It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
eh kesininya mulai kliatan aslinya
"Selamat datang Rusli ! untuk hari ini kamu akan disini " kata seorang anggota pengajian kampus Kota Padang. Kelompok ini dihidupkan oleh mahasiswa.
Inilah alasanku yang utama untuk berkuliah di kota Padang seperti yang kuceritakan di part sebelum ini. Selama ini aku banyak memantaunya dari internet dan mereka sudah tahu bahwa aku diterima di salah satu fakultas besar di kampus univ negeri yang besar di Limau Manis.
"Mo kasih bang, aku sudah catat alamat dan nomor telpon kosan di pinggir jalan Pauh" kalimatku
"boleh kami lihat alamatnya ?" tanya abang itu
"boleh bang" kataku
kemudian dia dan temannya mengangguk-angguk dan berkata
"oh kosan ini ! lumayan mewah ini Rusli, apo ndak buang-buang uang ?" kata mereka
"ada beberapa di internet informasi kosan kota Padang" tanggapanku
"kalau ditarok di internet pasti kualitasnya di atas rata-rata bukan kualitas mahasiswa" tanggapan mereka yang sangat masuk akal
"baiklah bang, aku orang baru, mohon petunjuknyo" persetujuanku
Kemudian aku membersihkan diri dan berpakaian rapi setelah terasa lusuh dari perjalanan panjang. Hilang rasa penat dalam bus umum, aku nilai bus nya lumayan ber Ac, tempat duduknya luas dan udaranya tersikulasi dengan pewangi. Bus ini sampai di muaro Tembesi biasanya jelang Isya, karena bus ini dari Kota Jambi adalah sore hari.
Setelah menyantap makanan yang dibekali oleh etek ku, aku dpersilahkan untuk istirahat dalam kamar abang itu yang lumayan bersih untuk tingkat mahasiswa. Bersih itu tuntutan ya untuk yang rajin beribadah seperti kumpulan ini.
Sholat zhuhur kami lewati berjamaah
dan setelah itu dengan alasan ngaji bersama habis sholat mereka ngetes aku ngaji.
InsyaAllah, aktivitas seperti ini rutin aku jalani sama Bapak ataupun sama nenek Jambi tiga tahun ini. Dengan suaraku yang kata orang bagus, biarlah orang yang memuji, aku lantunkan ayat Alquran yang mereka suruh baca. Aku baca dengan pemenggalan yang baik hingga kamna kalimat Arabnya tidak rusak dan yang terutama lafaznya aku suarakan dengan benar. Tidak ada kesan show tidak ada juga kesan sok kepintaran, tapi aku kebetulan biasa membaca Ayat ini.
"hohoho wajah bagus, suaro bagus, masyaAllah Rusli" komentar beberapa anggota
"mokasih abang" jawabku
Setelah itu, para anggota siap-siap untuk berpencar menjalankan kegiatan masing-masing. Ada yang ke kampus untuk beberapa hal, ada yang berbisnis juga ke pasar raya sekedar menambah uang untuk keperluan kuliah, produktif sekali perkumpulan ini.
Oh ya ini aku kenalin pada pembaca, abang pimpinannya agak chuby lucu, putih, bercambang namanya Bang Gani mahasiswa Teknik. Nah yang baik dan membalas tanggapanku dari internet adalah bang Syahrial mahasiswa Sastra hari ini baru bertatap muka.
Dengan motor butut merek apalah gitu, selanjutnya bang Syahrial mengantarku ke simpang tiga setelah melewati ketaping. Ada kosan dari beberapa anggota yang aktif menghidupkan Alquran di kota Padang. Namun sayang, belum ada yang kosong.
"di dekat kosan abang ada, kalau mau" tawaran dari dia
"boleh bang" jawabku
"tapi agak ke atas, setelah jembatan menjelang gerbang kampus" kata bang Syahrial
"wah bagus bang, aku pernah lihat jembatan itu" kataku
"iya, tinggal minta kunci kamar karena abang kenal pemiliknya" ...
"OK bang" persetujuanku
"maka, bagus kita lihat dulu pilihanmu itu ya di Pauh ?" ...
"iyo bang" kataku
akhirnya kami ke Pauh
"ini dia kosan itu" kata bang Syahrial
"lumayan bagus ini bang, halamannyo banyak tanaman, rindang, dan pemandanganyo luas" komentarku
"tuh lihat anak-anak kos bawa mobil" kata bang Syahrial
Tiba-tiba datang seorang ibu-ibu
"Oh ini yang dari Tembesi menelpon siang kemaren" kata ibu itu
"iyo tek, kemaren sebelum berangkat" jawabku
"malamnya ditelpon yang ngangkat ibu-ibu" lanjutnya
"kan lagi di atas bus nuju Padang " ....
"hehehe iyo tapi sudah selesai itu masalahnya oleh mama, silahkan lihatlah kamarnya" ....
"haa?? gitu ? itu bukan mama, tapi adik Bapak" jawabku
"iya sudah ditrasfernyo uang dari Bank" kata ibu itu lagi ohhhhhhh bagaimana pula etek ? belum lihat percaya saja
nantilah aku telpon etek
"bang, sudah diselesaikan etekku bang, terus ?" kataku
"Tidak apa Rusli, ini baguslah kosannya" kata bang Syahrial
"terus kosan abang yang indah di dekat jembatan ?" kataku
"kamu bisa sesering apapun kesana, tapi kupastikan waktu kita banyak tersita di mesjid kampus Air Tawar dan kampus Limau Manis" kata dia
"OK bang" jawabku
Malam harinya setelah makan malam dengan teman-teman baru di pengajian ini, aku minta izin untuk menjawab telpon dari muaro Tembesi apalagi ini kalau tidak kompor dari papa Ridwan atau Nenek yang sakit, aku paling tidak tega kalau Nenek yang sakit.
"Alhamdulillah Rus, lah sampai di Padang kau" kata etek tersedu
"iyo tek jangan sedih gitu, pas libur aku usahakan pulang atau etek yang kesini" jawabku
"Ado Nenek Jambi dan papa kau sekarang" info dari etek
"iyolah etek, mano papa tek" kataku
"Rus.... sampai hati kau nak ninggal kami tanpa pamit" kata papa Ridwan
"maaf pa, kalau terus terang papa dan nenek tidak akan mengizinkan" aku mulai bersandiwara pahit
"pasti aku izinkan, untuk masa depan dagang Nenek kau" .... jiaaahhhh masa depan, paling uangnya dia serahkan pada pacar mudanya ! makan tuh ...
"iyo, mano nenek pa" suaraku datar, masih ngilu dengan politiknya dalam menyingkirkan tembok bagi hubungan dia dan mas Wiji, aku hanya tembok mereka anggap
"Rus.... lah makan nak ? mano janji Rusli yang aku banggakan ?" kata nenek dengan tegar
mendengar ini, aku yang hancur dan meledak lah tangis
"kalau terus terang nenek tidak akan izinkan. Lagi pulo nek, aku ingin merasakan peran keluarga muaro Tembesi. Aku ini cucu mereka sebenarnya" alasanku
"iyo Rus, kan aku lah setuju sejak nenek kau membicarakan itu tigo bulan yang lalu" jawab nenek
"InsyaAllah nenek dan papa akan baik sajo, kunjungilah aku nek kapanpun nenek mau" kataku
"Iyo nak, rajinlah belajar yo, aku akan kunjungi kau. Bagus nak rumah kos nyo ?" kata nenek
"oh..... itu nenek yang ambil ?" tanyaku
"iyo Rus, aku sedikit pakso etek kau" jawab nenek
hemmmmmmmm ok lah, kalau kangen gampang bagi nenek, lagian leluhur nenek ada disekitar sini, bukan daerah yang gimana gitu.
Minggu awal bulan Agustus nya, setelah aku melengkapi syarat ADM kuliah, kami mengikuti ESQ. terus kami bersiap untuk mengikuti tes TOEFL bagi mahasiswa baru (begitu persyaratan di departemen Akuntasi ini).
Setelah itu kami masuki minggu untuk bimbingan untuk aktifitas kehidupan kampus dan kegiatan ilmiah. Acaranya demikian padat, dan bang Syahrial dan kawan-kawan mengerti itu aku sementara tidak ikut pengajian.
Pada acara binaan untukku kuliah disini, lumayan asik dan para seniorku begitu beragam, dan orang bilang ini adalah jurusan dengan mahasiwa tercakep dan terkonclong dengan pola hidup mewah. Berasal dari golongan atas, tapi tentunya tidak semua. Sebagian besar, sebagian kecilnya ada satu yang beasiswa bidik misi. Jalur undangan luar propinsi aku bisa tembus satu dari kota Jambi dan 4 dari kota Pekan Baru, selebihnya dari kota-kota se Sumbar.
Pada tahap pertama ini mereka tidak memperhitungkan anak daerah ini, hihihi tidak apa juga, aku lebih senang begini, mirip jaga kemampuan.
Setelah tes TOEFL diumumkan, aku mendapat nilai tertinggi mengungguli jagoan dari SMA kota ini, baru mereka melirikku sedikit. Saat senior membicarakan biodataku sebagai Lima Besar nasional jago matematika baru mereka terdiam, apa lagi rekap prestasi akademik yang dikirim oleh SMA 1 Jambi ke kampus ini.
Sehingga dalam masa pengenalan kehidupan kampus ini, aku resmi jadi pembicaraan dan jadi uji coba juga. Sering kami diceritakan masalah pelik, maka secara kelompok kami harus mengambil langkah penyelesaian. Banyak dosen dan senior yang menyaksikan, dengan sedikit berusaha aku pimpin jalan fikiran kelompokku untuk tidak mau kalah dan siap dengan jawaban jika mendapat sanggahan.
Ini baru tahap awal ya, seperti yang ku baca di beberapa referensi,
sebagai anak pendatang tantangannya seperti apa. Lumayan terbukti, aku bisa saksikan bagai mana dingin para teman ini.
Aku Takut ?
mana pula !
dari SMP dan SMA tekanan hidup untukku lebih keras dari yang ini.
Niat luhur yang utamaku adalah disela-sela kesibukkan kampus, aku lebih mendalami ilmu Agama.
Dimulailah perkuliahan,
mata pelajarannnya masih pelajaran dasar dengan Judul pengantar ...... pengantar ........ Matematika ekonomi, matematika keuangan heeemmmmmmmmmm ok lah, buku bertaburan di internet ! referensi dimana-mana. Namun mengunjungi pustaka kampus yang superbesar ini sangat menyenangkan membaca buku zaman baheulak.
Kantin ? oh ya ada kantin yang begitu menarik di jurusan kami, yaitu kantin yang bila kita arahkan pandangan ke arah kiri terlihat Pantai Padang dari kejauhan nan Biru dan Tenang. Anginnya sepoi-sepoi semilir meniup rambut yang makan siang.
Pertengahan bulan Agustus, etek muaro Tembesi dan suaminya datang menjengukku. Hahah rasa haru yang bagaimana bisa mencicipi masakan daerahku, jadi intinya aku bahagia ada etek ini.
Kosan yang bagus dan luas belum membuatku akrab dengan penghuninya. Ke dalam kampus iya agak susah, pertama pakai angkot, lalu berhenti, dan naik mobil transit ke dalam kampus. Bermotor sungguh tidak aman bagi kakiku dalam jalan yang mendaki, jadi bukan sombong, mobil kecilah yang terbaik untuk kegiatanku. Lagian itu hanya untuk kepadatan kegiatan akademik, bukan untuk show. Sisa penjualan tanah nenek sebagai bagian untuk Bapak sungguh sangat berlebih-lebih jika hanya itu untuk Brio Setya yang mungil untukku. Ini mobil rakyat kecil katanya, tapi lumayan lebih mahal sedikit dari yang dikeluarkan merek terkenal lain heemmm. Etek dan suaminya sudah mengurusnya termasuk SIM ku dari KTP kota Jambi.
Agak nyentrik aku fikir, kode plat mobil daerah Jambi, BH, tapi terserah siapa yang mikir.
Masuk bulan September, aku tidak pernah lagi dapat kabar dari gebetan tua si papa, yaitu om Fajar. Hati kecilku berkata om Itu baik itulah pasangan yang tepat untuk papa Ridwan. Tapi yah papa Ridwan mungkin sedang memilih yang muda yang super agresif dengan status yang tidak jelas yaitu LDR Jambi Semarang. Dan saat ini hatiku sudah kembali tertata, optimis sekali akan bertemu dengan orang yang lebih baik.
Perkuliahan tetap kujalani dengan baik, sore hingga malam aku habiskan untuk kumpul diskusi tafsir Alquran itu hari Senen hingga Sabtu. Disni terasa manfaatnya si Brio hemmm. Hari Minggu aku lebih bahagia dengan kebersamaan teman-teman kos bang Syahrial di dekat kampus, nyaman.... tidak harus bermobil, karena medan nya yang ga cocok dilalui mobil. Kala lapar menyerang kami siang hari Minggu, kami ke kedai makan atas tepi jalan yang harus di daki dari kosan.
Menunya sangat rumahan, goreng ikan kecil balado, jengkol goreng balado, kalio ikan tuna, gulai sayur, namun semua itu terasa enak sekali.
Waktu kuliah rutin, jam 12 hingga jam setengah dua itu istirahat, dan kosanku sekarang dijadikan pangkalan untuk mengerjakan tugas matematika heeemmm. Pilihan utama karena ada yang nunjukin dan parkiran untuk beberapa mobil mereka lumayan luas serta jaraknya yang tidak begitu jauh dari kampus, daripada harus ke Jati atau Sawahan (daerah kosan juga di kota Padang).
Tiba di penghujung weekend ada suatu malam inogurasi namanya untuk mhs FE. Kebetulan anak akuntansi cowoknya jago ngedance ga ada yang mau nyanyi. Aku tanpa ragu-ragu lagi ujuk kemampuan agar jurusanku bisa tetap eksis yang rasanya agak terbebani oleh jurusan manajemen dalam urusan show.
Setelah UTS, terasa kehidupan kuliah mulai terkendali. Lebih akrab dan tahu diri dan tahu kemapuan masing-masing. Beberapa dosen semakin sering membicarakan si pendendang bertubuh kurus dan pendiam paling suka berhitung matematika semua dihitung hahahah. Meski kurang lancar berbahasa Minang, aku tidak minder, karena kosa kata Jambi mirip dengan ini. Biasanya aku berbahsa Indonesia yang baik saja dengan para dosen.
Dalam masa luang ini, aku lebih menghabiskan banyak waktu dengan bang Syahrial selain mengaji, aku korek hasanahnya tentang sastra Minang karena dia kuliah sastra. Itu kami bahas saat makan bengkoang dengan bumbu rujak di siang hari Minggu di tepi sungai kecil yang bening dekat jembatan. Atau kami mandi bersama di sore hari di sungai yang bening itu. Pemandangan sungai dengan batu merupakan pemandangan yang tidak kujumpai di muaro Tebo dan muaro Tembesi.
Sejauh ini aku bahagia berkuliah disini dan tidak risau dengan apa yang dilakukan papa Ridwan dengan pacar mudanya. Semoga do'aku selalu menjaga langkah papa Ridwan, dan Nenek-Uwo selalu sehat, serta etek-Nenek muaro Tembesi tidak meninggal dulu hingga mereka bisa tunggu aku tamat sekedar membayar pengorbanan mereka untukku berkuliah.
Bersambung .....
Sudah kepalang mendaki ya Bro, ayo kita selesaikan pendakian tebing ini :
bro @3ll0 , bro @Tsunami , bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius
Selamat datang Bro ularuskasurius, makasih atas waktunya
Bro Balaka yang selalu menyuport langkahku, makasih ya
Iya Bro NanNan amin, Rusli akan bertemu dengan orang yang sayang sama dia seperti doanya selama ini, ada cowok baik dari tanah leluhur neneknya
Terima kasih Bro semua, itu di atas ada sedikit lanjutan kondisi Rusli di Padang
si ridwan tersrah keles mau ma wiji sok atuh ! ntr kelar kuliah buktikan rusli pst bs lebih dr pd ridwan baik it materi n' pendamping..calm rusli hihi berasa jd ts #pissbang
si ridwan tersrah keles mau ma wiji sok atuh ! ntr kelar kuliah buktikan rusli pst bs lebih dr pd ridwan baik it materi n' pendamping..calm rusli hihi berasa jd ts #pissbang
baguslah kalo si om fajar udh g ad kabar lagi... ngeri ngeri sedap aq dengan om fajar itu.. takutnya nanti si ridwan nyuruh rusli pulak yg layanin om fajar itu... ergghh...
Periode adaptasi yang cukup berhasil, tidak membuatku berpuas diri. Masih sebagai anak baru dan pendatang di kota Padang, lengah dan salah bersikap tentunya akan merugikan diri sendiri. Namun seperti yang kukatakan, bahwa sekarang aku merasa mulai diterima.
Tidak merasa sok akrab yang gimana-gimana gitu dan tidak usil pada urusan orang lain, menurutku itu merupakan sikap yang aku butuhkan saat ini.
Terbukti dengan bersikap datar seperti ini cukup manaikkan nilai tawar-menawar. Contoh, ada perasaan ingin kenal dengan para senior yang hanya datang ke kampus untuk masuk kelas, itu kesempatannya di halaman parkir (saat sama-sama markir mobil, saling senyum, hanya itu). Jika dia jadi ingin mengenal lebih jauh atau tidak, itulah yang ku maksud dengan nilai tawar menawar (dari pada sok mengenalkan diri sebagai anak baru, adanya dia kabur).
Di dalam kelas kalau duduk mengkuti kuliah, aku tidak memilih posisi depan. Lumayan risih ditatap dosen atau dosen yang merasa risih dengan wajah asing dari daerah lain,
begitu prinsipku.
Tetapi aku juga tidak duduk di barisan bangku belakang, karena posisi itu merupakan posisi favorit untuk kakak kelas yang mengulang mata kuliah, hihihihi
Di ujung pelajaran ada saja yang suka bercelotek, entah itu dosen yang aktiv mengurus jurusan atau kakak kelas cantik yang mengulang nilai C. "Rusli biasonyo hobi mengurus daftar hadir dan infokus" maksudnya tolong diurus dong daftar hadir serta infokus ini dan dikembalikan ke ruang adm jurusan hahahh.
Selanjutnya saat sebagian peserta kuliah ke luar kelas, beberapa kakak senior cewek menghampiri dengan sangat ramah
"Rusli, kama malam Minggu ko ?" (kemana malam Minggu ini?)
"Jalan-jalan ka Taplau awak lah" Taplau = Tapi Lauik = Tepi Laut= pantai, (kita jalan-jalan ke pantai yuuk) hahaha susah nian mentraslate nya
Kalau sudah begini para cewek angkatanku menghindar, biarlah para cewek senior berkiprah.
Selesai aktivitas kampus, sore ini aku membelokan Brio hitamku ke arah kampus sastra. Kuliah hari ini bang Syahrial tidak membawa motornya. Kami mau kumpul pengajian magrib di mesjid Air Tawar dengan bang Gani dan paling efektif pakai mobil.
"cari sia adiak ganteng" (cari siapa adik ganteng ) sapa gerombolan cowok dengan mulut berasap rokok
"cari bang Syahrial ! dimano ?" tanyaku
"masih di kelas" jawab mereka
salah satu dari mereka aku kenal yaitu tetangga kos bang Syahrial, dia senyum-senyum meihatku
"Ka Aia Tawa yo diak ?" tanya dia
"iyo bang" jawabku
"abang ikut yo" pinta dia
"boleh" jawabku
"anak baru yo diak ? jurusan apo ?" tanya beberapa dari mereka
"iyo bang, jurusan Akuntansi bang" jawabku
"ikut HMI yo diak ?" tanya dia
"Apo tu HMI bang ?" kataku
"Himpunan Mhs Islam" jawab dia
"oh tidak bang, ikut pengajian sajo samo bang Syahrial" jawabku
"Jarang anak ekonomi tuh yang aktif di HMI" info dari mereka
"Ngapo bang ?" tanyaku
"Tanyolah senior adiak" jawab mereka
"hahahh iyo ntar aku tanyo" jawabku
"adiak bukan urang Padang yo ?" ....
"bukan bang aku urang Jambi" jawabku
"urang Jambi tuh kayo-kayo" .....
"Iyo bang, kayo = anak laki-laki" jawabku diplomatis
mereka tertawa
"Ah itu bahasa kerinci bukan Jambi" kata mereka
"Kerinci itu prop Jambi juga lah Bang" alasanku
kkkkkkkkkkkkk mereka tertawa kembali saat bang Syahrial sudah kulihat seyum-senyum dari dalam kelas
"Haaaaa iko inyo yang ditunggu" sorak mereka
"Lamo bana ang di dalam" hardik mereka (Lama sekali kamu di dalam)
Demikianlah, hangat dan akrab betul suasana di sastra ini
Di dalam mobil yang ku setir secara pelan hihihii
"sepertinyo ang lah hafal kampus ko Rusli" teman bang Syahrial sudah melekatkan ang pada sapaanku, itu dah karab artinya
"tes TOEFL nyo disini bang, jadi aku hafal" kataku
bang Syarial senyum saja
"Bara score TOEFL ang kapatang ?" ....
"eeeiit jangan tanyo score si Rusli kalah awak nan anak sastra" kata bang Syahrial
"heheheh..." dia tertawa, ramah sekali
"aden liek, ang agak masalah samo kaki ?" .....
"Iyo bang, baru sembuh sekitar 6 bulan yang lalu" kataku
"kasihan, jangan dipaksa Rusli dan iko mobilnyo matic kan ?" .....
"Iyo lah mobil anak gaul, matic" jawan bang syahrial
"tu motor butut ang tuh jadikanlah matic" .....
kkkkkkkk bang Syahrial tertawa dengan ledekan temannya itu
Akhirnya, si teman meminta diturunkan di Tarandam dan kami lanjut terus ke simp pasar raya, belok kiri dan lurus ke jembatan padang baru Rasuna Said. Tertahan sedikit di simpang empat depan telkom, mobilku laju terus menembus daerah Balanti ke arah Ulak Karang dan berlabuh di mesjid kampus Air Tawar. Kampus ini ya dimotori oleh anak univ swasta besar dan univ negri pendidikan.
Dulu kampus MIPA dan Teknik kami juga disini, sebelum pindah ke Limau Manis.
"lah makan Rusli, atau kito makan dulu" ajak bang Gani makin ganteng saja dan tambah ramah, yaah ustad ya ramah jangan diartikan yang lain , bisa berdosa heheheh
"makan dulu yuk bang" ajakku
"hehehe ang ko" celotek mereka
"iya dong makan dulu, aku terus yang disuruh ngaji" kataku
"taruih, si Mando yang disuruh ngaji ? manggaretek dunia deknyo" hihihihi ini bukan hinaan pastinya hanya canda keakraban
"ang jaan hina suara aden ! suaro ang apo tuh ?" balas bang Mando
Tidak dalam waktu lama, datang nasi bungkus dari RM depan Jalan besar itu mau masuk ke kampus Air Tawar ini. Kami menyantap dan bersiap untuk sholat magrib jamaah
setelah mengaji dibentang dengan anggota yang kubilang banyak, lebih banyak dari kampus limau manis. Karena ini Air Tawar ya lebih rame
aku buka dengan suara mengalun dan maknanya sudah dijelaskan bang Gani
jadi aku lebih masuk ke perasaan dalam membacanya.
Tidak terlalu lawa share motivasi oleh bang Gani, tatkala azan Isya harus berkumandang.
Habis sholat Isya, bang Gani pulang ke Limau manis karena besok dia ada kuliah. Rasanya aku sudah cerita banhwa bang Gani adalah anak jurusan Teknik.
"lancar semua Rusli ? kapan kita kampung Syahrial ? ang ka kami jodohkan samo urang kampung Syahrial" canda bang Gani
"malam Minggu besok ok lah Bang, setelah itu aku sibuk mau UAS" alasanku
"baa tu Ngku ? bisa waang kan ?" tanya bang Gani pada bang Syahrial (gimana tuh Bro, bisa kamu kan ?)
"Buliah sajo kalau Rusli mau" persetujuan bang Syahrial
Sampai di Pauh daerah kosanku, mobil ku arahkan masuk halaman parkir
"Kok kesini Rusli" mereka heran
"abang tidur sini malam ini, besok ku antar ke kampus" kataku
"hahahah ada-ada saja ! tapi ang kuliah jam 10 kan ?" kata bang Syahrial
"aku ke perpus bang jangan kawatir" jawabku
Langsung yang pertama bang Gani yang mandi di kamar mandi kebetulan di dalam
"ondeeh kamar ang Rusli, mewah nyo" komentar bang Gani
"Mandi se lah uda tu" protes bang Syahrial (mandi sajalah uda=abang)
"Pakai sabun mandi ang yo Rusli, kalau buliah" ...... (pakai sabun kamu ya Rusli kalau boleh)
"boleh bang, pakai sajo" persetujuanku
kemudian dia keluar dengan pakaian ganti yang baru dan bersih, pakaian itu tertata dalam tas sebagai mhs kos, siap siaga
giliran bang syahrial yang bersih-bersih diri
waktu yang lowong itu digunakan oleh bang Gani untuk membaca Alquran lagi dan buku referensi untuk ceramah, rajin dan alim sekali bang Gani ini, ya Allah !
Setelah bang Syahrial selesai aku yang mandi setelah itu
Aku selsai dan sudah rapi dengan piyama tidur, mereka lagi asik mengerjakan Tugas kuliah terutama bang gani dengan beberapa hitungan differensial hemmmmmm
"Bang itu sedikit salah bagi !!!!!!!! baginya 1/2 dari pangkat tiga yang diturunkan so bukan 1/3" kataku melihat sepintas lalu hitungan itu
"hahahha Rusli... Rusli..." kata bang Gani sigap mengoreksi jawabannya
"hem Rusli ini uda ! tingkat Indonesia kemampuan matematik nyo" bocoran dari bang Syahrial dan bang Gani terpana antara mikir dan berangapan ini boongan ?, yah dah aku senyum dan lebih tertarik membaca buku tebal yang kupinjam dari perpus untuk mengasah wawasan tentang sitem ekonomi dunia.
Aku merasakan berat nih mata jam 10 malam, tapi belum puas rasanya harus minum buahvita dulu sebelum tidur jadi kebiasaan untuk daerah yang berangin dan panas begini.
"ondeeh Rusli buku yang ang baco ndak ado yang lebih tipis ?" sorak bang Gani
"aiiihhh bang ngatuk aku niih" aku ngedumel ngatuk, tapi belum tidur
"tidurlah, nanti bangun sholat tahajud" saran bang Syahrial
"bentar lagi bang ......" jawabku
"bentar lagi gimana ? sudah tidur begini" kata bang Gani
Springbed ini cukup untuk bertiga kok dan seketika mereka juga rebahan dan saat itu aku benaran masuk dalam alam mimpi
Jam 1/2 tiga malam aku terbangun dan kulihat bang syahrial lagi sholat tahajud oh..... rajin sekali abang yang baik budi pekerti ini, apa ya do'a nya ? semoga ada gadis alim yang mau disunting
Aku mengambil uduk dan juga sholat serta selanjutnya tidur lagi
Dan setelah itu, biasanya aku fokus tidur dan lelap hingga azan subuh berkumandang
demikianlah, dari dulu aku juga sudah terbiasa begitu di Rumah nenek Jambi tentunya. Aduuh dengar nama nenek Jambi pasti teringat papa Ridwan papa terbaik di dunia dengan segala keterbatasannya kalau melihat pesona cowok yang menarik.
Aku yakin papa Ridwan akan baik-baik selalu, amiiiiiiiinnnnn
Demikianlah, di kampus aku masih biasa saja ! super ketat jaga diri dan jaga privasi. Di lingkungan anak pengajian aku tidak begitu, temanku banyak dan inilah keluargaku. Kangen nenek, etek, papa Ridwan, dan mamak dapat kutekan dengan keingintahuanku yang besar tentang ilmu agama.
Nilai UTS beberapanya sudah dibagikan pada mhs, dan masih dalam perkiraanku semua ril dengan apa usaha yang kita curahkan untuk mengetahui pertanyaan yang sering terlontar dalam kuliah, so far hasilku sangat memuaskan. Tiga lembaran jawabanku untuk tiga mata kuliah hitungan jadi acuan ! aku hanya bisa melihat 3 menit, setelahnya diambil lagi oleh pak dosen itu untuk ketua angkatan. Hahahha ada-ada saja, ambilah, semoga teman-teman yang lain bisa melihat dan berusaha lebih baik di UAS.
Saat makan siang di kantin
"sibuk nian kawan ang Rusli, urang makan di kantin, iko menyalin apo ?" protes bang Syahrial
"Rus........ iko di buku halaman bara ????" sorak mereka tergopoh-gopoh
"56" jawabku
"OK" jawab mereka
"Apo tuh Rusli ?" tanya si abang
"Mereka remediasi jam satu ntar" jawabku
"hahah si Rusli, tembus ang 3 tahun ! tapi jaan hanyo iko Rusli, carilah ilmu organisasi jugo" saran si bang Syahrial (Bisa tamat 3 tahun kamu ini, bukan ini saja, carilah ilmu organisasi juga)
"iyo bang, aku jugo ndak mau 3 tahun sajo, ado planing ku yang lain" persetujuanku
"Terus?" ....
"Bang aku ikut HMI yo ? ado anak kos tetannga tu yang kenal samo abang" tanyaku
"Pendapat ambo yo Rus, itu organisasi tidak cocok untuk yang pendiam cerdas seperti ang" ....
"oh gitu yo bang ! makonyo jarang dari jurusanku" kesimpulanku
"Iyo Rusli, lebih bermanfaat yang berhubungan dengan kehidupan berjamaah" ....
aku terdiam dan mengerti maksud bang Syahrial
"Uda Gani tidak ikut kok, tapi masih bisa jadi urang hebat" ....
"OK bang, aku ngeti saran abang" persetujuanku
"Iyo, ang lah selesai semua kelas?" ...
"begitulah bang" kataku
"ang masuak ka aula yo ! lihat lah anak-anak latihan dialog, abang ado kelas" kata dia
"boleh gitu bang ?" ...
"boleh saja asal ang indak ribut, karena ini bentuk praktikum ado nilai dari asistenyo !"
Setelah itu aku antar bang Syahrial menuju kelasnya. Dari pada tidak ada kegiatan, aku ikuti saran bang Syahrial, aku tuju aula dan aku duduk manis menyandar di dinding meihat anak-anak berkesenian Randai dengan dialog yang indah mirip dendang juga, ohh cool.
Aku suka kesenian jenis ini !
Profesional sekali dan ada stardar nilai. Itulah dunia universitas, semua terukur meski karya seni sekalipun.
Dua jam setelah itu, bang Syahrial sudah usai kelasnya dan terlihat berwibawa dengan lembar kosong penuh tabel di tangannya, itulah aspek yang dinilai
Mhs ini terdiam ketika bang Syahrial mulai mendekat, ya ok bang Sayhrial ternyata asisten mereka, o begitu ...
Dia ini baik hati, suka menolong, taat beribadah juga. Aku dekat, bukan berarti dekat seperti dulu dikejar-kejar, dan dipaksa pacaran heemmm, ini beda !!!
Tidak terfikir olehku untuk pacaran cowok (seperti apa itu pacaran cowok ? aku juga ga jelas, jangan saja ujung-ujungnya minta putus).
Bersambung .............
Pendakian masih berlanjut Bro :
bro @3ll0 , bro @Tsunami , bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius