It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
'Juna... Aku bingung sama kamu...'
'Siapa cowo yang lebih kamu suka..?'
'Cowo aktivis PA itu, Rio atau.. Teman sebangkumu, Satria?'
'Aku bingung mau pilih yang mana!'
'Dua-duanya mulai memperlihatkan kalau mereka tuh emang suka!'
'Sebenernya aku lebih deket sama kak Rio dibanding Satria,'
'Tapi Satria bikin aku yakin kalo dia pantas buatku...'
'Aku sedang dihadapkan oleh dua malaikat yang serba sempurna di mataku...'
'Ya, aku tahu apa yang kamu pikirin sekarang...'
'Apa kamu mau lebih deket sama temenmu atau "kakak"mu itu?'
'Kalo bisa, aku pengen duanya. Dua-duanya!'
'Jangan serakah. Cinta sejati itu cuman ada satu. Dua berarti pengkhianatan.'
'Kamu mau? Di satu waktu kamu bisa mendapatkan cinta mereka, di satu waktu pula kamu akan kehilangan semuanya.'
'Aku harus cepat mengambil keputusan! Aku udah gak tahan kaya gini terus!'
'Semua keputusan ada padamu, Juna...'
---
Materi olahraga pagi ini adalah... Renang! Wuhuuu! Renang adalah kegiatan kedua yang paling aku suka setelah fitness.
Karena lokasi kolam renangnya searah dengan jalan ke sekolah, aku naroh buku dulu di kelas, biar gak mberat-mberatin tas, soalnya mapel hari ini ada 5 macem!
Saat aku baru keluar kelas, seseorang memanggilku.
"Juna..." di sana kak Rio berdiri dengan muka agak tegang. Aku mendekatinya.
"Lho, kak Rio gak masuk kelas? Udah mulai kan pelajarannya?"
Iya mengangguk. "Nanti," Bibirnya terkunci kembali setelah itu. Ia kaya mau ngomong tapi gak bisa-bisa.
"Kak..."
'Juna harus bisa ngomong!' batinku bersemangat.
"Tau gak, yang bikin aku seneng hari ini?"
Dia menggeleng, lalu mengernyitkan dahi. "Apa?"
"Karena... Karena aku ketemu Kakak pagi ini.. Dan gak ada orang lain yang ganggu.." jawabku lirih. Ia tersenyum kecil.
'Ayo saatnya!'
"Selain itu..."
'Ya, ayo...!'
"Hari ini... Aku mau ngomong... Kalau..." Aku tergugup. Aku grogi. Aku gak yakin rencanaku ini bakalan berhasil.
'Kalau aku suka kak Rio! Bilang gitu!'
Aku berbalik. Aku mulai keringatan.
"Kalau... Hari ini seneng banget olahraganya renang..." jawabku. Ah! Meleset!
Aku berjalan menjauhi kak Rio. Aku nggak sanggup! Aku gak bisa.. Aku gak berani! Entah kenapa aku bisa kaya gini, padahal sebelumnya aku udah mantep!
"Tapi aku tahu kamu bohong, Jun..." katanya lirih.
DENG! Aku melotot. Kok ia bisa tahu???
"Akhir-akhir ini Rio sering kepikiran Juna... Makin lama Rio selalu nghkhawatirin Juna.. Rio ngerasa hampa kalo gak ada Juna..." katanya. Lirih. Dia berjalan mendekatiku yang gak ada 3 meter jauhnya. Lalu ia membalikkan badanku.
"Kakak suka sama Juna..." katanya lirih sambil menatapku lekat-lekat. Aku tergagap.
"Ahah, keduluan ternyata..." jawabku malu-malu.
"Ke..keduluan apa?" tanyanya cemas.
"Kamu udah punya pacar sebelumnya?"
"Ahah bukan itu maksudnya, Kak!"
"Kakak pasti tahu maksudnya, lah.."
"Apaan?"
"Yang kakak bilang suka barusan..." jawabku lirih sambil mesem-mesem.
Dia memelukku erat-erat. Pelukannya, serasa kaya ada yang melindungi. Bagaikan sang ksatria yang melindungi dari marabahaya perang.
Aku melepas pelukannya. Duh, bentar lagi...
"Udah hampir telat, Kak.. Nanti aja ya.." sahutku tersenyum. Lalu aku berjalan menjauhi dia.
---
Tes tes
Teeeeees
To: Malaikat Senpai (+6284xxxxxxxxx)
- [Juna] (23:41) "kak"
+[Rio] (23:43) "apa adikku syg"
- (23:46) "belon tdr?"
+(23:48) "belon. Ga bs tdr nih kepikiran km terus"
- (23:50) "aihh bisa aja kk ih "
+(23:52) "km kok blm tdr?"
- (23:52) "lgi ngrjain tgs kk. Nglembur, heheh."
+(23:53) "rajinnya. Seneng dah pny adik ky km "
- (23:55) "heheh."
+(23:58) "jun"
- (23:58) "opoo?"
+(23:59) "mmm..... Boleh nanya sesuatu g?"
- (23:59) "ap?"
+(00:00) "mau g klo juna pacaran sm kakak?"
- (00:03) "mending kt adik-kakak an dulu aj deh.. Aku lbh sukka sama stathub kt skrg.
+(00:04) "yah "
+(00:06) "km ga pengen pcran?"
- (00:09) "ga ah TTM-an aja gmn?"
+(00:10) "tpi km syg aku kn?"
- (00:11) "hm "
+(00:12) "dh mlem tdr jun"
- (00:13) "kk duluan aja"
+(00:15) "ak maunya nungguin jun tidur, biar ga ada yg gangguin km"
- (00:16) "kirim malaikat aja bwt jun biar ga digangguin "
+(00:17) "ngga ah, ntar km suka sm malaikat'a lgi"
- (00:18) "haissss ga lah aku kn sukanya sm yg ngirim "
---
(⇱ Rio)
You are the sun in my sky
Even when the stars would die
You are gonna make me shine
You make me shine cause
I'm born for every young guy
For all of my life
I will be by your side
And I'll be there when you fall, yeah
And there'll be no pain at all
And I'll be your shelter
Your shelter from the storm
Yeah always be your shelter
I'll be there if you fall
And if you walk a lonely road
Know that you're not alone yet
Cause I'll be your shelter
Your shelter from the storm
So when the rain is coming down
Feel you can't stand your ground
I won't let you drown
And I'll be there when you fall, yeah
And there'll be no pain at all
And I'll be your shelter
Your shelter from the storm
Yeah always be your shelter
I'll be there if you fall
And if you walk a lonely road
Know that you're not alone yet
Cause I'll be your shelter
Your shelter from the storm
Your shelter from the storm
Your shelter from the storm ...
---
(⇱ Juna)
Puah! Leganya.. Aku udah ngomong suka sama kak Rio, tapi aku belum berani pacaran sama dia.. Aku masih takut sama resiko patah hati dan dikhianati, meskipun aku lima ratus persen yakin kalau dia gak bakal ngelakuin hal itu.
Lagi asik-asik ngerjain PR, tiba-tiba ada yang mengelus pundakku.
"Eh, Satria. Gue kira siapa.." sahutku. Dia cuman meringis. Aih! Giginya putih. Mukanya jadi keliatan tambah manis. Duuh Satria! Kamu itu anak malaikatnya siapa hah?
Dia lalu duduk dan merangkulku. "Ngerjain apa, bro?"
"O..oh, ini. PR biologi."
"Rajinnya. Padahal buat besok, lho." pujinya. Mukaku memerah. "Ajarin dong,"
"Hehe. Ntar ya, kalo udah kelar." kataku sambil tersenyum. Dia ikut-ikutan.
"Kamu manis ya, kalo senyum. Aku suka liat kamu senyum..." katanya jujur.
"Aih! Manisan kamu lagi.." kataku ngegombal balik.
"Huu gombal!"
Ya, gini kalo emang temen udah deket banget. Hal gila pun kadang kelakuan juga.
---
Teng teng! Aku lagi nglayap ke tempat gym. Tempat gym yang sering aku kunjungi, di dekat rumahku. Hari Minggu kaya gini emang lagi rame, karena banyak org yang nyempetin olahraga di sela-sela kesibukan mereka. Mumpung libur.
Lagi asyik-asyiknya naik treadmill, tiba-tiba ada anak mahasiswa cakep melintasiku. Badannya atletis gila! Pake kaos singlet pula! Ia melirik ke arahku, lalu tersenyum dan mengerdipkan sebelah matanya padaku.
'Dasar homo loe! Ngode-ngode gue cipok loe baru tau rasa!' batinku ngeh sambil membalas senyumnya.
Tak lama kemudian, ada telpon masuk. Dari Satria, ternyata.
"Halo?"
"Ada apa, Sat?"
"Mmm... Jun? Kamu ada acara gak hari ini?"
"Lagi nge-gym bentar lagi juga selese."
"Gue pengen ketemu sama loe."
"Tumben. Ada apaan nih?"
"Nanti gua jelasin. Ketemuan di kosan gue ya..."
"Oke. Jam berapa?"
"Bisanya jam berapa?"
"Mmmm...." Aku melihat jam dinding. Tangan panjangnya mengarah ke angka 12 dan yang lain menunjuk ke angka 2.
"Jam 3 gimana?"
"Oh, yaudah deh. Gue tunggu ya.."
"Oke. Bye!"
Jam 3 kurang seperempat aku langsung meluncur ke kosannya Satria. Gak jauh sih dari kosannya si Pangeran Senpai. Selisih 3 gang doang.
Di depan rumah kos, aku melihat Satria jongkok.
"Udah penuh, Bang! Pindah lokasi!" ledekku. Bukannya masuk, dia malah pindah tempat jongkok.
"Airnya nggak cukup buat ngguyur yang satu tadi.." ledekku lagi sambil cekikikan. Dia langsung bangkit.
"Pegel guah jongkok mulu!"
"Yeee... Yang suruh loe jongkok kuwi sopo???"
"Jun... Ayo masuk.." ajak Satria. Mukanya gelisah.
'Kayanya ada yg gak beres..'
Aku dan Satria masuk kamar. Kami duduk di atas ranjang.
"Jun.. Gue pengen ngomong..." katanya gugup. Aku mengernyitkan dahi tak mengerti.
"Ngomong apaan? Ngomong aja lagi," kataku. Mukanya makin gelisah.
"Jun... Gu... Gue..."
Aku makin deg-degan.
'Jangan bilang dia mau ngomong......'
'Jangan sampe terjadi.'
"Gu... Gue.. " Mukanya makin cemas. "Gue... Gue suka sama loe, Jun." Ia menatapku dalam-dalam, lalu tertunduk.
Badanku seperti disetrum listrik ribuan volt mendengar hal itu. Aku memegang pundaknya. Lalu ia mengangkat kepalanya.
"Maafin gue, jun. Gue gak bisa mendem rasa ini ke loe..." kata Satria lirih, "Aku udah manfaatin persahabatan kita buat makin deket sama loe. Maafin gue, Jun.." Air matanya mulai menetes.
'Asal kamu tahu, Satria.. Aku udah terlanjur suka sama kak Rio...'
Tapi, aku menghargainya. Aku memeluknya erat-erat.
---
Seret ahh
@Tsunami
@balaka
@3ll0
@d_cetya
@cute_inuyasha
@Wita
@lulu_75
@susucoklat
@centaury
jiaah. gak pacaran sama siapa2 nih jadinya? kak rio jadi kakak, ttm dan satria jadi sahabat juga ttm.
satria buat gw aja deh (kayak dia mau aja)
Maaf kakak2 semua...
Berhubung besok ane ada try out, jadi update cerita diundur dua hari ke depan..
Maaf banget ya mau buat belajar dulu
Tapi bakal ane usahain ceritanya tetep diterusin.
Sekali lagi maaf