BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

So Many Things Have Changed On Me

1567911

Comments

  • Hi @Auuuraaa @Llybophi @inibudi @iniombow @juneon14 maaf yaa baru login lagi. Semangat semangat! Mau ngelanjutin kisah aku lagi nih hehe
  • Hi @boyszki , aku baik, kamu gimana?
  • edited October 2018
    Pada akhirnya segala perasaan yg terpendam ini akan diluapkan ke forum ini juga. Maaf ya berantakan, aku ngetik lewat hp soalnya hehe

    Akhirnya aku ngerasain pertama kali yang namanya pacaran. Tapi ga semulus yang diekspektasikan awalnya. Agustus lalu aku secara kebetulan bersamaan dideketin oleh dua orang cabin crew. Yang satu seorang pramugara (FA) maskapai singa, satu orang lagi pilot (FO) maskapai hijau. Tapi si FA udah kenal dari tahun lalu trus lost contact eh tiba tiba kita kontekan lagi. Sayangnya si FA posisinya lagi di jeddah trus minta aku nunggu dia balik ke indo dua bulan lagi. Nah selama proses pdkt yg terpisah jarak tsb muncullah seorang FO dalam kehidupanku. Aku sama sama kagum dengan mereka karena mereka rendah hati ga mau ngungkapin profesi mereka saat pertama kenalan. Tapi ga bisa dipungkiri aku begitu jatuh hati sama si FO saat pertama ketemu dan posisinya aku belum tau kalau dia ternyata seorang pilot. Saat sebelum ketemuan aku ngajak doi vc, doi bilang "bentar ya, aku mau shalat dulu", dari situ aku sudah mulai tersentuh. He must be a good boy.
    Waktu ketemu aku ngajak di kos sih hehe.. Tapi begitu dia sampai kos ga kayak biasanya aku ga berani grepe grepe. I just love to see his face, his voice, love to have conversation with him. Dia lumayan ganteng, mukanya bersih, suaranya juga aku suka haha. Aku ngerasa kasian juga sih dia jauh jauh dari tangerang ke kosanku di jaksel. Aku memberanikan diri untuk nanya kabarnya ketika dia udah pulang, dan responnya positif sepertinya dia juga suka aku. Sampai di titik itu aku mengira dia seorang ground staff biasa karena dia cuma ngasih bocoran kalo dia kerja di bandara.

    Pure aku suka sama dia karna personality nya. Dia rajin ibadah, santun banget sama orang tua, sederhana, mudah bergaul dengan orang lain, diidolain junior2 nya pas masih di sekolah pilot karena senior paling baik, kalo masak suka dibagi2in ke temen2 sekosnya, gajinya yang gede dibagi2in ke saudara2nya bahkan ke penjaga kos nya, meski dr keluarga broken home tp dia tetep hormat ke kedua orang tuanya, dia juga ngemong banget ke adiknya. Perjalanan dia jadi seperti sekarang juga ga mudah, dia udah lama bercita2 jadi pilot tapi dia berasal dari keluarga sederhana tau sendiri sekolah pilot itu mahal banget. Namun tuhan menunjukkan jalan melalui beasiswa hingga diterima kerja menyisihkan ribuan calon pilot lainnya. Aku kagum, benar benar kagum. Profesi dia aku anggap bonus karena emang ga dipungkiri pilot itu keren. Selain itu kita hanya terpaut umur sebulan. Kita punya tinggi yang sama, sprei kasur yang sama persis, sama sama telat lulus, sama sama pernah ngambil jurusan yang sama, dan banyak kesamaan lain lagi yg ibarat sudah diskenariokan untuk dijodohkan, haha ngarep. Singkat cerita kita jadian, pas jadian dia ngomong "aku beruntung dapetin kamu" sambil mengenakan topi pilotnya ke aku "kita akan melihat dunia bersama2" lanjutnya lagi.

    Dia sayaaaaang banget sama aku. Dia sering ngingetin shalat, entah saking sayangnya pernah katanya mimpiin aku kalo aku selingkuh trus dia takut. Pernah juga dia ngorek upil aku sambil tiduran trus bilang "aku kalo udah nyaman sama orang kayak gini biasa aja". Trus pernah juga pas dia tidur di tempatku sebelum besok subuh dia terbang kita cerita2 tentang masa lalu kita, tapi dia mulai berubah ekspresinya begitu aku cerita masa laluku, sebenernya aku juga berat cerita karna aku takut dia kecewa dan memang sampai akhirnya aku stop dan dia bilang "jangan diterusin, aku takut kepikiran nanti pas terbang". You know menerbangkan pesawat itu harus berkonsentrasi tinggi. Pernah juga kita ml pertama kali (selama pdkt kita ga pernah ml) trus aku ngeluarin kondom yg udh ga full kotaknya. Aku ngeliat raut mukanya tiba2 berubah begitu benci (sampai ketikan ini air mata ku mulai menetes) aku mencoba berbohong kalau itu dulu stok lama dari pacarku sebelumnya. Sampai kelar ml dia tiba ngerasa jijik, sesekali aku terbangun dan ngeliat dia masih terjaga cuma ngeliat langit2 kamar, entah apa yang dia pikirkan. Kita hampir tiap hari vidcall, di vc dia sering curiga aku bawa cowok ke kamar n aku sembunyiin haha. Banyak lagi kejadian sebagai tanda kamu sayang banget sama aku

    Sementara aku sendiri sesekali masih ngerasa bingung apa yg selayaknya aku lakukan ketika pacaran karna ini baru pertama. Aku bukan tipikal yg belum terbiasa dengan dikit dikit bilang sayang, dikit dikit bilang i love you kayak dia. I have been being asshole to him. Dia ngajak tinggal bareng aku menolak karena takut cepat bosan. Aku juga begitu dingin ketika di luar bersamanya karna canggung. Pernah aku menolak ajakan dia nemenin dia beli sepatu karna salah denger, aku pikir dia nanya aku mau langsung pulang apa engga. Sesekali aku memutuskan untuk ga ketemu dia karena dasarku yg introvert yg kadang suka pengen sendiri di kamar. Aku cuma bisa memanjakan dia pas di kamar aja, di luar itu aku begitu cuek. Yang parahnya lagi kita pernah dari stasiun mau ke kosan aku dan nyaranin buat pake gojek aja ke kos ku daripada naik gocar karena macet, tapi aku begitu dapet gojek langsung ninggalin dia n cuma ngabarin lewat wa, dia marah banget. Aku tau tingkahku lah yang bikin dia makin hari makin pudar cintanya ke aku. Sedangkan aku makin hari makin cinta ke dia.
  • edited October 2018
    Lama kelamaan dia mulai sering galau, kadang suka cerita tentang shalatnya yang suka telat, ngomongin tentang azab, dajal, dosa, dsb. Aku ngerasa seram dan cuma diam. Dia juga mulai sering menyinggung2 soal putus. Kata yang paling aku takuti.

    Puncaknya ketika aku main ke rumah ayahnya, dia diminta jagain rumah karena ditinggal pergi. Akhirnya hari itu dia ga di kos tapi nginap di rumah ayahnya dan aku nemenin dia. Malam itu dia masih periksa2 wa ku dan nanyain siapa cowok ganteng yang hampir tiap hari ngechat aku tapi ga aku tanggepin, dia juga liat log vc ku yang isinya dia semua. Seenggaknya dari situ dia tau kalo aku ga selingkuh. Dia juga masih marahin aku karba ga shalat. Pas itu dia juga lagi deg degan nunggu kabar perubahan jadwal terbangnya, dia sering stres dengan perubahan jadwal dadakan karna dia takut ketemu captain yg galak. Sampai dia negur aku karna aku cuma ngambil satu sendok padahal kita mau makan bareng. Dia marah tapi kubalas dg maksud becanda mengangkat tangan aku dg posisi akan menampar dia, padahal ga ada maksud ingin menampar. Dia ga jadi makan lalu kembali ke kasur. Kuperhatikan dia begitu marah. Aku tau dia trauma karna pernah putus ditampar mantannya. Begitu bodohnya aku ga bisa berkata2 lagi. Aku memutuskan untuk pulang. Aku minta maaf dari chat dan berjanji ga akan mengulangi tapi ga dibalas2. Aku menangis besoknya, aku vc ga diangkat2. Sampai tiga hari kemudian dia update status foto tangannya diinfus dengan caption "ampuni hamba ya allah, ampun". Dia memang mengidap penyakit kambuhan yang cukup serius. Aku shock, dan kepikiran aneh aneh, aku ingat dulu om ku pernah meninggal karena sakit yang sama. Aku ngechat dia lagi panjang lebar intinya aku cuma pengen dia sembuh, aku akan mengikhlaskan dia asalkan dia sembuh. Aku juga bilang kalau aku tau hubungan seperti ini tidak benar di mata Allah. Setelah lima hari chatku ga dibalas akhirnya dia merespon juga. Kita saling maaf maafan. Dia bilang dia udah mengikhlaskan aku.

    Hubungan kita cuma bertahan sebulan. Banyak hal yang udah kita lalui karna kebetulan kita sama sama lagi idle karna suatu hal dari pekerjaan kita, jadi kita bisa ketemu hampir tiap hari. Banyak yang ingin aku ceritakan tapi ga bisa disampaikan semuanya.

    Teruntuk kamu bapak pilot yang masih aku cintai, pesan ku untukmu semua yang pernah aku lakuin ke kamu ga pernah bermaksud menyakiti kamu, percayalah semua sudah terbayar, hampir tiap hari dadaku sesak, menyesali dan menangisi apa yang telah aku lakukan. Meski berat, aku berusaha untuk tidak memohon lagi kembali padamu karna aku tau kamu tidak akan pernah menginginkanku lagi. Dalam shalatku aku berdoa bukan untuk bisa kembali ke kamu, tapi agar aku mampu mengikhlaskan kamu. Aku tidak becus menjaga kamu. Meski aku gatau apakah akan ada yg lebih baik dari kamu, bisa saja sebenarnya kamu datang supaya aku bisa belajar menjaga hubungan berikutnya agar tidak berhenti seperti kita dulu. Siapapun itu pasanganmu berikutnya aku harap dia bisa seperti yang kamu harapkan. Mungkin kamu akan kembali ke mantanmu yang polisi itu yang pernah kamu bilang begitu baik dan pengertian. Atau mungkin memang kamu ingin tobat dan kembali ke jalan-Nya, itu lebih baik lagi. Aku akan bahagia jika mendengar kabar bahagia darimu. Aku terus berusaha buat ikhlas. Mengikhlaskan cinta pertamaku. Sakit ini biarlah ku nikmati agar aku bisa belajar kuat menghadapi patah hati selanjutnya. Aku menunggu hari dimana hatiku mulai melepas kamu. Benar benar menunggu hari itu :)
  • Kak.. terharu bacanya..

    Tapi btw.. itu sebulan dah sedalam itu kak..

    Like.. sebulan lho kak..
  • edited October 2018
    > @aliando_syarif menulis:
    > Kak.. terharu bacanya..
    >
    > Tapi btw.. itu sebulan dah sedalam itu kak..
    >
    > Like.. sebulan lho kak..

    Mungkin karna cinta pertama, dan juga belum pernah ketemu orang seperti dia. Makanya gitu. Kayak orang lemah ya? Haha. Mohon maklum karna ya ini aku baru pacaran di umur 25. Butuh diasah lagi hatinya yg belum sekuat baja kalau memang mau menjalani hubungan yg serius.. Selama sebulan itu juga kita hampir tiap hari ketemu karna dia lagi masa kelas simulator, terbangnya jarang banget. Sedangkan aku lagi idle, lagi ga ada project, aku orangnya proyekan. Makanya sebulan udah intens banget
  • Bukan kakaknya aja sih. Dianya.

    Tapi apapun itu, semoga dapat yang terbaik ya kaakk
  • > @Rere_gebot menulis:
    > Hi @boyszki , aku baik, kamu gimana?

    Aku baik juga hehehe
  • sebenarnya dia cowo idaman banget ya ... sayang, masih denial ...
  • Nyadar gue juga introvert kayak gini, bikin gue sering mikir mungkin gue nggak bakal pernah ngerasain yang namanya pacaran..haha ??
  • Dia kayaknya cowok yang baik2 banget emang
  • dia problematik ._.
  • > @aliando_syarif menulis:
    > Bukan kakaknya aja sih. Dianya.
    >
    > Tapi apapun itu, semoga dapat yang terbaik ya kaakk

    Makasih yaa
  • > @lulu_75 menulis:
    > sebenarnya dia cowo idaman banget ya ... sayang, masih denial ...

    Iya, begitulah kehidupan kaum kita. Begitu dilematis. Antara mempertahankan cinta atau agama

    > @Danu97 menulis:
    > Nyadar gue juga introvert kayak gini, bikin gue sering mikir mungkin gue nggak bakal pernah ngerasain yang namanya pacaran..haha ??

    Cinta itu indah kok, hehe. Coba aja sebagai pelajaran hidup. Seseorang kalo udah cinta dia ga bakal memandang kamu introvert atau ekstrovert. Cinta juga bisa mengubah perilaku seseorang. Yg awalnya introvert bisa jadi ekstrovert, atau sebaliknya

    > @Llybophi menulis:
    > dia problematik ._.

    Begitulah complicatednya hidup sebagai PLU
  • Mau curhat lagi nih kelanjutan kisah cinta ku. Hehe. Perlahan tapi pasti aku udah mulai bisa menerima si dia pergi. Entah rasa galau yang tersisa ini mungkin karna lebih banyak rasa bersalahnya. Dipikir pikir kadang emang aku jahat sih ke dia padahal dia sayang banget ke aku. Aku perlu memperbaiki diri dulu. Kalo dipaksa nyambung pun dia udah pindah homebase ke surabaya baru baru ini karna dia udah nambah satu bar lagi, dia dipindah kesana karena rumahnya disana. Dulu pas pacaran dia sempat bilang sih kalo bakal dipindah, tapi dia bakal usaha buat sering sering ke jakarta. Hanya saja dari sebelum jadian dia ga ngomong, padahal aku udah bilang aku ga bakal kuat ldr. Tapi dia mutusin ga ngomong karna takut aku ga jadi sama dia. Kedua, dia memang mau tobat, dia berharap sakit dia kemarin bakal menghapus dosa dosa dia. Aku bingung juga sih apa maksudnya. Tapi sekitar dua minggu setelah dia bilang itu ada temen kantorku ngirim sebuah hadis di grup wa buat memotivasi bos ku yang lagi sakit, hadis itu berbunyi kalo sakit itu bisa menghapus dosa. Bisa kebetulan gitu ya? Semacam hidayah/petunjuk buat aku kah? Ketiga aku juga udah terlanjur nyakitin dia berkali kali. Deep down inside i still love him. Mengikhlaskan itu level tertinggi dari mencintai seseorang kan? :)
    Kata orang orang move on itu bisa dibantu dengan pacaran lagi. Selang beberapa minggu sejak putus aku instal grindr lagi. Ga butuh waktu lama sampai sebulan sejak putus aku jadian lagi. Lucunya aku jadian pas baru pertama ketemu.
    Jadi ceritanya sebelum ketemu dg orang ini kita sempat telponan dan vc-an. Karna mantan ku alim jadi ya aku ketularan suka yg alim juga ketika dia tanya kriteria ku kayak gimana. Setelah ngobrol katanya aku tipenya dia dan segala kata kata manisnya to convince me buat ketemu sama dia. Begitu ketemu emang seksi banget sih, doi tinggi banget, 182cm dan beneran muscle coy kayak di foto. Aku langsung minder karna aku sendiri gendut gempal, yah tipikal badan orang yg udah ga gym sekian tahun lah.
    Aku pikir dia ga bakal suka aku, tapi tetap diajak masuk apartemen dia. Dia cerita puaannjaaang banget tentang diri dia dan niat dia buat cari yang serius. Dan aku cuma cerita tentang background ku ala kadarnya. Dia bilang aku keliatan baik dan manis sampai sampai dia minta dipeluk aku (padahal aslinya kan engga wkwk, tapi emang lagi usaha jadi anak baik baik sih). Yah dari penjelasan dia inti yang aku dapet dia umur 32, orangnya diskrit abis karna dia orang penting di kemenkeu. Dia kenal kapolri, orang2 dpr, pejabat2 gitu, karena emang kerjanya banyak berhubungan sama mereka. Ga jarang juga dia kerja nemenin ibu menteri di lapangan. Dia bilang dia udah terbuka soal profesinya ke aku tandanya dia emang mau serius sama aku (awalnya dia mengaku seorang banker).
    Abis ngobrol dia ngajak tiduranlah di kamar. Uu kamarnya glassy, mewah euy. Dia yang manja2 gitu, ciuman, dan terus ngomong pengen serius. Tapi ya gimana, jujur aku belum bisa move on. Jadi ya, iya iya aja, ngangguk ngangguk aja. Lagian juga baru pertama ketemu. Dia mau buka celanaku tapi aku tahan karna tiba tiba ingat si mantan. Huhu.. Tapi dia malah tambah suka karna dia bilang aku berprinsip banget. Padahal mah karna belum move on aja. Andai aku belum pernah pacaran kayak dulu pasti udah aku embat.
    Dia terkesan self claiming sih kalo kita pacaran per hari itu juga. Tapi aku juga ga nolak terang terangan sih dan juga ga bilang iya. Aku ada janji jam 11 jenguk teman jadi harus segera pulang. Trus langsung dichat sama dia pake kata kata sayang. Yaudah aku tanggepin aja, aku coba jalanin dulu aja, kali aja bisa cinta karna terbiasa.
    Singkat cerita aku mutusin dia dua minggu kemudian karena aku bener bener ga bisa bohongin diri sendiri kalo aku ga cinta sama dia. Lebih lebih dia suka bikin jengkel gitu deh. Parahnya lagi ulang tahunku aja dia lupa. Jadi ya lebih baik jadiannya kalo emang udah ngerasa nyaman aja.
    Sekarang aku lagi deket sama dua orang nih, lagi berusaha keras buat buka hati, tapi susah banget sih huhu.. Satunya pramugara yg dulu sempat deketin aku, dia tau kalo aku uda putus dan sekarang udah di indo lagi. Satunya cowo yang gua lagi coba memaksa buat buka hati ke dia. Soalnya dia ngingetin sama si mantan. Awal ketemu aja aku kepincut euy. Ganteng (sekilas mirip nicolas saputra, hehe) , tinggi 180, rajin shalat, trus diam diam dia aktivis juga, kalo lagi ga ngurusin bisnisnya then he travels to help people. Aku kepo ig-nya followernya udah lebih 50ribu. Tapi kok hati ini hambar ya? Cuma sekedar suka, udah gitu aja. Dia udah terang terangan bilang kalo suka aku. Tapi aku bilang kita jalanin dulu aja. Kita berproses dulu. Udah beberapa kali diajak jalan ke berbagai tempat, selalu ngajak shalat kalo masuk waktu shalat. Tapi hati ga pernah bisa diajak kompromi. Padahal aku suka diam diam perhatiin muka dia, doi ganteng juga ya. Kalo aku ga pernah ketemu sama si pilot mungkin dia yang bakal jadi cinta pertama ku.
    Damn, btw i'm amazed with the guys i've met so far. Orangnya, karakternya, backgroundnya.. unik unik.. Sekarang aku ga main gay apps dulu. Lagi pengen memperbaiki diri dan nunggu momen yang tepat dan kesiapan hati buat yang baru. Duh baru kutau cinta itu complicated ya. Kemana ya peran logika? Pengen kayak dulu yang belum tertarik buat serius tapi setelah ngerasain cinta itu bak candu.
Sign In or Register to comment.