It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kok lama ngk update...
Ditunggu loh...
Cepatan ya... Ntar tak kasi cium loh...
sudah tamatkah ceritanya?
Beberapa hari menjelang berakhirnya liburan, mas Wiji menelpon dari kediamannya sekarang. Aku sangka dia lagi beres-beres rumah baru di Semarang, tenyata dia lagi di Pekalongan di rumah neneknya. Mamanya dan Nana yang lebih bersemangat dengan rumah baru, Aduuuh agak kangen jadinya sama mas Wiji dan Nana.
"Rus, lagi apa di kamar ?" kata dia iseng hemmmmm
"habis sholat Isya ! mas Wiji sudah makan ?" jawabku
"tadi aku makan di alun-alun sama konco SMP" kata dia
"nenek mas baik ga ? apa sebaik nenek ku ?" pancingku agak iseng
"nenekku penuh toleransi, beda sama nenek kamu yang pool... " kata dia
"wadhuuuh, seperti yang kita sepakati bahwa cara masing-masing orang tua berbeda dalam membimbing anak" jawaban diplomatis
"kkkkkkkkk, baru saja 3 minggu dicerai, kamu tambah kuat" komentar yang aneh dan aku jadi berfikir untuk menjawab yang tepat
"hmmm kata-kata cerai sepertinya ga baik mas ! lagian kapan pula kita kawin" saranku
"syukurlah kalau kamu ga mau dicerai, kalau dimadu mau ?" mas wiji tambah tambah asal
jadinya aku benaran diam....... dan mas wiji menghibur dengan lagu riang gembira ala dia
"aku tak mau.... jikalau aku dimadu ! pulangkan saja ku pada orang tuaku" ..... wahahaha......
"hihihi kok mas Wiji bisa lagu itu ? " aku sedikit memancing
"tadi aku dengar lagu itu di alun-alun saat makan" kata dia
"terus mas ga ganggu si penyanyi itu kan ? jangan ganggu banc......... jangan ganggu banc......" kalimatku
"wahaha, tidaklah Rus, itukan bangsa kamu ! dua tangannya megang giring-giring sambil tepok paha" kata dia kembali membuatku panas
"aku sih teman saja dengan siapapun ! potensi yang kita lihat mas" jawabanku
"coba kamu kesini Rus, seru ! di Jambi mana ada komunitas itu" kata mas Wiji
"mana kutahu" jawabku
"eh jangan-jangan mereka pindah saat penertiban taman lawang atau gang dolly yang ditutup" kata mas Wiji lagi
"mana kutahu" aku kembali mencandai mas Wiji, ampun kok dia jadi bersemangat menceritakan taman lawang segala
"hehehhe Rus kirim foto dong ! full tanpa busana ! aku mau tidur nih dan menghayalkan tubuh pacar" kata mas Wiji
"belum boleh begitu mas, ayolah sholat Isyam, biar ga mikir yang aneh-aneh. Ini karena habis main di alun-alun ya ?" jawabku
"heheh kirim yah, aku kangen kamu" rayu mas Wiji
"sholat dulu" paksaku
"kirim dulu" dia bersikeras
"ya baiklah, tapi dari puser sampe kepala saja ya, karena dibawah puser itu aurat ga boleh diumbar" nasehatku
"asiiikk, ditunggu ya Rus. Siip aku sholat" persetujuan dari dia
setelah itu aku posekan diri dengan membuka baju piyama dan pict nya aku kirimkan untuk mas Wiji, besok-besok kalau minta lebih ke bawah akan kucari alasan penolakan. JIka keberatan aku suruh saja lihat langsung dan silahkan datang lagi ke Jambi.
tululut.......
HPku bergetar lagi.......
"Rus, ikut ke martabak mesir tidak ?" ajak Uwo dan papa Ridwan
"oiiii.... jangan ! si Rusli nak mengaji dikamarku" sorak nenek
aku urungkan untuk menjawab call mas Wiji
lalu datang 1 sms dan kubaca
"ada nenek atau uwo ya ? ya sudah makasih Rus atas pict nya. Aku tidak mau orang lain menyentuh tubuhmu because I love you" kalimat dari mas Wiji dan aku tersenyum membacanya
"nian apo dak galak martabak mesir ?" tanya papa lagi
"oh maulah pa, nenek tinggal sendiri itu tidak benar" kataku
"nah tuuuhhh, ayo Rus, sini nak ! aku lah kenyang, mau tidur habis ngaji" kata nenek dari dalam kamar
aku berlalu ke kamar nenek seraya berkata sama papa " pa, aku pakai irisan sambel ijo ya pa di saosnya" pesanku
"ok Rus, padahal papa pengen jalan sama kamu dan uwo malam-malam gini" jawab papa
"besok mungkin pa, uwo suka sate ajo samsulir" keteranganku
"nian yo ! " persetujuan papa dan uwo kemudian mereka berangkat menuju kedai martabak mesir itu.
di dalam kamar nenek
"naaah lah sampai surat apo kita Rus ?" tanya nenek
"Surat Ali Imran ayat 33 nek" jawabku
"iyoooo nenek dulu yo, lalu kau, awas kau tidak boleh salah" ancam nenek hahahahh ....
padahal nenek yang sering banyak salah karena pengaruh mata dan kecepatan lokomotorik mata pengaruh usia
Mengajilah kami sahut bersahut
nikmat sekali
waktu kecil dan saat menjelang Bapak meninggal, aku belum selancar ini mengaji
besar sekali jasa nenek dalam membesarkanku dan menjagaku serta pastinya sedikit memanjakanku sehingga aku jadi terbiasa tanpa belas kasih dari seorang Ibu.
Jika nenek, papa, dan uwo harus kembali ke hadapan Allah SWT, jangan dalam waktu dekat, aku mohon itu terjadi nanti setelah aku tamat kuliah dan setelah kakiku sembuh, amiiiinn ya Allah ....
Keesokan paginya,
"apo acara kau Rus ? ado kegiatan amal di sekolah ? les nyanyi ?" canda nenek
"hahaha nenek, les nyanyi ? tidaklah nek" jawabku
"bagus itu, nyanyi itu adalah anak lemah" canda nenek lagi
"tapi ngapa yang ndengar nangis ? yang lemah itu yang ndengar " alasanku menyindir nenek
"haha hari ini kau ikut nenek yo" ajak nenek
"kemana nek ?" tanyaku
datanglah uwo dan berkata
"pengen tahu bae kau !" komen uwo hemmmm
"loh uwo.... kan nenek yang ngajak ! harus tahu kemano lah !" kalimatku
"ke rumah orang tua si iLyas, hari ini dia lamaran" kata uwo
"nek ?" aku agak bingung,
setahuku di buku pelajaran, laki-laki yang pergi melamar ! ini kok terbalik, hahaha apa bang iLyas dilamar oleh laki-laki, jadi pacar bang iLyas laki-laki ? wahahahaha bukan itu lah
"jangan bingung ! ini adat Padang Rus, perempuan yang meminang untuk tinggal dirumah perempuan, maka nenek tidak mau kau dengan anak Padang" alasan nenek
"hahahah nenek ada saja" jawabku
Sebelum berangkat, aku melongok ke kamar papa
sepi .....
"mana papa nek ?" tanyaku
"sudah duluan menyiapkan adat sambutan untuk si iLyas" kata nenek
"si Wan ngerti adat Padang ?" tanya Uwo
"lumayan, teman dia banyak yang orang Padang" kata nenek dan kami mengangguk-angguk
wiiih ruwaaaaameeee kediaman itu, wajah yang penuh senyum
bahagia
berkomunikasi
dan aku simpulkan, ini benaran pernikahan dua keluarga dan mereka tidak keberatan dengan persatuan ini.
jika tidak, pasti dari pantun penyambutan akan banyak pertanyaan dan hadangan
so bang iLyas urang Padang ? pantesan cakep dan baik hati hihihi
Ada rombongan Ibu-ibu muda dan rame.....
dandanan dan asesoris baju dominan warna merah, dan silau men .....
mereka berkata
"wan...., uni...... si Rusli ko lah tamat SMA langsungkan sajo pesta perkawinan ! bolehlah kuliah sambil kawin !" kata mereka
dhugsss aku dan papa Ridwan tercekal
"cak mano pulo kau nih ! , itu zaman dulu ! " hadangan dari nenek
dan mereka kembali tertawa cekikikan
Aku ambilkan pict beberapa momen spesial yang kurasa indah di mataku, cikliikkk, ini untuk mas Wiji
ya..... untuk mas Wiji dalam menyemangati dia agar serius dalam menghadapi beberapa ujian masuk Undip tentunya hemmmmm
ada komen kiriman dari dia membalas foto itu
"bagus Rus ! lucu dan Rame ......" kalimat dia yang selalu bisa buat aku tersenyum, oh..... pacar yang jauh.......
Satu jam setelah itu, di rumah bang ilyas makin asik saja, aku dan nenek menikmati acara keakraban ini, naaahh papa Ridwan dan uwo kebagian seksi sibuk
hahaha .....
Tiba pula kiriman pict dari mas Wiji
"OTW semarang" ini pict dia sewaktu menaiki kawasaki nya hahahha Alhamdulillah dah sampe juga Kawasakinya yang dikirim dari Jambi ini
dua Minggu yang lalu keluhnya yaitu.... kapan motornya sampe ????
yang mengurusnya anak sepupu nenek yang sekantor dengan mama mas Wiji, syukurlah.....
"selamat ya mas, dan hati-hati selalu" pesanku
dia membalas
namun hanya dengan lambang
lambang hati merah muda
love
hahahah..... ada-ada saja, dan aku tutup HP itu aku angkat tangan nenek untuk berinsut cari makan ...
setelah dag dig dug dengan hati ketika berkomunikasi dengan mas Wiji, biasanya aku jadi lapar
"nek, lapar" ajak ku
"hihihihi dah lapar kau ? kasihan dari pagi belum makan kita yo" nenek baru sadar
kami duduk di ruang belakang dan papa tergopoh-gopoh menyusul dari belakang
"anak kau lah lapar" hardik nenek
pasangan mata langsung sradak sruduk menuju dapur
"oiii kalian, orang lapar tidak harus berteriak lapar ! " kemarahan papa Ridwan
nenek senyum, semakin senang dengan ketegasan papa Ridwan
datanglah hidangan
"oh maaf uni..... kami kiro uni tidak mau makan" kata kakak perempuan bang iLyas
"anakku yang lapar" kata papa Ridwan
hahahh nenek tidak lapar, tapi langsung saja nenek ambil dua sendok nasi dan satu potong ikan tuna asam pedas dan kerupuk emping asoiii...
nikmat...
nasi pulen dan berasap lagi .....
Malamnya,
kasihan
papa sudah kecapekan mengurus acara itu ....
nenek mengurut punggung papa Ridwan dan aku mengurut dua kaki papa Ridwan
Kemudian papa tertidur setelah merasa rilex
aku dan nenek kembai ke kamar untuk menunaikan sholat Isya
Tiba-tiba
"Rus, uwo lah kenyang ! ke sate ajo samsulir besok saja ya ? besok belum sekolah kau kan ? lagian papa kau lah tidur" kata uwo
"hahahah uwo ..... iyo lah uwo" persetujuanku
Menjelang tidur setelah berbalas kalimat dengan mas Wiji aku dikagetkan oleh satu sms dari nomor yang ga ku kenal
"Rusli, ini aku, Jasri. Dapat nomor kau dari kawan. Sekarang aku lagi di Muaro Tebo, mamak ku sakit. Tadi aku sempat menyeberang sungai dengan perahu peninggalan Bapak kau" kalimat itu
oh sungai kenangan ......
lah emang mamak dia sakit kan ? setelah tidak mempan membunuh papa Ridwan dan aku,
sampai kapanpun uwo tidak akan mengizinkan mencabut balas kiriman itu.
Tapi kasihan juga, aku terbanyang jika mamak yang digitukan orang, sungguh kasihan.
Bersambung ....
Semoga masih mau baca :
bro @3ll0 , bro @Tsunami , bro @balaka , bro @d_cetya , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27
kmarin kemana aja bg???
agak sibuk Bro, dan aku kira sudah tidak ada yang mau baca wkkkkk
Makasih Bro, dan selamat malam ya
Makasih Bro, semoga sedikit kisah di atas mengobati kangen pada Rusli
Makasih Bro Lulu. Kenyataan sulit untuk diubah
sibuk apakah kau baang? hehehe
loh jadi rusli sama wiji udah pacaran yee? apa gw yg lupa?
perasaan gak ada acara tembak2an. terakhir kan yg ada perpisahan itu yee yg rusli nyanyi?
hwaaa bang jasri muncul. kangen deeh
jgn pisahin rusli sma wiji biarlah mereka bersama walau berjauhan bung @turney hehehh