It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
memintanya untuk mengirim uang, karena dia
bangkrut. Ibunya berkata, "Tentu, Sayang. Ibu akan mengirimkan sejumlah uang. Kamu juga
meninggalkan buku kalkulus di sini ketika mengunjungi ibu 2 minggu yang lalu. Apakah
engkau ingin ibu untuk mengirimkannya juga? "
"Uhh, oh yeah, baiklah," mahasiswa itu menjawab.
Jadi ibunya membungkus buku itu dan
mengirimkannya.
Ayah bertanya, "Nah, berapa banyak uang yang kau berikan kepadanya?"
"Oh, aku menulis 2 cek, satu senilai Rp.200.000,
dan satunya lagi Rp.2.000.000."
"Itu Rp.2.200.000!" kata ayah, "Apakah engkau
gila?"
"Jangan khawatir, Sayang," kata ibu, "Aku menulis cek Rp.200.000 di sampul bukunya, tapi aku menaruh Rp.2.000.000 di suatu tempat di bab 19!. Kita lihat apakah bulan depan duit 2 juta tsb masih utuh atau tidak"
keep it up
sebuah semangka kepada seorang konsumen
wanita setengah baya yang baru saja lepas kerja.
Sambil menepuk-nepuk dada, penjaja buah itu
mengumbar janji, mengatakan semangka itu
ditanggung masak dan manis. Saat wanita itu hendak pulang dengan mengendarai
sepeda, dengan tak disengaja tiba-tiba sepedanya
tergelincir, akhirnya semangka yang diletakkan di
boncengan belakang sepedanya itu jatuh ke lantai
dan pecah. Wanita itu dengan terkejut melihat
semangka tersebut ternyata berwarna merah muda, menunjukkan bahwa ia sama sekali masih belum masak. Maka itu dengan menatang semangka tersebut di telapak tangannya, ia kembali lagi ke tempat jualan si penjaja semangka yang letaknya tak berapa jauh. Ia berkeluh-kesah akan mengembalikan semangka yang baru dibelinya itu. Tetapi si penjaja buah semangka dengan ngotot berargumentasi: "Mbak, coba Mbak pikir sendiri, orang saja bila jatuh dari atas sepeda mukanya bisa berubah menjadi pucat pasi karena terkejut, apa lagi buah semangka!"
Mak comblang mengatakan, "Apa sebenarnya yang Anda cari?"
"Yah, biarkan aku melihat. Dia harus tampan,
sopan, humoris, sporty, berpengetahuan, pandai
menyanyi dan menari. Bersedia untuk menemani
saya sepanjang hari di rumah selama jam luang
saya jika saya tidak pergi keluar. Mampu untuk
menceritakan kisah-kisah menarik ketika saya butuh pendamping untuk bercakap-cakap dan dia
diam ketika saya ingin beristirahat."
Mak comblang memasukkan informasi ke dalam
komputer dan dalam hitungan sesaat, menyerahkan hasilnya kepada wanita. Hasil cetakan keluar dan berbunyi, "Beli televisi."
kalimat dengan menggunakan ungkapan 'serba
sulit'."
Sumarni: "Aku serba sulit saat sedang ujian."
Bu guru: "Apakah soal-soal ujiannya terlalu sulit
bagimu, sehingga kamu tak mampu menentukan jawabannya yang tepat dan menyebabkan kamu
merasa serba sulit?"
Sumarni: "Bukan, Bu. Masalahnya ialah, jawaban
teman yang duduk di sebelah kiriku dengan jawaban teman yang duduk di sebelah kananku sama sekali tidak sama. Hal inilah yang menyebabkan aku serba sulit."
guru bahasa menjelaskan makna kata "mukjizat"
kepada para muridnya. Ia lebih dulu memberi
sebuah contoh, mengharapkan dalam jawaban
murid-muridnya nanti, mereka bisa membuat sebuah kalimat dengan menggunakan kata "mukjizat" itu. "Seorang telah melompat dari lantai 8, tetapi ia sedikitpun tak mengalami cedera." kata Pak guru. "Wah, orang itu sedang bernasib beruntung, Pak." jawab seorang muridnya. Guru itu merasa kecewa, maka itu ia mengulanginya
lagi: "Seorang telah melompat dari lantai 8, tetapi ia sedikitpun tak mengalami cedera." "Ah, ini kebetulan saja donk." jawab seorang murid lainnya.
Guru itu diam bercampur sedikit marah, akhirnya
mau tak mau sekali lagi coba memberi inspirasi
kepada para muridnya: "Orang itu sekali lagi naik ke lantai 8, dan sekali lagi ia melompat..."
Belum menunggu guru itu berkata lebih lanjut, tiba-
tiba ada seorang murid nyeletuk: "Nah, sekarang
sudah jelas sekali, berarti itu kebiasaan!"
desa masuk ke kota kabupaten untuk menonton
film. Sesudah membeli selembar karcis ia segera
masuk ke gedung bioskop, tetapi tak berapa lama
kemudian ia keluar dan balik lagi ke loket untuk
membeli karcis. Karyawan penjual karcis di dalam loket merasa heran, tetapi ia tetap menjual karcis kepadanya. Kemudian setelah lewat beberapa menit, kelihatan orang itu berjalan balik menuju ke loket dan membeli selembar karcis lagi, maka itu karyawan penjual karcis menanyanya: "Bukankah Anda barusan sudah membeli karcis, mengapa sekarang kok masih mau membeli lagi?"
Orang itu dengan sangat marah berkata: "Aku mana tahu. Pokoknya setiap kali aku masuk ke gedung bioskop, karcis yang kusodorkan selalu disobek oleh tukang gunting karcis di depan pintu masuk."
kemudian karena jemu melihat tingkah laku babinya yang sering-sering kelewatan, maka ia bermaksud akan mencampakkannya. Tetapi sekarang yang menjadi masalah ialah babi tersebut sama sekali mengenal jalan, sudah beberapa kali ia dibuang dan diusir dari kandangnya, akhirnya toh masih tetap
pulang balik ke kandang. Maka itu sang juragan merasa sangat gusar. Pada suatu hari sang juragan memutuskan membawa babi itu ke suatu tempat yang jauh dengan mengendarai truk mini. Malam harinya di tengah jalan sang juragan
menelepon isterinya: "Apakah babi kita sudah balik
kembali?"
"Ya, sekarang ia sudah ada di dalam kandang."
jawab isterinya.
Mendengar jawaban ini, sang juragan segera naik pitam dan meraung-raung: "Ayo, suruh dia
dengarkan Hp-ku ini, aku sekarang sedang kesasar nih, sialan!"
pasti akan menjadi subur gembrot."
"Tetapi Kakekku ternyata telah hidup 100 tahun
lamanya." kata cewek belia yang suka makan es
krim itu dengan nada tak setuju dengan
pandangannya.
"Apakah justru karena dia makan banyak es krim?"
"Bukan, karena dia tak pernah mencampuri urusan
orang lain."
"Mengapa begitu menghisap rokok kamu kok selalu tersenyum? Apakah karena rokok yang kamu hisap itu sangat harum?"
"Bukan. Aku baru saja membaca koran, katanya
setiap menghisap sebatang rokok bisa mengurangi umur orang 5 detik, sedangkan seorang sekali
tersenyum, umurnya bisa lebih panjang 10 detik.
Dengan demikian, berarti akhirnya kita toh masih
tetap bisa bertahan hidup lebih panjang sedikit,"
beberapa tahun lamanya. Mereka berdua
mempunyai suatu kebiasaan, yaitu biasanya tak
bertengkar, hanya perang dingin.
Pada suatu hari, sekali lagi pecah perang dingin di
antara mereka berdua. Kedua pihak selalu mengambil sikap dingin, siapapun ngotot tak mau
berbicara lebih dulu kepada lawannya. Tetapi karena Pak Soerjadi esok harinya ada rapat di kantor, maka mau tak mau ia terpaksa mengambil secarik kertas untuk diberikan kepada sang isteri, di atas kertas itu tertulis: "Besok pagi pukul 7:00 bangunkan diriku."
Pagi esok harinya, saat Pak Soerjadi terbangun dari tidurnya ternyata sudah pukul 8:00. Ia spontan
gugup bercampur gusar, justru pada saat hendak
naik pitam, ia menemukan secarik kertas yang
diletakkan isterinya di pinggirnya, di atasnya tertulis: "Setan kau, sudah pukul 7:30 masih juga belum bangun!"
Bapak dan Ibu. Di tengah jalan kami menjumpai
seorang wanita muda yang sangat cantik dan modis. Aku dan Bapak seketika terkesima dan tak dapat tidak meliriknya berulang-ulang. Ibu tiba-tiba tak senang, sambil mencubit kuat-kuat lengan Bapak sambil ngomel: "Sudah tua, matanya kok masih jelalatan, dasarnya bandot."
Bapak tersinggung dan segera nyeletuk: "Kamu
tahu apa! Aku sedang memilihkan calon mantu untuk putera kita."
Pacaran :
1. Terbangun dari tidur
2. Berangkat ke kampus
3. Pulang ngampus janjian ama pacar
4. Ketemu, jalan jalan seharian
5. Dapet kata kata romantis..
Jomblo :
Bacanya dari nomor 2-3-4-5-1
tukang sihir untuk mengusir setan, ia berkata:
"Belakangan ini sering terjadi hal-hal yang sangat
aneh, mula-mula pada suatu hari saat diriku naik
tangga kayu, tangga itu tiba-tiba retak, kemudian
waktu aku baru saja duduk di kursi, kursinya juga patah, yang lebih menakutkan lagi ialah, malam
waktu tidur, ranjangku pun tiba-tiba ambruk. Suhu,
tolonglah diriku!"
Sesudah mendengar uraian ini, tukang sihir itu
meneliti zodiak wanita itu, lalu menghitung sesuatu
dengan jarinya dan mencabut pedang pusaka dari sarungnya, setelah mangayun-ayunkan pedangnya
kian kemari, ia tiba-tiba mengacungkan ujung
pedangnya ke arah tubuh wanita itu sambil berkata
dengan suara keras:
"Mbak, sekarang sudah saatnya Mbak berusaha
menguruskan badan!"