It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
~ Jemmy pov ~
Kemarin aku hanya menghabiskan waktuku dengan Leo. Cowok itu datang menjemputku di sekolah tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dulu. Untung aku melihatnya dari dalam mobil Vio. Kami berdua menghabiskan waktu dengan terdiam duduk di tepi pantai. Aku kira dia mau bilang sesuatu tentang Yossi. Aku kira dia tau kalau Yossi selingkuh. Aku kira dia mau bilang putus sama Yossi. Tapi Leo hanya diam. Dia hanya diam sambil melihat jauh ke arah pantai. Aku sampai bosan menemaninya. Diamnya Leo aku anggap kalau dia sudah tau Yossi selingkuh.
Kami pergi dari pantai saat perutku berbunyi. Saat itu Leo menatapku sambil terkekeh. Salah siapa? Dia menculikku kepantai sebelum aku makan siang. Sebenarnya banyak yang berjualan di pantai, tapi aku memilih untuk pulang.
Aku melihat jam dindingku saat pintu kamar kostku di ketuk pelan. Jam empat.
"Udah sore," desisku sambil beranjak dari tempat tidurku.
Siapa ya...
Aku sedikit terkejut saat mendapati Hanhan yang datang.
"Kenapa tadi nggak masuk?" tanya Hanhan yang langsung masuk ke dalam, "aku kira kamu sakit, jadi aku kesini."
Aku langsung mengulum senyum.
"Kenapa? Kangen ya?" godaku yang langsung membuat Hanhan menatapku.
Cowok itu tersenyum sangat manis - yah walaupun singkat - sebelum dia menampilkan wajah datarnya.
"Nih aku bawain kue kering buatan oma," kata Hanhan yang langsung menyodorkan bungkusan kecil kearahku.
"Wah sering-sering aja kesini hehe..."
Aku langsung meletakkan kue itu di kulkas.
"Gimana jalan-jalannya kemarin?" tanyaku saat melihat Hanhan yang sudah asyik didepan laptopku.
"Biasa aja," jawab Hanhan singkat.
Sepertinya dia lagi badmood.
"Ngapain aja kalian?"
"Jalan-jalan."
Nah kan.
Aku mencoba melihat wajahnya dengan duduk di atas meja.
"Musikmu jelek-jelek semua," komentar Hanhan saat melihat koleksi musikku.
"Nggak lah. Banyak yang bagus kok. Banyak yang baru juga."
Aku langsung berdiri di samping Hanhan dan mulai mencari kumpulan musik terbaikku. It's Amazing jadi yang pertama yang aku putar.
"Menurutku ini bagus," kataku, "memotivasi hehe."
Aku mendengar Hanhan terkekeh.
Bagus.
Aku kembali keposisiku semula, duduk di atas meja.
Untuk beberapa saat kami hanya terdiam. Hanhan kembali mengutak-atik laptopku sedangkan aku bermain game di hpku.
"Kemarin...."
"Hmm... kenapa kemarin?" tanyaku saat Hanhan menghentikan kata-katanya.
"Kemarin kamu kemana sama...itu...siapa namanya?"
Aku langsung menatap Hanhan. Dia masih mengutak-atik laptopku.
"Leo," sahutku lirih.
"Ah ya...Leo," Hanhan menatapku sekilas, "kemana kalian?"
Aku tersenyum samar.
Jangan bilang kalau...
"Pantai."
"Hmh..."
Masa sih? Serius nih??
"Dia temenmu kan? Sepertinya kalian akrab."
"Bisa dibalang gitu."
Kali ini aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan senyumku.
Aku masih memperhatikan Hanhan.
"Jealous?"
Hanhan terlihat sedikit terhenyak. Dia salah tingkah walaupun samar.
Kamu cemburu? Benarkan?? Katakan itu. Katakan kalau kamu cemburu.
Hanhan...
Aku mohon.
Aku menundukkan wajahku mendekati Hanhan.
"Katakan kamu cemburu," desisku yang makin mendekat ke wajah Hanhan, "katakan..."
Hanhan tersenyum. Dia membuat penghalang antara bibirnya dan bibirku. Aku mengecup telapak tangan itu. Lidahku bergerak maju melewati celah jari-jari Hanhan. Aku berhenti sejenak saat melihat Hanhan hanya terdiam mematung. Dengan perlahan aku menurunkan tangan Hanhan. Kini kecupanku membelai bibir cowok yang ada didepanku. Aku mengulum bibir bawahnya dan sesekali menggigitnya pelan. Hanhan masih terdiam. Aku bisa merasakan kalau nafas Hanhan mulai terusik. Kedua matanya terpejam erat. Entah kenapa aku ingin lebih dari sekedar kecupan biasa. Sebelum Hanhan sadar apa yang ingin aku lakukan, lidahku sudah menerobos masuk. Hanhan tersentak kaget. Dia langsung mendorong tubuhku kasar.
Brruuuukkk...
Kursi yang diduduki Hanhan ambruk saat Hanhan berdiri.
"Han..." aku menatap Hanhan yang mencoba tidak melihatku.
Dia menggigit bibir bawahnya. Nafasnya masih memburu.
"Aku pulang dulu," pamit Hanhan yang masih tidak mau melihat kearahku.
Aku ingin minta maaf tapi yang keluar dari bibirku...
"Hati-hati."
Stupid... Aku memperburuk keadaan.
~ Hanhan pov ~
"Nah kan kalah lagi," Tiar mulai kesal karena selalu kalah dalam game tembak-tembakan melawanku.
"Kurang pintar kamu," sahutku santai sambil terus menembaki lawanku, Tiar.
Kami bermain menggunakan hp. Game online tepatnya. Tiar bermain sambil tengkurap ditempat tidurku, sedangkan aku bersandar di dinding sambil menopangkan kakiku ke pinggang Tiar.
"Yah...yaaahh...."
Tiar terkekeh saat tau ada yang menelfon ke hpku.
"Hallo?" aku menjawab telfon itu sambil menampol kepala Tiar dengan bantal.
Tidak mau kalah, Tiar membalasnya dengan cubitan di kakiku.
'Mas Hanhan ini aku Ita.'
"Oh ada apa Ita?? Ini nomor baru??"
'Iya ini nomor baru mas. Aku nelfon cuma mau kasih tau aja sih.'
"Oh oke-oke nanti aku save."
"Siapa? Mega??" tanya Tiar.
Aku menggeleng.
"Selingkuhan," Tiar menuduh.
Aku melotot.
'Ada siapa mas di sana?'
"Temen nih."
'Wah aku ganggu dong mas?!'
"Enggak kok. Mas'mu kemana?"
"Hehehe...kangen yaaaaa..."
Aku cuma terkekeh.
Dasar Ita.
"Eh udahan dulu ya mas. Aku mau kirim foto ke mas Hanhan."
"Foto apa? Jangan foto yang aneh-aneh lo ya!"
"Hehehehe..."
Dan telfonpun ditutup sepihak oleh Ita.
"Siapa sih??" tanya Tiar yang masih asyik mengutak-atik hp nya.
"Ita, adiknya Ronni."
"Ooohh..."
Aku mengecek hpku saat hpku bergetar. Ita bbm aku mengirim foto. Aku tersenyum saat melihat foto itu. Foto Ronni yang baru saja selesai mandi. Ronni memakai celana pendek yang mempertontonkan tubuh bagian atasnya, sedikit memperlihatkan lekukan perut bagian bawahnya. Aku yakin kalau celananya turun sedikit lagi pasti juniornya langsung terpampang. Tangan kirinya memegang handuk yang ada di atas kepalanya, sedangkan tangan kanannya sedang memegang botol minuman. Kalau aku menilai dari segi seorang cewek, Ronni itu sexy dengan tubuhnya yang oke punya. Hoho...sayangnya dia punya adik yang nakal.
Aku langsung membuka bbm yang masuk ke hpku.
Ita.
Ita : gmn??
Aku tersenyum.
Me : apax?
Ita : pictnya..pictnyaaa
Me : hmm...??? gmn y...
Ita : Sexy?? mas han2 deg2an??
Me : haha
Me : biasa aja tuh
Ita : Eehhh??? masaa??? kurang berkesan?? kurang greget???
Me : hahaha...
Ita : hmm...
Ita : ya udah
Ita : aku ada hadiah buat km mas
Ita : Buka link ini
Ita : aq yakin yg ini greget
Aku langsung membuka link pemberian Ita. Tiar kini juga ikutan melihat ke layar hp ku.
Eh???
Mataku hampir copot saat melihat sederet foto yang muncul silih berganti. Aku tau betul siapa yang didalam foto itu. Itu Ronni dan aku.
Astagaaaa....
Semua foto yang pernah di ambil dulu dipilih oleh Ita. Di situ hanya ada aku dan Ronni dengan pose yang bisa membuat orang salah paham. Dari aku yang pakai wig dulu juga ada. Aku yang berpose seakan-akan mencium Ronni. Aku yang tiduran di paha Ronni - saat itu aku dan Ronni sedang main game di hp masing-masing. Foto Ronni yang sedang mengacak-ngacak rambutku. Foto aku yang menyuapi Ronni dengan kue kering buatan oma dulu - saat itu Ronni sedang asik nonton anime dan minta disuapin satu kue. Dan masih banyak lagi foto kami berdua yang nongol silih berganti dengan tulisan karya Ita yang makin bisa membuat orang yang melihatnya akan percaya kalau aku dan Ronni sepasang kekasih.
Lagian kapan sih dia ambil fotonya?? Kalau aku yang pakai wig sih aku paham. Tapi yang lainnya???
"Kamu sama Ronni...."
"Nggak!!! Enggak!!! Enggaaak!!! Ini akal-akalan adiknya Ronni nih...ck...dasar...pencemaran nama baik nih namanya."
Tiar langsung terbahak.
Sialan.
Aku langsung menelfon Ita.
"Ita...di hapus dong video mu yang di youtube," pintaku langsung saat telfonku diangkat.
'Hanhan??'
"Oh...Ron. Kebetulan. Adikmu. Itaaaa.. ya Tuhan Itaaaaa.... dia upload sesuatu diyoutube. Isinya tentang foto kita berdua."
'Ha?? youtube??'
"Ck...Ita nya mana sih??"
'Les. Baru berangkat.'
"Ya udah, nanti aku kasih link youtube nya ke kamu. Kamu hapus tuh video."
'Kalau youtube, ya harus nunggu Ita.'
"Ya udah terserah. Yang penting dihapus tuh video."
'Ya...yaaaa...'
Aku langsung mematikan hpku saat melihat Tiar senyum-senyum nggak jelas.
"Gimana kalau Mega tau ya???"
"Nggak usah aneh-aneh!"
Tiar menyodorkan tangannya kanannya ke arahku.
"Apaaa??"
"Uang suap."
Aku yang geregetan langsung mengambil bantal dan menampol wajah Tiar karena kesal.
"Makan tuh bantal."
Aku kembali menonton karya Ita. Mau nggak mau aku jadi senyum-senyum sendiri melihatnya karena ingatanku terseret mundur.
"Akrab banget ya kamu sama Ronni."
"Heem..."
"Aku baru lihat kamu berpose seperti itu sama orang selain aku."
"Dih pede banget kamu."
Tiar terkekeh.
"Aku nyaman sih sama Ronni. Gimana ya ngomongnya..."
"Kamu selingkuh ama Ronni."
"ENGGAK!!!" bentakku kesal.
Tiar kembali terkekeh.
Dasar.
"Aku cuma merasa Ronni seperti seorang kakak."
"Dia lebih muda dari kita kan?!"
"Iya sih. Tapi nyaman aja deket sama dia. Seperti sedang bersama seorang kakak."
"Hmm...mungkin karena dia juga seorang kakak, sedangkan kamu anak tunggal."
Aku tersenyum. Kedua mataku masih menatap foto yang silih berganti.
Apa sebaiknya jangan dihapus ya??
***
Aku merasa ada yang tidak beres saat melihat kerumunan anak-anak di kelasku. Cuma kelompokku sih. Ada Mega, Vio, Yongki, Tiar dan Jemmy. Entah kenapa mereka berlima bergerombol di depan pintu masuk kelasku. Aku yang bangun kesiangan dan telat masuk sekolah jadi tidak tau apa yang terjadi. Tapi semua terjawab saat Mega menunjukkan hpnya padaku.
"Ck...kok belum dihapus juga sih?!" dengusku.
Aku langsung menampol kepala Tiar. Anak itu cuma terkekeh.
Biang kerok nih anak.
"Hei!! Hei!!! Ini tuh cuma akal-akalannya Ita adiknya si Ronni," aku berusaha membela diri.
Tapi rasanya percuma. Mereka sedang asik melihat fotoku dan Ronni. Vio sesekali terkekeh. Mega juga terlihat biasa saja melihat foto itu. Dia juga terkadang ikutan tertawa. Berbeda sama Jemmy yang hanya diam melihat hp nya.
Aku ingin membuka mulutku tapi rasanya berat. Sejak ciuman itu aku memang sedikit menghindarinya. Maksudku aku masih bergerombol sama dia seperti sekarang, tapi aku mencoba untuk menghindari berkomunikasi dengannya.
"Ini nggak seperti yang...yang kamu pikir," kataku lirih saat Mega dan lainnya tidak memperhatikanku.
Aku menggigit bibir bawahku. Dadaku rasanya berdetak lebih cepat dari biasanya. Sesusah inikah mengajak bicara satu orang?
Jemmy langsung menatapku. Dia terlihat sedikit kaget karena aku mengajaknya bicara. Aku cuma merasa perlu meluruskan sesuatu di sini, dengan Jemmy bukan dengan Mega.
"Aku harap juga gitu," sahut Jemmy dengan berbisik.
Aku bisa melihatnya tersenyum.
Apa dia senang karena aku mengajaknya bicara?
~ whoami pov ~
ty udah baca ^^
@Agova
@balaka
@alvin21
@JimaeVian_Fujo
@fian_gundah
@arya_07
@Aurora_69
@tianswift26
@lulu_75
@Lovelyozan
@BangBeki
@ricky_zega
@IamYuda
@Pradipta24
@Asu123456
@d_cetya
@viji3_be5t
@Methan
@harya_kei
@raw_stone
@Otho_WNata92
@animan
@ffirly69
@Wita
@Sho_Lee
@doniperdana93
@SteveAnggara
@dafaZartin
@Tsu_no_YanYan
@LostFaro
@alvin21
@Barc
@dirpr
@dheeotherside
Hanhan jgn tunggu lama2, ntar Jemmy di ambil Leo.
Tapi... RonnixHanHan sesuatu juga ya~~ jijiji
hanhan denial?
update nya jangan kelamaan dong,jadi harus baca updatean sebelumnya biar nyambung ke updatean yang ini. keep writing yah