BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

TEBING TERJAL

1303133353687

Comments

  • Wita wrote: »
    hufff papa ridwan gak ingat umur. wiji jugga eewhhh *jitak
    lulu_75 wrote: »
    seru sekali mahasiswa disana ya ... betul Rusli lupakan mereka, biarlah mereka udah dewasa ini ...

    Makasih Bro Wita dan Bro Lulu, apa kabar ?
    Bagaimanapun cinta tidak bisa dipaksakan, mungkin Wiji merebut cinta pak Ridwan dengan cara tidak jujur, tapi iya bahwa mereka sudah dewasa, resiko ada pada mereka.
  • centraltio wrote: »
    udah lah rusli kl emg tertekan dg sandiwara ridwan semelekete it lbh baik di ungkapkan sj..biar kt dg cara halus atw kasar mnurut q it lbh baik.toh km jg dh g nanggep dia gmnn gt..
    rusli keep yaur prestasion n flirting cowo atuh biar leyap perasaan thdp kemesraan wiji kuprett..
    semoga cpt up date lg hihi..

    oh perlu energi ekstra untuk Rusli,
    dia melakukan cara yang baik untuk membuat pak Ridwan bahagia dengan orang yang benar-benar mencintai pak Ridwan, itu ada di Akhir Cerita Bro.
    BTW makasih ya Bro for spirit dan doanya untuk Rusli
  • edited March 2015
    hyujin wrote: »
    wiji menyebalkan
    RereLiem28 wrote: »
    Onde onde si rusli macam bersedih pula tak nak makan2 jangan sedih rusli biar dia orang makan makan kita orang bakar2 si wiji hahaha

    Makasih ya Bro Hyujin dan Bro RereLiem, masih meluangkan waktu untuk membaca kisah Rusli

  • Sepertinya rusli masih sedikit nggak rela deh....
    lulu_75 wrote: »
    sepertinya si anak kota itu suka Rusli ya ... wah lagi musim rambutan ...
    chioazura wrote: »
    gue ketinggalan.. makin ilfil sama si wiji jg papa ridwan.. tapi yasudahlah itu urusan mereka.. rusli harus tetep semangat ya.. bang syahrial idaman banget deh..

    Bro haha_hihi, Rela lah Bro, dia sengaja mengalah dan pergi dari kehidupan pak Ridwan

    Bro Lulu, iya musim Rambutan. Kakak kelasnya ini ? ada jawabnya pada bagian berikut ini

    Bro Azura yang cakep, makasih ya dan yang aku baca dari script: Rusli saja yang suka sama Syahrial, tapi si Syahrial tidak merasa apa-apa tu, begitulah masalah hati. Dapat orang yang menggebu-gebu, tapi bohong. Dapat orang yang simpatik, tapi dia tidak pernah membalas.

  • rusli kalo kamu mulai lelah dengan semua ini...
    come to papa :D
  • edited March 2015

    Pengambilan mata kuliah untuk semester II disahkan oleh dosen pembimbing akademik (PA) mulai hari ini. Ada 15 mahasiswa baru yang sama PA nya denganku. Kami menunggu di depan ruangan dosen di lantai 2 hingga sang dosen selesai dengan semua berkas yang dipersiapkan uni Abni di lantai dasar.

    "Baa akhirnyo nyo Rusli ? maa lo bisa malawan IP 4 ?" kata cewek-cewek se PA itu dan itu membuat risih beberapa mahasiswa lain disebelah kami yang juga menunggu.

    Di sebelah kami ada juga 15 mahasiswa yang lain sedang menunggu PA masing-masing, dan 3 orang diantaranya adalah rival berat itu dari SMA unggulan kota Padang. Tak ada tegur sapa, tapi mata mereka awas menatapi gerak-gerikku. Mengapa harus begitu ? aku susah mengartikan jalan fikiran anak disini. Ya sudah lah ...

    "3.7 se ndak lewat ! sombong dipelihara !" sorak para cewek yang selalu berbagi suka dan duka selama ini melalui pelajaran dasar

    3 orang itu kipas-kipas, udara sesejuk ini kok ya kipas-kipas

    "tapi aden sportif, resmi aden ucapkan selamat yo Rusli" sindiran dan sorak para cewek yang berakibat 3 orang itu menyingkir sementara, mereka turun ke lantai satu ! wkwkwk

    Itu masalah dia, ga penting juga difikirkan. Menjelang UAS dulu kami sudah mulai bisa saling senyum, sekarang apa kenyataannya ? sampai kapanpun aku hanya pendatang di mata mereka.

    Dalam ruangan dosen PA

    Salah satu cewek yang bernama Resita mengeluarkan sesuatu

    Ayo pak dipotong ..... kata dia

    diikuti senyum cerah anak-anak lain yang duduk bersama mengelilingi dosen PA

    "Apo ko ? kue untuak apo ?" tanya dosen kami (apa ini ? kue untuk apa?)

    "kami telah terbebas dari nilai D berkat remediasi ditutor Rusli" kata Resita sebagai juru bicara

    "hahah kalian ini, pelajaran yang ciek tu biasolah banyak yang ngulang" kata dosen PA kami

    "jaan pak, bialah C ndak paralu maulang" kata mereka (jangan pak, biarlah C tidak perlu mengulang)

    Bapak itu memotong kue dan

    "ini hadiah untuk Rusli, sepotong kue dariku ! belum pernah dapek anak PA yang IP 4" kata dia

    "hahahah itu samo sajo hadiah dari kami bukan dari bapak" sorak para teman... wkwkwkwk ada-ada saja

    Setelah itu tampak gerombolan angkatanku yang anak Padang berkumpul di ujung koridor menuju gerbang jurusan. Mereka mengkoordinir acara kumpul bareng di rumah sang Rival berat. Mengingat akan lebih banyak waktu pembaca untuk yang berhubungan dengan tingkah dia, maka aku perkenalkan nama dia Juwita.

    si Juwita ini kalo ngomong sangat judes, tapi rata-rata cewek Padang bisa aku katakan judes dengan pola kalimat yang sama a lo tuh ! sangat merendahkan orang sekali dan hanya dia yang hebat, jiaahhh. Awal-awalnya aku emang sudah ga suka sama cewek, sekarang malah tambah ga suka hihihi. Untuk ribut-ributan, seru-seruan, dan becandaan asik emang sama mereka !

    Aku langsung balik badan dan kembali ke lantai dua mengambil jalan pintas menuju jurusan manajemen, tapi terlambat ! Rombongan Padang tu melihatku

    "Rusli............ jaan lari ang !" kata cewek gila dan genk nya asli Padang (Rusli jangan lari kamu)

    aku ga peduli

    "hoi.......... ang alu traktir kami ! kama ang lari ??????" lanjut hihihi (hoi kamu belum traktiran ! kemana kamu lari ?)

    mereka berhasil mengejar aku

    "urang gilo ! kama kalian tuh ? tapi ka kumpul basamo ??????" sorak cowok asal Padang Kota

    Dan di batas tangga lantai dua tuh aku lihat Rival yang lain yang anak Pekan Baru itu duduk menunggu PA nya yang masih sibuk. Kalau yang ini ? lumayan, tapi aku ga terlalu mengenal mereka

    "oh aku hanya baca berita saja, padahal aku ingin sangat melihat kamu menang kontes karaoke itu" kata dia dan temanya yang disamping memberi senyuman

    "ga apa, lagian kamu sedang libur di Pekan Baru" kataku basa-basi

    ...

    "sudah ya, aku mau latihan di musik kampus FE" aku berlalu tanpa toleh-menoleh

    "oiii... tunggu kami !" gerombolan cewek gila berhasil menyusulku, brisiiiikkkk nian, hihihi

    "mau apa ?" tanya anak Pekan Baru itu

    "Rusli mau traktiran" kata mereka asal jablak

    "asikk kami ikut" sorak anak Pekan Baru itu, aduuhhhhh

    dan .....

    "mati ang ! kama ang lari" kata mereka

    "hahaha kau ini, kau yang traktir dong ! dah terbebas dari nilai D, apo kau nih !" seru ku

    "wkwkwwk ndak ado carito ! ayo ka kantin" sorak mereka (tidak ada cerita ! ayo ke kantin)

    "hei aku ndak bawa duit cash, apaan kalian sih" aku juga ikutan bersorak

    "sih, sih, a lo tu ! jalan ang !" ...... lagi dan lagi (sih sih apaan tuh, jalan kamu !)

    Menjelang masuk kantin kami bertemu kelompok yang urung kumpul bareng hahahahha dengan agak usil anak Pekan Baru berguman

    "Ini mah bukan kumpul bareng, ini kumpul ex grup belajar" kata dia

    si hebat mati kutu dan pura-pura memalingkan wajah

    "dah capek-capek belajar grup, IP masih saja 3.63 huffssss" aku sedikit berucap namun disambut oleh geeeerrrrrr kawan-kawan ini. Aku ga takut sama dia, bertempur lagi ayo di semester dua ini, lumyan jadi tambah semangat !

    Waktu kami lagi makan-makan, datang kampiun pengurus musik kulb FE

    "iko nyo ! asik-asik makan ! ayo latihan" kata dia

    "saba uda ! tanang ! kami penuhi ruang latihan tu, Rusli lagi samo kami" sontak kawan-kawan terusik makan nya hihihi mereka terpaksa mengakhiri makan dan mengikuti kami dari belakang ketika aku hendak membayar tagihan, dan ...

    Aku bayar traktiran itu sambil mengedipkan mata sama ibu kantin dan melihatkan kartu kredit Gold dari Mandiri karena ga siap dengan uang cash traktir dadakan begini.

    "heheh si Rusli, iyolah dengan bunga 0.1% per hari atas keterambatan" kata ibu kantin, dan uuuuuuu sorak para cewek sangar.

    "dah dipelajari lagunya Rusli ?????" kata dia

    "sudah bang, lagu lompat-lompat apo tuh !" protes ku

    "Tangan ang tu ! kami nanti yang lompat-lompat" kata kawan-kawanku

    "ehhhh danga lah ! kami buat nuansa minang dari drum dan melodinyo" kata dia dan aku cling... amboi kreatif juga mereka ini dan ga tahu aku jadi tertarik sekali jika sudah bicara tentang etnik Indonesia.

    Aku masuk ruang latihan itu mereka dengan sigap menggedor drum dan keyboard, kenting berkenting

    ting ting, kenting kenting kenting, ting ting, kenting kenting kenting keras dan kompak
    cool asoy ......
    ini dia irama yang menggelitik telinga ga diragukan lagi kekuatan materi pemusik di FE saat ini berkwalitas,
    aku berlari ke panggung menghampiri mereka dan merebut mikrofon
    aku terlihat melompat-lompat seiring dentuman drum itu, padahal aksen saja ! aku ambil yang efektif saja karena kakiku harus difikir juga kalau sakit lagi.

    Kok lompatan terasa lebih tinggi ya ? hahahah
    apa karena aku kagum dengan kekompakan anggota pemusik ini

    Hatiku tambah bergemuruh ketika bass masuk dan mendentumkan ruangan ini dan String ngiung ngiung.......... membuka melodi

    Para kawanku dan anak-anak manajemen yang seperti biasa lebih dahulu memadati aula ini untuk mendukung pemusik dari jurusan mereka mana mau kalah dengan para cewek sangar jurusanku

    auuuuuuwwwwwwwwwww............... geeerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr................. aku bersuara

    1,2,3 ...... Masuklah vokal ku dengan nada sedang tapi dituntut maskulin penuh tenaga dari gulungan otot perut uggghhssss inilah lagu Livin' on A Prayer, diusung oleh Bon Jovi, sudah lama sekali. Ini sebagai lagu yang FE pilih. Semua pemusik dan hanya satu vokalis harus imbang kualitasnya, rasanya dalam lagu ini mewakili apa yang dikehendaki oleh musik kampus. Aku yakin itu

    wowuuuuuuuu wowuuuuuuuu wowuuuuuuu wowuuuuuuuu
    Yang menyuport masing-masing di atas panggung ini mulai jingkrakan berteriak-teriak menyebut nama mereka, namun lebih banyak yang meneriaki nama ku, maaf ya jurusan tetangga, hahahaha

    Aku mendekat ke abang-abang pemetik String dan Bass, indah sekali...... ini untuk kalian bang
    Tommy used to work on the docks, union's been on strike
    He's down on his luck, it's tough, so toooooooooooooooough
    Gina works the diner all day, working for her man
    She brings home her pay, for love, for looooooooooooooove
    mereka semangat dan makin sangar, maka pendukung yang melihat mereka juga makin sangar berjingkrak

    Giliranku kali ini mendekati abang-abang yang piawai di keyboard dan drum, aku teriakan nada berikut ini ughhsssss metal men....... metalllllllllll lihat jari jari ini meeeennnn
    She says, we've got to hold on to what we've got
    It doesn't make a difference if we make it or not
    We've got each other and that's a lot for looooooooooooove
    We'll give it a shooooooooooooooooooot
    Uhhhhh mereka semaput, pendukung mereka juga semaput melompat-lompat

    aku masuk dalam barisan kawan-kawan super brisik tapi seruuuu saja selama ini, menjalani hari-hari bersama kalian. Keluar irama etnik minang yang teramat cepat melonjak-lonjak dan berliuk liuk, aku juga meliukkan badan untuk kawan-kawan ini
    Woooooooooooooooooooooooah,
    we're half way there

    Woooooooooooooooooooooooah,
    livin' on a prayer
    Take my hand, we'll make it I swear
    Woooooooah, livin' on a prayerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
    Raungan, teriakan, dan rintihan head voice bervibrato mengaduk-aduk perasaan mereka hingga vokal dan musik serempak berhenti, duuuuuuuuuuum, finish.

    "gilo................................................ gilo maksimal" mereka masih jingkrakan walau keringat bercucuran dan musik sudah berhenti (gila... gila maksimal)

    "sudah yo, masih banyak kejutan yang akan kami tampilkan saat panggung resmi! jangan lupo datang ya" aku beri umpan

    "iyoooooooooo" sorak mereka
    aduuuhhhh baru kali ini aku dipeluk-peluk oleh cowok manajemen uhhhhh menang banyak anak manajemen teman si mas Wiji itu tapi kakak kelasku teman dia ini tidak memelukku, dia menggenggam tanganku tanda percaya.
    "iyo... Rusli, gilooo.... giloo bana suaro ang !" sorak mereka sambil terus meremuk tubuhku.

    Dan

    Wowu wowu wowu wowu Once upon the time. That's all about love
    Dung dundung dundung dundung , Ting kinting kinting kinting .......
    ciiihaaaaaa mereka berjingkrak kembali dengan instrumen sehingga aku bisa sekedar bebas dari mereka dan bisa berdiskusi dengan dedengkot urusan musik di BEM Fakultas Ekonomi

    "Aku minta dari awal kasih sajo not Talempong itu yo da" saranku yang masih sedikit ngosan ambis nafas

    "Ok adiak ! hahahha badan ang se nan kuruih, tapi suaro ang Rusli, auzubile ! ang agiah emosi malompek-lompek jantuang den" kata dia (hahah badan kamu saja yang kurus, tapi suara kamu Rusli, auzubile ! kamu kasih emosi melompat-lompat jantungku)

    "mokasih bang ! kan lagunyo sungguh ngeri ini kan bang, aku mau jangan kasih yang aneh-aneh kostum mereka. Pakai jeans biru pudar, kemeja kemerah-merahan dalam guratan warna putih" saranku selanjutnya

    "hee?? baatu ?" tanya dia (hee kok gitu ?)

    "InsyaAllah bang itu kombinasi yang kinclong di siang hari agak sedikit kita tipu mata penonton" alasanku yang sangat menggoda

    "siip Deal" kata dia

    Demikianlah, semalam para penghuni kos yang suka bergosip dengan Berita Kampus sebelum pertarungan di pentas ada berita yang memanas-manasi di Berita Kampus yang mudah sekali diakses di HP. Ini mengenai poling dan jejak pendapat anak Fakultas lain menyikapi kwalitas materi pemusik dan vokalis Fakultas Ekonomi. Hahahah kata bang Oyong.
    Ada responden cewek MIPA tulisannya begini
    "Tidak sengaja mau jalan ke perpus, aku mendengar aula Ekonomi berdentum dengan irama yang menarik pada telinga dan lebih terpancing untuk melonjak-lonjak ketika mendengar suara vokalisnya. Ketika melongokan kepala ternyata dalam aula itu sudah rame sekali yang nonton pada gila. Aku suka pemusik dan vokalisnya semua ganteng dan modis. Aku setuju pemeo kampus bahwa Fakultas Ekonomi gudang cowok ganteng dan modis. Aku mendukung mereka. Tidak sabar ingin melihat mereka di panggung" begitu salah satu responden dan aku senyum yang gimana gitu bacanya

    ada lagi yang lain cewek dari Fakultas yang di Favoritkan menang yaitu Sastra dan Tekhnik, mereka berucap dengan nada yang seragam
    "Aku tertarik saja sih siapa itu Rusli dengan IP spektakuler. Anak ini katanya adalah sahabat kakak kelasku yang yang sangat aktif dan berpengaruh dan akrab dengan Fakultas kami. Dia sering main dan berdiskusi dengan mahasiswa yang aktif di kampus. Aku sengaja datang kapan mereka latihan pertama tidak ada Rusli. Kemudian aku datang lagi dan akhirnya aku melihat Rusli ikut latihan bersama. Iya suara Rusli keren. Aku suka Rusli lucu dan energik di panggung. Tak sabar ingin melihat penampilan mereka di panggung universitas kita" ini berita propaganda untuk Fakultas yang dipuji dan Fakultas yang difavoritkan.

    "kami akan melompat-lompat untuk ang Rusli" kata bang Oyong dan kawan-kawan kosku. Malam itu mereka latihan melompat-lompat di kamarku dengan beberapa lagu di DVD original. Aku tertidur untuk mendapatkan energi pada pita suara dan kakiku secara total perform besok di hadapan juri,
    ga khawatir sama bang Oyong palingan nanti jam 1 malam kena hardik sama ibu kos hahahah.

    Pagi hari bang Syahrial tiba dengan semangat dan do'anya kemudian jam 10 nya dah seperti sarden anak kos 3 orang, bang Syahrial aman di depan, penuh Brio kecil hahahhhh asal hati lapang, perjalanan nuju kampus menyenangkan sekali. Kami sampai di kampusku.
    Teman-teman ini akan mendampingiku dan di kampus sudah berkerumun teman angkatan dan kakak kelas ku ber-Baju-Putih kompak keren mereka ini
    Terucap part dari lagu kebanggaan Fakultas kami

    Take my hands ...................................... sorak mereka serempak
    Dan aku jawab : and I'll make it I swear ..........................................
    Sambil menyalami tangan mereka
    woooooooohhhh we're half way there sorak mereka fales hahahahh

    Karena Rektorat bersebelahan dengan FE maka dentuman perserta pertama dua dan tiga menggila ! dengan irama yang tak beraturan asal tokok dan asal teriak-teriak hahahah
    Kemudian abang kampiun musik menjemputku dengan bunda Teti serta ketua jurusan memberi restu. Aku beragkat dengan rombongan utusan Fakultas dosen dan kawan-kawan jurusan juga mulai bergerak bersama menuju halaman rektorat.

    Dalam pertemuan akhir itu ketahuan mereka ini mulai akrab denganku dan menghargai jerih payah suaraku membangun semangat tim untuk mereka bermusik. Uni yang memegang keyboad ini sungguh cantik dia juga akan memainkan emosi penonton, cantik yang tidak sembarang cantik.

    Hanya 20 menit kami menunggu disana, para kampiun musik langsung cekatan naik mengecek segalanya, kalau ada kecurangan dalam alat musik serta sabotase

    naik panitia dari Fakultas Hukum, langsung dihadang oleh kakak kelasku anak jakarta itu yang begitu nyatu dengan anak manajemen. Barisan yang lain juga siap menghadang jika ada yang mengganggu cek oleh kakak-kakak tim pemenangan dari FE.
    Beres, mikrofon di cek OK menggema bermutu !

    Ini konsepnya yang tidak mereka duga, aku tidak ada pertama kali di panggung, uni yang cantik melenggok-lenggok mengentak-hentak membunyikan talempong minang dari keyboardnya, drum berirama teratur sekali dan menggoyahkan gantungan jantung yang mendengar.
    Para suporter FE yang begitu banyak mulai menarik perhatian juri mereka melompat-lompat serentak dan melenggok-lenggok.
    Ketika Bass dan String mulai mengoyak, aku agak SHOCK oh my god ! kok tambah keren kini bunyinya.
    Para yang datang bertepuk tangan tak hentinya.

    Ternyata aku masuk dari bawah panggung, ohhh silahkan kaget. Dari tadi ada kegelisahan mata penonton mana ya si Rusli.

    Rusli...... Suporter FE berteriak melihatku yang telah berganti kostum

    RUSLI..............................

    Aku menggunakan kemeja Biru muda dan jeans abu-abu pudar ada asesoris dasi slim dan panjang warna merah aku hargai ini keren sekali. Pengiring musik seperti konsepku malah lebih keren. Bercelana jeans biru pudar, kemeja putih bergaris-garis merah sangat sedap dipandang mata, irama boleh metal, tapi penampilan tidak harus metal seperti zaman baheulak, ini tahun 2014 bung.

    Mendengar wowu wowu wowu wowu wowu wowu irama rendah stabil dan menggelitik jantung keluar dari mulutku para penonton melonjak
    agak lama berdiri di tangga panggung aku goda juri dengan liukan tubuhku dan iram wowu wowu nya berubah jadi etnik minang kereeeennnnnnnnnnn

    Agiaaahhhhhhhh... sorak penonton

    Rusli..................... sorak barian Sastra dan Tekhnik
    Aku kasih mau mereka, aku mendekat pada mereka, terima ini

    Tommy used to work on the docks, union's been on strike
    He's down on his luck, it's tough, so toooooooooooooooough
    Gina works the diner all day, working for her man
    She brings home her pay, for love, for looooooooooooooove

    mereka menjawab wwwwwwoooooooooooooooooooooooo....................
    asek.........

    Aku beralih ke hadapan juri dengan irama yang lebih menusuk dan stabil yang belum pernah mereka dengar sepertinya, terpelongo. Ini dia
    She says, we've got to hold on to what we've got
    It doesn't make a difference if we make it or not
    We've got each other and that's a lot for looooooooooooove
    We'll give it a shooooooooooooooooooot

    Di interlude, stakato di hiphip metal musik yang mereka usung menjingrakkan penonton yang belum berjingkrak atau masih anti sama FE, ayo huuu dalam hatiku, rasakan ini. Aku berlari ke atas panggung dan masuk barisan yang sudah terukur rapi dengan anggota musik
    kami akan berlenggok dengan gerakan menari minang yang kompak, ada makna yang dalam dari Reff berikut tentang rasa kebersamaan sebuah keluarga yang bahagia
    Woooooooooooooooooooooooah,
    we're half way there

    Woooooooooooooooooooooooah,
    livin' on a prayer
    Take my hand, we'll make it I swear
    Woooooooah, livin' on a prayerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
    Ini belum seberapa, masih nada tinggi dan indah


    Berikut kami akan masuk pada bagian klimak lagu dengan nada super tinggi hingga aku harus mengeluarkan kemampuan head voice menderu-deru
    keringat yang mengucur tidak kami hiraukan

    Tangan para suporter FE terbuka tidak sabar mereka aku berhadapan dengan mereka aku kasih setelah interlude ke dua yang makin ga tahu aku harus bilang apa, super keren dan bagus para pemusik ini, aku sampai di hadapan para sivitas ku. Khawatir sekali apa aku masih ada energi untuk kaki ku. Tolong lah ya Allah
    dengan hati-hati dan full konsentrasi aku curahkan semua kemampuanku
    Woooooooooooooooooooooooah,
    we're half way there

    Woooooooooooooooooooooooah,
    livin' on a prayer
    Take my hand, we'll make it I swear
    Woooooooah, livin' on a prayerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
    Alhamdulillah ya Allah meski berlenggokan, ini tidak goyang sedikitpun nadanya, sekali lagi alhamdulillah
    Tak habis melongo para juri

    Rusli........................................ Agiah.................................. mereka masih berjingrakan dan melenggok sangat bahagia dipandang mata.
    Akhirnya aku naik lagi untuk masuk barisan untuk melenggok bersama di instrumen terakhir membuat telinga mereka tambah merah dan mata mereka melotot menirukan lenggokan kami.
    Dummmmmmmmmm, musik berhenti !!!!!!!!!!!!!

    Tambuah-Tambuah ..................... hahahaha mereka ada-ada saja
    Kami turun pun sungguh dengan cara yang spesial, rekaman lagu ini dihidupkan tim sukses menggelegar di halaman rektorat universitas kami, dalam alunan ini
    kami merunduk satu persatu jalan keluar, tunggu giliran satu per satu dengan manis dan tertib,
    terakhir aku sedikit melompat-lompat dan merunduk pada juri dan penonton
    Rusli.....................................................................

    Dalam ruang ganti aku dipeluk oleh kakak-kakak pemusik mereka menangis meluapkan emosi yang tertumpah habis
    Bunda teti meraung..... diikuti oleh dosen pemuka kampus
    "Ya Allah...................... kalian berbakat nak ! hancur campur aduk perasaan kami, letih juga lompat-lompat" kata mereka sambil memeluk para pemusik yang berlinang air mata

    Bang Syahrial datang dengan cepat dan memelukku dengan bangga, dia mengelap keringatku bangga sekali dapat kakak sebaik dia. Tidak lebih dari itu, tapi aku ingin mencobanya lebih, hihihihi kalau dia ada cewek baru aku yakin jadi adiknya saja, hahaha

    Yang terakhir entah karena kalah pamor dan kalah konsep, Sastra dan Teknik terperangkap oleh etnik barat dari lagu yang dipilihnya. Pada dasarnya mereka tim yang bagus namun tim FE lebih bagus saat ini menurutku. Sastra dan Tekhnik dah menggigil saja oleh FE. Suasana diperpanas oleh perang urat syaraf sejak FE menang lomba karaoke dan informasi panas di Berita Kampus.
    Aku yang ga begitu paham musik, menilai kemampuan kakak kelas ku 4 kali lipat dari mereka ini ! disamping itu kakak kelasku cakep dan bisa melenggok dan melompat-lompat di panggung hahahahah cooolllllll.

    Piala bergilir kami arak ke Fakultas Ekonomi,

    "Mokasih kalian semua, tidak sia-sia aku berdiri didepan malonjak-lonjak mandanga suaro Rusli hahahah" sorak dekan

    "samo-samo Pak" jawab kami

    Perasaan puas terkulum di bibir para suporter FE mereka pulang dengan kebahagian masing-masing

    Hampir magrib, kakiku rasanya keram dan mobilku disetirkan oleh kakak kelas ini, namanya saja aku ga tahu, hahaahah kita panggil saja Wiji typically
    ya sudah lah........
    sedang mobilnya disetir oleh teman mas Wiji yang anak manajemen itu.
    Di kosan sudah ada Bang Syahrial dan teman kosanya serta penghuni kosku dong, siap untuk berpesta. Namun sepanjang pentas tadi dan pemanasan ajang musik kampus ini bang Gani tidak tertarik, dia anti bernyanyi-nyanyi hahah ga apa bang Gani, aku juga sekali ini saja kok Bang! habis tuh dah sibuk lagi dengan kuliah.

    Bersambung .......


  • Take my hands and I''l make it I swear :)

    bro @3ll0 , bro @Tsunami , bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28
  • seru banget bacanya
  • nyesek bco crtonyo bg ts, ndak tbyang kalau jadi rusli, kalau wk jd rusli lah wk jauhan mah papa smo si wiji tu mah,,
  • wow tak menyangka Rusli bisa ngerock juga ... hebat lah Rusli ...
  • wow tak menyangka Rusli bisa ngerock juga ... hebat lah Rusli ...
  • baguss lah rusli..terus torehkan prestasi
    gmg" jgn terlalu sering dong sama teman'y si wiji perasaan q kaya g enak ma dia..
  • edited March 2015

    Lumayan juga hingar-bingarnya persiapan, manggung, dan euforia perebutan piala bergilir musik kampus, itu menguras energi dan perhatian. Dua jam yang lalu, makan bareng aku adakan sekedar perhatianku untuk jasa baik kawan-kawan. Di kosanku ini, aku menyajikan yang sederhana saja yaitu makanan siap saji dari crunchi yang menyediakan jasa delivery. Minumannya aku sajikan sari rambutan dengan air es mumpung lagi musim rambutan. Ada bang Syahrial dan teman kosannya, ada kakak kelasku yang anak Jakarta itu berserta teman mas Wiji dan yang pasti ada teman-teman kosanku. Setelah berkenalan dan sedikit mengakrabkan diri, dua orang Jakarta ini minta pamit karena sudah larut malam untuk menuju kosannya di daerah Indarung.

    Waktu tidur, dua orang teman bang Syahrial milih tidur di sofa ruang tamu, sedangkan bang Syahrial dan dua orang lainnya bersempit di ranjang dalam kamarku. Saat subuh menjelang, bang Syahrial duluan yang sholat dan giliranku setelah itu.
    Si abang kembali tertidur. Kesempatan yang tersisa aku manfaatkan untuk mengoleskan embun pagi di kakiku karena sebentar lagi akan muncul seberkas mentari pagi. Aku mendengar ada yang bangun satu persatu gantian ambil wuduk. Ada juga deru suara motor di halaman. Aku perkirakan itu bang Syahrial memanaskan mesin motornya. Aku lanjtkan saja kegiatan di hamparan rumput hijau ini.
    Ketika sedang serius mengoleskan embun pagi itu, ada sebuah telapak tangan memegang pundakku.

    aku kaget

    seraya menolehkan pandangan ke arah tangan itu

    "assalaamu'alaikum Rusli" kata sebuah suara

    "alaikumsalam bang" jawabku agak datar

    "serius bana ang yo ? salamaik lah !" kata bang Gani

    "selamat apo bang ?" aku pura-pura tidak tahu, hmmm katanya kakak menyupor dikitpun tidak apalagi melihat aku pentas mana mau

    "mbawok FE juara" kata dia (membawa FE juara)

    "samo-samo bang, aku kira abang tidak peduli" kataku

    "untuk hal-hal begituan jangan terlalu serius Rusli. kebetulan masih di Padang pelajarilah ilmu tasauf tingkat tinggi dengan kitab yang ada di Padang Panjang, itu rencana abang untuk ang" kata bang Gani (ga perlu ditranslate ya karena cukup jelas).

    "yo bang, partisipasi untuk kampus sajo, lagian bang Syahrial juga menolong kesuksesan acara itu dari kampus sastra" kataku

    "iyo, Syahrial sudah laporan" kata dia

    "kapan aku bisa ke Padang Panjang, Sabtu-Minggu ok lah" kesanggupan ku

    "yo boleh ! ambil dulu duo bulan, otak secerdas ang, insyaAllah" kata dia

    "siap bang, duo bulan yo" jawabku

    Dengan demikian aku selanjutnya Sabtu-Minggu akan merasakan suasana yang ku impikan selama ini di Padang Panjang

    "sepi jugo senarnyo tanpa suaro ang mangaji di mesjid, tapi indak apo, demi kualitas pengajian awak" kata dia (sebenarnya sepi juga tanpa suaramu ngaji, tapi tidak apa demi kualitas pengajian kita)

    "iyo bang" kataku

    "yang rajin" jawab dia

    "kemaren abang dimana ? abang apo kaba ?" tanyaku

    "dia air tawar, kabarnyo sepi Rusli, semua berbondong-bondong ke musik kampus" kata dia

    "sekali setahun saja bang, tidak usah dipermasalahkan" hiburku

    "iyo, salam dari seluruh kawan angkatan abang mendukungmu bukan FE" kata dia lagi, aku agak kaget

    "haaa ? ok lah, salam balik ! mungkin tahun depan giliran fakultas abang" kataku

    "mungkin ! mungkin juga masih FE karena masih ado waang ! setahu abang anak tahun 2 vokalis tu, ini baru masuk baru satu semester dah jadi vokalis" jawab dia

    "kan diseleksi bang tidak asal comot gitu saja" kataku

    "haha ? mak itu ?" tanya dia

    "iyo bang, mana mau anak jurusan tetangga melepas singgasana vokalis" informasi dariku

    "iyolah sakali-sakali sajo yo Rusli ! jaan itu yang jadi ciri khas ang" saran dia

    "bang, hendak kompetisi membaca Alquran dengan baik dan benar, di Padang ini ado Institut Ilmu AlQuran" aku kasih sebuah opini

    "berat itu Rusli, mereka selalu menang" jawab dia

    "iyo bang, pelajaran mereka itu sajo ! jadinyo dalam nian" kataku

    si abang terdiam

    "lagian membaca Alquran itu tidak semata-mata untuk diperlombakan, demi Allah itu paling benar" ini menurut pengetahuanku, mungkin saja masih kurang ilmu

    si abang tidak mengkoreksi tapi tidak juga membenarkan, kalau iya mengapa masih ada musabaqoh tiliwatil Alqur'an, mungkin itu alasanya.

    "cepat sajo balik yo ! kalau sempat datanglah sekali malam Rabu ke air tawar" harapan bang Gani

    kemudian dia masuk ruang tamu, entah apa yang diperbincangkan dengan bang Syahrial, dan aku melanjutkan rutinitas dengan air sejuk ini.

    Jam 7 pagi, datang satu mobil memasuki halaman rumah kosanku. Aku menuju ruang tamu dan ternyata sebagian besar penghuni sudah bangun

    "assalamualaikum" sapa mereka

    "alaikum salam" kami menjawab

    "oh uda Gani juga disini ! " kata mereka

    "iyo barusan tibo ngasih selamat samo Rusli" kata bang Gani

    "maa si Oyong ?" tanya mereka

    "lagi berteponan samo urang tuo nyo" jawab teman bang Oyong

    "oh yo Rusli, selamaik yo ! kami akui kehebatan suaro ang ! " ucapan dari mereka

    "mokasih bang, mokasih sudah berpartisipasi kemaren" jawabku

    "di tekhnik banyak panggung lain Rusli, tapi hanyo ajang persahabatan" kata mereka

    "aku sudah dak boleh lagi nyanyi di panggung ! tanyo tuh bang Gani" jawabku

    "apa lo ang tuh si gani !" sorak mereka heeemmmmmmmmmm ........

    Bang Gani dan bang Oyong ikut mobil itu ke atas, mereka ada acara yang lain. Setelah mandi semua, aku dan bang Syahrial dan teman kosan juga bergerak ke Fakultas sastra. Bisa dibayangkan, tiba disana aku jadi bulan-bulanan bagi mereka untuk keakraban pastinya, karena aku juga akrab dengan anak sastra ini. Setelah aku bisa membaca kitab Tasauf, aku akan belajar Randai dan Tari Minang sama kawan-kawan sastra ini, setelah itu baru aku rela tamat dari universitas negeri yang besar ini di pulau Sumatra.

    Sore harinya aku balik, sekedar mengorder buku pelajaran yang dijual online. Paket yang masuk kekosan ini akan aman sampai di tangan ibu kos yang begitu telaten. Jadi tinggal tunggu saja, sehingga hari senen nya saat pertama hari kuliah aku sudah punya buku lengkap plus buku yang dikasih kakak kelas yang anak Jakarta itu.

    Tepat pada hari yang dijanjikan, datang seorang abang dari Padang Panjang.

    "gimana Rusli ? saya penghubung Rusli dengan Perguruan Tasauf" kata dia

    "iya bang" kataku

    "Rusli belum pernahkan menggunakan mobil di rute Padang -Bukittingi ? Hari ini saya tunjukan rute yang mendaki dan menurun lumayan berbahaya" kata dia

    "iyo bang, mohon bantuannya" kataku

    Abang ini menyetir mobilku dan aku memperhatikan secara khusus, karena sesudahnya aku harus bisa sendiri untuk kuliah pagi di Limau Manis.
    Kami sampai di padang Panjang jam 10 pagi dan disambut oleh pimpinan perguruan

    "Ini Rusli, anak cerdas dari kampus hebat" kata bapak itu

    "iya jangan gitu pak, saya kesini untuk belajar" jawabku

    "hanya beberapa orang pilihan setiap tahun kami undang kesini, tidak banyak. Belajarah yang baik dan seteah itu kamu bisa mengembangkan diri sendiri" kata bapak itu

    Perguruan ini begitu bagus, sepertinya kerjasama degan Arab Saudi atau alumninya yang sudah merancah Indonesia, berupa partisipasi sumbangan dana pembangunan.
    Terletak di ketinggian nan sejuk, kita dapat menyaksikan indahnya gunung Merapi dan Singgalang di pagi hari. Jam segini, masih kusaksikan sisa-sisa kabut sejuk pagi hari.

    Aku dikasih ruangan,
    tapi untuk menginap aku tidak kebagian, karena hanya Sabtu-Minggu, aku menginap di salah satu rumah penduduk yang ada hubungan dengan bapak itu, paling aku kasih beberapa duit lah tidak masalah.

    Aku langsung duduk di ruangan itu, ada seorang guru tutor. Membaca alquran secara umum aku mengerti. Pada kitab ini mungkin ada cara baca spesifik kalau kata itu sinomim. Terkenal di Indonesia dengan istilah kitab tak berbaris. Lumayan menguras otak cara membacanya.
    Metode yang tersampaikan cukup baik, jadi hari Sabtu ini seharian aku diajari yang 1/4 pengetahuan dasarnya. Hingga jam 9 malam aku hajar, karena begitu menarik dan rasa ingin tahu dalam hatiku begitu besar dengan jedah istirahat makan siang dan snack sore, gratis semua dari perguruan ini. Jam 10 malam aku sampai di rumah sebelah perguruan ini. Mamak-mamak ini sangat ramah dan sudah rutin menolong santri disini.
    Hanya sekedar mandi membersihkan tubuh yang sedikit keringat disini di bandingin kota Padang yang panas. Aku langsung ngatuk sekali, ada call dari nenek Jambi dan bang Syahrial&Gani
    Tidak sanggup mataku
    Pagi-pagi aku SMS saja
    khusus untuk nenek, aku berkata akhirnya aku belajar Tasauf juga di negeri leluhur nenek
    alangkah bangganya nenek, begitu jawabannya. Hanya itu, aku harus ke hamparan rumput di tepi kebon sayur itu, ini tidak sejuk, tapi DINGIIIINNNNNN wkwkwkwkwk
    asik sekali rasa kakiku yang terasa makin kuat, Alhamdulillah ya Allah meski sudah melonjak-lonjak di musik kampus itu.

    Setelah mandi pagi, aku segera pacu mobil menuju tempat sarapan pagi Bika si Mariana, meski agak jauh tapi aku mau merasakan keterkenalannya.
    heheh lezaaatttttttttttt, letakknya ditepi Telaga ! Indah sekali. Bahkan di balik warung ini, ada gunung Singgalang tampak menjulang !

    Hanya sekejab rasanya
    Aku harus berpamitan dengan keindahan telaga dan kelezatan Bika ini, tidak tahu aku pembaca apa bahasa indonesianya, aku ga pernah makan kue ini di jambi.

    Setengah hari Minggu ini aku diajarkan 1/2 pelajaran dasar, aku santap sempurna dan lancar untuk segera bisa makan siang. Aku minta off makan disini heheheh aku mau makan sate Saiyo seperti saran nenek

    Meski tidak tahu tempatnya, dari denah yang dituliskan tutor aku bisa menemukannya ditepi jalan besar menuju ke arah Lembah Anai, siiiippppp
    Lezat sekali ! aku malah minta dua ketupat yang besar itu, daging 10 tusuk, besar-besar. Kuahnya begitu berbeda dan begitu enak !

    Aku selanjutnya masuk lagi di ruangku dan minta 3/4 yang lain, pak tutor kewalahan ! dia pertama mengetes aku untuk evalusi apa yang bisa hingga 1/2 dasar
    ada bukunya ternyata
    untuk evaluasi itu
    serba terukur
    Alhamdulillah tu lancar saja

    "Ho ?????" dia terkejut

    aku sergah saja 3/4 yang lain, meski dia keberatan
    aku hajar lagi hingga jam 8 malam
    Lalu dia tergopoh-gopoh pulang, hahahah

    Aku belum pulang dan pergi ke ruang pimpinan
    malah ngajak aku makan malam bareng
    Sambil makan aku masukkan lobiku untuk dapat sempurna semua yang dasar akan ku pelajari malam ini dan besok subuh jelang pulang ke Padang untuk kuliah jam 11 nya di Limau Manis

    Bapak ini baik saja tuh, dia tes aku 5 menit, ga perlu pakai buku, dia tulis yang susaaahhhh aku baca, hahaha, yang susah lagi aku baca lagi
    yang susah lagi dengan penjabaran u mati bertemu amzah 2 harkat, aku bingung tapi kucoba logikaku dasar dasar yang ada, BETULLL
    itulah pelajaran terakhir sebenarnya, hanya dua hari ! geleng kepala bapak itu !

    Cihuy, asik dan banyak trik sekali mebacanya harus super fokus, setelah bisa membaca kita tahu sendiri maknanya berdasarkan kode baca ! baru aku sadar setelah pimpinan perguruan ini menjelaskan, makanya makna akan berlaianan jika tidak tahu menurukan asal muasal kata. Contoh yang paling menarik misal kata TURUN dalam bahasa Indonesia memengalnya dalam kata KETURUNAN atau TURUN-TEMURUN akan beda lah! karena arti turun itu dari lokasi yang tinggi ke lokasi yang rendah, kalau turun-temurun lain kan lebih ke warisan dan genetically.
    Jikalah semua sama ilmunya maka kita ga seperti dua kubu terus, dalam hal puasa dan hari raya misalnya, ada yang hari kamis sholat idulfitri, atau yang sudah buat ketupat, eh ternyata lebaran diundur satu hari, basi dong ketupatnya. Kebetulan di Arab Saudi katanya selalu bersatu. Malah ada yang di Pariaman, selalu lebih dahulu satu minggu, itu paham apa ya ?. contohnya kira-kira begitu. Logikaku kalau berpisah gini terus, mudah bagi orang lain untuk meperuncing perbedaan, akhirnya kita juga yang rugi.

    Jam 12 malam di rumah mamak-mamak ini aku tertidur dan bangun dengan bahagia jam 4 pagi, mengulang sedikit pelajaran dari buku duplikat yang dipinjam terbatas tidak dibawa pulang ke Padang. Ya sudah aku foto saja pake HP Allah maha tahu bahwa aku pengen belajar, amin hihihihi

    Sholat subuh aku diperguruan ini dan aku coba untuk azan dengan sedikit meminta pada pimpinan karena sudah banyak santri ternyata yang antri untuk mencoba giliran azan, auzubile untuk azan saja begitu antri ! di jambi amlah yang dipaksa azan ga bisa azan, ya Allah, aku beruntung sekaliiiiii masuk perguruan ini, banyak jasa bang gani dan bang syahrial untuk perkembangan diriku.

    Jam 6.25 aku mohon pamit untuk kembali minggu depan
    jalan menurun ternyata lebih mudah sepertinya dibandingan jalan mendaki nan antri di lembah anai !

    InsyaAllah aku ditolong Allah, asal hati-hati meyetir. dalam hal lalu lintas disini lumayan ramah dan tahu diri, Padang agak sedikit lah ! mungkin banyak pendatang, namun demikian jauh lebih sopan dari kota Jambi !!!! Mati tertabrak di Jambi itu biasa saja.

    Sampai di Air Tawar sekitar jam 8 lumayan lancar tadi ga banyak kendaraan juga yang macet di LA dan LA (Lubuk Alung) dan LB (Lubuk Buaya).

    Aku disambut senyum-senyum manis oleh bang Gani dengan tes yang mereka lakukan, aku jawab ! malah mereka berfikir lagi hahahahah
    ada tiga orang yang melihat dan agak bertanya pada bang Gani

    "ngapo Rusli sajo yang uda kirim ke Tasauf ?" dia hati-hati dan siap dengan argumen

    "apo prestasi ang ? lah duo tahun lebih masih saroman ko sajo" kata bang Gani dan aku hanya terdiam (apa prestasi kamu ? dah 2 tahun lebih masih seperti ini saja)

    lalu mereka terdiam

    "Maksud uda Gani, setelah ini jangan kawatir, Rusli akan mengajari" kata bang Syahrial menenggarai

    bang Gani berkerut keningnya

    untuk ketegasan bang Gani ok sekali, untuk belas asih kemanusian bang Syahrial (lebih memajukan bangsa) pola fikirnya, itu yang aku suka dari bang Syahrial.

    Kami segera menuju kampus dengan singgah sesaat dikosanku untuk bang Gani dan bang Syahrial bersihkan badan, aku ambil beberapa buku yang masih terbungkus dengan kertas paket.

    "dapek diskon ndak Rusli" kata bang Gani

    "dapat bang 15%, aku tulisa saja atas informasi dari bang Gani" jawabku

    "heheheh" jawab bang Syahrial menuju kamar mandi

    "abang nitip ciek buku yo, kartu kredit ang kan rendah suku bunganyo" pinta bang Gani

    "ok, abang inbox kan sajo judul bukunyo yo" kesediaanku

    Kami akhirnya berhenti di kampus sastra dari sini banyak kawan bang Syahrial yang ngantar bang Gani yang ga terlalu jauh teknik dari sastra tu
    Aku hanya melongok sebentar dan diteriaki oleh teman angkatan bang Syahrial ...... "Hoiii baa ang lariiiii siko ang den piciak pipi ang tu"..... (hei kok kamu lariiiii sini kamu ku cubit tuh pipi)

    heeem aku ga cukup waktu untuk mereka karena harus siap-siap perkuliahan pertama

    Jam 11 kurang 15 aku sudah duduk dalam kelas, kali ini dah berani di depan heheheheh, karena pelajaran sekarang kan sem genap jadi judulnya II .... II..... dosennya ya yang I kemaren, dah kenal juga, tapi sekarag seperti apa ya permaianan yang diterapkan hehehehhe akan aku lihat dan akan aku pancing, mereka paling tega melihat wajahku memelas ahhaah nenek jambi yang galak saja kalau akau memelas beliau langsung luluh.

    Begitulah, aku kembali jadi Rusli yang dulu yang pendiam yang ingin tahu banyak hal.
    Minggu ke dua terasa lebih menyenangkan di Padang Panjang, dengan tutor yang berbeda, harusnya ini pelajaran minggu ke tiga hahaha, apa yang diterangkan lebih menyenangkan karena dasanya aku dah bisa dan kata-kata dalam Alquran insyaAllah aku familiar, jadi klop saja
    Lebih berbobot rasanya berdiskusi dengan pimpinan perguruan dan aku dipinjamkan duplikat buku yang lain, aku foto lagi dan lagi heeemmmmm
    aku dalami hari demi harinya.

    Saat subuh menjelang aku lebih jauh berjalan masuk ke bibir bukit dengan tanaman kol, tomat, dan cabe, indah sekali !!!! tidak pernah membosankan bagi mataku
    air embunya terasa lebih dingin.
    Menuntut ilmu agama di daerah ini sudah dikabulkan Allah,
    dapat kekasih hati dari daerah sejuk ini kapan terwujudnya ? heheheheh
    mungkin Allah mengendaki aku selalu berada dalam kesendirian, aku terima itu dengan ikhlas karena tentunya dengan kesendirian kita punya banyak waktu untuk sang pencipta.

    Bersambung ....

  • Berbuat yang terbaik untuk sisa umur sebelum semua berakhir, selamat malam Minggu ya Bro

    bro @3ll0 , bro @Tsunami , bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28
  • hyujin wrote: »
    seru banget bacanya

    Makasih bro Hyujin, itu ada lagi update nya
Sign In or Register to comment.