It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@3ll0 iya dia emng bottom. Bkn top
kan hungungan sejenis dilarang (UkexUke)
Meskipun uke jangan dibuat girly, agak aneh gmn gitu..
"Emm..."
"Jemmy uke."
"Iya."
anjayyyy ngakak :v si HanHan fokusnya malah ke situ :v
Eh tapi iya sih! Jemmy uke!!!! Trus HanHan apa? Seme? Ah masaaa #menatapragu
Yaudahlah cinta gak pandang posisi wkwkwkw
Lanjuuuuuut kak><
Eh btw, aku gak lembur donk el @3ll0 ~~~
~ Jemmy Pov ~
Dadaku bersadar di pembatas tembok. Rokok yang menyala terselip di sela jariku. Beberapa kali aku menghisapnya. Ini adalah pertama kalinya aku terang-terangan merokok di depan kelas. Biasanya aku sembunyi untuk melakukannya.
Mataku menerawang jauh ke bawah sana.
"Kalau sampai ketahuan guru bisa kena masalah kamu," Bobby kini berdiri di sampingku.
"Hmmm..." cuma itu yang keluar dari bibirku.
Sekali lagi aku menghisap rokokku sebelum menjatuhkannya di bawah sana. Mengenai kepala orang. Aku langsung menjauhkan diri dari pembatas itu. Suara makian terdengar dari bawah sana dan Bobby langsung memukul kepalaku.
"Jadi aku yang dikira jatuhin rokok kan," omelnya.
Aku terkekeh.
Asap rokok masih keluar dari hidungku saat Litha menepuk-nepuk punggungku dengan semangat 45.
"Heh cebol!!! Sakit tau nggak?!"
Litha hanya memasang muka juteknya. Manyun-manyun. Dia memang cantik, imut. Apalagi kalau sedang manyun. Imutnya kelewatan.
"Uhuuukk...uhuk...uhukkk..." Bobby langsung beranjak pergi setelah menyenggol lenganku, "uhhuuk..huk...huk...huk uhui..."
"Sarap," makiku.
"Kok kamu nggak bilang kalau Hanhan putus ama Mega?!"
"Kenapa aku bilang? Seharusnya kamu tahu sendiri lah. Lagian banyak cewek yang gantian nyamperin dia. Kamu juga nggak bakal punya kesempatan."
Aku aja nggak punya kesempatan.
Buuuugghh...
Litha menonjok perutku pelan.
"Masa aku nggak punya kesempatan??"
Aku melihat Litha dari ujung kaki sampai ke ujung kepala lalu menggeleng. Setidaknya aku tahu kalau Hanhan ada rasa ke aku.
"Dia...suka cewek semok. Dadanya bisa mantul-mantul kalau lagi jalan terus pantatnya harus bulat sempurna."
"Sumpah...kamu menjijikkan tau nggak?!"
Aku terkekeh.
Di depan kelas Hanhan ada seorang cewek yang nampak mencari seseorang. Tak berapa lama Hanhan muncul untuk menemuinya. Tanpa sengaja tatapan mata kami bertemu.
1 detik...
2 detik...
Hanhan kembali menatap cewek yang ada didepannya. Aku sampai kaget saat melihat reaksinya saat menatapku tadi. Tak ada reaksi. Dingin. Seperti, 'siapa lu?' atau 'emang kita kenal?' bisa juga 'nggak penting.' Seperti itu yang aku tangkap dari tatapan matanya tadi.
"Kembali ke awal," desisku.
"Apa??" tanya Litha.
"Nggak. Bukan apa-apa," jawabku sambil berlalu pergi.
"Mau kemana? Sebentar lagi masuk lo."
"Boloosss... Bilang aja aku sakit perut."
Langkahku membawaku ke UKS. Ya dengan sedikit berpura-pura sakit aku bisa menikmati tidur siangku sampai pulang nanti.
...
...
...
...
Aku mendengar suara langkah kaki. Seingatku yang menjaga UKS baru saja pergi. Aku dengar bu Ira dimintai tolong untuk menjaga kelas yang sedang di tinggal gurunya. Apa bu Ira sudah kembali?
Sreeeekk....
Bunyi suara gorden di buka.
Kenapa juga bu Ira masuk ke sini??
Aku masih menutup kedua mataku. Berpura-pura tidur pilihan bijak daripada ditanyai yang macam-macam.
Aku merasakan ada yang mengusap kepalaku.
Eh???
Spontan aku langsung membuka mataku dan menemukan Hanhan di depan mataku.
Hanhan langsung menjauh. Dia terlihat kaget tapi dengan cepat dia bisa menguasai dirinya.
"Han..." desisku, "ngapain?"
Pertanyaan konyol. Sudah jelas kalau dia tadi mau menciumku.
"Aku mau menciummu," sahutnya tanpa melihatku, "mungkin."
"Oh...oke. Silahkan."
"Nggak jadi. Batal."
Aku terkekeh.
Dia duduk di sisi tempat tidur sambil memutar-mutar hp jadulnya. Hanhan punya dua hp, android dan hp lamanya.
"Kamu sakit?" tanyanya.
"Nggak. Aku bolos."
"Aku pikir kamu sakit."
Hanhan bicara tanpa menatapku.
"Kalau aku sakit, kamu...kamu khawatir."
"Aku...nggak tahu. Mungkin.
Hahaha...mungkin.
"..."
"Kamu balikan sama mantanmu?"
...
...
...
"Enggak."
"Kemarin aku liat kalian di mall."
Aku terdiam.
"Kamu...suka sama aku. Karena dia?"
"Huh?" aku langsung menatap Hanhan.
"Karena aku mirip sama dia?"
"Ap.....pa'an?!"
Mirip? Dariman....
Aku kembali terdiam.
"Itu yang aku pikirin akhir-akhir ini."
Hanhan menetap langit-langit UKS.
Aku menghela nafas.
"Itu nggak benar. Kamu tau itu. Aku suka sama kamu dan sayang sama kamu karena kamu nggak mirip sama dia."
"Karena aku lebih cakep?"
Aku memukul lengannya lalu terkekeh pelan.
"Aku balik kelas dulu."
Hanhan beranjak dari duduknya lalu keluar dari UKS.
Kini giliranku yang menatap langit-langit UKS. Ada dua lampu. Yang satu kecil yang satunya besar. Kalau tidak salah lampu kecilnya mati. Lalu ada kipas di sana. Berdebu.
Heh...mirip ya??
~ whoami pov ~
Hai...hai...ada request g stelah ini? Klo cocok aq pake..klo g y g aq pake. Aq mmng udah pnya alurx tp bgsan klo ada selingannya hahaha... Pm ya ^^
request Vio dibuat belok aja.
jadi Ukenya Ronni *DihajarTiar
konfliknya sederhana, tp mlh jd pas sesuai usia pmain(?)nya yg msh SMA. ga bkin puyeng jg bacanya, mlh sering bkin ngakak smpe aq hrz nampar pipi sndri biar sadar -_-
meski ada bnyk nama, tp aq bisa mngingat smuanya (biasanya susah + bkin males). karakter yg beda2 dan masuk akal spertinya bnyk ngebantu.
trus lanjutkan smpe tamat, OK! dan q mohon jgn ngerubah alur yg udah kmu ciptakan dr awal, dgn alasan apapun. krn aq yakin idemu udah sangat bagus. jgn plin plan kaya han2 #krik.
sorry, mlh ngoceh. haha.. ttep smangat dan cpetan di lanjut, aq mnunggu. hihihi..