It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
setelah kesal malah jadi cinta
semangatt..
@Turney smoga tugas nya cepat klar um
biar bisa lanjut
Seorang anak laki-laki baru saja mau menempati tempat duduknya di Bus Jambi-Padang, tersentak oleh sebuah suara
"Kau pindah bae duduk yo, karcisku pisah tempat duduk dengan kawan" kata seorang pekerja entah dari kantor mana
Orang itu menggandeng seorang cewek, mereka cengengesan, santai, seenaknya
anak laki-laki itu berkata
"Karcisku nomor bangkunyo inilah ! ngapo aku disuruh pindah ?" balas dia dengan sopan
kebetulan Bus agak banyak penumpang. Setiap bangku sudah berisi satu-satu penumpang. Setiapnya da satu bangku kosong, tapi bukan untuk dibagi. Mereka akan tidur malam hari rebahan disana !
Anak itu melihat ke belakang, ada bangku kosong. Tapi gelap !
"Manopulo kau dak mau ngalah samo cewek" kata dia
"Tapi barang bawaanku lah diatur rapi, bisa abang lihat" kata anak itu lagi
Pasangan pekerja kantor itu tanpa pikir panjang menyusun barangnya tepat di hadapan anak itu.
Kemudian naik kenek Bus
"Uda bangku nomor bara ? ko bangku anak nie !" kata sang kenek
"Suruh saja dia ke belakang" kata dia dengan gampangan
"Suruh bagaimana ? karcis kan dibeli ? duduk sajolah di nomor kusri masing-masing" sindir si kenek
Ohhhhh orang yang sudah dimabuk nafsu begitu ingin duduk berduaan semalaman mana mau mereka dipisah
"Iyolah, biar ambo yang ke belakang" kata anak itu
Iya para pembaca, aku Jasri. Saat ini sedang menyusun barang dan pindah ke bangku belakang. Agak gelap dan pengap barisan belakang ini.
Kiranya begini rasa naik Bus antar kota !
Ke Palembang lumayan asik, karena naik Travel yang tertib penumpangnya.
Setelah itu aku terpaku dan mengarahkan lamunan ke samping kanan pada jendela Bus. Kemudian Bus pun beringsut lambat meninggalkan kota Jambi.
Beberapa jam kemudian aku melihat dusun nenek si Rusli di muaro Tembesi. Ada toko etek si Rusli, dan halaman rumah neneknya juga kelihatan. Hheheeh beberapa bulan yang lalu aku merayakan tahun baru bersama Rusli disini. Indah dan hijau sejuk di tatapan mata.
Beberapa saat kumudian aku akan berusaha menata hati karena akan melewati daerah penuh kenangan masa kecil, itulah dusun saat aku menghabiskan masa SD dan SMP dekat dengan Bapak si Rusli, pak Ridwan, mamaku, kak Nisa, Nanda, Rusli, dan Sudi.
Ini lah daerah muaro Tebo. Pahit atau manis, itu tetaplah kenangan yang dapat untuk diingat dimaknai. Daerah yang terlalu banyak meninggalkan kesan padaku. Andai aku masih bisa memutar waktu, aku ingin kecil terus dekat dengan si Rusli, Bapak si Rusli, mamak dan pak Ridwan. Terutama saat menghabiskan waktu bersama Rusli.
Aku agak gugup Tuhan, karena telah banyak yang berubah ! Rusli juga berubah pastinya. Belum siap aku untuk menyaksikan bahwa di Padang aku tidak bahagia memandang wajah nya.
Heheheh karena ke Padang masih butuh sekitar 14 jam lagi maka ada sekitar 14 jam juga untuk menenangkan perasaan.
Setelah kukunyah makan malam yang disiapkan Uwo tadi, perasaanku sedikit tenang. Datanglah dua orang cewek manis yang mau ke Toilet sepertinya. Karena gantian, yang satunya menunggu di bangku belakang dekatku. Dia menyapaku
"Ke Padang uda ?" tanya dia
"iyo dek" jawabku
"kuliah di Padang yo da ?" tanya dia lagi
"idak dek, di jambi nie lah" jawabku
"ohh" jawabnya
"napo ohhh dek ? adek balek ka Padang ?" tanyaku
"Iyo da" kata dia
ngiuuuukkkkk pintu toilet terbuka dan temannya selesai sudah, sekarang giliran dia
temannya menyapaku setelah itu
"Uda piiandah jadinyo ke balakang ! seenaknyo urang lah beli tiket" komen dia
"hahaha dak apo dek ! biarlah mereka pacaran" jawabku
"hihihi tapi uda napo ndak ado pacar ?" tanya dia menggoda dengan suara yang agak keras
Para penumpang menoleh ke arah kami, lalu ku jawab dengan maksud baik
"Jangan pacaran lah dek, bagusnyo langsung nikah ! itu sunnah adat kito" saranku
"heheheheheh batua ang tuu !" kata seorang penumpang (hehehh betul kamu tu)
Misalnya ini adalah sindiran, semoga ini jadi hal baik untuk mereka yang pacaran, segeralah menikah.
Jam 12 tengah malam kami berhenti di salah satu kedai makan di daerah Solok. Aku tidak ada uang lebih untuk beli makan. Makanan dari Uwo sudah ku makan. Apa masih ada yang tersisa ?
Aku melongok ke dalam tas
Oh tidak ada, benaran habis.
Aku berjalan-jalan di sepanjang toko depan rumah makan. Aku lihat-lihat makanan ringan apa saja yang ada dengan harga murah tentunya. Aku melihat ada potato chips, sepertinya enak makan itu di tengah malam begini
"Bang ini berapa satu ?" tanyaku
"Lima belas ribu" kata dia
"Oh mahal Bang" aku mundur
"yang ini saja adek yang agak murah Qitela, enak jugalah" saran dia
"kalau itu berapo bang ?" tanyaku
"sembilan ribu" jawab dia
aku setuju, lumayan, sebungkus kecil. Kalau harga normalnya haya 5 ribu. Biasalah karena hanya ini toko yang ada disekitar rumah makan ini.
Aku duduk termenung di samping bus yang masih berhenti.
Para penumpang lain asik makan enak di dalam sambil berbincang-bincang
Rasanya hanya aku yang tidak masuk kedai makan itu heheheh, karena kencing saja bayar di dalam sana, terus kalau tidak beli makan, gimana ya ? gitu alasannya kenapa aku tidak masuk, lebih memilih duduk sendiri disini. Datang dan terdengar sebuah suara
"Uda ndak makan ? enak loh uda!" kata dia
"heheh mahal adek ! nanti saja uda beli makan di Padang" jawabku
"lemak nian tuh qitela uda sepertinya" goda dia
"adek mau?" tawaranku
Langsung dia ambil dan dimakan sedap sepertinya, padahal aku juga masih merasa enak, setelah membeli seharga sembilan ribu, aduuuhh adek.
Setibanya di Padang jam 7 pagi, aku sudah disambut oleh senyum si Rusli
"Assalaamu'alaikum bang" kata dia
"Alaikum salam Rus"jawabku
Ada seseorang senyum ramah di samping Rusli. Seumuran atau aku lebih tua sedikit, itu perkiraanku. Sepertinya aku lebih tua, tapi sikap dia yang tenang membuat dia kelihatan dewasa.
"oh ya bang, kenalkan ini temanku namanya bang Fikri" kata dia
"apo kaba bang, ambo Fikri" kata dia, iya dia lebih muda sedikit dariku
"iyo namoku Jasri" aku sambut perkenalan dari dia
Tiba-tiba
"OK Uda, sampai ketemu di Jambi yo " kata adek kenalan di bus ini
"Oh iyo, sampe ketemu ye" jawabku
Mereka berlalu dengan jemputannya yang sudah menunggu di pool Jatra dengan lambaian tangan. Aku juga melambaikan tangan.
Mata dua orang ini agak serius menatap wajah dua cewek itu. Kemudian Rusli berkata,
"cieeee abang ginilah terus bang" komen Rusli
aku kembali fokus setelah itu, ketika mendengar suara Rusli. Kota Padang pagi hari dan orang-orang yang kulihat pagi ini begitu beragam.
Aku beranjak ketika Rusli menuntunku menuju halaman depan pool ini. Temannya sudah lebih dulu menuju sebuah Brio warna hitam.
Kami duduk dalam mobil
terdengar suara komnetar dari Fikri
"Aden supir ini ?" kata dia
"heehe sekali ini saja bang, ado bang Jasri jugo" kataku
"Ok deh, demi bang Jasri nih" kata si Fikri
Apa ya perasaanku ? Sama sekali belum ada ide. Rusli ada teman, belum tentu mereka ada apa-apa !
Yang terbaik saksikan saja dulu dari dekat, entar aku akan tahu dengan sendirinya.
"Maaf Fikri, jurusan apo ?" tanyaku
"Sastra bang ! kalau abang jurusan apo ?" jawab dia
"Kedokteran" jawabku
"waw, kedokteran. Rusli tidak pernah cerita" kata dia
"Tidak perlu lah dia cerita bang, kalau Rusli mau masuk kampus besar di Jawa juga masuk. Finalis olimpiade matematika" kataku
kening Fikri berkerut
dan dia berkata
"Banyak sekali yang indak aden tahu, ternyata Rusli finalis olimpiade matematika" kata dia
kami terdiam
"heheheh ang tahu ndak nilai akademik anak nie cerminan dari prestasinyo" kata si Fikri sambil terus menyetir kemana ini aku ga tahu Kota Padang ini.
Hal yang menyenangkan terus bergulir pagi itu. Fikri baik dan tidak dibuat-buat. Anak ini juga terbiasa mengahdapi orang ! sepertinya dia anak aktivis kampus.
Kesempatan berikutnya, Rusli ada kelas dan Fikri juga
Mereka berangkat ke kampus
aku lebih memilih istirahat di kamar kosan Rusli karena mataku mengantuk sekali sehabis perjalanan jauh Jambi-Padang dari kemaren sore.
Siangnya aku terbangun oleh suara Rusli dan Fikri
Mereka membawa makan siang untuk disantap bersama
"aw tidak usah repot-repot Rus" kataku
"abang baru datang, belum ngerti beli makan dimano" kata Rusli
"ini nih bang makan siang istimewa" kata Fikri
"hahaah mokasih yo" kataku
"Ato bang, dicubo asam pedas nyo" ajak si Fikri
"Ok, Fikri kosan kamu dimano ?" tanyaku sambil mengunyah makan siang itu
"Di sini bang" kata dia duar ! satu temuan aku sikapi santai tidak terkaget dan berusaha tenang
"Bang Fikri ado kosan bang dekat kampus, kalau disini lebih praktis" kata Rusli
Mereka ternyata serius
Aku kembali pada niat tulus untuk tidak terpengaruh ! ya bolehlah Rusli memilih dia ini! kalau aku siapa ? menyatakan apapun aku tidak pernah untuk si Rusli. Jadi kakak yang baik lebih terpuji rasanya, ketika melihat kebahagian Rusli seperti ini.
"Bang besok kito ke Rumah orang tuaku yo" ajak Fikri
"Boleh, dimana itu ?" tanyaku
"Di pinggir pantai Bungus" jawab dia
Oh ternyata di pinggir Pantai
"Ayo bang, habiskan ikanyo yo bang" saran Rusli
"Iyo dek" kataku
"Bang kalau lah tamat, mau kerja dimana bang ?" tanya si Fikri
"Belum terfikir ! abang masih harus menimbang masalah keluarga" jawab ku
"Iyo bang, dimanopun dokter pasti dibutuhkan" kata si Fikri
"hahah Fikri kamu suka oraganisasi ya ? kamu bisa mengarahkan perhatian lawan bicara" kataku
"hahahhaha" Rusli malah tertawa
"Iyo bang, kebetulan aku ketua BEM sastra, kenal anak ini pas lomba musik kampus" kata dia
Ya begitulah,
Meskipun itu dan sejauh ini, tidak pernah mereka terlihat bermesraan kurang adat ! Rusli terlalu sopan untuk berbuat yang tidak benar. Si Fikri juga tipe anak laki-laki yang tenang dan penjaga pasangan.
lumayan, masih seperti bayanganku saat dari Jambi nuju Padang. Mungkin aku akan down kalau teman Tusli ini bersikap kurang baik. Karena dia bersikap baik, jadi aku yo tidak terpengaruh. Kalau takdir Rusli bersamaku, kenapa aku harus takut, yo tidak lah !
Makan siang sudah jam pun mengalir terusss sampai lagi ke bada' Magrib dan makan malampun datang
Kali ini kami tidak ke pusat kota Padang yaitu sekitar Ps Raya, tapi kami ke kedai depan kosan Rusli. Disana sudah duduk dua orang teman Rusli
mereka menyapa
"Oii si Rusli, siapo nie Rusli ?" tanya mereka
"Ini kakakku dari Jambi" kata Rusli
"Ohhh kami dari Bengkulu bang" kata teman si Rusli
Aku tidak mengalihkan cerita ya para pembaca, tapi selama makan malam ini aku saksikan teman Rusli yang dari Bengkulu ini agak menarik. Matanya utuh memandangku, teruma yang satunya, dia Ramah dan jadi teman yang baik dan menyupor Rusli. Mereka tidak mengeluarkan suara yang merendahkan kalimat dari mulut Rusli. Alhamdulillah adekku didampingi oleh orang-orang baik di kota nie.
Pagi hari yang yang sangat cerah aku habiskan bersama Rusli dan keluarga Fikri di Bungus. Adek perempuan si Fikri ini benaran lucu. Kata Rusli dia baru saja tuh nikah dengan suaminya ini. Keluarga ini sedang menghela hasil tangkapan mereka. Riuh suasana yang tercipta. Suami adek si Fikri ini rajin sekali dan semangat dalam menghela jaring yang super panjang ke tepi pantai. Mereka dibantu oleh beberapa tetangga.
Aku ingat sekali saat itu jam 08.17 serasa merdekaaaaa wkwkwk apa lagi ! bukan tanggal tapi jam delapan lebih 17 menit aku buka pembicaraan yang dari hati untuk adekku
"Rus ! abang sebentar lagi tamat kamu sudah tahu ya" kataku
"Tahu bang" jawab dia
"Abang mungkin tidak pantas meminta kau untuk menemani abang di Jambi" kataku
dia terdiam sambil mengambil nafas
"Abang akan bersyukur sekali bisa berada disamping hidupmu" kataku lagi
Kemudian terlihat Rusli mulai menarik nafas untuk bicara dengan kalimat yang tidak terduga seperti ini :
"Bang, aku sadar Jambi bukanlah takdirku ! nanti bila waktunya tepat akan aku ceritakan apa masalahnya" kata Rusli
naah sekarang giliranku yang tersentak dan menarik nafas dalam sejuknya udara pagi di pinggir pantai. Angin yang membawa hempasan ombak ke pantai, meyapa keningku. Terasa sejuk dan menambah kenyaman di jiwa.
hufffff
aku coba juga untuk bicara
"kau tidak percaya samo ku ?" kataku dengan nada yang penuh harap
"selamo abang masih serius dengan cewek, itu kurang adil bang untuk mereka juga untukku" kalimat adekku sangat dewasa, dia melihat selama ini, tingkahku, dia juga merasa
aku semakin terdiam
"tapi bang, bukan dari sisi abang masalahnya ! masalah keluarga nenek kota Jambi begitu berat bang ! makanya aku berjanji untuk tidak kembali hidup disana. Sekedar berkunjung sesekali pasti akan aku lakukan. Tetapi untuk menghabiskan hidup disana, aku kurang yakin " kalimat dari dia
Kembali Alhamdulillah, masih mengucap syukur. Kali Rusli ini belum menerima tawaranku, tetapi dia tidak juga menolakku.
Jika nanti aku menetap di Sumbar menemani hidup Rusli, sepertinya menarik juga.
Demikianlah pembaca semua,
hanya keinginan yang besar untuk menjaga adek yang paling kusayang dan aku akan jadi yang berarti di hidupnya, maka aku tetap bertahan dan melangkah dalam menyelesaikan sisa-sisa waktu koas ini.
Sungguh aku tidak merasa bersaing dengan Fikri, aku wajib berterima kasih padanya yang telah membimbing Rusli disana saat aku masih sibuk di kota Jambi ini.
Maaf Bro semua, jadi nambah dua hari off nya ! Aku ga ada waktu luang untuk duduk di depan laptop. Alhamdulilah sore hingga jam segini bisa dan hadir update ini, semoga berkenan ya
bro @balaka , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28 , Bro @SteveAnggara , Bro @Asu12345 , bro @boy , bro @andrean20 , bro @Raenaldi_Rere
wkwkwk
gpp yg penting ttp update
jasri yang sabar ya, Rusli semoga selalu bahagia, papa Ridwan sadarlah dgn umur lu!
#LoL
lanjut aja dah. belom bisa koment banyak. masih pengen liat kelanjutannya.
cuma nangkap maksud ts nya di part ini kyk ny pengen mempertegas status hubungan si jasri sama si rusli. hehehe
buat si jasri sabar aja ya. masih ada jodoh lain. hihihi
#pukpukpukpelukjasri
keep writing y..