It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
selain itu, perhatikan juga tanda baca dan huruf kapital. Kalo nama orang kan harus pake huruf besar awalnya.
pokoknya buat, gimana orang bisa nyaman membacanya.
kalo untuk ceritanya, sejauh ini seru dan bagus. walau emang masih terkesan formal, tapi baguslah.
dan dari semua karakter disini, aku lebih suka dengan JASON.
HUEHUEHUE.
selain itu, perhatikan juga tanda baca dan huruf kapital. Kalo nama orang kan harus pake huruf besar awalnya.
pokoknya buat, gimana orang bisa nyaman membacanya.
kalo untuk ceritanya, sejauh ini seru dan bagus. walau emang masih terkesan formal, tapi baguslah.
dan dari semua karakter disini, aku lebih suka dengan JASON.
HUEHUEHUE.
@lulu_75 iya, pokoknya hubungan mereka semakin complicated nanti....
@SteveAnggara Emang ganteng-ganteng, tapi nanti bakal muncul yang nggak banget..... hehe....
@lucifer5245 iya, yang disini digitu-in..... yang disana gak tau apa-apa, tapi nanti tunggu aja pas Point of View nya pido...
@octavfelix waaaah...... syukurlah ada yang kasihan sama saya...... sini sini tak kasih hadiah, tapi ambilnya di malang ya. hahaha
@ularuskasurius iya mas, sudah saya perbaiki di part setelah ini, mohon masukanya lagi ya mas kalau masih ada yang kurang-kurang..... Wah. senangnya Jason sudah mulai ada yang ngefans nih...... #Lirik Jason Jeleous -_-
@lulu_75
@onny_agam
@shuda
@3ll0
@Pradipta24
@harya_kei
@Aurora_69
@Wita
@Sho_Lee e
@Otho_WNata92
@ffirly69
@doniperdana93
@littlemark04
@lucifer5245
@SteveAnggara
@Sicilienne
@Pradipta24
@octavfelix
@ularuskasurius
BAYU
Sabtu pagi yang cerah, setelah mencuci pakaianku dan menjemurnya di halaman belakang, aku membantu bu Fay untuk membersihkan rumah, mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan kolam renang dan kegiatan rumah tangga lain. Bu Fay sudah bekerja kurang lebih 5 tahun sebagai asisten rumah tangga dirumah ini. Sebenarnya Leo dan keluarganya melarangku untuk repot-repot membantu melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi gara-gara aku juga sedikit memaksa karena merasa tidak enak sudah tinggal gratis di rumah ini dan hanya ingin membalas budi, dengan berat hati akhirnya mereka mengijinkanku membantu melakukannya.
Jam 9 aku sudah ada janji dengan Leo untuk pergi keluar, sebenarnya Leo yang mengajakku untuk keluar karena sudah beberapa minggu ini kita jarang keluar bersama, katanya dia ingin mengajakku berkunjung ke tempat saudaranya di Desa, yang katanya bisa ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan menggunakan mobil. Kesempatan juga sih, sekalian aku akan mencoba membuka omongan dengan Leo mengenai kondisi Jason.
Jam 9 kurang 15 menit, aku sudah bersiap dan menunggu leo di depan rumah. Memang kebiasaan, aku jarang sekali ribet untuk urusan keluar rumah, menggunakan celana jeans biru gelap dan atasan kaos putih dan sepatu converse.
10 menit kemudian Leo sudah muncul di depan pintu, mengenakan pakaian yang senada denganku, padahal kami tidak janjian sama sekali, bedanya dia selalu dengan gayanya yang fashionable, mengenakan jam tangan dengan brand terkenal dan lengkap dengan kacamata hitamnya. I like it !.....
“Siap Bayu?” tanya Leo dengan memperbaiki tali sepatunya yang longgar.
“sejak 10 menit yang lalu Leo, ini aku sampai bengong sendiri!” jawabku sambil menatapnya.
” Hehe.... maaf, tadi bingung mau pakai pakaian yang mana... Oke kalau begitu, let’s go brother !” kemudian Leo mendahuluiku masuk kedalam mobilnya.
Untuk membuat suasana lebih semangat, Leo memutar MP3 di dalam mobil, dimulai lagi Just give me a reason, Blank Space, Firework, dan beberapa lagu barat beraliran pop diputarnya sepanjang perjalanan. Bahkan terkadang aku dan Leo bernyanyi bersama sambil tersenyum-senyum menikmati lagu-lagu yang kami putar.
Sekitar satu jam perjalanan kami juga berbincang mengenai film terbaru, lagu, hingga masalah kuliah masing-masing. Lalu aku mulai sedikit memancingnya untuk membicarakan masalah Jason.
“leo, ternyata Jason pintar juga ya orangnya, kemarin pas ada kuis di kelas dia mendapatkan nilai tertinggi lho” ucapku sambil melirik ke arah Leo. Kulihat raut wajahnya langsung berubah ketika tadi kusebut nama Jason. “Oh...” jawabnya datar dengan tetap fokus menyetir.
“Leo, apa aku boleh tanya sesuatu yang serius?” ucapku sambil menatap ke arah leo. “ tanya apa Bayu?” ucap Leo sambil melirik kepadaku dengan menautkan kedua alisnya.
“ Apa kamu tidak ingin memberikan kesempatan untuk Jason?” tanyaku dengan hati-hati. Leo tampak masih diam dan fokus menyetir, dia terlihat memandang menerawang ke depan dan kemudan melirikku sedikit tajam.
“ kenapa kamu tanya hal itu Bayu ? , memangnya apa yang sudah Jason katakan padamu ?”. “ jangan salah paham dulu Leo, sebenarnya tempo hari aku bertemu dengan Jason seusai kelas selesai, dia mengintrogasiku mengenai hubunganku denganmu, aku gak bisa berbohong pada Jason kalau sebenarnya kita memang tidak ada hubungan apapun, hanya sebatas teman dan tidak lebih.
Setelah itu Jason mulai menceritakan semuanya kepadaku. Mengenai kondisinya yang sakit dan bagaimana dia bisa putus denganmu”.
“Maksudmu sakit ? Iya memang dia itu gila ! Gak waras..... psikopat sinting, bisa-bisanya memperkosa aku seperti itu....” ucap Leo dengan meluap-luap, kulihat wajahnya memerah menandakan dia mulai emosi.
“ kamu tenang dulu Leo, dengarkan penjelasanku, agar kamu lebih memahami kondisi yang sebenarnya” ucapku dengan nada yang menenangkan.
Kulihat Leo mencoba menenangkan dirinya, dia mencoba menghirup nafas panjang dan pelan-pelan mengeluarkanya. Setelah aku bisa melihat dia mulai tenang, aku mulai mencoba menjelaskan kembali.
“Sebenarnya Jason mengidap penyakit Bipolar Disorder. Dia baru menyadari penyakitnya sejak awal dia masuk perkuliahan, peyakit itu akan timbul ketika seseorang pengidap mengalami shock yang hebat pada psikisnya. Dan ketika penyakit itu kambuh, emosinya bisa berubah 180 derajat, dia bisa menjadi seperti bukan dirinya sendiri. Jason sudah menjalani therapy rutin sejak kala itu hingga kini, bahkan waktu dia bertemu denganmu di Singapore, waktu itu sebenarnya dia menjalani therapy disana, dan beberapa bulan lalu dia juga baru kembali dari eropa untuk berobat. Yang paling harus kamu tahu Leo, Jason sangat membutuhkan dukungan secara moral dari orang-orang disekitarnya untuk bisa sembuh, dia butuh orang yang dicintainya, dia membutuhkanmu disisihnya Leo”.
Aku melihat Leo mendengarkan penjelasanku dengan berkaca-kaca, kemudian butiran air keluar dari sisi matanya, dia menangis.
“apa separah itu Bayu penyakitnya?” ucap Leo sambil sedikit terisak.
“Kalau dilihat dari gejalanya, itu sudah pada stadium yang buruk. Bahkan dia harus rutin meminum obatnya yang sebanyak itu setiap hari. Hanya kamu Leo yang bisa membantunya menangani semuanya, dia juga sempat bilang jika waktu dia mulai menjalani hubungan denganmu di singapore dulu, kesehatannya menunjukkan perkembangan yang signifikan, bahkan dokter waktu itu juga kaget dengan reaksi kejiwaanya yang bisa membaik seperti itu, namun setelah kejadian dia kamu putuskan, kondisinya memburuk lagi” ucapku memcoba meyakinkan pada Leo, kemudian selama beberapa menit kemudian kami hanya terdiam, aku melihat dari raut wajahnya, tampaknya leo sedang berfikir mengenai keputusannya. “Baiklah, akan kupertimbangkan lagi dulu” ucapnya mantap sambil menatapku. Raut wajah Leo menyiratkan sebuah harapan padaku, apa maksudnya ? apa dia masih berharap padaku ?...
Selama perjalanan aku dan Leo hanya berdiam diri satu sama lain, lagu di MP3 yang sejak tadi sudah mati aku hidupkan kembali untuk lebih menghangatkan suasana. Perlahan aku melihat dari raut muka leo sepertinya emosninya sudah kembali normal. Tidak terasa kami memasuki sebuah pedesaan yang sangat asri.
Kalau di Indonesia ini hampir mirip jalan ke Kota Batu, Leo mematikan AC dalam mobil dan membuka kaca jendela mobil, kemudian aku mulai merasakan hawa sejuk menyentuh kulitku, pepohonan di kanan kiri jalan membuat suasananya semakin asri. Dari kejauhan aku melihat hamparan lahan hijau yang luas, dan ketika mobil sudah mulai dekat dengan hamparan itu, ternyata itu adalah perkebuna strawberry. Disampingnya juga aku melihat perkebunan bunga dengan berbagai macam warna dan jenis.
Aku sungguh menikmati perjalanan ini, kemudian kami sejenak keluar dari mobil dan mengambil beberapa foto, Leo kembali dengan gaya-gaya cool nya berpose ala-ala model. Ya emang sudah ganteng dari sononya kali ! haha..... kemudian bergantian aku meminta Leo untuk mengambil fotoku dengan background kebun strawberry.
Tiba-tiba leo memeluk pinggangku dari belakang dan menyanggakan dagunya di pundak kananku “ tolong jangan bergerak Bayu, biarkan aku menikmati suasana disini dengan seutuhnya”, jujur aku tersentak kaget dengan pergerakan Leo yang tiba-tiba. Aku merasakan deru nafasnya yang teratur di sebelah kanan telingaku. Perlahan aku hanya bisa kikuk diam, kucoba melirik ke arah kiriku tampak jalan yang sepi,
“untung saja tidak ada orang yang melihat” batinku. Selama itu pula aku mencoba menenangkan diriku sendiri, aku mencoba memejamkan mataku dan menghirup udara segar disini dan menghembuskanya perlahan.
“ Leo, sudah ya, pundakku kesemutan menopang dagumu seperti itu dari tadi” ujarku pada leo agar menyudahinya. Tanpa membalas perkataanku kemudan dia memundurkan tubuhnya dan berjalan ke mobil
“ayo kita lanjutkan perjalanan Bayu !” ucapnya tanpa menoleh kepadaku.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan,dan beberapa menit kemudian kami sudah memasuki area pemukiman, aku melihat pemukiman yang sangat eksotis, karena hampir semua rumah penduduk terbuat dari kayu, mirip dengan rumah-rumah tradisional di Indonesia. Deretan-deretan rumah tersusun dengan rapi menghadap ke arah jalan. Yang membedakan hanya ukuran masing-masing rumah dan luas taman serta jenis-jenis tanaman yang ditanam di depan rumah mereka. Tidak terasa, sampailah kami di rumah milik saudara Leo, ternyata itu rumah milik tantenya Leo, adik dari ayahnya yang bernama tante Fern. Beliau mempunya seorang anak laki-laki yang baru berumur 19 tahun dan sekarang sedang berkuliah di salah satu Kota besar di Thailand, sementara suaminya masih bekerja.
“ Leo..... bagaimana kabarmu ?, senang sekali akhirnya kamu sekarang sudah di Thailand nak !...” teriak tante fern sambil keluar dari rumah saat melihat Leo di depan rumahnya dan langsung memeluknya hangat.
“ iya tante,Leo baik. Leo juga senang bertemu lagi dengan tante fern”.
Setelah melepaskan pelukan mereka, kemudian Leo memperkenalkanku kepada tante fern. Beliau menerimaku dengan sangat ramah, kami dipersilahkan masuk ke dalam rumah, di dalam rumah terasa sangat sejuk, hawanya hampir sama dengan waktu berada di Malang dulu. Kemudian tante Fern masuk ke dapur dan menghidangkan kami minuman hangat dan roti dengan selai strawberry. Setelah itu kami mengobrol dengan sangat akrab. Untung aku sudah lebih mengerti dan lancar berbahasa Thailand, meskipun ada beberapa bahasa yang sulit kumengerti diucapkan oleh tante Fern, untung ada Leo yang siap menerjemahkanya padaku.
Usai asyik ngobrol, aku diajak Leo untuk berjalan-jalan berkeliling desa. Kami berjalan menuju sungai yang tidak jauh dari rumah tante Fern, sungai disini sangat jernih. Aku dan Leo merendamkan kaki kami ke sungai yang tidak terlalu dalam. Tiba-tiba leo menyipratkan air ke badanku, lalu kubalas mencipratkan air padanya hingga pakaian kami sama-sama basah, dasar leo ! sudah tau kita tidak membawa pakaian ganti, malah pakai acara main basah-basahan....
Kemudian leo melepas kaos dan celana panjangnya dan hanya mengenakan celana pendek yang sangat ketat, terlihat jelas pantatnya yang montok dan tonjolan di bagian depannya
“ ayo lepas juga pakaianmu bayu! Kita renang dulu, kapan lagi bisa renang di sungai yang jernih seperti ini...” tawarnya sambil meletakkan pakaian basahnya di atas sebuah batu ditepi sungai, dan kemudian dia langsung menuju sungai yang lebih dalam dan berenang disana.
“boleh juga,kapan lagi aku bisa berenang di sungai seperti ini, di kolam renang saja sudah jarang terakhir dulu waktu masih SMA”pikirku, kemudian aku juga melepaskan pakaianku dan hanya menyisahkan celana pendekku, meskipun badanku tidak sebagus Leo, aku merasa tidak minder karena badanku terhitung tidak mengecewakan, kulitku kuning langsat dan badanku tidak kurus dan tidak terlalu gemuk, proporsional lah, meskipun tidak ada 6 kotak disana, hehe....
Aku dan Leo sempat berlomba adu cepat berenang dari satu sisi sungai ke sisi yang lain, untunglah kemampuan berenangku masih sejago dulu. 3 x adu, aku tidak pernah kalah melawan Leo. Aku melihat tampangnya yang kusut karena kalah terus dari tadi.
Saat di sisi sungai yang kedalamanya sepundakku, lagi-lagi leo mencuri kesempatan dengan memelukku dari belakang.”dingin banget ya bayu” ucapnya tiba-tiba. “ Leo, tolong lepasin ya....
nanti kalau ada yang melihat, bisa salah paham” ucapku tanpa menoleh kepadanya.
“nggak bayu, beberapa menit lagi ya. Aku merasa nyaman ketika memeluk kamu” ucapnya lirih.
Tiba-tiba aku merasakan kecupan dileher belakangku.“Leo, apa-apaan sih ?” aku sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Leo.
“Bayu, aku sudah tidak ada perasaan lagi dengan Jason, sekarang aku sukanya ke kamu Bayu” ucap Leo sambil mengeratkan pelukannya. Aku merasakan pantatku bersentuhan dengan tonjolan Leo.
“Leo, please.... bukan begini caranya!” ucapku dengan lebih tegas.
Kemudian Leo mengendurkan pelukanya, dan aku dengan sekuat tenaga bergerak ke depan dan langsung menghadap ke arahnya “ ketika kamu menyukai seseorang, jangan pernah sekali-kali dengan cara memaksanya !” ucapku tegas dengan menyorotkan mataku kepada Leo, dia balas menatapku
“ Terus aku harus apa bayu ! Aku gak bisa terus menutupi perasaanku ! Kamu sendiri belum memberikan jawaban yang jelas sejak aku mengungkapkan perasaanku padamu !.... Aku bingung bayu.... Apa yang harus kuperbuat ?, Aku tau kamu masih mencintai pacarmu di Indonesia, tapi kamu masih 2 tahun kedepan baru akan bisa bertemu denganya, beri aku kesempatan bayu, please..... setidaknya selama kamu masih berada di Thailand....” ujar Leo sambil menatap iba kepadaku.
“Aku tidak bisa menjanjikan apapun padamu Leo, tolong kamu bisa memahami posisiku sekarang... aku tidak bisa melihat diriku sendiri berkasih dengan orang lain sementara Pido disana tidak bahagia, lebih baik aku sendiri juga sepertinya, membendung kerinduanku kepadanya tanpa berkasih dengan sesorang” ucapku pada leo dengan menatap ke matanya.
“Apa jika pacarmu sudah memiliki kekasih lain disana, kamu mau membuka hatimu untukku ? Dulu kamu bilang bahwa status kalian break, berarti dia bebas dong cari kekasih lain ? kamu bilang lebih baik dia mempunyai kekasih lain yang bisa menjaga dan merawatnya kan? Aku masih ingat dulu kamu pernah bilang seperti itu” sanggah Leo dengan tetap menatap tajam ke arahku.
Aku hanya diam sesaat mencerna perkataan Leo, memang aku tidak melarang Pido untuk mencari pacar baru selama aku disini, tapi aku juga yakin jika Pido buka orang yang mudah pindah ke lain hati, karena aku pacar laki-laki pertamanya, mungkinkah dia bisa mencari kekasih lain? Entah itu wanita sekalipun setelah melalui hubungan kita beberapa tahun ini. “ Aku tidak yakin, Leo” ucapku akhirnya kepada leo.
“Ayolah bayu, beri aku kesempatan, beri aku kejelasan...” ucap Leo mengiba. “Maksudku aku tidak yakin bahwa Pido sanggup mencari pacar lain, setelah hubungan kita selama dua tahun ini”ujarku pelan kepada Leo.
“Intinya kamu masih memungkinkan untuk membuka hatimu padaku kan? Jika pacarmu sudah mempunyai kekasih lain ?” ucap Leo dengan senyum antusias. “ Terimakasih bayu, kamu akhirnya mau memberiku kesempatan. Akan kuperjuangkan, meskipun itu tidak mudah”.
Tiba-tiba aku teringat misiku mendekatkan Leo dangan jason kembali, mengapa semuanya menjadi diluar kendali seperti ini ? Leo yang seharusnya membuka hatinya pada Jason kok malah Berharap lagi padaku sih ?
“Leo, bukanya kamu tadi akan mempertimbangkan hubunganmu dengan Jason ya? Kan sudah aku jelaskan kondisinya saat ini..... Dia seharusnya membutuhkanmu Leo, bukan aku !” ucapku pada Leo dengan serius.
“Sebenarnya aku juga kasihan pada Jason.... tapi perasaanku kepadanya sudah sirna sejak dulu, apa aku harus membohongi diriku sendiri ? Sepertinya itu akan sulit, aku juga tidak mungkin membohongi Jason mengenai perasaanku, dia harus bisa menerima itu” ujar Leo tak kalah serius.
“Aku memohon padamu Leo, atas nama Jason. Batulah dia untuk sembuh... hanya kamu sekarang yang dia butuhkan untuk melalui masa-masa penyembuhanya, setidaknya sampai dia sembuh” ucapku dengan mengiba pada Leo.
“Tapi aku punya syarat untukmu ! Kalau kamu mau menerimanya, aku akan membantu Jason dengan senang hati” ucap Leo dengan senyuamnya yang sulit kuartikan.
“Syarat apa itu? ” tanyaku keheranan dengan mengerutkan keningku.
Tanpa ba bi bu, tiba tiba tangan kanan Leo bergerak ke belakang kepalaku dan mendorongnya dengan lebut kedepan dan tangan kirinya memegang daguku, sementara wajahnya mendekat ke wajahku. Aku merasakan bibir lembut Leo menyentuh bibirku dengan mantap, aku hanya bisa memejamkan mata, tidak munafik aku menikmati ciuman Leo, tapi aku tidak bergerak sekalipun, bahkan sampai lidah leo memasuki lidahku, kemudian dia mengerang pelan menikmati ciumanya. Perlahan dia melepas ciumanya, dan menatap sayu kepadaku, sementara aku hanya bisa menatap nanar ke wajahnya.
“Jadilah pacarku ketika kita berada di dalam rumah, aku tidak memaksamu menjawabnya hari ini, kutunggu hingga 7 hari kedepan” ucap leo sambil bergerak menjauhiku dan mengambil pakaian basahnya dan memakainya. Sementara aku hanya berdiri mematung di dalam sungai menatapnya.
Setelah itu, kami kembali ke rumah, yang awalnya tante Fern kaget melihat kami berbasah-basah, sempat mengomeli kami takutnya kami terkena masuk angin. Kemudian kami diminta berganti pakaian menggunakan pakaian anaknya yang tidak dibawa ke Kota, untungnya muat dengan badanku, dan kekecilan saat digunakan leo, Rasain ! hahaha.... mau tidak mau dia harus tetap menggunakanya.
Setelah berganti pakaian, tante fern mengajak kami ke kebun strawberry miliknya, kami diperbolehkan memakan dan mengambil sepuasnya. Kami membawa keranjang kecil dari rotan dan mengumpukan strawberry yang merah-merah dan besar besar, dan juga langsung melahapnya beberapa, rasanya asam segar dengan sedikit manis.... Setelah keranjang sudah terisi penuh, dan kami kekenyangan memakan langsung dari kebunnya tadi, kami memutuskan untuk kembali ke rumah tante fern.
Tidak terasa sudah sore, tante Fern menawari kami untuk menginap saja sehari dan baru kembali pulang keesokan harinya, namun karena besoknya aku dan Leo ada keperluan, kami memutuskan untuk kembali pulang ke Kota. Selama perjalanan, aku dan Leo membicarakan mengenai pengalaman asik kami selama liburan tadi, tanpa menyinggung kejadian di sungai tadi, tak henti-hentinya leo memuji-muji keindahan tempat itu dan selalu menjadi pilihanya ketika waktu liburan dulu bersama keluarganya.
(bersambung)
Anjiss, ane taken cuma serasa jomblo. Bhakk
Anjiss, ane taken cuma serasa jomblo. Bhakk