It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lanjuttt ullaarr..
Duh Uda malang nian nasib Tomi dibully terus ama sodara2nya (
Jangan2 yang nabrak Papanya Yuki tu Papanya Tomi.
Ikut merasakan kegalauan Tomi!!!
q like gk bisa kakak, udah aku refresh tetep!
@erickhidayat , @tsu_no_yanyan ,
@fuumareicchi , @dhika_smg , @Zhar12 , @duna ,
@caetsith
@Mangki36 , @TigerGirlz , @Wooyoung ,
@doodledeedum , @balaka , @WYATB ,
@rayarere , @Soni_Saja , @yuzz , @zeva_21 ,
@JulianWisnu2 , @leviostorm ,
@mikaelkananta_cakep , @admmx01 , @4ndh0 ,
@nakashima , @ukhty , @dole_dole , @yo_sap89 ,
@rizal_acank , @3ll0 , @ikmal_lapasila ,
@d_cetya , @adamy , @arieat , @arhies , @yans
filan, @ramadhani_rizky , @abidoank, ,
@sandalrusak , @tristandust , @tialawliet ,
@boezel , @lulu_75 , @cibro ,
@mustaja84465148 , @duna , @ryan_Y_B_P ,
@aldino_13 , @dafiaditya , @danze ,
@cute_inuyasha , @yudha19 , @steve_hendra ,
@edelwis , @wita , @egosantoso, @Tsu_no_yanyan , @lulu_75 ,
@widy_wnata92 , @3llo , @cute_inuyasha ,
@d_cetya , @ianz_rongerz , @hyujin,
@arifinselalusial, @danze, @arieat, @ @viji3_be5t , @hon3y, @balaka, @Otho_WNata92, @mustaja84465148, @jawaganteng, @doniperdana, @steveanggara, @sho_lee, @ndraa, @abdulfoo, @hendra_bastian
Jangan lupa like nya ya...
Aku bersimpuh di atas sajadah dengan air mata yang jatuh berderai. Hanya kepada Engkau Ya Allah aku mau memperlihatkan lemahku. Hanya kepada Engkau aku mencurahkan segala kesakitan jiwa dan hati ini. Ya Allah, jika memang waktuku tidak lama lagi di muka bumi ini, maka berikanlah kebahagiaan kepadaku di sisa hariku itu. Karena sesungguhnya aku sudah begitu lelah dengan semua ini. Bantu aku Ya Allah melewati semua ini. Amin-amin Ya Rabbal Alamin.
Selesai menunaikan shalat aku membaringkan tubuhku. Badanku sakit semua. Banyak juga orang yang punya saudara tapi tidak sekejam ini memperlakukan saudaranya. Ada apa dengan mereka ya? Apa aku terlalu lembek jadi orang? Sehingga kakak-kakakku itu bisa semena-mena kepadaku. Padahal dulu mereka tidak begitu. Aku berusaha mengingat-ngingat perubahan sikap mereka yang seperti orang tidak berperasaan itu.
“Biarkan saja, Tom! Mungkin pengaruh puberitas!” Begitu Bunda menengahi kegalauanku ketika aku mengadu.
“Puberitas itu apa Bunda?”
“Yah peralihan dari anak-anak ke remaja, atau dari remaja ke dewasa. Nah, mereka itu sedang mencari jati diri. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka akan berubah dengan sendirinya!” Bunda mengusap kepalaku. Teduhnya mata Bunda menenangkan jiwaku.
Tapi ini sudah terlalu lama. Sudah hampir setahun mereka menjadi brutal gitu sama aku. Kalau masalah kenakalan Bang Nanda dan Bang Nandi sudah dari mereka kecil ketahuan. Suka berantem dan sering membuat repot Papa dan Bunda. Sedangkan Kak Tania, ketika dia masuk SMU ini berubah. Dia jadi sok suka ngatur, dan paling parah dia tidak segan-segan membentak Bunda.
Puberitas? Bagaimana dengan aku? Usiaku sudah menginjak 15 tahun. Dan aku tidak begitu banyak tahu tentang laki-laki. Tidak ada yang menjelaskan kepadaku. Belum lagi aku yang tidak punya teman ini. Tapi aku jadi ingat dengan cairan yang dipeperkan Bang Nanda ke wajahku tadi. Itu baunya sama dengan sesuatu yang pernah membasahi celana dalamku. Cairan yang sampai sekarang takut aku tanyakan. Aku tidak tahu, ketika suatu pagi aku terbangun aku menemukan celana dalamku sudah basah dan lengket oleh sesuatu yang aku tidak tahu dari mana datangnya. Aku begitu takut untuk bertanya kepada orang-orang di rumah. Aku takut kalau itu penyakit dan aku tidak mau kalau Bunda dan Papa harus memikirkan biaya lagi untuk mengobatiku. Aku tidak mau itu.
Cairan basah itu tidak sekali dua kali mengotori celana dalamku. Dan aku tidak tahu pasti apa penyebabnya. Sering gara-gara itu aku menjadi bingung dan linglung. Namun semua itu ku simpan dalam hati. Ketika Bang Nanda mengusapkan cairan aneh ke wajahku, disitu aku merasa tambah heran. Apakah Bang Nanda juga menderita penyakit seperti aku? Aku semakin khawatir dengan keadaan ini. Apa aku telah menularkan penyakit itu kepada saudara-saudaraku? Tidak! Aku tidak mau gara-gara aku mereka sakit. Dadaku berdebar kencang membayangkan semua kemungkinan itu.
Udara bertiup kencang. Aku merapatkan tubuhku dan menutupi seluruh badanku dengan kain sarung yang ada di Mushala. Aku berusaha mengalihkan pikiranku ke hal lain. Terlalu banyak mikir bisa gila aku jadinya. Aku harus memilahnya satu-satu. Sekarang aku menyadari, kalau semakin banyak masalah dalam hidup, akan membentuk pribadiku jadi lebih kuat dan tegar. Setidaknya jika nanti aku dewasa dan keluar dari kampung ini, aku sudah terbiasa menghadapi kerasnya hidup.
“Huaaaahhh!”
Aku tersentak kaget ketika mendengar suara seseorang menguap kuat di sudut sebelah kiri Mushala. Aku arahkan pandanganku kesana. Dadaku deg-degan. Manusiakah itu yang terbungkus kain hitam? Aku makin merapatkan tubuhku. Dari sela-sela kain ku perhatikan sosok yang mulai bergerak tersebut. Dia kemudian berdiri. Dan sesaat kemudian dia seperti melompat menerkamku. Aku menjerit!
Kasian sekali tomi