BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

My Glasses and His Voice

Setelah sekian lama jadi silent reader akhirnya mau juga nulis cerita pertama gue semoga suka ya.
«1345678

Comments

  • Pilot:
    Raka pov

    Suasana tempat ini bisa dibilang tidak sepi, mengapa ku bilang seperti itu? Karena ini adalah mall ya mall. Akhirnya aku terdampar disini mencari cari apa yang kucari. Oh ya perkenalakan namaku Raka Aditama siswa kelas 11 di salah satu SMA swasta di kota depok. Penampilanku? Aku bukan oranh yang selalu bernampilan zaman sekarang. Aku lebih suka apa adanya. Dengan kacamata bertengger di atas hidung-ku. Walau cupu tapi otakku tidak cupu layaknya penampilanku setidaknya aku menguasai hampir semua pelajaran disekolah kecuali pelajaran olahraga.
    "Ke mana lagi nih kita? Bosen pulang jam segini" tanya Gilang. Oh ya aku mempunyai 2 sahabat baik.
    Yang pertama adalah Gilang Aji Pradana sudah tau kan dari namanya dia anak ke-berapa? Gilang ini tidak sepertiku dia lebih modis dan menyukai pelajaran olahraga. Yang kedua adalah Ariana Putri Medina dia cantik dan pintar anehnya dia belum mempunyai pacar.
    "Terserah kalian aja toh gue ikut kalian cuma mau ke toko buku aja" jawabku
    "Aduh ka, lo tuh ya mau sampe kapan sih pacaran sama buku? Kayanya buku dikamar lo bisa nyaingin koleksi sepatu gue sama riana deh" timpa gilang
    "Tau ka, gak ada apa cowok yg bisa bikin lo jatuh hati gitu?" Tanya riana
    oh ya aku belom bilang bukan kalo aku berbeda juga? Hehe aku menyukai batangan dari pada lembah milik para wanita.
    "Gak ada rin gue masih betah jomblo" jelasku
    "Yaudahlah kalo gitu. Ayo deh kita makan dulu sebelum pulang cacing gue udah demo nih" ajak riana
    "Ayolah gue juga udah laper lo juga laper kan ka?" Tanya gilang
    Aku hanya diam dan tersenyum.
    Saat menuju tempat makan aku tersandung oleh kaki. Saatku melihat si pemilik kaki aki sudah tau siapa itu? Huh dia lagi. Apa tidak bisa saja dia sehari saja berhenti menjahiliku. Huh ........
    "Kalo jalan pake mata, mata lo udah empat masih aja gak liat jalan" hardiknya
    "Yeeee, lo yg aneh gue liat kaki lo sengaja di rentangin biar raka jatoh, jadi cowok kok jahat pantes gak pernah punya pacar" omel riana
    "Udah rin, kita pergi aja gak usah di panjangin." Ajakku
    Akhirnya aku, riana, dan gilang urung makan. Kita lebih memilih pulang ke rumah. Aku tidak bareng dengan mereka aku sudah dijemput oleh pak ujang supir dikeluargaku. Ah sebenarnya aku tidak suka seperti ini hanya karena oma takut asma-ku kumat dia jadi over protective padaku. Tapi aku berpikir mungkin oma hanya tidak mau melihatku sakit lagi.
    "Langsung pulang den?" Tanya pak ujang
    Aku hanya mengganguk.
    Dijalan aku masih memikirkan kejadian tadi serta yang lalu-lalu. Sudah 1,5 tahun ini dia sukses membuatku ingin pindah sekolah saja. Tapi karena oma bersikukuh aku harus bersekolah di sekolah itu huh. Sabar ka hanya 1,5 tahun lagi untuk lulus dari tempat itu. Aki hanya bisa bersabar dengan kelakuan anak itu, ya anak itu namanya Nathan, Nathan Adiwiro Prapanca ya dialah yg membuatku tidak betah disekolah. Dialah bad boy yang jagoan di sekolah ku. Dialah Nathan.
  • Pilot:
    Raka pov

    Suasana tempat ini bisa dibilang tidak sepi, mengapa ku bilang seperti itu? Karena ini adalah mall ya mall. Akhirnya aku terdampar disini mencari cari apa yang kucari. Oh ya perkenalakan namaku Raka Aditama siswa kelas 11 di salah satu SMA swasta di kota depok. Penampilanku? Aku bukan oranh yang selalu bernampilan zaman sekarang. Aku lebih suka apa adanya. Dengan kacamata bertengger di atas hidung-ku. Walau cupu tapi otakku tidak cupu layaknya penampilanku setidaknya aku menguasai hampir semua pelajaran disekolah kecuali pelajaran olahraga.
    "Ke mana lagi nih kita? Bosen pulang jam segini" tanya Gilang. Oh ya aku mempunyai 2 sahabat baik.
    Yang pertama adalah Gilang Aji Pradana sudah tau kan dari namanya dia anak ke-berapa? Gilang ini tidak sepertiku dia lebih modis dan menyukai pelajaran olahraga. Yang kedua adalah Ariana Putri Medina dia cantik dan pintar anehnya dia belum mempunyai pacar.
    "Terserah kalian aja toh gue ikut kalian cuma mau ke toko buku aja" jawabku
    "Aduh ka, lo tuh ya mau sampe kapan sih pacaran sama buku? Kayanya buku dikamar lo bisa nyaingin koleksi sepatu gue sama riana deh" timpa gilang
    "Tau ka, gak ada apa cowok yg bisa bikin lo jatuh hati gitu?" Tanya riana
    oh ya aku belom bilang bukan kalo aku berbeda juga? Hehe aku menyukai batangan dari pada lembah milik para wanita.
    "Gak ada rin gue masih betah jomblo" jelasku
    "Yaudahlah kalo gitu. Ayo deh kita makan dulu sebelum pulang cacing gue udah demo nih" ajak riana
    "Ayolah gue juga udah laper lo juga laper kan ka?" Tanya gilang
    Aku hanya diam dan tersenyum.
    Saat menuju tempat makan aku tersandung oleh kaki. Saatku melihat si pemilik kaki aki sudah tau siapa itu? Huh dia lagi. Apa tidak bisa saja dia sehari saja berhenti menjahiliku. Huh ........
    "Kalo jalan pake mata, mata lo udah empat masih aja gak liat jalan" hardiknya
    "Yeeee, lo yg aneh gue liat kaki lo sengaja di rentangin biar raka jatoh, jadi cowok kok jahat pantes gak pernah punya pacar" omel riana
    "Udah rin, kita pergi aja gak usah di panjangin." Ajakku
    Akhirnya aku, riana, dan gilang urung makan. Kita lebih memilih pulang ke rumah. Aku tidak bareng dengan mereka aku sudah dijemput oleh pak ujang supir dikeluargaku. Ah sebenarnya aku tidak suka seperti ini hanya karena oma takut asma-ku kumat dia jadi over protective padaku. Tapi aku berpikir mungkin oma hanya tidak mau melihatku sakit lagi.
    "Langsung pulang den?" Tanya pak ujang
    Aku hanya mengganguk.
    Dijalan aku masih memikirkan kejadian tadi serta yang lalu-lalu. Sudah 1,5 tahun ini dia sukses membuatku ingin pindah sekolah saja. Tapi karena oma bersikukuh aku harus bersekolah di sekolah itu huh. Sabar ka hanya 1,5 tahun lagi untuk lulus dari tempat itu. Aki hanya bisa bersabar dengan kelakuan anak itu, ya anak itu namanya Nathan, Nathan Adiwiro Prapanca ya dialah yg membuatku tidak betah disekolah. Dialah bad boy yang jagoan di sekolah ku. Dialah Nathan.
  • Awal yang menarik.

    Next update aku dimention ya.Trims.
  • sukaaaa banget sama tipe seme badboy x uke nerd.... apalagi kalo seme nya yg posesif gitu sm si uke. aaaahh gak sabar pingin baca update-an nya :D
    boleh nitip mention ya kaka kalo udah lanjutt.. jgn lama2 update nya, hhehe :)
  • @3ll0 iyaaa makasihnya nanti kalo update di mention lagi nyiapin 2 chapter sekaligus

    @caetsith hehe kita sama nih suka yg posesif haha. makasih nanti kalo update di mention kok lagi ngerjain 2 chapter sekaligus hehe.
  • tinggalin jejak
  • mention ya ts :)
  • itu double post ya... bagus ceritanya @CurhatDetected di mention ya ...
  • Mention mention, makasih
  • Hehehe ... nice story, lanjut gan ente pinter bikin pembaca nebak2 :)
  • tinggaln jejak dulu
  • @3ll0 @caetsith
    @adamy @jacksmile @lulu_75 @arifinselalusial @Tsunami @Xian_Lee @ananda1 memanggil para sesepuh BF hehe maaf kall jelek masih belajar
  • Chapter 2: Kedatangan

    Raka Pov

    Disini seperti pagi-pagi sebelumnya didalam kendaraan yang mengantarku ke sekolah. Sembari menikmati alunan musik dari iPod-ku. Tak terasa waktu tiba - tiba sudah tiba disekolah. Pagi itu terasa dingin tidak seperti biasa karena mungkin cuaca hujan entahlah. Ku berjalan menyusuri lorong sekolah. Tiba dikelas aku melihat riana tengah berkutat dengan pekerjaan rumahnya. Ah anak itu selalu saja begitu tak pernah berubah.

    "Lo tuh ya rin, kebiasaan dari SMP ya dirubah dong udah kelas 11 juga" ucapku sembari duduk disebelahnya

    "Ya gimana lagi ka udah kebiasaan, tadi malem juga gue sibuk" balasnya

    "Sibuk apa?" Tanyaku

    "Biasa gue ke party. Kaya gak tau gue aja ka" ucapnya sambil tertawa kecil

    Kubiarkan dia berkutat dengan tugasnya, ku menerawang ke luar kelas dimana hujan masih saja turun. Ah bukannya setiap hari biasanya si nathan selalu punya saja kegiatan menjahiliku. Ke mana dia? Apa dia tidak masuk?
    Berpikir apa aku ini? Semestinya aku senang dia tak menjahili ku. Huh....

    Bel masuk berbunyi. Tak lama masuklah guru matematika yang terkenal killer.

    "Selamat pagi anak - anak, pagi ini kita kedatangan siswa baru. Ayo silahkan masuk" panggilnya

    Masuklah seonggok eh seorang manusia maksudku. Aku tak memperhatikan karena asik melihat hujan sedari tadi.

    "Ayo perkenalkan dirimu" suruh bu melly guru matematika

    "Perkenalkan nama saya Gading Marcello, kalian bisa panggil gading saja. Saya pindahan dari Surabaya" jelasnya

    "Baiklah gading semoga kamu betah dikelas ini. Kamu bisa duduk di sebelah renata" suruhnya

    Aku yang sedari tadi asyik melihat hujan sampai tak menyadari anak baru itu kini duduk dibelakangku. Sampai jam istirahat aku tak menyadari bahwa masih ada siswa baru dikelas ini.


    Jam istirahat

    "Rin, itu siapa?" Tanyaku

    "Buset ka, lu tadi masuk kan? Duduk disebelah gue kan? Masa gak tau sih?" Ucapnya

    "Gue gak merhatiin rin" jawabku

    "Hadeeeh. Dia gading anak baru pindahan dari surbaya" jelasnya singkat

    Awal yang kulihat tentang dia. Ah nambah lagi bad boy disekolah ini setelah nathan. Penampilannya yang gak terlalu modis tapi masih sesuai dengannya ditambah rambut spikenya. Oh god makin tambah...... tunggu kenapa aku seperti ini. Apa mungkin? Ah buru buru kubuang pikiran itu. Ya tuhan aku belum siap jatuh cinta (lagi) .....

    Gading pov

    Kulihat sejak tadi anak itu asik dengan pikirannya sendiri. Tapi tunggu. Wajah itu? Mungkinkah? Ah mana mungkin.

    "Hai.. nama gue Renata biasa dipanggil rena. Semoga lo betah ya di sekolah dan kelas kita." Tuturnya halus

    "Gue gak perlu kan nyebut nama gue. So thanks sambutannya." Jawabku sambil meningalkannya

    Aku memang seperti ini jadi bagi kalian teman baruku haraf di maklumi saja ya.
    Aku tidak perlu memperkenalkan diriku bukan. Umurku saat ini 17thn aku anak kedua dari dua bersaudara kakakku sedang kuliah di luar negri. Ayah seorang kepala cabang suatu bank swasta, bunda seorang pengusaha yang memiliki usaha butik. Aku pindah ke sini karena ayah dipindah tugas ke kantor cabang baru di kota ini. Aku sebenarnya tidak ingin pindah karena itu akan membuatku beradaptasi dengan lingkungan baru dan harus meninggalkan temanku di surabaya.

    Tentang anak tadi? Aku tak tau namanya. Tapi wajahnya mengingatkan aku pada seorang dimasa laluku. Siapakah dia? Mungkinkah? ....
  • Chapter 3: Teman atau ... ?


    Nathan Pov

    Tak usah heran kenapa aku suka sekali menjahili raka si manusia cupu itu. Aku benci melihat manusia macam raka sudah cupu lemah pula. Tidak sepertiku.

    Perkenalkan bagi ya belum tau diriku. Aku Nathan Adiwiro Prapanca aku anak tunggal tak perlu kujelaskan orang tuaku toh nanti akan ada saatnya kalian tahu tentangnya. Umurku 17thn baru saja kemarin aku ulang tahun

    Kini aku berada dikelas. Tidak usah kaget aku bukan anak ipa seperti si cupu aku anak ips haha. Oke lupakan

    "Than, gimana nih kita kekurangan pemain basket untuk besok" Jelas alex . Alex adalah temanku

    "Gampang lah lex, nanti gue cari yang bisa gantiin" jawabku santai

    Ku keluar kelas saat itu hujan sudah reda kulihat lapangan tak terlalu becek, mungkin sudah dibersihkan penjaga sekolah. Tapi pandangan ku tertuju pada sosok yang sedang memainkan bola basket. Siapa dia? Apa murid kelas X? Apa mungkin anak baru? Permainan basketnya bagus malah sepertinya hampir menandingiku

    Ah aku harus mengajak bergabung di team basket sekolah bisa saja dia membantu team sekolah untuk menjadi pemenang.

    Bel sekolah

    Ah. Akhirnya pulang juga segera kulangkah kan kakiku untuk mencarinya. Wah pas dia ada di sana. Ku hampiri dia.

    "Permainan lo bagus? Lo suka basket?" Tanyaku

    "Ya." Jawabnya singkat

    "Gimana kalo lo gabung ke team basket sekolah? Lo anak baru ya? Oh ya nama lo siapa? Gue Nathan anak ips 2." Tanyaku

    "Iya. Gue Gading, gue anak ipa 1" jawabnya seadanya

    Wah dia satu kelas sama si cupu.

    "So gimana? Kebetulan team kita kurang gara gara ada yang cabut" jelasku

    "Oke. Kapan latihan?" Tanyanya

    "Gak usah latihan, gue udah liat main lo tadi pas istirahat. So besok kita ada tanding sama SMA Lafonte. Lo langsung main aja" jelasku lagi

    "Okelah" sembari berjabat tangan

    Sudah ditemukan pemain pengganti untuk team basket sekolah.

    Oh ya, hari ini aku belom lihat si cupu, rasanya kalo tak menjahilinya ada yang kurang. Tapi tunggu bukan itu si cupu? Wah sial dia sudah dijemput oleh supirnya yah hari ini aku tak bisa menjahilinya. Mungkin besok akan ku gandakan saja jahilku padanya.


    Raka pov

    Hah, sudah jam pulang segera kulangkahkan kakiku menuju parkiran. Tapi bukannua itu si anak baru dan ..... oh god nathan. Hah, sedang apa mereka? Berjabat tangan pula. Ah nathan menuju ke sini. Ku tinggalkan tempat tadi dari pada aku jadi sasaran kejahilalnya. Untuk hari ini aku bisa bernafas karena tak dijahili nathan.

    "Langsung pulang pak" pintaku

    "Baik den." Balas pak ujang.

    Aku masih berpikir apa mereka teman lama atau mungkin? Ah mana mungkin gading kan murid baru. Mungkin dia berteman dengan nathan. Sudahlah untuk hari ini aku bisa bebas dari nathan .....
Sign In or Register to comment.