It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@_abdulrojak
@Rifal_RMR
@JimaeVian_Fujo
@lulu_75
@Aurora_69
@harya_kei
@3ll0
@Otho_WNata92
@hyujin
@j4nji
@rizal_91leonardus
@Rikadza
@lucifer5245
@abyyriza
@terry22
@rama_andikaa
@Gabriel_Valiant
@ramadhani_rizky
@Akang_Cunihin
@Sho_Lee
@raw_stone
@Rars_Di
@kaha
@haikallekall
@ffirly69
@gilang22
@viji3_be5t
@LostFaro
@nakashima
@kie_kow
@littlemark04
@akina_kenji
@Daser
@sn_nickname
@Vanilla_IceCream
@Dhi96
@Greent
@Toraa
@jimmy_tosca
@cansetya_s
@tianswift26
@zenfonepro
@bapriliano
@cela
@dadannnnnnn
@bagastarz
@Agova
@syafiq
@sonyarenz
@delvaro80
@Badguydrunkby6
@boybrownis
@hearttt
@Phantex
@malmol
@roy_rahma
@RezzaSty
@aries18
@abong
@new92
@soratanz
@pangeran_awan99
@rezka15
@yansah678
@Mami100C
@hendra_bastian
@dim4z_
@BOMBO
@Rabbit_1397
@rubi_wijaya
@NanNan
@ardi_yusman
@kristal_air
Setelahnya, Randy mengantar Leon melihat-lihat rumahnya. Ketika malam sudah semakin larut dan Leon ingin pulang tetapi Randy memeluknya dari belakang.
“ Leon bisakah hari ini kamu menginap di rumahku?” tanya Randy dengan muka memerah.
“Eh?!, Kenapa?”
“ A..ku kangen denganmu dan juga aku ingin kamu menginap di Rumahku”
Leon pun melepaskan tangan Randy yang sedang memeluknya dan menatap Randy. Leon pun menatap Randy dan bingung ketika kekasihnya berkata seperti itu.
“Mungkin dia masih kangen denganku” kata Leon dalam hati.
“Baiklah kalau itu keinginanmu, sayang” kata Leon sambil tersenyum, Randy pun membalas senyumannya.
Leon pun menelepon ayahnya dan mengatakan dia nginap di rumah temannya, Ayah Leon setuju karena besok adalah hari libur.
***
Malam ini tiba-tiba hujan turun dengan deras. Waktu sudah menujukan pukul 12 malam. Tetapi di dalam kamar Randy , Leon dan Randy masih terjaga.
“Aku senang kamu berbaikan dengan Ayahmu, Leon “
“Awalnya aku canggung dengannya tapi seiring waktu aku terbiasa dengan Ayahku sendiri” kata Leon sambil tersenyum.
Randy pun membalas senyuman Leon. Leon pun mendekatkan wajahnya kepada Randy, Leon mencium lembut bibir Randy.
Kali ini Randy membalas ciuman Leon dengan panas.
Mereka saling menggigit, mengulum dan memainkan lidah mereka dengan ber-irama. Sangat lama mereka berciuman sampai sampai mereka kehabisan nafas.
Setelah mereka puas berciuman, bibir Leon kini mengarah ke telinga Randy, bibir Leon turun lagi menciumi leher Randy yang putih. Sementara tangan Leon masuk ke dalam piyama tidur Randy hingga dia bebas menyentuh kulit dada, perut dan punggung Randy.
Randy mulai mengeluarkan suara desahan-desahan yang membuat Leon semakin liar. Perlahan Randy membuka satu persatu kancing piyama Randy.
Tetapi setelah membuka kancing terakhir, Leon pun berhenti karena dia tahu Randy tidak boleh kelelahan.
“Sayang kenapa berhenti?” tanya Randy dengan muka yang sangat merah.
Leon pun tersenyum dan mengancingi kancing piyama Randy.
“Kamu tidak boleh kelelahan, sayang”kata Leon.
“Tetapi aku siap, Leon”
Leon pun menggeleng.
“Aku Cinta kamu bukan karena melakukan ini, Aku cinta kamu karena kamu sudah mengisi duniaku dan kamu juga membuat duniaku lebih indah dengan bersamamu Randy”
“Aku Cinta Kamu Randy” kata Leon menatap wajah Randy dengan serius.
Perlahan air mata menetes di mata Randy yang bulat kecoklatan. Randy menangis karena Cinta Leon besar dan tulus kepadanya.
Leon pun mengusap air mata Randy dan mencium pipi Randy, mata, dan bibir.
“Aku ingin kita selamanya terus bersama seperti ini, Randy” kata Leon sambil mengecup tangan Randy.
Mata Leon pun tertutup dan dia tertidur. Randy pun menatapnya dengan sendu.
“Maafkan aku Leon, aku tidak bisa selamanya hidup bersama denganmu” kata Randy dalam hati
Randy pun memeluk Leon kemudian dia tertidur.
***
Setelah menginap di Rumah Randy, Leon beranjak ke kamarnya. Selesai mandi dan makan Leon pun langsung belajar fisika.
Beberapa menit kemudian.
Leon menguap lebar di kamarnya. Rumus-rumus fisika bertebaran di pikirannya.
Bagaimana aku menghafal semuanya? batin Leon putus asa. Besok adalah ujian terakhir semester ini.
“Leon!” teriak Ayahnya dari lantai bawah. “Telepon untukmu!”
Leon mengambil telepon yang ada di samping tempat tidurnya.
“Halo!” katanya sambil menguap.
“Wah, kamu kedengaran mengantuk!” kata suara di ujung telinganya.
“Sayang!” katanya tanpa semangat.
“Ada apa menelepon?”
“Aku hanya ingin menanyakan kabarmu!” katanya.
“Bagaimana hasil belajarnya, sayang?”
“Payah!” jawab Leon.
“Kamu mau aku membantumu ke sana?” tanya Randy.
“Tidak-tidak!” bantah Leon. “Aku kapok diajari olehmu. “
Aku hanya perlu istirahat sebentar!”
Randy tertawa. “Jangan-jangan, kamu malah ketiduran!”
“Mungkin!” sahut Leon.
“Sudah minum dua cangkir kopi tetap saja mengantuk. Sepertinya aku harus mengingat hal ini kalau-kalau aku tidak bisa tidur kapan-kapan.”
Randy tertawa lagi. “Ayolah, tidak mungkin separah itu! Kalau kamu sudah penat, jangan dipaksa. Kalau kamu masih mengantuk juga, coba saja cuci mukamu dengan air dingin!”
“Yah! Barangkali aku bisa mencobanya!” kata Leon.
“Aku meneleponmu karena aku ingin pergi bersamamu ke suatu tempat besok!” kata Randy .
“Karena ujian sudah berakhir, bagaimana kalau kita makan bareng di restoran yang baru buka di dekat sekolah itu, sayang?”
“Oh ya, ide bagus!”
“Aku tunggu kamu sepulang sekolah!”
“Oke!” jawab Leon.
“Omong-omong, kamu sendiri tidak belajar?”
“Oh, aku sih sudah selesai satu jam yang lalu!” kata Randy.
“HAH?? Satu jam yang lalu?” tanya Leon keheranan. “Kok bisa?”
“Aku memang cepat kalau menghafal!” kata RAndy. “Lagian otakku lebih encer disbanding punyamu!”
“Apa kamu bilang?? Enak saja!”
“Hehehe, kenapa marah, sayang?!” kata Randy lagi sambil menahan tawa.
“Itu kan kenyataan. Menghafal rumus saja kamu tidak masuk-masuk!”
“Aku akan buktikan ke kamu kalau besok aku bisa mengerjakan ujian dengan baik!” tantang Leon.
“Sekarang juga aku akan belajar. Dadah!”
Leon menutup teleponnya dengan kesal.Memangnya hanya dia saja yang punya otak encer? Ujar Leon kesal.
Leon melihat buku di depannya dan meringis.
Dia mulai membuka buku itu lagi dengan malas.
***
Ketika Leon terbangun keesokan harinya, dia kaget karena kesiangan. Dia bangun dan cepat-cepat bersiap-siap ke sekolah. Dia tiba di kelasnya sesaat sebelum ujian di mulai. Ia menarik napas lega.
Soal ujian dibagikan dari depan ke belakang. Saat kertas itu tiba di mejanya, Leon memandang kertas dengan ngeri.
Dua jam kemudian Leon berjalan keluar kelas dengan langkah loyo.Tetapi kemudian dia tersenyum saat teringat janjinya bersama Randy sepulang sekolah. Leon menghampiri kelas Randy . Matanya menyapu ruang kelas tetapi yang dicarinya tidak berada di sana.
“Hei!” katanya pada salah satu teman sekelas Randy .
“Kamu lihat Randy tidak?”
Teman sekelas Randy menjawab.
“Kau belum tahu ya? Kemarin malam Randy dibawa ke rumah sakit. Katanya kini ia dirawat di ICU!”
Leon terpaku mendengar berita tersebut. Semalam Randy masih sempat bercanda dengannya. Hari ini dia sudah berada di rumah sakit.
Leon berlari sekencangnya keluar dari sekolah dan mengendarai motor ninjanya secepat mungkin untuk bertemu Randy.
Leon berdoa semoga Randy tidak apa-apa. Sesampainya Leon masuk ke rumah sakit . Di depan ruang ICU, Leon melihat Ayah Randy sedang duduk sambil menutup wajahnya.
“Oom!” katanya. “Bagaimana keadaan Randy?”
Ayah Randy menatap Leon.
“Dia sekarang sudah tidur. Keadaannya sudah stabil!”
Leon mendesah lega. “Syukurlah kalau begitu!”
“Jantungnya sempat berhenti tadi pagi!” kata Ayah Randy sedih.
Leon hampir menangis mendengar berita itu.
“Aku ayah yang payah!” desah Ayah Randy. “Aku bisa menyelematkan nyawa orang lain, tetapi nyaris tidak mampu menyelamatkan nyawa anakku sendiri. Sungguh ironis, bukan?”
“Oom nggak payah kok! Randy saja bercita-cita ingin menjadi dokter seperti Oom!”
“Oya?” Ayah Randy sedikit terhibur.
Leon mengangguk.
“Oom, bolehkah saya menjenguk Randy?”
Ayah Randy mengangguk. “Oke. Masuklah!”
Leon memasuki ruang ICU perlahan-lahan. Di tempat tidur yang diletakkan di tepi dinding kaca dia melihat Randy sedang tertidur.
Disentuhnya kaca di depannya dengan tangannya. Dia ingin menyentuh Randy .
“Cepat sembuh, Randy!” kata Leon. “Kalau sudah sembuh, kita bisa kencan sayang dan kamu bisa mengejekku semaumu! Aku tidak akan keberatan!”
Seakan-akan bisa mendengar suaranya, Randy membuka matanya. Randy memandang ruangan di sekitarnya dengan bingung. Hal terakhir yang diingatnya adalah dia sedang menelepon Leon.
Saat menutup telepon, Randy merasakan nyeri di dada hingga membuatnya pingsan.
Sudah berapa lama aku di sini? Tanyanya dalam hati.
Kemudian pandangannya beradu dengan mata Leon yang menatapnya dengan sedih.
Randy tertawa lemah.
“Hai sayang!” kata Randy lemah.
Leon tidak bisa mendengar perkataan Randy, tapi dia bisa membaca gerakan bibir kekasihnya itu.
“Hai sayang!” balas Leon sambil tersenyum.
Senyum Leon menghangatkan hati Randy.
Karena Leon tidak bisa mendengar suaranya, Leon menggerakkan tangannya di kaca dan menulis dengan jari nya.
SAKIT?
Randy memberikan jawabannya dengan cara yang sama.
TIDAK LAGI.
Keduanya tersenyum.
Randy teringat kalau hari ini seharusnya dia mengikuti ujian fisika di kelasnya.
Lalu dia menggerakkan jarinya lagi.
UJIAN?
Leon terdiam sesaat. Terus terang Leon tidak bisa mengerjakannya dengan baik.
Tapi demi kebaikan Randy dia berbohong.
Leon tersenyum ceria sambil mengangkat jempolnya, menandakan dia bisa mengerjakan ujiannya.
Randy tersenyum tertahan, lalu menulis lagi dengan jarinya.
BOHONG
Saat itu Leon tertawa. Rupanya dia tidak bisa menipu Randy. Randy meletakkan telapak tangan kanannya di kaca.
Perlahan Leon juga mengangkat tangan kirinya di kaca itu sampai telapak tangan mereka berdua bertemu.
Mereka bertatapan tanpa berkata apa-apa.
BERSAMBUNG
Aku agak sedih di ch 16 like dan komentar sedikit untuk chapter ini berikan like dan komentar byk ya
BERIKAN LIKE DAN KOMENTAR BANYAK YA
Gua dpt feelnya d sana hahaha..
Gua senang hubungan leon dengan ayahnya juga sudah membaik terus gua juga senang krna leon gk jd anak badung lg d skolah dan sudah jadian sma randy #aseek
Sedih ya klo jadi randy... Gua harap dia sembuh...