It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
BAGIAN #4
Karna insiden pelukan itu aku jadi nggak bisa tidur dengan tenang tadi malam. Yang ada di otakku cuma Arsha dan cewek itu. Apa hubungan mereka? Siapa cewek itu? Bagaimana aku menanyakan Arsha soal cewek itu? Pertanyaan yang sama dan sebanding seperti itu terus terngiang di kepalaku.
Aku sibuk memikirkan berbagai macam skenario dan rencana. Bagaimana aku bisa menyelipkan pertanyaan itu tanpa membuat Arsha menjadi tersinggung, dan yang terpenting tak akan membuatku kelihatan keki. Saking sibuknya berpikir, aku bahkan nggak terlalu memperhatikan si tiang listrik ke kamarku. Aku sudah pernah cerita nggak, sih kalo aku tinggal sekamar sama si tiang listrik pasca "kebosanan" kuliahnya?
Entahlah.
Memangnya itu penting?
'Biasanya' itu penting karna aku bisa 'cuci mata' melihat si tiang listrik yang hobi shirtless dan pake boxer. Kelihatannya aku mesum banget, kan? Akui sajalah. Aku cuma nganggep si tiang listrik sebagai 'objek cuci mata' doang.
Nggak lebih dari itu.
Malam mulai merayap dan aku masih tetap pada pemikiranku. Sementara si tiang listrik sudah tidur di sampingku. Aku mendengar dengkurannya yang halus. Aku memutuskan merebahkan diri. Perlahan aku menutup mata. Menyerah pada pikiranku yang tak berujung. Sekelebit pikiranku mulai memikirkan soal sekolahku. Lalu semua pertemuanku dengan Arsha.
Lalu tanpa sadar kita saling bertatapan...
Lalu saling mendekatkan diri...
Lalu kita saling...
Ah, aku tak tahu skenario yang lebih baik dari itu.
Maafkan klo update pendek. Mungkin entar malam bakal update lanjutannya. tapi tergantung situasi, juga, ya? Hehehhe
Ditunggu kripik dan masukannya
Masih penasaran ma arsha......lanjut
Jdi penasaran huft
Boleh ksh saran ngak?klo mention sblom update ceritanya,mksdku mentin dulu bru upload ceritanya hehhehe
Di tunggu y lanjutannya
@majesty thnks buat masukannya. Pasti aku coba
@lulu_75 udh gak sabar adegan kissing, ya? Wkwkwk
Pagi yang cukup cerah ditemani deringan alarm dan sebuah sms yang belum di baca.
Dari Arsha.
Sms itu dikirim tadi malam sekitar pukul dua belas. Sempat - sempatnya dia meng-sms-ku tengah malam begitu. Ada apa, ya?
Apa dia mulai kangen padaku?
Atau dia iseng meng-sms-ku sambil menunggu sms balasan cewek itu. Mikir apa sih aku?
Aku menggeleng lalu merasa cukup terkejut-atau kagum?- karna si tiang listrik lagi 'morning stand'. Lucu juga. Maksudku, gimana sih rasanya melihat 'morning stand' kakakmu sendiri?
Biar ku kasih tahu..
Rasanya itu 'mendebarkan'!
Perlahan sekali tanganku mengusap 'gundukan' itu. Lalu aku segera pergi ke kamar mandi.
Aku siap untuk segalanya!
Belakangan aku jadi kebiasaan datang pagi ke sekolah. Biasanya aku kalo ke sekolah pasti tepat waktu-alias dateng 5 menit sebelum bel masuk kelas-. Aku menunggu Arsha di depan gedung IPA. Nggak terlalu mencolok dan kelihatan banget kalo aku nungguin dia.
Dan yang ditunggu pun tiba.
Dengan segala ketampanan yang sudah dia punya lalu ditambah senyum tipis yang cool dan menyejukkan, dia menyapa dan menghampiriku. Aku balik menyapanya dan kami terlibat obrolan kecil. Dia mengajakku ke kantin untuk sarapan. Dan tanpa ku sadari tangannya merangkul bahuku. Nggak biasanya dia begitu. Tapi nggak apa - apa buatku.
Seneng juga!
Entahlah, mungkin karna kebiasaan atau apa, kami-atau lebih tepatnya Arsha-lebih suka duduk di bangku pojok paling selatan. Tempat terkutuk aku melihat insiden itu. Mengingat insiden itu membuat perutku melilit. Kami duduk dan mulai mengobrol.
"ada apa kamu sms aku kemarin?"tanyaku padanya. Oh, aku hampir lupa topik itu. Dia terkekeh.
"Aku kangen kamu, sih"jawabnya yang aku tahu itu pasti untuk bercandaan.
Andai saja itu sungguhan...
"Haha, masa sih? Maklum nasib jadi cowok ganteng biasa dikangenin orang"balasku dengan tampang mupeng. Arsha menggeleng.
"Sok kegantengan kamu! Gantengan juga aku"katanya sambil mengejekku.
Oh, ayolah, dimataku kamu itu super ganteng tau!
"Eleh! Bilang aja kamu udah kalah saing"ledekku dan dia cuma tertawa.
"Tapi beneran lho aku kangen kamu"katanya kembali mengungkit topik yang tadi. Aku tergelak. Belajar dari mana, sih kamu sampe bikin lututku lemas gini?
"Dasar gila! Entar dimarah lho sama pacarnya"balasku dengan tatapan menantang. Hohohoho.. sekarang aku mengalihkan topik perbincangan.
Bagus, Alfa!
"Aku nggak punya pacar, kok. Pacarmu kali yang marah"balasnya. Tolong siapapun yang mendengarku, tolong catet kalo Arsha bilang dia nggak punya pacar!
"Serius nggak punya pacar? Entar kalo pacarmu denger gimana? Bisa putus, lho"kataku menantangnya lagi.
"Serius. Aku nggak punya pacar. Kamu sendiri gimana?"dia bertanya balik. Oh, dia balas menantangku saudara - saudara! Aku salut sama aktingmu. Jago juga kamu..
"Belum ada, sih"sahutku cuek. Dia menatapku cerah.
"Hahaha, berarti sama - sama jomblo kalo begitu"celetuknya sambil tertawa senang. Aku balas tertawa menimpalinya.
Sama - sama jomblo?
Please, jangan bikin aku ngarep!
"Terus, cewek yang kemarin itu siapa?"tanyaku balik padanya. Jujur, deh, mengungkit dan menyebut soal cewek itu lagi, apalagi langsung di depan Arsha rasanya menyesakkan sekali. Aku menahan diri supaya nggak kelihatan cemburu.
"Cewek yang mana?"tanyanya lagi. Kamu nggak inget? Nggak punya feeling? Atau mencoba menutupi?
"Yang kemarin, cewek yang kamu peluk di depan kelasmu"kataku dengan nada tenang yang kedengaran sangaaaat dipaksakan. Dia menunduk sambil menyembunyikan wajahnya. Kurasa dia mencoba menyembunyikan rasa malunya. Air mukanya mirip kucing yang ketahuan basah mencuri ikan.
Sekarang kamu nggak bisa mengelak lagi, sayang?!