It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
makasih, tunggu next chap ya...chap 9 aku.percepat postnya karen chap 8 pendek hihihi
itu ia chap 8 pendek bgt jadi aku percepat post chap 9 nya jadi tunggu chap 9 ya
* * *
Aku pulang kerumah sangat larut dan aku yakin penghuni rumah sudah terlelap, setelah mamasukan mobil ke garasi aku masuk kerumah dengan mudah meski pintu di kunci karena aku punya kunci rumah sendiri, aku cukup heran melihat ruang tamu dalam keadaan terang oleh cahaya lampu karena mama biasanya selalu mematikanya, aku terkejut melihat Darren tidur di sofa dengan mengenakan piama dan televisi menyala, aku berdiri di sampingnya menatap wajah terlelapnya yang damai tidak ada yang bisa ku katakan dia memang memilik wajah yang mirip dengan Keanu hanya tidak setegas garis wajah Keanu anak ini terlihat manis dia juga begitu hangat. Khawatir Darren kedinginan aku memutuskan menggendong tubuhnya yang lebih kecil dari ku secara perlahan karena tidak ingin membangunkanya menuju kamarnya.
"eunghh", Darren melenguh kecil dalam gendonganku, kulihat perlahan kelopak matanya membuka dan menampilkan mata coklat yang indah.
"euhh, Apa yang kakak lakukan?", matanya mengerjap lucu.
"Aku menggendong mu menuju kamarmu, aku heran kenapa mama dan Winona membiarkan mu tidur di sofa", dia diam dan tangan dinginya menyentuh pipiku membuat ku merasakan sengatan listrik yang aneh.
"Kami khawatir pada mu, aku meminta mereka tidur lebih dulu dan menunggu kakak", dia tersenyum kecil mata sayunya karena baru bangun membuat ku mmhh entahlah dia menawan.
"Kau menunggu ku?, tapi kenapa?", perjalanan menuju kamar Darren terasa jauh, entah kenapa.
"Kau tidak pulang, tidak ada di kantor dan sulit dihubungi, kami cemas", wajahnya manis sekali dengan mata sayu yang sekarang terlihat sedih.
"Sekarang aku di rumah, jadi jangan cemas", dia mengangguk lemah, wajah Darren memang mirip Keanu tapi mereka sangat berbeda.
"Darren bisa kau buka pintunya?, tanganku harus menopangmu jadi...", dia mengangguk dan mengarahkan tanganya untuk membuka pintu kamar.
"Tidurlah lagi Darren", aku meletakanya di tempat tidur.
"Jangan perlakukan aku seperti remaja belasan tahun kak", dia menatapku dengan tatapan mengintimidasi saat aku memasangkan selimut ketubuhnya.
"Kau merasa ku perlakukan begitu?", dia memalingkan wajahnya sialnya itu sangat manis.
"Kau menggendong ku kekamar dan memasangkan selimut, bahkan anak remaja tidak suka di perlakukan begitu", wajahnya sedikit memerah, sekarang aku tau kenapa Xavier rela selingkuh demi Darren lihat dia begitu manis.
"Aku tidak mungkin membangunkanmu yang terlihat sangat nyenyak, dan kau sepertinya suka ku gendong seperti tuan putri begitu", aku tertawa kecil sedangkan Darren menatapku dengan kesal.
"Baiklah aku akan kekamar ku dan kau tidurlah, atau apa perlu ku temani?", dia menggeleng cepat.
Tepat saat aku akan membuka pintu dan keluar, Darren membuka suara.
"Aku tau kau tidak baik-baik saja kak, kau bisa cerita pada ku kapan pun", aku tidak menjawab ku matikan lampu dan keluar dari kamar Darren dan menutup pintunya. Bahkan kau tau aku tidak dalam keadaan baik, kau berharap aku bercerita? Darren aku tidak mungkin cerita aku punya hubungan dengan Keanu dan melarangnya menikah.
Suasana hening ruangan ini memuakan bagiku di tambah aku harus berkutat dengan kertas-kertas ini aku tidak tertarik dengan bisnis papa tapi dia terus memaksa, aku bukan direktur utama di perusahaan ini karena papa lah direkturnya berbeda dengan Darren yang menjadi direktur di cabang lain papa ingin aku melihat cara dia memimpin dan mengikutinya padahal sudah jelas aku tidak tertarik dengan jabatan di perusahaan ini. Aku mendengar seseorang mengetuk pintu.
"Masuk...", ternyata Rin yang mengetuk.
"Tuan Darren ingin bertemu dangan anda", aku menatapnya heran, tidak biasanya Darren ke kantor ini pada jam kerja ya kecuali karena papa memanggilnya.
"Baiklah biarkan dia masuk", Rin keluar dan menutup pintu lalu tidak lama setelahnya Darren masuk dia terlihat keren dengan jas hitam formal rambut coklat terangnya dibiarkan sedikit berantakan dan menyentuh pipinya dugaan ku pasti dia dari kantor dia berjalan mendekati meja kerjaku gayanya sangat khas direktur dia punya jiwa pemimpin itulah alasan papa memberinya kepercayaan memegang salah satu cabang perusahaan, aku diam membiarkannya mendekat dan sekarang dia berada di belakang kursi ku berikutnya aku terkejut merasakan tangan dinginya memeluk leherku dari belakang ini kedua kalinya Darren memeluk leherku setelah sebelumnya saat di kamarnya dia tiba-tiba bertanya apa aku mencintainya atau tidak saat itu aku tanpa sadar mulut ku bergerak sendiri dan mengatakan aku mencintainya, pelukanya sekarang sangat manja, ini hanya dugaan ku apa dia tidak bisa menemukan Xavier saat ingin bermanja sekarang?.
"Kak Keanu menelpon ku, dia ingin aku menginap di rumahnya pekan depan", aku sedikit merasakan sengatan aneh lagi saat mendengar suara manja Darren di sekitar leherku.
"Kau pasti senang?", dia masih memeluk leherku dan ku biarkan saja karena rasanya itu cukup hangat.
"Sangat...kakak sangat jarang menghubungi ku lebih dulu selalu aku yang lebih dulu tapi tadi dia menelpon dan aku sangat senang dia ingat padaku sedingin apa pun dia", Darren melepaskan pelukanya dan menuju sofa mendaratkan tubuhnya disana.
"Sedingin apapun Keanu dia tetap ingat dia punya adik Darren jadi wajar kan?", dia melopat kegirangan dan aku sangat terkejut karena dia berubah dari direktur muda berkarisma ke bocah sekolah dasar yang mendapat permen.
"Darren apa kau bipolar?", dia menatap ku dengan tatapan polos aku yakin Xavier tidak akan tahan melihat Darren begini karena bahkan aku tidak tahan karena dia sangat lucu dan manis aku tidak perez ini sungguhan.
"Bagaimana bisa kau bilang aku bipolar kak?", aku terkejut melihatnya apa itu uh hati ku terasa di gelitik dan rasanya kupu-kupu berterbangan.
"Saat kau baru masuk ke ruangan ini kau seorang direktur dan sekarang aku melihat bocah sekolah dasar", dan detik berikutnya Darren menjadi lebih tenang dan berekspresi datar.
"huh ku harap kau tarik ucapan mu kak", aku akan minum racun saat ini juga apa dia tidak sadar? dalam sekejab dia berubah ekspresi? uhh aku tidak yakin Darren berusia 20 tahun.
"Aku ingin tau bagaimana kakak ku dulu saat kalian masih kecil", Darren menatap langit-langit ruangan ku, tidak kusangka dia akan tanya kan hal itu.
"Kau mau aku bercerita?", Darren mengangguk tanpa menatap ku.
"Saat kami masih kecil Keanu sangat cengeng, cerewet dan posesif", Darren hanya diam aku yakin dia menunggu aku melanjutkan.
"Aku ingat bagaimana dia mengusir teman sekolah ku karena tidak mau aku bermain dengan orang lain, ayah pernah datang malam hari kerumah karena Keanu menangis ingin tidur denganku", Darren menatap ku sekilas.
"Kalian bukan hanya sepupu kalian sangat dekat ya", dia tersenyum tipis dan ada sedikit jarum yang menusuk jantung ku melihat senyuman yang terlihat seperti seringai itu.
"Keanu sering menangis dan tertawa bersama ku, saat itu kau belum lahir Keanu begitu manis dia sering datang kerumah ku yang jaraknya tidak jauh dari rumah ayah dan ibu, dia akan makan semua sayuran yang tidak kusukai agar mama mengira aku yang memakan sayuran itu dan tidak dimarahi begitu juga Keanu aku akan makan makanan yang tidak dia sukai, kami berbagi banyak hal", menceritakan Keanu kecil membuat ku merindukanya.
"Tapi kakak sudah berubah, dan setiap aku tanya ayah kenapa dia berubah ayah hanya bilang karena kakak harus dewasa, dan aku tidak tau dewasa artinya menjadi dingin dan menjadi boneka ayah, aku bertanya-tanya kenapa kakak mau menjadi boneka ayah dan menurutinya meski dia selalu bilang dia sangat membenci ayah", ada kesedihan disana dimata coklat terang milik Darren yang masih setia menatap langit-langit ruangan ini.
"Aku tidak tau Keanu membenci ayah", aku tidak bohong karena di mata ku dan Winona ayah begitu baik lalu kenapa Keanu membencinya? ternyata sangat banyak hal yang terjadi selama kami lost contac dan aku perlahan akan mencari tahunya.
"Kakak tidak suka banyak bicara, jadi jika aku bertanya dia hanya mendengarkan tanpa menjawab, ahahah jika aku sampai tau alasan dia berubah adalah karena perbuatan ayah, aku akan membunuhnya sama seperti dia membunuh jiwa kakak yang sebelumnya ceria", aku bergidik ngeri mendengar perkataan Darren hey dia benar-benar bipolar.
"Mengenai ayah...", Darren menatap ku datar.
"Jika spekulasi ku benar, aku tidak akan membiar kan kau atau kak Winona menghalangi aku membunuh ayah, tidak peduli bagaimana pun kecuali dia mengembalikan kakak ku....", aku merasa sedih melihat Darren menunduk sebagian helaian rambutnya menutupi matanya.
"Kakak ku yang ceria dan ekspresif", aku tidak bisa berfikir buruk tentang ayah ini baru spekulasi Darren saja.
"Darren....", aku mendekatinya dan memeluk tubuhnya, rasanya sangat pas tubuhnya yang lebih kecil dari ku saat ku peluk begini.
"Ayo kita ke caffe kak dan makan...", Darren mengangkat wajahnya dan tersenyum manis membuat ku tanpa sadar juga ikut tersenyum.
Kurasa aku berniat merebut Darren dari Xavier dan menyetujui Keanu menikah, karena entah bagaimana aku merasa ingin melindunginya dan memilikinya, aku tidak ingin wajah polosnya seperti tadi di nikmati orang lain terutama Xavier si serakah itu hufh sudah jelas dia punya viona dia masih menginginkan Darren meski butuh waktu aku akan merebut Darren, ah lengkap, terasa jahat karena setelah lepas dari Keanu sekarang ada adiknya dan bagaimana aku bisa menolak sedangkan tubuh ku memberika respon sebaliknya meski hanya dengan pelukan kecil darinya kupu-kupu sudah menggelitik perutku. Dan aku harus tau apa yang terjadi pada Keanu yang merubah dia, apa benar itu perbuatan ayah? semua akan ku cari tahu ya meski itu artinya aku harus merangkak karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar mencari jawabanya.
* * *
Aku pulang kerumah sangat larut dan aku yakin penghuni rumah sudah terlelap, setelah mamasukan mobil ke garasi aku masuk kerumah dengan mudah meski pintu di kunci karena aku punya kunci rumah sendiri, aku cukup heran melihat ruang tamu dalam keadaan terang oleh cahaya lampu karena mama biasanya selalu mematikanya, aku terkejut melihat Darren tidur di sofa dengan mengenakan piama dan televisi menyala, aku berdiri di sampingnya menatap wajah terlelapnya yang damai tidak ada yang bisa ku katakan dia memang memilik wajah yang mirip dengan Keanu hanya tidak setegas garis wajah Keanu anak ini terlihat manis dia juga begitu hangat. Khawatir Darren kedinginan aku memutuskan menggendong tubuhnya yang lebih kecil dari ku secara perlahan karena tidak ingin membangunkanya menuju kamarnya.
"eunghh", Darren melenguh kecil dalam gendonganku, kulihat perlahan kelopak matanya membuka dan menampilkan mata coklat yang indah.
"euhh, Apa yang kakak lakukan?", matanya mengerjap lucu.
"Aku menggendong mu menuju kamarmu, aku heran kenapa mama dan Winona membiarkan mu tidur di sofa", dia diam dan tangan dinginya menyentuh pipiku membuat ku merasakan sengatan listrik yang aneh.
"Kami khawatir pada mu, aku meminta mereka tidur lebih dulu dan menunggu kakak", dia tersenyum kecil mata sayunya karena baru bangun membuat ku mmhh entahlah dia menawan.
"Kau menunggu ku?, tapi kenapa?", perjalanan menuju kamar Darren terasa jauh, entah kenapa.
"Kau tidak pulang, tidak ada di kantor dan sulit dihubungi, kami cemas", wajahnya manis sekali dengan mata sayu yang sekarang terlihat sedih.
"Sekarang aku di rumah, jadi jangan cemas", dia mengangguk lemah, wajah Darren memang mirip Keanu tapi mereka sangat berbeda.
"Darren bisa kau buka pintunya?, tanganku harus menopangmu jadi...", dia mengangguk dan mengarahkan tanganya untuk membuka pintu kamar.
"Tidurlah lagi Darren", aku meletakanya di tempat tidur.
"Jangan perlakukan aku seperti remaja belasan tahun kak", dia menatapku dengan tatapan mengintimidasi saat aku memasangkan selimut ketubuhnya.
"Kau merasa ku perlakukan begitu?", dia memalingkan wajahnya sialnya itu sangat manis.
"Kau menggendong ku kekamar dan memasangkan selimut, bahkan anak remaja tidak suka di perlakukan begitu", wajahnya sedikit memerah, sekarang aku tau kenapa Xavier rela selingkuh demi Darren lihat dia begitu manis.
"Aku tidak mungkin membangunkanmu yang terlihat sangat nyenyak, dan kau sepertinya suka ku gendong seperti tuan putri begitu", aku tertawa kecil sedangkan Darren menatapku dengan kesal.
"Baiklah aku akan kekamar ku dan kau tidurlah, atau apa perlu ku temani?", dia menggeleng cepat.
Tepat saat aku akan membuka pintu dan keluar, Darren membuka suara.
"Aku tau kau tidak baik-baik saja kak, kau bisa cerita pada ku kapan pun", aku tidak menjawab ku matikan lampu dan keluar dari kamar Darren dan menutup pintunya. Bahkan kau tau aku tidak dalam keadaan baik, kau berharap aku bercerita? Darren aku tidak mungkin cerita aku punya hubungan dengan Keanu dan melarangnya menikah.
Suasana hening ruangan ini memuakan bagiku di tambah aku harus berkutat dengan kertas-kertas ini aku tidak tertarik dengan bisnis papa tapi dia terus memaksa, aku bukan direktur utama di perusahaan ini karena papa lah direkturnya berbeda dengan Darren yang menjadi direktur di cabang lain papa ingin aku melihat cara dia memimpin dan mengikutinya padahal sudah jelas aku tidak tertarik dengan jabatan di perusahaan ini. Aku mendengar seseorang mengetuk pintu.
"Masuk...", ternyata Rin yang mengetuk.
"Tuan Darren ingin bertemu dangan anda", aku menatapnya heran, tidak biasanya Darren ke kantor ini pada jam kerja ya kecuali karena papa memanggilnya.
"Baiklah biarkan dia masuk", Rin keluar dan menutup pintu lalu tidak lama setelahnya Darren masuk dia terlihat keren dengan jas hitam formal rambut coklat terangnya dibiarkan sedikit berantakan dan menyentuh pipinya dugaan ku pasti dia dari kantor dia berjalan mendekati meja kerjaku gayanya sangat khas direktur dia punya jiwa pemimpin itulah alasan papa memberinya kepercayaan memegang salah satu cabang perusahaan, aku diam membiarkannya mendekat dan sekarang dia berada di belakang kursi ku berikutnya aku terkejut merasakan tangan dinginya memeluk leherku dari belakang ini kedua kalinya Darren memeluk leherku setelah sebelumnya saat di kamarnya dia tiba-tiba bertanya apa aku mencintainya atau tidak saat itu aku tanpa sadar mulut ku bergerak sendiri dan mengatakan aku mencintainya, pelukanya sekarang sangat manja, ini hanya dugaan ku apa dia tidak bisa menemukan Xavier saat ingin bermanja sekarang?.
"Kak Keanu menelpon ku, dia ingin aku menginap di rumahnya pekan depan", aku sedikit merasakan sengatan aneh lagi saat mendengar suara manja Darren di sekitar leherku.
"Kau pasti senang?", dia masih memeluk leherku dan ku biarkan saja karena rasanya itu cukup hangat.
"Sangat...kakak sangat jarang menghubungi ku lebih dulu selalu aku yang lebih dulu tapi tadi dia menelpon dan aku sangat senang dia ingat padaku sedingin apa pun dia", Darren melepaskan pelukanya dan menuju sofa mendaratkan tubuhnya disana.
"Sedingin apapun Keanu dia tetap ingat dia punya adik Darren jadi wajar kan?", dia melopat kegirangan dan aku sangat terkejut karena dia berubah dari direktur muda berkarisma ke bocah sekolah dasar yang mendapat permen.
"Darren apa kau bipolar?", dia menatap ku dengan tatapan polos aku yakin Xavier tidak akan tahan melihat Darren begini karena bahkan aku tidak tahan karena dia sangat lucu dan manis aku tidak perez ini sungguhan.
"Bagaimana bisa kau bilang aku bipolar kak?", aku terkejut melihatnya apa itu uh hati ku terasa di gelitik dan rasanya kupu-kupu berterbangan.
"Saat kau baru masuk ke ruangan ini kau seorang direktur dan sekarang aku melihat bocah sekolah dasar", dan detik berikutnya Darren menjadi lebih tenang dan berekspresi datar.
"huh ku harap kau tarik ucapan mu kak", aku akan minum racun saat ini juga apa dia tidak sadar? dalam sekejab dia berubah ekspresi? uhh aku tidak yakin Darren berusia 20 tahun.
"Aku ingin tau bagaimana kakak ku dulu saat kalian masih kecil", Darren menatap langit-langit ruangan ku, tidak kusangka dia akan tanya kan hal itu.
"Kau mau aku bercerita?", Darren mengangguk tanpa menatap ku.
"Saat kami masih kecil Keanu sangat cengeng, cerewet dan posesif", Darren hanya diam aku yakin dia menunggu aku melanjutkan.
"Aku ingat bagaimana dia mengusir teman sekolah ku karena tidak mau aku bermain dengan orang lain, ayah pernah datang malam hari kerumah karena Keanu menangis ingin tidur denganku", Darren menatap ku sekilas.
"Kalian bukan hanya sepupu kalian sangat dekat ya", dia tersenyum tipis dan ada sedikit jarum yang menusuk jantung ku melihat senyuman yang terlihat seperti seringai itu.
"Keanu sering menangis dan tertawa bersama ku, saat itu kau belum lahir Keanu begitu manis dia sering datang kerumah ku yang jaraknya tidak jauh dari rumah ayah dan ibu, dia akan makan semua sayuran yang tidak kusukai agar mama mengira aku yang memakan sayuran itu dan tidak dimarahi begitu juga Keanu aku akan makan makanan yang tidak dia sukai, kami berbagi banyak hal", menceritakan Keanu kecil membuat ku merindukanya.
"Tapi kakak sudah berubah, dan setiap aku tanya ayah kenapa dia berubah ayah hanya bilang karena kakak harus dewasa, dan aku tidak tau dewasa artinya menjadi dingin dan menjadi boneka ayah, aku bertanya-tanya kenapa kakak mau menjadi boneka ayah dan menurutinya meski dia selalu bilang dia sangat membenci ayah", ada kesedihan disana dimata coklat terang milik Darren yang masih setia menatap langit-langit ruangan ini.
"Aku tidak tau Keanu membenci ayah", aku tidak bohong karena di mata ku dan Winona ayah begitu baik lalu kenapa Keanu membencinya? ternyata sangat banyak hal yang terjadi selama kami lost contac dan aku perlahan akan mencari tahunya.
"Kakak tidak suka banyak bicara, jadi jika aku bertanya dia hanya mendengarkan tanpa menjawab, ahahah jika aku sampai tau alasan dia berubah adalah karena perbuatan ayah, aku akan membunuhnya sama seperti dia membunuh jiwa kakak yang sebelumnya ceria", aku bergidik ngeri mendengar perkataan Darren hey dia benar-benar bipolar.
"Mengenai ayah...", Darren menatap ku datar.
"Jika spekulasi ku benar, aku tidak akan membiar kan kau atau kak Winona menghalangi aku membunuh ayah, tidak peduli bagaimana pun kecuali dia mengembalikan kakak ku....", aku merasa sedih melihat Darren menunduk sebagian helaian rambutnya menutupi matanya.
"Kakak ku yang ceria dan ekspresif", aku tidak bisa berfikir buruk tentang ayah ini baru spekulasi Darren saja.
"Darren....", aku mendekatinya dan memeluk tubuhnya, rasanya sangat pas tubuhnya yang lebih kecil dari ku saat ku peluk begini.
"Ayo kita ke caffe kak dan makan...", Darren mengangkat wajahnya dan tersenyum manis membuat ku tanpa sadar juga ikut tersenyum.
Kurasa aku berniat merebut Darren dari Xavier dan menyetujui Keanu menikah, karena entah bagaimana aku merasa ingin melindunginya dan memilikinya, aku tidak ingin wajah polosnya seperti tadi di nikmati orang lain terutama Xavier si serakah itu hufh sudah jelas dia punya viona dia masih menginginkan Darren meski butuh waktu aku akan merebut Darren, ah lengkap, terasa jahat karena setelah lepas dari Keanu sekarang ada adiknya dan bagaimana aku bisa menolak sedangkan tubuh ku memberika respon sebaliknya meski hanya dengan pelukan kecil darinya kupu-kupu sudah menggelitik perutku. Dan aku harus tau apa yang terjadi pada Keanu yang merubah dia, apa benar itu perbuatan ayah? semua akan ku cari tahu ya meski itu artinya aku harus merangkak karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar mencari jawabanya.
@fuumareicchi , @dhika_smg ,
@Zhar12 , @duna , @caetsith
@Mangki36 , @TigerGirlz ,
@Wooyoung , @doodledeedum ,
@balaka , @WYATB , @rayarere ,
@Soni_Saja , , @zeva_21 ,
@JulianWisnu2 , @leviostorm ,
@mikaelkananta_cakep ,
@admmx01 ,
@4ndh0 , @nakashima , @ukhty ,
@dole_dole , @yo_sap89 , @rizal_
acank , @3ll0 , @ikmal_lapasila ,
@d_cetya , @adamy , @arieat ,
@arhies ,
ramadhani_
rizky , @abidoank , @sandalrusak ,
@tristandust , @tialawliet ,
@boezel , @lulu_75 , @cibro ,
@mustaja84465148 ,
@aldino_13 , @dafiaditya ,
@danze , @cute_inuyasha ,
@yudha19 , @steve_hendra ,
@edelwis , @wita , @egosantoso
@Tsunami @faisalrayhan
aku post Triangel 9 lebih cepat sebagai permintaan maaf karena Triangel 8 pendek banget....Triangel 9 ini aku ketik baru tadi malam jadi kalau banyak typo maaf ya
bisa nggak ya dyllou ngerebut darren dri xavier? bakalan seru nih kayaknya
Asik lagi karna dyllou mau merebut darrrn dr xavier,,,semoga sukses dyllou,,,,
Oh ya,,, ayah itu ayah kandungnya keanu dan darren ya??? Kalo ayah kandungnya dyllou mereka manggilnya papa?
tp part ini ttp pendek yee. hehehe
yap tepat ayah itu dari keanu dan darren dan papa itu dari winona dan dyllou
emmh darren memang ga tau
doain aja dyllou bisa ngerebut darren
ini padahal udah 33 halaman aku buat yang triangel 9 ini