It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
JANGAN LUPA MENTION GUA!!! NAKASHIMA!!!
@fours gw di mention ye......
senangnya.....
titip mention kalo updet.....
@alvin_021
@amira_fujoshi
@tarry
@Adityaa_okk
@half_blood
@nakashima
@FransLeonardy_FL
@mbush
@ryan_Y_B_P
@ramadhani_rizky
@Grem
@jokerz
@nand4s1m4
Oya.. sebelum cerita ini di mulai, gua mau memperkenalkan diri. Gua Gilbert William, biasanya orang manggil gua William. Itu kalau orang-orang, tapi kalau pacar gua pasti manggilnya beb, aneh kan? Gua aja bingung, tuh anak kampung napa manggil gua teddy. Jauh banget dari tampang dan jenis nama gua, sangat jauh.
Ya... itulah istimewanya pacar gua, Erik kinabawi. Sang pujaan hati gua, dia orang yang pernah gua sakiti. Dan orang yang pernah juga membuat gua gila cinta. Semua lika-liku hidup gua dan Erik sangat tragis dan dramatic banget, pokoknya menyeramkan untuk di ingat. Tapi ya sudahlah, sekarang sudah satu tahun berlalu, gua sudah menyelesaikan kuliah gua, di australie. Rasanya lega, gua bakal bertemu lagi dengan Erik.
Sekarang gua berada di sebuah bandara besar, di daerah Bogor. Seperti layaknya bandara, terlalu banyak orang. Rasanya gerah melihat orang-orang yang bergerombol ricuh dengan omongannya masing-masing, sepertinya ini weekend.
Gua merogoh smartphone gua di kantong celana sebelah kanan, berselang beberapa detik, Smartphone sudah gua pegang. Lantas gua membuka lock, lalu mencari beberapa nomer orang yang gua kenal. Ting Tong!! Erik sepertinya gak sibuk. Tanpa basa-basi gua mengetik nama Erik di kolom search kontak, ketemu nomernya, gua telpon dah tu.
Sesaat terdengar suara nada sambung, sepertinya hpnya aktif. Antara gugup dan tegang gua mengangin Hp, aduhh padahal cuman 1 tahun gak ketemu. Udah kaya mau ketemu bang toyib aja gua.
"Hallo beb?" Kata-kata pertama yang gua keluarkan saat Erik ngangkat telponnya.
"Lohha, kenapa? Gua sibuk nih. Ada meeting!" Entah kenapa, rasanya merinding gua denger suara Erik. Sekasta sama genderuwo kali si Erik, nyeremin.
"Yahh...Gua udah di bandara nih? Gimana dong?" Gua mencoba memelas, semoga aja dia mau jemput. Padahal gak di jemput Erik juga bisa, kan ada Ary.
"Gua usahain ya beb, tungguin di situ!" Perintah Erik dengan nada dingin, kebiasaan nih. Kalau stress di bawa-bawa ke pacar, gua kan jadi berasa ada salah.
"Iyalah gua tungguin di sini, masa gua nungguin di diskotik!"
"Kali aja lu mau selingkuh sama gigolo!"
"Teruss..teruss..ungkit lagi! Lagi!!"
"Hihihi sorry bebeb tercinta, sengaja!" Erik lantas terdengar seperti tertawa nyengir. Seneng dah tu.
"Terus aja gitu, bwekk!"
"Hehe tungguin aja deh, bye bebeb..muachhh!" Setelah terdengar suara ciuman Erik, telponpun di tutup. This is what makes me survive with Erik.
Setelah smartphone gua nyungsep ke kantong, gua melihat sekeliling Bandara, berharap ada tempat duduk. Susah bener nyari, banyak orang. Ini Bandara apa pasar ikan, rusuh banget.
Boomm!!! mata gua langsung tertuju pada seorang pria berparas macho yang sedang duduk di bangku, lumayan cuci mata. Udah kaya bom aja ya hihi.
Gua berjalan santai menuju pria itu, pura-pura beralasan pengen duduk. Tapi gua emang bener kok capek, pegel kaki.
Tak lama gua sudah duduk dengan manis di samping pria yang gua gak tau namanya siapa, yang jelas cukup membuat gua tertarik. Gua gak mau ngelirik-lirik dia, entar di sangka gua demen lagi, kan dia jadi GR.
"Hey," katanya menyapa gua duluan. Gua menatap dia beberapa saat, lalu tersenyum.
"Hey to,"
"Come from?" Tanya seraya memberi senyum juga. Sangat bersahabat.
"I'm from australia, and you?" Balas gua seraya bertanya balik.
"I'm from singapure," Jawabnya menghela nafas, good."Picked up as well?" Tanyanya.
"yes you're right, and you?"
"picked up brother," Jawabnya.
"Ohh..." gua mengangguk-angguk. Halah..kaya burung kutilang aja ngangguk-angguk.
Setelah itu tak ada lagi percakapan antara gua dengan bule cakep ini. Yang akhir-akhir ini gua perhatiin, wajahnya seperti perpaduan luar dengan korea. Nah lhoo gimana tuh? Bingung gua.
"By the way, your name?" Tanyanya sambil memperhatikan orang yang berlalu-lalang, pandangannya tanpa menoleh ke gua. Gak sopan!
"William, and you?"
"Joenathan," Dia tersenyum, dan kini mengulurkan tangannya ke arah gua. Gua menyambutnya.
"Your vacation here or ...." tanya gua menggantung.
"No... I'm going to settle here," balasnya, WOW dia mau stay di sini."And you?" Sambungnya.
"Hahaha...I come from here," Jawab gua santai, namun ekspresinya berubah jadi geli gitu. Why? Whats wrong with me?
"Kamu bisa ya bahasa indonesia?" Tanya terkekeh, Sumpah!! Ngapain gua dari tadi susah payah ngomong belepotan, ehhh dianya bisa bahasa indonesia.
"Haha bener! Ngapain ya dari tadi ngomong pake bahasa inggris!" Gua ikutan terkekeh geli.
"Tinggal di sini sama siapa?" Tanyanya, kayaknya setipe dengan rakyat kepo deh. Nanya mulu dari tadi.
"Pacar," Balas gua."Sendirinya?"
"Kakak, baru mau pindah!" Jelasnya, padahal gua gak nanya.
"Ohh..,"
"Nahh itu dia," katanya menujuk salah satu pria, yang hendak menuju ke sini. Sumpahh gak kalah macho. Mata birunya, rambut kerenya dan baju t-shirt polo. Makin nongol dah tu buah dada, kenceng hehe.
"Hey," seru Joe membuyarkan lamunan gua,"Will ini kakak aku, Martin Antonius." Jelasnya setelah pria itu tiba, ohh namanya Martin.
"William," gua tersenyum seraya mengulurkan tangan.
"Martin," balasnya menyambut tangan gua, tentunya dengan senyum manis juga.
"Sorry, Joe nya aku bawa ya. Dah mau telat nih," ujar Martin sambil menunjuk jam tanganya.
"Silahkan," Jawab gua.
"Okey..," Kata Marti seraya beranjak pergi, Joe ngekor di belakangnya sambil melambaikan tangan ke gua. Dan gua bales melambaikan tangan juga, serta dengan senyum pula.
"Enaknya kenalan sama orang cakep!" Tiba-tiba tepukan tangan di pundak gua membuat gua terperanjat kaget. Lantas gua berbalik, Erik? Sejak kapan.
"Ehh bebeb, sejak kapan?" Gua nyengir kaya orang gak ada salah.
"10 menit yang lalu," Jawab Erik dingin, kann salah gua.
"Ahh bebeb kok gak bilang-bilang,"
"Muka lo gepeng!! Lo rayu-rayuan gitu," ucap Erik ketus. Beberapa detik kemudian, Erik sudah berbalik pergi ninggalin gua. Ahh...ngambek dah tu.
Berasambung....
Sorry yea, batre sisa 10% ...chas dulu bentar, baru lanjut.