It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
jangan2 si udinjadi khayakannye bang nanda
Titip mention ya bang ular
baca ini dl ndra.... yg pemburu crot sdgn dipending... lg pusing mikirin alurnya.. hahaha
Update donk ceritanya lagi
Gileee bar bar banget tuh kelakuan si tania,,, pengen di bejek2 tuh orang,,, udah untung masih bisa sekolah,,,
Untuk ukuran anak 15 th tomi polos banget yahhh blm ngerti apa itu coli,,,wkwkwk tapi bang nanda parah dahhh masa di peperin ke tomi siihhh.
Titip mention yah uda kalo dah update.
@erickhidayat , @tsu_no_yanyan ,
@fuumareicchi , @dhika_smg , @Zhar12 , @duna ,
@caetsith
@Mangki36 , @TigerGirlz , @Wooyoung ,
@doodledeedum , @balaka , @WYATB ,
@rayarere , @Soni_Saja , @yuzz , @zeva_21 ,
@JulianWisnu2 , @leviostorm ,
@mikaelkananta_cakep , @admmx01 , @4ndh0 ,
@nakashima , @ukhty , @dole_dole , @yo_sap89 ,
@rizal_acank , @3ll0 , @ikmal_lapasila ,
@d_cetya , @adamy , @arieat , @arhies , @yans
filan, @ramadhani_rizky , @abidoank, ,
@sandalrusak , @tristandust , @tialawliet ,
@boezel , @lulu_75 , @cibro ,
@mustaja84465148 , @duna , @ryan_Y_B_P ,
@aldino_13 , @dafiaditya , @danze ,
@cute_inuyasha , @yudha19 , @steve_hendra ,
@edelwis , @wita , @egosantoso, @Tsu_no_yanyan , @lulu_75 ,
@widy_wnata92 , @3llo , @cute_inuyasha ,
@d_cetya , @ianz_rongerz , @hyujin,
@arifinselalusial, @danze, @arieat, @ @viji3_be5t , @hon3y, @balaka, @Otho_WNata92, @mustaja84465148, @jawaganteng
----
Aku hendak menutup pintu kamar begitu Bang Nanda keluar, tetapi tiba-tiba muncul Bang Nandi yang langsung mendorong pintu kamar dengan kuat membuatku terpental dan tersandar ke dinding.
“Uhhhh, capekkkknyyyyaaa!” ujarnya tanpa rasa bersalah. Malah dia seperti tidak berusaha menolongku yang terduduk di lantai. Dia menghempaskan badannya ke kasur dimana tadi bang Nanda berbaring.
“Bau apa ini?” Dia bangkit kembali dari tidurnya. Hidungnya mengendus-endus. Dan tangannya meraba-raba kasur dan bantal. Sesaat kemudian, teriakannya menggelegar.
“TOMIIIII!!! KAU NGOCOK DISINI? Mau cari mati kau???” Dia langsung menghambur ke arahku. Kakinya hendak menendang kepalaku, namun aku segera berguling di lantai dan dengan cepat berdiri. Walau aku sempoyongan.
“Dasar manusia sampah! Ngocok sembarangan! Najisss! Anjinggg kauuu!” dia kembali memburuku. Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dia katakan. Ngocok apa? Apa yang telah aku kocok??? Aku jadi marah dia menyerangku tanpa alasan yang jelas. Dengan cepat aku menangkis tangannya ketika dia hendak menampar wajahku.
“Bang Nandi kenapa sih? Datang-datang langsung main hajar aja! Emang Tomi salah apa???”
“Berani kau sama aku sekarang yahh? Sudah besar kau? Sudah berani duel sama aku???” dia semakin berambisi menghajarku. Aku tidak akan menyerah kali ini. Lama-lama aku juga muak diperlakukan seolah-olah tidak mempunyai harga diri.
“Cukup Bang Nandi!!! Cukupppp!” Aku mendorong dengan kuat tubuhnya. Membuatnya nyungsep di atas kasur. Aku menghimpit tubuhnya. Mengunci tangannya.
“Benar-benar cari mati nih anak!” entah bagaimana caranya tiba-tiba saja, tubuhku sudah dikunci oleh Bang Nandi. DIa meninju kepalaku dengan kuat. Aku sangat kesakitan. Bagaimana pun ku coba meloloskan diri dari jepitannya, aku kalah kuat. Bang Nandi dengan leluasa memukuli kepalaku, punggungku. Rasanya sakit sekali. Akhirnya aku menyerah, mengendorkan seluruh otot-ototku. Membiarkan pukulan yang datang bertubi-tubi menghujani tubuhku. Sampai akhirnya Bang Nandi terengah-engah dan perlahan-lahan dia turun dari tubuhku. Aku rasa kepalaku pasti benjol.
“Kau benar-benar jorok jadi orang, Tom! Apa salahnya kalau kau mau coli pergi ke kamar mandi atau kemana gitu! Ini di kamar, dan kau biarkan peju kau berceceran di kasur. Menjijikkan!” kembali tinjunya hinggap di tulang rusukku. Aku melenguh. Megap-megap kehabisan nafas.
“Tom… Tomi… tidak ngerti… apa yang Abang katakan!” ujarku sambil mencoba bangkit dari tidur.
“Anjing!” Bang Nandi bangun dan tangannya mengambil bantal, “Lihat ini??? Ini peju kau kan??? Cuma kau di kamar ini!!!”
“Peju itu apa, Bangggg! Tomi tidak mengertiiiiiiii!” aku benar-benar stress mencerna kata-kata Bang Nandi. Dia yang mendengar kata-kataku, sesaat melongo.
“Kau tidak tahu apa peju?” tanyanya dengan mimik heran. Aku menggelengkan kepalaku.
“Hahahaha!” dia malah tertawa guling-guling, “Apa Nanda ada di sini tadi?” tanyanya yang ku balas dengan anggukan. Ngakaknya kembali bergema. “ Benar-benar kurang ajar! Berani-beraninya dia mengotori bantal kesayanganku dengan air kotornya. Aku tidak bisa terima ini! Sekarang dimana dia???” teriaknya lagi. Matanya jadi merah menahan amarah. Aku semakin bingung.
“Mandi!” jawabku singkat.
“Sudah dari tadi?”
“Baru saja, Bang!” aku mengusap-usap kepalaku bagian belakang yang terasa bengkak. Brengsek nih Bang Nandi.
“Hmm, bagus!!! Sekarang kau kunci pintu! Cepattttt!” Bang Nandi menghardikku dan mendorong tubuhku dengan kuat. Aku segera pergi mengunci pintu. Ku lihat Bang Nandi membuka lemari pakaian. Dia ambil beberapa helai baju Bang Nanda.
“Abang mau apa?” tanyaku heran.
“Diam saja kau!” teriaknya lagi.
Lalu tanpa ku duga, dia melorotkan celananya. Tumpukan baju bang Nanda di lantai habis dia kencingi. Aku gemetar ketakutan. Bakalan terjadi perang ini. Sebelum bang Nanda kembali, aku harus segera keluar dari kamar ini. Aduhh… aduh… mengerikan sekali dua kembar setan ini.
“Heiii mau kemana kau?” teriak Bang Nandi ketika aku dengan cepat membuka pintu kamar dan berlari keluar. Aku keluar dari rumah. Aku harus menghindar dulu. Ini suasananya sudah tidak kondusif. Bisa-bisa aku dijadikan kambing hitam lagi. Walau aku masih banyak pertanyaan seputar kata-kata Bang Nanda, Peju, Ngocok! Apa itu???
@doniperdana
HIh abangnya 2 gak ada yang beres, mukul-mukul gitu hih! benci benci!