnya lebih murah itu dalam hal time value of money kak.
dulu pernah belajar manajemen keuangan kan ya yang anak akuntansi. dikasih tau cara ngitungnya. simpelnya nilai uang dimasa sekarang itu lebih gede dibanding nilai dimasa depan.
contoh ketika beli mobil 100 jta.
dan kita bisa nyicil 0% (yakalik, ini perumpaan ya, kan banyak cicilan 0% yang ditawarin kartu kredit)
anggaplah 100bulan ya, jadi 1 juta per bulan bayarnya.
dibanding bayar 100 juta langsung alias cash.
kakak bisa cicil 1 juta perbulan. nah duit sisanya 99jta didepositoin aja misalnya 1 bulan dg bunga 12%.
ketika bulan depan mau bayar cicilan kan dah cair itu uang deposito, ambil dah 99 juta plus bunga 990rbunya.
trs depositoin lagi 98.990.000 jutanya.
jatuhnya kita bayar enggak 100juta. karena kita masih bisa ngambil selisih dr bunga depostio.
simplenya seperti itu kak.
beda klo yang kaka maksud cicilan pembelian yang bukan 0%, lembaga kredit itu. yang memang kena bunga.
makanya ambil cicilan 0% dan beli lah barang yg DIBUTUHKAN (Ini bahayanya produk cicilan 0%, sangat menggiurkan)
hehehe
saya mikirnya selama ini seperti itu si.
jadi sisi negatif cc itu tergantung dr behaviour masing2.
atau ada yang salah ya pandangan saya sama cc?
monggo diluruskan
jadinya saya pikir cicilan kpr yang fix rate itu menarik. (terlepas proporsi cicilannya nanti dibagi bunga atau pokok yang lebih gedean, karena klo dilunasi diakhir sama saja jatuhnya)
time value of money lagi nih kak.
uang 600rbu jaman sekarang perkiraan saya ga bakal ada artinya beberapa taun kedepan.
simplenya jaman saya sd, beli bakso bisa 500perak
sekarang bisa 20rbuan
kalau jaman sd 15 taun lalu saya melakukan perjanjian (anggaplah kpr) dengan tukang bakso.
pilihan
a. untuk makan geratis tiap hari selama 15 tahun dan disuruh bayar 2.500.000 (anggap diskon karena 15×235×500=2.737.500, dan dibayar kas pada saat itu juga.
b. bayar 600perak tiap hari selama 15 taun (15×365×500=3.285.000) masih mahal yg ini kan secara total. tapi nilai uangnya uda beda.
jadi saya yang untung kan kak jika ambil opsi b.
saya liat negara kita masih bakal akan ada inflasi karena masih merupakan negara berkembang. dan belum bisa stabil kondisi ekonominya, politiknya si yang bikin euwww (masih kesel kasus antasari azhar sama sri mulyani, pasti ide bulus orang2 busuk semua itu)
beda cerita kalau hidup diswiss, yang notabene malah nilai uangnya kmrn sempet diturunkan. dan mendeflasikan diri buat jaga value uangnya.
dan trennya indonesia saya lihat masih bakal ada inflasi.
mungkin saja penghsiln saya bakal naik 1000kali lipat 15 taun kedepan (kemungkinan barang2 kebutuhan kan juga bakal naik beberapa kali lipat juga T_T) tapi cicilan yang saya tanggung tetap segitu enggak naik2 (yeayyyy)
kalau ada yang salah cara berpikir saya, boleh dikoreksi. kan diskusi, siapa tau bisa ngubah strategi saya kedepan dengan masukan yang lebih baik.
oya, cicilan harus memperhatikn kondisi keuangan sekadang yaaa. yang bagus si katanya 30% dari penghasilan
Saya tetap beranggapan bahwa yang namanya lembaga keuangan, tidak memberikan pinjaman secara cuma-cuma. Membeli barang lewat kartu kredit sejatinya adalah meminjam uang ke lembaga keuangan tersebut. Saya fikir toko yang membolehkan konsumen mencicil 0%, barangnya telah dibayar cash oleh lembaga keuangan yang bekerja sama dengan toko tersebut. Logikanya gini, toko tersebut punya 10 barang, dia beli dengan harga awal 4,2 juta per buah jadi total modal 42 juta, jika dia menjual semuanya dengan kredit dengan angsuran 350 ribu per bulan selama 12 bulan, maka dia baru balik modal 12 bulan kemudian, bagaimana mungkin dia bisa menunggu selama itu, sedangkan dia butuh balik modal secepatnya supaya dapat jualan lagi. (Ini itung2an nya tanpa menyertakan laba ya)
Lalu menganalogikan time value of money dengan mencicil sembari deposito kayanya kurang pas. Yang pasti, pihak lembaga keuangan pun pasti sudah mempertimbangkan hal ini. Mereka akan memasukkan nilai inflasi pada harga cicilannya. Contohnya, tentang KPR, bisa jadi harga cash rumah saat ini 150 juta tapi dengan adanya inflasi maka harga rumah jadi 155 juta. Mereka tentu tidak mau menjual dengan harga 150 juta jika mereka tahu nanti rumah tersebut bisa terjual dengan harga cash 155 juta.
Nah, malah untuk barang elektronik atau kendaraan, mencicil akan lebih menguntungkan bagi penjual atau lembaga keuangan karena saat pembeli melunasi cicilannya harga barang akan turun karena ada model baru. Misalkan handphone X saat baru keluar harganya 3 juta, lalu tahun depan harganya jadi 2,8 juta karena ada model baru yang harganya 3,2 juta.