It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
please klw biasa mention gue yah.. \:D/
@lulu_75
@alvin_021
@amira_fujoshi
@tarry
@Adityaa_okk
@half_blood
@nakashima
@FransLeonardy_FL
@mbush
@ryan_Y_B_P
@ramadhani_rizky
@Grem
@jokerz
@nand4s1m4
@indrawan506
@alfa_centaury
@keanu_
@agungrahmat
@YhaniJung
@dafaZartin
@DItyadrew2
@caetsith
@mbush
@Adityaa_okk
@jacksmile
@adamy
@johanngaga
@balaka
@ikmal_lapasila
@sasadara
@admmx01
@mew0404
@faisalrayhan
@arifinselalusial
@Flowerboy
@3ll0
@fauzhan
@galfin
"Kita kemana beb?" Tanya gua ke Erik. Dia masih saja tengah sibuk menyetir, kampret!! Gua di kacangin.
"Beb," erik mulai merespon, nada suaranya terkesan serak.
"Ya?" Balas gua.
"Gua mau ngomonging sesuatu yang penting," gua langsung gugup, perubahan ekspresinya jelas terlihat. Satu hal, gua berharap ini bukan tentang hubungan kami.
"Lo tau kan omah gua?" Tanyanya serius, lantas gua mengangguk. Itu pertanyaan yang mudah."Omah jodohin gua," sambungnya lagi. Gua melotot, kaget bercampur pasrah berkumpul menjadi satu di dalam hati gua. Gua tau suatu saat ini bakal terjadi, gua yakin ini bakal menimpa salah seorang antara gua dan erik. Tapi...ini, ini terlalu cepat. Apalagi perjodohan, please! Ini bukan zamannya siti nur baya.
"Lo nerimanya?" Gua balik bertanya. Dan gua gak yakin, nada suara gua bakal terkesan santai. Padahal gua sudah mencoba rilex...rilexx, rilex.., Lo bisa Will.
"Lo udah tau jawabannya," jawabnya. Gua nganggu pasrah, lesu..dan Kami diam. Gak ada satu topik pun yang bisa gua dan erik perbicangkan. Ini masalah, maksud gua ini bukan hanya sekedar 'masalah', tapi masalah yang sangat besar. Bahkan semua pertanyaan sepertinya sudah jelas, mengapa erik tadi nyanyi, romantisan...rasanya itu semua seperti ucapan selamat tinggal buat gua.
"Kenalin gua dong!" Gua harus betul-betul bisa seperti menerima keadaan. Walau pada dasarnya gua memang gak pandai buat menyembunyikan perasaan, apapun itu.
Erik natap gua ragu,"Namanya Marrisa," ujarnya, setusuk belati langsung menancap di jantung gua. Rasanya sakit. Dia memang betul-betul tau tentang gadis itu.
"Nama yang indah," gua tersenyum, ini sangat ironis. Sangat bertolak dengan perasaan gua.
"Lo gak papa?"
"Im fine! I feel great!" Gua mencoba meyakinkan.
"Thanks," balas Erik. Suaranya betul-betul tercekat, seakan ada seribu penjelasan yang sedang ia tahan.
Bersambung...
Nb : Sorry dikit banget, baru punya waktu. Kemaren MOS masuk SMA, jadi gak punya waktu buat cerita. Apalagi hampir tiap ektrakurikuler aku ikut, jadi maklumlah...but sekarang aku dah batalin ikut ektra, cuman prmuka. Jadi aku bakal lanjutin ini cerita dari besok...anggap ini salam pembukaan.
Keep reading ^^
Oke besk lanjut lgi ya!