It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@lulu_75 5 @onny_agam @Tsunami @SteveAnggara @3ll0 @Pradipta24 @Aurora_69
@Wita
Ce @d_cetya a
@Sho_Lee e
@Otho_WNata92 2
@ffirly69 9
@doniperdana93
@littlemark04
@lucifer5245
@SteveAnggara a
BAYU
Hingga pukul 01.00 dinihari aku masih belum bisa tidur, meskipun sudah berusaha memejamkan mata sejak tadi aku masih memikirkan kejadian tadi. Sekarang leo sudah tau kalau aku mempunyai orientasi berbeda. Aku belum siap come out ke orang lain mengenai kondisiku. Bahkan di Kota Malang, tidak ada orang terdekatku yang mengetahui hubunganku dengan pido, setau mereka kami hanyalah sahabat karib yang tinggal dalam satu rumah kontrakan bersama dan aktif bersama di organisasi kampus. Aku masih berfikir bagaimana besok aku menjelaskan semuanya pada leo, aku belum siap ada orang lain yang tau, atau bahkan bisa saja leo menceritakan kepada kedua orang tuanya. Bagaimana nanti respon mereka terhadapku ? Bagaimana aku akan menjawab semua pertanyaan mereka, atau lebih parahnya, aku belum siap dengan intimidasi-intimidasi mereka. Selama ini aku dikenal sebagai pribadi yang hampir tidak bermasalah dalam hal apapun, prestasiku cukup membanggakan dengan puluhan tropy dan sertifikat kompetisi inovasi baik nasional hingga internasional. Bahkan aku juga dikenal sebagai pribadi yang selalu sopan dan santun terhadap semua orang. Adik-adik tingkatku dikampus ataupun diorganisasi juga begitu menghormatiku seperti sosok kakak yang pantas untuk dibanggakan. Aku terlalu takut semuanya akan berubah jika ada yang tau mengenai perbedaan dalam diriku yang selama ini aku tutup rapat-rapat.
Karena aku merasa agak haus, aku memutuskan turun dari tempat tidurku dan menuju ke dapur untuk mengambil air putih. Saat aku membuka pintu kamar,semua lampu sudah dimatikan kecuali lampu di ruang keluarga dilantai bawah dekat dengan dapur. Saat aku melihat pintu kamar leo aku berhenti sejenak, tidak terdengar suara apapun dari dalam kamar, mungkin dia sudah tidur. Lalu aku turun ke dapur dan meminum air putih hangat dan membawa segelas lagi untuk jaga-jaga jika nanti aku masih haus, setelah itu aku kembali ke atas, dan ketika menaiki tangga aku mendengar suara teriakan dari dalam kamar leo. Bahkan saat aku berada di depan pintu kamarnya, suara itu terdengar lebih keras. Kuputuskan untuk masuk ke kamar leo, untunya pintu kamarnya tidak dikunci. Saat aku sudah berada di dalam ternyata dia berteriak sambil dalam kondisi mata terpejam. Karena takut terjadi apa-apa dengan leo, aku mencoba membangunkannya.
“Leo.... leo.... bangun leo.... bangun !” kugoyang-goyangkan badan leo untuk membangunkannya, kulihat keringat bercucuran dikeningnya.
“ Haaaah......” leo terbangun dengan nafas yang terpogoh-pogoh. Sepertinya dia habis mimpi buruk.
“ habis mimpi buruk ya ? “ tanyaku pada leo sambil menyeka keringatnya dengan punggung tangan kiriku, kemudian aku menyerahkan air putih yang tadi kubawa. Leo hanya menganggukkan kepalanya dan langsung meminum air yang kuberikan.
“bayu, aku boleh pindah ke kamarmu?” ucap leo sambil menatapku memohon. Aku hanya menggangguk dan bergegas ke kamarku bersama leo tanpa menanyakan apapun padanya.
Sesampainya dikamarku, aku langsung mempersilahkan leo untuk naik terlebih dahulu ke ranjang dan menyelimutinya lalu aku juga berbaring disisihnya.
“ Sebenarnya aku ada trauma dengan kamarku disebelah. Sudah bertahun-tahun aku sudah jarang menempati kamar itu, terkadang mimpi buruk itu datang, dulu waktu masih kecil kakakku selalu menemaniku dan memelukku sampai aku tertidur jika masih teringat kejadian perampokan dulu.” Terang leo memecah keheningan diantara kita.
“apa kamu tidak apa-apa sekarang?” tanyaku pada leo sambil menghadap ke arahnya, aku masih melihat raut ketakutan dari wajahnya.
“Untung dulu ketika perampok itu akan menusukku di dalam kamar, kakakku segera datang dan melemparnya dengan guci hingga mengenai kepalanya. Saat perampok itu mengejarnya ke bawah, kedua orang tuaku ternyata baru pulang dan langsung menyelamatkan kami. Setelah itu, kakakku selalu menenangkanku jika aku masih teringat dengan kejadian itu. Setelah aku pindah ke indonesia dan ke Singapore aku sudah mulai bisa melupakan kejadian-kejadian itu, mungkin juga jauh dari Thailand, tapi sejak beberapa hari lalu saat aku melihat kamar itu, aku mulai teringat-ingat kejadian itu bahkan terbawa hingga dalam mimpiku”. Terang leo dengan raut yang serius.
“ tenanglah leo, mulai sekarang aku akan menggantikan kakakmu untuk bisa melindungimu disini. Maaf tadi aku juga sudah mengusirmu dari kamar ini. Sekarang kamu tidur ya, tenang ada aku disini, kamu boleh tidur bersamaku seterusnya dikamar ini”. Ucapku menenangkan leo sambil mengusap-usap keningnya. Aku merasa bersalah pada leo karena tadi sempat mengusirnya dari sini, meskipun dia memang salah aku jadi tidak tega melihat kondisinya seperti ini.
Hingga beberapa menit kemudian dengan terus mengusap-usap kening leo, akhirnya dia mulai tertidur. Aku melihat sosok yang sangat ingin aku lindungi, wajah yang tenang sangat tidur, bibirnya yang kemerahan, aku merasakan ketengangan ketika memandangi wajahnya yang begitu mendamaikan fikiranku. Aku merasa tenang seolah kegundahanku tadi lenyap. Perlahan aku mulai menguap dan tertidur disebelah leo.
Keesokan harinya aku bertemu dengan bank lagi dikelas, kali ini dia terlihat semangat mengikuti perkuliahan yang aku berikan. Beberapa kal dia menanyakan materi-materi yang telah aku berikan, bahkan dia juga aktif menjawab pertanyaan yang aku berikan. Mahasiswa yang lain juga cukup aktif dan bersemangat mengikuti kelasku. Memang sebelum kelas dimulai, aku meminta mereka untuk membaca buku atau journal yang berhubungan dengan materi yang akan kita pelajari. Diskusi yang menarik menggunakan bahasa inggris, aku juga sedikit-sedikit mulai menggunakan bahasa Thailand, aku belajar secara otodidak dan sempat beberapa kali minta ajari Prof. Kaisorn. Bahkan ketika ketemuan dengan bank aku juga tak segan memintanya mengajariku bahasa-bahasa thailand yang biasanya sering digunakan. Sudah 45 menit aku mengajar dikelas ini, tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kelas dan langsung duduk di bangku mahasiswa. Tanpa basa-basi padaku dia seperti sudah terbiasa dengan perbuatan yang dilakukannya. Karena sedikit geram akhirnya aku mencoba sedikit menegurnya.
“maaf, anda siapa ya? Apa mahasiswa kelas ini?” ucapku dengan nada sopan
“Maaf ya sebelumnya pak. Saya baru dari eropa selama beberapa bulan, jadi baru bisa masuk kelas mulai sekarang” jawab mahasiswa itu dengan nada yang sangat santai.
“apa sudah izin sebelumnya anda tidak masuk kelas sampai 5 kali pertemuan lalu. Kok saya tidak pernah melihat surat ijin anda sebelumnya ya?” dengan sedikit geram, aku mulai meninggikan volume suaraku dan menatap mahasiswa itu dengan lebih mengintimidasi.dan mahasiswa itu dengan tidak sopannya malah menatapku dengan mata sinisnya.
“ sepertinya bapak ini pengajar baru disini ya? Nanti bapak bertemu saja dengan ayah saya langsung di kantor dekan. Degh !.... what ? kantor dekan? Apa maksudnya ?
“ maaf, apa maksud anda ? “ tanyaku balik ke mahasiswa itu dengan mengerutkan dahiku.
“ mankanya jadi dosen jangan belagu. Ayah saya dekan disini, dan kemarin saya sudah bilang kalau saya sedang liburan ke eropa, dan baru balik kemarin. Jadi baru bisa masuk kuliah hari ini” balas mahasiswa itu dengan suara meninggi sambil sedikit melotot kearahku.
“ Oke ! nanti saya akan bicara terlebih dahulu pada Prof. Kaisorn sebelum menemui ayahmu” ucapku dengan sedikit kesal padanya. Iya memang dia terlihat seperti anak orang kaya, wajah putih kekuningan khas thailand, bentuk wajah yang maskulin, dan tingginya mungkin sekitar 180 cm. Secara fisik okelah ! tapi etikanya ampun deh ini anak ! awas aja nanti kalau berulah dikelasku lagi.
“sekarang saya sudah tidak mood untuk ikut kelas ! “ ucap mahasiswa itu sambil berdiri dan akan keluar dari kelas.
“Tunggu, anda harus ikut kelas saya. Maafkan saya, memang saya pengajar baru disini, saya hanya membantu Prof. Kaisorn untuk mengajar kelasnya” sambil memegang tangan mahasiswa itu dan meyuruhnya untuk duduk kembali ke bangkunya. Aku tidak ingin prof. Kaisorn mendapatkan teguran ataupun masalah dengan dekan atau orang tua mahasiswa brengsek ini. Ya Tuhan. Cobaan apa lagi ini....... oke, sabar.... sabar..... Dengan sedikit masih emosi, mahasiswa itu mau kembali duduk dibangkunya.
Selama perdebatanku tadi, semua mata tertuju pada kami. Tapi tidak ada satupun diantara mereka yang ikut bersuara, termasuk bank. Kemudian aku melanjutkan menjelaskan materi kuliah, kelas kembali kondusif. Semua mahasiswa memperhatikan penjelasanku, kecuali anak itu tadi. Dia malah megeluakan ponselnya dan hanya fokus ke ponselnya. Sebenarnya aku masih agak kesal, tapi daripada anak itu ngambek dan keluar mencoba kelas lagi, aku mencoba mencuekkan sikapnya dan fokus pada menjelaskan materi pada mahasiswa lain.
Diakhir kelas aku mengabsen kehadiran mahasiswa, dan aku baru tau kalau nama mahasiswa tadi adalah Jason Wathasingpaton. Dan saat aku mangabsen namanya, dia bilang kalau dia meminta dipanggil saja Jason. Sebelum kelas kuakhiri, aku mendekat padanya, dan bilang untuk berbicara padanya dikelas setelah semua mahasiswa keluar. Dan saat ini hanya ada aku dan jason di dalam kelas.
“maaf untuk yang tadi, saya benar-benar tidak tahu. Tolong jangan laporkan pada dekan karena saya tidak ingin Prof. Kaisorn mendengar masalah tadi”
“ oke. Tapi tidak semudah itu aku melupakan kejadian sememalukan tadi. Kmu harus menebusnya dengan suatu hal” ucapnya dengan nada sinis dan senyum simpul disisi wajahnya yang sekikit dipaksakan.
“ maksudmu?” aku menjadi penasaran. Oh. Jangan sampai dia melakukan hal yang macam-macam.
“ kamu akan tau nanti ! sudahlah. Aku sudah terlanjur emosi kepadamu” sambil meninggalkan ruangan kelas. Sementara aku masih terpaku sendiri di dalam kelas melihat jason keluar kelas. Sesaat kemudian aku meninggalkan kelas dan berjalan pulang, setibanya di depan gedung ternyata ada bank sendirian menungguku disana.
“ada apa bay? Apa si brengsek jason berbuat macam-macam denganmu ?” dengan nada penasaran ucapnya sambil menaikan alisnya.
“ Oh.... tidak bank, tadi aku hanya meminta maaf padanya” ucapku sambil sedikit gugup pada bank.
“ kamu harus lebih hati-hati sama si brengsek jason itu bay ! dia memang sering bermasalah dengan hampir semua orang. Mentang-mentang dia itu anak dekan disini, dia biasa berbuat semaunya. Bahkan tahun kemarin dia menganiaya salah seorang pegawai di sini, dan akhirnya pegawai itu yang dipecat. Padahal jelas-jelas yang salah itu si Jason. Diluar kampus dia juga bergaulnya terlalu bebas. Tapi kalau nanti dia macam-macam sama kamu, aku pasti membela kamu bay, aku sama sekali tidak takut dengan bajingan itu! ”.
“Iya bank. Terimakasih.... aku akan lebih hati-hati berurusan dengan jason” ucapku sambil mencoba tersenyum pada bank. Setela itu bank mengejakku untuk makan bersama di restoran jepang yang pernah kami kunjungi sebelumnya dan sesudah makan bank mengantarku untuk pulang.
Sesampainya dirumah, aku melihat leo sudah dikamarku, sambil membaca buku dia duduk di ranjang.
“sudah pulang bay? Capek nggak? Mau aku pijati?” tawar leo dengan antusias. Tumben anak ini menawari seperti itu. Ada angin apa ya? Hahaha.......
“ aku cuman butuh tidur leo, aga sedikit haus sih sebenarnya. Tapi aku bisa mengambil minum sendiri”
“ Oh... haus ? oke aku ambilkan air putih dulu ya. Tunggu disini !” leo langsung ke dapur sebelum aku berbicara lagi. Dan dia membawa segelas air putih dan memberikannya kepadaku.
“ terimakasih, leo. Senbenarnya aku bisa mengambilnya sendiri”
“ seharusnya aku yang seharusnya banyak terimakasih kepadamu bayu. Terimakasih sudah mau berbagi kamar. Terimakasih untuk yang kemarin malam, aku juga minta maaf karena telah lancang melihat pesan di social mediamu” Degh ! aku langsung teringat kembali soal leo yang kemarin telah melihat isi chatku dengan pido. Sangat jelas dipercakapanku disana kalau aku dan pido bercakap layaknya pasangan.
“leo ? apakah kamu tidak membenciku setelah kamu tau kalau aku gay?” ucapku dengan sedikit ragu dan kekhawatiran. Kemudian leo malah mendekatiku, dan memelukku.
“ nggak ada yang berubah bayu. Kamu akan tetap menjadi temanku sampai kapanpun. Kamu juga janji akan melindungiku seperti kakakku. Kamu sudah ada di sini bay” ucap leo sambil menunjuk dadanya. Aku masih menatap kosong ke depan.
“terimakasih, leo” ucapku smabil mataku sudah memerah. Tapi kitahan jangan sampai keluar air mata. Aku terharu dengan respon leo terhadapku setelah dia mengetahui keadaanku.
“sama-sama bayu. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang berarti dihatimu.....” aku sedikit mencerna ucapan leo. Apa maksudnya?
“bayu, sebenarnya kita sama” ucap leo dengan sedikit agak ragu. Aku lalu pelan melepaskan pelukan leo. Dan menatap matanya.
“maksudnya sama apa leo?” yanyaku penasaran dengan statement leo barusan.
“ sebenarnya aku bisex, aku dulu di singapore punya cewek dan cowok. Tapi aku sudah memutuskan keduanya 6 bulan sebelum aku akan pindah kesini”.
“benarkah ? aku masih belum bisa percaya leo dengan ucapanmu. Apa kamu berbicara seperti itu hanya untuk menghiburku ? sama sekali aku tidak terhibur leo jika kamu bersikap seperti itu”
“itu semua benar bayu, aku tidak berbohong. Dan sejak bertemu denganmu pertamakali di pesawat. Aku mulai menyukaimu...... “
“leo, kamu tau kan? Kalau aku sudah punya pacar.....”
“bayu, aku juga tau hubunganmu dengan pacarmu seperti apa sekarang. Aku membacanya dari chatmu dengannya. Sepertinya dia sudah mendapatkan pacar baru bayu.... Lebih baik mulai sekarang kamu melupakannya dan bukalah hatimu untuk hati yang baru....... tolong beri aku kesempatan bayu..... please !” ucap leo sambil menatap kedua mataku. Aku melihat tatapan tulus dari matanya. Dan dia adalah orang yang sangat baik.
“ maaf leo, aku sangat mencintai pacarku, pido. Aku akan berusaha bersabar meskipun tidak bertemu dengannya hingga aku lulus nanti. Aku akan kembali ke Indonesia. Dan kembali hidup bahagia dengannya”.
“kumohon bayu. Beri aku kesempatan..... aku akan bersabar hingga kamu siap”
Aku baru memahami jika leo menyukaiku, rasa penasaranku selama ini benar, dari perlakuaknnya kepadaku selama ini ternyata memiliki arti yang lebih. Aku sunggu merasa tidak enak pada leo, tapi aku juga masih sangat mencintai pido. Aku akan berusaha menjaga hatiku untuknya. Aku juga tau kalau pido juga pasti akan selalu menungguku disana. Kita akan bahagia bersama nanti seperti dulu. Saat ini aku tidur berbalik arah dengan leo. Aku tidak ingin semakin merasa menyesal dengan melihat wajah polosnya ketika tidur, aku tidak tega melukainya. Aku tau dia pasti kecewa kepadaku.
PIDO
Sudah hampir seminggu ini aku tidak menghubungi bayu, awalnya aku sedikit marah pada bayu, cemburu lebih tepatnya. Belum juga satu bulan dia di Thailand, tapi sudah dekat dengan 2 laki-laki sekaligus, meskipun dia anggap mereka sebatas teman saja tapi tetap saja aku gak suka dia terlalu dekat dengan teman-temannya itu. Apalagi minggu lalu sebelum aku berangkat ke tempat Koas ini, aku marah karena aku bisa melihat dari raut wajahnya yang jelas bisa kubaca, sepertinya dia sedikit menyukai salah seorang temannya itu. Okey, memang aku tidak bisa seratus persen menyalahkan bayu, kita sudah sepakat untuk break, tapi ya tidak segampang itulah aku bisa cari penggantinya ataupun dia mencari penggantiku dalam waktu yang tidak lama ini. Meskipun jujur sangat berat ditinggal bayu, aku mencoba kuat disini, mencoba lebih mandiri, salahku juga terlalu tergantung ke bayu selama kami pacaran dua tahun terakhir ini, segala sesuatunya dia yang menyiapkan. Bahkan kami saling menguatkan satu sama lain ketika masalah-masalah sudah mulai berdatangan.
Mungkin aku juga sedikit keterlaluan ke bayu, setelah terakhir kali kita skype minggu lalu aku belum menghubunginya lagi sampai sekarang, selain aku memang sedikit marah, aku memang saat itu harus segera berangkat Koas ke suatu Desa di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang yang daerahnya memang agak pelosok. Medan yang sangat sulit diakses, bahkan tidak ada jaringan sama sekali sehingga aku tidak bisa menghubungi bayu sama sekali melalui internet. Aku beserta rombongan calon dokter yang lain harus tinggal selama 2 minggu disini untuk membantu para dokter senior melakukan pelayanan kesehatan dan melakukan sosialisasi cara hidup sehat kepada masyarakat desa disini. Aku baru tahu kalau di Malang ternyata masih ada wilayah yang masih seperti ini, sangat memprihatinkan, bahkan akses bantuan dari pemerintah belum atau jarang menembus kesini. Banyak warga yang bekerja sebagai petani dan peternak, tempat tinggal banyak yang kurang layak, listrik baru bisa digunakan pada waktu malam hari, dan masih banyak hal yang sangat perlu diperbaiki di daerah ini, khususnya kesadaran mengenai cara hidup sehat melalui sanitasi yang baik, bahkan kesadaran akan menjaga kesehatan yang amat sangat minim. Aku dan rekan-rekanku harus memberi perubahan yang positif selama program ini berjalan selama dua minggu ini, jika masih dirasa kurang berhasil program ini akan diperpanjang pada bulan depan setelah kita evaluasi dengan dokter-dokter senior di Rumah sakit Kota Malang.
Sejenak kesibukanku koas membantuku melupakan masalahku pada bayu, aku mulai bisa berfikir jernih kembali mengenai permasalahanku dengannya. Kami sudah menjalani hubungan ini kurang lebih dua tahun, aku dan bayu harus bisa sama-sama mempertahankannya meskipun sekarang jarak yang menjadi penghalang. Namun jika sudah mejelang malam, karena suasana pedesaan yang sangat mendukung. Memori-memori perjalanan cintaku dengan bayu seringkali muncul. Aku ingat masa-masa PDKT dulu setelah kegiatan ospek selesai. Aku masih sok jaim ke bayu, hahaha...... hingga akhirnya kita jadian dengan momen yang sanagat tidak direncanakan.
Waktu itu kami memasuki semester 4 akhir, karena aku dan bayu memang satu angkatan. Meskipun berbeda fakultas dengan bayu, aku lebih nyaman bermain dengan bayu. Ya, memang aku kurang begitu nyaman dengan teman-temanku sendiri se kelas ataupun se fakultas, mereka terlalu serius jika kuajak jalan keluar atau main yang agak jauh. Memang fakultasku terkenal dengan anak-anak yang pintar karena untuk masuk dan keluar atau lulus dari sini amat sangat sulit, butuh perjuangan extra untuk mendapatkan nilai B sekalipun, maka dari itu banyak mahasiswa yang lebih sibuk mengejar nilai daripada menikmati masa muda mereka. Kalau aku sendiri, syukurlah masih bisa menyeimbangkan itu semua, nilai akademisku cukup bagus, hingga semester 3 kemarin IPK ku masih diatas 3.5. Aku juga masih bisa aktif di beberapa organisasi dan juga aku aktif di beberapa komunitas lingkungan diluar kampus. Dan weekend aku masih bisa meluangkan waktuku untuk refreshing, tapi masalahnya aku tidak punya teman untuk bisa aku ajak kemana-mana ?! untunglah setelah kenal bayu di acara ospek kemarin, mulai ada yang bisa aku ajak kemana-mana. Bayu anaknya sangat esy going, sangat nyambung jika diajak ngobrol berbagai topik mulai dari hobi, olahraga,isu-isu politik, cewek, haha...... memang waktu itu aku baru putus dengan pacar cewekku, dan intinya aku masih masa-masa denial untuk tau kondisi orientasi seksualku.
Aku sering menjemput bayu untuk kuajak keliling Kota Malang, Kota Batu, Surabaya, dan wisata-wisata menarik lain di kabupaten Malang. Asiknya, bayu selalu bisa ketika kuajak atau aku sedang free, yaiyalah..... memang di fakultas bayu tidak seribet fakultasku untuk jadwal kuliah dan praktikum. Kalau dia semianggu cuman ada kuliah, sementara aku harus ada praktikum A,B,C D dll..... Ribet !.
Pos ketan Legenda di Kota Batu,Mie Setan, Ceker setan di Kota Malang depan SOB, dan Tahu petis di jembatan Soekarno Hattta adalah-tempat-tempat jajanan favorit kami, hampir tiap minggu kita ke tempat-tempat itu dan yang paling lucu itu ketika kita pertama kali ke Mie Setan. Memang bayu suka sekali makanan pedas, tapi dia akhirnya mulai berfikir-fikir ulang setelah makan di mie setan ketika itu.
Pido : Bay, nanti malam keluar yuk
Bayu : siap ! keluar kemana do malam ini ? ditraktir lagi ya ?
Pido : yeee...... yang sukanya gratisan !... iya-iya ditraktir, nanti malam kita coba ke mie setan yuk.
Bayu : waaaaah........ asik... kata temen-temenku disana mienya super pedas do, aku jadi penasaran, pokoknya lewat deh itu level yang paling pedes. Wkwkwkwk.....
Pido : mentang-mentang suka makanan pedes kamu bay, tapi kata temenku pedesnya kebangetan bay, mendingan nanti yang medium ajalah, sayang pencernaanmu lho bay !
Bayu: tenang do, bayu gitu loh.... masternya makanan pedes, lewat lah itu. Hahaha
Pido : yauda habis maghrib aku jemput ya....
Bayu : siap bos !...
Setelah maghrib aku menjemput bayu ke kosannya dan kita langsung menuju ke lokasi yang berada tidak jauh dari jalan Ijen Kota Malang, memang sangat antre, untung kita habis maghrib tadi langsung cus kesini, kalau sedikit telat saja, kita sudah antre lebih dibelakang lagi. Setelah menunggu kurang lebih 10 menit akhirnya kami baru mendapat tempat, dan setelah menunggu 5 menit akhirnya pesanan kami datang, 1 porsi mie setan level 5 dan 1 mie setan level 1. Dan minuman 1 gelas besar es genderuwo untukku dan 1 gelas es Tuyul untuk bayu yang ternyata ukuran gelas kecil.
Bayu : level 1 itu levelnya anak SD lho do kalau menurutku, ckckck.....
Pido : Terserah aku lah, yang penting sudah pedes ini, kamu itu musti sayang pencernaanmu bay. Kurangilah itu makanan yang pedes-pedes.
Bayu : tenang do, aku udah biasa makan makanan yang pedes pedes dari kecil dulu, buktinya sehat-sehat aja sampai sekarang. Hehe....
Baru satu suapan mie aku coba, sumpah ini pedes banget, untung tadi pesennya es genderuwo yang ternyata agak besar. Jadi setelah beberapa suapan aku langsung minum. Dan bahkan saat aku lihat bayu makan beberapa suapan saja, berpeluh-peluh keringat sudah membasahi wajah bayu, sepertinya dia kepedesan. Hahaha..... rasain bay, sudah dibilangin juga. Bayu juga sama, setelah memakan beberapa suapan dia lalu minum, beberapa suapan lagi, minum lagi hingga esnya habis, sedangakan mienya masih tersisa setengah dimangkoknya. Hahaha..... bayu mulai panik antara mengelap keringatnya, melanjutkan makan, dan bingung cari minum.
Bayu : do, bagi minumnya ya.... huha huha... huha.... pedesss.... banget do....
Pido : enak aja, salah kamu sendiri tadi sudah dibilangin juga, elakku mengambil minumanku yang mau diambil bayu.
Bayu : huuuhaaaa...... pedes baget do, ini suer...... bagi lah ya.... minumnya... huuhaaa...
Bayu bahkan mengeluarkan air mata selain keringatnya itu, entah itu gara-gara kepedesan atau gara-gara tidak aku bagi minum, akhirnya aku kasihan juga lihat bayu kepedesan seperti itu.
Pido : yauda, ini minum, itu mienya gak usah dilanjutin habisin, nanti kita cari makan ditempat lain aja.
Sebenarnya aku sudah menghabiskan mie ku yang memang tidak terlalu pedas, ya tidak apa-apalah, asal bayu tidak kelaparan dan tidak usah melanjutkan menghabiskan mie nya. Haha.....
Bayu : huuuuhaaa. Terimakasih do. Sambil nyengir sok manis.
Setelah itu kami mencari makan ke Steak and shake yang tidak jauh dari situ, karena aku sudah kenyang, aku Cuma menemani bayu makan. Lucu juga lihat si bayu makan, seperti anak kecil, suka belepotan, dan kalau sudah di depan makanan sudah tidak melihat kanan kiri, fokus ke makanan didepannya saja.
Pido : itu belepotan bay mulutmu....
Bayu : sebelah mana ?
Sambil menoleh kearahku, langsung saja aku membersihkan mulut bayu dengan jari tanganku, refleks, mata kami langsung berpandangan beberapa detik... wajah bayu memerah, aku juga merasakan wajahku memanas. Lalu dengan cepat kutarik tanganku dari wajag bayu
Pido ; mankanya kalau makan itu pelan-pelan, jangan seperti anak kecil bay..... ucapku sambil menyunggingkan senyum tipis sambil memandangnya.
Bayu : iya....... aku juga bisa membersihkannya sendiri kok, malu do..... itu kita tadi dilihatin mbak-mbak pelayannya itu. Sambil manyun-manyun bayu malah terlihat lucu.
Pido : hahahaha...... gitu aja malu..... aku sambil menjitak kecil kepala bayu.
Bayu : sakit do, anak ini ! ada orang makan malah dijitak !.... dan bayu membalas menjitak kepalaku.... “rasain ! hahaha..... “
Lalu kami tertawa bersama, gak peduli tetap dilihat mbak-mbak pelayan tadi.
Setelah makan kami langsung jalan-jalan ke Taman depan kantor Pemkot Malang, kami berjalan mengitari taman yang ditengahnya terdapat air macur. Pada malam hari taman ini di penuhi lampu-lampu taman yang sengaja dinyalakan sehingga membuat suasananya menjadi sangat romantis. Sambil berjalan berdampingan kami berbicara berbagai hal.
Pido : kamu gak ada tugas untuk besok bay ?
Bayu : ada, tapi sudah selesai semuanya do. Biasanya kalau ada tugas langsung aku selesaikan hari tu juga, jadi tidak kepikiran baru mengerjakan H-1 seperti ini, kan enak jadi bisa main kemana-mana.
Pido : iya, benar itu bay..... tapi enak kamu, gak ada praktik yang super ribet, kalau aku yang penting bisa memanage waktu untuk menyelesaikan semuanya, dan musti bisa manage waktu juga untuk main seperti ini, kalau nggak, mungkin masa muda ku cuman habis untuk akademik aja bay, hehe..... terimakasih ya bay, sudah mau jadi teman mainku kemana-mana.....
Bayu : iya juga sih do, memang tiap orang mempunyai cara yang berbeda untuk memanage hidupnya, kalau bisa memang harus seimbang do........ sama-sama, aku juga terimakasih sudah sering banget kamu traktir. Hehe...... sering-sering aja aku pasti makin seneng do. Wkwkwk......
Pido : hahaha...... emang kamu itu bay, sukanya yang gratisan ! hahahaha...... gak masalah bay, asal kamu selalu ada waktu buat aku aja pasti senang bay.
Lalu kami saling berpandangan dan tersenyun bersama. Setelah puas berkeliling taman, kami memutuskan untuk pulang. Aku mengantarkan bayu pulang ke kosannya. Saat di depan kosan bayu, waktu sudah menunjukkan pukul 11.30.
Pido : terimakasih ya bay, untuk hari ini, nanti kalau keluar lagi aku kabari. Pokoknya harus bisa! Hehe.....
Bayu : Sama-sama do.... siap deh kalau itu, apasih yang nggak buat kamu ? buat traktiranya maksudnya. Hahaha....
Pido : yauda, sampai jumpa bay, sampai ketemu lain waktu.
Bayu : Oh, iya.... bukannya besok sabtu ya ? mau nginep gak do ? . Aku melihat muka bayu sedikit malu-malau menawariku menginap di tempatnya.
Pido : Hmmmm...... boleh..... gak ada agenda juga sih besok. Tapi ini aku gak ada baju ganti, udah lengket-lengket nih keringat.
Bayu : nanti pakai bajuku aja gppa....
Pido ; oke deh...
Kamar kosan bayu berada pojok gedung lantai satu yang berbentuk huruf L, karena weekend, teman kosan sebelah kamar bayu kosong ditinggal penghuninya pulang kampung. Sementara penghuni kos yang lain sepertinya sudah tidur atau mungkin masih belum pulang, yang jelas sangat sepi sekali ketika aku akan masuk ke dalam kosan bayu.
Setelah masuk ke kamar kosan bayu yang ternyata lumayan luas, didalamnya terdapat kamar mandi dalam, lemari pakaian, kasur ukuran sedang dan peralatan lain.
Pido : luas juga ya tempat kos kamu bay, kurang lebih sama lah ukuranya dengan kamar kosku.
Bayu : iya do, harganya juga murah lagi. Fasilitasnya juga bagus. Dulu aku direkomondasikan kakak tingkatku do kalau ada kosan yang murah dan fasilitasnya bagus ini.
Pido : yaudah, aku mau mandi dulu ya bay....
Bayu : Oh, iya do, kamu mandi dulu aja, nanti aku siapin pakaian gantinya.
Setelah aku mandi aku hanya keluar berlilitkan handuk, tentunya sudah memakai CD dong, hehe.... bayu langsung melihat kerahku, mungkin terpesona melihat tubuh putih mulusku yang sixpack ini, haha.... narsis !
Pido : kamu ngapain bay, lihat aku sampai terpesona gitu? Suka ya ? hehe.... sambil nyengir.
Bayu : Eh.... Nggak bay, ini baju sama celana pendeknya. Wajah bayu memerah, sambil menatap kebawah dia menyerahkan pakaian ditangannya.
Aku langsung saja membuka handukku dan akan memakai pakaian yang diberikan bayu. Dan ternyata sepertinya bayu agak kaget melihat tindakanku barusan. Langsung buru-buru kukenakan celana pendek warna merah marun dan kaos oblong warna biru muda yang diberikan bayu.
Pido : gak usah melongo gitu juga bay, gara-gara terpesonanya lihat aku, hehe.....
Bayu : apaan sih do ! kamu juga sih, ganti baju ya di kamar mandi sana seharusnya... apa nggak malu ?
Pido : ye...., ngapain malu bay ? kan kita sama-sama cowok.
Bayu : ya meskipun begitu do, aku kan........ tiba-tiba bayu tidak melanjutkan omongannya.
Pido : kamu kenapa bay ? kamu horny lihat aku ? Tiba-tiba aku mendekati bayu dan mendorong tubuhnya hingga terlentang ditempat tidurnya. Aku melihat wajahnya yang semakin memerah. Haha ..... aku kerjain saja si bayu
Bayu : kamu mau ngapain do ? wajah bayu semakin memerah
Aku tidak merespon omongan bayu, dan semakin mendekatkan wajahku ke wajahnya.
Bayu : do ? kamu tidak apa-apa kan ? kamu kerasukan do? Iya sih, katanya orang-orang kosanku ini angker do..... do sadar do ! . aku semakin mendekatkan wajahku kewajahnya tanpa menghiraukan rancauan bayu..... rasain kamu bay !
Pido : saat jarak wajah kami sangat dekat, “ aku ngantuk banget bay”aku langsung menggulingkan tubuhku ke arah kanan bayu. Sambil tertawa-tawa. Aku bisa melihat wajah bayu yang masih shock....
Bayu : kamu ngerjain aku do ! awas kamu do...... bayu sambil menggelitiki badanku.........
Pido : ampun bay, ampun....... sambil meronta-ronta tapi masih sambil tertawa terbahak karena respon bayu yang barusan.
Setelah sama-sama lelah, akhirnya kami memutuskan untuk tidur, aku berada disisih kanan, dan bayu berada di sisih kiri, lampu sudah dimatikan bayu. Namun aku masih juga belum bisa tidur.
Pido : bay ? kamu sudah tidur ?
Bayu : hmm
Pido : aku gak bisa tidur bay...
Bayu : terus ?
Pido : ayo ngobrol apa gitu bay...... ya ?
Bayu :aku ngantuk banget ini do, emang mau ngobrol apaan ?
Pido : kamu suka aku nggak bay ? sepertinya sih iya, kamu suka aku.
Bayu :~~~~~
Pido : bay, kok diem ? berarti beneran ya ?
Bayu : aku ngantuk do, kamu tidur aja ya.
Pido : tapi dijawab dulu tadi pertanyaanku !
Bayu : pertanyaan apa ?
Pido : Ish..... ya itu tadi bay, apa benar kamu suka aku. Kalau aku lihat diri sikapmu sih, iya bay, kamu suka sama aku.
Bayu : PD banget kamu do !
Pido : gak usah nyangkal lah bay, aku tau kok....
Bayu ; sok tau !
Pido : jawab lah bay, iya atau nggak ?
Bayu : ~~~~~~~~~~~
Pido : kok diem bay ? itu berarti iya ya bay kamu suka aku. Wah, senangnya..... sebenarnya aku juga suka kamu lho bay.... serius !
Bayu : do ! kamu kan baru putus sama cewekmu.... cari cewek lagi sana lah.....
Pido : kan aku sukanya sama kamu bay.....
Bayu : hla terus ? aku musti ngapain ?
Pido : kita pacaran yuk bay ! hihi......
Bayu : aku gak pernah pacaran sama sekali do, kamu ngelindur atau apa sih ? kok tiba-tiba bilangnya gitu ?
Pido : aku serius bay, aku suka kamu.... mau ya bay ? jadi pacar aku ?
Bayu : ~~~~~~~~~
Pido : bay....... kok diem ?. aku mendengar bayu sesenggukan. Ternyata bayu nangis.
Bayu :~~~~~
Pido : bay, kamu nangis ?
Bayu : do, kalau kamu mau ngerjai aku, kamu sukses besar do ! Iya memang aku suka cowok! Aku gay ! aku suka sama kamu do !......... tapi kalau kamu sekarang mempermainkan aku dengan kondisiku saat ini, aku benci banget sama kamu do. Aku benci kamu do ! ...... lalu bayu turun dari tempat tidur dan langsung pergi ke kamar mandi, menguncinya dari dalam.
Sepertinya bayu salah paham, memang aku menyukai bayu, aku gak peduli memang ini salah, tapi aku gak mau membohongi perasaanku sendiri, aku nyaman dengan bayu, bukan hanya sebatas teman atau sahabat. Tapi aku mulai mencintainya, mencintai bayu. Lalu aku turun dari tempat tidur, menyalakan lampu kamar dan menuju depan kamar mandi.
Pido : bay, buka pintunya bay ! kita harus bicara...... aku serius bay, aku nggak sedang ngerjai kamu.... aku suka kamu bay, aku cinta sama kamu.
Dari dalam kamar mandi hanya terdengar suara isak tangis bayu.
Pido : please bay, buka pintunya, kita bisa bicara baik-baik. Please bay......
Bayu : kamu sudah punya pacar cewek do dan baru putus, gak mungkin kamu juga suka sama aku. Aku gak suka kamu bohongin seperti itu do !
Pido : aku nggak ngebohongin kamu bay.....beneran aku suka kamu, aku cinta kamu bay...... please bay, buka pintunya.... demi aku bay...
Kudengar bayu membuka kunci dari dalam kamar mandi, saat aku membuka pintu dan melihat sosoknya, langsung aku memeluk erat bayu.
Pido : Aku cinta sama kamu bay, aku cinta kamu........ mataku memerah dan mengeluarkan air mata, ini lebih ke air mata kebahagiaan.
Bayu : aku juga cinta sama kamu do.......
kami berpelukan erat hingga beberapa menit. Ketika aku melepas pelukanku aku langsung memegang dagunya dan belakan kepalanya dan mendekatkan wajahnya kewajahku. Aku mencium bibirnya, bibir kemerahan bayu, dan dia juga membalas ciumanku. Ciuman pertama kami, antara aku dan bayu.
Setelah itu kami kembali ke tempat tidur, tidak ada percapakan apa-apa lagi, kami tidur dengan saling berpelukan satu sama lain, kini dia seutuhnya milikku, dan aku sutuhnya miliknya.
Itu adalah momen-momen yang tidak pernah aku lupakan, hingga saat ini aku masih ingat detailnya, Aaaaah....... aku jadi ingat bayu, kangen bayu, aku harus menghubunginya, setelah program ini selesai dan aku kembali ke kota malang aku harus segera menghubunginya....... maaf bay, memarin aku sudah bersikap berlebihan marah sama kamu, aku gak perlu meragukan cinta kamu bay.....
(bersambung)
@Tsunami hehehe...... itu 9 halaman word, soalnya 2 part saya jadikan satu.....
@3ll0 Let's we see di next chapter.
@lulu_75 nah,disitu dilemanya..... kita lihat saja perkembangan hubungan mereka...
@ffirly69 iya, lihat saja nanti seperti apa sepak terjang cowok satu itu....
@lulu_75 5
@onny_agam
@Tsunami @SteveAnggara
@3ll0
@Pradipta24
@harya_kei
@Aurora_69
@Wita
@d_cetya a
@Sho_Lee e
@Otho_WNata92
@ffirly69
@doniperdana93
@littlemark04
@lucifer5245
@SteveAnggara
@Sicilienne
BAYU
Hari yang sangat menyenangkan. Yuhuuuuu........ sejak tadi senyuman selalu terkembang dari bibirku, hatiku merasa plong, bahagia sekali lah pokoknya. Bagaimana tidak, tadi pagi ketika mengecek social mediaku, ada balasan dari pido yang sejak 2 minggu yang lalu tidak membalas sama sekali chatku. Pido meminta maaf padaku karena menurutnya dia berlebihan cemburu ke teman-temanku dan seharusnya dia lebih percaya kepadaku kalau aku disini akan selalu berusaha menjaga cinta kita. Dan ternyata dia tidak menghubungiku selama dua minggu ini karena dia harus stay selama 2 minggu penuh di pelosok desa yang memang jaringan disana sangat buruk. Pido berjanji akan lebih percaya kepadaku dan akan lebih rutin lagi menghubungiku. Siap do..... siap ! memang seharusnya kamu gak usah meragukan pacarmu ini. Hehehe......
Memang selama aku di Thailand, aku hanya berhubungan melalui social media twitter, FB dan sesekali melalui skype karena ponsel BB ku sudah kujual dulu sebelum berangkat ke Thailand untuk tambahan biaya hidupku disini, dan ternyata selama aku tinggal disini semuanya gratis karena tinggal dirumahnya leo. Aku putuskan untuk waktu dekat membeli smartphone agar bisa lebih mudah berhubungan dengan pido. Gak sabar ! mungkin weekend ini mau minta antar leo ke mall elektronik terdekat. Yeeeah...... senang senang senang......
Selain itu hubunganku dengan leo menjadi semakin baik, dia sudah mulai menerimaku untuk hanya menjadi teman sekaligus sahabat dan berusaha untuk tidak berharap lebih dari itu. Aku sangat menghargai perasaan leo terhadapku, aku juga sangat salut dengan sikapnya yang sangat dewasa. Kita akan saling melindungi satu sama lain untuk kedepannya. Bahkan akhir-akhir ini kita sering keluar bersama saling bercerita pengalaman-pengalaman unik kami selama masih kuliah atau bahkan hobi kami, sempat weekend kemarin leo juga mengajakku ke sebuah launching teen series thailand di sebuah pusat perbelanjaan. Pemain series yang mayoritas masih ABG mandapat respon yang sangat antusias dari para penggemarnya, semakin hari aku semakin bisa melihat sisi-sisi yang lain dari negara ini. Aku juga semakin fasih berbahasa Thailand berkat privat gratis dari leo, bank dan prof.kaisorn.....
Mengenai prof.kaisorn, tadi siang aku sempat bertemu beliau di ruangannya setelah kuliah matakuliah beliau. Aku sempat menceritakan insiden dengan anak belagu yang tempo hari seenak udelnya membuat perkara dikelasku, ya! Siapa lagi kalau bukan si Jason. Aku menceritakan pada prof. Kaisorn mengenai kronologis kejadian dikelas hingga akhirnya dia mengancamku setelah kelas berakhir. Prof. Kaisorn memberikan saran kepadaku agar aku harus tetap tegas dan memperlakukannya seperti mahasiswa yang lain, jangan hanya karena dia anak dari dekan dia bisa seenaknya melanggar peraturan kampus. Selama ini memang dia beberapa kali bermasalah di kelas perkuliahan termasuk kelas yang diajar prof.kaisorn. mungkin karena prof.Kaisorn juga lebih senior dari dekan sendiri jadi si jason katanya lebih bisa respect terhadap beliau dan tidak terlalu sering berulah, ketika bermasalah-pun, dia masih bersedia menerima konsekuensi akademis yang diberikan oleh prof. Kaisorn. Tapi bagaimana denganku nanti ? apa dia akan bisa respect terhadapku ketika aku bersikap tegas terhadapnya? Atau malah lebih parah daripada tempo hari ? Harus aku usahakan saran dari prof. Kaisorn ! no excuse !!
Hari ini adalah hari sabtu, berarti aku akan pergi keluar denga leo untuk mengantarkanku membeli smartphone. Setelah sarapan pagi dengan keluarga leo, aku lalu bersiap-siap dan berganti pakaian dikamarku. Setelah berganti pakaian, aku menunggu leo di ruang tamu bawah yang disana terdapat tante risna dan om bin sedang menonton berita pagi di TV.
Om bin : mau keluar nak bayu ?
Bayu : iya om, mau keluar denga leo ke mall.... ( sambil senyum ramah )
Tante risna : Syukurlah ada nak bayu disini ya, leo jadi lebih sering terlihat bahagia sekarang, dulu saja sering murung kalau dirumah.
Bayu : bisa saja tante ini, saya cuma ingin menjadi teman yang baik saja bagi leo. Syukurlah kalau kata tante tadi leo-nya menjadi semakin lebih bahagia. ( dalam hati aku paham dengan maksud tante risna, kalau leo dulu bahkan sampai sekarang masih sering trauma dengan masa lalunya yang cukup buruk itu )
Tiba-tiba leo turun dari tangga dan langsung berpamitan ke kedua orang tuanya.
Leo : ma, pa, leo berangkat dulu ya..... bayu, sudah siap kan ?
Bayu : siap...... tante,, om,, saya pamit dulu.....
Om dan tante ; hati-hati dijalan......
Dengan mengenadarai mobil sport milik leo, aku sangat menikmati perjalanan hari ini. Hari yang sangat cerah, udara yang segar, semangat baru. Kembali aku bersyukur dengan keadaanku sekarang. Kebahagiaan akan muncul ketika kita bisa selalu bersyukur dengan kondisi diri kita. Terkadang memang kita harus melihat orang yang diatas kita agar kita bisa terus termotivasi menjadi lebih baik lagi, namun kita juga harus melihat orang-orang yang berada di bawah kita, agar kita tidak menjadi orang sombong dan pandai untuk bersyukur. Aku melihat berbagai orang disepanjang jalan dengan kondisi yang berbeda, ada yang high class, ada yang biasa saja, bahkan ada mungkin kalangan bawah. Bahkan dikota besar ini pun masih ada orang-orang seperti itu, mungkin kondisi ini juga sama saja dengan kondisi di negaraku sendiri. Banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita agar mereka bisa survive. Setidaknya itulah yang menjadi motivasiku agar selalu berusaha keras menggapai cita-citaku. Aku ingin menjadi seorang dosen yang bisa membagikan ilmu kepada mahasiswa-mahasiswaku, aku bisa melakukan penelitian yang berguna bagi banyak orang, dan aku bisa membuat program-program untuk pengabdian masyarakat nantinya. Dan tentunya untuk meraih itu tidak mudah, sekarang yang harus aku hadapi adalah perjuangan memperoleh ilmu dan gelar di negara ini selama 2 tahun kedepan. Termasuk meninggalkan pacarku di Indonesia. Semua hal mempunyai konsekuensi, dan setiap hal yang kita jalani adalah sebuah pilihan yang sulit. Kita harus benar-benar bijak memilih jalan yang kita ambil, jangan sampai ada kekecewaan untuk jalan yang kita pilih sendiri nantinya.
Setelah perjalanan kurang lebih 15 menit, sampailah kami di sebuah pusat perbelanjaan yang sangat besar, sepertinya 2 kali lebih besar dari MATOS di kota Malang. Atau 4 kali lebih besar(mungkin). Menurut leo, lokasi toko-toko yang menjual smartphone ada di lantai 5. Menuju lantai 5 sengaja kita menaiki eskalator dan sekalian jalan-jalan di mall ini. Sesampainya di outlet penjualan ponsel aku memilih-milih smartphone keluaran terbaru. Oke ! karena memang tujuan utamaku adalah mencari smartphone yang mempunyai aplikasi lengkap, aku memutuskan membeli merek yang sudah lumayan dikenal dan langsung membayar tanpa banyak tanya ke penjaga outletnya. Tak lupa aku meminta untuk langsung dipasangkan kartu perdana dan dipaketkan internet sekalian. Oke, semuanya beres. Lalu aku buka smartphone dan social media milikku melalui smartphoneku. Aku langsung add BBM dan WA nya pido, add punya leo dan bank juga.
Setelah dari outlet ponsel, leo mengajakku ke sebuah Coffe di mall lantai 2. Kami memesan capucino dan segelas kopi khas Thailand juga makanan pendamping. Aku dan leo berbincang-bincang di dalam caffe sampai aku melihat sosok yang aku kenal, dia sedang bermesraan dengan seorang wanita cantik dan bahkan sesekali tindakannya berlebihan untuk ukuran beromantis ria di tempat umum, aku langsung menatap sinis pada sosok tu yang sedang duduk berjarak 3 bangku dari kami. “cowok brengsek itu!” tanpa sadar aku menggumam pelan. “Siapa bayu ?” leo ternyata mendengar gumamanku dan dia ikut menoleh kearah yang sedang kulihat. “ bayu, kamu kenal dengan jason ?”. pandangaku langsung teralihkan pada leo, dengan keheranan aku manatap leo, maksudnya? Apa leo juga kenal dengan jason?
“Jason? Iya, dia salah satu mahasiswa dikelas prof.kaisorn yang kelasnya aku gantikan untuk mengajar. Kamu juga kenal dengannya leo ?”.
Sejenak leo hanya terdiam seperti berfikir sambil menatapku serius. “ Sebaiknya kamu tidak usah berurusan dengannya bayu, dia berbahaya !”.
“maksudnya?, darimana kamu kenal dengan jason leo ?”
“Bisa dibilang dulu dia mantanku” ucap leo dengan datar.
“mantanmu? Kok bisa ? kan dia selama ini tinggal di thailand, dan kamu di Singapore ?” tanyaku dengan serius.
“ sepertinya aku sudah pernah cerita ke kamu kalau sebelum aku pindah ke thailand, aku pernah memutuskan mantanku cowok dan cewek, dan cowok yang aku putuskan itu adalah jason. Dulu kami bertemu tidak sengaja di salah satu club di Singapore, katanya dia stay selama liburan 3 bulan disana. Awalnya kita berkenalan biasa saja, dia bersikap biasa saja. Setelah jadian, barulah aku mengetahui kalau dia mempunyai penyakit Bipolar, dan untuk kasus Jason ini sudah terlewat parah. Jadi seperti dia mempunya kepribadian ganda, terkadang jika emosinya sedang baik,dia akan bersikap layaknya orang biasa, bahkan dia sangat baik dan perhatian padaku waktu itu. Namun emosinya dapat berubah sewaktu-waktu tanpa terduga, dan dia bisa berubah 180 derajat dari sifat baiknya. Dia sangat kasar dan tidak segan melakukan kekerasan. Sempat waktu itu ketika dia berada diapartemenku, dan tiba-tiba dia memukulku dan memperkosaku. Oke status kita waktu itu adalah pacaran, tapi aku sangat trauma dengan sikapnya yang sangat kasar padaku waktu itu, dan setelah itu langsung aku meminta putus darinya meskipun dia sangat tidak terima dengan keputusanku”.
“apa kamu tidak coba lapor polisi leo ?” ucapku dengan prihatin.
“nggak bayu, disisi lain aku kasihan kepadanya dengan penyakit yang dideritanya meskipun aku sangat marah padanya. Tapi aku juga trauma dengan dikapnya. Aku hanya meminta putus dengannnya dan memintanya untuk tidak menemuiku lagi”.
Sejenak fikiranku langsung menerawang, aku mencoba berfikir bagaimana menghadapinya dikelas, aku berfikir menganai saran dari prof. Kaisorn yang menyarankanku untuk tegas, namun disisi lain aku baru mengetahui fakta yang lain mengenai kondisi jason. Apa aku harus memperlakukannya istimewa? Atau harus lebih tegas kepadanya ketika dia bermasalah. Entahlah...... itu urusan nanti, fikriku.
Setelah kami makan, aku dan leo keluar dari caffe. Dan saat kami sudah berada diluar caffe ternyata jason mengikuti kami sendiri, ketika jarak kami agak lumayan jauh dari caffe dia langsung berlari dan berhenti didepan kami.
“leo, kita perlu bicara!” ucap jason sambil memegang tangan leo,
“nggak ada yang perlu lagi kita bicarakan jas, kita sudah tidak ada hubungan lagi. Ok? Kita sudaah putus ! kamu sudah menyakitiku jas ! kamu musti ingat itu !”.
“Please leo, beri aku kesempatan....... aku minta maaf.... waktu itu aku diluar kendali !” ucap jason sambil memohon ke leo, baru pertama kali ini aku melihat jason bertingkah semanis ini, sangat kontras dengan sikapnya selama mengikuti perkuliahanku.
“Oke, aku sudah memaafkan kamu jas, tapi kita sudah selesai. Kamu sudah punya pacar baru kan? Aku juga sudah punya pacar baru sekarang ! ucap leo dengan nada yang ditahan karena kita memang sedang di keramaian.
“siapa leo, pacar kamu? Gak mungkin kamu bisa secepat itu melupakanku !” sepertinya jason sedikit shock dengan pernyataan leo jika dia sudah punya pacar baru, dan jason masih memiliki perasaan pada leo.
Sambil tiba-tiba menggandeng tanganku “ ini pacarku, bayu!, Jadi tolong mulai sekarang kamu jangan berharap lagi terhadapku jas”. Aku hanya terpaku melhat sikap bayu yang secara tiba-tiba mengakuiku sebagai pacarnya didepan jason. Ya Tuhan ? apa lagi ini......
Detik itu juga aku melihat raut muka jason yang sudah sangat tidak enak dilihat, emosinya sudah berubah, dia menatapku dengan tatapan yang menyiratkan dendam tanpa mengatakan satu katapun. Bayu lalu menarikku menjauhi jason dan menuju ke parkiran. Setelah sampai di parkiran aku masih tidak paham dengan sikap leo barusan“ leo, apa apaan sih ini? Aku gak mau terlibat masalahmu dengan jason”. “ tolong bayu, Cuma kamu yang bisa menolongku” ucap bayu dengan memelas. “semoga tidak menimbulkan masalah baru!” ucapku tegas pada leo.”terimakasih bayu, memang kamu temanku yang sangat bisa diandalkan”.
Sesampainya dirumah aku masih terfikir dengan respon jason tadi setelah bayu mengucapkan jika aku adalah pacarnya. Tapi, sudahlah.... semoga memang benar-benar jason tidak mengejar-ngejar leo lagi. Sedikit berkorban untuk teman apa salahnya juga kan? Toh selama ini aku yang sudah menerima banyak sekali kebaikan dari leo. Lalu aku mengambil ponselku dan menghubungi pido melalui WA.
Bayu : halo sayang, lagi apa ?
Pido : ini masih mengerjakan laporan hasil dari koas di lapang kemarin bareng teman-teman dikontrakan. Besok mau dikonsultasikan sama dosen soalnya. Kamu sudah sampai rumah ?
Bayu : Ooooh..... semangat !, tak bantu lewat doa aja ya, hehehe..... iya ini barusan sampai rumah, gak sabar pengen cepet cepet hubungin kamu. Hehe...
Pido : iya sayang, sekarang seneng banget kita lebih mudah saling ngehubunginnya. Oh ya, sibuk apa saja sekarang disana selain kuliah ? jadi cari kerja sambilan ga? Kalau bisa cari kerja yang ringan-ringan aja ya.... takutnya nanti kamu keteteran kuliahnya...
Bayu : hehehe..... maaf sayang, aku lupa ngabarin kalau aku sudah beberapa minggu ini jadi asisten dosen untuk mengajar mahasiswa sarjana, lumayanlah sayang buat tambah-tambah uang beasiswa. Biaya tempat tinggal dan makan juga berkurang kan.
Pido : Waaaaah..... ikut seneng deh, gimana mahasiswanya? Cakep-cakep nggak ? kenalin dong? Hahaha...... iya sayang, baik banget itu leo dan keluarganya..... suatu saat nanti kita musti balas budi baik mereka pokoknya!.....
Bayu : maunya ! nggak ! ya ada sih yang cakep, tapi buat aku aja, hahaha ...... iya juga sayang, aku beruntung sekali bertemu mereka, suatu saat nanti kita musti balas budi ke mereka, entah bagaimanapun caranya...
Pido : siiip sayang..... eh, sudah dulu ya, ini aku mau lanjut buat laporannya, nanti malam kita lanjut lagi ya. Miss You So Much ....
Bayu : Miss You So Much To sayangku.....
Komunikasiku yang sekarang lebih lancar dengan pido membuatku lebih mudah mengontrol moodku dan sejenak melupakan masalah perkuliahan, masalah jason. Aku harus menikmati dan manjalani studyku disini dengan lancar hingga lulus nanti.
Hari minggu yang cerah, aku memutuskan untuk berjalan-jalan sendirian setelah sarapan menuju taman dekat kampus, sementara leo katanya mau melanjutkan tidurnya setelah kemarin malam begadang menonton bola sampai dini hari. Sesampainya di taman, aku duduk diatas rumput dibawah sebuah pohon palem. Aku melihat ada keluarga yang bermain bersama anaknya yang berumur kira-kira 4 tahun di taman, sang ayah berlari-larian dengan anaknya, sementara ibunya duduk di atas tikar dan menyiapkan bekal sambil tersenyum melihat tingkah anak dan suaminya. “keluarga yang bahagia” gumamku dalam hati. Aku berfikir bagaimana jalanku nanti, apa aku akan selamanya bisa bersama pido... dulu kita sempat membicarakan bagaimana hubungan kita kedepannya. Aku tau hubungan kita ini akan sangat sulit untuk diterima oleh masyarakat di Indonesia, selain itu kita juga mempunyai keluarga yang berharap kita bisa memberikan keturunan untuk melanjutkan regenerasi kita. Kita memutuskan untuk akan tetap bersama hingga salah satu dari kita atau keduanya menikah dengan perempuan kelak. Kita tetap akan bisa menjadi dua orang sahabat hingga tua nanti. Apapun status kita nanti kita akan tetap berhubungan baik satu sama lain.
Setelah puas berjalan-jalan ditaman, aku memutuskan untuk berjalan-jalan ke kampus yang memang tidak jauh dari sana. Suasana kampus sangat sepi hari minggu ini sangat berbeda dengan hari-hari aktif kuliah. Aku berjalan menuju gedung kuliahku, ternyata juga sepi, aku hanya melihat satpan di pos depan saja, aku menyusuri lorong dan menuju lantai 2. Laboratorium dengan perlengakapan yang sangat lengkap tersusun rapi di rak-rak dan meja. Ruang-ruang kuliah yang bersih dan terdapat perlengkapan yang lengkap dan berkelas membuat siapapun nyaman untuk duduk lebih lama didalam ruangan. Setelah aku melewati depan ruang dekan dan menuju tangga, aku merasa ada yang mengikutiku. Namun saat kutoleh kebelakang tidak ada satu orangpun disana. Tiba-tiba perasaanku tidak enak... Buru-buru aku menuruni tangga, dan ketika aku hendak menapakai anak tangga terakhir dibawah, tiba-tiba ada yang membekapku dari belakang, aku mencoba meronta, melawan dan mencoba melepaskan dekapan tangan yang memegang sapu tangan di depan wajahku, tiba-tiba kesadaranku mulai kabur dan sekejap semuanya menjadi gelap.
(bersambung)