It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
CHAPTER 3
WHY?
Stelah pelajaran usai tampak Daniel yang sedang melamun di luar kelas sambil menunggu ice karena sejak mereka pacaran Daniel slalu di antar oleh ice.
"Lu masih marah sama kejadia tadi?" ucap ice yang tiba-tiba sudah berada di samping Daniel yang mebuatnya agak terlonjak kaget.
"Gk... Mana mungkin gua bisa marah sama lu dan lagipula stelah Joy menjelaskan alasan sikap lu kek gtu sma gua. Yah gua jadi ngerti dan gak bisa kesel lg sma lu" Daniel tersenyum lebar seraya mengapit lengan ice.
”Joy? Emangnya Joy bilang apa sama lu?" ice mengerutkan keningnya
"Joe bilang lu itu yakin cinta gua ke lu itu da 100% takkan berubah, jadi lu gk takut kehilangan gua karena gua hanya mencintai 1 orang saja dan itu adalah lu" senyum Daniel melebar
Ice mendecak samar "bener ia bilang kek gitu?"
Daniel mengganguk "Tapi itu memang benarkan ice?" desak Daniel agar ice mengakuinya
"Lebih baik kita segera pulang yang lain udah nungguin kita..."ujar ice mengalihkan pembicaraan mereka. Daniel yang merasa di acuhkan pun hanya bisa cemberut sambil menggembungkan kedua pipinya
"Kalian mau masuk sebentart?" tanya Daniel stelah smpai di dpan rumahnya
"Daniel kamu udah pulang?" seru mamanya yang udah nongol di dpan pintu
"Selamat siang tante" sapa Joy yang saat itu berada di belakang kemudi
"Daniel suruh teman-temanmu masuk skalian makan siang bersama" ajak mamanya yang kelihatan senang menerima tamu cowok setampan mereka. Oh iya gua lupa mengatakan kalau mamaku itu sebenarnya udah tau kalau gua itu 'belok' awalnya sih mama gua itu syok berat banget krna mengetahui gua yang suka sama cowok tp sesuai berjalannya wktu akhirnya mama gua bisa menerima itu juga bahkan kadang mama gua juga menanyakan orang yang sedang gua pacari tp gua bilang masih belum ada
"Boleh juga" timpal Joy dengan senyum dan segera turun dari mobil menyusul Kenedy dan ice yang mau tidak mau juga ikut turun.
Mereka bertigapun duduk di ruang tengah sementara Daniel masuk ke kamar untuk berganti baju dan mamanya tampak sibuk menyiapkan makan siang di dpur.
"Kita tak seharusnya ada di sini" bisik ice kpada 2 sahabatnya
"Oh iya benar juga kalau ice sudah sampai masuk ke rumah ini berarti ia sudah d perkenalkan sebagai calon menantu" kata kenedy dengan tawa terkekeh
"Calon menantu apa?!" kata ice melototi kenedy
"Jangan dengarkan kenedy" sahut Joy sambil menyikut bahu ice
Denny adik laki-laki Daniel yang berumur 15 tahun baru saja pulang dari sekolah dan tampak kaget ketika di rumahnya sedang kedatangan band idolanya. Denny langsung bergegas masuk ke kamar abangnya.
"Bang... Bener tu mreka temen abang? Gua yakin kalau abang itu sedang bercanda iya kan bang? Mereka itu Coolboys kan? Ganteng banget ya kak mereka bertiga terutama si ice widih..."
"Hmm! Lu pasti bangga dah punya calon kakak ipar sperti ice iya kan?" ucap Daniel menyombongkan diri
Danny menganga mendengar apa yang di bicarakan abangnya
"Kakak ipar? Ice?"
"Apa aku boleh minta tanda tangan sama kalian?" tanya Denny sedikit ragu
"Tentu aja mana bukumu?" ujar Joy ramah
"Terima kasih!" seru Denny kelebayan dan langsung menyerahkan buku serta pulpen pada Joy
"Anggap aja seperti rumah sendiri, maaf kalo makanan di sini terlalu sederhana" ujar mama Daniel dengan suara khasnya yang cempreng
"Tidak masalah kami menyukainya" senyum Joy
"Maaf sudah merepotkan tante" ucap ice dengan senyum yang di paksakan
"Benar, kami diundang makan siang aja udah sangat senang apalagi akhir-akhir ini kami udah jarang makan bersama seperti skarang" sahut kenedy
"Kak ice apa benar kau pacaran sama abangku?" Tanya Denny yang membuat kami semua terdiam dan langsung melirik ke arahnya
Oh oh! Oh my godness nih adik gua kok mulutnya macem ember pecah gtu sih... Udah tau gua masih belum bisa katain ini ke mama walaupun mama juga udah tau...
Perlahan-lahan gua menatap ke arah mama dan tampak wajah mama yang sangat syok tetapi ia tetap berusaha santai sambil tersenyum
' aduh mampus dah gua takutnya mama gk setuju kalo gua sama ice kan bisa runyem nih... Doa ajalah semoga mama menerima ice sebagai calon suami gua T.T
mama menatap gua, dari tatapan matanya kayakya mama senang memang sih dari tatapan matanya terlihat kalau ada perasaan sedih juga tapi kayaknya mama tetap menerimanya thanks mom T.T
ice tersedak lalu mengganguk kecil "Ya" ucapnya
'wah rupanya ice berani juga ya d dpan mama jadi terharu T.T'
"Hmm... padahal kak ice orangnya kan ganteng, kaya dan idola semua orang kok mau pacaran sama abang aku yang udah wajah pas-pasan, otak pas-pasan mungkin masuk ke level bodoh juga, miskin ni?" tanya Denny dengan polosnya tak menghiraukan daniel yang melotot ke arahnya seolah hendak memakannya bulat-bulat.
"Denny tidak baik makan sambil berbicara gitu." ujar mama daniel yang segera memukul kepala putra bungsu nya dengan gemas
Esoknya di sekolah semua orang ramai membicarakan kejadian semalam tentang Daniel yang di terima oleh ice dan di terima olehnya
"Eh, lu tau gak kemarin si Daniel di cuekin sama ice lho" ucap seseorang yang terkenal sebagai biang gosip
"iya, gua juga denger kabar itu."
"ya iyalah, mana mungkin kak ice benar-benar mencintai Daniel gua kan kok kalo kak ice itu straight" lalu merekapun tertawa cukup keras sementara daniel yang mendegarkan komentar tak mengenakkan itupun jadi merasa sedih.
"kelihatannya apa yang di omongin mereka itu benar, ice sama pacarnya sendiri saja sampai sedingin itu" kata Daniel dengan merenggut lalu kemudian ia mencoba menguatkan diri dan berkata
"tidak... gua gak boleh terpengaruh sama omongan mereka, yang penting sekarang ice sudah bersama gua jadi gua gak boleh mengeluh apalagi meminta lebih" danielpun tersenyum untuk menghibur dirinya sendiri dan kembali bersemangat
Daniel pun segera pergi untuk mencari ice dan menemukannya di balkon lantai 3
"Ice lu ada d sini? dari tadi gua cariin lho" kata Daniel sambil menghela nafasnya
"Ada apa?" ice menoleh kepadanya
"tadi mama kasih bekal buat gua kita makan bersama yuk" Daniel pun segera membuka bekal makan siangnya dan tanpa di komando lagi icepun mencicipinya karena memang diia sangat menyukai masakan mama Daniel yang menurutnya sangat enak soalnya ice sekalipun tak pernah mencicipi masaakan ibunya semua masakan rata-rata di masakin oleh pembantu. mama ice sudah tiada sejak ice menginjak umur 10 tahun beserta ayahnya yang ikut mengikuti jejak ibunya beberapa bulan kemudian warisan kedua orangtuanya pun langsung jatuh ke tangan ice yang semeenjak itu sudah menjalankan perusahaan ayahnya setelah beliau meninggal.
"kemarin mama senang banget kalian datang kerumah dan lain kali mama ingin mengundang kalian lagi untuk mencicipi masakan istimewa mama" daniel tersenyum sekilas dengan mulutnya yang di penuhi oleh makanan
"nyokap lu baik banget suasana rumah lu emang kek gtu ya?" tanya ice
" Ha? maksud lu?"
"Ramai dan ceria" jawabnya
"benarkah?" daniel tertawa
"saat makan aja bisa seribut itu" ice mulai membandingkan suasana makan dirumahnya yang sangatlah hening
"kalau hal itu sih udah biasa memangnya suasana rumah lu seperti apa?" tanya Daniel yang langsung mennolehkan pandangannya ke arah ice
"sangat hening dan tenang tak pernah ada pembicaraan sedikitpun"
"wihh.. pantes aja lu itu dingin banget dan tak banyak bicara rupanya lu kebawa suasana rumah yang hening" tawanya polos
"tapi sekarang gue da gak tinggal di rumah lagi" ice menarik nafas dan menghembusnya dalam-dalam
"kenapa? lu di usir dari rumah?"
" bukan tapi gue pindah ke apartemen"
"apartemen?"
"ya karena kadang harus konser jadi gue, Joy dan kenedy pindah ke apartemen lagipula disana kami lebih bebas untuk latihan band tanpa menggangu orng lain"
"boleh gak gua main kesana?" kata Daniel berharap ice memperbolehkannya
ice pun menjawab hanya dengan mengangkat bahunya
"Waaaw! mewah banget... kalian hanya tinggal ber-3 di apartemen seluas ini?" wajah Daniel berseri menatap kagum seisi ruangan yang sangat luas dan mewah
"mengapa ice ajak daniel kesini? perasaan ice gak pernah ajak siapapun untuk dateng kesini" bisik kenedy pada Joy yang merasa heran melihat keberadaan Daniel disana
"mungkin sebagai bales budi karena kita udah pernah dateng kerumah dia jadi sekarang gantian dia yang dateng" jawab Joy enteng
Daniel yang melihat ada drum dan alat-alat band lainnya ditengah ruangan, akhirnya tertarik untuk mencoba memainkannya dengan menggunakan stick lalu mulai memukul sesuka hatinya hingga mengeluarkan suarra yang sangatlah berisik. seperti suara panci yang sengaja di jatuhkan ke lantai.
Joy dan Kenedy seketika terkejut mendengar keributan itu
"Jangan berisik!" teriak ice
"Lu gak boleh sembarangan nyentuh alat musik kami. apalagi kalo lu gak bisa main alat musik itu" daniel pun merenggut
"gila ini seru banget ice!" teriak Daniel dengan gembira sambil menghentakkan kakinya
"jangan sembarangan mukulnya sini gue ajari" dengan lembut Joy pun merebut stick pemukul dari tangan Daniel
"perhatikan gua baik-baik" kata Joy lalu danielpun memperhatikan gerakan Joy yang sangat lincah
"mau coba?" tanya Joy
"boleh" Daniel sangat antusias menerima tawaran Joy. ia tampak terpesona melihat kelincahan Joy dalam memainkan drum yang biasanya ia mainkan. mereka berduapun bermain sambil tertawa dan tampak ice melirik mereka berdua dengan wajah kesal dan masam.
"ice gua ingin nanya sesuatu" ucap Daniel ragu-ragu
"apa?" jawab ice sambil terus fokus kejalan
"kenapa lu bisa milih gua jadi pacar lu?" tanya Daniel ingin tau
tampak ice agak kaget mendengarkan pertanyaan dari Daniel
"Apa perlu gue jawab?"
Kalo Joy kek nya gk tau dah soalnya kan cuma dia yang tau kalo gua sbagai author ma masih polos jd males urusin urusan mreka hehe
1. coolboys atau coolkids
2. denny apa danny. ada danny td. brarti typo kan?
3. denny manggil daniel abang atau kakak? minta yg ajek aja. itu aja
maap klo bawel.
ttp ditunggu lanjutannya
1 Coolboys sorry typo-.- kepikiran lagu coolkids nya trus soalna
2. Denny yap brarti itu typo
3. Gua rada ga pande yang gtuan soalna kalo gua punya abang gua panggil koko gtu nah biasanya kan gua tengok teman2 gua manggil abang jadi ya ikut2 aja
Kk gk bawel kok hehe...
Thanks for waiting
Perpindahan setting tempat itu kasih keterangan, minimal kasih tanda, jangan langsung loncat gitu aja....
Acuh itu artinya peduli, jadi kalo diacuhkan maka artinya dipedulikan, jadi kalimat 'Daniel yang merasa diacuhkan' itu salah ya
Lanjut^^/
Iya emang gua agak lupa kasih ket tempat im sorry..
Dan aku ada sedikit komentar nih...dari page 1 sampe page 3 kan authornya yang bercerita,,,tapi di page 4 ini, pas di bagian ini tiba-tiba daniel yang bercerita...ini sedikit penggalannya..
("Daniel suruh teman-temanmu masuk skalian makan siang bersama" ajak mamanya yang kelihatan senang menerima tamu cowok setampan mereka. Oh iya gua lupa mengatakan kalau mamaku otu sebenarnya udah tau kalau gua itu 'belok' awalnya sih mama gua itu syok berat banget krna mengetahui gua yang suka sama cowok tp sesuai berjalannya wktu akhirnya mama guabisa menerima itu juga bahkan kadang mama gua juga menanyakan orang yang sedang gua pacari tp gua bilang masih belum ada)
Mention aku ya kalo update lagi...
@akina_kenji thanks.. itu masih di rahasiakan leh ice pleae nunggu update selnjutnya yap di page 4 memang ada bagian d mana daaniel bercerita sedkit... emang sengaja gua campurin gtu mungkin di update kedepannya juga akan seperti itu yang berarti itu akan jadi daniel n author pov, sip nanti kalo update gua mention
tp kayanya ada kemungkinan deh
saran nih. klo mau pindah alur waktu dan tempat kasih tanda aja biar pembaca gak bingung.
itu aja